Anda di halaman 1dari 4

NAMA : RANI AWALLU ROHMAH

NO : 10

KELAS : XII AP 2

Pengertian Administrasi Keuangan

Pengertian Administrasi Keuangan adalah suatu upaya pengelolaan yang mencakup semua
aktivitas yang berhubungan dengan keuangan guna mencapai tujuan suatu perusahaan atau
organisasi.

Pengertian administrasi keuangan menurut para ahli dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu:

1. Dalam Arti Sempit

Pengertian administrasi keuangan dalam arti sempit adalah semua aktivitas yang berhubungan
dengan pencatatan pemasukan dan pengeluaran untuk pembiayaan berbagai kegiatan
organisasi, dimana bentuknya berupa tata usaha atau tata pembukuan keuangan.

2. Dalam Arti Luas

Pengertian administrasi keuangan dalam arti luas adalah suatu kebijakan mengenai pengadaan
dan penggunaan keuangan organisasi untuk mewujudkan kegiatan organisasi tersebut, dimana
bentuknya berupa pengelolaan keuangan meliputi perencanaan, pengaturan,
pertanggungjawaban, dan pengawasan keuangan.

Menurut The Liang Gie, pengertian administrasi keuangan adalah proses perencanaan,
penyediaan, dan penggunaan uang dalam suatu perusahaan/ organisasi. Dengan kata lain,
administrasi keuangan merupakan kegiatan penataan keuangan, yang mencakup penyusunan
anggaran belanja, penentuan sumber dana, cara pemakaian, hingga pembukuan.

Singkatnya, pelaksanaan administrasi keuangan yang baik akan berdampak positif pada
produktifitas dan juga bagi suasana kerja di sebuah perusahaan. Dengan begitu, maka
pengelolaan keuangan di suatu perusahaan akan lebih tertata dengan baik dan
menghasilkan output yang sangat baik bagi perusahaan itu sendiri.

Penyusunan struktur dan skala upah dilaksanakan melalui :

o Analisa jabatan

Analisa jabatan adalah proses metode secara sistimatis untuk memperoleh data jabatan,
mengolahnya menjadi informasi jabatan yang dipergunakan untuk berbagai kepentingan
program kelembagaan, ketatalaksanaan dan Manajemen Sumber Daya Manusia.
o Uraian jabatan

Uraian jabatan adalah ringkasan aktivitas-aktivitas yang terpenting dari suatu jabatan, termasuk
tugas dan tanggung jawab dan tingkat pelaksanaan jabatan tersebut.

 Evaluasi Jabatan

Evaluasi jabatan adalah proses menganalisis dan menilai suatu jabatan secara sistimatik untuk
mengetahui nilai relatif bobot jabatan-jabatan dalam suatu organisasi.

Apa saja yang menjadi dasar pertimbangan penyusunan struktur upah?

Dasar pertimbangan penyusunan struktur upah dapat dilakukan melalui :

 Struktur organisasi
 Rasio perbedaan bobot pekerjaan antar jabatan
 Kemampuan perusahaan
 Upah minimum
 Kondisi pasar

Faktor-faktor menentukan skala gaji

 faktor lamanya masa kerja -yang atas dasar pengalaman kerja (experience)-,
mempengaruhi perkembangan skill secara empirik (autodidak);
 - faktor profesionalisme, keterampilan dan kecakapan serta kemahiran dalam
melakukan pekerjaan;
 - tinggi-rendahnya produktivitas, atau besar-kecilnya produk yang dihasilkan
(kinerja);
 - faktor volume dan beban kerja serta besar-kecilnya resiko pekerjaan;
 - tinggi-rendahnya jabatan (terkait wewenang dan tanggung-jawab) seseorang
pekerja/buruh;
 - aspek kewilayahan, seperti jauh-dekatnya lokasi atau tempat kerja atau perbedaan
wilayah -penetapan- upah;
 - aspek kepribadian, terkait dengan tingkat kepercayaan dan kejujuran serta nilai-nilai
kepribadian lainnya bagi seseorang pekerja (aspek personality);
 - banyak atau sedikitnya uji kompetensi dan sertifikasi kompetensi yang dimiliki, atau
tinggi-rendahnya kualifikasi pendidikan (sebagai basic start awal dalam bekerja);
 - dan lain-lain sebagainya;
Kapan Jam Kerja Anda Bisa Disebut Lembur?
 Yang dimaksud dengan lembur adalah pekerjaan yang dilakukan di luar ketentuan
waktu kerja. Menurut Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik
Indonesia Nomor KEP. 102 MEN VI 2004 Pasal 1, Anda harus membayar uang lembur
untuk karyawan yang:
 1. Bekerja lebih dari 7 jam sehari dan 40 jam seminggu untuk 6 hari kerja
2. Bekerja lebih dari 8 jam sehari dan 40 jam seminggu untuk 5 hari kerja
3. Bekerja pada hari istirahat mingguan dan hari libur nasional
 Tentu saja, sebelumnya harus ada persetujuan tertulis antara Anda dan karyawan dalam
bentuk SPL (Surat Penugasan Lembur) yang ditandatangani.
Bagaimana Cara Menghitung Upah Lembur Karyawan?
 Perhitungan lembur karyawan dibedakan menjadi dua:
 1. Untuk lembur pada hari kerja, rate upah lembur adalah 1,5x upah sejam pada jam
pertama lembur dan 2x upah sejam pada jam seterusnya
2. Untuk lembur pada hari istirahat mingguan dan hari libur nasional:
 a. Untuk perusahaan dengan 5 hari kerja, rate adalah 2x upah sejam untuk 8 jam
pertama, 3x upah sejam untuk jam ke-9, dan 4x upah sejam untuk jam ke-10 dan ke-11
b. Untuk perusahaan dengan 6 hari kerja, rate adalah 2x upah sejam untuk 7 jam
pertama, 3x upah sejam untuk jam ke-8, dan 4x upah sejam untuk jam ke-9 dan ke-10
c. Untuk hari libur yang jatuh pada hari kerja terpendek (misalnya Jumat), rate adalah
2x upah sejam untuk 5 jam pertama, 3x upah sejam pada jam ke-6, dan 4x upah sejam
pada jam ke-7 dan ke-8
 Keterangan: upah 1 jam dihitung dengan rumus 1/173 x upah sebulan, yaitu upah
pokok sebulan 100% beserta tunjangan tetap atau 75% upah pokok apabila Anda
mendapatkan tunjangan tetap dan tidak tetap (Peraturan Kemenakertrans No. KEP.
102/MEN/VI/2004Pasal 8 Ayat (2)).
Contoh Perhitungan Lembur Karyawan
 Misalnya, Anda memiliki satu karyawan yang bekerja lembur selama 3 jam pada hari
Kamis. Gaji bulanan karyawan tersebut termasuk tunjangan tetap adalah Rp3.000.000.
Berapa uang lembur yang harus Anda bayar?
 Pertama, Anda harus menghitung upah sejam dulu.
Upah sejam: Rp3.000.000 x 1/173 = Rp17.341
Kedua, karena lembur dilakukan pada hari kerja, maka rate yang berlaku adalah 1,5x
upah sejam pada jam pertama dan 2x upah sejam pada jam-jam berikutnya.
Uang lembur jam pertama: 1,5 x Rp17.341 = Rp26.011
Uang lembur jam kedua: 2 x Rp17.341 = Rp34.682
Uang lembur jam ketiga: 2 x Rp17.341 = Rp34.682
Total upah lembur = Rp26.011 + Rp34.682 + Rp34.682 = Rp95.375
 Sayangnya, manisnya peraturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah ini tidak selalu
sejalan dengan praktik di lapangan. Pasalnya, ada saja perusahaan yang tidak adil dalam
membuat peraturan jam kerja shift maupun cara menghitung gaji karyawan. Salah satu
faktor penyebabnya adalah kesulitan penghitungan gaji, apalagi mengingat rumitnya
rumus perhitungan lembur karyawan seperti dijabarkan di atas.
 Kabar baiknya, kini telah hadir teknologi aplikasi absensi (e-absensi)
bernama Hadirr yang dapat menghitung lembur karyawan. Hadirr sebagai sistem
absensi karyawan juga memberikan fitur reimbursement. Terintegrasi
dengan HR software Gadjian yang merupakan aplikasi penggajian karyawan, aplikasi
ini mempermudah pencatatan jam kerja karyawan yang kemudian digunakan sebagai
data untuk menghitung gaji pokok, tunjangan, maupun upah lembur.
2 Macam Metode Penghitungan Gaji Karyawan

Cara Pertama
1. Hitung jumlah hari kerja dalam satu bulan, misal di bulan Januari 2018 (Senin – Jumat)
ada 23 hari kerja. Dari 23 hari tersebut, misalkan karyawan X hanya masuk selama 10 hari
kerja.
2. Hitung gaji pokok dan tunjangan yang telah ditetapkan perusahaan, contohnya : Rp
8.000.000 dalam sebulan.
3. Hitung upah per jam dibagi dengan 173 jam kerja, maka didapat = Rp 8.000.000/173 =
Rp 46.242,
4. Masukkan ke dalam rumus berikut
= Jumlah hari kerja dalam sebulan x jumlah jam kerja dalam sehari x upah/jam
= 10 x 8 x Rp 46.242
= Rp 3.699.360
Angka Rp 3.699.360 belum dipotong pajak dan potongan lainnya.
Cara Kedua
1. Bagilah gaji tahunan full time dengan 52 jam kerja, misal gaji bulanan = Rp 6.000.000,
maka gaji tahunan = Rp 6.000.000 x 12 = Rp 72.000.000 / 52 = Rp 1.384.615
2. Hitunglah tarif per jam karyawan dengan cara membagi hasil dari perhitungan pada nomor
1(Rp 1.384.615) dengan jumlah jam penuh selama sebulan (= 40 jam), sehingga didapat
= Rp 1.384.615 / 40 = Rp 34.615
3. Hitunglah gaji mingguan karyawan dengan cara mengalikan tarif per jam karyawan
dengan 28 jam kerja per minggu = Rp 34.615 x 28 = Rp 969.220
4. Hitunglah gaji bulanan karyawan dengan cara mengalikan gaji mingguan (Rp 807.692)
dengan 52 minggu (dalam sebulan) = Rp 969.220 x 52 = Rp 50.399.440
5. Bagilah gaji tahunan karyawan dengan 12 bulan gaji = Rp 50.399.440 / 12 = Rp 4.199.953
Kesimpulannya ;
Kedua cara tersebut sama–sama benar, tinggal Anda pilih salah satu. Kemudian, selain dengan
perhitungan secara manual, untuk menghitung gaji karyawan juga bisa dilakukan dengan
menggunakan excel ataupun software yang saat ini sudah banyak dijual bebas. Carilah yang
sesuai dengan jenis perusahaan Anda.
Ingat bahwa masalah gaji merupakan hal yang sangat privacy dan crucial. Jadi, harus dihitung
dengan ekstra hati- hati.
Itulah cara menghitung gaji karyawan perusahaan Anda yang baik dan benar berdasarkan
ketentuan yang berlaku. Jika Anda rasa artikel ini bermanfaat, maka jangan sungkan-sungkan
untuk membagikannya kepada pembaca yang lain. Berbagi itu indah. Salam Let’s #beefree

Anda mungkin juga menyukai