Anda di halaman 1dari 4

NO JENIS ZAT KEGUANAAN POTENSI BAHAYA PENGOLAHAN

1 Endrin Digunakan Paparan Jangka Pendek Pengolahan limbah senyawa/ zat endrin dapat
C12H8Cl6O sebagai Dapat menyebabkan iritasi pada kulit. Dosis letal dilakukan melalui pengolahan secara kimia.
insektisida pada kelinci secara absorpsi melalui kulit adalah Pengolahan secara kimia adalah proses
sebesar 60 mg/kg. Pestisida siklodiena terklorinasi pengolahan yang menggunakan bahan kimia
dapat terabsorpsi dari kulit dan dapat menyebabkan untuk mengurangi konsentrasi zat pencemar
efek pada susunan syaraf pusat dengan gejala dalam air limbah. Proses ini menggunakan
hipereksitabilitas pada gerakan, yang dapat meliputi reaksi kimia untuk mengubah air limbah yang
kedutan otot, sentakan mioklonik, dan serangan berbahaya menjadi kurang berbahaya. Proses
kejang-kejang. Kejang dapat terjadi dengan disertai yang termasuk dalam pengolahan secara kimia
kehilangan kesadaran dalam jangka waktu tertentu. adalah netralisasi, presipitasi, khlorinasi,
Gejala lain dapat meliputi sakit kepala, mual, koagulasi dan flokulasi.Pengolahan air
muntah, perasaan tidak enak badan yang tidak jelas, buangan secara kimia biasanya dilakukan
dan pusing. Dalam kasus paparan terhadap untuk menghilangkan partikel-partikel yang
konsentrasi besar yang berlebihan, kejang dapat tidak mudah mengendap (koloid), logam-
terjadi tanpa gejala terlebih dahulu. Pola EEG logam berat, senyawa phospor dan zat organik
abnormal dapat teramati; perubahan terhadap pola beracun, dengan membubuhkan bahan kimia
EEG tersebut dapat bertahan hingga beberapa tertentu yang diperlukan. Pengolahan secara
minggu atau beberapa bulan sementara tidak kimia dapat memperoleh efisiensi yang tinggi
terdapat tanda-tanda keracunan lainnya yang dapat akan tetapi biaya menjadi mahal karena
teramati. Dua kejadian fatal telah terjadi sebagai memerlukan bahan kimia.
akibat paparan berlebihan terhadap endrin.
Paparan jangka panjang
Serupa dengan paparan jangka pendek, paparan
terus menerus atau berulang dapat menyebabkan
sifat lekas marah yang berlebihan, perasaan
mengantuk, dan anoreksia. Tidak adanya efek yang
dapat teramati telah dilaporkan dari studi mengenai
pekerja di industri yang telah bekerja intensif dengan
endrin dalam jangka panjang.

2 Dieldrin Digunakan Paparan Jangka Pendek Pengolahan limbah dari senyawa/ zat dieldrin
C12H8Cl6O sebagai Konsentrasi letal pada tikus dilaporkan sebesar 13 dapat dilakukan melalui pengolahan secara
insektisida. mg/m3/4 jam. Dieldrin dapat menyebabkan kimia. Pengolahan secara kimia adalah proses
rangsangan pada susunan syaraf pusat dengan gejala pengolahan yang menggunakan bahan kimia
berupa sakit kepala, pusing, gangguan penglihatan, untuk mengurangi konsentrasi zat pencemar
rasa tidak enak badan yang tidak jelas pengeluaran dalam air limbah. Proses ini menggunakan
keringat secara berlebihan, sentakan mioklonik reaksi kimia untuk mengubah air limbah yang
ringan, mual, dan muntah. Kejang dalam salah satu berbahaya menjadi kurang berbahaya. Proses
atau lebih bentuk epileptik (ayan) dapat terjadi yang termasuk dalam pengolahan secara kimia
disertai kemungkinan kehilangan kesadaran dan adalah netralisasi, presipitasi, khlorinasi,
koma. Terkadang, kejang dapat terjadi tanpa koagulasi dan flokulasi.Pengolahan air
didahului gejala apapun. Gejala tertunda dan gejala buangan secara kimia biasanya dilakukan
yang timbul secara mendadak kadang-kadang dapat untuk menghilangkan partikel-partikel yang
terjadi pada waktu beberapa minggu atau bulan tidak mudah mengendap (koloid), logam-
setelah paparan terakhir. Dalam beberapa kasus logam berat, senyawa phospor dan zat organik
keracunan, dapat berkembang gejala-gejala lain beracun, dengan membubuhkan bahan kimia
seperti kehilangan koordinasi, hiperiritabilitas, tertentu yang diperlukan. Pengolahan secara
perubahan perilaku, nistagmus dan takikardia. kimia dapat memperoleh efisiensi yang tinggi
Paparan Jangka Panjang akan tetapi biaya menjadi mahal karena
Paparan berulang atau terus menerus dapat memerlukan bahan kimia.
menyebabkan akumulasi pestisida dalam darah,
mengakibatkan perkembangan gejala yang telah
disebutkan sebelumnya, atau timbulnya serangkaian
gejala secara mendadak setelah paparan jangka
pendek. Sebagai tambahan terhadap gejala-gejala
tersebut diatas, dapat terjadi gejala seperti rasa
mengantuk dan anoreksia
DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 1999 : Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1999, tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun,Sekretariat
Bapedal, Jakarta.

http://www.kelair.bppt.go.id/sib3pop/B3/Endrin.htm : Diakses pada Tanggal 5 November 2018

http://www.kelair.bppt.go.id/sib3pop/B3/Dieldrin.htm : Diakses pada Tanggal 5 November 2018

Tjokrokusumo. 1995.Pengantar Konsep Teknologi Bersih. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Teknik Lingkungan YLH

Anda mungkin juga menyukai