Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat rahmat dan karuniaNya sehingga saya dapat menyusun dan menyelesaikan
tugas makalah ini yang berjudul “Konsep Dasar Peradangan”. Makalah ini dibuat
sedemikian rupa sebagai tugas yang diberikan oleh Dosen pembimbing saya. Harapan
saya sebagai penyusun adalah semoga makalah ini dapat diterima dengan baik oleh
Dosen pembimbing serta dapat bermanfaat bagi semua pembaca.
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan laporan yang saya buat ini masih
jauh dari kesempurnaan. Untuk itu saya sebagai penyusun mengharapkan kritik dan
saran dari para pembaca.
Penyusun
1
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR .......................................................................................... 1
DAFTAR ISI ......................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................................. 3
B. Rumusan Masalah ............................................................................................ 3
C. Tujuan ............................................................................................................. 3
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Peradangan ..................................................................................... 4
B. Macam-Macam Peradangan ............................................................................. 6
C. Tanda-Tanda Radang........................................................................................ 11
D. Gejala Peradangan ............................................................................................ 12
BAB III PENUTUP
A. Simpulan .......................................................................................................... 14
B. Saran ............................................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 15
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari peradangan?
2. Sebutkan macam-macam peradangan?
3. Sebutkan tanda-tanda peradangan?
4. Apa saja gejala dari peradangan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian peradangan
2. Untuk mengetahui macam-macam peradangan
3. Untuk mengetahui tanda-tanda peradangan
4. Untuk mengetahui gejala peradangan
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Peradangan
Peradangan akut yaitu mulai dengan cepat (rapid onset) dan dengan
cepat menjadi parah. Tanda dan gejala hanya hadir selama beberapa hari,
namun dalam beberapa kasus dapat bertahan selama beberapa minggu.
Menurut Katzung (2002): Radang ialah suatu proses yang dinamis dari
jaringan hidup atau sel terhadap suatu rangsang atau injury (jejas) yang
dilakukan terutama oleh pembuluh darah (vaskuler) dan jaringan ikat
(connective tissue).
4
Eksudasi : ekstravasasi cairan, protein, dan sel-sel darah dari
pembuluh darah ke dalam jaringan interstisial atau rongga tubuh.
Pus : nanah; eksudat radang yang purulen & banyak mengandung sel-
sel neutrofil serta debris.
Transudat : cairan ekstravaskular dengan kadar protein yang rendah
dan berat jenis di bawah 1,012; pada hakekatnya, transudat merupakan
ultrafiltrat plasma darah yang terbentuk karena kenaikan tekanan
cairan atau penurunan tekanan osmotik di dalam plasma.
Fungsi
Peran
5
B. Macam - macam Peradangan
1. Radang Tenggorokan
6
Biasanya terjadi benjolan di sekitar leher
Demam tinggi
Sakit kepala yang luar biasa
Telinga pekak
7
Tanda-tanda appendicitis:
Tanda yang utama ialah keluha nyeri yang menetap pada perut dan
semakin lama semakin memburuk.
Rasa nyeri mulai terjadi di sekitar pusar, tetapi segera nyeri
tersebut berpindah kesisi kanan bawah.
Mungkin selera makan menghilang, muntah, sembelit atau terdapat
panas yang ringan.
3. Radang Kulit
sebhorrheic dermatitits
atopic dermatitis (eczema)
Kedua tipe tersebut sangat bervariasi tergantung dari penyebab dan
gejala yang terjadi.
4. Radang Sendi
8
tulang dan persendian. Ketika cartilage mengalami penurunan dalam
jumlah, selanjutnya struktur tulang akan tergerus. Penyakit ini sering
menyerang mereka yang sudah berusia lanjut pada bagian sendi dan
jemari. Persentase tertinggi bangsa yang paling banyak menderita
radang sendi adalah:
Jepang
Afrika Selatan
China bagian Selatan
Obesitas
Trauma yang berulang-ulang
Rasa nyeri pada tulang
Diabetes mellitus
Kelainan hormonal
9
rehumatika akuta dengan perikanditis fibrinosa eksudat fibrin
dihilangkan dengan fibrinolisis àpengangkutan debris oleh
makrofagàresolution. tetapi bila fibrin tidak dihilangkan akan
menstimuli pertumbuhan proliferasi fibroblast dan pembuluh darah
jaringan parut dan terjadi perlekatan dan gangguan fungsi alat tubuh,
missal : pericardium dan epikardium, pleura parietalis-visceralis,
peritoneum parietal-viscerale
3. Radang Kronis Supuratif
Resolusi dan drainase gagal, pus tertimbun, enkapsulasi fibrotic pus :
cairan kental, terdiri atau banyak sel-sel leukosit baik yang hidup/
yang mati dan jaringan nekrotik terutama yang dicairkan oleh
jaringan-jaringan enzyme-enzym dari leukosit yang mati, seperti
protease, peptidase, lipase dan fibrinolisin. disamping itu terdapat pula
: cholesterol, letichin, lemak, sabun dll` ada organism tertentu yang
menyebabkan suppurasi ( bacteri pyogenik ) : taphilococcus, basil
gram, meningococcus, gonococcus, pneumococcus pus : juga
terbentuk akibat perlukaan bahan khemis tertentu, missal terpentin
atau ag-nitrat
4. Radang Granulomatosa
Lesi proliferatif kelompok sel epiteloid dikelilingi limfosit kadang
dengan sel raksasan Suatu bentuk khusus radang kronik dimana
didapatkan predominasi makrofag yang aktif dengan modifikasi
gambar sel epiteloidn Granuloma merupakan daerah fokal radang
granulomatosa, yang terdiri atas agregasi makrofag yang
bertransformasi menjadi sel seperti epitel, dikelilingi sebukan sel
mononukleus terutama limfosit.
10
C. Tanda-Tanda Radang
1. Rubor : Warna merah
2. Kalor : Panas
3. Tumor : Pembengkakan
11
pula oleh tekanan yang meninggi akibatpembengkakan jaringan yang
meradang
5. Functiolaesa : Gangguan fungsi
Berdasarkan asal katanya, functio laesa adalah fungsi yang
hilang (Dorland, 2002).Functio laesa merupakan reaksi peradangan
yang telah dikenal. Akan tetapi belumdiketahui secara mendalam
mekanisme terganggunya fungsi jaringan yang meradan.
D. Gejala Peradangan
1. Fever/demam
Yang merupakan akibat dari pelepasan zat pirogen endogen yang
berasal dari neutrofil dan makrofag. Selanjutnya zat tersebut akan
memacu pusat pengendali suhu tubuh yang ada
dihypothalamus.disebabkan :
bacteriamia
efek prostaglandin E 2
karena lepasnya endotoksin bakteri yang disebut interleukin-1 ( IL-
1)
2. Perubahan hematologis.
Rangsangan yang berasal dari pusat peradangan mempengaruhi proses
maturasi dan pengeluaran leukosit dari sumsum tulang yang
mengakibatkan kenaikan suatu jenis leukosit, kenaikan ini disebut
leukositosis. Perubahan protein darah tertentu juga terjadi bersamaan
dengan perubahan apa yang dinamakan laju endap darah.
12
3. Gejala konstitusional.
Pada cedera yang hebat, terjadi perubahan metabolisme dan endokrin
yang menyolok. Akhirnya reaksi peradangan local sering diiringi oleh
berbagai gejala konstitusional yang berupa malaise, anoreksia atau
tidak ada nafsu makan dan ketidakmampuan melakukan sesuatu yang
beratnya berbeda-beda bahkan sampai tidak berdaya melakukan
apapun.
4. Leukositosis
Jumlah leukosit dalam darah bertambah, kadang-kadang sangat
banyak bisa 50.000 per mm3 . tidak semua radang member
leukositosis, misalnya :
lymkphositosis : infections mononucleosis, batuk rejan, mumps
eosinofilia : terutama penyakit alergi seperti : asthma, bronchiale,
hay-fever, infeksi parasite
leucopenia : jumlah lekosit , dari pada normal. missal : infeksi
karena virus atau salmonella
5. Lain-lain seperti : pusing, malise, tidak nafsu makan, berat badan
berkurang.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Peradangan adalah reaksi vaskular yang hasilnya merupakan
pengiriman cairan,zat-zat yang terlarutdan sel-sel dari sirkulasi darah ke
jaringan-jaringan interstitial pada daerah cedera atau nekrosis.
Pneumonia atau pneumonitis adalah suatu peradangan pada paru-paru
terutama pada bagian parenkhim paru. Kondisi ini mengakibatkan adanya
gangguan fungsi sistem pernafasan.
B. Saran
1. Sebaiknya jika terjadi peradangan pada kita, kita segera merawatnya
dengan memberikan Antibiotic , Analgesik dan Antipiretik.
2. Dengan mengetahui gejala-gejala awal peradangan kita dapat
mengantisipasi dari awal jka terjadi peradangan pada pasien ataupun orang
terdekat kita.
3. Dengan mengetahui penyebab-penyebab pada peradangan maka kita dapat
mencegah lebih awal sebelum terjadinya penyakit yang lebih parah.
14
DAFTAR PUSTAKA
Tim Field Lab FKUNS. 2008. Keterampilan Imunisasi. Surakarta: FKUNS. Pp: 5-7.
http://anneahira.com/pencegahan-penyakit/radang.html
15