A.Pengertian Polimerasi
B.Contoh Polimerasi
Polimerisasi Adisi
Polimerisasi adisi yaitu penambahan unit monomer yang terus menerus dipacu oleh
suatu intermediet, yang biasanya berupa radikal, anion atau kation membentuk polimer.
Polimerisasi adisi biasanya terjadi pada unit monomer yang mempunyai ikatan rangkap. Reaksi
adisi mengakibatkan terbukanya ikatan rangkap menjadi ikatan tunggal.
polimerisasi adisi
Sebagai contoh, etena yang mempunyai ikatan rangkap jika dipanaskan dengan katalis tertentu
akan menjadi polimer:
polimerisasi etena
Berdasarkan jenis intermediet, polimerisasi adisi dapat dikategorikan menjadi tiga jenis, yaitu:
Polimerisasi adisi radikal bebas
Ketika polimerisasi diinisiasi (dipicu) oleh peroksida, radikal bebas akan terbentuk sebagai
intermediet. Banyaknya senyawa tak jenuh seperti alkena dan alkadiena membuat polimerisasi
adisi dapat dilangsungkan dengan adanya peroksida seperti benzoil peroksida atau asetil
peroksida dengan suhu dan tekanan tinggi.
Sebagai contoh, polimerisasi etena membentuk polietena diikuti oleh polimerisasi radikal
bebas. Reaksi dapat berlangsung pada suhu 350-370 K dan tekanan 1000-2000 atm dengan
adanya benzoil peroksida sebagai inisiator.
Peroksida menghasilkan radikal bebas yang bereaksi dengan etena membentuk radikal yang
lain, yang mana berperan dalam tahap propagasi membentuk rantai polimer. Kombinasi rantai
polimer melalui radikal diakhiri saat pereaksi habis.
Polimerisasi adisi kationik terinisiasi oleh asam yang ditambahkan pada senyawa berikatan
rangkap dua membentuk suatu kation. Kation ini akan berperan pada tahap propagasi untuk
membentuk rantai polimer. Contoh polimerisasi adisi kationik adalah pembentukan karet
poliisobutilen dari bahan isobutilena. Asam yang digunakan biasanya adalah asam fosfat dan
asam sulfat, yang berperan sebagai inisitor.
Anion dapat berperan sebagai agen inisitor dalam reaksi polimerisasi. Umumnya, senyawa vinil
dapat menjadi anion yang terstabilkan oleh delokalisasi. Contoh senyawa yang dapat
mengalami polimerisasi adisi anionik adalah stirena, diena, metakrilat, vinil piridin, aldehida,
epoksida, siloksana siklis, dan lakton. Hal ini dikarenakan senyawa-senyawa tersebut dapat
mengalami delokalisasi dengan adanya anion. Inisiator yang digunakan untuk polimerisasi adisi
anionik adalah logam ionik maupun kovalen seperti amida, alkoksida, hidroksida, sianida,
fosfina, amina, dam senyawa organometalik.
n (CH2=CH2) → (-CH2-CH2-)n
Mengapa molekul monomer etena dikalikan dengan n? Karena poli berarti banyak, maka
disimbolkan dengan n. Pada persamaan reaksi cukup ditulis satu molekul saja; yang penting
sepasang elektron dari C=C membuka ke kiri dan ke kanan. Senyawa yang dihasilkan dinamakan
polietena. Untuk propena harus berhati-hati, karena rantai atom C diluar C=C tidak mengalami
perubahan atau tidak ikut berpolimerisasi.Ubahlah dahulu cara menuliskan rumus strukturnya.
CH3CH=CH2 → CH(CH3)=CH2
Setelah strukturnya diubah seperti di atas, barulah reaksi polimerisasinya dapat ditulis.
n {CH(CH3)=CH2} → {-CH(CH3)-CH2-}n
Senyawa yang terbentuk adalah polipropena. Jangan lupa bahwa kedua garis ikatan kiri dan
kanan harus ditulis. Bagaimana persamaan reaksi pembentukan poli vinil khlorida (PVC)? PVC
monomernya vinil khlorida, CH2=CHCl.
n (CH2=CHCl) → (-CH2-CHCl-)n
Dalam menuliskan persamaan reaksi polimerisasi, molekul yang direaksikan boleh ditulis satu
saja. Namun jika ingin menuliskan 2 molekul, tidak masalah. Lebih dari 2 molekul, sebenarnya
tidak ada gunanya