Septiani
Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan
Jurusan Kesehatan Masyarakat
Email: tyaaseptiani@gmail.com
ABSTRACT
Heat strain is the expression of the body is response to heat stress and
compounded with personal in workers at fabric processing PT Argo Pantes Tbk
Tangerang in 2017, Which aims to determine the factors that affect the heat strain
complaints on workers. Based on research results are significant relationship
between the age (p value 0,019) obesity (p value 0,022) and fluid intake (p value
0,001) with a complaint heat strain . while variabel chronic diseases there is no
relationship with a complaint heat strain (0,585), Therefore, the researcher
suggested carried out control in administrative to provide the rest in the
temperature is cold and give socialization to workers in order to improve the
consumption of water during the work.
ABSTRAK
Heat strain merupakan respon tubuh terhadap tekanan panas yang diterima
oleh seseorang dan dapat diperparah dengan kondisi individu di unit fabric
processing PT Argo Pantes Tbk tahun 2017. yang bertujuan untuk mengetahui
faktor-faktor yang pempengaruhi keluhan heat strain pada pekerja, Penelitian ini
merupakan penelitian analitik dengan desain cross sectional, Seluruh populasi
yaitu 170 pekerja, 97 pekerja dijadikan sampel dalam penelitian ini, analisis
bivariat dilakukan dengan uji chi square. Berdasarkan hasil penelitian terdapat
hubungan yang signifikan antara umur yaitu (p value 0,019) obesitas (p value
0,022) dan konsumsi air (p value 0,001) dengan keluhan heat strain, sedangkan
variabel penyakit kronis tidak berhubungan dengan keluhan heat strain (p value
0,585). Oleh karena itu, peneliti menyarankan agar dilakukan pengendalian secara
administrative dengan menyediakan tempat beristirahat dengan suhu yang lebih
dingin dan memberikan sosialisasi kepada pekerja agar meningkatkan konsumsi
air putih selama bekerja.
Kata Kunci : heat strain, umur, obesitas, penyakit kronis, konsumsi air
Septiani, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keluhan Heat Strain Pada Pekerja di Unit Fabric
Processing PT Argo Pantes Tbk
2
PENDAHULUAN
hasil penelitian ini ada hubungan sectional adalah jenis penelitian yang
35,7oC, Dying Finishing 33,0oC dan 170 orang, sampel ditentukan dengan
Status gizi Jumlah Persentase % dapat memicu terjadinya heat strain. Saat
Berdasarkan data suhu panas di unit berumur ≥30 tahun akan mengalami
fabric Processing terdapat 4 titik yang keluhan heat strain sebanyak 3,250 kali
diukur yaitu persiapan (32,8oC), bleacing dibandingkan dengan pekerja yang
(35,7oC), dying (33,0oC), verpacking berumur > 30 tahun. Menurut NIOSH
(32,8oC) suhu tersebut melebihi NAB (1986), umur merupakan salah satu faktor
adalah 32,2oC yaitu terendah untuk ruang yang mempengaruhi terjadinya heat
kerja adalah 32,2oC dengah suhu ruangan strain. Proses penuaan menyebabkan
yang melebihi NAB pekerja dapat kelenjar keringat menjadi lebih lembam
mengalami keluhan heat strain, Faktor sehingga akan mengurangi efektifitas
panas lingkungan menjadi faktor yang pengontrolan suhu tubuh. WHO (1969)
berpengaruh terhadap paparan tekanan juga menyatakan bahwa semakin
panas, panas lingkungan kerja pada bertambahnya umur seseorang akan
pabrik tekstil bersumber dari mesin menyebabkan respon kelenjar keringat
produksi, tahap bleacing menggunakan terhadap perubahan tempratur menjadi
uap yang berasal dari mesin, pekerja pada lebih lambat, sehingga proses
bagian bleacing pekerja harus mengecek pengeluaran keringat menjadi tidak
keadaan kain selama proses pembakaran efektif dalam mekanisme pengendalian
bulu kapas. Sehingga, pekerja selalu suhu tubuh. Akibatnya semakin
berada dekat pada sumber panas. Pekerja bertambah umur, maka risiko seseorang
yang menerima paparan tekanan panas mengalami heat strain menjadi lebih
akan mengalami heat strain dan akan besar.
berdampak serius jika heat strain
Hasil analisis bivariat menunjukan
dibiarkan terjadi antara lain terhentinya
bahwa terdapat hubungan antara umur
pengeluaran keringat sampai
dengan heat strain. Hal ini dapat
menyebabkan kematian. Paparan tekanan
disebabkan karna pekerja dengan umur
panas yang diterima oleh pekerja harus
yang lebih tua cenderung memiliki
dikendalikan untuk menurunkan tingkat
kekuatan maksimum pemompaan darah
kejadian heat strain pada pekerja.
oleh jantung yang berkurang dan lebih
Berdasarkan hasil penelitian, lambat mengalirkan panas dari inti tubuh
diketahui bahwa umur pekerja memiliki ke bagian kulit.
hubungan yang bermakna dengan
keluhan heat strain, responden yang
Septiani, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keluhan Heat Strain Pada Pekerja di Unit Fabric
Processing PT Argo Pantes Tbk
7