Teori
tersebut adalah teori Arrhenius, Bronsted-Lowry, dan Lewis.
Teori Arrhenius dikemukakan oleh ilmuwan Swedia, Svante Arrhenius pada tahun 1807. Teori
ini menyatakan bahwa:
Asam: suatu zat yang bila dilarutkan dalam air dapat memberikan atau memperbesar
konsentrasi ion H+.
Basa: suatu zat yang bila dilarutkan dalam air dapat memperbesar konsentrasi OH-.
Teori Bronsted-Lowry dikemukakan oleh Johanes N. Bronsted dan Thomas M. Lowry pada
tahun 1923. Teori ini menyatakan bahwa:
Asam: senyawa yang dapat memberikan proton kepada senyawa lain (donor proton)
Basa: senyawa yang dapat menerima proton dari senyawa lain (akseptor proton)
Teori Lewis dikemukakan oleh G.N. Lewis pada tahun 1923. Beliau adalah seorang ahli kimia
Amerika Serikat. Teori ini menyatakan bahwa:
Asam: ion/molekul yang dapat bertindak sebagai penerima pasangan elektron (belum
oktet)
Basa: ion/molekul yang dapat bertindak sebagai pemberi pasangan elektron
(mempunyai PEB)
Golongan VIIA
Terionisasi sempurna (α=1)
Merupakan elektrolit kuat
Contoh: HCl, HI, HBr, H2SO4,HNO3
Kertas lakmus
Indikator universal
pH meter
Larutan indikator