Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam, beliau suka mendengar suara yang
indah ketika membaca Al-Qur’an. Di suatu malam beliau pernah diam-diam
mendengarkan dengan seksama bacaan Al-Qur’an Abu Musa Al-Asy’ary Radhiyallahu ‘Anhu yang sangat indah. Hingga keesokan harinya bersabda kepadanya, “Seandainya engkau melihatku, tadi malam aku mendengarkan dengan seksama bacaan Qur’anmu.” [HR. Bukhary Muslim, r.shalihin no. 1005] Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam sendiri memiliki suara yang sangat indah ketika membaca Al-Qur’an, sebagaimana dituturkan salah seorang sahabat beliau yang bernama Al-Barra’ Bin ‘Azib, “Aku pernah mendengar Nabi Muhammad ketika shalat ‘isya membaca (surat At-Tiin), aku tidak pernah mendengar seorangpun yang suaranya lebih indah dari beliau.” [HR. Bukhary Muslim, r.shalihin no. 1006] Dari sini kita mengetahui bahwa membaguskan suara saat membaca Al-Qur’an adalah amalan yang sangat dianjurkan dalam agama. Olehkarena itu Imam An-Nawawi di dalam kitab ‘Riyadhus Shalihin’ nya memberikan judul bab ‘Dianjurkan Membaguskan Suara Dengan Al-Qur’an’. Akan tetapi dalam membaguskan suaranya saat membaca Al-Qur’an tidak boleh berlebih-lebihan. Wajib memperhatikan kaidah-kaidah ilmu tajwid. Huruf-huruf harus diucapkan dengan benar sesuai dengan tempat keluarnya (makhraj-nya). Bacaan yang pendek tidak boleh dipanjang-panjangkan.
Manfaat Suara Yang Indah Saat Membaca Al-Qur’an
Selain dianjurkan, dalam membaguskan bacaan Al-Qur’an juga terkandung
beberapa faedah; Imam Ibnul Qayyim Rahimahullah berkata, “…dengan demikian membaguskan suara saat membaca Al-Qur’an dianjurkan, dan suara indah saat membaca Al-Qur’an dipuji karena apa yang terkandung di dalamnya seperti dapat membantu meraih apa yang dicintai Allah berupa (kecintaan) mendengarkan Al-Qur’an, dengan sebab suara yang indah makna-makna Al-Qur’an bisa masuk ke dalam hati sanubari lalu menambah keimanan di dalam hatinya, menambah kedekatannya kepada Allah dan mendekatkan hati kepada apa yang dicintai Nya; maka kesimpulannya suara indah ketika membaca Al-Qur’an merupakan celah masuknya hakekat keimanan, membantu menyampaikan hakekat keimanan tersebut ke dalam hatinya….” [Al-Ghina’ Wal Musiqy Bainal Lahwy Wal Wa’idy] Berkata syaikh Salim Al-Hilaly Rahimahullah, “Membaguskan suara dengan Al-Qur’an menyebabkan kelembutan di dalam hati, menyebabkan mata menangis, anggota badan khusyu’ (tenang), dan menyatukan hati untuk mendengarkan Al-Qur’an….” [Bahjatun Nazhirin (2/210)] Suara Yang Disukai Orang-Orang Shalih
Imam Ibnul Qayyim berkata,
“Dahulu para sahabat Nabi Muhammad ketika mereka berkumpul dan rindu adanya penuntun yang menuntun mereka hingga perjalanan mereka terasa nikmat, dan rindu adanya penggerak yang menggerakkan hati-hati mereka kepada (Allah) Yang mereka cintai, mereka menyuruh salah seorang diantara mereka untuk membaca Al-Qur’an dan yang lainnya mendengarkan. Lalu tenanglah hati mereka, menangislah mata-mata mereka dan mereka menemukan keledzatan iman berlipat-lipat melebihi keledzatan yang ditemukan orang-orang yang gemar mendengarkan (nyanyian dan yang semisalnya). Dan dahulu Umar Bin Khattab ketika ada Abu Musa duduk disampingnya beliau (Umar) berkata kepadanya, “Wahai Abu Musa, ingatkan kami kepada Tuhan kami.” Maka Abu Musa segera membaca Al-Qur’an dan firman-firman Allah yang dibaca tersebut ‘bekerja’ di dalam hati-hati manusia yang mendengarkannya….” [Al- Ghinaa’ Wal Musiqy Baina Al-Lahwy Wal Wa’iid hal. 168]
DIV. KEROHANIAN HIMAKAHA FK-UNHAS
Allah dan RasulNya menyukai indahnya suara ketika membaca
Al-Qur’an 5 Manfaat Membaca Al-Qur’an
1. Mendapatkan pahala. Sabda Nabi Muhammad saw : “Siapa
saja membaca satu huruf dari Kitab Allah (Al-Qur’an), maka baginya satu kebaikan, dan satu kebaikan itu dibalas dengan sepuluh kali lipatnya.” (HR. At-Tirmidzi)
2. Memberikan kehormatan bagi kedua orangtua. Nabi
Muhammad saw bersabda maksudnya: “Siapa yang membaca Al-Qur’an dan beramal dengan isi kandungannya, dianugerahkan kedua ibu bapaknya mahkota di hari kiamat. Cahayanya (mahkota) lebih baik dari cahaya matahari di rumah- rumah dunia. Kalaulah demikian itu matahari berada di rumahmu (dipenuhi dengan sinarnya), maka apa sangkaan kamu terhadap yang beramal dengan ini (al-Qur’an).” (HR. Abu Daud).
3. Mendapatkan syafaat di hari kiamat. Diriwayatkan dari Abu
Hurairah ra bahwa Rasulullah saw bersabda: “Siapa yang medengar satu ayat daripada Kitab Allah Ta’ala (al-Qur’an) ditulis baginya satu kebaikan yang berlipat ganda. Siapa yang membacanya pula, baginya cahayanya di hari kiamat.”
4. Mendapatkan ketenangan. “Tidak berkumpul sauatu kaum
di salah satu rumah Allah SWT, sedang mereka membaca kitab- Nya dan mengkajinya, melainkan mereka akan dilimpahi ketenangan, dicurahi rahmat, diliputi para malaikat, dan disanjungi oleh Allah di hadapan para makhluk dan di sisi-Nya.” (HR. Abu Dawud).
5. Membuat tubuh lebih sehat. “Hendaknya kamu
menggunakan kedua obat-obat: madu dan Al-Qur’an” (HR. Ibnu Majah dan Ibnu Mas’ud). Dr. Al Qadhi, melalui penelitiannya yang panjang dan serius di Klinik Besar Florida Amerika Serikat, berhasil membuktikan hanya dengan mendengarkan bacaan ayat-ayat Alquran, seorang Muslim, baik mereka yang berbahasa Arab maupun bukan, dapat merasakan perubahan fisiologis yang sangat besar.
Penurunan depresi, kesedihan, memperoleh ketenangan jiwa,
menangkal berbagai macam penyakit merupakan pengaruh umum yang dirasakan orang-orang yang menjadi objek penelitiannya. Penemuan sang dokter ahli jiwa ini tidak serampangan.
Penelitiannya ditunjang dengan bantuan peralatan elektronik
terbaru untuk mendeteksi tekanan darah, detak jantung, ketahanan otot, dan ketahanan kulit terhadap aliran listrik. Dari hasil uji cobanya ia berkesimpulan, bacaan Alquran berpengaruh besar hingga 97% dalam melahirkan ketenangan jiwa dan penyembuhan penyakit.
Penelitian Dr. Al Qadhi ini diperkuat pula oleh penelitian lainnya
yang dilakukan oleh dokter yang berbeda. Dalam laporan sebuah penelitian yang disampaikan dalam Konferensi Kedokteran Islam Amerika Utara pada tahun 1984, disebutkan, Al-Quran terbukti mampu mendatangkan ketenangan sampai 97% bagi mereka yang mendengarkannya.
Kesimpulan hasil uji coba tersebut diperkuat lagi oleh penelitian
Muhammad Salim yang dipublikasikan Universitas Boston. Objek penelitiannya terhadap 5 orang sukarelawan yang terdiri dari 3 pria dan 2 wanita. Kelima orang tersebut sama sekali tidak mengerti bahasa Arab dan mereka pun tidak diberi tahu bahwa yang akan diperdengarkannya adalah Al-Qur’an.
- See more at: http://www.arrahmah.com/read/2012/06/26/21226-
penelitian-ilmiah-pengaruh-bacaan-al-quran-pada-syaraf-otak-dan- organ-tubuh-lainnya-subhanallah- menakjubkan.html#sthash.XpmZNlWW.dpuf Penelitian yang dilakukan sebanyak 210 kali ini terbagi dua sesi, yakni membacakan Al-Qur’an dengan tartil dan membacakan bahasa Arab yang bukan dari Al-Qur’an. Kesimpulannya, responden mendapatkan ketenangan sampai 65% ketika mendengarkan bacaan Al-Qur’an dan mendapatkan ketenangan hanya 35% ketika mendengarkan bahasa Arab yang bukan dari Al-Qur’an.
Al-Qur’an memberikan pengaruh besar jika diperdengarkan kepada bayi. Hal
tersebut diungkapkan Dr. Nurhayati dari Malaysia dalam Seminar Konseling dan Psikoterapi Islam di Malaysia pada tahun 1997. Menurut penelitiannya, bayi yang berusia 48 jam yang kepadanya diperdengarkan ayat-ayat Al-Qur’an dari tape recorder menunjukkan respons tersenyum dan menjadi lebih tenang.
Sungguh suatu kebahagiaan dan merupakan kenikmatan yang besar, kita
memiliki Al-Qur’an. Selain menjadi ibadah dalam membacanya, bacaannya memberikan pengaruh besar bagi kehidupan jasmani dan rohani kita. Jika mendengarkan musik klasik dapat memengaruhi kecerdasan intelektual (IQ) dan kecerdasan emosi (EQ) seseorang, bacaan Al-Qur’an lebih dari itu. Selain memengaruhi IQ dan EQ, bacaan Al-Qur’an memengaruhi kecerdasan spiritual (SQ).
Mahabenar Allah yang telah berfirman, “Dan apabila dibacakan Al-Qur’an,
simaklah dengan baik dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat” (Q.S. 7: 204)
Penelitian ilmiah pengaruh bacaan al Qur'an pada syaraf, otak dan organ tubuh lainnya
Al-Qur'an sebagai Pedoman Hidup Manusia
1) Al-Qur'an sebagai peringatan bagi seluruh umat.
2) Al-Qur'an merupakan petunjuk dan rahmat bagi yang mengimaninya. 3) Al-Qur'an membawa kebenaran yang tidak diragukan lagi untuk petunjuk hidup manusia, agar manusia tidak tersesat. 4) Al-Qur'an merupakan penerang dan petunjuk bagi orang yg bertakwa. 5) Al-Qur'an sebagai sumber informasi untuk menjelaskan sesuatu. 6) Al-Qur'an menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang yang berbuat kebaikan. 7) Al-Qur'an sebagai penawar/obat (syifa'un linnas), yaitu penawar jiwa dari kegelisahan atau cobaan/ujian.