43
ABSTRAK
ABSTRACT
perilaku individu karyawan yang mempengaruhi pegawai tercapai dengan efektif, namun
kinerjanya, Dalam hal ini Suprihanto (2000:8) sebaliknya apabila dalam proses
mengemukakan bahwa tujuan penilaian pencapaian tagetnya terdapat
pelaksanaan pekerjaan (kinerja) sebagai penyimpangan atau pelanggaran hukum,
berikut: maka kinerja dinyatakan tidak tercapai
1. Untuk mengetahui keadaan keterampilan secara efektif.
dan kemampuan setiap pegawai secara 3. Kinerja secara kontektual, yakni penilaian
rutin. kinerja seorang pegawai dilihat dari
2. Untuk dipergunakan sebagai dasar kemampuannya dengan asumsi bahwa jika
perencanaan bidang personalia, khususnya seorang pegawai mampu mengerjakan
penyempurnaan kondisi kerja, peningkatan pekerjaannya, maka kinerja juga akan baik.
mutu kerja dan hasil kerja. Dengan kata lain apabila seorang pegawai
3. Dapat digunakan sebagai dasar pengem- mempunyai pengalaman, pendidikan dan
bangan dan pendayagunaan pegawai keterampilan, serta ditempatkan dalam
seoptimal mungkin sehingga antara lain posisi yang tepat, maka secara kontektual
dapat diarahkan jenjang kariernya atau sudah yakin kinerjanya akan baik.
perencanaan karier, kenaikan pangkat dan Dari ungkapan di atas, maka manajemen
kenaikan jabatan; kinerja guru terutama berkaitan erat dengan
4. Mendorong terciptanya hubungan timbal tugas kepala sekolah untuk melakukan
balik yang sehat antara guru dan atasan komunikasi yang berkesinambungan, melalui
5. Mengetahui kondisi sekolah secara keselu- jalinan kemitraan dengan seluruh guru di
ruhan dari bidang personalia khususnya sekolahnya. Dalam mengembangkan
kinerja pegawai. manajemen kinerja guru, di dalamnya harus
6. Secara pribadi bagi pegawai dapat menge- dapat membangun harapan yang jelas serta
tahui kekuatan dan kelemahan masing- pemahaman tentang fungsi kerja esensial yang
masing sehingga memacu perkembangan- diharapkan dari para guru:
nya. Sebaliknya bagi atasan yang menilai 1. Seberapa besar kontribusi pekerjaan guru
akan lebih memperhatikan dan mengenal bagi pencapaian tujuan pendidikan di
bawahannya sehingga dapat memotivasi sekolah dan melakukan pekerjaan dengan
bawahannya. baik.
7. Hasil evaluasi kinerja dapat bermanfaat bagi 2. Bagaimana guru dan kepala sekolah beker-
penelitian dan pengembangan di bidang jasama untuk mempertahankan, memper-
personalia secara keseluruhan. baiki, maupun mengembangkan kinerja guru
Berdasarkan uraian di atas dapat yang sudah ada sekarang.
disimpulkan bahwa pengertian kinerja pada 3. Bagaimana prestasi kerja akan diukur.
dasarnya dapat dilihat dari tiga dimensi yang 4. Mengenali hambatan kinerja dan berupaya
berbeda, yaitu: menyingkirkannya.
1. Kinerja sebagai keluaran (0utput) yakni Penilaian kinerja adalah sustu sistem yang
dengan melihat apa yang telah dihasilkan digunakan untuk menilai dan mengetahui
pegawai.lebih ditekankan pada hasil kerja apakah guru telah melaksanakan tugas atau
yang dicapainya dalam kurun waktu tertentu. pekerjaannya. Secara keseluruhan meneliti
Hasil penilaian kinerja pegawai kemudian berbagai hal seperti disiplin kerja, kemampuan
dibandingkan dengan tugas dan tanggung kerja sesuai dengan jabatannya. Dengan
jawabnya yang telah ditentukan dalam adanya penilaian kinerja diharapkan dapat
uraian tugasnya (job description) menunjukkan prestasi kerja guru secara teratur
2. Kinerja sebagai proses kerja, pada dimensi sehingga dapat bermanfaat bagi sekolah dan
ini kinerja seorang pegawai dinilai dari juga guru itu sendiri dalam meningkatkan
prosedur-prosedur yang telah ditempuh kinerja sekolah.
pegawai atau kelompok pegawai dalam 1) Kuantitas Kerja Guru
melaksanakan tugasnya. Bila dalam proses Setiap organisasi atau sekolah mengha-
kerjanya mencapai target yang dilakukan rapkan organisasi bekerja sesuai dengan tujuan
sesuai dengan peraturan yang berlaku, yang telah ditetapkan. Untuk mencapai tujuan
maka kinerja pegawai atau kelompok tersebut diperlukan adanya kuantitas pekerjaan
Tuti Rachmawti, Supervisi Pendidikan sebagai Upaya .... 49
Kenyataan
Sub
Harapan
Gugus 19 dan 20 kuantitas pekerjaan setiap Indikator Kriteria
Variabel
guru sangat diperlukan karena hal ini
menunjang maju mundurnya kegiatan sekolah.
Kuantitas kerja merupakan jumlah pekerjaan Memanfaatkan 175 74 Kurang Baik
kemajuan
yang dilaksanakan oleh guru dalam IPTEK
menyelesaikan tugas-tugas pekerjaannya. Menghasilkan 175 111 Cukup Baik
Kuantitas kerja meliputi menyusun rencana Pekerjaan yang
baik dan
pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, optimal dalam
menilai prestasi belajar siswa, melaksanakan KBM
Menerapkan 175 138 Baik
tindak lanjut evaluasi pembelajaran, kerjasama
memanfaatkan kemajuan IPTEK, menghasilkan Ketepatan 175 120 Baik
waktu dalam
Pekerjaan yang baik dan optimal dalam KBM,
rencana
Menerapkan kerjasama, Ketepatan waktu pembelajaran
dalam rencana pembelajaran, dan pencapaian Pencapaian 175 114 Cukup Baik
target kurikulum
target kurikulum Jumlah……… 1575 1.019 Cukup Baik
………..
Kualitas Memahami 175 143 Baik
2) Kualitas Kerja Guru Kerja landasan
Setiap guru dituntut untuk dapat pendidikan
melaksanakan pekerjaan dengan baik. Untuk Memahami 175 131 Baik
kebijakan
menambahkan standar kualitas guru, pendidikan
diperlukan tiga pola pembinaan guru, yakni uji Memahami 175 134 Baik
tingkat
kompetensi, penilaian kinerja, dan diklat secara perkembangan
berkelanjutan dan berjenjang, sehingga kualitas siswa
guru semakin meningkat. Indikator penilaian Memahami 175 137 Baik
pendekatan
terhadap kualitas kerja guru, pada penelitian pembelajaran
yang penulis lakukan yaitu memahami sesuai dengan
materi
landasan pendidikan, memahami kebijakan Mampu 175 131 Baik
pendidikan, memahami tingkat perkembangan melaksanakan
evaluasi
siswa, memahami pendekatan pembelajaran pembelajaran
sesuai dengan materi serta mampu Jumlah 825 676 Baik
melaksanakan evaluasi pembelajaran. ………………..
Total Skor Variabel Kinerja Guru 2.450 1.695
Penilaian responden terhadap indikator- Baik
Rata-Rata 175 121,07
indikator kinerja guru yang meliputi kuantitas Sumber: Hasil penelitian diolah
kerja dan kualitas kerja, hasil penilaian tersebut
direkapitulasi sebagaimana dalam table berikut: Tabel tersebut di atas dengan menggunakan
14 indikator dari kinerja guru diperoleh total
Tabel 3 Rekapitulasi Untuk Kinerja Guru skor sebesar 1.695 dengan rata-rata penilaian
terhadap variabel kinerja guru artinya bahwa
Nilai kinerja guru termasuk dalam kinerja baik,
dimana terdapat 1 indikator dengan penilaian
Kenyataan
Indikator Kriteria
Variabel
indikator dengan penilaian cukup baik yaitu
pelaksanaan pembelajaran, melaksanakan tin-
Kuantitas Menyusun 175 134 Baik dak lanjut evaluasi pembelajaran, menghasil-
Kerja rencana kan pekerjaan yang baik dan optimal dalam
pembelajaran
Melaksanakan 175 112 Cukup Baik kegiatan belajar mengajar dan pencapaian
pembelajaran target kurikulum. Table tersebut di atas
Menilai prestasi 175 123 Baik
belajar
menunjukkan bahwa kinerja guru termasuk
Melaksanakan 175 92 Cukup Baik dalam katagori cukup baik, apabila dilihat dari
tindak lanjut kuantitas kerja maka penilaian responden
pembelajaran
terhadap kinerja guru cukup baik, namun
50 Coopetition, Vol VII, Nomor 1, Maret 2016, 43 - 52
apabila dilihat dari kualitas kerja guru maka pendidikan, dan sisanya sebesar 64%
penilaian responden baik. dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti
dalam penelitian.
5. PENGARUH SUPERVISI PENDIDIKAN Kuantitas kerja diukur dengan indikator
TERHADAP KINERJA GURU kemampuan guru dalam menyusun rencana
Sesuai dengan tujuan penelitian yang pembelajaran, melaksanakan pembelajaran,
penulis lakukan yaitu untuk mengkaji pengaruh menilai prestasi belajar siswa, melaksanakan
supervisi terhadap kinerja guru, supervisi tindak lanjut evaluasi pembelajaran, meman-
pendidikan dinilai dari dimensi kepemimpinan faatkan kemajuan IPTEK, menghasilkan
dan pengawasan. Sedangkan variabel kinerja pekerjaan yang baik dan optimal dalam KBM,
guru dinilai dari dimensi kuantitas kerja dan Menerapkan kerjasama, ketepatan waktu
kualitas kerja. Pembahasan selanjutnya adalah dalam rencana pembelajaran, dan pencapaian
mengkaji pengaruh supervisi pendidikan target kurikulum. kualitas kerja guru diukur
terhadap kinerja guru dengan menggunakan dengan indikator dalam memahami landasan
metode statistik korelasi. pendidikan, memahami kebijakan pendidikan,
Hasil perhitungan dari pengaruh supervisi memahami tingkat perkembangan siswa,
pendidikan oleh kepala sekolah terhadap memahami pendekatan pembelajaran sesuai
kinerja guru dapat dilihat pada table berikut: dengan materi dan mampu melaksanakan
evaluasi pembelajaran.
Tabel 4. Koefisien Pengaruh Supervisi Kinerja guru yang ditentukan oleh dimensi
Pendidikan Terhadap Kinerja Guru kuantitas dan kualitas kerja dipengaruhi oleh
kepala sekolah dalam melakukan supervisi
Koefisien Koefisien Signifikansi
Keterangan
Korelasi Determinan Uji F Signifikan
pendidikan yang meliputi kegiatan
Pengaruh kepemimpinan yang diukur dengan indikator
Supervisi kemampuan kepala sekolah dalam
Pendidikan 0,600 36% 18.595 Signifikan
Terhadap meningkatkan semangat kerja, mendorong
Kinerja Guru kreativitas, mengakomodir, membimbing dan
Sumber: Hasil Penelitian
memberikan keteladanan, serta pengawasan
yang diukur dengan mengamati kinerja guru,
Dalam tabel tersebut di atas dapat dengan
mengendalikan kerja guru dan memantau kerja
gambar sebagai berikut:
guru.
Dengan demikian untuk meningkatkan
kinerja guru yang diukur dengan indikator-
p = 0,640
indikator seperti tersebut di atas perlu didukung
dengan supervisi pendidikan yang dilakukan
oleh kepala sekolah melalui kepemimpinan dan
pengawasan. Peranan supervisi pendidikan
Gambar 1 oleh kepala sekolah menjadi penting dalam
Koefisien Pengaruh Supervisi Pendidikan meningkatkan kinerja guru dalam melaksa-
Terhadap Kinerja Guru nakan tugas proses belajar mengajar. Lebih
Sumber: Hasil Penelitian jauh lagi kegiatan supervisi pendidikan yang
dilakukan oleh kepala sekolah perlu lebih
Gambar tersebut menunjukkan bahwa ditingkatkan dan diefektifkan karena variabel ini
supervisi pendidikan oleh kepala sekolah menentukan kinerja guru dalam melaksanakan
terhadap kinerja guru dengan nilai koefisien tugas-tugasnya.
korelasi sebesar 0,600 dan koefisien
determinan sebesar 0,360 atau 36% dan 6. KEBIJAKAN DALAM MENINGKATKAN
sisanya dipengaruhi oleh faktor lain sebesar KINERJA GURU MELALUI SUPERVISI
0,640 atau 64% dengan hasil uji F sebesar PENDIDIKAN
18,595 lebih besar dari nilai berarti Berdasarkan hasil analisis tersebut menun-
signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja jukkan bahwa kegiatan supervisi pendidikan
guru 36% dipengaruhi oleh kemampuan kepala kepala sekolah berpengaruh positif dan
sekolah dalam melaksanakan supervisi signifikan terhadap kinerja guru, maka
Tuti Rachmawti, Supervisi Pendidikan sebagai Upaya .... 51