BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

1. Gambaran Lokasi Pengambilan Data

Penelitian ini dilakukan di SMP Gunungjati Kembaran yang terletak di

Jalan Raden Patah No. 911 A, RT 05 / RW 05, Desa Ledug, Kecamatan

Kembaran, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Studi kasus ini dipilih 2

orang sebagai subyek dalam studi kasus yaitu klien Sdr. A dan Sdri. T. Kedua

subyek sesuai dengan kriteria yang sudah ditetapkan sebagai subyek studi

kasus.

2. Pengkajian

a) Identitas Klien

Table 1.1 Identitas Klien

IDENTITAS KLIEN KLIEN 1 KLIEN 2

Nama Sdr. A Sdri. T
Umur 13 Tahun 13 Tahun
Agama Islam Islam
Pendidikan SMP SMP
Pekerjaan Pelajar Pelajar
Alamat Bantarwuni RT 07 Ledug RT 05 RW 02
RW 01

26
 27

b) Riwayat Penyakit

Table 1.2 Riwayat Penyakit

RIWAYAT KLIEN 1 KLIEN 2

PENYAKIT
Keluhan utama Sdr. A mengatakan takut Sdri. T mengatakan sulit
berbicara di depan publik berkonsentrasi dan
karena pada saat mulutnya menjadi kering
berbicara tangannya ketika berbicara di depan
gemetar sehingga publik.
ditertawakan oleh teman-
temannya dan
menyebabkan Sdr. A
tertekan.

Riwayat Sdr. A mengatakan ketika Sdri. T mudah malu dan grogi

penyakit berbicara di depan publik sehingga membuatnya takut
sekarang diejek oleh teman- berbicara di depan publik.
temannya karena saat
berbicara suaranya tidak
jelas.

Riwayat Sdr. A mengatakan Sdri. T mengatakan

penyakit dahulu ibunya meninggal sekitar orang tuanya tidak
5 tahun yang lalu, sejak membiasakan anaknya
saat itu Sdr. A menjadi untuk berbicara di depan
pendiam karena publik sejak kecil,
kehilangan orang yang sehingga membuat Sdri.
sangat di sayanginya. T merasa tidak aman
Sekitar 8 bulan yang lalu. ketika dihadapkan pada
Sdr. A juga mempunyai situasi tersebut. Sdri. T
pengalaman yang kurang mempunyai pengalaman
menyenangkan dimana buruk ketika masih
dia ditertawakan oleh duduk di bangku sekolah
teman-temannya ketika dasar yaitu tidak
berbicara di depan kelas diperhatikan ketika
untuk membaca puisi berbicara di depan
pada mata pelajaran publik karena suaranya
 28

bahasa Indonesia. kecil sehingga

membuatnya tidak mau
berbicara di depan
publik kembali.

Riwayat Sdr. A mengatakan Sdr. T mengatakan

Keluarga keluarga tidak ada yang keluarga tidak ada yang
mengalami masalah yang mengalami masalah yang
sama dengannya. sama dengannya.

3. Analisa Data

Tabel 1.3 Analisa Data

Analisa Data Etiologi Masalah

Sdr. A
Data Subyektif: Kendala Ketakutan.
1. Sdr. A mengatakan takut berbicara di bahasa.
depan publik.
2. Sdr. A mengatakan tangannya gemetar
ketika berbicara di depan publik.
3. Sdr. A mengatakan kurang
berkonsentrasi ketika berbicara di depan
publik.
4. Sdr. A mengatakan sulit mengucapkan
kalimat ketika berbicara di depan publik
Data Obyektif:
1. Sdr. A menolak ketika di beri
kesempatan untuk berbicara di depan
publik.
2. Bibir Sdr. A tampak gemetar ketika
berbicara.
3. Sdr. A tampak tidak tenang.
Data Subyektif: Ketidakadek Harga diri
1. Sdr. A mengatakan malu dan minder uatan rendah
ketika di beri kesempatan untuk pemahaman. situasional.
berbicara di depan publik.
Data Obyektif:
1. Sdr. A tampak suka menyendiri.
2. Sdr. A tampak menunduk ketika diajak
berbicara.
 29

Sdri. T
Data Subyektif: Kendala Ketakutan.
1. Sdri. T mengatakan takut berbicara di bahasa.
depan publik.
2. Sdri. T mengatakan kurang
berkonsentrasi ketika berbicara di depan
publik.
3. Sdri. T mengatakan sulit mengucapkan
dan mengolah kata menjadi kalimat.
4. Sdri. T mengatakan ketika berbicara di
depan publik tidak diperhatikan teman-
temannya.
Data Obyektif
1. Sdri. T tampak terbata-bata ketika
berbicara di depan publik.
2. Sdri. T menolak ketika di beri
kesempatan untuk berbicara di depan
publik.
3. Bibir Sdri. T tampak gemetar ketika
berbicara
4. Kontak mata kurang.
Data Subyektif: Ketidakadek Ketakutan.
1. Sdri. T mengatakan malu dan minder uatan
ketika di beri kesempatan untuk pemahaman.
berbicara di depan publik.
Data Obyektif:
1. Sdri. T tampak menghindar ketika
mahasiswa memintanya berbicara di
depan publik.
2. Sdri. T tampak menunduk ketika diajak
berbicara
 30

4. Diagnosa Keperawatan

Tabel 1.4 Diagnosa Keperawatan

Data Problem Etiologi

Klien 1
Data Subyektif: Ketakutan Kendala
1. Sdr. A mengatakan takut berbicara di berbicara di bahasa.
depan publik. depan
2. Sdr. A mengatakan tangannya gemetar publik.
ketika berbicara di depan kelas.
3. Sdri. T mengatakan kurang berkonsentrasi
ketika berbicara di depan publik.
4. Sdr. A mengatakan sulit mengucapkan
kalimat ketika berbicara di depan publik.
Data Obyektif:
1. Sdr. A menolak ketika di beri kesempatan
untuk berbicara di depan publik.
2. Bibir Sdr. A tampak gemetar ketika
berbicara.
3. Sdr. A tampak tidak tenang.
Klien 2
Data Subyektif: Ketakutan Kendala
1. Sdri. T mengatakan takut berbicara di berbicara di bahasa.
depan publik. depan
2. Sdri. T mengatakan kurang berkonsentrasi publik.
ketika berbicara di depan publik.
3. Sdri. T mengatakan sulit mengucapkan
dan mengolah kata menjadi kalimat.
4. Sdri. T mengatakan ketika berbicara di
depan publik tidak diperhatikan teman-
temannya.
Data Obyektif:
1. Sdri. T tampak terbata-bata ketika
berbicara di depan publik.
2. Sdri. T menolak ketika di beri kesempatan
untuk berbicara di depan publik.
3. Bibir Sdri. T tampak gemetar ketika
berbicara
4. Kontak mata kurang.
 31

5. Perencanaan

Tabel 1.5 Perencanaan

DIAGNOSIS INTERVENSI RASIONAL

KEPERAWATAN
Sdr. A
Ketakutan berbicara di NIC: Peningkatan
depan publik koping (5230)
berhubungan dengan 1. Gunakan pendekatan 1. Sdr. A dapat
kendala bahasa yang tenang. menerima mahasiswa
Setelah dilakukan dengan senang hati.
tindakan keperawatan 2. Dukung aktivitas 2. Sdr. A jarang
selama 3 hari, Sdr. A sosial dan komunitas. mengikuti aktivitas
menunjukan sosial baik di sekolah
NOC: Kontrol diri maupun di
terhadap ketakutan lingkungan
(1404) rumahnya.
1. Menggunakan 3. Dukung verbalisasi 3. Sdri. T mengatakan
strategi koping perasaan, persepsi kurang konsentrasi,
yang efektif. dan rasa takut. sehingga
2. Mempertahankan membuatnya sulit
konsentrasi. mengeluarkan kata
3. Mengontrol respon bahkan kalimat ketika
takut. berbicara di depan
publik.
4. Dukung Sdr. A untuk 4. Sdri. T kooperatif dan
mengidentifikasi mau
kemampuan diri. mendemonstrasikan
terapi self instruction
yang mahasiswa
ajarkan
5. Dukung kontak mata 5. Sdr. A menunduk
pada saat ketika diajak
berkomunikasi berkomunikasi
dengan orang lain. dengan mahasiswa.
6. Sampaikan 6. Sdr. A kooperatif dan
kepercayaan diri Sdr. memperhatikan apa
A dalam mengatasi yang di sampaikan
situasi. mahasiswa.
 32

NIC: Konseling (5240)

1. Bangun hubungan 1. Sdr. A dapat
saling percaya dan menghormati
saling menghormati. mahasiswa dengan
sopan.
2. Bantu Sdr. A untuk 2. Sdr. A mengatakan
mengidentifikasi takut berbicara di
situasi saat ini. depan publik karena
ditertawakan oleh
teman-temannya,
sehingga
membuatnya tertekan.
3. Latih interaksi Sdr. A 3. Sdr. A mengatakan
dengan orang lain grogi karena Sdr. A
terhadap situasi saat jarang berkomunikasi
ini dengan tepat. interpersonal dengan
orang lain.
4. Berikan pujian terkait 4. Sdr. A tampak senang
dengan kemajuan Sdr. di berikan pujian oleh
A dalam mencapai mahasiswa dan
tujuan. teman-temannya.
Sdri. T
Ketakutan berbicara di NIC: Peningkatan
depan publik koping (5230)
berhubungan dengan 1. Gunakan pendekatan 1. Sdri. T dapat
kendala bahasa yang tenang. menerima mahasiswa
Setelah dilakukan dengan senang hati.
tindakan keperawatan 2. Dukung aktivitas 2. Sdri. T mengatakan
selama 3 hari, Sdr. A sosial dan komunitas. Jarang mengikuti
menunjukan aktivitas di
NOC: Kontrol diri sekolahnya.
terhadap ketakutan 3.Dukung verbalisasi 3. Sdri. T mengatakan
(1404) perasaan, persepsi dan kurang konsentrasi,
1. Menggunakan rasa takut. sehingga
strategi koping membuatnya sulit
yang efektif. mengeluarkan kata
2. Mempertahankan bahkan kalimat ketika
konsentrasi. berbicara di depan
3. Mengontrol respon publik.
takut. 4.Dukung Sdri. T untuk 4. Sdri. T kooperatif dan
mengidentifikasi mau
 33

kemampuan diri. mendemonstrasikan

terapi self instruction
yang mahasiswa
ajarkan
5. Dukung kontak mata 5. Sdri. T dapat menatap
pada saat mata ketika diajak
berkomunikasi berkomunikasi
dengan orang lain. dengan mahasiswa,
walaupun sesekali
menundukan kepala.
6. Sampaikan 6. Sdri. T tampak masih
kepercayaan diri malu-malu ketika
Sdr. A dalam menyampaikan
mengatasi situasi. pertanyaan kepada
mahasiswa.

NIC: Konseling (5240)

1. Bangun hubungan 1. Sdri. T dapat
saling percaya dan menghormati
saling menghormati. mahasiswa dengan
2. Bantu Sdri. T untuk sopan.
mengidentifikasi 2. Sdri. T mengatakan
situasi saat ini. saat ini takut
berbicara di depan
publik karena tidak
tiperhatikan oleh
teman-temnnya.
3. Latih interaksi Sdr. 3. Sdri. T mengatakan
A dengan orang lain dapat bekomunikasi
terhadap situasi saat dengan orang yang
ini dengan tepat. baru dikenalnya.
4. Berikan pujian 4. Sdri. T tampak
terkait dengan senang mendapatkan
kemajuan Sdr. A pujian yang di
dalam mencapai berikan mahasiswa.
tujuan.