Anda di halaman 1dari 2

Maaf hanya kata itu yang bisa ku ucapkan saat ini, bukan maksudku untuk membuat mu

menunggu, tetapi dari apa yang kamu bicarakan pada saat itu soal menunggu yang tidak jelas.

Dirimu tidak salah mengatakan iu kepadaku karena memang nasibku sendiri aja belum jelas
gimana mau meyakinkan cewek soal masa depan. Jujur sebenernya dari pertama kali aku
ditolak oleh cewek dan pada saat itu posisinya aku lagi duduk di kelas 2 SMP, pada saat itu
aku baru pertama kali menembak cewek jadi iya ada perasaan ragu2 dan pada akhirnya
akupun mulai menulisnya dengan surat supaya tidak terlalu malu kalau ditolak. Dan pada
akhirnya cewek itupun membaca nya dan langsung membuang surat itu tanpa ada balasan
sedikitpun, mulai dari itu aku menyadari bahwa aku ditolak. Dan pada saat itu aku mulai
berfikir untuk membenci yang namanya cinta.

Lalu pada saat aku naik ke kelas 3 SMP entah mengapa rasa cinta itu datang lagi karena
seseorang perempuan yang sepertinya baik hati. Pada awalnya akupun ragu untuk mulai
mendekatinya karena akupun berfikir pasti akhir cerita ini pun ditolak, tapi pada akhirnya
akupun masa bodoh dengan kalimat itu dan mulai mendekatinya dengan berpura-pura untuk
meminjam buku catatannya. Seminggu 3 kali aku meminjam buku catatannya dengan alasan
aku ketinggalan dalam hal mencatat pelajaran karena memang sih aku mulai malas mencatat
dan untungnya dia pun mau berbaik hati meminjamkan buku catatan nya. Lama kelamaann
ada sesuatu yang mendorongku harus menembak dia dan menjadikannya pacarku tapi semua
itu kusingkirkan karena aku berfikir pasti dia menolaku. dan pada akhirnya akupun tidak jadi
menembaknya dan selang beberapa bulan dia sudah pacaran dg orang lain dan agak
membuatku menyesal mengapa aku tidak mengatakannya kalau pada saat itu aku lagi buku
catatannya karena merasa gak enak dia sudah punya pacar jadi tidak ada lagi yang aku
perjuangkan. Kisah dengannya pun masih berlanjut sampai SMA lagi-lagi aku terlambat
untuk berbicara padanya kalau aku menyukainya sehingga lagi-lagi aku kalah cepat dg orang
lain untuk mendapatkannya. Dan pada akhirnya akupun mulai perlahan melupakannya..

Pada suatu hari tidak sengaja ada kawan ku mau mengenalkanku pada seorang cewek yg juga
kebetulan temen nya di sekolah dulu dan entah kenapa pada saat itu kami merasa ada
kecocokan satu sama lain sehingga kami pun memutuskan untuk berpacaran. Tapi sayang
masa-masa itupun tak berlangsung lama karena dia harus sekolah di Palembang dan pada
akhirnya hubungan kami pun hanya sampai satu bulan.

Perjalanku pun masih berlanjut kali ini pun aku tidak sengaja kembali memasuki dunia yg
biasa kalian sebut cinta. Ini terjadi pada saat aku masih kelas 2 SMA, pada saat itu kami
kebetulan sama-sama bergabung dalam organisasi OSIS dan lama-lama akupun mulai
mengaguminya dari mulai sifat, cara bicaranya yang sopan, perhatiannya pada lingkungan
sekitar dan tentu saja kebaikan nya juga dan satu lagi yang membuatku kagum adalah karena
dia sholeha jadi seakan-akan hati sejuk jika kita ngbrol dengannya. Pada saat itu pun aku
hanya berfikir untuk mengaguminya saja karena kalau nembakpun pasti bakalan di tolak kan?
Kisah penolakan pun masih berlanjut sampai aku kuliah, dan mungkin ini hal yang bisa
dikatakan bodoh karena aku harus menunggu seseorang yang tidak menyukaimu bahkan satu
tahun full. Entah mengapa baru kali ini aku berjuang untuk seorang wanita sampai selama
itu? Dan pasti kalian akan menjawabnya”BODOH” , iya kan? Tapi itulah cinta walapun
terkadang aku berfikir kalau cinta tak pernah berpihak padaku.

Sampai akhirnya akupun mendapatkan pacar di tahun ajaran baru dan dia itu adik kelasku
sendiri yang baru masuk. Pada awalnya pun aku tidak percaya mengapa di mau menerimaku
karena selama ini banyak cewek telah menolaku, tetapi lagi-lagi karena kebodohan ku
akupun harus kehilangan dia, walaupun pada akhirnya aku sadar kalau hanya dia yang bisa
menerimaku apa adanya. Dan mulai dari saat itu aku sadar bahwa aku lah yang salah dan
harus meminta maaf kepadanya, dan untungnya diapun memaafkan ku sehingga hubungan
kamipun berlanjut lagi.

Hampir 4 tahun kami menjalani hubungan ini walaupun banyak masalah yang terjadi tetapi
hubungan kami pun masih berlanjut. Tapi entah mengapa akhir-akhir ini dia sering
membicarakan soal putus dan alasannya karena dia lelah menungguku yang sedang lanjut
kuliah lagi. Pada awalnya aku berhasil untuk meyakinkannya kalau aku pasti akan menepati
janjiku untuk hidup bersamanya, dan akhirnya dia pun menjawab iya aku janji akan
menunggumu tetapi sampai diumur 25th, akupun menjawabnya dengan kata iya dan berharap
diapun sanggup menungguku sampai umurku 25 th.

Tetapi kata-kata itupun muncul lagi dan kali ini nampaknya dia serius mengatakannya kalau
dia sudah lelah menungguku, karena kata dia sudah memikirkan sampai seharian hanya untuk
berbicara seperti itu padaku. Akupun tidak tau apa alasannya sampai dia berkata seperti itu
padahal dia pernah berjanji jangan berbicara putus apapun yang terjadi walaupun berdebat.
Dan pada akhirnya dialah yang mengingkari janji nya sendiri. Akupun bingung untuk
merespon ucapanya, apakah harus ku jawab iya atau tidak?

Dan sekali lagi akupun mulai berfikir kalau memang cinta tak pernah berpihak kepadaku.

Anda mungkin juga menyukai