Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

AL-QUR’AN SEBAGAI MUKJIZAT

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah:

I’JAZUL QUR’AN

DOSEN PENGAMPU:

MISBAHUL MUNIR, M.Pd.I

Disusun Oleh:

SITI FATIMAH

YUNIARTI

JURUSAN TAFSIR AL-QUR’AN

SEKOLAH TINGGI ILMU AL-QUR’AN (STIQ AN-NUR)

TEBING SULUH, KEC. LEMPUING, KAB. OGAN KOMERING ILIR

SUMATERA SELATAN

2017/2018

i
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT SWT yang telah memberikan rahmat serta kemudahan
kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah mata kuliah Ijazul
Qur’an. saya yang berjudul “Al-Qur’an Sebagai Mukjizat”. Sholawat serta salam tidak henti-
hentinya tercurahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat, dan
orang -orang yang mengikutinya hingga hari kiamat.

Makalah ini menjelaskan tentang Pengertian Mukjizat, Syarat-Syarat Mukjizat,


Perbedaan Mukjizat, karomah,sihir, Pengertian Mukjizat Al-Qur’an, Tujuan dan Fungsi Al-
Qur’an, dan Macam-Macam Mukjizat. Dengan demikian makalah ini diharapkan dapat
membantu proses belajar mahasiswa.

Teriring ucapan terima kasih kepada Bapak Misbahul Munir, M.Pd.I selaku dosen
pengampu saya dalam pelajaran mata kuliah Ijazul Qur’an, juga kepada semua pihak yang
telah memberikan bantuan serta motivasi kepada saya dalam menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari bahwa dalam makalah ini banyak terdapat kesalahan dan kekurangan
yang masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca sangat
dibutuhkan guna perbaikan dan peningkatan kualitas makalah di masa yang akan datang.

Demikian makalah ini saya susun, semoga makalah ini bisa bermanfaat dan dapat
manambah ilmu bagi kita semua serta manjadi tambahan referensi bagi penyusun makalah
dengan tema yang senada diwaktu yang akan mendatang.

Tebing Suluh,19 November 2018

Penulis

ii
DAFTAR ISI

JUDUL…………………………………………………………………………. i

KATA PENGANTAR………………………………………………………… ii

DAFTAR ISI…………………………………………………………………... iii

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………….. 1

A. Latar Belakang……………………………………………………… 1

B. Rumusan Masalah…………………………………………………... 1

C. Tujuan………………………………………………………………. 1

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………….. 2

A. Pengertian I’jaz………………………… ………………………….. 2


1. Mukjizat menurut Agama Islam……………………………….. 2
2. Syarat-Syarat Mukjizat………………………………………… 3
3. Perbedaan Mukjizat, Karamah, Sihir………………………….. 3
4. Pengertian Mukjizat Al-Qur’an……………………………….. 6
B. Tujuan dan Fungsi Al-Qur’an…………………………………. 6
C. Macam-Macam Mukjizat………………………………………. 7

BAB III PENUTUP………………………………………………………… 9

A. Kesimpulan………………………………………………………… 9

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………… 10

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang Masalah

B. Rumusan Masalah
(1) Apa pengertian dari mukjizat?
(2) Bagaimana mukjizat menurut agama islam?
(3) Apa berbedaan mukjizat , karomah, sihir?
(4) Apa pengertian dari mukjizat al-Qur’an?
(5) Apa tujuan dan fungsi dari al-Qur’an?
(6) Sebutkan macam-macam mukjizat?
C. Tujuan
(1) Menjelaskan pengertian tentang mukjizat
(2) Menjelaskan bagaimana mukjizat menurut agama islam
(3) Menyebutkan perbedaan-perbedaan antara mukjizat, karamah, dan sihir
(4) Menjelaskan pengertian dari mukjizat al-Qur’an
(5) Menyebutkan tujuandan fungsi dari al-Qur’an
(6) Menyebutkan macam-macam mukjizat

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian I’JAZ ( Mukjizat )
1. Mukjizat menurut Agama Islam
Menurut bahasa kata mukjizat berasal dari kata yang berarti melemahkan .sedangkan
sang pelaku di sebut sementara klau kemampuan melemahkan pihak lain amat menonjol
sehingga dapat melambuhkan pihak lawan di sebut “ ‫ “ معجزة‬yang menunjukkan arti
mubalaghoh .

I’jaz kemukjizatan dalam bahasa Arab adalah menisbatkan sifat lemah kepada orang
lain,sampai-sampai ia tidak bias berbuat apa-apa .Allah berfirman dalam Q.S.Al-Maidah ayat
31.

     


     
    
    
     

Artinya :

Kemudian Allah hantarkan seekor burung gagak (menyuruhnya ) mengorek-


ngorek di bumi supaya ,dipelihatkan kebada ( Qabil) bagaimana menimbus mayat
saudaranya (Qabil) berkata :” Wahai celakanya Aku ! Alangkah lemah serta
bodohnya aku , aku tidak tahu berbuat seperti burung gagak ini,supaya aku dapat
menimbuskan mayat saudaraku ?”. Kerana itu menjadilah ia dari golongan orang-
orang yang menyesal.

Secara terminology yang dimaksud dengan I’jaz adalah tanda-tanda kebenaran


seorang. Jadi I’jaz Al-Qur’an (kemukjizatan Al-Qur’an ) ialah kekuatan ,keunggulan dan
keistimewaan yang dimiliki Al-Qur’an yang menentapkan kelemahan manusia baik secara
berpisah-pisah maupun secara berkelompok ,untuk bias mendatangkan sesuatu yang serupa
atau menyamainya.

Manna Khalil al kaththan ( dalam Rosihon Anwar,2000:11) menyimpulkan bahwa “


Mukjizat ialah suatu kejadian yang keluar dari kebiasaan disertai dengan unsur tantangan
,dan tidak akan dapat ditandingi”.

Mengakhiri pengertian I’jaz Al-Qur’an ini ada baiknya mengutip per nyataan
Muhammad Abduh dalam kitabnya Risalah Tauhid yang menerangkan bagaimana ketinggian
kemajuan bahasa serta sastra Arab pada masa turunnya Al-Qur’an,yaitu Al-Qur’an
diturunkan pada suatu masa itu banyak sekali terdapat para ahli sastra yang menguasai ilmu
ini dengan sangat baik. Kemudian ia berkata mengenai tantangan Al-Qur’an terhadap ahli
sastra tersebut “ Benarlah bahwa AL-Qur’an itu suatu mukjizat. Telah berlalu masa yang
panjang telah silih berganti datangnya angkatan demi angkatan tantangan Al-Qur’an tetap
berlsku tapi tak seorang pun dapat menjawabnya. Semua kembali dengan tangan hampa
2
karena lemah dan tiada berdaya . bukankah lahirnya kitab Al-Qur’an ini dibawa oleh seorang
Nabi yang Ummi ,suatu muk’jizat yang terbesar yang dapat membuktikan bahwa ia bukan
buatan manusia,memang sebenarnya ia mu’jizat untuk membuktikan kebenaran Nabi
Muhammad yang terpancar dari ilmu Ilahi.

2. Syarat-syarat Mukjizat

Adapun syarat-syarat mukjizat ialah :

a) Hal atau peristiwa luar biasa

Yang dimaksud luar biasa disini adalah sesuatu yang berada di


luar jangkauan sebab dan akibat yang diketahui hokum-hukumnya
secara umum. Jadi dengan demikian hipnotisme atau sihir misalnya
,walaupun sekilas terlihat ajaib atau luar biasa namun karena dapat
dipelajari maka ia tidak termasuk dalam pengertian “luar biasa” dalam
definisi diatas.

b) Terjadi atau dipaparkan oleh seorang yang mengaku nabi

Tidak mustahil terjadi hal-hal diluar kebiasaan pada diri


siapapun. Namun apabila bukan dari seorang yang mengaku
Nabi,maka ia tidak dinamakan mukjizat.

c) Mendukung tantangan terhadap yang meragukan kenabian

Tantangan ini harus berbarengan dengan pengakuannya


sebagai Nabi dan tantangan tersebut harus pula merupakan sesuatu
yan g sejalan dengan ucapan Nabi.

d) Tantangan tersebut tidak mampu atau gagal dilayani.

Bila yang ditantang berhasil melakukan hal yang serupa maka


ini berarti bahwa pengakuan sang penantang tidak ,perlu digarisbawahi
bahwa kandungan tantangan harus benar-benar dipahami oleh yang
ditantang,bahkan untuk lebih membuktikan tantangan mereka biasanya
aspek kemu’jizatan masing-masing Nabi adalah hal-hal yang sesuai
dengan bidang keahlian umatnya.

3. Perbedaan Mukjizat,Keramat,Sihir

Adapun perbedaan dari mukjizat,keramat dan sihir yakni :

a. Mukjizat tidak dapat dilenyapkan ,mujizat dimiliki para nabi


dan rasul
Berikut dalil dalil mengenai mukjizat

3
1) Mukjizat berasal dari Allah Swt. sebagai bentuk
pemuliaan terhadap nabi dan rasul-Nya. Sedangkan
sihir adalah amalan-amalan setan.

‫سلَ ْي َمانُ َو ٰلَ ِك َّن‬


ُ ُ ‫اطينُ َعلَ ٰى ُم ْل ِك‬
‫س َل ْي َمانَ ۖ َو َما َكفَ َر‬ ِ َ‫شي‬َّ ‫َواتَّبَعُوا َما تَتْلُو ال‬
‫السِحْ َر‬ َ َّ‫الن‬
‫اس‬ َ‫يُ َع ِل ُمون‬ ‫َكفَ ُروا‬ َ‫اطين‬ َّ ‫ال‬
ِ َ‫شي‬

“Mereka mengikuti apa yang dibaca oleh setan-setan


pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka
mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir),
padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan
sihir), hanya setan-setan itulah yang kafir
(mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada
manusia.” (al-Baqarah: 102)

2) Mukjizat mengandung tantangan yang bersifat umum


bagi penentang dakwah rasul untuk menghadapi
mukjizat itu, kalau memang mereka mampu.

َ‫آن ََل يَأْتُون‬


ِ ‫نس َو ْال ِج ُّن َعلَ ٰى أَن يَأْتُوا بِ ِمثْ ِل ٰ َهذَا ْالقُ ْر‬ ِْ ‫ت‬
ُ ‫اْل‬ ِ َ‫قُل لَّئِ ِن اجْ ت َ َمع‬
‫يرا‬ َ
ً ‫ظ ِه‬ ‫ض‬ ٍ ‫ِلبَ ْع‬ ‫ض ُه ْم‬
ُ ‫بَ ْع‬ َ‫َكان‬ ‫َولَ ْو‬ ‫بِ ِمثْ ِل ِه‬

Katakanlah, “Sesungguhnya jika manusia dan jin


berkumpul untuk membuat yang serupa al-Qur’an ini,
niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa
dengannya, sekalipun sebagian mereka menjadi
pembantu bagi sebagian yang lain.” (al-Isra’: 88)

Berbeda halnya dengan sihir, tidak ada seorang


penyihir pun berani membuka tantangan secara umum.
Apalagi saat sihir dihadapkan dengan ayat-ayat al-
Qur’an dan zikir, niscaya mereka akan menuai
kekalahan dan kebinasaan.

3) Mukjizat diberikan oleh Allah kepada nabi dan rasul-


Nya tanpa laku/latihan tertentu, belajar, atau kaidah-
kaidah yang harus senantiasa diterapkan. Adapun sihir,
ilmu ini memiliki kaidah-kaidah yang bisa dipelajari
setiap orang, dengan syarat dia mau menjual agamanya.
Allah Subhanahu wata’ala berfirman,

‫نز َل َعلَى ْال َملَ َكي ِْن بِبَابِ َل‬ ِ ُ ‫اس السِحْ َر َو َما أ‬ َ َّ‫اطينَ َك َف ُروا يُعَ ِل ُمونَ الن‬
ِ َ‫شي‬ َّ ‫َو ٰلَ ِك َّن ال‬
ۖ ‫وَل إِنَّ َما نَحْ نُ فِتْنَةٌ فَ ََل ت َ ْكفُ ْر‬
َ ُ‫ان ِم ْن أ َ َح ٍد َحت َّ ٰى يَق‬
ِ ‫اروتَ ۚ َو َما يُعَ ِل َم‬
ُ ‫َاروتَ َو َم‬ ُ ‫ه‬
‫ارينَ بِ ِه ِم ْن‬ ِ ‫ض‬ ْ ُ َّ
َ ِ‫فَيَتَعَل ُمونَ ِم ْن ُه َما َما يُفَ ِرقونَ بِ ِه بَيْنَ ال َم ْر ِء َوزَ ْو ِج ِه ۚ َو َما هُم ب‬
4
ۚ ‫َين َفعُ ُه ْم‬ ‫َو ََل‬ ‫َيض ُُّر ُه ْم‬ ‫َما‬ َ‫َو َيت َ َعلَّ ُمون‬ َّ
ۚ ِ‫َّللا‬ ‫ِبإِذْ ِن‬ ‫ِإ ََّل‬ ‫أ َ َح ٍد‬

Hanya setan-setan itulah yang kafir (mengerjakan


sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan
apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di
negeri Babil, yaitu Harut dan Marut, sedangkan
keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorang
pun sebelum mengatakan, “Sesungguhnya kami hanya
cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir.”
Mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang
dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara
seorang (suami) dengan istrinya. Mereka itu (ahli
sihir) tidak memberi mudarat dengan sihirnya kepada
seorang pun kecuali dengan izin Allah. Mereka
mempelajari sesuatu yang memberi mudarat
kepadanya dan tidak memberi manfaat. (al-Baqarah:
102).

b. Karamah merupakan pemberian dan karunia dari Allah ta’ala


kepada hamba-Nya yang terpilih dan tidak perlu adanya
pengorbanan.karamah .Karamah diberikan oleh Allah
Swt.kepada wali-wali-Nya , seperti apa yang Dia ( Allah SWT)
berika kepada Ashabul Kahfi berupa oenjagaan dari kejelekan
kaumnya dengan cara yang luar biasa. Mereka tidur selama 309
tahun dalam goa, seperti dikisahkan oleha Al-Qur’an

َ ‫لَ ِبثُوا ِفي َك ْه ِف ِه ْم ثَ ََل‬


ْ ‫ث ِمائَ ٍة ِسنِينَ َو‬
‫ازدَاد ُوا ِت ْس ًعا‬

“Mereka tinggal dalam gua mereka tiga ratus tahun dan


ditambah sembilan tahun (lagi).” (al-Kahfi: 25)

c. Sihir
Sementara sihir dapat dimiliki oleh siapa saja atau kelompok
manapun . sihir juga dapat ditiru dan bisa dilakukan secara
bersamaan dalam satu waktu sekaligus . sihir juga merupakan
hukum sebab-akibat yang dikehendaki Allah SWT .

Sihir selalu bisa dikalahkan. Berbeda halnya dengan mukjizat,


tidak mungkin dikalahkan.

َ ‫ف َما َيأ ْ ِف ُكونَ () فَ َوقَ َع ْال َح ُّق َو َب‬


‫ط َل َما كَانُوا‬ ُ َ‫ِي ت َْلق‬
َ ‫صاكَ ۖ فَإِذَا ه‬
َ ‫ع‬ ِ ‫س ٰى أ َ ْن أ َ ْل‬
َ ‫ق‬ َ ‫َوأ َ ْو َح ْينَا ِإلَ ٰى ُمو‬
َ ‫يَ ْع َملُونَ () فَغُ ِلبُوا ُهنَالِكَ َوانقَلَبُوا‬
َ‫صاغ ِِرين‬

Dan kami wahyukan kepada Musa, “Lemparkanlah

5
tongkatmu!” Sekonyongkonyong tongkat itu menelan apa yang
mereka sihirkan. Karena itu, nyatalah yang benar dan batallah
yang selalu mereka kerjakan. Mereka kalah di tempat itu dan
jadilah mereka orang-orang yang hina. (al-A’raf: 117—119).

4. Pengertian Mukjizat Al-Qur’an

Al-Qur’anul karim adalah mukjizat Islam yang kekal dan mukjizatnya selalu
diperkuat oleh kemajuan ilmu pengetahuan. Perkembangan dan kemajuan berfikir manusia
senantiasa disertai oleha wahyu yang sesuai dan dapat memecahkan problem-problem yang
di hadapi oleh kaum setiap rasul saat itu, sampai perkembangan itu mengalami
kematangannya. Rasulullah SAW diutus oleh Allah Swt di saat manusia mengalami
kekosongan para rasul,untuk menyempurnakan “ bangunan “ saudara-saudara pendahulunya (
para Rasul dengan syariatnya yang universal dan abadi .

Al-qur’an adalah risalah Allah kepada manusia semuanya. Banyak nas yang
menunjukkan hal itu,baik itu di dalam Qur’an maupun di dalam sunnah.

Dijelaskan dalam Al-Qur’an yakni dalam Surah Al-A’raf ayat 158, Surah al-Furqan ayat
1,Surah Al-Ahzab ayat 40 dalam surah Asy-Syura ayat 13 dll.

Rasulullah juga telah menantang orang-orang Arab dengan Qur’an, padahal Qur’an
diturunkan dengan bahasa mereka dan mereka pun ahli dalam bahasa itu dan retorikannya.
Namun ternyata mereka tidak mampu membuat seperti Qur’an,atau membuat sepuluh surah
saja, bahkan satu surah pun seperti Qur’an. Maka terbuktilah kemukjizatan Qur’an dan
terbukti pula kerasulan Muhammad . Allah telah menjaganya dan menjaga pula
penyampaiannya yang beruntun, sehingga taka da penyimpangan atau perbuatan apapun.

B. Tujuan Dan Fungsi Al-Qur’an

Al-Qur’an adalah kalam Allah yang di wahyukan kepada Nabi Muhammad SAW
sebagai mukjizat baginya dan terbukti kebenaran kerasulannya . Allah menurukan Al-Qur’an
kepada Rasul dan Nabinya yang terakhir Muhammad Saw , dengan membawa beberapa
fungsi dan tujuan :

1. Petunjuk bagi umat manusia


 Q.S Al-Baqarah :185
 Q.S Al-Baqarah : 2

2. Sumber pokok ajaran Islam


Diantara ayat-ayat yang menerangkan yakni :
 Q.S An-Nisa : 105
 Q.S An-Nahl : 89

6
3. Peringatan dan pelajaran bagi umat manusia
Diantara ayat-ayat yang menerangkan yakni
 Q.S Asy-Syura:7
 Q.S An-Nahl : 112

C. Macam-Macam Mukjizat

Secara garis besar ,mukjizat dibagi dalam dua bagian pokok, yaitu :

1. Mukjizat Indrawi ( Tidak Kekal/ Hissiyyah )


Maksudnya adalah keluarbiasaanya dapat disaksikan atau
dijangkau langsung lwat panca indra oleh masyarakay tempat nabi
tersebut menyampaikan risalahnya.Contoh Perahu Nabi Nuh yang
di buat atas petunjuk Allah sehingga mampu bertahan dalam situasi
ombak dan gelombang yang demikian dahsyat.Tidak terbakarnya
Nabi Ibrahim a.s dalam kobaran api yang sangat besar,berubah
wujudnya tongkat Nabi Musa a.s menjadi ular .penyembuhan yang
dilakukan oleh nabi Isa a.s atas izin Allah ,dll. Semuanya bersifat
material indrawi sekaligus terbatas pada lokasi tempat wafatnya
mereka.

2. Mukjizat Immaterial ( Maknawi / logis dan dapat dibuktikan


sepanjang masa /Aqliyah)
Mukjizat maknawi adalah mukjizat yang mungkin dapat dicapai
dengan kekuatan panca indra tetapi harus dicapai dengan kekuatan
akal . mukjizat ini tentunya sesuai dengan namanya lebih banyak
ditopang oleh kemampuan Intelektual yang rasional .Mukjizat ini
sifatnya tidak dibatasi oleh suatu tempat dan masa tertentu dan
dapat di pahami oleh akal. Mukjiat yang Allah turunkan kepada
nabi Muhammad SAW beruupa Al-Qur’an ialah berupa mukjizat
Immaterial karena dapat dijangkau oleh setiap oraang yang
berfikir,bermata hati terang, dan dapat menggunakan akalnya
dengan jernih serta jujur dimanapun dan kapanpun.

Demikian macam –macam I’jaz secara umum. Dan dalam sebuah buku yang berjudul
“ al-I’jaz fi al-qur’an fi wujuhi mukhtasyifah “ macam macam I’jaz antaara lain terbagi
menjadi :

1. I’Jaz Balaghi ( Berita mengenai hal ghaib)

Sebagian ulama mengatakan bahwa salah satu mukjizat Al-Qur’an adalah


berita ghaibnya. Salah satu contoh berita ghaib adalah kisah Fir’aun yang mengejar
Nabi Musa AS. Hal ini diceritakan dalam Q.S. Yunus : 92.

7
   
      
    

Artinya :

Maka yang demikian (sifatNya dan kekuasaanNya) ialah Allah, Tuhan kamu
yang sebenar-benarnya; sesudah nyatanya sesuatu yang betul dan benar, maka
tidakkah yang lain daripada itu salah dan karut sahaja? Oleh itu, bagaimana kamu
dapat dipesongkan dari kebenaran?” ( Q.S Yunus : 92)

2. I’jaz tasyri’ ( perundang – undangan ),


3. I’jaz thibby ( kedokteran ),
4. I’jaz falaky ( astronomi ),

 Q.S Nuh ayat 38


 Q.S Nuh ayat 16
 Q.S Al An’am ayat 125

5. I’jaz adady ( bilangan ),


6. I’jaz I’lamy ( informasi ),
7. I’jaz thabi’I ( fisika ),dan
8. Sebagainya.

Dan masih banyak ratusan ayat lainnya yang mengisyaratkan berbagai fenomena
ilmiah yang jika dikaitkan dengan penemuan ilmiah modern dapat menumbuhkan iman bagi
orang – orang kafir dalam menguatkan iman orang muslim bahwa Al-Qur’an benar – benar
firman Allah dan bukan karangan Nabi Muhammad SAW yang sering dilontarkan kaum kafir
dewasa ini.

8
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa AL-Qur’an ini adalah mukjizat terbesar
yang diberikan Allah kepada Nabi Muhammad SAW. Kita tahu bahwa setiap nabi di utus Allah selalu
dibekali mukjizat untuk meyakinkan manusia yang ragu dan tidak percaya terhadap pesan atau misi
yang dibawa oleh nabi.

Dengan demikian penulis disini membahas mengenai I’jaz atau mukjizat Al-Qur’an beserta
ruang lingkupnya yakni syarat-syarat mukjizat, perbedaan mukjizat,karamah,dan sihir,pengertian
mukjizat al-qur,an ,tujuan dan fungsi AL-Qur’an serta macam-macam mukjizat.

Akhirul kalam,semoga makalah ini dapat menjadi wawasan bagi penulis dan pembaca.
Dengan demikian dalam hal ini penulis juga tak lupa mohon maaf kepada semua pihak kritik dan
saran penulis harapakan demi perbaikan penulisan makalah selanjutnya..

9
DAFTAR PUSTAKA

http://numberquran.blogspot.com/2017/09/ijaz-dan-mukjizat_28.html

http://wanitasalihah.com/perbedaan-antara-mukjizat-karomah-dan-sihir/
Buku “Membongkar Tipu Daya Dukun Sakti berkedok Wali” Ustadz Zainal Abidin bin
Syamsuddin, Lc. Pustaka Imam Bonjol. Jakarta 2014

http://www.darussalaf.or.id/aqidah/perbedaan-mukjizat-karamah-dan-sihir/

10

Anda mungkin juga menyukai