Anda di halaman 1dari 4

ipelas

Erisipelas ialah penyakit infeksi akut biasanya

disebabkan oleh Streptococccus Beta hemolyticus. Selalunya pasien

mengalami demam, malese, edema, vesikel, dan bula (Djunda, 2007).

Erisipelas selalunya dijumpai di tungkai kaki dan wajah pasien. Kulit apabila

diraba lembut dengan kelihatan seperti peau d’orange. Hal ini disebabkan karena folikel rambut
diselubungi dengan edema (Napierkowski, 2013)

Latar Belakang

Erysipelas merupakan suatu infeksi kulit akut dan saluran limfa yang di sebabkan oleh bakteri
Streptokokkus pyogenes. Kata “Erysipelas” berasal dari bahasa kedokteran latin kuno, dan di perkirakan
merupakan gabungan dari dua kata, yaitu dari bahasa yunani erythrós artinya kemerahan, dan dari
bahasa latin pélla artinya kulit.

Erysipelas merupakan penyakit kulit yang ditandai dengan kulit berbercak merah, berbatas tegas,
melepuh, kadang berair, adakalanya bernanah dan membentuk area erosi cukup luas pada permukaan
kulit. Erysipelas biasanya bermula dari luka kecil. Sekitar 85 % terjadi di kaki dan wajah, sedangkan
sebagian kecil dapat terjadi di tangan, perut dan leher serta tempat lainnya.

Meski sekarang sudah jarang, penyakit ini masih dapat dijumpai di praktek sehari-hari, terutama pada
anak-anak yang sebelumnya ditemukan adanya koreng atau luka di sekitar timbulnya Erysipelas.

Pengobatan atau Penatalaksanaan

Saat ini, sudah sangat jarang dijumpai Erysipelas yang berat disertai kondisi tubuh lemah hingga
memerlukan rawat inap. Pada umumnya masyarakat segera berobat saat masih fase awal sehingga
hanya diperlukan rawat jalan dan perawatan di rumah sekitar 7 – 10 hari.

Obat-obat yang lazim digunakan:

1. Obat pilihan utama (drug of choice):


1) Penicilline masih merupakan obat pilihan utma dan memberikan respon sangat bagus untuk
penyembuhan Erysipelas.

2) Benzyl penicilline 600-1200 mg, diberikan secara intravenous setiap 6 jam, sedikitnya 10 hari.

3) Penicilline Procain G: 0,6-1,2 juta unit, diberikan secara intramuskuler (suntik di bokong atau paha),
2 kali sehari selama 10 hari.

4) Amoxycilline 500 mg, diminum 3 x 1 selama 7-10 hari. Atau ampicilline 500 mg, diminum 4 x 1
selama 7-10 hari. Dapat juga diberikan kombinasi Amoxycilline dan Clavulanic acid selama 10 hari.

2. Obat-obat lain yang dapat digunakan, diantaranya:

1) Erythromycin. Diminum 4 kali 250-500 mg sehari, selama 10 hari. Dosis anak: 30-50 mg per kg berat
badan per hari, diberikan 3-4 kali sehari selama 10 hari.

2) Cloxacilline atau Dicloxacilline, diminum 4 kali 250-500 mg sehari, selama 10 hari.

3) Cephalosporine, misalnya cefadroxyl, diminum 3 kali 500 mg selama 10 hari.Dan lain-lain.

3. Obat Topikal (obat luar):

1) Kompres dengan Sodium Chloride 0,9 %.

2) Salep atau krim antibiotika, misalnya: Natrium Fusidat, Mupirocin, Garamycin, Gentamycin.

menghindari penyakit Erysipelas sebaiknya :

1) Selalu menjaga kebersihan tubuh dan lingkungan kita.

2) Mengurangi faktor resiko yaitu dengan meningkatkan imunitas tubuh.

3) Menghindari kontak langsung dengan penderita.


ERISIPELAS DAN SELULITIS

Meutia Arini YasrizalPembimbing : Prof.dr.Suroso Adi Nugroho, Sp.KK (K)Departemen Ilmu Kesehatan
Kulit dan KelaminFakultas Kedokteran Universitas SriwijayaRSUP Mohammad Hoesin Palembang

PENDAHULUAN

Penyakit kulit karena infeksi bakteri yang sering diterjadi disebut pioderma. Pioderma disebabkan oleh
bakteri gram positif staphyllococcus, terutama S. aureus dan streptococcus atau keduanya. Faktor
predisposisinya yaitu higiene yang buruk,menurunnya daya tahan tubuh (mengidap penyakit menahun,
kurang gizi,keganasan/kanker dan sebagainya) dan adanya penyakit lain di kulit yang menyebabkan
fungsi perlindungan kulit terganggu.

Erisipelas dan Selulitis merupakan penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh bakteri,yang menyerang
jaringan subkutis dan daerah superficial (epidermis dan dermis).Faktor resiko untuk terjadinya infeksi ini
adalah trauma lokal (robekan kulit), luka terbuka dikulit atau gangguan pada pembuluh vena maupun
pembuluh getah bening. Angka kejadianinfeksi kulit ini kira-kira mencapai 10% pasien yang dirawat di
rumah sakit.

Daerah predilesi yang sering terkena yaitu wajah, badan, genitalia dan ekstremitas atasdan bawah.
Sekitar 85% kasus erysipelas dan selulitis terjadi pada kaki daripada wajah, dan pada individu dari semua
ras dan kedua jenis kelamin.

Permulaan erysipelas dan selulitisdidahului oleh gejala prodormal, seperti demam dan malaise,
kemudian diikuti dengan tanda-tanda peradangan yaitu bengkak, nyeri, dan kemerahan. Diagnosis
penyakit ini dapatditegakkan berdasarkan anamnesis, gambaran klinis. Penanganannya perlu
memperhatikanfaktor predisposisi dan komplikasi yang ada.Dari referat ini diharapkan agar pembaca
dapat mendiagnosis dan memberikan terapiyang sesuai terhadap pasien erisipelas dan selulitis yang
akan ditemui pada praktik kedokteran.

Erysipelas ( Erisipelas ) adalah infeksi akut pada kulit dan jaringan di bawah kulit yang

sebagian besar disebabkan oleh bakteri Streptococcus pyogenes.

Erysipelas dapat terjadi pada semua usia dan semua bangsa (ras), namun paling sering

terjadi pada bayi, anak dan usia lanjut.Aste N, Atzori L, Zucca M, Pau M, Biggio P

menyebutkan bahwa Erysipelas lebih sering terjadi pada pria ketimbang wanita, dengan

perbandingan 4:1.Sekitar 85 % Erysipelas terjadi di kaki dan wajah, sedangkan sebagian kecil
dapat terjadi di tangan, perut dan leher serta tempat lainnya

Erysipelas terjadi oleh penyebaran infeksi yang diawali dengan pelbagai kondisi yang

berpotensi timbulnya kolonisasi bekteri, misalnya: luka, koreng, infeksi penyakit kulit lain,

luka operasi dan sejenisnya, serta kurang bagusnya hygiene.

Selain itu, Erysipelas dapat terjadi pada seseorang yang mengalami penurunan daya

tahan tubuh, misalnya: diabetes millitus, malnutrisi (kurang gizi), dan lain-lain

Anda mungkin juga menyukai