Anda di halaman 1dari 19

BAb I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.

Bangsa Indonesia adalah bangsa yang berkedaulatan dan merdeka. Bangsa yang merdeka tentunya
akan mengatur urusan dalam negerinya sendiri. Sejak peristiwa proklamasi di tahun 1945, terjadi perubahan
yang sangat mendasar dari negara Indonesia, terutama tentang kedaulatan dan sistem pemerintahan dan politik.

Pada awal masa kemerdekaan, kondisi politik Indonesia belum sepenuhnya baik. Kondisi indonesia masih
morat-marit dan tidak stabil. Namun, setelah beberapa tahun berlalu kondisi internal Indonesia sudah mulai
teratur dan membaik. Selangkah demi selangkah Indonesia mulai membenahi dan mengatur sistem
pemerintahannya sendiri.
Pada saat terjadi perang dingin antara Uni Soviet dan Amerika Serikat, banyak negara yang terpengaruh
oleh kedigdayaan kedua negara tersebut. Kedua negara tersebut saling berlomba ntuk menunjukkan kepada
dunia siapa yang lebih hebat. Untuk melancarkan usaha mereka tersebut, mereka banyak meletakkan pengaruh
di beberapa negara dunia sehingga negara-negara tersebut akan mendukung usaha dan tindak tanduk mereka.
Mereka saling berlomba dalam segala hal, mereka berlomba untuk mendapatkan simpati dan
empati serta bantuan dari negara-negara di dunia. Oleh karenanya banyak negara-negara di dunia yang menjadi
pengikut mereka. Pada saat itu dunia di bagi dalam dua kelompok, blok barat dan blok timur. Akan tetapi,
bangsa Indonesia tidak terpengaruh oleh keadaan yang terjadi. Indonesia dan beberapa negara lainnya
berkoordinasi dan membentuk sebuah kelompok yang tidak memihak salah satu dari kedua blok tersebut,
kelompok tersebut dikenal dengan gerakan negara-negara non-blok Pada saat itu Indonesia menganut politik
bebas aktif yang berarti tidak terikat dengan salah satu kelompok yang ada pada saat itu, dan aktif yang berarti
aktif dalam menjaga perdamaian dunia dan mengembangkan kerja sama antar negara-negara di dunia di segala
bidang. Selain itu Indonesia juga menetapkan strategi nasional untuk mengembangkan negara dan menjaga
keutuhan negara.
Saat ini banyak pemuda Indonesia yang tidak mengerti akan makna politik bebas aktif yang di anut
oleh Indonesia, dan tidak sedikit di antara mereka yang salah mengartikan makna politik bebas aktif tersebut.
Oleh karena itu, kiranya kami perlu untuk membahas tentang politik dan strategi bangsa Indonesia. Kami akan
coba untuk membahas hal tersebut dalam makalah kami yang kami beri judul “Politik Dan Strategi Nasional”.

1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui implementasi politik dan strategi nasional di bidang sosial budaya;
2. Untuk mengetahui implementasi politik dan strategi nasional di bidang pertahanan dan keamanan;
3. Untuk mengetahui bagaimana kaidah pelaksanaan politik dan strategi nasional;
4. Untuk mengetahui bagaimana keberhasilan politik dan strategi nasional Indonesia.

1.2 Metode Penulisan


Saya menggunakan metode kepustakaan. Dalam metode kepustakaan ini saya hanya membaca berbagai buku
mengenai wawasan nusantara saja dan tidak ada metode observasi atau pengamatan langsung.

BAB II
PEMBAHASAN

POLITIK DAN STRATEGI NASIONAL


2.1 Pengertian Politik , Strategi , Dan Polstranas
1. Pengetian Politik
Kata” politik”secara etimologis berasal dari bahasa Yunani politeia, yang akar katanya dadalah polis,
berarti satuan kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri, yaitu negara dan teia, berarti urusan.Dalam bahasa
indonesia,poloitik dalam arti politics mempunyai kepentingan umum warga negara satuan bangsa.Politik
merupakan suatu rangkaian asas, prinsip, keadaan, jalan , cara , dan alat yang digunakan untuk mencapai tujuan
tertentu yang di kehendaki.
Dalam bahasa inggris,politics adalah suatu rangkaian asas (prisip), keadaan, cara, dan alat yang
digunakan untuk mencapai cita-cita atau tujuan tertentu.Sedangkan policy, yang dalam bahasa indonesia
diterjemahkan sebagai kebijaksanana, adalah pertimbangan-pertimbangan yang di anggap dapat menjamin
terlaksananya suatu usaha, cita-cita atau tujuan yang di kehendaki.
Dengan demikian, politik membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan negara, kekuasaan, pengambilan
keputusan,kebijakan (policy), dan distribusi atau alokasi sumber daya.
a. Negara
Negara merupakan suatu organisasi dalam sutu wilayah yang memiliki kekuasaan tertinggi yang di taati oleh
rakyatnya.Boleh di katakan negara merupakan bentuk memasyarakat dan organisasi politik yang paling utama
dalam suatu wilayah yang berdaulat.

b. Kekuasaan
kekuasaan adalah kemampuan seseorang atau kelompok untuk mempengaruhi tingkah laku orang atau
kelompok lain sesuai dengan keinginannya.Dalam politik yang perlu di perhatikan adalah bagaimana kekuasaan
itu di peroleh, bagaimana mempertahankannya, dan bagaimana melaksanakannya.

c. Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan adalah aspek utama politik.Dalam pengambilan keputusan perlu di perhatikan siapa
pengambil keputusan itu dan untuk siapa keputusan itu dibuat.Jadi, politik adalah pengambilan keputusan
melalui sarana umum.Kep[utusan yang diambil menyangkut sektor publik dari suatu negara.
d. Kebijakan Umum
Kebijakan (policy) merupakan suatu kumpulan yang diambil oleh seseorang atau kelompok politik dalam
memilih tujuan dan cara mencapai tujuan itu. Dalam pemikirannya adalah bahwa masyarakat memilih beberapa
tujuan bersama yang ingin dicapai secara bersama pula, sehingga perlu rencana yang mengikat yang dirumuskan
dalam kebijakan-kebijakanoleh pihak yang berwenang.
e. Distribusi
Yang dimaksud distribusi ialah pembagian dan pengalokasian nilai-nilai (values) dalam masyarakat. Nilai
adalah suatu yang diinginkan dan penting.Ia harus membagi secara adil.Politik membicarakan bagaimana
pembagian dan pengalokasian nilai-nilai secara mengikat.
2.Pengertian Strategi
Strategi berasal dari bahasa yunani strategia yang diartikan sebagai “the art of the general” atau seni seseorang
panglima yang biasanya digunakan dalam peperangan.Karl von Clausewitz (1780-1831) berpendapat bahwa
strategi adalah pengetahuan tentang penggunaan tempuran untuk memenangkan peperangan.Sedangkan perang
itu sendiri merupakan kelanjutan dari perang.
Dalam pengertian umum, strategi adalah cara untuk mencapatkan kemenangan atau pencapaian tujuan.Strategi
pada dasarnya merupakan seni dan ilmu menggunakan dan mengembangkan kekuatan ( ideologi, politik,
ekonomi, sosial-budaya dan hankam) untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkann.
3.Politik dan Strategi Nasional
Politik nasional diartikan sebagai kebijakan umum dan pengambilan kebijakan untuk mencapai tujuan suatu
cita-cita dan tujuan nasional.Dengan demikian definisi politik nasional adalah asas, haluan, usaha serta
kebijakan negara tentang pembinaan (perencanaan, pengembangan, pemeliharaan, dan pengendalian) serta
penggunaan kekuatan nasional untuk mencapai tujuan nasional.
2.2 Dasar Pemikiran Penyusunan Politik dan Strategi Nasional
Penyusunan politik dan strategi nasional harus memahami pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam sistem
manajemen nasional yang berlandasan ideologi pancasila, UUD 1945, Wawasan Nusantara dan Ketahanan
Nasional.Landasan pemikiran dalam sisitem manajemen nasional ini sangat penting sebagai kerangkai acuan
dalam penyusunan politik dan strategi nasional, karena didalamnya terkandung dasar negara, cita-cita nasional,
dan konsep strategi bangsa indonesia.
2.3 Penyusunan Politik dan Stategi Nasional
Sejak tahun 1985 telah berkembang pendapat yang mengatakan bahwa jajaran pemerintah dan lembaga-
lembaga tersebut dalam UUD 1945 merupakan “suprastruktur politik”.Lembaga-lembaga tersebut adalah
Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Presiden, Dewan Pertimbangan
Agung (DPA), Badan Pemeriksa Keuangan ( BPK) dan MA. Sedangkan badan-badan yang ada dalam
masyarakat disebut sebagai “infrastruktur politik”, yang mencakup pranata politik yang ada dalam masyarakat,
seperti partai politik, organisasi kemasyarakatan, media massa, ke;lompok kepentingan (interest group), dan
kelompok penekan (pressure group).Suprastruktur dan infrastruktur politik harus dapat bekerja sama dan
memiliki kekuatan yang seimbang.
Mekanisme penyusunan politik dan strategi nasional di tingkat suprastuktur politik di atur oleh
presiden/mandataris MPR.Dalam melaksanakan tugas ini presiden dibantu oleh berbagai lembaga tinggi negara
lainnya serta dewan-dewan yang merupakan badan koordinasi, seperti dewan stabilitas ekonomi nasional,
Dewan Pertahanan Keamanan Nasional, Dewan Tenaga Atom, Dewan Penerbangan Antariksa Nasional RI,
Dewan Maritim,Dewan Otonomi Daerah, dan Dewan Stabilitas Politik dan Keamanan.
Proses politik dan strategi nasional pada infrastruktur politik merupakan sasaran yang akan dicapai oleh rakyat
indonesia. Sesuai dengan kebijakan politik nasional, penyelenggaraan negara harus mengambil langkah-langkah
pembinaan terhadap semua lapisan masyarakat dengan mencantumkan sasaran sektoralnya.
Pandangan masyarakat terhadap kehidupan politik, ekonomi, sosial budaya, maupun bidang Hankam akan
selalu berkembang karena:
a. Semakin tingginya kesadaran bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
b. Semakin terbukanya akal dan pikiran untuk memperjuangkan haknya.
c. Semakin meningkatnya kemampuan untuk menentukan pilihan dalam pemenuhan kebutuhan hidup.
d. Semakin meningkatnya kemampuan untuk mengatasi persoalan seiring dengan semakin tingginya tingkat
pendidikan yang ditunjang oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan tenologi.
e. Semakin kritis dan terbukannya masyarakat terhadap ide baru.
2.4 Stratifikasi Politik Nasional
Stratifikasi politik (kebijakan) nasional dalam Negara Republik Indonesia adalah sebagai berikut:
1. Tingkat Penentu Kebijakan Puncak
a. Tingkat kebijakan puncak meliputi kebijakan tertinggi yang menyeluruh secara nasional dan mencakup
:penentuan Undang-undang Dasar, penggarisan masalah makropolitik bangsa dan negara untuk merumuskan
idaman nasional (national goals) berdasarkan falsafah pancasila dan UUD 1945.
b. Dalam hal dan keadaan yang menyangkut kekuasaan kepala negara seperti yang tercantum pada pasal 10 s.d 15
UUD 1945, tingkat penentuan kebijakan puncak ini juga mencakup kewenangan presiden sebagai kepala negara.
2. Tingkat Kebijakan Umum
Tingkat kebijakan umum merupakan tingkat kebijakan dibawah tingkat kebijakan puncak, yang
lingkupnya juga menyeluruh nasional dan berupa penggarisan mengenai masalah-masalah makro strategis guna
mencapai idaman nasional dalam situasi dan kondisi tertentu. Hasil-hasilnya yang dapat berbentuk :
a. Undang-undang yang kekuasaan pembuatannya terletak di tangan presiden dengan persetujuan DPR (UUD
1945, pasal 5 ayat (1) atau peraturan pemerintah pengganti undang-undang (Perpu) dalam hal ihwal kegentingan
yang memaksa).
b. Peraturan pemerintah untuk mengatur pelaksanaan undang-undang yang wewenag penerbitannya berada
ditangan presiden (UUD 1945 pasal 5 ayat (2).
c. Keputusan atau instuksi presiden,yang berisi kebijakan-kebijakan penyelenggaraan pemerintah yang
wewenang pengeluarannya berada di tangan presiden dalam rangka pelaksanaan kebijakan nasional dan
perundang-undangan yang berlaku (UUD 1945, pasal 4 ayat (1).
d. Dalam keadaan-keadaan tertentu dapat pula di keluarkan Makhlumat Presiden.

3. Tingkat Penentu Kebijakan khusus


Kebijakan khusus adalah penggarisan terhadap suatu bidang utama (major area)
pemerintahan.Kebijakan ini adalah penjabaran kebijakan umum guna merumuskan strategi, administrasi, sistem,
dan prosedur dalam bidang utama tersebut.
4. Tingkat Penentu Teknis
Kebijakan teknis meliputi penggarisan dalam satu sektor dari bidang utama di atas dalam bentuk
prosedur serta teknik mengimplementasikan rencana, program, dan ku 2egiatan.
5. Dua Macam Kekuasaan dalam Pembuatan Aturan di Daerah

a. Wewenang penentu pelaksanaan kebijakan pemerintah pusat di daerah terletak di tangan gubernur dalam
kedudukannya sebagai wakil pemerintah pusat di daerah yuridiksinya masing-masing.
b. Kepala Daerah berwenang mengeluarkan kebijakan pemerintah daerah dengan persetujuan DPRD.Perumusan
hasil kebijakan tersebut di terbitkan sebagai kebijakan daerah dalam bentuk peraturan daerah tingkat 1, atau 2,
keputusan dan instruksinya kepala daerah tingkat 1, atau 2.
2.5 Otonomi Daerah
Undang-undang No.22 tahun 1999 tentang pemerintahan daerah yang merupakan salah satu wujud politik
dan strategi nasional secara teoritis telah memberikan dua bentuk otonomi kepada dua daerah’ yaitu otonomi
terbatas bagi daerah propinsi dan otonomi luas bagi daerah kabupaten/kota.
Perbedaan antara undang-undang yang lama dan yang baru ialah :
1. Undang-undang yang lama, titik pandang kewenangannya dimulai dari pusat ( Central government looking )

2. Undang-undang yang baru, titik pandang kewenangannya dimulai dari daerah ( Local government looking ).
Undang-undang No.22 tahun 1999 tentang otonomi daerah sesuai dengan tuntunan reformasi yang
mengharapkan adanya pemerataan pembangunan dan hasil hasilnya untuk semua daerah, yang pada gilirannya
diharapkan dapat mewujudkan masyarakat madani
2.6 Kewenangan Daerah
1. Kewenangan bidang lain, sebagai mana dimaksud poin ( 1 ), meliputi kebijakan tentang perancanaan nasional
dan pengadilan pembangunan nasional secara makro, dana perimbangan keuangan, sistem administrasi negara
dan lembaga perekonmian negara, pembinanaan serata pemberdayaan sumber daya manusia, pemberdayaan
daya alam, teknoinggi yang strategis, konservasi, dan standarisasi nasional.

2. Dengan berlakunya UU No.22 tahun 1999 tentang otonomi daerah, daerah mempunnyai mempunyai
kewenangan yang lebih luas dibandingkan ketika UU No.5 tahun 1974 tentang pokok-pokok pemerintahan di
Daerah dan UU No.5 tahun 1979 tentang pemerintahan Desa masih berlaku. Berdasarkan UU No. 22 tahun 1999
kewenangan daerah mencakup mencakup seluruh kewenangan bidang pemerintahan, kecuali kewenangan
dalam bidang politik luar negeri, pertahanan keamanan, peradilan, moneter dan fiskal, agama, serta kewenangan
bidang lain.

3. Bentuk dan Susunan pemerintahan daerah


a. DPRD sebagai badan Legislatif Derah ah sebagai dan pemerintahan daerah sebagai eksekutif daerah
dibentuk di daerah.

b. DPRD Sebagai lembaga perwakilan rakyat di daerah merupakan wahana untuk melaksanakan demokrasi
berdasarkan pancasila.

DPRD mempunnyai tugas dan wewenang yaitu :


 Memilih gubernur/wakil gubernur , Bupati/Wakil Bupati dan Wali Kota/Wakil Wali Kota.

 Memilih anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat dari utusan daerah.

 Mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian gubernur/wakil Gubernur, Bupati/Wakil Bupati,Walikota/ Wakil


Wali Kota.

 Membentuk peraturan daerah bersama Gubernur, Bupati dan Wali Kota.

 Menetapkan anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah bersama Gubernur, Bupati, dan Wali Kota.

 Mengawasi pelaksanaan peraturan daerah, pelaksanaan keputusan Gubernur, Bupati, dan Wali Kota, pelaksanaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, kebijakan daerah, dan dan pelaksanaan kerjasama internasional, di
daerah. Memberikan pendapatan dan pertimbangan kepada pemerintah atas rencana perjanjian internasional
yang mennyangkut kepentingan daerah. Menampung dan menindak lanjuti aspirasi daerah dan masyarakat.

2.7 Implementasi Politik dan Strategi Nasional yang Mencakup Bidang-bidang


Pembangunan Nasional
1. Visi dan Misi GBHN 1999-2004
Visi politik dan strategis nasional yang tercantum dalam GBHN adalah terwujudnya masyarakat indonesia yang
damai, demokratis, berkeadilan, berdaya saing, maju, dan sejahterah dalam wadah Negara Kesatuan Republik
Indonesia.

Untuk mewujudkan visi bangsa indonesia pada masa depan ditetapkan 12 misi berikut :
1. Pengamalan pancasila secara konsisten dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

2. Penekanan kedaulatan rakyat dalam segala aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

3. Meningkatkan pengalaman ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari untuk mewujudkan kualitas keimanan
dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

4. Penjaminan kondisi aman, damai, tertib dan ketentraman masyarakat.


5. Perwujudan sistem hukum nasional, yang menjamin tegaknya supremesi hukum dan hak asasi manusia
berdasarkan keadilan dan kebenaran.

6. Perwujudan kehidupan sosial budaya yang berkepribadian, dinamis, kreatif, dan berdaya tahan terhadap
pengaruh Globalisasi.

7. Pemberdayaan masyarakant dan seluruh kekuatan ekonomi nasional, terutama pengusaha kecil, menengah, dan
koperasi, melalui pengembangan sitem ekonomi kerakyatan yang bertumpu pada mekanisme pasar yang
berbasis pada sumberdaya alam dan sumber daya manusia, yang produktif mandiri , maju, berdaya saing,
berwaawsan lingkungan, dan berkelanjutan.

8. Pewujudan otonomi daerah dalam rangka pembangunan daerah dan pemerataan pertumbuhan dalam wadah
Negara Kesatuan Republik Indonesia.

9. Pewujudan kesejahteraan rakyat yang ditandai oleh meningkatnya kualitas kehidupan yang layak dan
bermartabat serta memberi perhatian utama pada tercukupnya dasar yaitu pangan, sandang, papan,
kesejahteraan, pendidikan, dan lapangan kerja.

10. Perwujudan aparatur negara yang berpungsi melayani masyarakat, berdaya guna, produktif, transparan, bebas
dari korupsi, kolusi, nepotisme.

11. Perwujudan dan sistem dan iklim pendidikan nasional yang demokrasi, bermutu, kreatif, inovasi, bewawasan
kebangsaan, cerdas, sehat, berdisiplin, bertanggung jawab, terampil serta menguasai ilmu pengetahuan dan
teknologi dalam rangka mengembangkan kualitas manusia indonesia.

12. Perwujudan politik luar negeri yang berdaulat, bermartabat, bebas dan proaktif bagi kepentingan nasional dalam
menghadapi perkembangan Global.

2. Implementasi Poltansas di Bidang Hukum


1. Membangun budaya hukum semua lapisan masyarakat demi terciptanya kesadaran dan kepatuhan hukum
dalam kerangka supremasi hukum dan tegak nya negara hukum.

2. Menata sistem hukum nasional yang menyeluruh dan terpadu dengan mengakui dan menghormati hukum
agama dan hukum adat serta memberbaharuiperundang-undangan warisan kolonian dan hukum nasional yang
deskriminatif, termasuk ketidakadilan gender yang tidak sesuai dengan tuntunan reformasi, melaui program
legislasi.

3. Menegakan hukum secara konsisten untuk lebih menjamin kepastian hukum, keadilan, kebenaran, dan
supremasi hukum serta menghargai hak asasi manusia.

4. Melanjutkan ratifikasi konveksi internasional dalam bentuk undang-undang, terutama yang berkaitan dengan
hak asasi manusia, sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan bangsa.
5. Meningkatkan intergrasi moral dan profesionalitas aparat penegak hukum, termasuk kepolisian Negara
Republik Indonesia, melalui peningkatan kesejahteraan, dukungan sarana dan prasarana hukum, pendidikan,
serta pengawasan yang efektif untuk menumbuk kepercayaan masyarakat.

6. Mewujudkan lembaga peradilan yang mandiri dan bebas dari pengaruh penguasa dan pihak manapun.

7. Mengembangkan peraturan perundang-undangan yang mendukung kegiatan perekonomian dalam menghadapi


era perdagangan bebas tampa merugikan kepentingan nasional.

8. Menyelengarakan proses pengadilan secara cepat, mudah, murah, dan terbuka, serta bebas korupsi,
kolusi dan nepotisme dengan tetap menjunjung tinggi asas keadilan dan kebenaran.

9. Meningkatkan pemahaman dan penyadaran, serta meningkatkan perlindungan, penghormatan, dan penegak hak
asasi manusia dalam seluruh aspek kehidupan.

10. Menyelelsaikan berbagai proses peradilan terhadap pelanggaran hukum dan hak asasi manusia yang belum
ditangani secara tuntas.

3. Implementasi Polstranas di Bidang Ekonomi


1. Mengembangkan sistem ekonomi kerakyatan yang bertumpu pada mekanisme pasar yang adil berdasarkan
prinsip persaingan sehat.

2. Mengembangkan persaingan yang sehat dan adil serta menghindar terjadinya struktur pasar monopolistik dan
berbagai struktur pasar distirtif yang merugikan masyarakat.

3. Mengoptimalkan peran pemerintah dalam mengoreksi ketik sempurnaan pasar dengan menghilangkan seluruh
hambatan yang mengganggu mekanisme pasar melalui, layanan publik, subsidi dan insentif yang yang
dilakukan secara transparan dan diatur oleh undang-undang.

4. Mengupayakan kehidupan yang layak berdasarkan kemanusiaan yang adil bagi masyarakat, terutama bagi fakir
miskin dan anak-anak terlantar dengan mengembangkan sistem dan jaminan sosial melalui program pemerintah.

5. Mengembangkan perekonomian yang berorientasi global sesuai dengan kemajuan teknologi melalui
pembentukan keunggulan komperataif sebagai negara maritim dan agraris.

6. Mengelola kebijakan Makro dan Mikro ekonomi secara terkoordinasi dan sinegis guna guna menentukan
tingkat suku bunga yang wajar, dan tingkat inflasi yang terkendali serta tingkat kurs ruoiah yang stabil dan
realistis.

7. Mengembangkan kebijakan fiskal dengan memperhatikan prinsip trasparansi, kedisiplinan keadilan, efesien,
efektifitas untuk menambah penerimaan negara, dengan mengurangi ketergantungan dana dari luar negeri.

8. Mengembangkan pasar modal yang sehat, trasparan, efesien dan meningkatkan penerapan peraturan
perundang-undangan sesuai dengan standar internasional dan melalui pengawasan lembaga independen.
9. Mengoptimalkan pengguna pinjaman luar negeri pemerintah untuk kegiatan ekonomi produktif yang dilakukan
secara trasparan, efektif dan efisien.

10. Mengembangkan kebijakan kebijakan industri perdagangan dan investasi dalam rangka meningkatkan daya
saing global dengan membuka askes kesempatan kerja,dengan menghapus segala bentuk perlakuan diskriminatif
dan hambatan.

11. Memperdayakan pengusaha kecil, menengah, dan koperasi agar lebih efisien, produktif dan berdaya saing
dengan menciptakan iklim berusaha yang kondusif dan peluang usaha yang seluas-luasnya.

12. Menata secara efisien, trasparan, profesional, Badan Usaha Milik Negara terutama yang berkaitan dengan
kepentingan umum dan bergerak dalam penyedian fasilitas publik, industri ketahanan dan keamanan, pengelola
aset strategis, dan kegiatan usaha lainnya yang tidak dilakukan oleh swasta dan koperasi.

13. Mengembangkan hubungan kemitraan yang salimg menunjang dan menguntungkan antara koperasi, swasta, dan
badan usaha milik negara.

14. Mengembangakan sistem ketahanan pangan yang berbasis pada keragaman budaya bahan pangan, kelembagaan
dan budaya lokal dalam rangka menjamin tersedianya pangan dan nutrisi dalam jumlah dan mutu yang
dibutuhkan pada tingkat harga yang terjangkau.

15. Menigkatkan penyediaan dan pemanfaatan sumber energi dan tenaga listrik yang relatif murah, ramah
lingkungan dan berkelanjutan yang penelolaannya diatur oleh undang-undang.

16. Mengembangkan kebijakan pertahanan untuk meningkatkan penggunaan tanah secara adil, trasparan, dan
produktif dengan mengutamakan hak-hak rakyat setempat, berdasarkan tata ruang wilayah yang serasi dan
seimbang.

17. Meningkatan pembangunan dan memelihara sarana dan prasarana publik, termasuk trasportasi, telekomunokasi,
energi dan listrik, serta air bersih guna mendorong pemerataan pembangunan, melalui kebutuhan masyarakat
dengan harga terjangkau, dan membuka keterisoasian wilayah pedalaman atau terpencil.

18. Mengembangkan ketenagakerjaan secara menyeluruh dan terpadu.

19. kualitas dan kuantitas tenaga kerja yang dikirim keluar negeri dengan dengan memperhatikan kompetensi,
perlindungan dan pembelaan tenaga yang dikelola terpadu serta mencegah timbulnya eksploitas tenaga kerja.

20. Meningkatkan penguasaan, pembangunan, dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi sendiri dalam
dunia usaha terutama usaha kecil, menengah, dan koperasi guna meningkat daya saing produk yang berbasis
sumberdaya lokal.
21. Melakukan berbagai upaya terpadu untuk mempercepat proses pengentasan masyarakat dari kemiskinan dan
mengurangi pengangguran yang merupakan dampak dari krisi ekonomi.

22. Mempercepat penyelamatan dan pemulian krisis ekonomi guna bembangkit sektor ril terutama pengusaha keci,
menengah, koperasi pelalui upaya pengendalian laju inflasi, stabilitas kurs rupiah pada tingkat yang realistis,
suku bunga yang wajar serta tersedianya likuiditas sesuai dengan kebutuhan.

23. Menyehatkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dengan mengurangi defisit angaran melalui
peningkatan disiplin anggaran, mengurangi subsidi dan pinjaman luar negeri, secara bertahap, dan
meningkatkan penerimaan pajak, yang adil dan jujur serta penghematan pengeluaran.

24. Mempercepat rekapitalisasi sektor perbankan dan restrukturisasi utang swasta secara trasparan agar perbankan
nasional dan pengusaha swasta menjadi sehat, terpercaya, dan adil dalam melayani masyarakat dan kegiatan
ekonomi.

25. Melaksanakam restrukturisasi aset negara, terutama aset yang berasal dari likuidasi berbankan dan perusahaan
dalam rangka meningkatkan efiensi dan produktifitas dan trasparan.

26. Melakukan renegoisasi dan mempercepat restrukturisasi utang luar negeri bersama Dana Moneter Internasional,
Bank Dunia, Lembaga Keuangan Internasional lainya, dan negara donor dengan memperhatikan kemampuan
bangsa dan negara.

27. Melakukan neegoisasi dan kerja sama ekonomi bilateral dan multilaeral secara proaktif dalam rangka
meningkatkan volume dan nilai ekspor,terutama dari sektor industri yang berbasis sumber daya alam, serta
menarik investasi finansial dan ivestasi asing langsung tampa merugikan pengusaha nasional.

28. Menyehatkan Badan Usaha Milik Negara/ Badan Usaha Milik Daerah.

4 .Implementasi polstranas dibidang politik dalam negeri


1. Memperkuat keberadakan dan kelansunga negara kesatuan republik indoesia yang bertempu pada
kebhinekatunggalikaan.

2. Menyempurnakan undang – undang dasar 1945 sejalan dengan perkembangan kebutuhan suatu bangsa
,dinamika ,dan ketentuan repormasi dengn tetap memelihara kesatuan dan persatuan bangsa serta tetap jalan
dengan jiwa semangat undang – undang dasar 1945.

3. Meningkatkan peran majelis permusyawaratan rakyat,dewan perwakilan rakyat dan lembaga tinggi lainn
dengan menegaskan fungsi ,wewenang ,dan tanggungjawab.

4. Mengembangkan sistem politik nasional yang demokratis dan terbuka mengembangkan kehidupan kepartaian
ang menghormati keberagaman aspirasi politik.

5. Meningkatkan kemandirian partai terutama dalam memperjungkan aspirasi dan kepentingan masayarakat srta
membanggun fungsi pengawsan yan efektif terhadap lembaga negara.
6. Menigkatkan pendidikn politik secara intensif dan kompratif kepaa masayarakat untuk megembangkan budaya
politik yang demokartis

7. Memasyarakatan dan menerapkan prinsip persamaan dan antidiskriminasi dalm kehidupan


bermayarakat,berbangsa dan bernegara.

8. Menyelegarakan pemilihan umum yang lebih barkualitas dengan partiisi masyarakat seluas – luasnya
berdsarkan prinsip demokratis.

9. Membangun bangsa dan watak banga dengan menuju bangsa idonia yang maju , bersatu damai , demokartis
sejatra dan lainnya.
10. Menindaklanjuti paradigama baru tentang nasional indonesiadengan menegaskan secara konsisten reposi dan
redefisi.
B. POLITIK DALAM NEGERI
1. Menegasjkan arah politik luar indonesia yang bebas aktif berorensetasi pada kepentingan nasional
,menitikberatkan pada soladaritas antar negara berkembang yang mendukung negara kamerdekaan.

2. Dalam melakukan perjanjian dan kerja sama internasional yang menyangkut kepentingan dan hajat orang
banyak harus mempersatuan lembaga perwakila rakyat.

3. Meningkatkan kualitas kinerja aparatur luar negeri melakukan depormasi proaktif dalam segala bidang.

4. Meningkatkan kualitas dipormasi guna mempercepat pemulihan ekonomi dan pem banguanan melalui kenerja
ekonomi regional maupun internasionl.

5. Meningkatkan kesiapan indonesia dalam segala bidang untuk menghadapi pedagangan bebas terutama dalam
menyonsong pemberilakuan AFTA,APEC DA WTO.

6. Memperluas perjanjian ektradisi degan negara sahabat serta mempelancar prosudur dipolmatik dalam upaya
meleksanakan bagian penyelesaia bagipenyelesaian masalah perkara pidana .

7. Meningkatkan kerja sama dalam segala bidang dengan negara tertangga yang berbatasan langsung dengan
kawasaan ASEAN untuk memelihara kestabilan, pembanguan dan kesejateraan.

C. penyelengaran negara
1. Membersikan penyelenggaran negara dari pratek koropsi .kolusi ,dan nipotismedengan memberikan
snksiseberat – beratnya sesuai sesuai engan ketentuan hukum yang berlaku.

2. Memningkatkan kualitas aparatur negara dengan memperbaiki kesejateraan da prefesionalise serta


memberikaan sitem karier berdasarkan prsntasi dengan prinsip pemberian.

3. Melakukan pemeriksaan kekayaan pejabat – pejabat pemerintahaan sebelum dan sesudah memengku abataan
dengan tetap menjunjung tinggi hak asasi manusia.

4. Meningkatkan fungsi dan propesionalime birokrasi dalam melayani masyarakat serta dalam mengelolah
kekayaan negara secaa tranparan.
5. Meningkatkan kenerja ksejateraa pegawai negeri sipil ,tentra nasional dan kepolisian nasioanl republik
indonesia.

6. Menetapkan netralissi politik pegawai negeri degan enghargai hak polik.

D. Komuniasi ,informasi,dan media massa


1. Meningkatkan pemenfaatan peranan komunikasi memalu media massa modern dan tradisional untuk
menjelaskan kehidupan bangsa .

2. Meningkatankulitas komonikasi diberbagai bidang melalui pengusaan dan penerapan teknologi informasi dan
komonkasi guna memperkuat dayasaing bangsa menghadapi tantangan globalisi.

3. Meningkatkan peran pres yang ddengan peningkataan kualitas dan sejahteraan isan pres.

4. Membanguan jaringan informasi dan komunikasi antara pusat dan dakerah dan serta antar dakerah secara imbal
balik daam rangka mendukung pembangun nasional.

5. Memperkuat klembangan ,sumber daya manusia ,serana dan praserana penerangan khusus dari luar negeri.

E. Agama
1. Memantapkan fungsi peranan,dan kebudayaan agama sebagai landasan moral ,spiritual ,dan etika dalam
penyelanggaraan negara serta mengupayahkan agar segala peraturan perundang – undangan.

2. Meningkatka kualitas pendidikan agama melalui penyempurnaan sitem pendidikan agama.

3. Menigkatkan dan memantapkan kerukunan hidup antar umat beragama untuk enciptakan suasana harmonis dan
saling menghormati .

4. Mempermudahkan umat agama dan menjalankan ibadahnya .

5. Meningkatkan peranan dan fungsi lembaga – lembaga keagaman dalam mengatasi dampat perubahaan yang
trjadi disemua aspek kehidupan .

F. Pendidikan
1. Mengupayahkan perluasaan dan pemeratahan kesempatanmemperolah pendidikan yang bermutu tinggi.

2. Meningkatkan kemampuan akademis,profesionalme, dan jamiaan kesejahteran bagi para pendidik.

3. Melakukan pembahruan sistem pendidikan ,termasuk pembaruan kurikulum untuk melayani keagamaan
pendidik.

4. Memberdyakan lembaga pendidikan baik sekolah maupun luar sakolah.


5. Melakukan pembaruan dan pemantapan sistem pendidikan nasional berdasarkan prinsip desentralisasi otonomi
keilmuan.

6. Meningkatkan kualitas lembaga pendidikan yang diselenggarakan baik oleh masyarakat maupun pemerintah da
menetkan sitem pendidikan.

7. Mengembangkan kualitas sumber daya manusia sedini mungkin secra terata terpaduh dan menyeluruh.

5.Implemenasi dibidang siosial dan budaya.


a. Kesehatan dan kesejahteran sosial

1. Meningkatka mutu sumber daya manusia dan lngkungan yangsaling mendukung dan emprolitaskan upaya
peningkatan kesehatan.

2. Meningkatkan dan memelihara mutu lembaga dan pelayanan kesahatan .

3. Mengembangan sitem jamianan sosial tenaga kerja bagi tenaga kerja yang mendapatkan perlindungan
,keamanan dan ksejahteraan .

4. Membngun ketahaan sosial yang mampu memberikan bantuan penyelamatan dan pemberdayaan.

5. Membanguan aspirasi terhadp penduduk kelanjutan usia dan veteran untuk menjaga harkat dan martabat .

6. Meningkatkan kepedulianpada penyandang cacat ,orang miskin ,anak – anak terlantar sera kelompok rentan
sosial melalui penyediaan lapanga perkerjaan.

7. Meningkatkan kualitas penduduk memlui pengendalian kelahiran ,penuruan angka kematian dan progam KB.

8. Memberatas secara sitematis perdagangan dan penyalahguaan narkotika dan obat – obatan terlarang.

9. Memberikan akses fisip dan nonfisik guna menciptakan perspektf pnyandan cacat.

b. Kebudayan, kesenian, dan pariwisata

1. Mengembangakan dan membina kebudayan nasional bangsa indonesia yang bersumber dari warisan budaya
leluhur bangsa .

2. Merumuska nilai – nilai kebudayaan indonesia memberikan rujukan sitem nilai bagi totalita rilaku kehidupn
ekonomi.

3. Mengmbangkan sikap kritis terhadp nilai dan budaya alm rangka memilah – mil ah nila budaya yag kondusif.

4. Mengembngkankebebasan berkreasi dalm kesenian untuk memberikan inspirasi bagi kepekaan terhadp totalitas
kehidupan dengan mengacu pad etika ,moral dan estetika dan agama.

5. Mengembangkan dunia perfilam ndonesia secara sehat sebagai media massa yang kretif untuk meningkatkan
moralitas agama dan serta kecerdasan bangsa .
6. Melestarikan apresiasi kesenian dan kebudayaan tradisional serta menggalakan dan memberdayakan sentra –
sentra kesenian untuk meransang berkmbangnya kesnian nasional.

7. Menjadikan kesenian dan kerbudayan tradisional indonesia sebagai wahana bagi pengembangan periwisata
nasional dan mempromasikan keluar negeri.

8. Mengembangkan pariwisata melalui pariwisata melalui pendekatan sitem yang utuh,terpadu,interdisipliner,dan


partisipatoris dan menggunakan kriteria ekonomis,teknis ,ergonomis,sosia budaya .

c. Kedudukan dan peranan perempuan

1. Meningkatkan kedudukan dan peranan perempuan dalam kehidupan berangsa dan bernegara memalui
kebijakan naional .

2. Meningkatkan kualitas peran dan kemendirian organiasi perempuan dengan tetep mempertahankan nilai
persatuan dan kesatuan erta nilai historis perjungan kaum perempuan .

d. Pemuda dan olahraga

1. Menumbuhkan budaya olahraga guna meningkatkan kualitas manusia indonesia yang perlu memiliki tingkat
kesehatan dan kbugaran yang cukup.

2. Meningkatakan usaha pembibitan dan pembinaan olahraga prestasi harus dilakukan secara sitematis dan
komprehenshif melalui lembaga – lembaga pendidikan .

3. Mengembangkan iklim yang kondusif bagi generasi mudah dalam mengaktualiasikan segenap potensi ,bakat,
dan mnat mereka dengan memberikaan kesempatan dan kebebasan mengorganisasikan diri secara bebas .

4. Mengembangkan minat dan semangat kewirausahaan dikalangan generasi mudah yang berdaya saing ,unggul,
dan mandiri.

5. Melindungi segenap generasi mudah dari bahaya destruktif terutama penyalahgunaan narkotika,obat – obatan
terlarang ,zat adiktif lainya ( narkoba ) memalui gerakan perberatasan dan peningkatan keadaran masyarakat
akan bahaya penyalahgunaan nerkoba.

e. Pembanguan daerah

1. Secaa umum pembanguaan daerah adalah sebag berikut :

a. Mengembangan otonomi yang secara luas ,nyata,dan bertanggung jawab dalam rangka pembudayaan
masyarakat.

b. Melakuan pengajian tentang berlakunya otonomi daerah bagi daerah propinsi,daerah kabupaten, daerah kota.

c. Mempercepat pembangunan ekonomi daerah yang efektif dan kuat dengan memberdayahkan perlaku dan
potensi ekonomi daerah serta memperhatikan pemerataan pertumbuahan ekonomi dengan eleksaan otonomi
daerah.
d. Mempercepat pembanguan perdesan dalam rangka pemberdayaan masyarakat terutama petani dan nelayaan.

e. Memwujudkan perimbangan keuangan antara pusat dan daerah secara adil dengan mengutamakan kepentingan
daerah yang lebih luas melalui perizian dan investasi .

f. Memberdayakan dewan perwakilan rakyat daerah guna memantapkan penyelenggaran otonomi daerah yang
luas,nyata dan tanya jawab.

g. Meningkatkan kualitas umber daya manusia didaerah sesuai dengan potensi da kepentingan daerah memalui
penyediaan ngaran pendidikn yang memandai.

h. Meningkatkan pembangunan diseluruh daerah terutama dikawasan timur indonesia.

2. Pengembangan otonomi daerah didalam wadah negara kesatuan republik indonesia adalah untuk menyesuaikan
secara adil dan menyeluruh permasalahannya di daerah yang khusus .untuk itu langkah – langkah berikut perlu
ditempuh :

a. Daerah istimewa Aceh

1. Mempertahankan intergerasi bangsa antara negara kesatuan republik indonesia dengan menghargai kesetaran
san keragaman kehidupan sosial budaya masyarakat aceh.

2. Menyelesaikan kasus aceh secara adil dan bermartabat memlaui peyusutan dan peradilan yang jujur bagi
pelanggaran hak asasi manusia .

b. Irian jaya

1. Mempertahankan intergrasi bangsa didalam wadah negara kesatuan republik indonesia dengan tetap
menghargai keseteran dan keragaman kehidupan sosial budaya masyarakat irain jaya .

2. Menyelesaikan kasus pelangaran hak asasi mansia di irian jaya memalui proses pengadialan yang jujur dan
bermartabat.

c. Maluku

Menugaskan pemerintah untuk segala menyelesaikan komplik sosial yang berkepanjangan secra adil,nyata,dn
menyeluruh serta mendorong masyarakat yang betikai agar proaktif.
Dalam melakukan rekonsiliasi untuk mempertahankan dan menetapkan intergerasi nasional.
f. Sumber daya alam dan lingkungan hidup

1. Mengelola sumber daya alam dan memelihara daya dukungnya

2. Meningkatkan pemanfata potensi sumber daya alam dan lingkungan hidup .


3. Mendelegasikan secara bertahap wewenang pemerintah pusat pada pemerintahan daerah dalam hal
memngelola sumber daya alam secra efektif dan pemeliharan lingkungan hidup.

4. Mndayagunakan sumber daya alamuntuk sebesar- besarya kemakmuran masyarakat dengan memperhatikan
kelestarian fungsi dan keseimbangan lingkungan hidup.

5. Penerapan indikator – indikator yang memungkinkan pelestarian kemampuan keterbaruan sumber daya alam
untuk memcegah keruakan permanen.

6. implementasi dibidang pertahanan dan kamanan

1. menata kembali tentara nasional indonesia sesuai paradigma baru secara konsiten memlalui reposisi,redifinisi ,
dan reaktualisasi peran tentara nasional .

2. mengembangkan kemampuan sistem pertahanan keamanan rakyat semesta yang bertumpu pada kekuatan
rakyat dengan tentara nasional indonesia dan kepolisian negara repulik indonesiasebagai kekuatan utama .

3. meningkatkan kualitas profesionalise tentara nasional indonesia dan meningkatkan rasio kekuatan komponen
utama.

4. Memperluas dan meningkatkan kualitas kerja sama bilateral bidang pertahaan dan keamanan dalm rangka
memelihara kestabilitas keamanan regional.

5. Menuntaskan upaya memandirkan kopolisian negara republik indonsia dalam rangka permisahan dari tentara
nasional indonesia secara bertahap.

a. Kaidah peleksaan

Garis – garis besar haluan negara ( GBHN ) tahun 1999 – 2004 yang diterapkan olah permusyawaratan rakyat
dalam sidng umu majalis permusyahwaratan rakyat 1999 harus menjadi arah pnylengaran negara bagi lembaga
– lembaga tinggi negara dan segenap rakyat indonesia.ada pun kaidah – kaidah pelekanan tersebut :
1. Presiden selaku kepala negara pemerntahan negara menjalankan tugas penyelengaraan pemerintahan negara
dan kewajiban untuk mengarahkan smua potensi dan kekuatan pemerintah negara

2. Dewan perwakilan rakyat ,mahkamah agung ,bedan pmeriksaan keuangan dan dewan pertimbangan agung
berkewajiban meleksanakan GBHN sesuai dengan fungsi ,tugas dan wewenangnya berdasrkan uud 1945.

3. Semua lembaga tinggi negara bekewajiban menyampaikanlaporan peleksaan GBHN.

4. GBHN dituangkan dalam program pembanguan nasional lima tahun yang memuat kebijakan secara terperinci.

5. Program pembanguan nasional lima tahun ( PROPENAS ) dirinci dalam dana pembanguaan tahuan ( REPETA
) yang memuat anggran belanja negara an ditetapkan presiden bersama dewan perwakilan rakyat .
b. Keberhasilan politik dan sterategi naional

Dalm hal ini diatur ketatanegaran selama ini dituangkan dalm bentuk GBHN yang ditetapkan oleh MPR dimana
peleksanaan dileksanakan oleh presiden selaku mandataris MPR.
Denga dengan demikian penyelengaraan pemerintahan dan setip warga negara indonesia harus dimiliki :
1. Keimanan dan ketakwaan pada tuhan yang maha esa.
2. Semangat kekeluargaan yang berisi kebersamaan.
3. Kepercayaan diri akan mampu dan kekuatan sendiri yang bersendikan kepribadian bangsa.
4. Kesadaran,kepatuhan dan ketaatan pada hukum.
5. Pengendalian diri
6. Mental ,jiwa ,tekad , dan semangat dai pengeabadian ,disiplin, dam etos kerja yang tinggi yang mengutamakan
kepentingan negara.
7. Ilmu pengetahuan dan teknologi dengan memperhatikan nilai – nilai luhur budaya bangsa .
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulam

Dapat ditarik kesimpulan bahwa politik dan strategi nasional Indonesia dilaksanakan di segala bidang. Hal
itu dilakukan untuk memajukan seluruh aspek kehidupan di Indonesia.
Kemudian, Garis-Garis Besar Haluan Negara tahun 1999-2004 yang ditetapkan oleh Majelis
Permusyawaratan Rakyat dalam Sidang Umum Majelis Permusyawaratan Rakyat 1999 harus menjadi arah
penyelenggaraan negara bagi lembaga-lembaga tinggi negara dan segenap rakyat Indonesia. Selain itu
pelaksanaan politik dan strategi nasional di Indonesia di tentukan oleh tujuh unsur pokok yang telah tertulis
dalam pembahasan diatas.
Daftar Pustaka
S. Sumarsono, H. Mansyur, dkk, Pendidikan Kewarganegaraan, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 200

Anda mungkin juga menyukai