Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Berdasarkan pengalaman-pengalaman paling awal anak-anak bersama matematika, penting
untuk membantu mereka memahami bahwa penegasan-penegasan mesti mempunyai alasan-
alasan. Inilah langkah awal menuju kesadaran bahwa penalaran matematis didasarkan pada
asumsi-asumsi dan aturan-aturan yang khusus. Penalaran yang sistematis adalah suatu sifat yang
mendefinisikan matematika. Penalaran tersebut ditemukan di dalam semua area muatan dan
dengan syarat-syarat ketelitian yang berbeda, di semua tingkatan kelas (Wahyudin, 2008:7).
Pada pembelajaran matematika yang kita temui selama ini khususnya pada materi “Logika
Matematika” kelas X, banyak sekali siswa yang kesulitan dalam memahami konsep dari logika
matematika itu sendiri, seperti siswa kesulitan dalam membedakan simbol-simbol yang ada pada
logika matematika. Dari kesulitan membedakan symbol tersebut, kemudian muncul
masalah_masalah lainnya, yang berdampak pada kesulitan siswa pada saat mengerjakan soal
logika tersebut. Hal itulah yang membuat kelompok kami memutuskan untuk mengangkat materi
“Logika Matematika” ini sebagai tugas “KAPITA SELEKTA PENDIDIKAN MATEMATIKA”,
guna mengetahui solusi apa yang bisa kami dapatkan untuk menyelesaikan masalah siswa kelas
X dalam mempelajari materi logika.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana konsep dari logika matematika?
2. Apa saja permasalahan yang ditemui siswa SMA kelas X saat belajar logika matematika?
3. Apa sajakah solusi yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah logika matematika
(khususnya pada siswa SMA kelas X)?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui bagaimana konsep dari logika matematika.
2. Untuk mengetahui permasalahan yang ditemuai siswa kelas X saat belajar logika
matematika.
3. Untuk mengetahui solusi apa saja yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah
logika matematika pada siswa SMA kelas X.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Logika Matematika


Logika Matematika adalah sebuah cabang matematika yang merupakan gabungan dari
ilmu logika dan ilmu matematika. Logika matematika akan memberikan landasan tentang
bagaimana cara mengambil kesimpulan. Hal paling penting yang didapatkan dengan
mempelajari logika matematika adalah kemampuan dalam mengambil dan menentukan
kesimpulan mana yang benar atau salah. Materi logika matematika meliputi pernyataan, negasi ,
disjungsi , konjungsi , implikasi , biimplikasi, tautologi , kontradiksi , dua pernyataan yang
ekuivalen, kalimat berkuantor, serta penarikan kesimpulan.
Dalam logika matematika, beberapa pernyataan dapat dibentuk menjadi satu pernyataan
dengan menggunakan kata penghubung logika seperti dan, atau, maka dan jika dan hanya jika.
Pernyataan gabungan tersebut disebut dengan pernyataan majemuk. Dalam logika matematika,
kata hubung tersebur masing-masing memiliki lambang dan istilah sendiri.

1. Pernyataan
Pernyataan di dalam logika matematika adalah sebuah kalimat yang di dalamnya
terkandung nilai-nilai yang dapat dinyatakan 'benar' atau 'salah' namun kalimat tersebut tidak
bisa memiliki kedua-duanya (salah dan benar). Sebuah kalimat tidak bisa kita nyatakan sebagai
sebuah pernyataan apabila kita tidak bisa menentukan apakah kalimat tersebut benar atau salah
dan bersifat relatif. Di dalam logika matematika di kenal dua jenis pernyataan yaitu pernyataan
tertuutp dan terbuka.
 Pernyataan tertututp adalah kalimat pernyataan yang sudah bisa dipastikan nilai benar-
salahnya.
 Pernyataan terbuka adalah kalimat pernyataan yang belum bisa dipastikan nilai benar
salahnya.
Agar lebih mudah memahaminya, perhatikan contoh berikut ini:
 30 + 5 = 35 (sudah pasti benar/pernyataan tertutup)
 30 x 5 = 200 (sudah pasti salah/pernyataan tertutup)
 Buah maja rasanya pahit (harus dibuktikan dahulu/ pernyataan terbuka)
 Jarak antara anyer dan jakarta adalah jauh (pernyataan relatif)

2. Negasi / pernyataan ingkaran


Negasi atau biasa disebut dengan ingkaran adalah kalimat berisi sanggahan, sangkalan,
negasi biasanya dibentuk dengan cara menuliskan kata-kata 'tidak benar bahwa...' di depan
pernyataan yang disangkal/sanggah,. Seperti pada contoh yang ada di bawah ini:
Pernyataan A :
Becak memiliki roda tiga buah
Negasi dari pernyataan A :
Tidak benar bahwa becak memiliki roda tiga buah

Pernyataan majemuk di dalam logika matematika terdiri dari disjungsi , konjungsi ,


implikasi , dan biimplikasi berikut masing-masing penjelasannya:

3. Disjungsi
Suatu pernyataan p dan q dapat digabung dengan kata hubung ‘atau’ sehingga membentuk
pernyataan majemuk ‘ p atau q’ yang disebut dengn disjungsi yang dilambangkan dengan

Tabel Kebenaran Disjungsi :

Karena di dalam disjungsi menggunakan konsep ‘atau’ artinya apabila salah satu atau kedua
pernyataan memiliki nilai benar maka logika matematikanya akan dianggap benar. Pernyataan
akan dianggap salah bila keduanya memiliki nilai salah.
4. Konjungsi
Suatu pernyataan p dan q dapat digabung dengan kata hubung ‘dan’ sehingga membentuk
pernyataan majemuk ‘ p dan q ‘ yang disebut dengn konjungsi nyang dilambangkan dengan

Tabel kebenaran konjungsi :

Dari table di atas dapat diambil kesimpulan bahwa di dalam konsep konjungnsi, kedua
pernyataan haruslah benar agar dapat dianggap benar selain itu pernyataan akan dianggap salah.

5. Implikasi
Implikasi merupakan logika matematika dengan konsep kesesuaian. Kedua pernyataan
akan dihubungkan dengan menggunakan simbol ( => ) dengan makna 'jika p ... Maka q ...'.
Untuk lebih jelasnya akan dijelaskan dalam tabel berikut:

6. Biimplikasi
Di dalam biimplikasi, pernyataan akan dianggap benar bila keduanya memilki nilai sama-
sama benar atau sama-sama salah. Selain itu maka pernyataan akan dianggap salah. Biimplikasi
ditunjukan dengan symbol () dengan makna ‘ p ….. Jika dan hanya jika q …..'
7. Tautologi dan Kontradiksi
Tautologi adalah pernyataan majemuk yang selalu benar untuk semua kemungkinan yang
ada dan kontradiksi adalah kebalikannya, yaitu pernyataan majemuk yang bernilai salah untuk
semua kemungkinan yang ada.

8. Bentuk Ekuivalen Pernyataan Majemuk


Pernyataan majemuk yang memiliki nilai sama untuk semau kemungkinannya dikatakan
ekuivalen. Notasi ekuivalen dalam logika matematika adalah “ “. Bentuk-bentuk pernyataan
yang saling ekuivalen adalah:

Ingkaran Pernyataan Majemuk


 Ingkaran Konjungsi:
 Ingkaran Disjungsi:
 Ingkaran Implikasi:
 Ingkaran Biimplikasi:

Konvers, Invers dan Kontraposisi


 Konvers, invers dan kontraposisi adalah bentuk lain dari implikasi, dimana:
 Konvers dari adalah
 Invers dari adalah
 Kontraposisi dari adalah
Penarikan Kesimpulan (Logika Matematika)Penarikan kesimpulan adalah konklusi dari
beberapa pernyataan majemuk (premis) yang saling terkait. Dalam penarikan kesimpulan terdiri
dari beberapa cara, yaitu:

B. Permasalahan yang Dihadapi Siswa SMA Kelas X Saat Belajar Logika Matematika
Pada saat kami mencari informasi mengenai masalah apa saja yang dihadapi siswa SMA
kelas X saat mempelajari materi logika matematika, kami kemudian melakukan wawancara
kepada siswa kelas X1 semester 1 mengenai kesulitan apa yang mereka hadapi pada saat
mempelajari logika matematika saat mereka masih duduk dibangku SMA kelas X semester 2.
Mereka kemudian mengungkapkan masalah yang mereka hadapi, diantaranya yaitu kesulitan
mereka untuk membedakan dan mengingat simbol-simbol yang ada pada logika matematika. Hal
ini lah yang kemudian menimbulkan masalah-masalah baru, yaitu kesulitan menggunakan tabel
kebenaran karena mereka susah mengingat dan membedakan antara tabel yang satu dengan tabel
kebenaran yang lain, sehingga dengan sendirinya akan berimbas pada kesalahn pada penarikan
kesimpulan.
Selain itu, kami juga mewawancarai salah satu guru matematika kami di SMA N 1 Loghia,
melalui via telepon pada saat saya menanyakan kesulitan apa yang mungkin dialami siswa saat
belajar logika matematika tidak jauh berbeda dengan hasil wawancara yang kami lakukan pada
siswa sebelumnya. Tetapi beliau menambahkan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi
siswa merasa kesuliatan saat mempelajari logika ini karena materi logika matematika merupakan
hal baru bagi mereka, karena siswa tidak mempunyai bayangan mengenai materi tersebut.
Dikarenakan pada saat siswa duduk di bangku SMP tidak ada materi pembelajaran matematika
yang merupakan materi dasar dari logika ini. Selanjutnya, siswa kesulitan karena pada dasarnya
logika matematika berbeda dengan logika pikiran kita. Misalnya,
Pada logika disjungsi= atau=OR, seorang gadis bernama Rina marah kepada pacarnya karena
pacarnya ketahuan selingkuh dengan sengorang gadis bernama Putri. Rina kemudian
memberikan ultimatum yaitu “Sekarang putuskan, pilih Rina atau Putri!”. Kemudian si
cowoknya berpikir menggunakan logika matematika. Ini adalah logika matematika
OR=ATAU.Sehingga akan menjadi seperti:
Bila memilih Rina saja maka bernilai benar.
Bila memilih Putri saja maka bernilai benar.
Bila memilih Rina dan Putri maka bernilai benar.
Bila tidak memilih Rina dan Putri maka bernilai salah.
Karena cowok ini konsisten dengan nalar logika matematikanya maka ia memilih dua-duanya,
Rina dan Putri. Dalam dunia matematika hal ini dibenarkan karena sesuai dengan aturan logika
matematika yaitu disjungsi, tetapi dalam kehidupan sehari-hari itu bernilai salah.

C. Solusi dari Permasalahan siswa SMA kelas X saat Belajar Logika Matematika
Dari masalah-masalah yang kami peroleh dari siswa saat belajar logika matematika, ada
beberapa solusi yang kami dapatkan untuk menjawab permasalahan-permasalahan tersebut yaitu:
1. Sering berlatih menyelesaikan soal logika matematika.
Karena dengan seringnya siswa berlatih menyelesaikan soal logika, maka secara otomatis
siswa tersebut akan sering berhadapan dengan rumus dan konsep dari logika tersebut. Dan
tanpa siswa itu sadari, ia akan langsung mengingat rumus dan konsep yang ada.Semakin
sering menggunakan rumus tersebut, maka semakin mudah rumus tersebut tertinggal dalam
ingatan. Karena, pada dasarnya karakteristik otak manusia akan sulit untuk menghafal atau
mengingat sesuatu yang jarang digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
2. Menggunakan cara mudah untuk menghafal simbol-simbol, serta tabel kebenaran yang ada
pada logika matematika.
a. Menggunakan Istilah :
Misalnya pada logika disjungsi dan konjungsi dapat dibuat seperti ini:
Disjungsi, dalam logika matematika merupakan kata hubung untuk ATAU.
Konjungsi, dalam logika matematika merupakan kata hubung untuk DAN. Sehingga
dapat dibuat istilah OR=DISJUNGSI, dan AND=KONJUNGSI, untuk memudahkan
kita membedakan konjungsi dan disjungsi.
b. Menggunakan Visualisasi Warna
Pada dasarnya, penyimpanan memori pada otak manusia dibagi menjadi 2, yaitu otak
kanan yang membuat Visual atau imajinasi dan otak kiri yang lebih focus pada hal-hal
yang berbau logika. Manusia cenderung lebih cepat menyimpan informasi yang
visualisasinya terlihat jelas. Dengan menggabungkan kemampuan otak kiri dan otak
kanan, siswa dapat menghafal atau mengingat berbagai simbo, istilah, maupun tabel
kebenaran yang ada pada logika matematika. Cara yang bisa siswa coba adalah dengan
menggunakan bantuan warna yaitu : Misalnya,
Negasi (~) disimbolkan dengan warna merah
Disjungsi (V) disimbolkan dengan warna jingga
Konjungsi (ᴧ) disimbolkan dengan warna kuning
Implikasi (→) disimbolkan dengan hijau
Biimplikasi (↔) sisimbolkan dengan biru
Siswa juga dapat menggunakan warna untuk lebih mudah menghafal atau mengingat
tabel kebenaran, yaitu :

 Tabel kebenaran Disjungsi (V)


P Q pVq
B B B
B S B
S B B
S S S
Cara selanjutnya untuk memudahkan mengingat tabel kebenaran disjungsi yaitu
hanya dengan mengingat, bahwa apabila kedua pernyataan p dan q salah, maka p
Vq bernilai salah. Selain itu bernilai benar.
p Q pVq
S S S
 Tabel Kebenaran Konjungsi (ᴧ)
p Q pᴧq
B B B
B S S
S B S
S S S

Tabel kebenaran konjungsi adalah keterbalikan dari tabel kebenaran disjungsi,


dimana apabila p dan q benar, maka p ᴧ q bernilai benar. Selain itu bernilai salah,
sehingga siswa cukup mengingat :
p Q pᴧq
B B B

 Tabel kebenaran Implikasi (→)


p Q p→q
B B B
B S S
S B B
S S B
Pada tabel kebenaran implikasi apabila p benar dan q salah maka p → q bernilai
salah, selain itu bernilai benar. Sehingga, siswa cukup mengingat :
p Q p→q
B S S
 Tabel kebenaran Biimplikasi (↔)
p Q p↔q
B B B
B S S
S B S
S S B

Pada tabel kebenaran biimplikasi apabila p benar,dan q benar maka p ↔ q


bernilai benar. Dan juga apabila p salah, dan q salah maka p ↔ q bernilai benar.
Selain itu bernilai salah. Sehingga siswa cukup mengingat :
p Q p↔q
B B B
S S B
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Logika Matematika adalah sebuah cabang matematika yang merupakan gabungan dari
ilmu logika dan ilmu matematika. Logika matematika akan memberikan landasan
tentang bagaimana cara mengambil kesimpulan. Materi logika matematika meliputi
pernyataan, negasi , disjungsi , konjungsi , implikasi , biimplikasi, tautologi ,
kontradiksi , dua pernyataan yang ekuivalen, kalimat berkuantor, serta penarikan
kesimpulan.
2. Masalah-masalah yang dialami siswa SMA kelas X saat belajar logika mateamatika
antara lain, kesulitan mereka untuk membedakan dan mengingat simbol-simbol yang
ada pada logika matematika. Hal ini lah yang kemudian menimbulkan masalah-masalah
baru, yaitu kesulitan menggunakan tabel kebenaran karena mereka susah mengingat dan
membedakan antara tabel yang satu dengan tabel kebenaran yang lain, sehingga dengan
sendirinya akan berimbas pada kesalahn pada penarikan kesimpulan.
3. Solusi yang didapatkan untuk menjawab permasalahn-permasalahan yang dialami siswa
SMA kelas X saat belajar logika, agar dapat memudahkan siswa dalam membedakan,
simbol-simbol yang ada, serta tabel kebenaran yang satu dengan tabel kebenaran yang
lainnya, yaitu:
 Sering berlatih menyelesaikan soal logika matematika.
Karena dengan seringnya siswa berlatih menyelesaikan soal logika, maka secara
otomatis siswa tersebut akan sering berhadapan dengan rumus dan konsep dari
logika tersebut
 Menggunakan Istilah :
Misalnya pada logika disjungsi dan konjungsi dapat dibuat seperti ini:
Disjungsi, dalam logika matematika merupakan kata hubung untuk
ATAU.Konjungsi, dalam logika matematika merupakan kata hubung untuk
DAN. Sehingga dapat dibuat istilah OR=DISJUNGSI, dan AND=KONJUNGSI,
untuk memudahkan kita membedakan konjungsi dan disjungsi
 Menggunakan Visualisasi Warna
Misalnya : Negasi (~) disimbolkan dengan warna merah
Disjungsi (V) disimbolkan dengan warna jingga
Konjungsi (ᴧ) disimbolkan dengan warna kuning
Implikasi (→) disimbolkan dengan hijau
Biimplikasi (↔) sisimbolkan dengan biru
Siswa juga dapat menggunakan warna untuk lebih mudah menghafal atau mengingat
tabel kebenaran yang satu dengan yang lainnya.
Selain itu, ada juga cara mudah agar siswa mampu mengingat dan membedakan antara
tabel kebenaran yang satu dengan yang lainnya, yaitu:
 Tabel kebenaran Disjungsi (V)
Hanya dengan mengingat, bahwa apabila kedua pernyataan p dan q salah, maka p
Vq bernilai salah. Selain itu bernilai benar
p q pVq
S S S

 Tabel Kebenaran Konjungsi (ᴧ)


Apabila p dan q benar, maka p ᴧ q bernilai benar. Selain itu bernilai salah,
sehingga siswa cukup mengingat :
p q pᴧq
B B B

 Tabel kebenaran Implikasi (→)


Apabila p benar dan q salah maka p → q bernilai salah, selain itu bernilai benar.
Sehingga, siswa cukup mengingat :
p Q p→q
B S S

 Tabel kebenaran Biimplikasi (↔)


Apabila p benar,dan q benar maka p ↔ q bernilai benar. Dan juga apabila p salah,
dan q salah maka p ↔ q bernilai benar. Selain itu bernilai salah. Sehingga siswa
cukup mengingat :
p Q p↔q
B B B
S S B

B. Saran
Dalam makalah ini penulis menyadari banyak kesalahan dan kekurangan, oleh karena itu
kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar makalah ini dapat lebih baik lagi.
Contoh Soal Logika Matematika:

Soal 1:
Premis 1 : Jika Andi rajin belajar, maka Andi juara kelas
Premis 2 : Andi rajin belajar
Kesimpulan dari kedua premis diatas adalah ….
Jawab:
Premis 1 :
Premis 2 :p
Kesimpulan : q (modus ponens)
Jadi kesimpulannya adalah Andi juara kelas.

Soal 2:
Premis 1 : Jika hari hujan, maka sekolah libur
Premis 2 : sekolah tidak libur
Kesimpulan dari kedua premis diatas adalah ….
Jawab:
Premis 1 :
Premis 2 :
Kesimpulan : (modus tollens)
Jadi kesimpulannya adalah hari tidak hujan.

Soal 3:
Premis 1 : Jika Ani nakal, maka Ibu marah
Premis 2 : Jika Ibu marah, maka Ani tidak dapat uang saku
Kesimpulan dari kedua premis diatas adalah …
Jawab:
Premis 1 :
Premis 2 :
Kesimpulan : (silogisme)
Jadi kesimpulannya adalah Jika Ani nakal, maka Ani tidak dapat uang saku.
Soal 4
Coba kalian tentukan negasi dari beberapa pertanyaan di bawah ini:
A. Kemarin Bandar Lampung hujan.
B. Amir anak pintar.
C. Kura-kura memiliki sayap.
D. Guru SMA Taruna Jaya memakai batik pada hari Kamis.
Pembahasan :
Negasi adalah ingkaran atau dari sebuah pernyataan atau hal yang bertolak belakang dengan
pernyataan tersebut, maka:
A. Tidak benar bahwa kemarin Bandar Lampung hujan.
B. Tidak benar bahwa Amir anak pandai.
C. Tidak benar bahwa kura-kura memiliki sayap.
D. Tidak benar bahwa guru SMA Taruna Jaya memakai batik pada hari Kamis.

Atau bisa juga diubah menjadi:


A. Kemarin Bandar Lampung tidak hujan.
B. Amir bukan anak pintar.
C. Kura-kura tidak memiliki sayap.
D. Guru SMA Taruna Jaya tidak memakai batik pada hari Kamis

Soal 5
Tentukanlah negasi dari pernyataan-pernyataan di bawah ini:
A. p = Semua karyawan memakai seragam biru pada hari Jum'at.
B. p = Semua murid mengikuti ujian nasional hari ini.
C. p = Semua jenis ikan bernafas dengan insang.
Pembahasan:
Di dalam negasi, kata-kata "semua/setiap" diganti dengan kata "beberapa/ada" maka jawaban
dari soal di atas adalah:
A. ~p = Ada karyawan yang tidak memakai seragam biru pada hari Jum'at.
B. ~p = Beberapa murid tidak mengikuti ujian nasional hari ini.
C. ~p = Beberapa jenis ikan tidak bernafas dengan insang.
Soal 6
Coba kalian ubah pasangan-pasangan pernyataan di bawah ini menjadi pernyataan majemuk
dengan operasi majemuk (dan):
A. p: Hari ini surabaya cerah
q: Hari ini surabaya udaranya sejuk
B. p: Gilang mengenakan baju merah
q: Gilang mengenakan topi hitam
C. p: Bejo pandai dalam pelajaran matematika
q: Bejo pandai dalam pelajaran kimia
Pembahasan:
Pada operasi konjungsi, pernyataan positif dapat digabungkan dengan kata "dan" serta
menghilangkan kata-kata yang sama, maka:
A. p^q : Hari ini surabaya cerah dan udaranya sejuk.
B. p^q : Gilang mengenakan baju merah dan topi hitam
C. p^q : Bejo pandai dalam pelajaran matematika dan kimia
Jika pernyataannya bertolak belakang, kita bisa mengganti kata "dan" dengan kata "meskipun"
ataupun "tetapi".

Soal 7
Amati pernyataan berikut ini:
p : Hari ini ahmad pergi ke toko buku
q : Hari ini ahmad pergi ke supermarket
Ubah kedua pernyataan diatas dengan logika matematika di bawah ini:
A. P^q
B. P^~q
C. ~p^q
D. ~p^~q
Pembahasan:
A. Hari ini Ahmad pergi ke toko buku dan supermarket
B. Hari ini Ahmad pergi ke toko buku dan tidak ke supermarket
C. Hari ini Ahmad tidak pergi ke toko buku tetapi ke supermarket
D. Hari ini Ahmad tidak pergi ke toko buku dan tidak ke supermarket

Soal 8
Gabungkanlah beberapa pernyataan di bawah ini dengan operasi disjungsi (atau):
A. P: Rani pergi ke pasar
q: Rani menanak nasi
B. p: Dani mengajar Bahasa Indonesia
q: Dani mengajar Matematika
Pembahasan:
A. pvq = Rani pergi ke pasar atau menanak nasi
B. pvq = Dani mengajar bahasa indonesia atau matematika

Soal 9
Tentukan konvers, invers dan kontraposisi dari pernyataan di bawah ini:
"Jika hari ini hujan maka Wayan mengendarai mobil"
Pembahasan:
Pernyataan di atas adalah implikasi p -> q sehingga:
p: Hari ini hujan
q: Wayan mengendarai mobil
Konvers dari pernyataan tersebut adalah q -> p
"Jika Wayan mengendarai mobil maka hari ini hujan"
Invers dari pernyataan di atas adalah ~p -> ~q
"Jika hari ini tidak hujan maka Wayan tidak mengendarai mobil"
Kontraposisi dari pernyataan tersebut adalah ~q -> ~p
"Jika Wayan tidak mengendarai mobil maka hari ini tidak hujan"

Soal 10
Tentukan kesimpilan dari premis berikut:
Premis 1 : Jika Panji rajin belajar maka ia lulus ujian
Premis 2 : Jika Panji lulus ujian maka ia masuk universitas
Pembahasan:
Kita gunakan prinsip silogisme
p -> q
q -> r
______
∴p→r
Maka kesimpulannya adalah : "Juka Panji rajin belajar maka ia masuk universitas"

Soal 11
Tentukanlah kesimpulan dari dua buah premis berikut:
premis 1 : Jika harga BBM turun maka harga cabai turun
premis 2 : Harga cabai tidak turun
Pembahasan:
p: Harga BBM turun
q: Harga cabai turun
kita simpulkan dengan menggunakan modus Tollens
p→q
~q
_______
∴ ~p
Maka kesimpulan dari premis di atas adalah "Harga BBM tidak turun"
DAFTAR PUSTAKA

M, Theresia dan H, Tirta Seputro (1989). Pengantar Dasar Matematika (Logika dan Teori
Himpunan). Jakarta: P2LPTK.
https://mainmatematika.blogspot.com/2012/04/logika-matematika.html. Diakses pada tanggal 21
September 2018.
https:///matematikastudycenter.com/kelas-10-sma/93-10-sma-soal-pembahasan-logika-
matematika. Diakses pada tanggal 21 September 2018.
Rumus-matematika.com/logika.com/logika-matematika. Diakses pada tanggal 21 September
2018.
www.rumusmatematikadasar.com/2015/01/contoh-soal-logika-matematika-dan-pembahasannya-
sma-kelas-10.html Diakses pada tanggal 21 September.
https://www.google.co.id/amp/s/apiqquantum.com/2009/10/14/belajar-mudah-logika-
matematika/amp/ Diakses pada tanggal 22 September 2018.
Tugas Kelompok:

KAPITA SELEKTA MATEMATIKA PENDIDIKAN MENENGAH


“LOGIKA MATEMATIKA”

OLEH:

KELOMPOK IV

1. RINI ASRI WAHYUNI ( A1I216061 )


2. VIKKY DWI SAPUTRA SIRMAN ( A1I216087 )
3. SUCI DAHYANI ( A1I216075 )
4. SUJATMAN (A1I216076 )
5. SAPRIL JIPUTRA ( A1I216067 )

PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2018
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL………………………………………………………………
KATA PENGANTAR………………………………………………………………
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………………………………..
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………….
C. Tujuan…………………………………………………………………………
D. Manfaat……………………………………………………………………….
BAB II PEMBAHASAN
A. Konsep Logika Matematika………………………….………………………..
B. Permasalahan yang Dihadapi Siswa SMA Kelas X Saat Belajar Logika
Matematika ……………………………………………………………………
C. Solusi dari Permasalahan Siswa SMA Kelas X saat Belajar Logika Matematika
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan……………………………………………………………………
B. Saran…………………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan khadirat Allah SWT. Karena telah memberi kami kekuatan
dan kelancaran dalam menyelesaikan makalah Kapita Selekta Matematika Pendidikan Menengah
yang berjudul “Logika Matematika” sehingga dapat selesai pada waktu yang telah kami
rencanakan.
Selain untuk menambah wawasan dan pengetahuan penyusun, makalah ini disusun untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kapita Selekta Matematika Pendidikan Menengah.
Makalah ini membahas tentang masalah-masalah pembelajaran matematika ditingkat SMA.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan dari bentuk penyusunan
maupun materinya. Kritik dan saran dari para pembaca sangat kami harapkan untuk
penyempurnaaan makalah ini.

Kendari, 20 September 2018

Penulis

Anda mungkin juga menyukai