Chapter II PDF
Chapter II PDF
TINJAUAN PUSTAKA
kefarmasian oleh apoteker. Apoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulus dan
obat, bahan obat, obat tradisional dan kosmetik. Perbekalan kesehatan adalah
semua bahan selain obat dan peralatan yang diperlukan untuk menyelenggarakan
pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat, serta pengembangan
Kefarmasian.
a. Apotek
c. Puskesmas
d. Klinik
f. Praktek bersama
apotek meliputi:
lainnya.
masyarakat.
masyarakat.
2. Pada halaman terdapat papan petunjuk yang dengan jelas tertulis kata
apotek.
aktivitas pelayanan dan penjualan produk lainnya, hal ini berguna untuk
kesalahan penyerahan.
5. Masyarakat diberi akses secara langsung dan mudah oleh apoteker untuk
pendingin.
medikasi pasien
d. ruang racikan
obat dan barang-barang lain yang tersusun rapi, terlindung dari debu,
memodifikasi pengobatan.
pasien.
darurat.
gigi, dan dokter hewan kepada apoteker untuk menyediakan dan menyerahkan
A. Skrining resep
tangan atau para dokter serta nama, alamat, umur, jenis kelamin, dan
pemberian obat.
diperlukan.
tangan/alat/spatula/sendok
minum
7. Menyiapkan etiket
5. Membuat salinan resep sesuai denagn resep asli dan diparaf oleh
apoteker
RI, 2006).
dimengerti, akurat, tidak bias, etis, bijaksana, dan terkini. Informasi obat pada
obat, jangka waktu pengobatan, aktivitas serta makanan dan minuman yang
tidak bias, etis, dan bijaksana baik secara lisan maupun tertulis.
informasi pasien.
penyakit ringan dengan memilihkan obat yang sesuai dan apoteker harus
berpartisipasi secara aktif dalam promosi dan edukasi. Apoteker ikut membantu
swmedikasi.
pengobatan, efek samping yang mungkin terjadi, serta hal – hal yang
dokter.
Pelayanan konsumen dapat berupa produk, jasa atau campuaran produk dan
jasa. Apotek merupakan pelayanan produk dan jasa yang dikaitkan dengan
”assurance”.
pelanggan.
media komunikasi.
wawancara langsung.
ditetapkan).
telah ditetapkan.
kefarmasian, salah satu indikator yang mudah dilakukan adalah dengan mengukur
merupakan fungsi dari perbedaan antara kinerja yang dirasakan dengan harapan.
Apabila kinerja dibawah harapan, maka konsumen akan kecewa. Bila kinerja
sesuai dengan harapan konsumen akan puas. Sedangkan bila kinerja melebihi
harapan konsumen akan sangat puas. Harapan konsumen dapat dibentuk oleh
pengalaman masa lampau, komentar dari kerabatnya serta janji dan informasi
pemasar dan saingannya. Konsumen yang puas akan setia lebih lama, kurang
sensitif terhadap harga dan memberi komentar yang baik tentang apotek
(Supranto, 2006).
Dalam hal ini, digunakan skala lima tingkatan (Likert) yang terdiri dari sangat
penting, cukup penting, kurang penting, dan tidak penting (Supranto, 2006).
berikut:
(Supranto, 2006).
Dalam penelitian ini terdapat dua buah variabel yang diwakilkan oleh huruf X
(Supranto, 2006).
Xi
Tki = x100%
Yi
Selanjutnya sumbu mendatar (X) akan dihiasi oleh skor tingkat pelaksanaan,
sedangkan sumbu tegak (Y) akan dihiasi oleh skor tingkat kepentingan. Dalam
X=
∑ Xi Y=
∑ Yi
n n
n = Jumlah responden
Diagram kartesius merupakan suatu bangun yang dibagi atas empat bagian
yang dibatasi oleh dua buah garis yang berpotongan tegak lurus pada titik-titik (
elemen penting dalam menyediakan pelayanan yang lebih baik, lebih efisien, dan
lebih efektif. Apabila pelanggan merasa tidak puas terhadap suatu pelayanan yang
disediakan, maka pelayanan tersebut dapat dipastikan tidak efektif dan tidak
efesien. Hal ini terutama sangat penting bagi pelayanan publik. Tingakat kepuasan
yang sama. Hal ini akan merupakan promosi dari mulut ke mulut bagi calon
konsumen lainnya yang diharapkan sangat positif bagi usaha apotek (Supranto,
2006).
sulit. Kepuasan konsumen adalah merupakan faktor yang menentukan salah satu
Pelanggan memang harus dipuaskan, sebab kalau mereka tidak puas akan