Anda di halaman 1dari 3

REVIEW JURNAL

AKTIVITAS ANTIBAKTERI ACALYPHA INDICA L.

Review Jurnal ini disusun sebagai salah satu tugas untuk melengkapi absensi yang

kurang Mata Kuliah Bakteriologi IV Program Studi D4-Analis Kesehatan

Disusun Oleh :

Antoni Aldo Danendra Sawal

NIM : 081503585N

DOSEN PENGAMPU

Rizal Ma’arif Rukmana, S.Si.M.Si

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS SETIA BUDI

Jalan Let.Jend. Sutoyo, Mojosongo, Surakarta

2018
AKTIVITAS ANTIBAKTERI ACALYPHA INDICA L.
(review jurnal)

I. ABSTRAK :
Hexane, kloroform, etil asetat dan ekstrak metanol dari daun Acalypha indica diuji kepada
Bakteri Grampositive (Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermidis, Bacillus cereus,
Streptococcus faecalis) dan Bakteri Gram-negatif (Klebsiella pneumoniae, Escherichia coli,
Proteus vulgaris, Pseudomonas aeruginosa). Semua ekstrak menunjukan aktivitas antibakteri
melawan Organisme bakteri gram positif dengan Konsentrasi Minimum Penghambat (KMP)
antara 0,176 - 2,5 mg / ml. Di antara bakteri gram negatif, hanya Pseudomonas aeruginosa yang
rentan terhadap ekstrak.

II. PENDAHULUAN :
Acalypha indica L. (keluarga: Euphorbiaceae) adalah gulma yang tersebar luas di seluruh
dataran di India. Telah dilaporkan bermanfaat dalam mengobati pneumoniae, asma, rematik dan
beberapa penyakit lainnya. Daun kering Acalypha indica dibuat menjadi tapal untuk mengobati
luka taring dan luka dan jus Acalypha indica ditambahkan ke minyak atau kapur dan digunakan
untuk mengobati berbagai kelainan kulit. Daun Acalypha grandis juga telah dilaporkan memiliki
aktivitas kontrasepsi.

Dalam penelitian ini, upaya telah dilakukan untuk memperkaya pengetahuan tentang
aktivitas antibakteri ekstrak tanaman indica Acica selama melawan bakteri Grampositive dan
Gram-negatif.

III. MATERIAL DAN METODE :


Bahan Tanaman yang digunakan dalam bahan uji adalah daun Acalypha indica segar
dikumpulkan dari Vittaloor, Kumbakonam, Distrik Thanjavur, Tamilnadu, India..

Dalam Persiapan Ekstrak Tanaman penulis jurnal mempersiapkan Daun bubuk kasar yang
diarsir ditirukan dengan ekstraksi Soxhlet menggunakan heksana, kloroform, etil asetat dan
metanol. Pelarut dilepaskan secara vakum dan ekstraknya digunakan untuk uji antibakteri.

Penulis Jurnal memilih organisme uji yang dipasok oleh Departemen Mikrobiologi,
Fakultas Pertanian, Universitas Annamalai, Annamalainagar, Tamil Nadu, India. ada Empat Gram
positif (Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermidis, Bacillus cereus, Streptococcus
faecalis) dan empat bakteri gram negatif (Klebsiella pneumoniae, Escherichia coli, Proteus
vulgaris, Pseudomonas aeruginosa) digunakan dalam penelitian ini. Organisme tersebut dikultur
pada media Mueller Hinton Agar, diinkubasi pada suhu 37 ° C selama 24 jam dan disimpan pada
suhu 4 ° C di lemari es untuk mempertahankan kultur stok.
Metode yang diguanakan dalam analisi adalah metode difusi (Pelat petri disiapkan dengan
20 ml Mueller Hinton Agar (MHA) yang steril ) dan metode dilusi ( untuk melihat Konsentrasi
Minimum Penghambat (KMP) ) dan dengan menggunakan analisis statistic (Data dari percobaan
dikenai analisis varians satu arah (ANOVA) dengan menggunakan SPSS menggunakan paket
perangkat lunak SPSS 10.0.)

IV. HASIL :

Hasil dari percobaan diatas adalah ekstrak heksan, kloroform, etil asetat dan metanol daun
Acalypha indica menunjukkan zona penghambatan yang signifikan terhadap bakteri "Gram
positif", Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermidis, Bacillus cereus, Streptococcus
faecalis dan satu bakteri "Gram-negatif" Pseudomonas aeruginosa (Tabel I). Bakteri "Gram-
negatif" lainnya tidak dihambat. Hasilnya menunjukkan bahwa ekstrak kasar yang diuji
menunjukkan aktivitas antibakteri terhadap bakteri "Gram positif". Diantara empat ekstrak yang
diuji pada tiga dosis berbeda, ekstrak metanol dan etil asetat dengan dosis 5 mg / disk lebih manjur
dalam aktivitas antibakteri mereka. Konsentrasi hambat minimum dan Konsentrasi mikroba
minimum ekstrak Acalypha indica yang berbeda diuji terhadap bakteri dan hasilnya menunjukkan
keempat ekstrak tersebut menunjukkan aktivitas tertinggi terhadap empat organisme bakteri (Tabel
II).

V. PEMBAHASAN :

Dari data percobaan yang dilakukan oleh penulois jurnal menunjukkan bahwa, secara
umum, bahan antibakteri ekstrak tanaman tampaknya lebih menghambat organisme Gram positif
daripada jenis Gram negatif. Tidak seperti bakteri gram positif, lapisan lipopolisakarida bersama
dengan protein dan fosfolipid adalah komponen utama di permukaan luar bakteri gram negatif.
Delapan ekstrak tumbuhan menunjukkan penghambatan lengkap, sedangkan lima ekstrak
tumbuhan menunjukkan penghambatan sedang terhadap bakteri Gram positif yang diuji. Hasil
negatif yang diperoleh terhadap bakteri Gram negatif tidak terduga karena golongan bakteri ini
biasanya lebih tahan terhadap bakteri Gram positif.

Anda mungkin juga menyukai