Anda di halaman 1dari 18

NJLIMET ??

Pembahasan TEORI AKUNTANSI


June 19, 2015

Teori Akuntansi

Teori Akuntansi

Pengertian teori akuntansi adalah suatu bagian atau cabang dari keseluruhan

ilmu akuntansi yang terdiri atas pernyataan yang sistematis mengenai prinsip serta

metodologi yang membedakannya dengan praktek.

Teori akuntansi merupakan sebuah sistem yang bersifat konprehensif dimana didalamnya

termasuk postulat serta teori yang saling berkaitan.

Juga dapat dikatakan bahwa teori akuntansi merupakan konsep yang menyajikan dengan

sistematis mengenai gambaran terhadap fenomena fenomena akuntansi dan menjelaskan

hubungan diantara vairabel yang ada pada struktur akuntansi yang nantinya bisa dengan jelas

menerangkan serta meramalkan fenomena fenomena yang akan mungkin terjadi.

Hendriksen, seorang ahli akuntansi mengemukakan teori akuntansi sebagai sebuah susunan

prinsip yang bisa memberi kerangka acuan secara umum darimana sebuah praktek akuntansi

bisa dinilai.

Teori akuntansi yang dirumuskan tidak akan bisa mengikuti perkembangan ekonomi,

teknologi, sosial serta ilmu pengetahuan yang cepat.


Tidak ada atau belum ditemukan teori akuntansi yang sangat lengkap di setiap kurun waktu.

Teori akuntansi harus meliputi seluruh literatur akuntansi yang memberi pendekatan yang

saling berbeda antara satu dengan yang lain

American Accounting Association (AAA) menyatakan bahwa:

Teori Akuntansi

 Tidak ada satupun teori akuntansi yang lengkap yang bisa mencakup serta memenuhi

seluruh keinginan di waktu dan keadaan dengan efektif.

 Pada literatur akuntansi yang ada, isinya bukan merupakan teori akuntansi, namun

kumpulan teori teori yang bisa dirumuskan mengatasi perbedaan perbedaan

persyaratan yang diinginkan oleh para pengguna laporan keuangan

Menemukan rumus teori akuntansi tidak bisa dengan hanya mengandalkan teori akuntansi,

mempergunakan literatur akuntansi serta disiplin ilmu yang lain yang masih relevan.

Namun teori akuntansi merupakan instrumen yang sangat penting didalam penyusunan dan

memverifikasikan prinsip akuntansi yang diperlukan untuk menyusun laporan keuangan.

Fungsi Teori Akuntansi

Vernon Kam [1986] menyatakan bahwa fungsi teori akuntansi adalah sebagai berikut ini:
1. Menjadi pegangan untuk lembaga penyusunan standar akuntansi didalam menyusun

standartnya

2. Memberi kerangka rujukan dalam menyelesaikan permasalahan akuntansi dalam hal

tidak terdapat standar resmi

3. Menentukan batas didalam hal melaksanakan judgment didalam penyusunan sebuah

laporan keuangan

4. Meningkatkan keyakinan dan pemahaman pengguna laporan keuangan terhadap

informasi yang terdapat pada laporan keuangan

5. Meningkatkan mutu kualitas laporan keuangan yang bisa diperbandingkan

kehandalannya

Sedangkan Hendriksen [1982] menyatakan tentang fungsi teori akuntansi sebagai berikut:

1. Memberi kerangka rujukan yang digunakan sebagai dasar dialam menilai prosedur

serta praktek akuntansi

2. Memberi pedoman mendasar pada praktek dan prosedur akuntansi yang baru

Sifat Teori Akuntansi

Teori Akuntansi memiliki sifat sifat yang diungkapkan beberapa ahli seperti berikut ini:

1. Berkaitan erat dalam penyusunan sebuah kebijakan akuntansi

2. Mempunyai prinsip atau metode yang logis dan berhubungan erat dalam menyusun

sebuah kerangka umum

3. Sanggup memberikan penjelasan mengenai praktek akuntansi, menjelaskan serta

menjawab semua fenomena yang ada dalam penerapan sebuah metode para praktek

akuntansi
4. Merangkup semua literatur akuntansi serta memberi pendekatan pendekatan yang

beda

5. Bisa meramalkan, memproyeksikan serta menemukan gejala ataupun kejadian

akuntansi yang tidak bisa diketahui dengan pasti

6. Memeriksa, memverifikasi dan menyusun prinsip prinsip akuntansi

Metode dalam Perumusuan Teori Akuntansi

Perumusan teori akuntansi terdapat beberapa metode yang dipakai seperti pendapat dari

Belkaoui dan Godfrey seperti beriktu ini:

1. Metode Deskriptif | Pragmatic

Metode ini menganggap akuntansi sebagai sebuah seni yang tidak bisa dirumuskan, metode

perumusan akuntansi bersifat menjelaskan atau mendeskripsikan serta menganalisa praktek

yang ada dan yang diterima saat ini

2. Metode Psychological Pragmatic

Metode ini mengamati reaksi dari pengguna laporan keuangan terhadap output akuntansi

yang telah disusun dari berbagai standar, prinsip, pedoman atau aturan. Hal ini juga seringkali

disebut sebagai behavioral accounting

3. Metode Normatif | 1950 - 1960

Metode ini menganggap akuntansi sebagai sebuah norma peraturan yang wajib diikuti tanpa

memperdulikan apakau dipraktekan, berlaku saat ini atau tidak


4. Metode Positive | 1970

Metode yang dimulai dari sebuah metode ilmiah yang diterima umum dan sedang berlaku.

Berdasar Teori akuntansi positif ini, dirumuskan permasalahan penelitian untuk mengamati

fenomena nyata yang tidak terdapat didalam teori.

Baca juga : + Fungsi dan Tujuan Akuntansi + Prinsip Prinsip Akuntansi

Teori Akuntansi di Indonesia

Hingga saat ini, Indonesia masih belum berusaha untuk merumuskan sebuah teori atau

standar akuntansi sendiri. Indonesia masih mengadopsi teori akuntansi yang berkiblat ke

Amerika yang berasal dari International Accounting Standard Committee (IASC) sebagai

dasar acuan dalam pengembangan ilmu akuntansi di Indonesia.

Indonesia masih setia mengadopsi pedoman dari IASC dengan beberapa perubahan minor

tentang Standar Akuntansi Keuangan ataupun pernyataan Standar Pemeriksaan.

Upaya terbaru adalah perumusan prinsip akuntansi Indonesia oleh Profesi Akuntansi

walaupun masih belum menyentuh dasar dasar teori akuntansi.

Standar Akuntansi yang berlaku di Indonesia saat ini masih belum mempergunakan secara

penuh Standar Akuntansi Internasional atau IFRS (International Financial Reporting

Standard).

Indonesia masih setia menggunakan standar yang digunakan oleh United Stated Generally
Accepted Accounting Standard (US GAAP), tetapi terdapat beberapa bagian yang telah

mengadopsi standard IFRS yang sifatnya hanya harmonisasi sebagian.

Harmonisasi standart IFRS ini bertujuan supaya akuntansi indonesia bisa menghasilkan

informasi keuangan yang bisa dibandingkan dengan yang lain, memudahkan analisis

kompetisi ataupun hubungan baik dengan supplier, investor, kreditor dan pelanggan.

Harmonisasi bukannya tanpa hambatan !!

Nasionalisme, budaya, sistem pemerintahan pada masing masin gnegara yang berbeda tentu

menjadi hambatan yang signifikan sehingga akuntansi di Indonesia sulit untuk mengadopsi

secara penuh.

Perbedaan kepentingan antara perusahaan nasional dengan perusahaan multinasional serta

biaya perubahan prinsip akuntansi yang tinggi juga menjadi hambatan tersendiri dalam proses

harmonisasi standar akunntasi antar negara

TEORI AKUNTANSI dan PERUMUSANNYA


Ditulis pada Januari 9, 2014 oleh MUJIHARTO_PANGA
Artikel

TEORI AKUNTANSI dan PERUMUSANNYA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

ABSTRACK
Teori akuntansi adalah suatu konsep definisi dalil yang menyajikan secara
sistematis gambaran fenomena akuntansi yang menjelaskan hubungan antara variabel
dengan variabel lainnya dalam struktur akuntansi dengan maksud dapat menjelaskan dan
meramalkan fenomena yang mungkin muncul. Teori akuntansimerupakan penalaran logis
dalam bentuk seperangkat prinsip luas yang memberikan kerangka acuan umum yang dapat
digunakan untuk menilai praktek akuntansi memberi arah pengembangan prosedur dan
praktek baru.Tujuan teori akuntansi adalah untuk memberikan seperangkat prinsip logis
yang saling berkaitan, yang membentuk kerangka acuan umum bagi penilaian dan
pengembangan praktek akuntansi yang sehat.

Kata Kunci : Metode / Pendekatan dalam Perumusan Teori dan Perumusan Teori Akuntansi
di Indonesia.

PENDAHULUAN

Akuntansi berkembang sejalan dengan perkembangan masyarakat. Pada periode


pertama akuntansi hanyalah bentuk record-keeping yang sangat sederhana, maksudnya
hanyalah bentuk pencatatan dari apa saja yang terjadi dalam dunia bisnis saat itu. Periode
kedua merupakan penyempurnaan dari periode pertama, dikenal dengan masa lahirnya
double-entry bookkeeping. Pada periode terakhir banyak sekali perkembangan pemikiran
akuntansi yang bukanlagi sekedar masalah debit kiri – kredit kanan, tetapi sudah masuk ke
dalam kehidupan masyarakat. Perkembangan teknologi yang luar biasa juga berdampak pada
perubahan ilmu akuntansi modern Pengguna akuntansi juga bervariasi, dari yang sekedar
memahami akuntansi sebagai: 1) alat hitung menghitung; 2) sumber informasi dalam
pengambilan keputusan; 3) sampai ke pemikiran bagaimana akuntansi diterapkan sejalan
dengan (atau sebagai bentuk pengamalan) ajaran agama. Bila dihubungkan dengan kelompok
usaha kecil dan menengah tampaknya pemahaman terhadap akuntansi masih berada pada
tataran pertama dan kedua yaitu sebagai alat hitung-menghitung dan sebagai sumber
informasi untuk pengambilan keputusan.Informasi akuntansi merupakan alat yang digunakan
oleh pengguna informasi untuk pengambilan keputusan terutama oleh pelaku bisnis. Dimana
informasi akuntansi diharapkan dapat didefinisikan sebagai sistem informasi yang bisa
mengukur dan mengkomunikasikan informasi keuangan tentang kegiatan ekonomi.Informasi
akuntansi sangat diperlukan oleh pihak manajemen perusahaan dalam merumuskan berbagai
keputusan dalam memecahkan segala permasalahan yang dihadapi perusahaan. Informasi
akuntansi yang dihasilkan dari suatu laporan keuangan berguna dalam rangka menyusun
berbagai proyeksi, misalnya proyeksi kebutuhan uang kas di masa yang akan datang.

Dengan menyusun proyeksi tersebut secara tidak langsung akan mengurangi


ketidakpastian, antara lain mengenai kebutuhan akan kas.Informasi akuntansi berhubungan
dengan data akuntansi atas transaksi – transaksi keuangan dari suatu unit usaha, baik usaha
jasa, dagang maupun manufaktur. Supaya informasi akuntansi dapat dimanfaatkan oleh
manajer atau pemilik usaha, maka informasi tersebut disusun dalam bentuk-bentuk yang
sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan.Arus informasi akuntansi keuangan dari
perusahaan kecil sangat bermanfaat untuk mengetahui bagaimana perkembangan usaha
perusahaan,bagimana struktur modalnya, berapa keuntungan yang diperoleh perusahaan
padasuatu periode tertentu. Holmes dan Nicholls (1989) mengungkapkan bahwa informasi
akuntansi yang banyak disiapkan dan digunakan perusahaan kecil dan menengah adalah
informasi yang diharuskan menurut undang-undang atau peraturan (statutory).Selain itu,
informasi akuntansi yang seharusnya dibutuhkan oleh manajemen perusahaan kecil dan
menengah dalam pengggunaan informasi akuntansi sangat terbatas sekali. Banyak kelemahan
dalam praktik akuntansi pada perusahaan kecil. Kelemahan tersebut disebabkan oleh
beberapa faktor, antara lain pendidikan dan overload standar akuntansi yang dijadikan
pedoman dalam penyusunan pelaporan keuangan.
Dari uraian tersebut jelas bahwa industri menengah banyak mengalami kesulitan
dalam memahami informasi akuntansi dengan baik. Padahal dengan semakin ketatnya
persaingan bisnis dalam era globalisasi ekonomi, hanya perusahaan yang memiliki
keunggulan kompetitif yang akan mampu memenangkan persaingan. Keunggulan tersebut
diantaranya adalah kemampuan dalam mengelola berbagai informasi, sumber daya manusia,
alokasi dana,penerapan teknologi, sistem pemasaran dan pelayanan. Sehingga manajemen
perusahaan yang profesional merupakan tuntutan yang harus segera dipenuhi untuk dapat
melaksanakan kegiatan-kegiatan perusahaan secara baik. Melihat begitu banyak peranan dan
manfaat informasi akuntansi dalam menciptakan arus informasi keuangan guna menunjang
kelangsungan hidup (going concern) industri menengah.

v Landasan Teori

o Pengertian Teori
Teori adalah susunan konsep, definisi, dan dalam yang menyajikan pandangan yang
sistematisfenomena dengan menunjukkan hubungan antara variable yang satu dengan yang
lain dengan maksud untuk menjelaskan dan meramalkan fenomena.

Webster Third New International Dictionary mendefinisikan teori sebagai suatu


susunan yang saling berkaitan dengan hipotesis, konsep, dan prinsip pragmatis yang
membentuk kerangka acuan untuk bidang yang dipertanyakan.

McDonald memberikan tiga elemen teori, yaitu:

1. Membuat kode sebagai symbol fenomena


2. Mengkombinasikannya sesuai dengan peraturan
3. Menterjemahkannya ke dalam fenomena

Kenneth S. Most (1982) mendefinisikan teori sebagai “ suatu pernyataan sistematik


mengenai peraturan atau prinsip yang mendasari atau memandu suatu set fenomena.” Teori
dapat juga dianggap sebagai kerangka atau susunan ide, penjelasan fenomena, dan prediksi
perilaku yang akan datang. Teori adalah penjelasan yang sistematik dan scientific. Kenneth
menambahkan bahwa teori memiliki tiga dimensi sebagai berikut :

1. Reductionism yang berarti bahwa teori itu dimulai dari asumsi-asumsi dimana teori itu
tidak langsung merujuk ke objek yang diobservasi dan bukan pula pernyataan yang
dapat diuji kebenarannya, tetapi dia merupakan bahan rujukan untuk mengamati
fenomena. Ia adalah sejenis alat yang lebih cepat dapat dirujuk ke fenomena yang
diamati.
2. Instrumentalism yang berarti bahwa teori adalah sebuah instrument atau alat
menghitung yang akan digunakan untuk menilai pernyataan tentang suatu observasi. Di
sini peranan teori adalah menjelaskan dan meramalkan.
3. Realism yang berarti bahwa teori adalah sekumpulan proposisi atau dalil yang
merupakan pernyataan suatu kebenaran atau ketidakbenaran tentang dunia nyata,
fenomena atau objek.

o Pengertian Teori Akuntansi


Teori akuntansi adalah adalah cabang akuntansi yang terdiri dari pernyataan
sistematik tentang prinsip dan metodologi yang membedakan dengan praktik. Vernon kam
(1986) menganggap bahwa teori akuntansi adalah suatu sistem yang komprehensif dimana
termasuk postulat dan teori yang berkaitan dengannya. Dia membagi unsur teori dalam
beberapa elemen: postulat dan asumsi dasar, definisi, tujuan akuntasi, prinsip atau standar,
dan prosedur atau metode-metode.

Vernon Kam (1986) mengemukakan fungsi dari adanya teori kuntansi sebagai
berikut.

1. Menjadikan pegangan bagi lembaga penyusunan standar akuntansi dalam menyusun


standarnya.
2. Memberikan kerangka rujukan untuk menyelesaikan masalah akuntansi dalam hal tidak
adanya standar resmi.
3. Menentukan batas dalm hal melakukan judgment dalam penyusunan laporan keuangan.
4. Meningkatkan pemahaman dan keyakinan pembaca laporan terhadap informasi yang
disajikan laporan keuangan.
5. Meningkatkan kualitas laporan yang dapat diperbandingkan.

Sedangkan Hendriksen (1982) mengemukakan kegunaan teori akuntansi sebagai


berikut.

1. Memberikan kerangka rujukan sebagai dasar untuk menilai prosedur dan praktik
akuntansi.
2. Memberikan pedoman terhadap praktik dan prosedur akuntansi yang baru.
PEMBAHASAN

v Teori Akuntansi

Vernon Kam (1986) mengemukakan fungsi dari adanya teori akuntansi sebagai
berikut:

1. Menjadi pegangan bagi lembaga penyusun standar akuntansi menyusun standarnya.


2. Memberikan kerangka rujukan untuk menyelesaikan masalah akuntansi dalam hal tidak
adanya standar resmi.
3. Menentukan batas dalam hal melakukan “judgement” dalam penyusunan laporan
keuangan.
4. Meningkatkan pemahaman dan keyakinan pembaca laporan terhadap informasi yang
disajikan laporan keuangan.
5. Meningkatkan kualitas dapat diperbandingkan.

Vernon Kam (1986) menganggap bahwa teori akuntansi adalah suatu system yang
komprehensif, dimana termasuk postulat dan teori yang berkaitan dengannya. Dia membagi
unsur teori dalam beberapa elemen, yaitu postulat atau asumsi dasar, definisi, tujuan
akuntansi, prinsip atau standar, dan prosedur atau metode-metode.

Dari penjelasan maka teori akuntansi dapat kita rumuskan sebagai berikut :
Teori akuntansi adalah suatu konsep definisi dalil yang menyajikan secara sistematis
gambaran fenomena akuntansi yang menjelaskan hubungan antara variabel dengan variabel
lainnya dalam struktur akuntansi dengan maksud dapat menjelaskan dan meramalkan
fenomena yang mungkin muncul.

Hendriksen menilai teori akuntansi sebagai satu susunan prinsip umum akan dapat:

1. Memberikan kerangka acuan yang umum dari mana praktek akuntansi dinilai.
2. Teori akuntansi yang dirumuskan tidak akan mampu mengikuti perkembangan
ekonomi ,sosial,teknologi dan ilmu pengetahuan yang demikian cepat.

Oleh karena itu tepatlah kesimpulan ahmed belkaoui yang menyatakan bahwa tidak
ada teori akuntansi yang lengkap apada setiap kurun waktu. Oleh karena itu teori akuntansi
harus juga mencakup semua literatur akuntansi yang memberikan pendekatan yang berbeda-
beda satu sama lain.

American Accounting Association’s Committe On Concepts and Standard For


External Reports yang menyebutkan bahwa :

1. Tidak ada teori akuntansi keuangan yang lengkap yang mencakup dan memenuhi
keinginan semua keadaan dan waktu dengan efektif oleh karenanya.
2. Di dalam literatur akuntansi keuangan yang ada bukan teori akuntansi tetapi kumpulan
teori yang dapat dirumuskan mengatasi perbedaan-perbedaan persyaratan yang
diinginkan para pemakai laporan keuangan.
Untuk perumuan teori akuntansi memang tidak dapat hanya mengandalkan teori
akuntansi ansich,harus menggunakan literatur akuntansi dan disiplin ilmu lain yang relevan.
Namun teori akuntansi merupaka instrumen yang sangat penting dalam menyusun dan
memverifikasi prinsip akuntansi yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan untuk
disajikan pada para pemakainya.

v Periodisasi Teori Akuntansi

Godfrey dkk (1992) membuat periodisasi teori akuntansi sebagai berikut:

1. Pre-theory period (1492-1800)


Peragalo mengemukakan bahwa tidak ada teori akuntansi yang dirumuskan sejak
Pacioli sampai pada awal abad ke-19. kalaupun ada saran-saran atau pertanyaan-pertanyaan
belum dapat digolongkan sebagai teori atau pernyataan yang sistematis.

1. General scientific period (1800-1955)


Dalam periode ini sudah ada pengimbangan teori yang penekanannya baru berupa
penjelasan terhadap praktek akuntansi. Di sini sudah ada kerangka kerja untuk menjelaskan
dan mengembangkan praktek akuntansi. Akuntansi dikembangkan berdasarkan metode
empiris yang mengutamakan pengamatan atas kenyataan sehari-hari atau realitas bukan
didasarkan pada logika. Laporan AAA ”A Tentative Statement of Accounting Principles
Affecting Corporate Reports pada tahun 1938 serta laporan AICPA tentang A Statement of
Accounting Principle (Sanders, Hatfield dan Moore) merupakan dua contoh perumusan teori
akuntansi berdasarkan metode empiris atau disebut era general scientific ini.
1. Normative period (1956-1970)
Dalam periode ini perumus teori akuntansi mencoba merumuskan “norma-norma”
atau “praktek akuntansi yang baik”. Kalau dalam periode sebelumnya menekankan kepada
”APA” yang terjadi dalamperiode ini ”Bagaimana seharusnya” dilakukan, ”What should be”.
Pada periode ini muncul kritik terhadap konsep ”historical cost” dan pendukung adanya
”conceptual framework”. Beberapa terbitan laporan pada era ini adalah: An Inquiry into the
Nature of Accounting oleh Goldberg yang diterbitkan pada tahun 1965, AAA menerbitkan A
Statement of Basic Accounting Theory.

1. Specific Scientific Period (1970-sekarang)


Periode ini disebut juga “positive era”. Di sini teori akuntansi tidak cukup hanya
dengan sifat normatif tetapi harus bisa diuji kebenarannya. Norma dinilai subyektif jadi harus
diuji secara positif. Pendekatan normatif dikritik karena:

ü Teori normatif tidak melibatkan pengujian hipotesa.

ü Teori normatif didasarkan pada pertimbangan subyektif.

Karena teori normatif dianggap merupakan pendapat pribadi yang subyektif maka
tidak bisa diterima begitu saja harus dapat diuji secara empiris agar memiliki dasar teori yang
kuat. Pada periode ini data empiris sudah banyak tersedia kemudian teknik-teknik statistik
dan teknik yang menggunakan disiplin lain untuk melakukan pengujian sudah demikian
banyak sehingga memudahkan melakukan pengujian. Tujuan dari pendekatan teori akuntansi
positif adalah untuk menerangkan dan meramalkan praktek akuntansi. Salah satu contoh
dalam penggunaan teori positif ini adalah hipotesa ”bonus plan”. Hipotesa ini menunjukkan
bahwa manajemen yang remunerasinya didasarkan pada bonus maka mereka akan berusaha
memaksimasi pendapatannya melalui pendekatan akuntansi yang dapat menaikkan laba
sehingga bonusnya tinggi. Dalam penyusunan laporan keuangan manajemen tentu akan
memilih standar akuntansi yang dapat menaikkan laba atau bonus mereka. Teori ini akan
dapat menjelaskan atau memprediksi prilaku manajemen dalam mana bonus plan
diberlakukan.

Watts dan Zimmerman pendukung konsep ini dalam bukunya Positive Accounting
Theory menyatakan bahwa keuntungan pendekatan ini adalah bahwa regulator bisa
meramalkan konsekuensi ekonomis dari berbagai kebijakan atau praktek akuntansi.

Menurut Godfrey dkk pada akhir-akhir ini ada kecenderungan munculnya perbedaan
antara Riset Academics dan Riset Profesional yang sebelumnya dinilai seragam. Riset
Academics tetap dalam pendekatan positif yang umumnya menekankan pada peran dan
pengaruh informasi akuntansi sedangkan Profesional agak condong pada pendekatan
normatif yang umumnya menekankan upaya untuk menyeragamkan praktek akuntansi agar
lebih bermanfaat bagi praktisi.
v Metode Perumusan Teori

Merumuskan teori akuntansi atau dengan kata lain melakukan penelitian akuntansi
harus memiliki metode. Belkaoui dan Godfrey mengemukakan dalam literature dikena
beberapa metode berikut ini.

1. Metode Deskriptif (Pragmatic)

Dalam metode ini akuntansi dianggap sebagai seni yang tidak dapat dirumuskan,
maka metode perumusan teori akuntansi harus bersifat menjelaskan atau descriptive dan
menganalisis praktik yang ada dan diterima sekarang.

2. Psychological Pragmatic

Di sini diamati reaksi dari pemakai laporan keuangan terhadap output akuntansi
laporan keuangan yang disusun dari berbagai aturan, standar, prinsip atau pedoman. Bidang
ini dapat juga disebut behavioral accounting.

3. Metode Normatif (1950-1960)

Disini akuntansi dianggap sebagai norma peraturan yang harus diikuti tidak peduli
apakah berlaku atau dipraktikan sekarang atau tidak.

4. Metode Positive (1970)

Suatu metode yang diawali dari suatu metode ilmiah yang sedang berlaku atau
diterima umum. Berdasarkan teori ini, dirumuskan problem penelitian untk mengamati
perilaku atau fenmena nyata yang tidak ada dalam teori.

v Pendekatan Dalam Perumusan Teori

Menurut Godfrey, dalam mengaitkan antara teori dengan kenyataan , dikenal tiga
jenis hubungan, yaitu
o Syntactic
Teori dirumuskan dengan garis logis. Hubungan itu dirumuskan dalam bentuk aturan seperti
aturan bahasa, aturan matematik, dan lain sebagainya.

o Semantic
Teori menghubungkan konsep dasar dari suatu teori ke objek nyata.hubungan ini dituangkan
dalam bentuk aturan yang sesuai atau definisi operasional. Semantic menyangkut hubungan
kata, tanda, atau symbol dari kenyataan sehingga teori itu lebih mudah dipahami, realistic,
dan berarti.

o Pragmatic
Tidak semua teori memiliki aspek pragmatis. Disini pragmatis itu berkaitan dengan pengaruh
kata-kata, symbol terhadap manusia. Akuntansi dianggap memiliki kemampuan
mempengaruhi perilaku manusia.

Teori harus mampu merumuskan kebenaran. Oleh karena itu teori harus selalu diuji.
Ada 3 kriteria atau pihak atau sumber yang memiliki wewenang dalam mennetukan
kebenaran atas suatu teori, yaitu:

o Dogmatic
Kebenaran dikatakan benar karena disampaikan oleh ahli yang memenang memiliki
wewenang untuk menyampaikan kebenaran dan ini tidak perlu diuji lagi. Keyakinan pada
kebenaran ini hanya berdasar pada kepercayaan, keyakinan, atau iman seseorang. Misalnya
keyakinan beragama, charisma seseorang, jabatan, dan lain sebagainya.

o Self evidence
Kebenaran disampaikan dari suatu teori yang dibuktikan oleh pengetahuan umum,
pengamatan, atau pengalaman.

o Scientific
Kebenaran disampaikan dari suatu teori yg dibuktikan lewat metode ilmiah. Teori
dirumuskan, diuji, dan seterusnya berulang secara terus-menerus.

v Perumusan Teori Akuntansi

Dalam literature dikenal beberapa pendekatan dalam menrumuskan teori akuntansi.


Masing-masing penulis memberikan metode yang diikutinya. Beberapa pendekatan dalam
perumusan teori akuntansi menurut Belkaoui adalah sebagai berikut :

o Pendekatan informal terbagi atas :


1. Pragmatis, praktis, dan non teoritis
Dalam metode ini perumusan teori akuntansi didasarkan atas keadaan dan praktik di
lapangan. Yang menjadi pertimbangan adalah hal-hal apa yang berguna untuk menyelesaikan
persoalan secara praktis.

1. Pendekatan otoriter
Dalam metode ini yang merumuskan teori akuntansi adalah organisasi profesi yang
mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang mengatur praktek akuntansi.

o Pendekatan Teoritis terbagi atas :


1. Deduktif
Perumusan dimulai dari perumusan dalil dasar akuntansi (postulat dan prinsip
akuntansi) dan selanjutnya diambil kesimpulan logis tentang teori akuntansi mengenai hal
yang dipersoalkan. Pendekatan ini dilakukan dalam penyusunan struktur akuntansi dimana
dirumuskan dulu tujuan laporan keuangan, rumuskan postulat, kemudian prinsip, dan
akhirnya lebih khusus menyusun teknik atau standar akuntansi.

1. Induktif
Penyusunan teori akuntansi didasarkan pada beberapa observasi dan pengukuran khusus
dan akhirnya dari berbagai sampel dirumuskan fenomena yang seragam atau berulang
(informasi akuntansi) dan diambil kesimpulan umum (postulat dan prinsip akuntansi).
Tahapan yang dilalui adalah:

o Mengumpulkan semua observasi


o Menganalisis golongan observasi
o Penarikan kesimpulan umum
o Pengujian kesimpulan umum
o Etik
Dalam pendekatan perumusan akunansi ini digunakan konsep kewajaran, keadilan,
pemilikan dan kebenaran. Menurut D.R. Scottkriteria yang harus digunakan dalam
perumusan teori akuntansi adalah keadilan dengan memperlakukan pihak yang berkaitan
secara adil.

o Sosiologis
Yang menjadi perhatian utama dalam perumusan teori akuntansi adalah dampak
social dari teknik akuntansi. Jadi yang menjadi perhatian bukan pemakai langsung, tetapi juga
masyarakat secra keseluruhan.

o Makro Ekonomi
Pendekatan ekonomi dalam perumusan teori akuntansi menekankan pada control
perilaku indikator makro ekonomi yang menghasilkan perumusan teori akuntansi. Dengan
demikian, pemilihan teknik akuntansi didasarkan pada dampaknya pada ekonomi nasional.
Dapat disimpulkan bahawa teknik dan kebijakan akuntansi harus dapat menggambarkan
realitas ekonomi dan pilihan terhadap teknik akuntansi harus tergantung pada konsekuensi
ekonomi.

Dari literature lain kita mengenal pendekatan komunikatif dalam perumusan teori
akuntansi. Pendekatan ini dikembangkan oleh Bedfourd dan Baldouni yang menganggap
akuntansi adalah sebagai suatu system yang terpadu dalam proses komunikasi. Disini
dirumuskan informasi apa yang perlu dan disajikan oleh perusahaan kepada para pembaca
agar mereka dapat menggunakannya dalam proses pengambilan keputusan.

Banyak lagi pendekatan yang perlu dikemukakan disini antara lain behavioural
approach, yang menekankan pada aspek perilaku yang ditimbulkan oleh informasi akuntansi,
pragmatic, nontheoritical approach, theory of account approach yang melihat akuntansi dari
aspek hubungan antara perkiraan yang dibangun dari dasar teori double entry.

v Perumusan Teori Akuntansi di Indonesia

Sampai saat ini Indonesia masih belum berupaya secara intensif untuk merumuskan
teori atau standar akuntansinya sendiri. Kita masih tetap menggunakan teori atau standar
akuntansi Amerika atau yang terakhir dari IASC (International Accounting Standard
Committee) sebagai dasar pengembangan akuntansi di tanah air. Standar akuntansi keuangan
maupun pernyataan standar pemeriksaaan masih mengadopsi atau menterjemahkan standar
serat pedoman dari Amerika atau IASC dengan berbagai modifikasi minor. Upaya yang baru
dilakukan oleh profesi akuntansi adalah perumusan prinsip akuntansi Indonesia namun belum
menyentuh dasar teori akuntansinya.

Standar akuntansi di Indonesia saat ini belum menggunakan secara penuh (full
adoption) standar akuntansi internasional atau International Financial Reporting Standard
(IFRS). Standar akuntansi di Indonesia yang berlaku saat ini mengacu pada US GAAP
(United Stated Generally Accepted Accounting Standard), namun pada beberapa pasal sudah
mengadopsi IFRS yang sifatnya harmonisasi. Adopsi yang dilakukan Indonesia saat ini
sifatnya belum menyeluruh, baru sebagian (harmonisasi).

Era globalisasi saat ini menuntut adanya suatu sistem akuntansi internasional yang
dapat diberlakukan secara internasional di setiap negara, atau diperlukan adanya harmonisasi
terhadap standar akuntansi internasional, dengan tujuan agar dapat menghasilkan informasi
keuangan yang dapat diperbandingkan, mempermudah dalam melakukan analisis kompetitif
dan hubungan baik dengan pelanggan, supplier, investor, dan kreditor.

Namun proses harmonisasi ini memiliki hambatan antaralain nasionalisme dan


budaya tiap-tiap negara, perbedaan sistem pemerintahan pada tiaptiap negara, perbedaan
kepentingan antara perusahaan multinasional dengan perusahaan nasional yang sangat
mempengaruhi proses harmonisasi antar negara, serta tingginya biaya untuk merubah prinsip
akuntansi.

KESIMPULAN

Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa :

Teori akuntansi adalah suatu konsep definisi dalil yang menyajikan secara sistematis
gambaran fenomena akuntansi yang menjelaskan hubungan antara variabel dengan variabel
lainnya dalam struktur akuntansi dengan maksud dapat menjelaskan dan meramalkan
fenomena yang mungkin muncul. Dalam merumuskan teori akuntansi, ada beberapa metode
yang dapat dipergunakan yaitu metode deskriptif (pragmatic), psichological pragmatic,
metode normatif dan metode positive.

Dalam Merumuskan Teori Akuntansi, di Indonesia menggunakan Standar Akuntansi.


Standar akuntansi di Indonesia saat ini belum menggunakan secara penuh (full adoption)
standar akuntansi internasional atau International Financial Reporting Standard (IFRS).
Standar akuntansi di Indonesia yang berlaku saat ini mengacu pada US GAAP (United Stated
Generally Accepted Accounting Standard), namun pada beberapa pasal sudah mengadopsi
IFRS yang sifatnya harmonisasi. Adopsi yang dilakukan Indonesia saat ini sifatnya belum
menyeluruh, baru sebagian (harmonisasi).

Anda mungkin juga menyukai