Anda di halaman 1dari 7

MASASE DAN PRESTASI ATLET

By Novita lntan Arovah


Yogyakarta State University

ABSTRACT dengan meningkatkan harmon morphin endogen


Massage is one of the physiotherapy modalities seperti endorphin, enkefalin dan dinorfin sekaligus
that used by many athlete to improve the physi- menurunkan kadar stress harmon seperti harmon
cal performance or to overcome the injury and cortisol, norepinephrine dan dopamine (Best et
other physical disruption of high intensity of physi- a/. 2008: 446). Secara fisiologis, masase terbukti
cal working. To meet those aims, massage in a dapat menurunkan denyutjantung, meningkatkan
competition is done before the competition (pre- tekanan darah, meningkatkan sirkulasi darah dan
event), in a competition (intra event) and after limfe, mengurangi ketegangan otot, meningkatkan
competition (post-event). This article are aim to jangkauan gerak sendi serta mengurangi nyeri
cover the physiologic massage effect, the purpose
(Callaghan 1993: 28). Manfaat fisiologis tersebut
of the use of massage in a competition and the
telah banyak digunakan atlet baik untuk
manipulation massage technique to overcome
mendukung performa fisik maupun untuk tujuan
those purposes. Athlete, coach and massager have
lain seperti pencegahan, terapi dan rehabilitasi
to understand that things because the use of right
cedera maupun dampak negatif dari olahraga.
massages technique can give contributions in the
effort of the improvement of athlete achievement. Artikel ini meninjau efek fis!ologis masase, tujuan
penggunaan masase sebelum pertandingan (pre-
Keywords: massage, athlete achievement
event), pada pertandingan (intra-event) dan
sesudah pertandingan (post-event) beserta teknik
PENDAHULUAN teknik massage yang dapat memenuhi tujuan
Pada era kompetisi olahraga yang semakin tersebut.
ketat, perlu diadakan upaya optimalisasi prestasi
atlet. Beberapa upaya yang dapat dilakukan antara EFEK FISIOLOGIS MASASE
lain berupa intervensi gizi, pemutakhiran teknik Sampai dengan dewasa ini terdapat banyak
latihan, manajemen fase recovery dan optimalisasi penelitian yang telah membuktikan manfaat
strategi kompetisi (Martin et at. 1998: 30). fisiologis masase. Secara umum jaringan tubuh
Dewasa ini masase sebelum pertandingan (pre- yang banyak terpengaruh oleh masase adalah
event), pada pertandingan (intra-event) dan otot, jaringan ikat, pembuluh darah, pembuluh
sesudah pertandingan (post-event) semakin limfe dan saraf. Gouts (1994: 149) menguraikan
( dikembangkan untuk mengoptimalkan performa pengaruh masase pada organ-organ tersebut
fisiologis, biologis maupun psikologis atlet (Goats seperti yang terlihat pada bagan 1.
__-;.p~
1994: 149).

~-~
Masase dalam hal ini merupakan manipulasi
dari struktur jaringan lunak yang dapat
menenangkan serta mengurangi stress psikologis

~. :-~
....

~
116
Jurnal Olahraga Prestasi, Volume 6, Nomor 2, Juli 2010

Callaghan (1993:28) menguraikan beberapa


Otot • Rileksasi otot
J pengertian serta teknik dasar aplikasi masase
Pembuluh darah • Peningkatan aliran darah
J tersebut sebagai berikut:
Pembuluh limfe • Peningkatan aliran limfe

• Peningkatan elastisitas sehingga


JJ 1. Effleurage
Eufleurage (menggosok), adalah gerakan
Struktur sendi dapat meningkatkan jangkauan sendi
ringan berirama yang dilakukan pada seluruh
Saraf • Pengurangan nyeri
J permukaan tubuh. Effleurage menggunakan

Sistem harmon • Peningkatan sint.Ss hormon mO<phin endogen


serta pengurangan harmon simpatomirnetic
J seluruh permukaan telapak tangan dan jari-jari
--- ---------------------
untuk menggosok daerah tubuh tertentu. Tujuan
Bagan 1. Efek Fisiologis Masase aplikasi ini adalah memperlancar peredaran darah
dan cairan getah bening (limfe).

. , .r
Secara keseluruhan proses pada Best -4-
,_ -'<
'\ ,: ·, It ··ft
-~1\Y

(2008:446) menguraikan bahwa proses tersebut

,-"l~l \, -_-,-~-·1 \ i ~'


kemudian dapat :

~lil
1. Membantu mengurangi pembengkakan pada I _' ' t- \
fase kronis lewat mekanisme peningkatan 1'·i~/ .\ ,..- '• r •
j
aliran darah dan limfe. - .- ' \
\ " 1"'
2. Mengurangi persepsi nyeri melalui mekanisme
1 2 3
penghambatan rangsang nyeri (gate control)
serta peningkatkan hormon morphin endogen. Gambar 1. Teknik Euffleurage

3. Meningkatkan relaksasi otot sehingga 2. Friction


mengurangi ketegangan/spasme atau kram Friction (menggerus) adalah gerakan
otot. menggerus yang arahnya naik dan turun secara
4. Meningkatkan jangkauan gerak, kekuatan,
bebas. Friction (menggunakan ujung jari atau ':bu
:~ koordinasi, keseimbangan dan fungsi otot jari dengan menggeruskan melingkar seperti spiral
j-:
sehingga dapat meningkatkan performa fisik pada bagian otot tertentu. Tujuannya adalah
~ atlet sekaligus mengurangi resiko terjadinya membantu menghancurkan myloglosis, yaitu
cedera pada atlet.
timbunan sisa-sisa pembakaran energi (asam
5. Berpotensi untuk mengurangi waktu pemulihan laktat) yang terdapat pada otot yang menye-
dengan jalan meningkatkan supply oksigen
babkan pengerasan pada otot.
dan nutrientserta meningkatkan eliminasi sisa
metabolisme tubuh karena terjadi peningkatan frictkin massage
aliran darah '·· ,....,_.::/ /·"

TEKNIK MASSASE DAN


PENGGUNAANNYA PADA ATLET
(PERTANDINGAN)
J:_ :. \,, - _ Vl_,~// - -
.). . •

-~\\
-.:..;.,/-~
~l

111_//J
'-....,\·lf~ ..-~
_____
~ 4

_,....--
,:* ~-

Masase merupakan teknik manipulasi jaringan Gambar 2. Teknik Manipulasi Friction


lunak melalui tekanan dan gerakan. Teknik ini
dapat dilakukan pada seluruh tubuh maupun pada 3. Petrissage
~~ bagian tertentu (contoh punggung, kaki dan Petrissage merupakan manipulasi yang terdiri

i tangan). Masase dengan teknik Swed1a memiliki dari perasan, tekanan, atau pengangkatan otot
aplikasi pokok berupa teknik gerakan seperti dan jaringan dalam. Efek petrissage dapat
. ! effleurage, petrissage, vibration, dan tapotement. mempengaruhi saraf motorik. Efek petrissage

~
I 117
Masase dan Prestasi Atlet

sangat berguna pada saat terjadi kelelahan otot. 5. Vibration


Petrissage (memijat) yaitu dilakukan dengan Vibration (menggetarkan), yaitu gerakan
memeras atau memijat otot-otot serta jaringan menggetarkan yang dilakukan secara manual juga
penunjangnya, dengan gerakan menekan otot mekanik. Tujuannya adalah untuk merangsang
kebawah dan kemudian meremasnya, yaitu saraf secara halus dan lembut agar mengurangi
dengan jalan mengangkat seolah-olah menjebol atau melemahkan rangsang yang berlebihan pada
otot keatas. Tujuan dari petrissage yaitu untuk saraf yang dapat menimbulkan ketegangan.
mendorong aliran darah kembali kejantung dan Vibration (menggetar) yaitu manipulasi dengan
mendorong keluar sisa-sisa pembakaran. menggunakan telapak tangan atau jari-jari,
getaran yang dihasilkan dari kontraksi isometri dari
otot-otot lengan bawah dan lengan atas, yaitu
kontraksi tanpa pemendekan atau pengerutan
serabut otot. Tujuan vibration yaitu untuk
merangsangi saraf secara halus dan lembut,
dengan maksud untuk menenangkan saraf.

Gambar 3. Teknik Masase Petrissage


,......
~-.----~ """
·:.-~~,-..4""'
4. Tapotement
Tapotement merupakan gerakan pukulan ----·~~~
ringan berirama yang dibarikan pada bagian yang shaking
berdaging. Tujuannya adalah mendorong atau
mempercepat aliran darah dan mendorong keluar Gambar 5. Teknik Massage Vibration

sisa-sisa pembakaran dari tempat persem-


Masase pada atlet bertujuan untuk
bunyiannya. Tapotement(memukul) yaitu dengan
mempersiapkan fisik maupun mental atlet
·j
kepalan tangan, jari lurus, setengah lurus atau
sebelum mengikuti pertandingan, memaksimalkan
dengan telapak tangan yang mencekung, dengan
:/·! potensi prestasi atlet, mempercepat proses
dipukulkan ke bagian otot-otot besar seperti otot
~~.
pemulihan (recovery) serta mengurangi resiko
punggung. Tujuannya yaitu untuk merangsang
terjadinya cedera maupun gangguan lain akibat
serabut saraf tepi dan merangsang organ-organ
aktivitas fisik dengan intensitas tinggi (Cafarelli
tubuh bagian dalam.
eta/. 1992: 8). Manipulasi masase ditujukan untuk
Qpotlment
mendiagnosis ada tidaknya gangguan fisik
\~ '·, sebelum atau sesudah pertandingan, memperbaiki
\~
%,-;r· ~.-
---~
.
r-"·
">I
4:!~,
'
t !til\./
JJ¥!-1·v~
i ... ~r·
-;_ W'
~;-· jl-
·-::.. • C.f;;')',~/- •·.
,_...
!{{g~.
~~~
I .
gangguan fisik yang terjadi, memobilisasi dan
memberbaiki tonus otot, mencetuskan relaksasi,
menstimulasi sirkulasi untuk mempercepat proses
-----~- • -~.-<---.. -~---;..__"...,...._~- pemulihan (Martin eta/. 1998: 30). Dalam hal ini
·-.., ... _,~·~··-~

Q~Pllln; haddnv plndrnl masseur harus mengenal otot-otot yang paling


terdampnk pnrln aktivitns nlahraoa tertentu serta

i. .
Gambar 4. T~knik Massage Tapotement bagaimana responnya terhadap berbagai jenis
teknik masase. Pada pelaksanananya sports

118
Jurnal Olahraga Prestasi, Volume 6, Nomor 2, Juli 2010

masase mengakomodasikan teknik Swedia Adapun menurut Hemming (2000:109) efek


dengan beberapa aplikasi spesifik seperti: utama masase pada atlet beserta mekanisme
effleurage, petrissage, vibration, dan tapotement. kerjanya adalah sebagai seperti yang tertera pada
bagan 2.
Tabel 1. Bentuk Manipulasi Massage dalam
Event Pertandingan • Peningkatan stabilitas kerja aerobik dan

Jenis Manipulasi Bentuk ManlJlulasi Efek Fisiologis


[ Fisik anaerobik lewat mekanisme stimulasi otot
dan perbaikan adhesi otot.
Compression Merupakan gerakan Mengurangi • Peningkatan pembuangan sisa metabolisme
yang menekan secara
dalam otot yang
perlengketan jaringan
Meningkatkan [ Biologi (klirens laktat) lewat mekanisme peningkatan
sirkulasi darah dan limfe
dilakukan secara hyperemia
berirama dengan Menurunkan spasme • Peningkatan penurunan persepsi kelelahan
[ Psikologi
telapak tangan, otot lewat mekanisme hormonal.
kepalan tangan
malJ!lun jari.
Friction Berupa friksi sirkuler Mengurangi spasme otot Bagan 2. Efek Utama Masase Pertandingan
dengan telapak tangan Meningkatkan elastisitas dan Mekanisme Kerja.
maupun jari yang otot
dilakukan setelah
compression.
Sasaran gerakan
Secara garis besar masase dapat dibagi
menggerakkan menjadi beberapa kategori yaitu : masase
struktur otot bagian
dalam yang dilakukan sebelum pertandingan (pre-event), masase
secara bersuangan dan
seiaiar serabut otot. sesudah antar pertandingan (inter-event) dan
Vibration Dilakukan gerakan Meningkatkan sirkulasi
menggetarkan secara darah dan limfe masase sesudah pertandinagn (post-event)
rytmic atau dapat pula Dilakukan secara cepat
dilakukan dengan dalam waktu singkat (Moraska 2005: 370). Masase sebelum pertan-
mengangkat dan dapat menstimulasi otot
melepaskan jaringan. sebelum pertandingan
dingan membantu atlet dalam mempersiapkan diri
Bila dilakukan secara untuk mengahadpi kompetisi pertandingan,
perlahan dapet
menimbulkan relaksasi masase pada sat pertandingan digunakan antar
Tapotement Dilakukan pe~ekanan Pada sebelum
rytmic dengan beating, pertandingan dapat kerja fisik pada saat pertandingan sedangkan
hacking, cupping mempersiapkan kerja
otot masase sesudah pertandingan dilakukan untuk
Mempertahankan tonus
'
ototselam~
mempercepat pemulihan atlet (Cafarelli et a/.
.t''' 1
pertandingan 1992: 8). Pada umumnya masase pertandingan
Drainage Eufleurage dan Meningkatkan
petrissage pembuangan sisa dilakukan secara cepat dalam durasi yang pendek
metabolisme
. ~
Digunakan pada post (10-15 menit) dan ditujukan pada kelompok otot
event maupun inter-
-- -----
event yang besar. Menurut Moraska (2005: 370) fungsi
:-J dan kerja masase sebelum, pad a saat dan sesudah
..,. ~~.
Disadur dari : (Hemmings eta/. 2000: 109) pertandingan terdapat pada bagan 3.

Lebih lanjut Martin (1998:30) menguraikan • Mengurangi Resiko Cedera


[ Sebelum pertandingan • Meningkatkan Kesiapan Fisik
fungsi spesifik masase sebagai berikut : • Mempersiapkan rileksasi psikis

1. Membantu pemeliharaan seluruh tubuh • Mempertahankan stabilitas fisik,


dan biologis selama pertandingan
sehingga meningkatkan performa fisik [ Pada sa at pertandingan
yang dilakukan secara berturut-turut
2. Mengurangi resiko cedera dan penurunan dalam jangka waktu pendek

mobilitas terutama pada olahraga dengan • Mempercepat proses pemulihan

resiko tinggi. [ Sesudah Pertandingan • Memperbaiki kerusakan, cedera maupun


gangguan yang terjadi setelah olahraga

3. Membantu mempercepat penyembuhan


cedera dan memperbaiki mobilitas. Bagan 3. Fungsi Masase Sebelum, Pada Saat,
dan Sesudah Pertandingan Masase Sebelum
4. Meningkatkan performa fisik dan Pertandingan

i
IWJ
-I
meningkatkan ketahanan
Masase sebelum pertandingan (pre-event
massage) merupakan jenis masase yang

119
Masase dan Prestasi Atlet

digunakan sebagai pelengkap dari kegiatan 4. Masseur tidak diperkenankan untuk


pemanasan atlet untuk meningkatkan sirkulasi memberikan komentar negatif kepada atlet
peredaran darah dan limfe serta untuk mengurangi untuk mencegah turunnya mental atlet.
ketegangan otot sebelum bertanding. Masase 5. Apabila ditemukan terjadi cedera, kekakuan
jenis ini dilakukan beberapa saat sebelum otot yang sangat, hal ini sebaiknya
kompetisi (Hemmings 2001: 165). dikemukanan terlebih dulu pada pelatih untuk
Masase sebelum pertandingan dilakukan ditindaklanjuti oleh pelatih
idealnya dilakukan selama 10-15 menit. Masase 6. Waktu masase memperhitungkan waktu
dengan intensitas ringan dan jangka waktu terlalu terjadinya kompetisi, sebagai contoh bila
lama justru akan menurunkan kemampuan kompetisi akan dimulai dalam 30 menit,
kontraksi otot. Jenis manipulasi yang digunakan masase dilakukan secara singkat (5-10 menit)
biasanya adalah teknik Swedia (petrissage, sehingga masih terdapat waktu untuk
vibration atau percussion), compression, jostling, pemanasan.
strokes dan frictions (Goats 1994: 149). Dari 7. Pada olahraga endurance, teknik masase
teknik ini euf/eurage cepat dilakukan untuk ditujukan untuk fleksibilitas.
menstimulasi dan menghangatkan otot serta 8. Pada olahraga dengan kebutuhan kekuatan,
petrisase untuk melancarkan kerja otot dan target masase adalah otot spesifik yang dipakai
mengurangi ketegangan otot. Euf/eurage pada dalam pertandingan.
umumnya bersifat relaksatif akan tetapi apabila
Masase Pada Pertandingan
dilakukan dengan cepat dapat bersifat stimulatif.
Masase dalam pertandingan dilakukan diantara
Gerakan ini kemudian dilanjutkan dengan
event olahraga yang dilakukan secara berturut-
percussion dan cupping untuk menstimulasi
turut pada durasi waktu yang pendek (inter-
kontraksi otot (Best eta/. 2008: 446). Pada jenis
workout-recovery) seperti pada kompetisi renang,
olahraga tertentu jenis deep massage merupakan
tennis, lari, futsal, dan sebagainya (Best et a/.
jenis 'yang dikontraindikasikan mengingat teknik
2008: 446). Pada keadaan ini, masseur
I l masase ini memicu fleksibilitas sehingga dapat
mengidentifikasi tempat terjadinya ketegangan
mengurangi kecepatan dan kekuatan. Bagian
'i otot maupun gangguan lainnya yang terjadi selam
tubuh yang dimasase bervariasi tergantung
kompetisi. Pada keadaan ini dilakukan eufleurage
dengan jenis olahraga walaupun pada umumnya
dan petrissage untuk memperbaiki ketegangan
target utama masase adalah kaki dan punggung.
otot. Stroking dapat pula dilakukan untuk
Masase pre-event dilakukan sebelum dilakukan
meningkatkan peredaran darah. Pada keadaan ini
pemanasan sehingga efek fisiologis pemanasan
sisa metabolisme dapat lebih cepat tereliminasi.
dapat terjadi secara maksimal.
Walaupun demikian stroking yang dilakukan tidak
Hemming (2000: 109) mengemukakan
boleh terlalu dalam karena dalam jangka pendek
beberapa hal yang perlu diperhotikan pada
justru dapat mengganggu peredaran darah. Pada
masase sebelum pertandingan adalah sebagai
keadaan ini masseurjuga sekaligus mendiagnosis
berikut:
apabila terjadi gangguan cedera (Hemmings 2001:
1. Gunakan teknik masase sesuai dengan tujuan
165). Pada dasarnya perlu dilakukan berbagai jenis
kompetisi.
teknik masase untuk meningkatkan proses
2. Masase ditujukan untuk menimbulkan
pemulihan, meningkatkan potensi stabilitas
hyperimia jangka panjang.
kapasitas aerobik dan anaerobik serta mengurangi
_,....;;-~
3. Masase diawali dengan intensitas ringan
resiko cedera (Cafarelli eta/. 1992: 8).

i :,·_,)
kemudian secara bertahap ditingkatkan
tekanan dan kecepatannya.
Masase intra-event akan membantu
meningkatkan fleksibilitas dan biasanya dilakukan

120
Jurnal Olahraga Prestasi, Volume 6, Nomor 2, Juli 2010

pada waktu jeda antar set pertandingan. Proses 4. Stroking yang diakhiri effleurage kompresif
ini penting untuk mencegah terjadinya cedera untuk meringankan rasa nyeri.
akibat keteganagn otot. Masase jenis ini hanya
dilakukan selama 10 menit dan dikerjakan pada Selama dilakukan masase, masseur perlu
area otot yang banyak dipergunakan oleh atlet mengidentifikasi adanya luka, memar, gejala strain
(Cafarelli eta!. 1992: 8). ataupun sprain supaya dapat dilakukan
penanganan secara dini. Masase dilakukan 1
Masase Sesudah Pertandingan
sampai 2 jam setelah latihan agar pelebaran
Masase sesudah pertandingan dilakukan
pembuluh darah (vasodilatasi) yang terjadi setelah
beberapa saat setelah pertandingan dengan
latihan dapat normal kembali. Masase setelah
tujuan mengurangi ketegangan otot dan
pertandingan dilakukan secara ringan dengan
meningkatkan pembuangan sisa metabolisme
intensitas ringan untuk menghindari perburukan
yang terjadi setelah kerja fisik dengan intensitas
cedera yang terjadi (Martinet a/. 1998: 30). Tujuan
tinggi. Selain itu dilakukan juga upaya untuk
utama dari masase sesudah pertandingan adalah
mengurangi nyeri paska latihan yang terjadi
meningkatkan pembuangan sisa metabolisme dan
segera maupun beberapa saat setelah kerja fisik,
mengurangi pembengkakan. Euf/eurage ringan
memelihara jangkauan sendi dan meningkatkan
akan mengurangi pembengkakan sedangkan
peredaran darah dan limfe pada otot yang
petrissage akan membantu menghilangkan toksin
mengalami ketegangan (Hemmings eta!. 2000:
dan mengurangi ketegangan otot. Pada prinsipnya
109).
masase setelah pertandingan adalah
Penelitian membuktikan bahwa penggunaan
mempercepat kembalinya fungsi homeostasis,
masase setelah pertandingan mengurangi waktu
mengatasi keteganngan otot, kram dan inflamasi
pemulihan dan secara bermakna dapat mencegah
(Callaghan 1993: 28).
nyeri setelah pertandingan (DOMS: delayed onset
of muscle soreness) (Hilbert et a!. 2003: 72).
PENUTUP
Masase setelah pertandingan dilakukan setelah

' dilakukan fase pendinginginan dan stretching.


Manfaat dari masase post-event membantu
Optimalisasi kerja atlet dapat dilakukan pada
berbagai aspek antara lain, pelatihan kondisi fisik
mempercepat pemulihan otot untuk dapat kembali maupun mental, intervensi nutrisi, strategi
pada keadaan rileks dan istirahat. Masase pada kompetisi, manajemen recovery dan
keadaan ini terjadi peningkatan balikan darah vena pengembangan metode talent scouting. Dewasa
(venous return) sehingga dapat meningkatkan ini masase sebelum pertandingan (pre~event),
proses pembersihan sisa metabolisme. Pada pada pertandingan (intra-event) dan sesudah
keadaan ini, masseur juga dapat mengidentifikasi pertandingan (post-event) semakin dikembangkan
adanya titik-titik nyeri yang timbul akibat kerja untuk mengoptimalkan performa fisiologis,
dengan intensitas tinggi. Masase setelah biologis maupun psikologis atlet.
pertandingan biasanya dilakukan sekitar 10 Masase pada atlet bertujuan untuk
sampai 15 menit. Moraska (1995:370) mempersiapkan fisik maupun mental atlet
merekomendasikan beberapa jenis teknik yang sebelum mengikuti pertandingan, memaksimalkan
dilakukan sebagai berikut: potensi prestasi atlet, mempercepat proses
1. Effleurage untuk menenangkan sistem saraf pemulihan (recovery) serta mengurangi resiko
2. Compression untuk mengembalikan serabut terjadinya cedera maupun gangguan lain akibat
~
aktivitas fisik dengan intensitas tinggi. Masase

I
otot pada posisinya serta meningkatkan
sirkulasi darah dan limfe. pada atlet dilakuan sebelum pertandingan (pre-
3. Petrissage untuk mengurangi kekakuan otot. event), pada saat pertandingan (intra-event) dan
. , I
.l

I 121
Masase dan Prestasi Atlet

sesudah pertandingan (post-event). Masase promoting blood lactate clearance after


supramaximalleg exercise. Journal of Athletic
sebelum pertandingan memiliki tujuan pokok
Training 33(1): 30.
untuk mengoptimalkan performa fisik atlet.
Moraska, A. (2005). Sports massage. The Journal
Masase pada saat pertandingan dilakukan untuk of sports medicine and physical fitness 45: 370.
meningkatkan stabilitas performa fisik atlet
sedangkan masase sesudah pertandingan
berfungsi untuk mempercepat proses pemulihan.
Pada pelaksanananya masase dalam pertandingan
mengakomodasikan teknik masase Swedia
seperti: effleurage, petrissage, vibration, dan
tapotement. Pemilihan jenis teknik manipulasi
yang dilakuakn harus disesuaikan dengan tujuan
masase. Pada akhirnya, penggunaan teknik
masase yang tepat akan dapat memberikan
kontribusi bagi upaya peningkatan prestasi
olahraga atlet.

DAFTAR PUSTAKA
Best, T. M., R. Hunter, A. Wilcox and F. Haq (2008).
Effectiveness of sports massage for recovery
of skeletal muscle from strenuous exercise.
Clinical Journal of Sport Medicine 18(5): 446.
Cafarelli, E. and F. Flint (1992). The role of
massage in preparation for and recovery from
exercise. Sports Med 14(1): 8.
Callaghan, M. J. (1993). The role of massage in
the management of the athlete: a review.
British Medical Journal 27(1): 28.
-;· Goats, G. C. (1994). Massage-the scientific basis
of an ancient art: Part 1. The techniques. British
;/
Journal of Sports Medicine 28(3): 149.

'~,;
Hemmings, B., M. Smith, J. Graydon and R. Dyson
.f,
(2000). Effects of massage on physiological
restoration, perceived recovery, and repeated
sports performance. British Journal of Sports
Medicine 34(2): 109.
Hemmings, B. J. (2001). Physiological,
psychological and performance effects of
massage therapy in sport: a review of the
literature* 1. Physical Therapy in Sport 2(4):
165.
Hilbert, J. E., G. A. Sforzo and T. Swensen (2003).
The effects of massage on delayed onset
muscle soreness. British Journal of Sports
Medicine 37(1): 72.
~

I,.;,·
Martin, N. A., R. F. Zoeller, R. J. Robertson and S.
M. Lephart (1998). The comparative effects of
sports massage, active recovery, and rest in

.,
:. ~. •;
122

Anda mungkin juga menyukai