7. Diketik data pemintaan (demand) permintaan, biaya pesan (ordering cost), biaya
simpan (holding cost) dan data price ranges seperti yang dapat dilihat pada Gambar
4.6.
Gambar 4.6 Data table
8. Diklik icon “solve”, kemudian akan muncul kotak dialog output seperti yang dapat
dilihat pada Gambar 4.7.
9. Untuk melihat hasil yang akan diperoleh maka pilih Inventory Result sehingga
menghasilkan output seperti pada Gambar 4.8.
Gambar 4.8 Inventoey result
10. Untuk melihat hasil Details yang akan diperoleh maka pilih Details sehingga
menghasilkan output seperti pada Gambar 4.9.
11. Untuk melihat hasil Cost curve yang akan diperoleh maka pilih Cost curve sehingga
menghasilkan output seperti pada Gambar 4.10.
Gambar 4.10 Cost curve
Berdasarkan hasil perhitungan secara komputerisasi pada discount cost dan grand total
cost untuk setiap kuantitas pemesanan dapat dilihat pada Tabel 4.7.
4.4 Kesimpulan
Berdasarkan analisa dan pembahasan yang telah dilakukan pada metode Inventory, maka
dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Pengendalian tingkat persediaan dilakukan sebagai kebijaksanaan pengawasan
sistem produksi yang berjalan. Pengendalian tingkat persediaan pada praktikum ini
menggunakan model EOQ. Pada praktikum ini ada berbagai macam model EOQ
yang digunakan yaitu, model EOQ dengan lead time = 0, Model EOQ dengan lead
time ≠ 0, dan Model EOQ dengan Discount Quantity. Pengolahan data praktikum ini
dilakukan secara manual dan secara komputerisasi. Pengolahan data secara
komputerisasi menggunakan software POM-QM for Windows. Perhitungan yang
dilakukan pada praktikum ini adalah perhitungan biaya pesan, perhitungan biaya
simpan, total inventory cost, total material cost, grand total cost, discount quantity,
dan rasio sensitivitas,
2. Setelah dilakukan perhitungan maka dapat diketahui bahwa kuantitas pesanan yang
harus dipesan setiap kali pemesanan adalah 435,915 atau 436 unit untuk
mendapatkan biaya paling ekonomis. Kemudian reorder point dari PT Axepoll
adalah 126,896. Artinya PT Axepoll harus memesan kembali saat persediannya
sudah mencapai 126,896 atau 127 unit. Dengan pengolahan data secara manual
diketahui bahwa total biaya pesan adalah Rp 60.083,619. Total biaya simpan adalah
Rp 60.083,619. Total Inventory Cost (TIC) adalah Rp 120.167,238. Total Material
Cost (TMC) adalah Rp 63.955,626. Grand Total Cost (GTC) adalah Rp 188.691,123.
Kemudian pengolahan data secara komputerisasi didapatkan total biaya pesan adalah
Rp 60.083,98. Kemudian total biaya simpannya adalah Rp 60.083,99. Total Unit
Cost Rp 68.523,89 dengan Grand Total Cost yaitu Rp 188.691,9.
3. Pada sistem persediaan dapat ditentukan waktunya dengan perhitungan. Pada
perhitungan nilai EOQ dapat diketahui bahwa nilai yang terpilih yaitu sebesar 436
unit dengan lead time adalah sebesar 0,083 hari, sedangkan nilai dari interval
pemesanan adalah sebesar 3,493 hari, dan nilai dari inventory cycle adalah sebesar 8.
Berdasarkan perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa PT Axepoll harus
melakukan pemesanan setiap 3 hari sekali dan dalam sebulan PT Axepoll akan
melakukan pemesanan sebanyak 8 kali sebulan.