Anda di halaman 1dari 9

4.2.

2 Pengolahan Data Secara Komputerisasi

Pengolahan data secara komputerisasi menggunakan software POM-QM for Windows.


Terdapat langkah-langkah untuk menjalankan proses pada software POM-QM. Adapun
langkah-langkah dalam menjalankan pengolahan data adalah sebagai berikut:
1. Buka aplikasi POM QM For Windows dengan cara double click pada icon POM QM
For Windows,
2. Diklik icon “module” dan memilih item “Inventory”,
3. Diklik icon “file” dan memilih item “New”,
4. Dipilih item “Quantitiy discount (EOQ) Model” selanjutnya akan muncul kolom
“Create Data set for Inventory/Reorder Point (Normal Distribution)”,
5. Diketik “PT. Axepoll” pada kolom “Title”,
6. Dipilih “number of price ranges” sebesar 5, kemudian klik OK seperti yang dapat
dilihat pada Gambar 4.5.

Gambar 4.5 Create data set for Forecasting/Time Series Analysis

7. Diketik data pemintaan (demand) permintaan, biaya pesan (ordering cost), biaya
simpan (holding cost) dan data price ranges seperti yang dapat dilihat pada Gambar
4.6.
Gambar 4.6 Data table

8. Diklik icon “solve”, kemudian akan muncul kotak dialog output seperti yang dapat
dilihat pada Gambar 4.7.

Gambar 4.7 Kotak dialog output

9. Untuk melihat hasil yang akan diperoleh maka pilih Inventory Result sehingga
menghasilkan output seperti pada Gambar 4.8.
Gambar 4.8 Inventoey result

10. Untuk melihat hasil Details yang akan diperoleh maka pilih Details sehingga
menghasilkan output seperti pada Gambar 4.9.

Gambar 4.9 Details

11. Untuk melihat hasil Cost curve yang akan diperoleh maka pilih Cost curve sehingga
menghasilkan output seperti pada Gambar 4.10.
Gambar 4.10 Cost curve

Berdasarkan hasil perhitungan secara komputerisasi pada discount cost dan grand total
cost untuk setiap kuantitas pemesanan dapat dilihat pada Tabel 4.7.

Tabel 4.7 Kuantitas Diskon PT Axepoll


Order
Diskon EOQ Total Cost Total Cost
Kuantitas Status Kuantitas
(%) (unit) (Rp) (Rp)
(unit)

Berdasarlam hasil pengolahan data menggunakan POM-QM for Windows maka


didapatkan total biaya yang paling terkecil. Nilai persediaan yang terpilih adalah yang
memberikan biaya terkecil. Penjelasan mengenai hasil perhitungan dengan besarnya
discount yang memberikan biaya terkecil dapat dilihat pada Tabel 4.8.
Tabel 4.8 Perhitungan Grand Total Cost Berdasarkan
EOQ OC HC TIC TMC GTC
Metode
(unit) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
EOQ dengan LT = 0
EOQ dengan LT ≠ 0
EOQ dengan discount
0%

4.3 Analisa dan Pembahasan

Berdasarkan data pada PT Axepoll dilakukan perhitungan secara manual dan


komputerisasi. Hasil dari pengolahan data secara manual dan komputerisasi tersebut
adalah sebagai berikut:
1. EOQ dengan Lead Time = 0
Setelah dilakukan pengolahan data secara manual berdasarkan EOQ dengan lead
time = 0, dapat dilihat bahwa nilai EOQnya adalah 435,915 atau 436. Kemudian total
biaya pesan (OC) adalah Rp 60.083,619. Sedangkan biaya simpannya (HC) adalah
Rp 60.083, 619. Berikutnya total inventory cost (TIC) adalah Rp 120.167,238. Lalu
total material cost (TMC) adalah Rp 68.523,885. Kemudian Grand Total Cost (GTC)
adalah Rp 188691,123.
2. EOQ dengan Lead Time ≠ 0
Setelah dilakukan pengolahan data secara manual berdasarkan EOQ dengan lead
time ≠ 0, dapat dilihat bahwa lead timenya adalah 0,083 dengan interval pemesanan
3,493. Inventory cycle dari permasalahan adalah 8. Reorder point pada permasalahan
PT Axepoll adalah 126,896. Total biaya pesanan (OC) adalah Rp 60.083,619.
Kemudian Total biaya simpan (HC) adalah Rp 60.083,619. Berikutnya Total
Inventory Cosy (TIC) adalah Rp 120.167,238. Lalu Total Material Cost (TMC)
adalah Rp 68.523,885. Kemudian Grand Total Cost (GTC) adalah Rp 18.8691,123.
3. EOQ dengan Discount Quantity
EOQ dengan Discount Quantity dilakukan pengolahan data secara manual dan
komputerisasi yaitu sebagai berikut:
a. Menurut pengolahan data secara manual tanpa discount, nilai EOQnya sebesar
435,915 unit. Total biaya pesan adalah Rp 60.083,619. Total biaya simpan adalah
Rp 60.083,619. Total Inventory Cost (TIC) adalah Rp 120.167,238. Total
Material Cost (TMC) adalah Rp 63.955,626. Grand Total Cost (GTC) adalah Rp
188.691,123. Kemudian pengolahan data secara komputerisasi didapatkan total
biaya pesan adalah Rp 60.083,98. Kemudian total biaya simpannya adalah Rp
60.083,99. Total Unit Cost Rp 68.523,89 dengan Grand Total Cost yaitu Rp
188.691,9.

Pada pengolahan data secara manual dan komputerisasi terdapat perbedaan,


walaupun perbedaannya tidak terlalu jauh. Perbedaan tersebut terjadi karena
pengolahan data secara komputerisasi lebih akurat.
b. Menurut pengolahan data secara manual dengan discount 6,667%, nilai EOQ 601
unit. Pada kebijakan diskon ini artinya saat pembelian lebih dari atau sama dengan
601 unit hingga 700 unit maka akan mendapatkan diskon sebesar 6,667%. Pada
kebijkan diskon ini total biaya pesan adalah Rp 43.579,620. Kemudian total biaya
simpan adalah Rp 82.837,833. Total inventory cost adalah Rp 126.417,453. Total
material cost adalah Rp 63.955,626. Dengan grand total cost Rp 190.373,079.
Kemudian pada pengolahan data secara komputerisasi EOQnya adalah 601
dengan total biaya (total setup cost) Rp 43.579,62. Kemudian total biaya simpan
(total holding cost) adalah Rp 82.836,84. Lalu total unit cost adalah Rp 63.955,89
dengan total cost Rp 190.374,1.

Pada pengolahan data secara manual dan komputerisasi terdapat perbedaan,


walaupun perbedaannya tidak terlalu jauh. Perbedaan tersebut terjadi karena
pengolahan data secara komputerisasi lebih akurat.
c. Menurut pengolahan data secara manual dengan discount 13,333%, nilai EOQ
701 unit. Pada kebijakan diskon ini artinya saat pembelian lebih dari atau sama
dengan 701 unit hingga 800 unit maka akan mendapatkan diskon sebesar
13,333%. Menurut pengolahan data secara manual total biaya pesannya adalah Rp
37.362,841. Total biaya simpan adalah Rp 96.621,167. Lalu total inventory cost
adalah Rp 133.984,008. Total material cost adalah Rp 59.387,367. Dengan grand
total cost Rp 193.371,375. Kemudian pada pengolahan data secara komputerisasi
EOQnya adalah 601 dengan total biaya (total setup cost) Rp 37.362,84. Kemudian
total biaya simpan (total holding cost) adalah Rp 96.622,34. Lalu total unit cost
adalah Rp 59.387,37 dengan total cost Rp 193.372,6.
Pada pengolahan data secara manual dan komputerisasi terdapat perbedaan,
walaupun perbedaannya tidak terlalu jauh. Perbedaan tersebut terjadi karena
pengolahan data secara komputerisasi lebih akurat.
d. Menurut pengolahan data secara manual dengan discount 20%, nilai EOQ 801
unit. Pada kebijakan diskon ini artinya saat pembelian lebih dari atau sama dengan
801 unit hingga 900 unit maka akan mendapatkan diskon sebesar 20%. Pada
kebijkan diskon ini total biaya pesan adalah Rp 32.698,317. Kemudian total biaya
simpan adalah Rp 110.404,500. Total inventory cost adalah Rp 143.102,817. Total
material cost adalah Rp 54.819,108. Dengan grand total cost Rp 197.921,925.
Kemudian pada pengolahan data secara komputerisasi EOQnya adalah 801
dengan total biaya (total setup cost) Rp 32.698,32. Kemudian total biaya simpan
(total holding cost) adalah Rp 110.405,8. Lalu total unit cost adalah Rp 54.819,11
dengan total cost Rp 197.923,3.

Pada pengolahan data secara manual dan komputerisasi terdapat perbedaan,


walaupun perbedaannya tidak terlalu jauh. Perbedaan tersebut terjadi karena
pengolahan data secara komputerisasi lebih akurat.
e. Menurut pengolahan data secara manual dengan discount 26,667%, nilai EOQ
901 unit. Pada kebijakan diskon ini artinya saat pembelian lebih dari atau sama
dengan 901 unit hingga 1000 unit maka akan mendapatkan diskon sebesar
26,667%. Pada kebijkan diskon ini total biaya pesan adalah Rp 29.069,203.
Kemudian total biaya simpan adalah Rp 124.189,833. Total inventory cost adalah
Rp 153.257,036. Total material cost adalah Rp 50.250,849. Dengan grand total
cost Rp 203.507,885. Kemudian pada pengolahan data secara komputerisasi
EOQnya adalah 601 dengan total biaya (total setup cost) Rp 29.069,2. Kemudian
total biaya simpan (total holding cost) adalah Rp 124.189,3. Lalu total unit cost
adalah Rp 50.250,85 dengan total cost Rp 203.509,4.

Pada pengolahan data secara manual dan komputerisasi terdapat perbedaan,


walaupun perbedaannya tidak terlalu jauh. Perbedaan tersebut terjadi karena
pengolahan data secara komputerisasi lebih akurat.
4. Rasio Sensitivitas
Rasio sensitivitas adalah perbandingan antara nilai total inventory cost sebelum nilai
EOQ dinaikkan dengan nilai inventory cost setelah nilai EOQ dinaikkan. Setelah
dilakukan perhitungan mengenai rasio sensitivitas maka nilai rasio sensitivitas untuk
setiap kenaikan kuantitas pesanan adalah sebagai berikut:
a. Kenaikan kuantitas pemesanan 436 unit me njadi 601 unit memiliki rasio
sensitivitas sebesar 5,201%,
b. Kenaikan kuantitas pemesanan 436 unit menjadi 701 unit memiliki rasio
sensitivitas sebesar 11,498%,
c. Kenaikan kuantitas pemesanan 436 unit menjadi 801 unit memiliki rasio
sensitivitas sebesar 19,086%, dan
d. Kenaikan kuantitas pemesanan 436 unit menjadi 901 unit memiliki rasio
sensitivitas sebesar 27,536%.

4.4 Kesimpulan

Berdasarkan analisa dan pembahasan yang telah dilakukan pada metode Inventory, maka
dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Pengendalian tingkat persediaan dilakukan sebagai kebijaksanaan pengawasan
sistem produksi yang berjalan. Pengendalian tingkat persediaan pada praktikum ini
menggunakan model EOQ. Pada praktikum ini ada berbagai macam model EOQ
yang digunakan yaitu, model EOQ dengan lead time = 0, Model EOQ dengan lead
time ≠ 0, dan Model EOQ dengan Discount Quantity. Pengolahan data praktikum ini
dilakukan secara manual dan secara komputerisasi. Pengolahan data secara
komputerisasi menggunakan software POM-QM for Windows. Perhitungan yang
dilakukan pada praktikum ini adalah perhitungan biaya pesan, perhitungan biaya
simpan, total inventory cost, total material cost, grand total cost, discount quantity,
dan rasio sensitivitas,
2. Setelah dilakukan perhitungan maka dapat diketahui bahwa kuantitas pesanan yang
harus dipesan setiap kali pemesanan adalah 435,915 atau 436 unit untuk
mendapatkan biaya paling ekonomis. Kemudian reorder point dari PT Axepoll
adalah 126,896. Artinya PT Axepoll harus memesan kembali saat persediannya
sudah mencapai 126,896 atau 127 unit. Dengan pengolahan data secara manual
diketahui bahwa total biaya pesan adalah Rp 60.083,619. Total biaya simpan adalah
Rp 60.083,619. Total Inventory Cost (TIC) adalah Rp 120.167,238. Total Material
Cost (TMC) adalah Rp 63.955,626. Grand Total Cost (GTC) adalah Rp 188.691,123.
Kemudian pengolahan data secara komputerisasi didapatkan total biaya pesan adalah
Rp 60.083,98. Kemudian total biaya simpannya adalah Rp 60.083,99. Total Unit
Cost Rp 68.523,89 dengan Grand Total Cost yaitu Rp 188.691,9.
3. Pada sistem persediaan dapat ditentukan waktunya dengan perhitungan. Pada
perhitungan nilai EOQ dapat diketahui bahwa nilai yang terpilih yaitu sebesar 436
unit dengan lead time adalah sebesar 0,083 hari, sedangkan nilai dari interval
pemesanan adalah sebesar 3,493 hari, dan nilai dari inventory cycle adalah sebesar 8.
Berdasarkan perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa PT Axepoll harus
melakukan pemesanan setiap 3 hari sekali dan dalam sebulan PT Axepoll akan
melakukan pemesanan sebanyak 8 kali sebulan.

Anda mungkin juga menyukai