Anda di halaman 1dari 3

NOVI ASTI WULANADRI

70600117014

1. Sebutkan dan jelaskan tentang “Headache Red Flags SNOOP”!

Jawaban:

Headache Red Flags adalah nyeri kepala sekunder yang merupaka tanda bahaya atau
kondisi yang serius dan perlu untuk dicegah dan diwaspadai pada kasus headache (nyeri
kepala). Beberapa hal tersebut dapat dijelaskan dalam tabel “SNOOP”
1. Systemic symptoms adalah gejala sistemik yang mengacu pada penurunan berat
badan, demam, nyeri sendi atau nyeri tubuh, perubahan kepribadian, kekakuan
leher, ruam, menggigil ataupun berkeringat di malam hari. Hal ini menunjukkan
adanya gangguan inflamasi menular. Nyeri kepala yang dirasakan merupakan
nyeri kepala sekunder yang disertai symptoms sistemik, seperti : subarachnoid
hemorrhage (paling umum), CVA, diseksi karotid, sindrom vasokonstriksi
serebral, trombosis vena dural Neoplastik, gangguan inflamasi, dan arteritis, dan
penybab sekunder lainnya.
2. Secondary Headache Risk Factors adalah faktor risiko nyeri kepala sekunder,
seperti penyakit yang mendasari, yaitu HIV atau kanker sistemik yang
meningkatkan gangguan yang lebih serius di host immunocompromised. Adapun
gejala-gejala atau tanda-tanda abnormal paa pemeriksaan neurologis seperti:
perubahan dalam status mental (menurun), meningitis, tumor metastasis, dan
gangguan intrakranial lain yang dapat menyebabkan nyeri kepala.
3. Seizure adalah kejang. Jika pada saat demam didapatkan tanda kejang, maka
mungkin disebabkan oleh penyakit yang mendasari kejang tersebut, seperti :
tumor, vaskular, trauma kepala, dan lain-lain.
4. Neurologic Symptom or Abnormal Signsadalah simptom neurologic atau tanda
abnormal yang dapat timbul dan bermacam-macam. Contohnya seperti :
kebingungan, gangguan kewaspadaan, penurunan kesadaran, atau adanya tanda-
tanda fokal. Jika didapatkan hal-hal tersebut, harus dicurigai ada sebab yang
mendasari seperti : diseksi servikal, stroke, SDH, EDH, apopleksi pituitari, abses,
thrombosis vena, tumor, dan lain-lain.
5. Onset merupakan waktu yang terjadi secara tiba-tiba atau bersifat mendadak,
yang disebabkan adanya perdarahan subarachnoid atau pembentukan lain dari
perdarahan intraserebral. Nyeri kepala tersebut baru pertama kali dipicu oleh
manuver valsava atau perubahan posisi. Apabila disertai dengan onset tersebut,
maka dapat dicurigai : SAH, AVM, tumor perifer, SAH, ICH, abses, meningitis,
dan lain-lain. Bisa juga dengan onset cepat, seperti : nyeri kepala cluster,
trigeminal neuralgia, dan sindrom SUNCT.
6. Older adalah tua. Usia tua pada kasus nyeri kepala merupakan tanda bahaya.
Nyeri kepala yang dimulai pada populasi yang lebih tua, baik onset baru sakit
kepala setelah usia 50 atau perubahan pola sakit kepala setelah usia 50, yang
merupakan penyebab organik nyeri kepala, seperti : giant cell arteritis, lesi massa,
atau penyakit serebrovascular. Nyeri kepala pada usia lanjut dapat pula
disebabkan oleh obat-obatan, PHN, trigeminal neuralgia, atau gangguan mata,
telinga, hidung, kepala atau leher.
7. Progression of Headache adalah nyeri kepala progresif. Nyeri kepala semakin
lama semakin memberat (progresif) merupakan tanda bahaya. Pemberatan ini
dapat dilihat dari adanya perubahan frekuensi serangan, tingkat keparahan, atau
gambaran klinis. Apabila ada nyeri kepala yang semakin lama semakin memberat
(progresif) maka perlu dicurigai bahwa nyeri kepala tersebut bukan nyeri kepala
primer, tetapi nyeri kepala tersebut bisa disertai kelainan mendasar seperti : SDH,
MOH. Apabila nyeri kepala progresif terjadi dalam hitungan minggu atau bulan,
makan patut dicurigai adanya peningkatan tekanan intracranial, MOH, atau
penyakit sistemik. Apabila nyeri kepala progresif tersebut terjadi subakut, maka
kemungkinan penyebabnya adalah, IIH, SDH bilateral, lesi obstruktif midline,
atau sindroma meningitis kronik.
8. Positional Change adalah perubahan posisi, seperti berdiri tegak atau berbaring.
Nyeri kepala yang memburuk jika terjadi perubahan posisi perlu diwaspadai
9. Papilledema adalah papil edema yang ditemukan pada saat nyeri kepala yang
merupakan masalah visual. Hal ini dapat dicurigai disebabkan oleh adanya
penyebab sekunder, seperti : tumor, IIH, meningitis, atau ensefalitis.
10. Precipitated Factors adalah faktor pencetus nyeri kepala, seperti : batuk, tenaga,
aktivitas seksual, manuver valsava, atau tidur. Jika ditemukan hal tersebut dapat
dicurigai AVM, SAH, atau penyakit vaskular.
2. Sebutkan kriteria rujukan kasus tension headache!
Jawaban:
a. Bila nyeri kepala tidak membaik maka dirujuk ke fasilitas pelayanan
kesehatan sekunder yang memiliki dokter spesialis saraf.
b. Bila depresi berat dengan kemungkinan bunuh diri maka pasien harus
dirujuk ke pelayanan sekunder yang memiliki dokter spesialis jiwa.

Anda mungkin juga menyukai