Anda di halaman 1dari 10

Tuti Rachmawti, Supervisi Pendidikan sebagai Upaya ....

43

SUPERVISI PENDIDIKAN SEBAGAI UPAYA


MENINGKATKAN KINERJA GURU
Tuti Rachmawati

ABSTRAK

Kepala Sekolah harus mampu mengelola kinerja guru di sekolahnya. Dalam


menjalankan tanggungjawabnya mengelola kinerja, kepala sekolah berkontribusi pada
peningkatan kinerja organisasi secara keseluruhan sebagai upaya mendapatkan hasil
yang lebih baik.
Penelitian yang telah penulis lakukan dengan judul Pengaruh Supervisi Pendidikan
Terhadap Kinerja Guru Pada Sekolah Dasar di Lingkungan Dinas Pendidikan Kota
Bandung Gugus 19 dan 20 Kota Bandung bertujuan ingin mengetahui dan
mengidentifikasi masalah sejauhmana pelaksanaan supervisi pendidikan dan
sejauhmana Kinerja guru di lingkungan Dinas Pendidikan Kota Bandung Gugus 19 dan
20; serta sejauhmana pengaruh supervisi pendidikan terhadap kinerja guru di lingkungan
Dinas Pendidikan Kota Bandung Gugus 19 dan 20.
Kebijakan pendidikan harus ditopang oleh pelaku pendidikan yang berada di front
terdepan yakni guru melalui interaksinya dalam pendidikan. Upaya meningkatkan mutu
pendidikan perlu dilakukan secara bertahap dengan mengacu pada rencana strategis.
Keterlibatan seluruh komponen pendidikan (guru, kepala sekolah, masyarakat, komite
sekolah, dewan pendidikan, dan institusi) melalui perencanaan yang baik dan
merealisasikan program pendidikan yang diluncurkan.
Supervisi pendidikan yang dilakukan oleh Kepala Sekolah berpengaruh positif dan
signifikan terhadap perubahan kinerja guru. Kinerja guru akan dapat ditingkatkan bila
supervisi pendidikan kepala sekolah dalam bentuk kepemimpinan dan pengawasan
ditingkatkan.

Kata Kunci: Supervisi, Kinerja Guru

ABSTRACT

Principal should be able to manage the performance of teachers in the school. In


carrying out its responsibilities to manage performance, principals contribute to the
improvement of overall organizational performance in an effort to get better results.
This study that has been done under the title Influence Supervision Education
Performance Against Teacher In Primary Schools Environmental Education Department
Bandung Cluster 19 and 20 Bandung, aims to find to identify problems extent the
implementation of the supervision of education and the extent to which performance of
teachers in the Bandung City Education Department cluster 19 and 20; Extent of the
influence of education on the supervision of teacher performance in the environment
Bandung City Education Department Cluster 19 and 20.
The education policy should be supported by education actors who are in the forefront
the teachers through their interaction in education. An effort to improve the quality of
education needs to be done in stages with reference to the strategic plan. The
involvement of all components of education through good planning and realization of
educational programs are launched.
44 Coopetition, Vol VII, Nomor 1, Maret 2016, 43 - 52

Educational supervision conducted by the Principal positive and significant impact on


teacher performance changes. Teacher performance will be improved if the educational
supervision of the principal in the form of enhanced leadership and supervision.

Keywords: supervision, teacher performance

1. PENDAHULUAN 9. komunikasi efektif baik internal maupun


Dalam upaya meningkatkan kualitas eksternal, dan
pendidikan, guru merupakan komponen sumber 10. keterlibatan orang tua dan masyarakat
daya manusia yang harus dibina dan secara instrinsik.
dikembangkan terus-menerus. Pembentukan Kebijakan pendidikan harus ditopang oleh
profesi dan kinerja guru dilaksanakan melalui pelaku pendidikan yang berada di front
program pendidikan pra-jabatan maupun terdepan yakni guru melalui interaksinya dalam
program dalam jabatan. Tidak semua guru pendidikan. Upaya meningkatkan mutu pendidi-
yang dididik di lembaga pendidikan terlatih kan perlu dilakukan secara bertahap dengan
dengan baik dan kualified. Potensi sumber mengacu pada rencana strategis. Keterlibatan
daya guru itu perlu terus bertumbuh dan seluruh komponen pendidikan (guru, Kepala
berkembang agar dapat melakukan fungsinya Sekolah, masyarakat, Komite Sekolah, Dewan
secara potensial. Selain itu pengaruh Pendidikan, dan isntitusi) dalam perencanaan
perubahan yang serba cepat mendorong guru- dan merealisasikan program pendidikan yang
guru untuk terus-menerus belajar menyesuai- diluncurkan sangat dibutuhkan dalam rangka
kan diri dengan perkembangan ilmu pengeta- mengefektifkan pencapaian tujuan.
huan dan teknologi, dan lingkungan. Untuk melengkapi dan mendukung pema-
Meningkatkan kualitas pendidikan bukan paran tulisan ini, penulis mengacu pada hasil
perkara yang mudah, diperlukan adanya keter- penelitian yang telah dilakukan di lingkungan
kaitan yang erat dari berbagai faktor dengan Dinas Pendidikan Kota Bandung Gugus 19 dan
memperhatikan kondisi masa lalu, masa kini 20, dan dari observasi pendahuluan terdapat
dan masa depan yang sulit diramalkan. beberapa faktor yang diduga berpengaruh
Ketidakfahaman dalam memperkirakan kebu- terhadap kualitas pembelajaran siswa yang
tuhan masa depan menimbulkan sulitnya perlu dioptimalkan antara lain:
memecahkan berbagai masalah pendidikan, 1. Pemahaman guru dalam menciptakan sis-
baik yang menyangkut kualitas, relevansi, tem proses pembelajaran sebagaimana
efisiensi, maupun efektivitas pendidikan. mestinya.
Proses pendidikan yang berkualitas diten- 2. Masih terdapat kemampuan yang rendah
tukan oleh berbagai unsur dinamis yang ada di dari siswa yang perlu mendapat dukungan
dalam sekolah itu dan lingkungannya sebagai kinerja guru
suatu kesatuan sistem. Menurut Townsend dan 3. Sistem kerjasama guru di tingkat Dinas
Butterworth (1992:35) dalam bukunya Your Pendidikan Kota Bandung Gugus 19 dan 20.
Child’s Scholl, ada sepuluh faktor penentu 4. Belum terpenuhinya aspek kognitif dan
terwujudnya proses pendidikan yang berkua- afektif dalam proses pembelajaran.
litas, yakni: 5. Pemahaman guru terhadap materi-materi
1. keefektifan kepemimpinan kepala sekolah kurikulum yang harus diajarkan kepada
2. partisipasi dan rasa tanggung jawab guru siswa.
dan staf, 6. Kesesuaian kurikulum antara sekolah
3. proses belajar-mengajar yang efektif, dengan dunia tenaga kerja yang akan
4. pengembangan staf yang terpogram, menerima lulusan.
5. kurikulum yang relevan, 7. Cara kerja guru masih parsial (belum
6. memiliki visi dan misi yang jelas, menyeluruh) sehingga kegiatan belajar
7. iklim sekolah yang kondusif, mengajar belum terlaksana dengan baik.
8. penilaian diri terhadap kekuatan dan Berdasarkan hasil penelitian yang telah
kelemahan, penulis lakukan dengan judul Pengaruh
Supervisi Pendidikan Terhadap Kinerja Guru
Tuti Rachmawti, Supervisi Pendidikan sebagai Upaya .... 45

pada Sekolah Dasar di lingkungan Dinas disebarkan kepada sejumlah responden


Pendidikan Kota Bandung Gugus 19 dan 20 yang sesuai dengan target sasaran dan
Kota Bandung (2011) penulis mengidentifikasi dianggap mewakili,
masalah sebagaimana berikut: 2. Sumber Data Sekunder
1. Sejauhmana pelaksanaan supervisi pendidi- Sumber data sekunder yaitu sumber data
kan di lingkungan Dinas Pendidikan Kota penelitian dimana subjeknya tidak
Bandung Gugus 19 dan 20. berhubungan langsung dengan objek
2. Sejauhmana Kinerja guru di lingkungan penelitian tetapi membantu dan dapat
Dinas Pendidikan Kota Bandung Gugus 19 memberikan informasi untuk bahan
dan 20. penelitian. Dalam penelitian ini yang
3. Sejauhmana pengaruh supervisi pendidikan menjadi sumber data sekunder diperoleh
terhadap kinerja guru di lingkungan Dinas dari data yang ada yang berupa catatan-
Pendidikan Kota Bandung Gugus 19 dan 20. catatan, dokumen-dokumen, laporan-
4. Kebijakan apa saja yang harus dilakukan laporan yang berhubungan dengan keadaan
oleh pihak terkait agar supervisi pendidikan umum masalah yang diteliti.
dan kinerja guru meningkat.
2.2. Metode Penelitian
2. OBJEK DAN METODE PENELITIAN Irawan (2000:59) mengungkapkan bahwa
2.1 Objek Penelitian Metode yang bersifat eksploratoris yang dipakai
Objek yang diteliti sebanyak 35 responden manakala belum diketahui secara persis dan
yaitu kepala sekolah dan guru di lingkungan spesifik objek penelitiannya, dan baru pada
Dinas Pendidikan Kota Bandung Gugus 19 dan tahap “membuka hutan”. Belum diketahui
20. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel secara detail apa isi hutan tersebut, dan apa
2.1. berikut ini: saja yang menarik dan penting untuk diteliti.
Data adalah unsur paling penting dalam
Tabel 1. Sumber Data dan Cara Penarikan penelitian. Semua penelitian mengandung data,
Sumber Data Cara tanpa data penelitian tidak akan berjalan dan
Unit Kerja Jumlah Jumlah Penarikan/
Populasi Sampel data tidak bisa disebut sebagai penelitian. Metode
Kepala Sekolah 21 21 S/I yang dipergunakan dalam penelitian ini
Administrasi dan TU 14 14 S/I berbentuk eksploratif yaitu mencari dan
SD
Guru Tetap 192 35 RS/R menemukan kemudian mengungkapkan
Sumber: Dinas Pendidikan Kota Bandung Gugus 19 dan 20 permasalahan yang diteliti, yaitu mengenai
Keterangan:
I = Informan
supervisi pendidikan oleh kepala sekolah dan
R = Responden kinerja guru, serta untuk mengetahui faktor-
RS = Random Sampling faktor yang mempengaruhi dalam pelaksanaan
S = Sensus supervisi pendidikan dan kinerja guru tersebut.
Metode penelitian yang dilakukan penulis
2.2. Sumber Data yaitu dengan metode kuantitatif analisis yaitu
Dalam penelitian ini penulis mengadakan metode penelitian yang berlandaskan pada
pengamatan dan penyebaran kuisioner kepada filsafat positivism, digunakan untuk meneliti
responden yaitu kepala sekolah dan guru di pada populasi atau sampel tertentu, teknik
lingkungan Dinas Pendidikan Kota Bandung pengambilan sampel pada umumnya dilakukan
Gugus 19 dan 20, sedangkan data yang secara random, pengumpulan data
dijadikan sumber dalam penelitian ini berupa menggunakan instrumen penelitian, analisis
data yang sudah ada sebelumnya maupun data bersifat kuantitatif/ statistik dengan tujuan
berupa arsip-arsip dan dokumen yang dimiliki untuk menguji hipotesa yang telah ditetapkan
oleh Dinas Pendidikan Kota Bandung Gugus 19 (Sugiyono, 2008:14).
dan 20 serta buku-buku literatur yang
mendukung. Sumber data dalam penelitian ini 3. SUPERVISI PENDIDIKAN
diklasifikasikan menjadi dua yaitu: Sesuai dengan gambaran di atas bahwa
1. Sumber Data Primer salah satu upaya peningkatan kinerja guru
Data yang diperoleh dari sumber data adalah melalui supervisi pendidikan.
secara langsung melalui kuesioner yang
46 Coopetition, Vol VII, Nomor 1, Maret 2016, 43 - 52

Pelaksanaan supervisi pendidikan perlu Berdasarkan kajian pustaka dan uraian di


dilakukan secara sistematis oleh kepala atas maka kegiatan supervisi pada dasarnya
sekolah dan pengawas sekolah bertujuan diarahkan kepada hal-hal sebagai berikut:
memberikan pembinaan kepada guru-guru agar 1. Membangkitkan dan merangsang semangat
dapat melaksanakan tugasnya secara efektif guru dan pegawai sekolah dalam
dan efisien. Dalam pelaksanaannya, baik menjalankan tugasnya masing-masing
kepala sekolah dan pengawas menggunakan dengan baik.
lembar pengamatan yang berisi aspek-aspek 2. Mengembangkan dan mencari metode-
yang perlu diperhatikan dalam peningkatan metode belajar yang baru dalam proses
kinerja guru dan kinerja sekolah. Untuk pembelajaran yang baik dan lebih sesuai.
mensupervisi guru digunakan lembar observasi 3. Mengembangkan kerjasama yang baik dan
yang berupa alat penilaian kemampuan guru, harmonis antara guru dengan siswa, guru
sedangkan untuk mensupervisi kinerja sekolah dengan sesame guru, guru dengan kepala
dilakukan dengan mencermati bidang sekolah dan seluruh staf sekolah yang
akademik, kesiswaan, personalia, keuangan, berada dalam lingkungan sekolah yang
sarana dan prasarana, serta hubungan bersangkutan.
masyarakat. 4. Berusaha meningkatkan kualitas wawasan
Supervisi secara etimologi berasal dari kata dan pengetahuan guru serta pegawai
“super” dan “visi” yang mengandung arti melihat sekolah dengan cara mengadakan
atau meninjau dari atas atau menilik dan pembinaan secara berkala, baik dalam
menilai dari atas yang dilakukan pihak atasan bentuk seminar, workshop, in service
terhadap aktivitas, kreativitas, dan kinerja training, up grading, dan sebagainya.
bawahan (Mulyana, 2002:154). Yang diukur dalam supervisi pendidikan
Supervisi pada dasarnya adalah upaya yaitu kepemimpinan dan pengawasan. Fungsi
untuk meningkatkan mutu pendidikan dan kepemimpinan melekat pada seorang
pengajaran di sekolah yang berintikan program supervisor karena dia adalah pemimpin, begitu
pengajaran dengan ditunjang oleh unsur-unsur pula pengawasan, karena pada hakekatnya
lain seperti guru, sarana dan prasarana, supervisor adalah pengawas yang tugas
kurikulum, sistem pengajaran dan penilaian. pokoknya melakukan pengawasan, sedangkan
Yang melaksanakan supervisi bertugas dan fungsi pelaksana terdapat pada supervisor,
bertanggungjawab memperhatikan perkem- karena dia adalah para pelaksana di lapangan
bangan unsur-unsur tersebut secara yang dalam istilah bukunya adalah pejabat
berkelanjutan. fungsional, sama halnya dengan guru dan
Menurut Ngalim Purwanto (1979:12) kepala sekolah.
menyatakan bahwa supervisi ialah suatu 1. Kepemimpinan
aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk Kepemimpinan adalah mereka yang
membantu para guru dan pegawai sekolah mempunyai tugas memimpin organisasi atau
lainnya dalam melakukan pekerjaan mereka salah satu unit kerjanya. Pemimpin yang
secara efektif. dapat menumbuhkan, memelihara serta
Supervisi merupakan bagian yang tidak mengembangkan usaha dan iklim yang
terpisahkan dari seluruh proses administrasi kooperatif dalam suatu organisasi, dapat
pendidikan yang ditujukan untuk dikatakan sebagai pemimpin yang efektif.
mengembangkan efektifitas kinerja personalia Untuk mencapai kondisi/ tujuan yang lebih
sekolah yang berhubungan dengan tugas-tugas baik, maka hendaklah pemimpin itu mampu
utama pendidikan. Dalam definisi ini supervisi mempengaruhi bawahannya agar mau
dipandang sebagai sub sistem dari sistem diajak bekerja sama untuk tercapainya suatu
administrasi sekolah. Sebagai sub sistem, tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
supervisi tidak terlepas dari administrasi yang Kepemimpinan adalah sifat atau
juga menyangkut non-guru. Namun titik berat kemampuan yang dimiliki oleh seorang
supervisi tersebut adalah perbaikan pemimpin yang berguna untuk
pengembangan kinerja profesional yang mempengaruhi mereka yang dipimpinnya.
menangani para peserta didik. Kepemimpinan supervisor pendidikan
dicirikan oleh kemampuan; meningkatkan
Tuti Rachmawti, Supervisi Pendidikan sebagai Upaya .... 47

semangat kerja, mendorong kreativitas, pelaksanaan supervisi oleh kepala sekolah


mengakomodir, membimbing dan pada Sekolah Dasar di lingkungan Dinas
Memberikan Keteladanan Pendidikan Kota Bandung Gugus 19 dan 20
2. Pengawasan Kota Bandung mempunyai kemampuan cukup
Melihat begitu pentingnya supervisor/ baik, hal ini harus menjadi perhatian dari Dinas
pengawas dalam meningkatkan kualitas Pendidikan Kota Bandung untuk meningkatkan
pendidikan dan pengajaran di sekolah maka kemampuan kepala sekolah dalam
sekarang ini pengawas telah ditetapkan melaksanakan supervisi pendidikan.
sebagai pejabat-pejabat fungsional penuh Kepemimpinan kepala sekolah terdapat
yang konsekuensinya adalah bahwa setiap indikator yang kurang baik sedangkan sisanya
pengawasan harus memiliki wawasan dan mempunyai indikator yang cukup baik.
kemampuan profesional melebihi Sedangkan pengawasan kepala sekolah semua
kemampuan dan profesional guru, kepala indikator memperoleh penilaian baik.
sekolah dan seluruh staf dalam bidang Berdasarkan hal tersebut kepemimpinan kepala
pendidikan. Bila tidak, maka keberadaan sekolah dalam pelaksanaan supervisi
pengawas tidak akan membawa pengaruh pendidikan perlu terus ditingkatkan.
apapun terhadap kondisi pendidikan dan
pengajaran di sekolah. Oleh sebab itu 4. KINERJA GURU
memahami pentingnya supervisi mutlak Permasalahan sumber daya manusia masih
harus dihayati setiap pengawas sekolah menjadi sorotan dan tumpuan bagi sekolah.
yaitu mengamati kinerja guru, Investasi yang dilakukan untuk meningkatkan
mengendalikan kerja guru dan memantau sumber daya manusia ini tidaklah kecil
kerja guru jumlahnya, namun hasilnya seringkali sulit
untuk dirasakan dalam jangka pendek, perlu
Berdasarkan hasil penilaian responden waktu dan kesabaran serta metode yang tepat
terhadap indikator-indikator di atas berikut untuk mampu menghasilkan sumber daya
penulis sajikan rekapitulasi penilaian indikator manusia yang diinginkan.
supervisi pendidikan dari hasil yang telah diolah Secara etimologis istilah kinerja berasal dari
sebagaimana berikut: kata job performance atau Actual performance
yang berarti prestasi kerja atau prestasi
Tabel 2 Rekapitulasi Penilaian Indikator sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang.
Supervisi Pendidikan Untuk lebih memahami pengertian kinerja
Sub Variabel Indikator
Nilai
Kriteria berikut ini akan dipaparkan berkaitan dengan
Harapan Kenyataan
Kepemim- Meningkatkan 175 115 Cukup kinerja guru sebagai berikut :
pinan Semangat Kerja Baik
Mendorong 175 104 Cukup
Kinerja (performance oleh Bernardin dan
Kreativitas Baik Russel (1993:379), didefinisikan sebagai :
Mengakomodir 175 90 Kurang
Baik
“……the record of outcomes produced on a
Membimbing 175 101 Cukup specified job function or activity during a
Baik specified time periods’ (catatan hasil dan
Keteladanan 175 109 Cukup
Baik keuntungan yang dihasilkan oleh fungsi
Jumlah……………….. 875 519 Cukup pekerjaan tertentu atau aktivitas tertentu
Baik
Pengawasan Mengamati 175 129 Baik selama periode waktu tertentu)
Mengendalikan 175 138 Baik Menurut A.A. Anwar Prabu Mangkunegra
Memantau 175 141 Baik
Jumlah 525 408 Baik
(2000:1) mendefinisikan jiwa kinerja guru
……………….. (prestasi kerja) adalah:
Total Skor Pelaksanaan Supervisi 1.400 927 Cukup
Rata-Rata Pelaksanaan Supervisi 175 115,87 Baik “Kinerja guru (prestasi guru) adalah hasil kerja
Sumber: Hasil penelitian diolah secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
seseorang guru dalam melaksanakan tugasnya
Hasil rekapitulasi tentang supervisi sesuai dengan tanggungjawab yang diberikan
pendidikan oleh kepala sekolah termasuk kepadanya.”
dalam kriteria cukup baik, dengan memperoleh Tujuan penilaian kinerja adalah untuk
total skor sebesar 927 dan nilai rata-rata mengevaluasi secara sistematis sifat dan
sebesar 115,87. Hal ini menunjukkan bahwa
48 Coopetition, Vol VII, Nomor 1, Maret 2016, 43 - 52

perilaku individu karyawan yang mempengaruhi pegawai tercapai dengan efektif, namun
kinerjanya, Dalam hal ini Suprihanto (2000:8) sebaliknya apabila dalam proses
mengemukakan bahwa tujuan penilaian pencapaian tagetnya terdapat
pelaksanaan pekerjaan (kinerja) sebagai penyimpangan atau pelanggaran hukum,
berikut: maka kinerja dinyatakan tidak tercapai
1. Untuk mengetahui keadaan keterampilan secara efektif.
dan kemampuan setiap pegawai secara 3. Kinerja secara kontektual, yakni penilaian
rutin. kinerja seorang pegawai dilihat dari
2. Untuk dipergunakan sebagai dasar kemampuannya dengan asumsi bahwa jika
perencanaan bidang personalia, khususnya seorang pegawai mampu mengerjakan
penyempurnaan kondisi kerja, peningkatan pekerjaannya, maka kinerja juga akan baik.
mutu kerja dan hasil kerja. Dengan kata lain apabila seorang pegawai
3. Dapat digunakan sebagai dasar pengem- mempunyai pengalaman, pendidikan dan
bangan dan pendayagunaan pegawai keterampilan, serta ditempatkan dalam
seoptimal mungkin sehingga antara lain posisi yang tepat, maka secara kontektual
dapat diarahkan jenjang kariernya atau sudah yakin kinerjanya akan baik.
perencanaan karier, kenaikan pangkat dan Dari ungkapan di atas, maka manajemen
kenaikan jabatan; kinerja guru terutama berkaitan erat dengan
4. Mendorong terciptanya hubungan timbal tugas kepala sekolah untuk melakukan
balik yang sehat antara guru dan atasan komunikasi yang berkesinambungan, melalui
5. Mengetahui kondisi sekolah secara keselu- jalinan kemitraan dengan seluruh guru di
ruhan dari bidang personalia khususnya sekolahnya. Dalam mengembangkan
kinerja pegawai. manajemen kinerja guru, di dalamnya harus
6. Secara pribadi bagi pegawai dapat menge- dapat membangun harapan yang jelas serta
tahui kekuatan dan kelemahan masing- pemahaman tentang fungsi kerja esensial yang
masing sehingga memacu perkembangan- diharapkan dari para guru:
nya. Sebaliknya bagi atasan yang menilai 1. Seberapa besar kontribusi pekerjaan guru
akan lebih memperhatikan dan mengenal bagi pencapaian tujuan pendidikan di
bawahannya sehingga dapat memotivasi sekolah dan melakukan pekerjaan dengan
bawahannya. baik.
7. Hasil evaluasi kinerja dapat bermanfaat bagi 2. Bagaimana guru dan kepala sekolah beker-
penelitian dan pengembangan di bidang jasama untuk mempertahankan, memper-
personalia secara keseluruhan. baiki, maupun mengembangkan kinerja guru
Berdasarkan uraian di atas dapat yang sudah ada sekarang.
disimpulkan bahwa pengertian kinerja pada 3. Bagaimana prestasi kerja akan diukur.
dasarnya dapat dilihat dari tiga dimensi yang 4. Mengenali hambatan kinerja dan berupaya
berbeda, yaitu: menyingkirkannya.
1. Kinerja sebagai keluaran (0utput) yakni Penilaian kinerja adalah sustu sistem yang
dengan melihat apa yang telah dihasilkan digunakan untuk menilai dan mengetahui
pegawai.lebih ditekankan pada hasil kerja apakah guru telah melaksanakan tugas atau
yang dicapainya dalam kurun waktu tertentu. pekerjaannya. Secara keseluruhan meneliti
Hasil penilaian kinerja pegawai kemudian berbagai hal seperti disiplin kerja, kemampuan
dibandingkan dengan tugas dan tanggung kerja sesuai dengan jabatannya. Dengan
jawabnya yang telah ditentukan dalam adanya penilaian kinerja diharapkan dapat
uraian tugasnya (job description) menunjukkan prestasi kerja guru secara teratur
2. Kinerja sebagai proses kerja, pada dimensi sehingga dapat bermanfaat bagi sekolah dan
ini kinerja seorang pegawai dinilai dari juga guru itu sendiri dalam meningkatkan
prosedur-prosedur yang telah ditempuh kinerja sekolah.
pegawai atau kelompok pegawai dalam 1) Kuantitas Kerja Guru
melaksanakan tugasnya. Bila dalam proses Setiap organisasi atau sekolah mengha-
kerjanya mencapai target yang dilakukan rapkan organisasi bekerja sesuai dengan tujuan
sesuai dengan peraturan yang berlaku, yang telah ditetapkan. Untuk mencapai tujuan
maka kinerja pegawai atau kelompok tersebut diperlukan adanya kuantitas pekerjaan
Tuti Rachmawti, Supervisi Pendidikan sebagai Upaya .... 49

dari para guru. Begitu pula halnya dengan guru Nilai


yang ada di Dinas Pendidikan Kota Bandung

Kenyataan
Sub

Harapan
Gugus 19 dan 20 kuantitas pekerjaan setiap Indikator Kriteria
Variabel
guru sangat diperlukan karena hal ini
menunjang maju mundurnya kegiatan sekolah.
Kuantitas kerja merupakan jumlah pekerjaan Memanfaatkan 175 74 Kurang Baik
kemajuan
yang dilaksanakan oleh guru dalam IPTEK
menyelesaikan tugas-tugas pekerjaannya. Menghasilkan 175 111 Cukup Baik
Kuantitas kerja meliputi menyusun rencana Pekerjaan yang
baik dan
pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, optimal dalam
menilai prestasi belajar siswa, melaksanakan KBM
Menerapkan 175 138 Baik
tindak lanjut evaluasi pembelajaran, kerjasama
memanfaatkan kemajuan IPTEK, menghasilkan Ketepatan 175 120 Baik
waktu dalam
Pekerjaan yang baik dan optimal dalam KBM,
rencana
Menerapkan kerjasama, Ketepatan waktu pembelajaran
dalam rencana pembelajaran, dan pencapaian Pencapaian 175 114 Cukup Baik
target kurikulum
target kurikulum Jumlah……… 1575 1.019 Cukup Baik
………..
Kualitas Memahami 175 143 Baik
2) Kualitas Kerja Guru Kerja landasan
Setiap guru dituntut untuk dapat pendidikan
melaksanakan pekerjaan dengan baik. Untuk Memahami 175 131 Baik
kebijakan
menambahkan standar kualitas guru, pendidikan
diperlukan tiga pola pembinaan guru, yakni uji Memahami 175 134 Baik
tingkat
kompetensi, penilaian kinerja, dan diklat secara perkembangan
berkelanjutan dan berjenjang, sehingga kualitas siswa
guru semakin meningkat. Indikator penilaian Memahami 175 137 Baik
pendekatan
terhadap kualitas kerja guru, pada penelitian pembelajaran
yang penulis lakukan yaitu memahami sesuai dengan
materi
landasan pendidikan, memahami kebijakan Mampu 175 131 Baik
pendidikan, memahami tingkat perkembangan melaksanakan
evaluasi
siswa, memahami pendekatan pembelajaran pembelajaran
sesuai dengan materi serta mampu Jumlah 825 676 Baik
melaksanakan evaluasi pembelajaran. ………………..
Total Skor Variabel Kinerja Guru 2.450 1.695
Penilaian responden terhadap indikator- Baik
Rata-Rata 175 121,07
indikator kinerja guru yang meliputi kuantitas Sumber: Hasil penelitian diolah
kerja dan kualitas kerja, hasil penilaian tersebut
direkapitulasi sebagaimana dalam table berikut: Tabel tersebut di atas dengan menggunakan
14 indikator dari kinerja guru diperoleh total
Tabel 3 Rekapitulasi Untuk Kinerja Guru skor sebesar 1.695 dengan rata-rata penilaian
terhadap variabel kinerja guru artinya bahwa
Nilai kinerja guru termasuk dalam kinerja baik,
dimana terdapat 1 indikator dengan penilaian
Kenyataan

Sub kurang baik, yaitu pemanfaatan IPTEK, 4


Harapan

Indikator Kriteria
Variabel
indikator dengan penilaian cukup baik yaitu
pelaksanaan pembelajaran, melaksanakan tin-
Kuantitas Menyusun 175 134 Baik dak lanjut evaluasi pembelajaran, menghasil-
Kerja rencana kan pekerjaan yang baik dan optimal dalam
pembelajaran
Melaksanakan 175 112 Cukup Baik kegiatan belajar mengajar dan pencapaian
pembelajaran target kurikulum. Table tersebut di atas
Menilai prestasi 175 123 Baik
belajar
menunjukkan bahwa kinerja guru termasuk
Melaksanakan 175 92 Cukup Baik dalam katagori cukup baik, apabila dilihat dari
tindak lanjut kuantitas kerja maka penilaian responden
pembelajaran
terhadap kinerja guru cukup baik, namun
50 Coopetition, Vol VII, Nomor 1, Maret 2016, 43 - 52

apabila dilihat dari kualitas kerja guru maka pendidikan, dan sisanya sebesar 64%
penilaian responden baik. dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti
dalam penelitian.
5. PENGARUH SUPERVISI PENDIDIKAN Kuantitas kerja diukur dengan indikator
TERHADAP KINERJA GURU kemampuan guru dalam menyusun rencana
Sesuai dengan tujuan penelitian yang pembelajaran, melaksanakan pembelajaran,
penulis lakukan yaitu untuk mengkaji pengaruh menilai prestasi belajar siswa, melaksanakan
supervisi terhadap kinerja guru, supervisi tindak lanjut evaluasi pembelajaran, meman-
pendidikan dinilai dari dimensi kepemimpinan faatkan kemajuan IPTEK, menghasilkan
dan pengawasan. Sedangkan variabel kinerja pekerjaan yang baik dan optimal dalam KBM,
guru dinilai dari dimensi kuantitas kerja dan Menerapkan kerjasama, ketepatan waktu
kualitas kerja. Pembahasan selanjutnya adalah dalam rencana pembelajaran, dan pencapaian
mengkaji pengaruh supervisi pendidikan target kurikulum. kualitas kerja guru diukur
terhadap kinerja guru dengan menggunakan dengan indikator dalam memahami landasan
metode statistik korelasi. pendidikan, memahami kebijakan pendidikan,
Hasil perhitungan dari pengaruh supervisi memahami tingkat perkembangan siswa,
pendidikan oleh kepala sekolah terhadap memahami pendekatan pembelajaran sesuai
kinerja guru dapat dilihat pada table berikut: dengan materi dan mampu melaksanakan
evaluasi pembelajaran.
Tabel 4. Koefisien Pengaruh Supervisi Kinerja guru yang ditentukan oleh dimensi
Pendidikan Terhadap Kinerja Guru kuantitas dan kualitas kerja dipengaruhi oleh
kepala sekolah dalam melakukan supervisi
Koefisien Koefisien Signifikansi
Keterangan
Korelasi Determinan Uji F Signifikan
pendidikan yang meliputi kegiatan
Pengaruh kepemimpinan yang diukur dengan indikator
Supervisi kemampuan kepala sekolah dalam
Pendidikan 0,600 36% 18.595 Signifikan
Terhadap meningkatkan semangat kerja, mendorong
Kinerja Guru kreativitas, mengakomodir, membimbing dan
Sumber: Hasil Penelitian
memberikan keteladanan, serta pengawasan
yang diukur dengan mengamati kinerja guru,
Dalam tabel tersebut di atas dapat dengan
mengendalikan kerja guru dan memantau kerja
gambar sebagai berikut:
guru.
Dengan demikian untuk meningkatkan
kinerja guru yang diukur dengan indikator-
p = 0,640
indikator seperti tersebut di atas perlu didukung
dengan supervisi pendidikan yang dilakukan
oleh kepala sekolah melalui kepemimpinan dan
pengawasan. Peranan supervisi pendidikan
Gambar 1 oleh kepala sekolah menjadi penting dalam
Koefisien Pengaruh Supervisi Pendidikan meningkatkan kinerja guru dalam melaksa-
Terhadap Kinerja Guru nakan tugas proses belajar mengajar. Lebih
Sumber: Hasil Penelitian jauh lagi kegiatan supervisi pendidikan yang
dilakukan oleh kepala sekolah perlu lebih
Gambar tersebut menunjukkan bahwa ditingkatkan dan diefektifkan karena variabel ini
supervisi pendidikan oleh kepala sekolah menentukan kinerja guru dalam melaksanakan
terhadap kinerja guru dengan nilai koefisien tugas-tugasnya.
korelasi sebesar 0,600 dan koefisien
determinan sebesar 0,360 atau 36% dan 6. KEBIJAKAN DALAM MENINGKATKAN
sisanya dipengaruhi oleh faktor lain sebesar KINERJA GURU MELALUI SUPERVISI
0,640 atau 64% dengan hasil uji F sebesar PENDIDIKAN
18,595 lebih besar dari nilai berarti Berdasarkan hasil analisis tersebut menun-
signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja jukkan bahwa kegiatan supervisi pendidikan
guru 36% dipengaruhi oleh kemampuan kepala kepala sekolah berpengaruh positif dan
sekolah dalam melaksanakan supervisi signifikan terhadap kinerja guru, maka
Tuti Rachmawti, Supervisi Pendidikan sebagai Upaya .... 51

diperlukan tindakan-tindakan positif yang 7. SIMPULAN DAN SARAN


berkaitan dengan peningkatan kemampuan 7.1. Simpulan
kepala sekolah dalam melaksanakan supervisi Hasil analisis dan pembahasan yang
terutama yang berkaitan dengan peningkatan dilakukan dapat ditarik kesimpulan sebagai
kemampuan kepemimpinan dan kemampuan berikut:
pengawasan kepala sekolah. Pihak-pihak 1. Kemampuan kepala sekolah dalam
terkait yang harus berperan aktif dalam melaksanakan supervisi pendidikan yang
meningkatkan kemampuan supervisi kepala diukur dengan dimensi kepemimpinan dan
sekolah seperti: pengawasan yang dinilai 35 orang
1. Kepala sekolah harus selalu berupaya responden dinilai cukup baik. Hal ini
meningkatkan kemampuan kepemimpinan menunjukkan bahwa kemampuan kepala
dan pengawasan sebagai bagian dari sekolah dalam melaksanakan supervisi
kegiatan supervisi pendidikan, selain itu pendidikan pada Dinas Pendidikan Kota
kepala sekolah harus mampu melakukan Bandung Gugus 19 dan 20 mempunyai
perubahan-perubahan terhadap pelaksa- kemampuan cukup baik.
naan supervisi pendidikan, serta kepala 2. Penilaian responden terhadap kinerja guru
sekolah harus secara berkesinambungan dalam melaksanakan kegiatan belajar
melaksanakan supervisi pendidikan. mengajar dan proses belajar mengajar
2. Pihak guru harus menerima dengan terbuka dinilai baik. Hal ini menunjukkan bahwa
setiap tindakan kepala sekolah yang kinerja guru-guru yang ada di Dinas
bermakna supervisi terhadap proses belajar Pendidikan Kota Bandung Gugus 19 dan 20
mengajar yang dilakukan oleh para guru, dinilai baik.
dengan demikian akan terjadi kerjasama 3. Supervisi pendidikan yang dilakukan oleh
yang saling menguntungkan antara fihak kepala sekolah berpengaruh positif dan
kepala sekolah dan guru yang akhirnya akan signifikan terhadap perubahan kinerja guru.
berdampak positif terhadap efektifitas Kinerja guru akan dapat ditingkatkan bila
proses belajar mengajar. supervisi pendidikan kepala sekolah dalam
3. Kepala sekolah diberikan peluang dan bentuk kepemimpinan dan pengawasan
kesempatan seluas-luasnya untuk melaksa- ditingkatkan.
nakan supervisi pendidikan kepada para 4. Supervisi pendidikan sangat tepat untuk
guru dalam melaksanakan tugasnya. dilakukan sebagai upaya meningkatkan
4. Pengawas sekolah selaku Pembina sekolah kinerja guru.
harus meningkatkan kegiatan pengawasan
terhadap sekolah-sekolah yang diawasinya 7.2. Saran
khususnya para kepala sekolah dalam Berdasarkan hasil kesimpulan maka ada
pelaksanaan tugasnya melakukan supervisi beberapa hal yang perlu untuk dilakukan
terhadap guru. perbaikan sesuai dengan hasil penelitian, maka
5. Dinas Pendidikan Kota Bandung melaksa- penulis memberikan saran sebagai berikut:
nakan monitoring, mengevaluasi, menye- 1. Kepemimpinan dan pengawasan kepala
diakan panduan supervisi dan melak- sekolah dalam pelaksanaan supervisi perlu
sanakan pendidikan dan pelatihan terhadap untuk ditingkatkan terutama kemampuan
kepala sekolah terutama dalam kepe- kepala sekolah dalam mengakomodir
mimpinan dan pengawasan kepala sekolah. keluhan dan keinginan guru.
Untuk meningkatkan kinerja guru dalam 2. Koordinasi kerja antara guru dengan kepala
melaksanakan proses belajar mengajar, sekolah perlu lebih diintensifkan mengingat
para guru tidak hanya disupervisi akan tetapi pada saat ini kesibukan kepala sekolah
juga harus diberikan motivasi untuk selalu dluar kegiatan sekolah sedkit menghambat
meningkatkan kinerjanya melalui pendidikan pelaksanaan koordinasi kerja. Dengan lebih
dan pelatihan, seminar, workshop, penatar- diintensifkannya koordinasi kerja antara guru
an, studi banding dan adanya kerjasama dengan kepala sekolah, maka guru akan
antara kepala sekolah dengan guru, guru lebih mampu memahami tindakan yang
dengan guru, serta guru dengan sekolah perlu dilakukan, sehingga pekerjaan bisa
lainnya. tetap diselesaikan dengan baik oleh guru.
52 Coopetition, Vol VII, Nomor 1, Maret 2016, 43 - 52

3. Perlu dilaksanakannya pendidikan dan Payaman J. Simajuntak (2005) Manajemen


pelatihan terhadap kepala sekolah terutama Dan Evaluasi Kinerja Penerbit Lembaga
dalam pelaksanaan supervisi pendidikan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
untuk meningkatkan kemampuan kepala Jakarta.
sekolah dalam melaksanakan supervisi Rahmat Jalaludin (1997) Metode Penelitian
terhadap guru. Komunikasi PT Remaja Rosdakarya,
Bandung.
DAFTAR PUSTAKA Riduwan (2002) Skala Pengukurasn Variabel-
veriabel Penelitian, Alfabeta Bandung.
A.A. Anwar Prabu Mangkunegara (2000), Soedijato (2000) Pendidikan Nasional Sebagai
Manajemen Sumber Daya Manusia Wahana Mencerdaskan Kehidupan Bangsa
Penerbit PT. Remaja Rosdakarya, Bandung dan Membangun Peradaban Negara,
_______, (2005), Evaluasi Kinerja SDM , CINAPS Jakarta.
Penerit PT. Refika Aditama, Bandung Sondang P. Siagian (2004), manajemen
M. Manullang & Marihot Manullang (2001) Sumebr Daya Manusia, Penerbit PT. Bui
Manajemen Sumber Daya Manusia, Aksara Jakarta.
Penerbit BPPE, Yogjakarta. Sugiyono (2001) Statistik Non Parametik Untuk
Mohamad Nazzar (1988) Metode Penelitian, PT Penelitian, CV Alfabeta Bandung.
Ghalia Indonesia Bandung. Sudjana, (1992) Metode Statistik, Tarsito
Mulyana, (2002) Manajemen Berbasis Sekolah, Bandung
Konsep Strategi dan Implementasi PT Sunarto & R. Sahedhy Noor (2003) Manajemen
Remaja Rosdakarya, Bandung. Sumber Daya Manusia Penerbit BPFE
Neagly and Evans, (1964) Hand Book for Yogjakarta.
Effective Supervision of Instruction. Townsend, Diana & Butterworth. 1992. Your
Ngalim Purwanto (1979) Administrasi Child’s Scholl. New York: A Plime Book.
Pendidikan, Bandung Angkasa.

Anda mungkin juga menyukai