Anda di halaman 1dari 2

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

DINAS KOMUNIKASI, INFORMATIKA DAN STATISTIK


Jalan Merdeka Selatan 8-9 Blok G Lt. 13 dan 3 serta Blok E Lt. 3
Telp. (021) 3823355 Fax. (021) 3848850 dan Fax. (021) 3823253
J A K A R T A 10110

SIARAN PERS 12 Oktober 2018


NOMOR: 446/SP-HMS/10/2018

PROGRAM HUNIAN DP 0 RUPIAH RESMI DILUNCURKAN

JAKARTA TIMUR - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berupaya memberikan kemudahan bagi warga DKI Jakarta,
khususnya yang berpenghasilan rendah, untuk mendapatkan tempat tinggal yang layak huni, nyaman, dan tentunya
dengan harga terjangkau. Program Hunian DP 0 Rupiah pun resmi diluncurkan oleh Gubernur Provinsi DKI Jakarta
Anies Baswedan pada Jumat (12/10), di Klapa Village, Pondok Kelapa, Jakarta Timur. Peluncuran Program Hunian DP
0 Rupiah ini berdasarkan Peraturan Gubernur Nomor 104 Tahun 2018 tentang Fasilitas Pembiayaan Perolehan Rumah
Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah.

Program ini melengkapi program perumahan dan pemukiman Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang sudah berjalan
sebelumnya, seperti rumah susun sewa dan rumah susun milik. Melalui fasilitas pembiayaan uang muka dari Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta, warga yang berhak bisa mendapatkan hunian dengan langsung mencicil biaya bulanan. "Program
ini merupakan kepedulian Pemprov DKI Jakarta terhadap keadilan seluruh masyarakat Jakarta. Fasilitas pembiayaan
uang muka dari Pemprov DKI Jakarta ini bisa membantu keterbatasan sebagian masyarakat memperoleh rumah karena
adanya down payment (DP)," ujar Gubernur Anies.

Gubernur Anies juga menjelaskan nama dari Program Hunian DP 0 Rupiah ini, yaitu Samawa, Solusi Rumah Warga.
“Samawa ini terminologi yang insyaAllah kalau kita dengar, langsung tahu maknanya. Maknanya adalah sebuah tempat
yang di sana ada kedamaian, ada cinta kasih, ada kebahagiaan, ada ketenangan. Jadi, program ini harapannya membuat
ketenangan bukan saja bisa punya rumah, tapi rumah yang ditempati kemudian menghasilkan sebuah suasana keluarga
yang Samawa tadi, Solusi Rumah Warga,” ungkap Gubernur Anies.

Seperti diketahui, pada tahap awal, hunian DP 0 Rupiah Klapa Village meyediakan 780 unit dalam dua tipe rumah, yaitu
tipe 21 dan tipe 36. Harga jual tiap unit tipe 21 sebesar 184.800.000 rupiah – 213.400.000 rupiah, sebanyak 420 unit.
Untuk tipe 36, harga berkisar 304.920.000 rupiah – 310.000.000 rupiah, sebanyak 360 unit. “Tahap pertama ini kami
siapkan 780 unit, nantinya tidak hanya di Klapa Village tapi juga akan tersebar di lokasi lainnya. Cicilan bulanan juga
sudah dihitung agar tidak memberatkan penerima manfaat”, ungkap Gubernur Anies.

Adapun skema jangka waktu cicilan maksimal 20 tahun. Pada tahap 1 di Jakarta Timur, dua skema cicilan sebagai
berikut:
- Cicilan Rp 2.008.337/bulan, jangka waktu 20 tahun, estimasi penghasilan Rp 5.738.105
- Cicilan Rp 2.426.665/bulan, jangka waktu 15 tahun, estimasi penghasilan Rp 6.933.329

Direktur PD Pembangunan Sarana Jaya, Yoory C. Pinontoan mengatakan hunian DP 0 Rupiah tidak bisa disewakan atau
sebagai investasi untuk dijual kembali dalam jangka waktu tertentu. Pengalihan hak rumah hanya bisa diwariskan atau
pindah rumah. “Pengalihan rumah akan dilaksanakan melalui pemerintah daerah sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan,” ungkapnya. Yoory juga menyampaikan pekerjaan Rusun Klapa Village DP 0 masih terus
berjalan. Pihaknya menargetkan masuk tahap topping off pada bulan Januari 2019 (pengerjaan struktur bangunan sudah
mencapai titik puncak), dan bulan Juli 2019 seluruh pekerjaan sudah rampung.

Meski telah diluncurkan secara resmi, warga baru dapat mendaftarkan diri untuk memperoleh hunian DP 0 Rupiah pada
1 November 2018. Untuk itu, diharapkan, warga menyiapkan berkas administrasi terlebih dahulu, dengan detail sebagai
berikut:
Persyaratan Umum
1. Warga ber-KTP DKI yang telah tinggal di Jakarta sekurang-kurangnya 5 tahun;
2. Warga yang belum punya rumah;
3. Warga yang tidak pernah menerima subsidi perumahan;
4. Warga berpenghasilan 4 – 7 juta rupiah setiap bulan;
5. Warga yang taat pajak;
6. Prioritas bagi warga yang telah menikah;
7. Bagi warga yang terpilih, wajib memiliki rekening Bank DKI.

Persyaratan Administrasi
1. Kartu Tanda Penduduk (KTP) DKI Jakarta (minimal 5 tahun saat mengajukan permohonan);
2. Kartu Keluarga (KK);
3. Surat pernyataan belum punya rumah;
4. Surat pernyataan tidak pernah menerima subsidi perumahan Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah;
5. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);
6. Surat Nikah atau Akta Nikah yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang.

Permohonan fasilitas pembiayaan melalui poses sebagai berikut:


1. Verifikasi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman DKI
Jakarta;
2. Verifikasi Bank Pelaksana (Bank DKI);
3. Penetapan Nominatif Daftar Penerima Manfaat.

Anda mungkin juga menyukai