Anda di halaman 1dari 9

ARTIKEL KEWARGANEGARAAN

MAKNA, PRINSIP, dan DINAMIKA DEMOKRASI di INDONESIA serta


Pengaruh ISLAM di DEMOKRASI INDONESIA

NAMA : Muhammad Ath Thaariq Wahyu


NIM : 1700023099
KELAS : 3B

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
2018
MAKNA, PRINSIP, dan DINAMIKA DEMOKRASI di INDONESIA serta
Pengaruh ISLAM di DEMOKRASI INDONESIA

MUHAMMAD ATH THAARIQ WAHYU

FARMASI, UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

email : muhammad1700023099@webmail.uad.ac.id

Abstrak

Demokrasi adalah sebuah sistem pemerintahan dimana kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat dan
dijalankan oleh wakil-wakil yang mereka pilih. Prinsip demokrasi adalah kebebasan/persamaan dan
kedaulatan rakyat. Demokrasi di Indonesia dibagi empat masa yaitu Demokrasi Konstitusional(1945-
1959), Demokrasi Terpimpin(1959-1965), Demokrasi Pancasila(1965-1998), dan Demokrasi Pancasila
(1998-sekarang). Demokrasi Pancasila memiliki hubungan dengan nilai-nilai Islam seperti yang
terkandung dalam sila keempat Pancasila

Kata Kunci : Makna, Prinsip, Dinamika, Islam, Demokrasi

Abstract

Democracy is a system of government where the highest power is in the hands of the people and is
carried out by the representatives they choose. The principle of democracy is freedom / equality and
people's sovereignty. Democracy in Indonesia is divided into four periods, namely Constitutional
Democracy (1945-1959), Guided Democracy (1959-1965), Pancasila Democracy (1965-1998), and
Pancasila Democracy (1998-present). Pancasila democracy has a relationship with Islamic values as
contained in the fourth principle of the Pancasila

Keywords: Meanings, Principles, Dynamics, Islam, Democracy

1. PENDAHULUAN yang sejajar satu sama lain. Kesejajaran


dan independensi ketiga jenis lembaga
"Demokrasi adalah bentuk atau negara ini diperlukan agar ketiga lembaga
mekanisme sistem pemerintahan suatu negara ini bisa saling mengawasi dan
negara sebagai upaya mewujudkan saling mengontrol berdasarkan prinsip
kedaulatan rakyat (kekuasaan warga checks and balances.
negara) atas negara untuk dijalankan oleh
pemerintah negara tersebut.Salah satu Indonesia adalah salah satu negara
pilar demokrasi adalah prinsip trias yang menjunjung tinggi demokrasi, untuk
politica yang membagi ketiga kekuasaan di Asia Tenggara Indonesia adalah negara
politik negara (eksekutif, yudikatif dan yang paling terbaik menjalankan
legislatif) untuk diwujudkan dalam tiga demokrasinya, mungkin kita bisa merasa
jenis lembaga negara yang saling lepas bangga dengan keadaan itu. Didalam
(independen) dan berada dalam peringkat praktek kehidupan kenegaraan sejak masa
awal kemerdekaan hingga saat ini, manusia Indonesia dalam rangka memecahkan
ternyata paham demokrasi perwakilan berbagai masalah kehidupan yang di
hadapinya.
yang dijalankan di Indonesia terdiri dari
beberapa model demokrasi perwakilan
yang saling berbeda satu dengan lainnya. D. Dinamika Demokrasi di Indonesia
1. Periode 1945 – 1949( Demokrasi
Pancasila masa revolusi
2. PEMBAHASAN kemerdekaan)
Meskipun tidak banyak
A. Definisi Demokrasi catatan sejarah yang menyangkut
Secara etimologi, “demokrasi” berasal perkembangan demokrasi di periode
dari bahasa Yunani yang terdiri dari ini,akan tetapi periode tersebut telah
dua kata, yaitu “demos” yang berarti diletakkan hal-hal yang mendasar bagi
rakyat atau penduduk suatu tempat, perkembangan demokrasi si
dan “cratein” atau “cratos” yang Indonesia,antara lain :
berarti kekuasaan atau kedaulatan. a) Pemberian hak-hak politik secara
Jadi “demos-cratein” atau menyeluruh.
“demoscratos” (demokrasi) adalah b) Presiden yang secara konstitusional
kekuasaan atau kedaulatan rakyat, ada kemungkinan untuk menjadi
kekuasaan tertinggi berada dalam seorang diktator dibatasi
keputusan rakyat, rakyat berkuasa, kekuasaannya setelah dibentuk KNIP.
pemerintahan rakyat dan kekuasaan c) Dengan maklumat wakil presiden
oleh rakyat. Meskipun secara harfiah maka dimungkinkan terbentuknya
sudah jelas bahwa kata demokrasi parpol,yang kemudian menjadi dasar
berarti “kedaulatan, atau kekuasaan bagi sistem kepolitikan di Indonesia.
rakyat”, tetapi secara operasional arti
yang diberikan kepada demokrasi 2. Periode 1949-1959 ( Demokrasi
sangat beragam, bahkan Parlementer)
perkembangannya sangat tidak Pada periode ini terjadi dua kali
terkontrol. perubahan undang-undang dasar,yaitu
a) Pergantian UUD 1945 dengan
B. Makna Demokrasi Konstitusi RIS pada rentang waktu 27
 Adanya keterlibatan warga negara Desember 1949 – 17 Agustus 1950.
dalam pengambilan keputusan politik, b) Pergantian Konstitusi RIS dengan
baik langsung maupun UUD Sementara 1950 pada rentang
tidak(perwakilan) waktu 17 Agustus 1950 – 5 Juli 1959.
 Persamaan hak seluruh warga negara Masa demokrasi ini merupakan masa
dalam segala bidang kejayaan demokrasii di
 Kebebasan dan kemerdekaan bagi Indonesia,karena hampir semua
seluruh warga negara elemen demokrasi dapat
 Dapat memilih wakil rakyat melalui ditemukan,antara lain:
pemilu a) Lembaga perwakilan rakyat atau
parlemen memainkan peranan yang
C. Prinsip Demokrasi sangat tinggi dalam proses politik
yang berjalan.
Prinsip dasar demokrasi di Indonesia adalah b) Akuntabilitas pemegang jabatan dan
hasil cara berfikir dan ciptaan manusia politisi pada umumnya sangat tinggi.
Indonesia sebagai bagian integral dari social c) Kehidupan kepartaian memperoleh
budaya bangsa Indonesa. Pikiran dasar yang peluang yang sebesar-besarnya untuk
berkembang merupakan upaya bersama berkembang secara maksimal.
d) Sekalipun Pemilu hanya dilaksanakan muncul beberapa indikator
satu kali (1955),namun pemilu pelaksanaan demokrasi di
tersebut benar-benar dilaksanakan Indonesia yang merupakan
dengan prinsip demokrasi,yang fondasi bagi pelaksanaan
intensif dan fair. demokrasi di masa
e) Masyarakat pada umumnya dapat selanjutnya,antara lain;
merasakan hak-hak dasar tidak a. Diberikannya ruang
dikurangi sama sekali,walau tidak kebebasan pers.
semua warga yang dapat b. Diberlakukannya sistem
memanfaatkannya. multipartai dalam pemilu
f) Dalam masa pemerintahan tahun 1999.
parlementer,daerah-daerah Karakteristik demokrasi
memperoleh otonom yang cukup pancasila masa reformasi ini
dengan asas desentralisasi. antara lain;
Namun sistem parlementer mengalami a. Pemilu dilaksanakan jauh
kegagalan yang disebabkan oleh : lebih demokratis daripada
a) Munculnya usulan pembentukan sebelumnya.
b. Rotasi kekuasaan
pemerintahan yang bersifat gotong
dilaksanakan dari mulai
royong yang melibatkan semua Pemerintah pusat sampai
desa.
pihak,termasuk PKI.
c. Pola rekruitment politik untuk
b) Dewan konstitusi mengalami jalan mengisi jabatan politik
dilakukan secara terbuka.
buntu.
d. Sebagian besar hak dasar
c) Dominannyan politik aliran. rakyat bisa terjamin.
d) Basis sosial yang masih sangat lemah.
E. ISLAM dan DEMOKRASI
3. Periode 1965-1998 ( Demokrasi Islam sangat berpengaruh dalam proses
Pancasila masa Orba) kemerdekaan Indonesia. Selain itu,
Visi utama dalam era ini adalah perkembangan politik di Indonesia juga tidak
melaksanakan Pancasila dan UUD luput dari peran Islam. Berikut adalah politik
1945 secara murni dan konsekuen Islam dalam dinamika demokrasi :
dalam setiap aspek kehidupan
masyarakat.Karakteristiknya antara 1) Politik Islam Era Demokrasi Liberal
lain ; Sebagaimana diharapkan tokoh-tokoh Islam,
i. Rotasi kekuasaan eksekutif pemilu sebenarnya hendak dilaksanakan
boleh dikatakan tidak pernah secepatnya setelah Indonesia merdeka. Namun
terjadi. karena pada awal kemerdekaan Indonesia
ii. Rekruitment politik bersifat mengalami revolusi mempertahankan
tertutup. kemerdekaan, pemilu yang diimpikan tokoh
iii. Pemilu dilaksanakan Islam masih belum dapat dilaksanakan.
sebanyak tujuh kali,namun Meskipun Bung Hatta telah menandatangani
kualitasnya msih jauh dari maklumat pembentukan partai-partai,
semangat demokrasi. suasana politik Indonesia masih diliputi
iv. Pelaksanakan hak dasar warga pergolakan. Belum lagi PKI yang melakukan
negara masih sangat rendah. pemberontakan di Madiun pada 1948, justru
4. Periode 1998-sekarang ( Demokrasi pada saat-saat genting ketika Belanda
Pancasila masa Reformasi) melancarkan agresinya untuk menguasai
Dalam masa pemerintahan Indonesia kembali.
Presiden Habibie (awal reformasi)
Barulah pada 29 September 1955, pemilu terjadi di daerah, seperti Sumatera Barat,
pertama di Indonesia dapat dilaksanakan. Dari Aceh, Sulawesi, dan Kalimantan. Apalagi
pemilu ini, setidaknya ada tiga ideologi yang daerah-daerah yang memberontak tersebut
meraih suara terbesar dan akan bersaing di merupakan kantong-kantong Masyumi.
Konstituante nantinya. Ketiganya adalah Ditambah pula ada beberapa orang tokoh
Islam, nasionalis, dan komunis. Di kalangan Masyumi seperti Natsir, Sjafruddin
Islam, partai-partai yang meraih suara dan Prawiranegara dan Burhanuddin Harahap,
kursi di Konstituante adalah Masyumi yang ikut dalam pemberontakan (yakni
7.789.619 suara (20,9% atau 57 kursi), NU pemberontakan PRPJ di Sumatera Barat)
6.989.333 (18,4% atau 45 kursi), PSII tersebut, namun Masyumi tidak mengeluarkan
1.059.922 suara (2,9% atau 8 kursi), Perti sikap atas keterlibatan tersebut.
465.359 (1,3% atau 4 kursi), dan PPTI 74.913
(0,2% atau 1 kursi). Kalangan nasionalis yang 3) Politik Islam dan Demokrasi Pancasila
diwakili PNI memperoleh 9.070.218 suara pada Era Orde Baru
(22,3% atau 57 kursi) dan PKI memperoleh Pemerintah Orba yang didukung sepenuhnya
6.232.512 suara (16,4% atau 39 kursi). oleh militer tidak bersedia merehabilitasi
Dari perolehan kursi tersebut, kalau Masyumi dan tidak mengizinkan para
disederhanakan, maka ada empat kekuatan eksponennya untuk terlibat dalam politik
partai ketika itu, yaitu PNI, Masyumi, NU, dan praktis. Kalangan militer menganggap
PKI. Meskipun partai-partai Islam bersaing bahwa beberapa tokoh Masyumi memiliki
dalam memperebutkan pengaruh, di Majelis kesalahan yang tidak termaafkan karena
Konstituante mereka memiliki suara bulat terlibat dalam pemberontakan PRRI.
untuk memperjuangkan Islam sebagai dasar Lebih dari itu, pendukung Orba umumnya
negara. Mereka berhadapan dengan partai- mengalami trauma dengan Islam politik.
partai nasionalis sekuler yang Mereka menganggap bahwa keberadaan Islam
memperjuangkan Pancasila seperti PNI, PSI, politik dapat mengganggu stabilitas kekuasaan
Partai Katolik, Parkindo, IPKI dan PKI. mereka. Sikap ini sangat wajar, karena para
Sebenarnya ada satu ideologi lagi, yakni eksponen Masyumi sudah teruji kepiawaian
sosial-ekonomi yang diperjuangkan Partai mereka dalam liku-liku politik. Masyumi
Buruh dan Murba, namun suara mereka tidak adalah partai modern yang mampu memainkan
cukup berpengaruh. Dalam perkembangannya peranannya dalam proses demokratisasi dan
hanya dua ideologi ini yang "bertarung" di pembelajaran berdemokrasi di Indonesia.
Konstituante. Pengalaman tokoh-tokoh Masyumi dalam
politik praktis selama masa demokrasi liberal
2) Politik Islam Era Demokrasi dan demokrasi terpimpin tentu merupakan
Terpimpin modal khusus bagi mereka.
Era ini dapat dianggap sebagai masa-masa Melihat kondisi demikian, tidak ada cara lain
sulit bagi partai Islam. Setelah mengeluarkan bagi Orba selain "menguburkan" impian
dekret, Soekarno yang sudah terobsesi untuk tokoh-tokoh eks Masyumi untuk
menjadi penguasa mutlak di Indonesia merehabilitasi partai Islam tersebut. Bahkan,
memaksa pembubaran Partai Masyumi pada Ali Murtopo, tokoh tangan kanan Soeharto di
17 Agustus 1960. Pemberlakuan demokrasi awal Orba, dengan kasar mengungkapkan
terpimpin oleh Soekarno ternyata kepada Prawoto Mangkusasmito bahwa pintu
menimbulkan respons yang beragam dari penjara masih terbuka lebar baginya kalau ia
kalangan partai Islam. tetap bersikeras menghidupkan kembali
Partai Masyumi, sebagaimana diungkapkan di Masyumi.
atas, dipaksa membubarkan diri karena
dianggap oposisi dan menentang revolusi,yang 4) Politik Islam Era Reformasi
menurut Soekarno, belum selesai. Soekarno Kalau pada pemilu 1955 terdapat partai-partai
juga menuduh bahwa Masyumi berada di Islam seperti Masyumi, Nahdlatul Ulama dan
belakang pemberontakan-pemberontakan yang PSII, maka pada era awal reformasi terdapat
belasan partai yang mengaku memiliki Makna Demokrasi :
hubungan historis dengan partai -partai  Adanya keterlibatan warga
tersebut. Di kalangan NU terdapat beberapa negara dalam pengambilan
partai, yakni Partai Kebangkitan Bangsa keputusan politik, baik
(PKB), Partai Kebangkitan Umat (PKU) langsung maupun
pimpinan K.H. Yusuf Hasjim, Partai tidak(perwakilan)
Nahdlatul Ummat (PNU) pimpinan K.H.  Persamaan hak seluruh warga
Sjukron Makmun, Partai Solidaritas Uni negara dalam segala bidang
Nasional Indonesia (SUNI) pimpinan Abu  Kebebasan dan kemerdekaan
Hasan, dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) bagi seluruh warga negara
pimpinan Matori Abdul Jalil. Namun dari  Dapat memilih wakil rakyat
semua partai berbasis NU tersebut, hanya PKB melalui pemilu
yang diakui oleh Abdurrahman Wahid sebagai
partai resmi NU. Ia bahkan sempat Prinsip Demokrasi :
mengatakan bahwa PKB ibarat telur yang  Kedaulatan rakyat.
keluar dari ayam, sedangkan partai-partai lain  Persamaan secara hukum
ibarat kotorannya.
Demikianlah partai-partai Islam yang lahir Dinamika Demokrasi :
pada era reformasi 1998. Keran demokratisasi
yang dibuka lebar-lebar oleh Presiden Habibie  Demokrasi di Indonesia
dimanfaatkan seluas-luasnya oleh umat Islam dibagi empat masa yaitu
untuk mengikuti pemilu. Dari 48 partai peserta  Demokrasi
pemilu, terdapat 16 partai Islam atau yang Konstitusional(1945-1959),
berbasis massa umat Islam. Dengan jumlah  Demokrasi Terpimpin(1959-
yang sebesar itu, partai-partai Islam berusaha 1965),
mendulang suara umat Islam sebesar-  Demokrasi Pancasila(1965-
besarnya. Namun, jumlah partai Islam yang 1998), dan
besar tersebut tidak menjamin perolehan suara  Demokrasi Pancasila (1998-
bagi mereka. Terbukti, pada pemilu 1999 sekarang)
partai-partai Islam tidak dapat berbuat banyak.

3. KESIMPULAN

Demokrasi diartikan sebagai pemerintahan atau kekuasaan dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat.
Istilah demokrasi ini memberikan posisi penting bagi rakyat sebab dengan demokrasi, hak-hak rakyat
untuk menentukan sendiri jalannya organisasi Negara dijamin.

Penerapan demokrasi di berbagai Negara di dunia memiliki ciri khas dan spesifikasi masing-masing,
lazimnya sangat dipengaruhi oleh ciri khas masyarakat sebagai rakyat dalam suatu negara. Indonesia
sendiri menganut demokrasi pancasila dimana demokrasi itu dijiwai dan diintegrasikan oleh nilai-nilai
luhur Pancasila sehingga tidak dapat diselewengkan begitu saja.

Implementasi demokrasi pancasila terlihat pada pesta demokrasi yang diselenggarakan tiap lima tahun
sekali. Dengan diadakannya Pemilihan Umum baik legislatif maupun presiden dan wakil presiden
terutama di era reformasi ini, aspirasi rakyat dan hak-hak politik rakyat dapat disalurkan secara langsung
dan benar serta kedaulatan rakyat yang selama ini hanya ada dalam angan-angan akhirnya dapat terwujud.
4. REFERENSI

Nurwardani, Paristiyanti. dkk. 2016. Buku Ajar Mata Kuliah Wajib Umum Pendidikan Kewarganegaraan.
Jakarta : KEMENRISTEKDIKTI

Ubaidillah, dkk., Pendidikan Kewargaan Demokrasi, HAM, dan Masyarakat Madani, (Jakarta: IAIN
Jakarta Press, 2000), hlm. 162. Purnaweni, Hartuti. Demokrasi Indonesia dari Masa ke Masa.

Taniredja. Tukiran. dkk. 2009. Pendidikan Kewarganegaraan di PTM. Bandung : Alfabeta

http://sahabat-mayyadah.blogspot.com/2014/04/makalah-pelaksanaan-demokrasi-di.html

Parmudi, Mochamad. 2014. Islam dan Demokrasi di Indonesia. Semarang : IAIN Walisongo
KEWARGANEGARAAN
ESSAY PELAKSANAAN DEMOKRASI di INDONESIA
SEJAK ERA REFORMASI HINGGA SAAT INI

NAMA : MUHAMMAD ATH THAARIQ WAHYU


NIM : 1700023099
KELAS : 3B

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
2018
Sebuah laporan Program Penilaian Demokrasi di Asia Tenggara yang dirilis oleh
sebuah lembaga yang bernama ASEAN People’s Assembly. Lembaga tersebut
merupakan sebuah jaringan think-thank masyarakat sipil dikawasan ASEAN yang
meneliti keadaan demokrasi di Indonesia periode 1999 akhir- saat ini. Laporan penilian
dititikberatkan pada tema-tema berikut:

 Pemilu bebas dan adil


 Partai politik yang demokrati
 Hubungan Sipil-Militer
Dari hasil penelitian tersebut didapatkan sebuah hasil yang menyatakan bahwa proses
demokrasi di Indonesia pada masa tersebut bergerak relatif maju (Christine Sussana
Tjhin, 2005: 14-15). Namun kemajuan tersebut lebih banyak didukung oleh partisipasi
masyarakat melalui Partisipasi Populer dan jugaDukungan Media yang relatif bebas
meskipuntak sepenuhnya berdiri secara independen. Ancaman demokrasi datang dari
keberadaan partai politik yang tidak demokratis dan pemerintahan yang kurang
transparan serta akuntabel, juga inferioritas sipil dan ambisi militer. (baca juga: Sejarah
Demokrasi di Dunia dan di Indonesia)
Bentuk dari demokrsi secara prosedural relatif cukup baik, hal tersebut dapat terlihat
dari proses pemilu 2004 (Kredibilitas KPU dan Partai politik masuk dalam pengecualian)
yang merupakan tantangan besar pilkada. Meski demkian dalam pelaksanaannya tetap
terjadi beberapa kekurangan, seperti masih terlihat ada kemunduran dalam hak sipil
dan politik serta dalam proses supremasi hukum masih memerlukan perjuangan yang
panjang karena masih ada indikasi korupsi.

Anda mungkin juga menyukai