A. Dasar Teori
Jaringan ikat atau jaringan pengikat atau connective tissue, atau jaringan
penyambung atau jaringan penyokong pada umumnya berfungsi sebagai pengikat atau
menhghubungkan, mengisi antara berbagai jaringan dasar lainnya. Selain fungsinya
untuk menghubungkan tubuh, jaringan pengikat juga membentuk suatu sarung (selubung)
perlindungan disekeliling organ-organ yang lemah. Dengan kata lain jaringan ikat
berfungsi untuk mempersatukan (mengikat) jaringan-jaringan menjadi organ dan
berbagai organ membentuk system organ. (Koes Irianto, 2012 : 43)
Pada macam jaringan ini, sel-selnya tidak rapat susunannya karena dipisahkan
oleh suatu substansi interseluler yang nyata. Walaupun fungsi utama jaringan ini
mengikatkan ketiga jaringan dasar lainnya ataupun antara organ-organ dalam tubuh,
namun terdapat fungsi lain, misalnya sebagai jaringan penyokong dan lain-lainnya. Oleh
karena itu atas dasar struktur dan fungsi yang berbeda tersebu jaringan pengikat dalam
arti luas dikelompokkan dalam:
Jaringan ikat terdiri atas komponen yang telah dibicarakan sel-sel dan substansi
dasar. Meskipun cukup bervariasi di struktur histologis. Hal ini berujung pada
penggunaan nama atau klasifikasi untuk berbagai jenis jarinagn ikat, merujuk pada
komponen utama dalam jarinagn atau ciri structural jaringan tersebut. Pada table 5.6
memperlihatkan suatu klasifikasi yang umum digunakan untuk tipe-tipe utama jaringan
ikat. (Mescher Anthony L, 2011 : 100)
a. Jaringan ikat longgar adalah jaringan ikat yang paling banyak terdapat pada tubuh,
dinamai longgar karena kelonggaran seratnya. Jaringan ikat longgar mengikat epitel
ke jaringan dibawahnya dan memegang organ di tempat yang semestinya. Serat ini
disekresi oleh sel yang disebut fibrosa. (Bresnick Stephen, 2012 : 82)
b. Jarinagn retikular. Setiap jaringan reticular membentuk jejaring tiga dimensi halus
yang menopang sel di jaringan reticular. Jaringan ikat khusus ini terdiri atas serat
reticular dari kolagen tipe (1) yang dihasilkan oleh fibrosa khusus yang disebut sel
reticular. Serat reticular yang mengalami glikolisis membentuk kerangka structural
yang menciptakan lingkungan mikro khusus bagi organ hematopaetik dan organ
limfoid (sumsum tulang, kelenjar getah bening dan limfa). Sel-sel reticulum tersebar
disepanjang kerangka ini dan menutupi serat-serat retikular dan substansi dasar
dengan cabang sitoplasmanya. Sistem intraselular yang berlapiskan sel membentuk
struktur mirip spons tempat sel dan cairan bergerak bebas. (Mescher Anthony L, 2011
: 105).
c. Sel Adiposa dikhususkan untuk menyimpan lemak. Sel ini tersebar diseluruh jaringan
adipose yang merupakan jenis jaringan ikat longgar. Jaringan adiposa memberikan
bantalan dan isulator bagi tubuh selain menyimpan molekul bahan bakar. Setiap sel
adiposa membengkok ketika terisi lemak dan menyusut ketika lemak digunakan
untuk bahan bakar. (Bresnick Stephen, 2012 : 82).
d. Jarinagn mukosa. Jaringan mukosa terutama fitemukan di tali pusat dari jaringan
janin. Jaringan mukosa memiliki banyak substansi dasar yang terutama terdir atas
asam blaktamat yang membuatnya menjadi jaringan mirip jeli yang mengandung
sangat sedikit serat kolagen dengan sebarab fibroblast. Jaringan mukosa merupakan
omponen utama tali pusat yang disebut Wharton’s Jelly. Bentuk jaringan ikat serupa
juga ditemukan di dalam pulpa gigi yang masih muda. (Mescher Anthony L, 2011 :
105).
Membran epitelium adalah kombinasi dari jaringan ikat dan jaringan epitel yang
bekerjasama melakukan fungsi-fungsi tertentu. Karena itu jaringan-jaringan tersebut
berperan sebagai organ. Ada empat (4) jenis dasar membran epitelium:
Membran serum melapisi rongga luar dan rongga dalam. Membran serum yang
melapisi jantung, paru-paru, dan rongga perut (abdomen) secara berurutan disebut
perikardia, pleuron dll.
Membran mukosa melapisi ongga tubuh yang terbuka terhadap bagian luar tubuh.
Membran mukosa melputi rongga hidup dan pernapasan, pencernaan dan pipa
viogenitalia.
Membran synovial melapisi rongga pada persendian tulang.
Membran kutan adalah kulit. (Philip E. rack, 2007 : 51)
B. Alat dan Bahan
C. Langkah Kerja
Sumber:
http://www.sridianti.com/jaring
an-tulang-fungsi-dan-jenis.html
diakses pada 22 Oktober 2015
11:01 pm.
3. Jaringan Tulang Tulang merupakan jaringan
Kompak yang sangat keras yang
matriksnya tersusun dari :
Kode: 3 serat kolagen, senyawa
Perbesaran: organik (protein), dan
senyawa anorganik, seperti:
Ca3(PO4)3= 85%, CaCO3 =
10%, CaCl2, MgCl2, MgSO4,
Sumber: dan FeSO4.
https://khayasar.files.wordpress.
com/2012/11/tulang-kompakta-
potongan-tranversal.png diakses
pada 22 Oktober 2015 10:34
pm.
4. Jaringan Darah Letak: Diseluruh tubuh.
Fungsi: Darah ini berfungsi
Kode: 4 utama dalam transpor
Perbesaran: substansi dari satu bagian
tubuh ke bagian lain.
Disamping itu, darah juga
berperan dalam sistem
Sumber: kekebalan.
https://arumaniez21.files.wordp Fungsi jaringan darah yaitu
ress.com/2010/03/300px- untuk membawa sari-sari
blood_smear.jpg diakses pada makanan, hormon, oksigen,
22 Oktober 2015 10:21 pm. sisa-sisa hasil metabolisme,
serta mencegah infeksi.
Jaringan darah terdiri dari
eritrosit (sel darah merah),
leukosit (sel darah putih),
trombosit (keping darah), dan
plasma darah
5. Jaringan Tulang Sejati Tulang adalah penyokong
tubuh paling utama bagi
Kode: 5 sebagian besar hewan. Sel
Perbesaran: tulang disebut osteosit yang
dibentuk oleh osteoblas.
Osteoblas saling terhubung
dengan kanalikuli. Matriks
osteoblas mengandung
Sumber: kalsium fosfat yang
https://khayasar.files.wordpress. mengakibatkan matriks
com/2012/11/tulang-kompakta- mengeras. Tulang dapat
potongan-longitudinal.png dibagi menjadi dua macam
diakses pada 22 Oktober 2015 yaitu tulang padat (tidak
10:45 pm. memiliki rongga seperti
tulang pipa) dan tulang spons
(memiliki rongga seperti
tulang pendek).
Pembahasan
Pada preparat kode 3 dan 5 merupakan Jaringan tulang kompak. Tulang kompak asal
usulnya berasal dari Tulang Rawan (Kartilago) yang memiliki rongga yang nantinya akan diisi
oleh sel-sel pembentuk tulang atau osteoblas. Osteoblas kemudian akan membentuk sel-sel
tulang atau osteosit dimana satuan osteosit akan melingkari pembuluh darah kemudian sistem
saraf membentuk sistem havers matriks yang mengandung zat kapur dan fosfor sehingga tulang
menjadi keras dan membentuk tulang keras (Osteon). Jadi, dilihat dari foto hasil praktikum
terlihat perbedaan antara preparat kode 3 dan 5 merupakan jaringan yang sejenis yaitu jaringan
tulang kompak atau sejati.
Terkhir, preparat kode 4 merupakan Jaringan Ikat Darah. Ini sangat terlihat jelas dari
bentuk hasil foto praktikum. Darah merupakan jaringan ikat yang sangat khusus. Darah ini
berfungsi utama dalam transpor substansi dari satu bagian tubuh ke bagian lain. Disamping itu,
darah juga berperan dalam sistem kekebalan. Fungsi jaringan darah yaitu untuk membawa sari-
sari makanan, hormon, oksigen, sisa-sisa hasil metabolisme, serta mencegah infeksi. Jaringan
darah terdiri dari eritrosit (sel darah merah), leukosit (sel darah putih), trombosit (keping darah),
dan plasma darah.
Pertanyaan
E. Kesimpulan
F. Daftar Pustaka
Mescher L, Anthony. 2011. Histologi Dasar JUNQUEIRA Teks dan Atlas Edisi 12.
Penerbit Buku Kedokteran EGC: Jakarta
Pack, Philip E. 2007. Anatomi & Fisiologi. Pakar Raya Pustaka: Bandung.