Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
O
L
E
H
Ismail Al Faruqi
Lidya Purnama Sari
Zuhri Abdul Hadi
B. Rumusan Masalah
1. Sistem mata pencaharian suku nias ?
2. Sistem religi suku nias ?
3. Sistem teknologi suku nias ?
4. Bahasa suku nias ?
5. Sistem pengetahuan suku nias ?
6. Sistem kelompok organisasi suku nias ?
7. kebudayaan dan kesenian suku nias ?
C. Tujuan
Untuk mengetahui unsur kebudayaan suku nias dan enambah wawasan
tentang kebudayaan di Indonesia.
Pembahasan
A. Sistem Mata Pencaharian Suku Nias
Mata pencaharian pokok bagi penduduk Nias yang berdiam di daerah
pantai adalah dengan berkebun kelapa, sedangkan yang di daerah pedalaman
bercocok tanam dalam bentuk peladangan. Cara pengolahan dan peralatannya
masih sederhana, mereka belum mengenal bajak dan sistem irigasi.
Jenis tanamannya adalah padi, palawija, pisang dan sayuran. Ladang yang
sudah tandus digunakan untuk memelihara babi, kambing, sapi dan kerbau. Mata
pencaharian tambahan adalah berburu, menangkap ikan, beternak dan
pertukangan.
Hasil pertukangan suku Nias sudah mencapai taraf yang tinggi sejak zaman
prehistori, antara lain ; membuat berbagai peralatan dan senjata dari besi, barang
perhiasan dari emas, perabot rumah dari kayu, seni pahat batu, ukir dan
sebagainya.
Dalam kebudayaan Nias asli juga mengenal pengerahan tenaga untuk kerja
bakti yang disebut halowo sato. Hal ini dilaksanakan setelah diadakan
musyawarah oleh wakil-wakil siulu dan siila. Untuk pengendalian sosial adalah
hukum adat. Orang yang melanggar hukum adat pada umumnya dikenakan sangsi
denda dan kutukan lekas mati. Denda itu biasanya berupa babi, emas atau uang.
Marga dalam suku Nias :
1 AMAZIHÖNÖ
2 BAEHA
3 BAENE
4 BAGO
5 BALI
6 BATE’E
7 BAWAMENEWI
8 BAZIKHO
9 BIDAYA
10 BOHALIMA
11 BU’ULÖLÖ
12 BUAYA
13 BULUARO
14 DACHI
15 DAELI
16 DAO
17 DAWÖLÖ
18 DAYA
19 DOHARE
20 DOHÖNA
21 DOHUDE
22 DUHA
23 FANAETU
24 FAU
25 GAHO
26 GARI
27 GAURIFA
28 GE’E
29 GEA
30 GIAWA
31 GÖRI
32 GOWASA
33 GULÖ
34 HALAWA
35 HALU
36 HAO
37 HAREFA
38 HARIA
39 HARITA
40 HAWA
41 HIA
42 HONDRÖ
43 HULU
44 HUMENDRU
45 HURA
46 LAFAU
47 LAHAGU
48 LAHÖMI
49 LAIA
50 LAOLI
51 LAOWÖ
52 LAROSA
53 LASE
54 LATURE
55 LAWÖLÖ
56 LÖ’I
57 LÖMBU
58 LUAHA
59 MADUWU
60 MANAÖ
61 MARU LAFAU
62 MARUAO
63 MARUHAWA
64 MARUNDURI
65 MENDRÖFA
66 MOHO
67 NAKHE
68 NAMO
69 NAZARA
70 NDRAHA
71 NDRURU
72 NEHE
73 SADAWA
74 SARUMAHA
75 SIHURA
76 SILOTO
77 SO’IAGÖ
78 TAFÖNA’Ö
79 TALUNOHI
80 TELAUMBANUA
81 WA’Ö
82 WA’U
83 WAOMA
84 WARASI
85 WARUWU
86 WAYA
87 ZAGÖTÖ
88 ZAI
89 ZALÖGÖ
90 ZALUKHU
91 ZAMASI
92 ZANDROTO
93 ZEBUA
94 ZEGA
95 ZENDRATÖ
96 ZIDÖMI
97 ZIHÖNÖ
98 ZILIWA
99 ZILIWU
Di dalam rumah seringkali dijumpai tempat duduk dari batu yang disebut daro-
daro atau harefa. Bangunan ini menunjukkan bahwa pemiliknya pernah
mengadakan pesta adat yang mewah.
Seni Patung dan Kerajinan Tangan
Pada mulanya melompat batu, tidaklah seperti yang kita saksikan sekarang.
Baik fungsi maupun cara penguasaannya. Dahulu melompat merupakan
kombinasi olah raga dan permainan rakyat yang gratis, bukan tradisi
komersial. manfaat lompat batu bagi orang Nias adalah sebagai uji kekuatan
dan ketangkasan.Melompat batu merupakan sarana dan proses untuk
menujukkan kekuatan dan ketangkasan para pemuda, sehingga memiliki
jiwa heroik yang prestisius. Dan juga dianggap sebagai suatu bentuk
Kedewasaan dan Kematangan Fisik.Melihat kemampuan seorang pemuda
yang dapat melompat batu dengan sempurna, maka ia dianggap telah
dewasa dan matang secara fisik. Karena itu hak dan kewajiban sosialnya
sebagai orang dewasa sudah bisa dijalankan.
Atraksi Pariwisata
Sekarang ini, sisa dari tradisi lama itu, telah menjadi atraksi pariwisata yang
spektakuler, tiada duanya di dunia. Berbagai aksi dan gaya para pelompat
ketika sedang mengudara. Ada yang berani menarik pedang, dan ada juga
yang menjepit pedangnya dengan gigi. Para wisatawan tidak puas rasanya
kalau belum menyaksikan atraksi ini. Itu juga makanya, para pemuda desa
di daerah tujuan wisata telah menjadikan kegiatan dan tradisi ini menjadi
aktivitas komersial.
Tradisi lompat batu juga telah menjadi atraksi pariwisata yang spektakuler
dan mampu membuat Nias dikenal oleh suku bangsa lain. Namun
kelihatannya sekarang sudah kurang digemari oleh generasi baru karena
tingkat kesulitan untuk menguasainya.
Kesimpulan
Suku Nias merupakan sealah satu suku di Indonesia yang mempunya
kebudayaan yang masih terjaga. Mereka dapat memlihara kebudayan
aslinya yang diturunkan oleh nenek moyangnya sejak ratusan tahun yang
lalu. Meskipun saat ini mereka juga sangat terbuka terhadap perkembangan
zaman globalisasi dan dapat menyatukan kebudayaan luar terhadap
kebudayaan aslinya tanpa menghilangkan kebudayaan yang asli.
Salah satunya adalah tradisi lompat batu. Tradisi ini sudah lama di
miliki oleh orang Nias, namun sampai sekarang mereka tetap
mempertahankan tradisi tersebut. Dan tradisi Lompat batu ini menjadi salah
satu obyek wisata yang terkenal di Indonesia. Pulau Nias juga bisa lebih
dikenal karena tradisi lompat batu ini.
Penutup
Suku Nias merupakan sealah satu suku di Indonesia yang mempunya
kebudayaan yang masih terjaga. Mereka dapat memlihara kebudayan
aslinya yang diturunkan oleh nenek moyangnya sejak ratusan tahun yang
lalu. Meskipun saat ini mereka juga sangat terbuka terhadap perkembangan
zaman globalisasi dan dapat menyatukan kebudayaan luar terhadap
kebudayaan aslinya tanpa menghilangkan kebudayaan yang asli.
Salah satunya adalah tradisi lompat batu. Tradisi ini sudah lama di
miliki oleh orang Nias, namun sampai sekarang mereka tetap
mempertahankan tradisi tersebut. Dan tradisi Lompat batu ini menjadi salah
satu obyek wisata yang terkenal di Indonesia. Pulau Nias juga bisa lebih
dikenal karena tradisi lompat batu ini.