Anda di halaman 1dari 5

IKATAN KIMIA

I. Susunan elektron stabil, teori lewis, dan ikatan ionik


Dialam semesta, unsur-unsur pada umumnya ditemukan dalam bentuk senyawa
karena bergabung dengan unsur lainnya. Pembentukan senyawa dari unsur-unsur bebas
bertujuan untuk mencapai kestabilan dengan cara masing-masing unsur, hal ini terjadi
dengan penangkapan, pelepasan dan penggunaan elektron bersama sehingga elektron
pada kulit terluar (elektron valensi) unsur mencapai oktet atau 8.
Unsur golongan VIII A (He, Ne, Ar, Kr, Xe, Rn) merupakan unsur yang stabil karena
telah memiliki 8 elektron valensi (elektron valensi yang berwarna merah).
2He :2
10 Ne :28
18Ar :288
Selain unsur pada golongan VIII A, semuanya mencoba mencapai kestabilan dengan
cara tertentu(menangkap, melepas, menggunakan bersama elektron) agar elektron
valensinya berjumlah 8. Hal ini dapat dilakukan dengan membentuk ikatan satu sama
lain, sehingga munculnya senyawa yang berikatan ionik, kovalen dan logam.
Ikatan ionik merupakan ikatan yang terjadi akibat adanya serah terima elektron antar
atom yang berikatan. Ikatan ionik biasanya terjadi antar atom yang elektropositif (logam)
dengan atom yang elektronegatif (nonlogam).
Contohnya :
2Na(s) + Cl2 (g) → 2NaCl (s)
Natrium klorin natrium klorida (garam dapur)
Logam nonlogam

11Na : 2 8 1 (mudah melepaskan 1 elektron membentuk Na+)


-
17Cl : 2 8 7 (mudah menerima 1 elektron membentuk Cl )

Jadi, elektron Na akan diberikan kepada Cl dan membentuk NaCl

Ca(s) + O(g) → CaO(s)


Kalsium oksigen kalsium oksida
Logam nonlogam

: 2 8 8 2 (mudah melepaskan 2 elektron membentuk Ca2+)


20Ca
2-
8O : 2 6 (mudah menerima 2 elektron membentuk O )

Jadi, elektron Ca akan diberikan kepada O dan membentuk CaO


Ca(s) + Cl2(g) → CaCl2(s)
Kalsium klorin kalsium klorida
Logam nonlogam

20Ca : 2 8 8 2 (mudah melepaskan 2 elektron membentuk Ca2+)


-
17Cl : 2 8 7 (mudah menerima 1 elektron membentuk Cl )

Jadi, 2 buah elektron Ca akan diberikan kepada Cl dan membentuk CaCl2

Senyawa ionik memiliki sifat yang khas yang membedakan dari senyawa yang
berikatan selai ionik. Sifat yang dimaksud adalah:
1. Keras tetapi rapuh bila dihantam akan hancur
2. Mudah larut dalam pelarut polar seperti air
3. Dalam fasa larutan dapat menghantarkan listrik
4. Bila ditinjau dari sudut pandang mikroskopis maka akan terlihat terdapat kisi
kristal dan terdapat sangat banyak ruang kosong dalam molekulnya.

II. ikatan kovalen dan sifat fisik senyawanya


2.1 struktur lewis
Struktur lewis merupakan penggambaran molekul dengan simbol atom dan
dan titik-titik yang mewakili elektron valensi.
Perhatikan tabel berikut:

Dari tabel diatas terlihat atom Li yang memiliki satu buah elektron valensi,
atom B memiliki tiga elektron valensi dan seterusnya.
Ketika atom-atom bergabung membentuk senyawa, elektron valensinya akan
saling mengikat baik dengan melepaskan, menangkap, dan/atau menggunakan
pasangan elektron bersama.
Contohnya:
1. Pembentukan molekul gas hidrogen (H2)

2. Pembentukan molekul air (H2O)


2.2 ikatan kovalen dan sifat fisik senyawanya
Ikatan kovalen adalah ikatan yang terjadi akibat pemakaian pasangan elektron
secara bersama-sama oleh dua atom (James E. Brady, 1990). Ikatan kovalen terbentuk
di antara dua atom yang sama-sama ingin menangkap elektron (sesama atom bukan
logam).
Cara atom-atom saling mengikat dalam suatu molekul dinyatakan oleh rumus
bangun atau rumus struktur. Rumus struktur diperoleh dari rumus Lewis dengan
mengganti setiap pasangan elektron ikatan dengan sepotong garis. Misalnya, rumus
bangun H2 adalah H – H.
Contoh:
1. molekul asam klorida (HCl)
Konfigurasi elektron H dan Cl adalah:
H : 1 (memerlukan 1 elektron)
Cl : 2, 8, 7 (memerlukan 1 elektron)

Masing-masing atom H dan Cl memerlukan 1 elektron, jadi 1 atom H akan


berpasangan dengan 1 atom Cl.

Molekul HCl termasuk senyawa kovalen polar karena Cl lebih cenderung menarik
elektron dibandingkan H, maka molekul yang terbentuk adalah sebagai berikut:

2. Molekul oksigen (O2)


Oksigen (Z = 8) mempunyai 6 elektron valensi, sehingga untuk mencapai
konfigurasi oktet harus memasangkan 2 elektron. Pembentukan ikatannya dapat
digambarkan sebagai berikut:
Molekul oksigen merupakan salah satu molekul nonpolar, sehingga interpretasi
molekul adalah sebagai berikut:

Molekul yang terbentuk akibat ikatan kovalen memiliki karakteristik tersendiri


yang dapat diamati secara kasat mata, yaitu:
1. Molekul yang berikatan kovalen polar larut dalam perlarut polar dan molekul
yang berikatan kovalen nonpolar larut dalam pelarut nonpolar.
2. Molekul kovalen polar dapat menghantarkan listrik baik dalam keadaan murni
atau dalam larutan.
3. Molekul kovalen polar biasanya berwujud cair sedangkan moleku kovalen
nonpolar biasanya berbentuk gas atau zat cair mudah menguap.

III. senyawa kovalen polar dan nonpolar dan kovalen koordinasi


senyawa kovalen polar adalah senyawa kovalen yang mengalami polarisasi
dalam molekulnya sehingga akan terbentuk polarisasi. Sedangkan senyawa kovalen
nonpolar adalah kebalikannya.
Untuk menganalisis kepolaran molekul dapat digunakana konsep berikut ini:
1. Dalam bentuk struktur lewis bila terdapat pasangan elektron bebas, pada umumnya
merupakan senyawa kovalen polar.
2. Senyawa homogen (hanya terdiri dari satu unsur seperti H2, Cl2 dll) pasti bersifat
nonpolar.
3. Pada penggambaran bentuk molekul, bila bentuknya simetris biasanya merupakan
molekul nonpolar

Ikatan kovalen koordinasi merupakan ikatan kovalen yang terbentuk akibat


penggunaan elektron bersama untuk mencapai kestabilan tetapi pasangan elektronnya
berasal dari salah satu atom.
Contohnya:
IV. ikatan logam dan sifat fisik senyawanya
Ikatan antar elektron valensi dalam atom logam bukanlah ikatan ion, juga bukan
ikatan kovalen sederhana. Suatu logam terdiri dari suatu kisi ketat dari ion-ion positif dan
di sekitarnya terdapat lautan (atmosfer) elektron-elektron valensi. Elektron valensi ini
terbatas pada permukaan-permukaan energi tertentu, namun mempunyai cukup
kebebasan, sehingga elektron-elektron ini tidak terus-menerus digunakan bersama oleh
dua ion yang sama. Bila diberikan energi, elektron-elektron ini mudah berpindah dari
atom ke atom. Sistem ikatan ini unik bagi logam dan dikenal sebagai ikatan logam.
Struktur mikroskopis dapat digambarkan sebagai berikut:

Ikatan logam memiliki karakteristik sebagai berikut:


1. Konduktor panas maupun listrik
2. Dapat ditempa/dibentuk
3. Dapat dibengkokkan
4. Mengkilap

Anda mungkin juga menyukai