PENDAHULUAN
Asuransi dapat dilakukan terhadap benda-benda atau hal yang dianggap penting oleh
pelanggan. Berbagai perusahaan jasa asuransi menawarkan berbagai produk dan fiturnya terhadap
pelanggan. Asuransi dirasakan cukup penting bagi barang-barang yang mempunyai nilai cukup
tinggi seperti kendaraan bermotor, rumah, perhiasan, dan lainnya sebab jika terjadi hal-hal diluar
dugaan terhadap barang-barang bernilai tinggi tersebut, kita tidak harus mengeluarkan uang untuk
memperbaiki atau menggantinya. Jadi, dapat dikatakan bahwa asuransi adalah tabungan untuk
barang-barang yang diasuransikan.
Setiap pelanggan yang ingin menggunakan asuransi terhadap barangnya yang
diasuransikan harus mengajukan klaim asuransi. Klaim adalah sebuah prosedur permintaan yang
harus diajukan oleh pelanggan kepada perusahaan asuransi yang digunakannya untuk
mendapatkan hak asuransi atas barang yang ingin digantikan biayanya. Tapi sering kali, pelanggan
sering mengeluhkan betapa rumitnya proses klaim asuransi ini. Mulai dari pengisian banyak
formulir dari perusahaan asuransi, membutuhkan waktu yang cukup lama untuk kebutuhan survey
dan investigasi, dan kadang, proses klaim juga dipersulit oleh pihak perusahaan penyedia jasa
asuransi, serta keharusan pelanggan mendatangi perusahaan asuransi dan partner asuransi untuk
mengecek progress klaim.
Oleh karena itu, dibutuhkan suatu sistem informasi berbasis website untuk memudahkan
pelanggan dari mengisi form klaim, proses klaim yang transparan, serta progress klaimnya
sehingga dapat mempersingkat waktu pelanggan dalam pengajuan klaim asuransi serta tidak
terjadi kesalahpahaman antar pelanggan dengan perusahaan jasa asuransi.
Dengan dibuatnya sistem e-Claim ini, diharapkan terjadinya transparansi proses klaim
asuransi baik dari pihak perusahaan jasa asuransi maupun pihak pelanggan serta untuk
mempersingkat waktu dalam memperoleh informasi-informasi yang diperlukan untuk proses
klaim bagi pelanggan dan perusahaan jasa asuransi.
1.2. Tujuan
Tujuan utama dari usulan sistem e-Claim ini adalah untuk mempersingkat waktu dalam
proses klaim, transparansi proses klaim asuransi, kemudahan proses klaim asuransi yang bisa
dilakukan dimana saja tanpa perlu datang langsung ke perusahaan asuransi atau partner asuransi,
serta untuk memudahkan digital filing atau pembukuan secara digital sehingga tidak diperlukan
lagi pengisian banyak formulir dalam proses klaim asuransi.
Batasan masalah sistem ini adalah hanya pada proses klaim asuransi terhadap suatu
perusahaan penyedia jasa asuransi, tidak termasuk dalam proses registrasi pendaftaran asuransi
maupun proses pencabutan asuransi dari suatu perusahaan jasa asuransi.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Asuransi
Kata asuransi diambil dari bahasa Belanda assuratie. Kata tersebut bukanlah merupakan
istilah asli bahasa Belanda melainkan berasal dari bahasa Latin assecurare yang berarti
meyakinkan orang. Pengertian asuransi dalam Kitab Undang-undang Hukum Dagang Pasal
246 menurut Dahlan Siamat dalam bukunya Manajemen Lembaga Keuangan adalah :
Pengertian lain mengenai asuransi pada UU No. 12 Tahun 1992 Tentang Usaha
Perasuransian menurut Dahlan Siamat dalam bukunya Manajemen Lembaga Keuangan adalah
:
”Asuransi atau penanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana
pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi
asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan
atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak
ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak
pasti, atau untuk memberikan suata pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau
hidupnya seseorang yang dipertanggungkan”. (2004:419)
Dari uraian diatas dapat disimpulkan manfaat asuransi bagi pihak tertanggung adalah
memberikan rasa aman terhadap segala kemungkinan risiko sedangkan bagi pihak perusahaan
asuransi selaku badan usaha adalah memperoleh laba yang disebut premi.