Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Strategi perusahaan atau organisasi merupakan suatu wilayah kajian
yang selalu menarik untuk dicermati. Begitu banyak pendekatan yang dilakukan,
mulai dari sangat kuantitatif sampai pada belajar dari pengalaman sukses
seseorang atau suatu perusahaan (best practices).
Strategi Pembedaan Produk (differentiation), mendorong perusahaan untuk
sanggup menemukan keunikan tersendiri dalam pasar yang jadi sasarannya.
Keunikan produk (barang atau jasa) yang dikedepankan ini memungkinkan suatu
perusahaan untuk menarik minat sebesar-besarnya dari konsumen potensialnya.
Cara pembedaan produk bervariasi dari pasar ke pasar, tetapi berkaitan dengan
sifat dan atribut fisik suatu produk atau pengalaman kepuasan (secara nyata
maupun psikologis) yang didapat oleh konsumen dari produk tersebut. Berbagai
kemudahan pemeliharaan, features tambahan, fleksibilitas, kenyamanan dan
berbagai hal lainnya yang sulit ditiru lawan merupakan sedikit contoh dari
diferensiasi. Strategi jenis ini biasa ditujukan kepada para konsumen potensial
yang relatif tidak mengutamakan harga dalam pengambilan keputusannya (price
insensitive).
Dalam persaingan memasarkan produk, perusahaan perlu membangun
strategi pemasaran yang baik. Strategi yang harus dilakukan dalam upaya
mencapai target pemasaran dimulai dari dalam perusahaan. Strategi yang perlu
dilakukan tersebut adalah strategi diferensiasi. Arti diferensiasi lebih dari
pengikatan perbedaan-perbedaan yang rumit yang mewarnai suatu entitas.
Namun strategi diferensial ini juga memiliki resiko, salah satunya adalah jika
perbedaan atau keunikan yang ditawarkan produk tersebut ternyata tidak
dihargai (dianggap biasa) oleh konsumen. Jika hal ini terjadi, maka pesaing yang
menawarkan produk standar dengan strategi biaya rendah akan sangat mudah
merebut pasar. Oleh karenanya, dalam strategi jenis ini, kekuatan departemen
Penelitian dan Pengembangan sangatlah berperan.
Makalah ini akan membahas tentang alternatif strategi: strategi diferensiasi
secara lebih dalam lagi.

1
1.2 Rumusan Masalah
Adapun pokok permasalahan yang akan dibahas lebih lanjut dalam
makalah ini yaitu sesuai dengan latar belakang diatas bahwa topik pembahasan
adalah strategi diferensiasi untuk menciptakan keunggulan bersaing perusahaan.
Secara khusus pokok permasalahan dalam makalah ini adalah :
1. Bagaimana strategi diferensiasi dapat menciptakan keunggulan
Bersaing?
2. Apa saja yang menjadi sumber strategi diferensiasi?
3. Bagaimana langkah-langkah dalam menciptakan strategi diferensiasi?
4. Apa Keuntungan dalam strategi diferensiasi?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang ingin didapatkan melalui penulisan makalah ini adalah:
1. Mengetahui pengertian dari strategi diferensiasi.
2. Mengetahui dan memahami apa saja yang menjadi sumber strategi
3. diferensiasi.
4. Mengetahui bagaimana langkah-langkah dalam menciptakan keunggulan
bersaing melalui strategi diferensiasi.
5. Serta untuk mengetahui hambatan yang harus dihadapi dalam
menciptakan keunggulan bersaing melalui strategi diferensiasi.

2
BAB II
PEMBAHASAN

1.4 Alternatif Strategi


A. Pengertian Diferensiasi
Philip Kotler (1999), memberikan definisi dari diferensiasi sebagai
berikut:“Diferensiasi adalah tindakan merancang satu set perbedaan yang berarti
untuk membedakan penawaran perusahaan dari penawaran pesaing”. Menurut
Kartajaya, diferensiasi adalah semua upaya yang dilakukan perusahaan untuk
menciptakan perbedaan diantara pesaing dengan tujuan memberikan nilai yang
terbaik untuk konsumen. Strategi diferensiasi adalah suatu strategi yang dapat
memelihara loyalitas pelanggan dimana dengan menggunakan strategi
diferensiasi, pelanggan mendapat nilai lebih dibandingkan dengan produk
lainnya. Aaker dan Jummaini menyatakan bahwa strategi diferensiasi yang
sukses haruslah strategi yang mampu:
(a) menghasilkan nilai pelanggan,
(b) memunculkan persepsi yang bernilai khas dan baik serta
(c) tampil sebagai wujud berbeda yang sulit untuk ditiru.
Esensi dari strategi diferensiasi adalah perusahaan dapat memberikan
perbedaan yang lebih unik dari pada pesaing, sehingga dengan perbedaan itu
konsumen memiliki nilai yang lebih tinggi.
Diferensiasi adalah strategi yang bertujuan memproduksi barang dan jasa yang
di anggap unik oleh industri dan ditujukan kepada pelanggan yang relatif tidak
sensitif terhadap harga.
B. Sumber Diferensiasi
Perusahaan melakukan deferensiasi terhadap para pesaingnya bilamana dia
berhasil menampilkan keunikan yang bernilai penting oleh pembeli bukan hanya
penawaran harga rendah tetapi keunikan yang lain.
a. Diferensiasi Produk
Produk fisik merupakan hal yang potensial untuk dijadikan pembeda.
Perusahaan dapat membedakan produknya berdasarkan keistimewaan, kualitas
kinerja kualitas kesesuaian, daya tahan, keandalan, mudah diperbaiki, gaya dan
rancangan.

3
b. Diferensiasi Pelayanan
Pembeda pelayanan yang utama adalah kemudahan pemesanan, pengiriman,
pemasangan, pemeliharaan dan perbaikan.
c. Diferensiasi Personel
Perusahaan dapat memperoleh keunggulan bersaing yang kuat denga
mempekerjakan dan melatih orang-orang lebih baik. Terdapat 6 (enam)
karakteristik yang menunjukkan personil yang terlatih, yaitu kemampuan
personel, kesopanan, kredibilitas, dapat diandalkan, cepat tanggap dan
komunikasi.
Personalia yang terlatih menunjukan enam karakteristik: kemampuan: memiliki
keahlian dan pengetahuan yang diperlukan; kesopanan: ramah, menghormati,
dan penuh perhatian; kreadibilitas: dapat dipercaya; Dapat diandalkan:
memberikan pelayanan secara konsisten dan akurat; cepat tanggap: Cepat
menanggapi permintaan dan permasalahan konsumen; dan komunikasi:
berusaha memahami pelanggan dan berkomunikasi dengan jelas.
d. Diferensiasi Saluran
Perusahaan-perusahaan dapat mencapai keunggulan bersaing melalui cara
mereka merancang saluran distribusi, terutama yang menyangkut jangkauan,
keahlian ,dan kinerja saluran-saluran tersebut. Dalam melakukan diferensiasi
saluran, perusahaan dapat melakukan strategi berdasarkan pada Distribusi
Eksklusif, Distribusi Selektif dan Distribusi Intensif.
e. Diferensiasi Citra
Para pembeli memiliki tanggapan berbeda terhadap citra perusahaan atau
merek. Identitas dan citra perlu dibedakan. Identitas terdiri dari berbagai cara
yang dimaksudkan oleh perusahaan untuk mengidentifikasi atau memposisikan
diri atau produknya. Citra adalah cara masyarakat mempersepsi (memikirkan)
perusahaan atau produknya. Identitas yang efektif melakukan tiga hal: ia
membangun karakter produk dan proposisi nilai. Perusahaan dapat
mengekspresikan citra dengan melalui lambang, media tertulis dan audio visual
serta suasana.

4
C. Strategi Diferensiasi
Diferensiasi berakar dari upaya menciptakan nilai pembeli secara unik. untuk
mencapai diferensiasi yang tahan lama, perusahaan perlu melaksanakan secara
unik sejumlah aktivitas nilai yang mempunyai dampak atas criteria pembelian itu.
Untuk bisa memenuhi sejumlah criteria pembelian, maka perusahaan perlu
melakukan suatu aktivitas nilai saja dengan baik, cerdik, inovatif. Criteria
pembelian lainnya dipengaruhi oleh banyak aktivitas perusahaan. Misalnya,
waktu penyerahan barang dapat dipengaruhi antara lain oleh operasi, logistic
keluar, dan pengolahan pesanan.
Strategi diferensiasi bertujuan untuk menciptakan jurang terlebar antara nilai
pembeli yang tercipta (dan, karenanya premi harga yang berhasil ditetapkan) dan
biaya keunikan dalam rantai nilai perusahaan. Biaya diferensiasi akan berbeda-
beda menurut aktivitas nilainya, dan perusahaan bersangkutan perlu memilih
aktivitas yang kontribusinya pada nilai pembeli adalah yang terbesar relative
terhadap biayanya.
Komponen akhir pada strategi diferensiasi adalah daya tahan. Diferensiasi tidak
akan mendorong tercapainya premi harga dalam jangka panjang kecuali jika
sumbernya tetap memiliki nilai bagi pembeli dan tidak bisa ditiru pesaing. Jadi,
perusahaan harus menemukan sumber keunikan yang tahan lama dan terlindung
oleh penghalang peniruan.

D. Langkah-langkah dalam Diferensiasi


Secara garis besar langkah-langkah analisis yang di perlukan untuk menentukan
landasan bagi diferensiasi dan menyeleksi strategi diferensiasi adalah segai
berikit:
1. Menentukan pembeli sesungguhnya.
2. Mengidentifikasi rantai nilai pembeli dan dampak perusahaan atas rantai
nilai ini.
3. Menentukan susunan peringkat kriteria pembelian pembeli.
4. Menilai sumber keunikan yang sudah ada atau yang mungkin ada dalam
rantai nilai perusahaan.
5. Mengidentifikasikan biaya sumber diferensiasi yang sudah ada dan yang
potensial

5
6. Memilih konfigurasi aktivitas nilai yang menciptakan diferensiasi paling
bernilai bagi pembeli relatif terhadap biaya diferensiasi.
7. Menguji daya tahan strategi diferensiasi yang telah di pilih.
8. Menurunkan biaya dalam aktivitas yang tidak mempengaruhi bentuk
diferensiasi yang di pilih.

E. Keuntungan dari Strategi Diferensiasi,


Beberapa keuntunganyang di dapatkan antara lain;
1. Produk lebih mudah diingat para konsumen Pada dasarnya segala
sesuatu yang unik dan berbeda, tentu akan memberikan daya tarik
tersendiri bagi para konsumen. Sehingga mereka lebih mudah mengenali
dan mengingat produk tersebut, dibandingkan produk lainnya yang sudah
umum di pasaran.
2. Produk lebih unggul dibandingkan dengan produk lainnya.
Jika produk lainnya sudah dianggap standar oleh para konsumen, dengan
menciptakan diferensiasi maka produk Anda akan terlihat lebih unggul
dibandingkan produk lainnya yang sudah banyak beredar dipasaran. Hal
ini tentu sangat menguntungkan bagi para pemasar, karena dengan
produk yang unggul akan memudahkannya dalam membangun loyalitas
konsumen.
3. Harga Jual Produk lebih tinggi.
Sebuah produk yang memiliki keunikan khusus, biasanya akan diburu
konsumen dengan harga berapapun. Jadi tidak heran bila harga jual
produk limited edition bisa lebih tinggi dibandingkan dengan harga produk
lainnya yang sudah banyak beredar dipasaran. Karena kebanyakan
konsumen berani membayar mahal, untuk dapat menikmati produk
inovatif yang ditawarkan pelaku pasar.
4. Mengatasi masalah kejenuhan pasa, Mengingat penjualan sebuah produk
sering mengalami pasang surut sesuai dengan daur hidupnya yang terus
berputar, maka adanya diferensiasi produk dapat membantu para
pengusaha maupun pelaku pasar ketika konsumen sudah mulai jenuh
dengan produk yang biasa ditawarkannya
5. Membantu terciptanya image produk,Semakin unik produk yang Anda
tawarkan, maka akan semakin memudahkan konsumen dalam mengenali

6
produk tersebut. Dan semakin banyak konsumen yang mengenali produk
Anda, maka semakin besar pula peluang Anda untuk menanamkan image
produk yang Anda tawarkan di hati para konsumen. Sehingga Anda dapat
menentukan positioning yang tepat, sesuai dengan target pasar yang
Anda bidik.
6. Fleksibilitas produk yang lebih besar
7. Kompabilitas produk yang lebih besar
8. Jasa yang lebih baik
9. Perawatan lebih sedikit
10. Kenyamanan lebih besar

F. Diferensiasi dan Rantai Nilai


Deferensiasi tidak dapat dipahami dengan hanya memandang perusahaan
bersangkutan secara keseluruhan, melainkan melalui sejumlah kegiatan spesifik
yang dilakukan perusahaan dan pengaruh kegiatan tersebut terhadap pembeli.
Diferensiasi tumbuh dari rantai nilai perusahaan. Sebenarnya setiap aktivitas nilai
merupakan sumber potensial bagi keunikan. Deferensiator berhasil meraih
sukses dengan menciptakan keunikan lewat sejumlah aktivitas primer dan
pendukung. Perusahaan dapat melakukan deferensiasi lewat keluasan aktivitas
atau lewat cakupan luas bersaingnya. Faktor yang membantu deferensiasi yaitu,
a. kemampuan melayani kebutuhan pembeli
b. Kesederhanaan pemeliharaan (praktis)
c. Kesamaan tempat yang dituju
d. Kesamaan tempat bagi pelayanan pelanggan
e. Keunggulan kompabiliitas dibandingkan dengan produk lain

A. Penentu Keunikan
Ditentukan dalam sebuah aktifitas nilai oleh sejumlah penentu pokok (basic driver
yang sejalan dengan penentu biaya.
Penentu keunikan yang pokok telah disusun menurut derajat kepentingan
sebagai berikut:
1. Pilihan Kebijakan, oleh karena itu keunikan banyak di tentukan oleh
kebebasan dalam penetapan pilihan kebijakan. Sejumlah pilihan
kebijakan yaitu:

7
a. Ciri dan kemampuan kerja produk yang di tawarkan
b. Pelayanan
c. Intensitas aktivitas yang di lakukan
d. Isi aktivitas
e. Teknologi yang di pakai
f. Mutu masukan
g. Prosedur yang mengatur tindakan pegawai
h. Tingkat pengalaman dan ketrampilan
i. Informasi yang di pakai

2. Keterkaitan
Keunikan seringkali berakar pada keterkaitan yang ada dalam rantai nilai atau
keterkaitan dengan pemasok dan saluran yang dipakai perusahaan.

3. Pengaturan waktu
Keunikan dapat merupakan hasil dari waktu yang ditentukan oleh perusaah
bersangkutan untuk mulai melakukan aktivitas.
4. Lokasi
Keunikan dapat berakar dari lokasi.
5. Hubungan timbale balik
Keunikan aktifitas nilai dapat timbul dari menjalankan aktivitas ini secara
bersama-sama dengan unit-unit usaha yang berada dibawah satu perusahaan
induk.
6. Pembelajaran dan pelimpahan
Keunikan sebuah aktivitas dapat merupakan hasil dari belajar cara
melaksanakanaktivitas ini dengan lebih baik.
7. Skala
Skala besar dapat memungkinkan dilaksanakannya sebuah aktivitas dengan
cara unik yang tidak mungkin dilaksanakan pada volume kecil
8. Factor kelembagaan
Faktor kelembagaan kadang-kadang memainkan peran dalam membuat
perusahaan menjadi unik.

8
G. Biaya Diferensiansi
Perusahaan harus mengeluarkan biaya tinggi untuk menjadi unik karena untuk
mencapai keunikan perusahaan harus melaksanakan sejumlah aktivitas nilai
secara lebih baik dari para pesaingnya.
a. Nilai pembeli dan diferensiasi
Perusahaan yang berhasil melakukan diferensisasi selalu berusaha mencari cara
menciptakan nilai pada pembeli sehingga menghasilkan harga premi yang lebih
tinggi dari pada biaya ekstra yang telah di keluarkan.
b. Nilai bagi pembeli
Bagi pembeli, Perusahaan menciptakan nilai yang dapat dipakai untuk
membenarkan harga premi (atau preferensi pada harga yang sama) lewat dua
mekanisme, yaitu:
c. Dengan menurunkan biayaa pembeli.
Menurunkan resiko kegagalan pembeli setara dengan menurunkan biaya
pembeli
d. Dengan menaikkan kinerja pembeli.
Bagi pembeli berskala industry, pedagang, dan lembaga, diferensiasi
mengharuskan perusahaan untuk secara unik mampu menciptkan keunggulan
bersaing bagi pembelinya dengan cara-cara lain disamping menjual dengan
harga lebih rendah. Jika perusahaan mampu menurunkan biaya pembeli atau
meningkatkan kinerja pembeli, maka pembeli akan bersedia membayar harga
premi. Misalnya jika komponen yang disediakan pemasok suku cadang sepeda
yang memiliki reputasi baik memungkinkan perakit sepeda meningkatkan
diferensiasi dan karenanya menentukan harga tinggi, maka si perakit sepeda
akan bersedia membayar premi bagi komponen itu. Demikian pula , mesin
fotokopi merek “X” mampu menurunkan biaya pembuatan sejilid dokumen karena
dilengkapi dengan alat pengumpan dokumen bersirkulasi ulang dan stapler
otomatis. Hal ini menurunkan biaya pegawai pembeli dan berarti bahwa pembeli
bersedia membayar harga premi bagi mesin fotokopi itu. Dalam kedua contoh di
atas perusahaan yang bersangkutan mampu meningkatkan keunggulan bersaing
pembeli meskipun tidak menjual produknya dengan harga lebih rendah.
c. Menurunkan biaya pembeli

9
Apapun yang dilakukan perusahaan untuk menurunkan biaya total pembeli
dalam memakai produk atau biaya lainnya yang harus dipikul pembeli
merupakan landasan potensial bagi diferensiasi. Seringkali ada banyak cara
untuk menurunkan biaya pembeli jika perusahaan memahami dengan baik cara
pembeli memakai produknya dan bagaimana pengaruh aktivitas pemasaran dan
penyerahan barang dan aktivitas lainnya atas biaya pembeli. Perusahaan dapat
menurunkan biaya pembeli dengan sejumlah cara:
1. Menurunkan biaya penyerahan barang, biaya pemasangan, atau biaya
pendanaan
2. Menurunkan frekuensi pemakaian produk yang diperlukan
3. Menurunkan biaya langsung pemakaian produk, seperti tenaga kerja,
bahan bakar, pemeliharaan, ruangan yang diperlukan, dan sebagainya
Menurunkan biaya tak langsung pemakaian produk atau dampak produk atas
aktivitas nilai lainnya. Misalnya, komponen ringan dapat mengurangi biaya
transportasi produk akhir
1. Menurunkan biaya pembeli dalam aktivitas nilai yang tidak berhubungan
dengan produk fisik
2. Menurunkan resiko kerusakan produk dan dengan begitu, menurunkan
biaya kerusakan produk yang telah dihitung oleh pembeli.

d. Meningkatkan kinerja pembeli


Untuk meningkatkan kinerja (performance) pembeli, perusahaan perlu
memahami kinerja yang diinginkan dari sudut pandang pembeli. Meningkatkan
kemampuan kinerja pembeli berskala industry, pedagang, dan lembaga
ditentukan oleh hal-hal yang menciptakan diferensiasi bagi pembeli. Jadi
kebutuhan pembeli juga harus dipahami, dan untuk itu diperlukan analisis yang
sama seperti nilai pembeli. Truk yang dijual kepada pembeli berupa perusahaan
barang konsumsi yang kemudian memakainya untuk membawa barang ke toko-
toko pengecer merupakan contoh yang baik. Jika toko-toko pengecer
menginginkan truk yang mempunyai kapasitas angkut yang cocok untuk tujuan
itu dengan harga yang wajar. Contoh lainnya adalah dalam menjual produknya
kepada produsen mobil, Velcro berhasil mencapai diferensiasi kareena alat
pengikat buatannya lebih luwes dan memungkinkan dibuatnya berbagai pilihan
desain interior bagi mobil yang disukai konsumen.

10
Bagi produk yang dijual kepada pembeli perorangan, meningkatkan kinerja
pembeli merupakan hal yang ditentukan oleh kemampuan memuaskan
kebutuhan mereka.
H. Hambatan Dalam Diferensiasi
Sebagian besar Hambatan ini merupakan akibat tidak lengkapnya pemahaman
tentang landasan yang mendasari diferensiasi atau biayanya.
Jebakan-jebakan itu yaitu:
1. Keunikan yang tidak bernilai
Memiliki keunikan dalam sesuatu hal bukan selalu berarti bahwa perusahaan
bersangkutan telah mencapai diferensiasi. Keunikan tidak mengarah ke
tercapainya diferensiasi kecuali jika keunikan ini menurunkan biaya pembeli atau
meningkatkan kinerja pembeli sebagaimana terlihat oleh pembeli itu sendiri
seperti yang sudah dijelaskan di depan tadi. Tes yang baik untuk menilai sebuah
keunikan adalah apakah perusahaan yang bersangkutan bisa menetapkan premi
harga yang tahan lama dalam melakukan penjualan ke pembeli yang
berpengetahuan mendalam.
2. Diferensiasi yang terlalu banyak
Jika perusahaan tidak memahami mekanisme dimana aktivitas mempengaruhi
nilai pembeli atau persepsi pembeli tentang nilai, maka ada kemungkinan
perusahaan ini mencapai diferensiasi yang terlalu berlebihan. Misalnya jika
kualitas produk atau tingkat pelayanan lebih tinggi daripada yang dibutuhkan
pembeli, ,maka perusahaan bersangkutan bisa rawan terhadap pesaing yang
menyediakan produk yang kualitasnya pas dan harganya lebih rendah.
3. Premi harga yang terlalu tinggi
Premi harga sebagai hasil diferensiasi merupakan hal yang di tentukan oleh nilai
dan daya tahan diferensiasi itu. Pesaing yang mendiferensiasikan diri akan
ditinggalkan oleh pembeli kalau premi harganya menjadi terlalu tinggi.
4. Mengabaikan perlunya mengisyaratkan nilai
Mengabaikan kriteria pengisyaratan dapat membuat perusahaan yang
bersangkutan rawan terhadap serangan pesaing yang menyediakan nilai tidak
terlalu tinggi, tetapi memiliki pemahaman lebih baik mengenai proses pembelian
pembeli.

11
5. Tidak mengetahui biaya diferensiasi
Perusahaan sering kali tidak mengisolasikan biaya aktivitas yang mereka lakukan
untuk mendiferensiasikan diri, tetapi malahan berasumsi bahwa diferensiasi
mempunyai arti ekonomi. Jadi, perusahaan mengeluarkan uang lebih banyak
bagi diferensiasi daripada yang bisa mereka peroleh kembali lewat premi harga,
atau gagal mengeksploitasi cara-cara untuk menurunkan biaya diferensiasi lewat
pemahaman tentang factor penentu biayanya.
6. Berfokus pada produk, bukan pada seluruh rantai nilai
Sebagian perusahaan melihat diferensiasi hanya dari segi produk fisik, dan tidak
mengeploitasi peluang untuk mendiferensiasikan diri pada segmen lain yang ada
pada rantai nilai.
7. Gagal mengenali segmen pembeli.
Kriteria pembelian pembeli dan susunan peringkatnya biasanya berbeda-beda
antara pembel satu dengan yang lainnya sehingga akan muncul segmen
pembeli. Jika perusahaan tidak mengenali adanya segmen ini, maka strateginya
tidak akan memenuhi dengan baik kebutuhan pembeli sehingga hal ini membuat
perusahaan bersangkutan rawan terhadap strategi fokus.

12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Strategi Pembedaan Produk (differentiation), mendorong perusahaan untuk
sanggup menemukan keunikan tersendiri dalam pasar yang jadi sasarannya.
Keunikan produk (barang atau jasa) yang dikedepankan ini memungkinkan suatu
perusahaan untuk menarik minat sebesar-besarnya dari konsumen potensialnya.
Cara pembedaan produk bervariasi dari pasar ke pasar, tetapi berkaitan dengan
sifat dan atribut fisik suatu produk atau pengalaman kepuasan (secara nyata
maupun psikologis) yang didapat oleh konsumen dari produk tersebut. Berbagai
kemudahan pemeliharaan, features tambahan, fleksibilitas, kenyamanan dan
berbagai hal lainnya yang sulit ditiru lawan merupakan sedikit contoh dari
diferensiasi. Strategi jenis ini biasa ditujukan kepada para konsumen potensial
yang relatif tidak mengutamakan harga dalam pengambilan keputusannya (price
insensitive). Esensi dari strategi diferensiasi adalah perusahaan dapat
memberikan perbedaan yang lebih unik dari pada pesaing, sehingga dengan
perbedaan itu konsumen memiliki nilai yang lebih tinggi.
Ada beberapa pembagian dalam strategi deferensiasi yang dapat
dimanfaatkan untuk menunjang produk yang lebih baik, baik dari jenis prodak,
pemasaran, sampai tempat yang digunakan untuk memajukan prodak tersebut.
Strategi diferensiasi bertujuan untuk menciptakan jurang terlebar antara nilai
pembeli yang tercipta (dan, karenanya premi harga yang berhasil ditetapkan) dan
biaya keunikan dalam rantai nilai perusahaan. Biaya diferensiasi akan berbeda-
beda menurut aktivitas nilainya, dan perusahaan bersangkutan perlu memilih
aktivitas yang kontribusinya pada nilai pembeli adalah yang terbesar relative
terhadap biayanya.
Beberapa keuntungan yang di dapatkan dengan menggunakan strategi ini
diantaranya adalah produk lebih mudah diingat para konsumen, Produk lebih
unggul dibandingkan dengan produk lainnya, Harga Jual Produk lebih tinggi,
Mengatasi masalah kejenuhan pasa, Membantu terciptanya image produk,
Fleksibilitas produk yang lebih besar, sserta masih banyak keuntunganyang akan
di dapatkan ketika kita menggunakan strategi ini.

13
DAFTAR PUSTAKA

Gitasudarmo, Indriyo. 2001. Manajemen Strategi. Yogyakarta: BPFE


Jummaini. 2009. Jurnal: Pengaruh Strategi Diferensiasi Terhadap Keunggulan
Bersaing Pada Distro Dan Butik Di Kota Lhokseumawe
Kertajaya, 2010. Connect,Surving New Wave Marketing strategy. Jakarta:
Salemba Empat
Kotler, Philip. 1998. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Erlangga
Porter, Michael. 1994. Keunggulan Bersaing: Menciptakan dan Mempertahankan
Kinerja Unggul, Jakarta: Alih Bahasa Tim Penterjemah Binarupa Aksara

14

Anda mungkin juga menyukai