No. absen :4
Kelas : vii a
Muhammadiyah purwodadi
1. Gunung Meletus
2. Gempa Bumi
3. Tsunami
Gb 3. Tsunami
4. Kebakaran Hutan
Gb 4. Kebakaran hutan
5. Tanah Longsor
Tanah longsor adalah tanah yang turun atau jatuh dari tempat yang
tinggi ke tempat yang lebih rendah. Masalahnya jika ada orang atau
pemukiman di atas tanah yang longsor atau di bawah tanah yang jatuh
maka sangat berbahaya. Tidak hanya tanah saja yang longsor karena batu,
pohon, pasir, dan lain sebagainya bisa ikut longsor menghancurkan apa
saja yang ada di bawahnya.
Longsor atau gerakan tanah adalah suatu peristiwa geologi yang terjadi
karena pergerakan asa batuan atau tanah dengan berbagai tipe dan jenis
seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah. Secara umum
kejadian longsor disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor pendorong dan
faktor pemicu. Faktor pendorong adalah faktor-faktor yang mempengaruhi
kondisi material sendiri, sedangkan faktor pemicu adalah faktor yang
menyebabkan bergeraknya material tersebut. Meskipun penyebab utama
kejadian ini adalah gravitasi yang mempengaruhi suatu lereng yang curam,
namun ada pula faktor-faktor lainnya yang turut berpengaruh :
Gb 5. Tanah longsor
Puting beliung cuaca sedang sedikit perusak namun sangat jauh dari
umumnya dan memiliki dinamik yang sama dengan setan
debu dan landspout. Mereka terbentuk saat barisan awan cumulus
congestus menjulang di perairan tropis dan semitropis. Angin ini memiliki
angin yang secara relatif lemah, dinding berlapis lancar, dan umumnya
melaju sangat pelan. Puting Beliung Tornado merupakan secara harafiah
sebutan untuk “tornado yang melintasi perairan”. Angin ini dapat
terbentuk melintasi perairan seperti tornado mesosiklon, atau menjadi
tornado darat yang melintas keluar perairan. Sejak angin ini terbentuk
dari badai petir perusak dan dapat menjadi jauh lebih dahsyat, kencang,
dan bertahan lebih lama daripada puting beliung cuaca sedang, angin ini
dianggap jauh lebih membahayakan.
Gb 6. Puting beliung
7. Banjir
Ukuran danau atau badan air terus berubah-ubah sesuai perubahan curah
hujan dan pencairan salju musiman, namun banjir yang terjadi tidak besar
kecuali jika air mencapai daerah yang dimanfaatkan manusia seperti desa,
kota, dan permukiman lain.
Gb 7. Banjir
C. Hakekat Penanggulangan Bencana.
1. Penanggulangan bencana merupakan salah satu wujud dari upaya untuk
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia.
2. Penanggulangan bencana adalah kewajiban bersama antara Pemerintah
dan masyarakat yang didasarkan pada partisipasi, dukungan dan prakarsa
masyarakat serta Pemerintah Daerah.
3. Penanggulangan bencana dititik beratkan pada tahap sebelum terjadinya
bencana yang meliputi kegiatan pencegahan, penjinakan dan kesiapsiagaan
untuk memperkecil, mengurangi dan memperlunak dampak yang
ditimbulkan oleh bencana.
4. Penanggulangan bencana adalah bagian dari kegiatan pembangunan yang
bertujuan untuk mengurangi penderitaan masyarakat dan meningkatkan
kehidupan dan penghidupan masyarakat secara lahir batin.
D. Tujuan Penanggulangan Bencana.
1. Memberikan perlindungan kepada masyarakat dari ancaman bencana.
2. Menyelaraskan peraturan perundang-undangan yang sudah ada.
3. Menjamin terselenggaranya penanggulangan bencana secara terencana,
terpadu, terkoordinasi dan menyeluruh.
4. Menghargai budaya lokal.
5. Membangun partisipasi dan kemitraan publik serta swasta.
6. Mendorong semangat gotong royong, kesetiakawanan dan kedemawanan.
7. Menciptakan perdamaian dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
E. Pasca Bencana
Dalam penanganan penanggulangan bencana ditahap pasca bencana dilakukan
kegiatan rehabilitas dan rekonstruksi.
1. Rehabilitasi. Dilakukan melalui kegiatan :
a) Perbaikan lingkungan daerah bencana.
b) Perbaikan prasarana dan sarana umum.
c) Pemberian bantuan perbaikan rumah masyarakat.
d) Pemulihan sosial psycologis.
e) Pelayanan kesehatan.
f) Rekonsiliasi dan resolusi konflik.
g) Pemulihan sosial ekonomi budaya.
h) Pemulihan keamanan dan ketertiban.
i) Pemulihan fungsi pemerintah.
j) Pemulihan fungsi pelayanan publik.
k) Ketentuan lain mengenai rehabilitasi diatur dengan peraturan
pemerintah.