Anda di halaman 1dari 10

BENCANA ALAM

Nama : dewinta putri hassari

No. absen :4

Kelas : vii a

Sekolah menengah pertama (smp)

Muhammadiyah purwodadi

Tahun ajaran 2013


A. Pengertian Bencana Alam

Bencana alam adalah suatu peristiwa alam yang mengakibatkan


dampak besar bagi populasi manusia. Peristiwa alam dapat berupa banjir,
letusan gunung berapi, gempa bumi, tsunami, tanah longsor, badai salju,
kekeringan, hujan es, gelombang panas, badai tropis, tornado, kebakaran
liar dan wabah penyakit.

B. Macam-Macam Bencana Alam

Bencana alam geologi adalah bencana alam yang terjadi di


permukaan bumi seperti gempa bumi, tsunami, tanah longsor dan gunung
meletus. Gempa bumi dan gunung meletus terjadi di hanya sepanjang
jalur-jalur pertemuan lempeng tektonik di darat atau lantai samudera.
Contoh bencana alam geologi yang paling umum adalah gempa bumi,
tsunami dan gunung meletus. Gempa bumi terjadi karena gerakan
lempeng tektonik. Gempa bumi pada lantai samudera dapat memicu
gelombang tsunami ke pesisir-pesisir yang jauh. Gelombang yang
disebabkan oleh peristiwa seismik memuncak pada ketinggian kurang dari
1 meter di laut lepas namun bergerak dengan kecepatan ratusan kilometer
per jam. Jadi saat mencapai perairan dangkal, tinggi gelombang dapat
melampaui 10 meter.

1. Gunung Meletus

Gunung meletus diawali oleh suatu periode aktivitas vulkanis


seperti hujan abu, semburan gas beracun, banjir lahar dan muntahan batu-
batuan. Aliran lahar dapat berupa banjir lumpur atau kombinasi lumpur
dan debu yang disebabkan mencairnya salju di puncak gunung, atau dapat
disebabkan hujan lebat dan akumulasi material yang tidak stabil.
Gb 1. Gunung meletus

2. Gempa Bumi

Gempa bumi adalah goncangan yang mengguncang suatu daerah


mulai dari yang tingkat rendah sampai tingkat tinggi yang membahayakan.
Gempa dengan skala tinggi dapat membuat luluhlantak apa-apa yang ada
di permukaan bumi. Rumah, gedung, menara, jalan, jembatan, taman,
landmark, dan lain sebagainya bisa hancur rata dengan tanah jika terkena
gempa bumi yang besar.

Kebanyakan gempa bumi disebabkan dari pelepasan energi yang


dihasilkan oleh tekanan yang dilakukan oleh lempengan yang bergerak.
Semakin lama tekanan itu kian membesar dan akhirnya mencapai pada
keadaan dimana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran
lempengan. Pada saat itulah gempa bumi akan terjadi.

Gempa bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan lempengan


tersebut. Gempa bumi yang paling parah biasanya terjadi di perbatasan
lempengan kompresional dan translasional. Gempa bumi fokus
dalam kemungkinan besar terjadi karena materi lapisan litosfer yang
terjepit kedalam mengalami transisi fase pada kedalaman lebih dari 600
km.
Gb 2. Gempa bumi

3. Tsunami

Tsunami adalah ombak yang sangat besar yang menyapu daratan


akibat adanya gempa bumi di laut, tumbukan benda besar/cepat di laut,
angin ribut, dan lain sebagainya. Sunami sangat berbahaya karena bisa
menyapu bersih pemukiman warga dan menyeret segala isinya ke laut
lepas yang dalam.Tsunami yang besar bisa membunuh banyak manusia
dan makhluk hidup yang terkena dampak tsunami.

Gb 3. Tsunami
4. Kebakaran Hutan

Kebakaran hutan adalah kebakaran yang diakibatkan oleh faktor


alam seperti akibat sambaran petir, kekeringan yang berkepanjangan,
leleran lahar, dan lain sebagainya. Kebakaran hutan menyebabkan dampak
yang luas akibat asap kebakaran yang menyebar ke banyak daerah di
sekitarnya. Hutan yang terbakar juga bisa sampai ke pemukiman warga
sehingga bisa membakar habis bangunan-bangunan yang ada.

Gb 4. Kebakaran hutan

5. Tanah Longsor

Tanah longsor adalah tanah yang turun atau jatuh dari tempat yang
tinggi ke tempat yang lebih rendah. Masalahnya jika ada orang atau
pemukiman di atas tanah yang longsor atau di bawah tanah yang jatuh
maka sangat berbahaya. Tidak hanya tanah saja yang longsor karena batu,
pohon, pasir, dan lain sebagainya bisa ikut longsor menghancurkan apa
saja yang ada di bawahnya.

Longsor atau gerakan tanah adalah suatu peristiwa geologi yang terjadi
karena pergerakan asa batuan atau tanah dengan berbagai tipe dan jenis
seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah. Secara umum
kejadian longsor disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor pendorong dan
faktor pemicu. Faktor pendorong adalah faktor-faktor yang mempengaruhi
kondisi material sendiri, sedangkan faktor pemicu adalah faktor yang
menyebabkan bergeraknya material tersebut. Meskipun penyebab utama
kejadian ini adalah gravitasi yang mempengaruhi suatu lereng yang curam,
namun ada pula faktor-faktor lainnya yang turut berpengaruh :

Erosi yang disebabkan sungai – sungai atau gelombang laut yang


menciptakan lereng-lereng yang terlalu curam lereng dari bebatuan dan
tanah diperlemah melalui saturasi yang diakibatkan hujan lebat gempa
bumi menyebabkan tekanan yang mengakibatkan longsornya lereng-lereng
yang lemah gunung berapi menciptakan simpanan debu yang lengang,
hujan lebat dan aliran debu-debu getaran dari mesin, lalu lintas,
penggunaan bahan-bahan peledak, dan bahkan petir berat yang terlalu
berlebihan, misalnya dari berkumpulnya hujan atau salju.

Gb 5. Tanah longsor

6. Angin Puting Beliung

Angin puting beliung adalah angin dengan kecepatan tinggi yang


berhembus di suatu daerah yang dapat merusak berbagai benda yang ada
di permukaan tanah. Angin yang sangat besar seperti badai, tornado, dan
lain-lain bisa menerbangkan benda-benda serta merobohkan bangunan
yang ada sehingga sangat berbahaya bagi manusia.
Puting Beliung secara resmi digambarkan secara singkat oleh National
Weather Service Amerika Serikat seperti tornado yang melintasi perairan.
Namun, para peneliti umumnya mencirikan puting beliung “cuaca sedang”
berasal dari puting beliung tornado.

Puting beliung cuaca sedang sedikit perusak namun sangat jauh dari
umumnya dan memiliki dinamik yang sama dengan setan
debu dan landspout. Mereka terbentuk saat barisan awan cumulus
congestus menjulang di perairan tropis dan semitropis. Angin ini memiliki
angin yang secara relatif lemah, dinding berlapis lancar, dan umumnya
melaju sangat pelan. Puting Beliung Tornado merupakan secara harafiah
sebutan untuk “tornado yang melintasi perairan”. Angin ini dapat
terbentuk melintasi perairan seperti tornado mesosiklon, atau menjadi
tornado darat yang melintas keluar perairan. Sejak angin ini terbentuk
dari badai petir perusak dan dapat menjadi jauh lebih dahsyat, kencang,
dan bertahan lebih lama daripada puting beliung cuaca sedang, angin ini
dianggap jauh lebih membahayakan.

Gb 6. Puting beliung
7. Banjir

Banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang


berlebihan merendam daratan. Pengarahan banjir Uni Eropa mengartikan
banjir sebagai perendaman sementara oleh air pada daratan yang biasanya
tidak terendam air. Dalam arti "air mengalir", kata ini juga dapat berarti
masuknya pasang laut. Banjir diakibatkan oleh volume air di suatu badan
air seperti sungai atau danau yang meluap atau menjebol bendungan
sehingga air keluar dari batasan alaminya.

Ukuran danau atau badan air terus berubah-ubah sesuai perubahan curah
hujan dan pencairan salju musiman, namun banjir yang terjadi tidak besar
kecuali jika air mencapai daerah yang dimanfaatkan manusia seperti desa,
kota, dan permukiman lain.

Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas


saluran air, terutama di kelokan sungai. Banjir sering mengakibatkan
kerusakan rumah dan pertokoan yang dibangun di dataran banjir sungai
alami. Meski kerusakan akibat banjir dapat dihindari dengan pindah
menjauh dari sungai dan badan air yang lain, orang-orang menetap dan
bekerja dekat air untuk mencari nafkah dan memanfaatkan biaya murah
serta perjalanan dan perdagangan yang lancar dekat perairan.

Gb 7. Banjir
C. Hakekat Penanggulangan Bencana.
1. Penanggulangan bencana merupakan salah satu wujud dari upaya untuk
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia.
2. Penanggulangan bencana adalah kewajiban bersama antara Pemerintah
dan masyarakat yang didasarkan pada partisipasi, dukungan dan prakarsa
masyarakat serta Pemerintah Daerah.
3. Penanggulangan bencana dititik beratkan pada tahap sebelum terjadinya
bencana yang meliputi kegiatan pencegahan, penjinakan dan kesiapsiagaan
untuk memperkecil, mengurangi dan memperlunak dampak yang
ditimbulkan oleh bencana.
4. Penanggulangan bencana adalah bagian dari kegiatan pembangunan yang
bertujuan untuk mengurangi penderitaan masyarakat dan meningkatkan
kehidupan dan penghidupan masyarakat secara lahir batin.
D. Tujuan Penanggulangan Bencana.
1. Memberikan perlindungan kepada masyarakat dari ancaman bencana.
2. Menyelaraskan peraturan perundang-undangan yang sudah ada.
3. Menjamin terselenggaranya penanggulangan bencana secara terencana,
terpadu, terkoordinasi dan menyeluruh.
4. Menghargai budaya lokal.
5. Membangun partisipasi dan kemitraan publik serta swasta.
6. Mendorong semangat gotong royong, kesetiakawanan dan kedemawanan.
7. Menciptakan perdamaian dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
E. Pasca Bencana
Dalam penanganan penanggulangan bencana ditahap pasca bencana dilakukan
kegiatan rehabilitas dan rekonstruksi.
1. Rehabilitasi. Dilakukan melalui kegiatan :
a) Perbaikan lingkungan daerah bencana.
b) Perbaikan prasarana dan sarana umum.
c) Pemberian bantuan perbaikan rumah masyarakat.
d) Pemulihan sosial psycologis.
e) Pelayanan kesehatan.
f) Rekonsiliasi dan resolusi konflik.
g) Pemulihan sosial ekonomi budaya.
h) Pemulihan keamanan dan ketertiban.
i) Pemulihan fungsi pemerintah.
j) Pemulihan fungsi pelayanan publik.
k) Ketentuan lain mengenai rehabilitasi diatur dengan peraturan
pemerintah.

2. Rekonstruksi. Dilakukan melalui kegiatan pembangunan yang lebih baik


meliputi :
a) Pembangunan kembali sarana dan prasarana.
b) Pembangunan kembali sarana sosial masyarakat.
c) Membangkitkan kembali kehidupan sosial budaya masyarakat.
d) Penerapan rancang bangun yang tepat dan penggunaan peralatan
yang lebih baik dan tahan bencana.
e) Partisipasi dan peran serta lembaga organisasi kemasyarakatan,
dunia usaha dan masyarakat.
f) Peningkatan kondisi sosial, ekonomi dan budaya.
g) Peningkatan fungsi pelayanan publik.
h) Peningkatan pelayanan utama dalam masyarakat.
i) Ketentuan lain mengenai rekonstruksi diatur dengan peraturan
pemerintah.

Anda mungkin juga menyukai