Anda di halaman 1dari 12

Step 1

- Nullipara: seorang wanita yang belum pernah menyeleaikan kehamilannya melebihi usia
20 minggu
- Tanner stage: tahapan pubertas untuk mengukur maturitas

Step 2

1. Mengapa didptkan discharge vagina abnormal berbau apek?


2. Mengapa disertai keluhan gatal, rasa panas, dan nyeri pada vagina?
3. Bagaimana hubungan pasien menggunakan oral KB dgn kasus di scenario?
4. Apa interpretasi dari pemeriksaan dengan speculum?
5. Bagaimana klasifikasi dari tanner stage?
6. Apa saja pemeriksaan penunjang dari kasus di scenario?
7. Bagaimana diagnosis dan diagnosis banding dari kasus di scenario?
8. Apa etiologi dan faktor resiko dari scenario?
9. Jelaskan pathogenesis dari kasus di scenario!
10. Apa saja manifestasi klinis dari kasus di scenario?
11. Bagaimana penatalaksanaan dari kasus di scenario?
12. Jelaskan cara pencegahan dari kasus di scenario!
13. Apa aja komplikasi dari kasus di scenario?
Step 3

1. Mengapa didptkan discharge vagina abnormal berbau apek?


Cairan discharge bs disertai darah, pd vagina trgantung flora normal (Lactobacillus sp.)
Lactobacillushasilkan H2O2, yg akan mencegah terjadinya infeksi. Bau amis 
penurunan H2O2.
Lactobacillus berkurangBakteri lain anaerob akan meningkat hasilkan aminopeptide
(senyawa aminetrimethilanin)bau amis.

Lactobacillus  hasilkan bakteriosin (untuk menghambat pertumbuhan bakteri lain)

PH meningkat bila terdpt bakteri oleh karena bakteri yg masuk ke vagina melalui
hubungan seks menyerang epitel didnding vagina bakteri bermultiplikasisuplai
glikogen untuk lactobacillus berkurang  lactobacilus berkurang jumlahnyaproduksi
asam laktat berkurang suasana basa

2. Mengapa disertai keluhan gatal, rasa panas, dan nyeri pada vagina?
Trichomonas vaginalis menghasilkan enzim proteolitik sistein proteinaseakan
menghancurkan musin di lapisan mukosa saluran urogenitalderajat keasaman
menurunparasit bs menembus barrier mukosamerangsang respon inflamasi
akutpengeluaran IL-8 dan TNF alfa merangang neutrophil ke tempat infeksi
inflamasinyeri, panas

3. Bagaimana hubungan pasien menggunakan oral KB dgn kasus di scenario?


Oral KB didalam alat kontrasepsi tsb ada kandungan hormone estrogen  bs
meningkatkan estrogen peningkatan discharge vagina

Alat kontrasepsi yg non low estrogenmenekan dr produksi estrogenberpengaruh


pada penurunan ethinil estradiolhipoestrogenemiamengganggu produksi glikogen
(makanan untuk flora normal, mis:lactobacillus)produksi asam laktat tergangguph
menjadi basameningkatkan resiko pertumbuhan dari pathogen lainnya selain flora
normal.

4. Apa interpretasi dari pemeriksaan dengan speculum?


- Discharge vagina yg berbusa
- Warna kuning kehijauan
- Berbau
- Gambaran seperti strawberry trichomoniasis
Tricomonas vaginalis menginvasi ke epitel dan sub epitel degenerasi
epitelperdarahan punctatemenjadi jar. Granulasiterlihat seperti
strawberryColpitis makularis
Cari gambarnya
5. Bagaimana klasifikasi dari tanner stage?
Tanner stage: skala untuk menilai maturitas
Stage Pertumbuhan payudara Pubic hair
I Payudara datar dan sempit Belum ada
II Mulai terbentuk tunas payudara, areolar Rambut halus disekitar labia.
hyperplasia dengan jaringan payudara masih Biasanya muncul bersamaan
sedikit dgn breast budding atau
beberapa minggu/bulan
setelahnya
III Jaringan mulai membesar Jumlah meningkat dan terjadi
pigmentasi rambut
IV Diatas jaringannya terdapat nipple yg mulai Seperti tipe orang dewasa tapi
membesar distribusi masih sedikit
V Sudah membesar Seperti pada orang dewasa dan
terdistribusi luas
6. Apa saja pemeriksaan penunjang dari kasus di scenario?
a. Wet mount (Cari gambar)
Tampak trichomonas vaginalis. Tingkat sensitifitasnya 60%. Di swab dari fornix
posterior. Diamati di bawah mikrokop shg terlihat pergerakan trichomonas vaginalis.
Ditambah KOH 10-20% muncul bau tajam dan amisuntuk membedakan dengan
Bakterial Vaginosis, diperiksa konsentrasi lactobacillus sama ph vagina: Trichomonas
Vaginalis lactobacillus lebih turun
b. Kultur?
c.
d.
e. Trichomonas Rapid Test
Tes diagnostic yg mendeteksi antigen untuk trochomoniasis dgn memasukkan
sample usap vagina ke dalam tabung reaksi, ditambai dengan buffer khusus. Dibaca
dalam waktu 10 hari. Uji lebih sensitive dari wet mount.
7. Bagaimana diagnosis dan diagnosis banding dari kasus di scenario?
- Trichomoniasis
- Bacterial vaginosis: duh tubuh berbau tidak enak / amis, rassa terbakar, gatal, timbul
edem dan eritem sekitar vulva. Px khasnya: warna abu2 homogen, viskositas normal,
berbau dan jarang berbusa
- Candidiasis: oleh c. albicans: gatal sekitar vulva dan flour albus berwarna kekuningan,
gumpalan putih kekuningan
- Urethritis non GO: dysuria ringan, persaan tidak enak di uretra, sering kencing, keluar
duh tubuh seropurulen
(TABEL FUJI)
Pewarnaan basahnya diapakan?
8. Apa etiologi dan faktor resiko dari scenario?
Etiologi: Trichomonas Vaginalis yaitu suatu protozoa unisesluler yg bergerak dgn flagel.
Bentuk seperti buah pir, punya 4 flagel anterior, ukuran panjang 5-30 mikrometer.
Lebarnya 2 – 14 mikrometer.
Bergerak dgn memutar dan bergoyang.
Paling baik tumbuh pada suhu 35-37 derajat dalam keadaan anaerobic.
Suhu 50 derajatmati, suhu 0 derajat bertahan sampai 5 hari.
Tumbuh optimal pada ph basa.
Lebih berat pd wanita dengan ph vagina tinggi
Bentuk infektif dalam bentuk trofozoit
Masa inkubasi: 4-20 hari
Faktor resiko:
- Melakukan hubungan seksual usia dini
- Melakukan hubungan seksual dgn pasangan yang baru atau multipartner sexual
- Kurangnya penggunaan kondom
- Ditularkan melalui pakaian, handuk, dan berenang
9. Jelaskan pathogenesis dari kasus di scenario!
T.vaginalismenyerang pada vagina yg dilapisi oleh epitel squamous yg menghasilkan
glikogen  glikogen diubah menjadi asam laktatT.vaginalis membunuh lactobacillus
dan bakteri lainnya ph basa  T.vaginalis dapat berkembang dgn cepat pada vagina
10. Apa saja manifestasi klinis dari kasus di scenario?
Wanita:
Akut: secret vagina, seropurulen kehijauan ,bau tidak enak, berbusa, dinding vagina
kemerahan, terbentuk abses kecil pada vagina dan serviks. Granulasi warna menjadi
merah, tampak strawberry appearance, disertai dyspareunia (nyeri saat bersenggama),
perdarahan pasca coitus.
Kronis: gejala lebih ringan. Sekret tidak berbusa (seperti berbuih)
11. Bagaimana penatalaksanaan dari kasus di scenario?
a. Topical: cairan irigasi larutan h202 1-2%, larutan asam laktat 4%, atau suppositoria
yg trichomonosidal, contohnya metronidazole.
b. Oral:
- Metronidazole dosis tunggal 2gr atau 3x500mg/hari selama 7 hari. Kontraindikasi:
ibu hamil trimester 2 dan 3mutagenesis yg bersifat karsinogen
- Tinidazole dosis tunggal 2 gr
- Nimorazole dosis tunggal 2 gr
- Omidazole dosis tunggal 1,5 gr
Yg membedakan, metrodizole memiliki waktu paruh lebih panjang dan efek samping
lebih ringan
12. Jelaskan cara pencegahan dari kasus di scenario!
- Menghindari penggunaan vaginal douching atau produk hygiene
- Membersihkan luar vagina cukup dengan air
- Vagina dibersihkan dengan povidone iodine
- Setelah buang air kecil, harus dikeringkan
- Menggunakan kondom
- Bila pasangan mengalami trichomoniasis, pasangan diobati
13. Apa aja komplikasi dari kasus di scenario?
- Endometritis janin BBLR, lahir premature
- Pelvic Inflammatory Disease (PID)

Step 4

Anda mungkin juga menyukai