Restitusi – PPN
Posted on July 11th, 2014 by Admin
Artikel kali ini seputar perpajakan berisi informasi mengenai tata cara mengajukan pengembalian
atas kelebihan pajak (restitusi) pada PPN/PPnBM, hal ini telah sesuai dengan keputusan
Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 72/PMK.03/2010 tentang Tata Cara Pengembalian
Kelebihan PPN/PPnBM da Undang-undang PPN Nomor 42 Tahun 2009. Untuk selengkapnya
anda bisa pelajari tata caranya berikut ini.
DASAR HUKUM
1. Apabila dalam suatu Masa Pajak, Pajak Masukan yang dapat dikreditkan lebih besar
daripada Pajak Keluaran, selisihnya merupakan kelebihan Pajak yang
dikompensasikan ke Masa Pajak berikutnya.
2. PKP yang melakukan penyerahan BKP dan/atau penyerahan JKP kepada Pemungut PPN
3. PKP yang melakukan penyerahan BKP dan/atau penyerahan JKP yang PPN-nya tidak
dipungut;
1. SPT Masa PPN, dengan cara mengisi (memberi tanda silang) pada kolom
“Dikembalikan (restitusi)”; atau
3. Apabila jangka waktu 1 bulan tersebut telah lewat dan Direktur Jenderal Pajak tidak
menerbitkan SKPPKP, permohonan pengembalian kelebihan Pajak yang diajukan
dianggap dikabulkan dan SKPPKP harus diterbitkan paling lama 7 hari setelah jangka
waktu 1 bulan tersebut berakhir.
2. Dalam hal SKPPKP tidak diterbitkan, terhadap PKP beresiko rendah tersebut harus
diberikan pemberitahuan secara tertulis dengan menggunakan formulir lampiran PMK-
72/PMK.03/2010 dan permohonan pengembalian kelebihan Pajak; dari PKP ini akan
diproses berdasarkan ketentuan Pasal 17B UU KUP.
3. Apabila setelah melampaui jangka waktu 12 bulan tersebut Direktur Jenderal Pajak tidak
memberi suatu keputusan, permohonan pengembalian kelebihan pembayaran pajak
dianggap dikabulkan dan SKPLB harus diterbitkan paling lama 1 bulan setelah jangka
waktu tersebut berakhir.;
2. Dalam hal berdasarkan hasil pemeriksaan; diterbitkan SKPKB, PKP kriteria tertentu
atau PKP yang memenuhi persyaratan tertentu wajib membayar jumlah kekurangan Pajak
ditambah dengan sanksi administrasi berupa kenaikan sebesar 100% dari jumlah
kekurangan pembayaran Pajak
3. Dalam hal berdasarkan hasil pemeriksaan diterbitkan SKPKB, PKP berisiko rendah wajib
membayar jumlah kekurangan Pajak ditambah dengan sanksi administrasi berupa bunga
sebesar 2% per bulan, paling lama 24 bulan, dari jumlah kekurangan pembayaran Pajak
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (2) UU KUP.