Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
ARSITEKTUR TROPIS
Selli Novia
F221 15 077
ARSITEKTUR TROPIS ii
DAFTAR ISI
SAMPUL ............................................................................................................ i
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2.Rumusan Masalah ................................................................................ 2
1.3.Tujuan dan Sasaran .............................................................................. 2
1.4.Metode Pengumpulan Data .................................................................. 2
BAB II ISI
2.1. Defenisi Arsitektur Tropis................................................................... 3
2.2. Klasifikasi Iklim Tropis ...................................................................... 4
2.3. Kriteria Perencanaan Pada Iklim Tropis Lembab ............................... 5
2.4. Ciri-Ciri Bangunan Arsitektur Tropis ................................................. 10
2.5. Paradigma Desain Tropis .................................................................... 13
2.6. Contoh Bangunan Arsitektur Tropis ................................................... 19
2.6.1. Intiland Tower .......................................................................... 19
2.6.2. Fish House ................................................................................ 23
ARSITEKTUR TROPIS iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Indonesia yang dilewati garis khatulistiwa termasuk daerah yang memiliki
iklim tropis lembab. Iklim tropis dapat didefinisikan sebagai daerah yang
terletak di antara garis isotherm 20° C di sebelah bumi utara dan selatan atau
daerah yang terdapat di antara 23½° lintang utara dan 23½° lintang selatan.
Pada dasarnya iklim tropis dibedakan menjadi daerah iklim tropis kering yang
meliputi padang pasir, stepa, dan savana, sedangkan iklim tropis lembab
meliputi hutan tropis, daerah dengan angin musim dan savana lembab.
(Prasetya, 2002 : hal. 1)
Salah satu alasan mengapa manusia membuat bangunan adalah karena
kondisi alam iklim tempat manusia berada tidak selalu baik menunjang aktivitas
yang dilakukannya. Aktivitas manusia yang bervariasi memerlukan kondisi
iklim sekitar tertentu yang bervariasi pula. Untuk melangsungkan aktivitas
kantor, misalnya, diperlukan ruang dengan kondisi visual yang baik dengan
intensitas cahaya yang cukup, kondisi termis yang mendukung dengan suhu
udara pada rentang-nyaman tertentu, dan kondisi audial dengan intensitas
gangguan bunyi rendah yang tidak mengganggu pengguna bangunan.
Untuk itu seorang perancang suatu bangunan harus benar-benar mengetahui
kondisi topografi dan iklim letak bangunan yang akan di rancanganya begitupun
juga dengan seorang mahasiswa arsitektur Indonesia yang harus memahami dan
mengetahui kondisi iklim dan topografi di Indonesia sebagai salah satu negara
tropis di dunia sehingga nantinya akan membantu menghasilkan desain
bangunan yang mampu beradaptasi terhadap lingkungannya.
1.2.Rumusan Masalah
Sejalan dengan latar belakang di atas penulis merumuskan rumusan masalah
sebagai berikut:
1) Bagaimana defenisi Arsitektur Tropis ?
2) Bagaimana klasifikasi iklim tropis ?
3) Bagaimana kriteria perencanaan pada iklim tropis lembab ?
4) Bagaimana ciri-ciri bangunan arsitektur tropis ?
5) Bagaimana paradigma desain tropis ?
6) Bagaimana contoh bangunan arsitektur tropis ?
ARSITEKTUR TROPIS 2
BAB II
ISI
ARSITEKTUR TROPIS 3
adaptasi bangunan terhadap iklim tropis, dimana kondisi tropis membutuhkan
penanganan khusus dalam desainnya.
Pengaruh utama berasal dari kondisi suhu tinggi dan kelembaban tinggi,
dimana pengaruhnya ada pada tingkat kenyamanan ketika pengguna berada
dalam ruangan. Tingkat kenyamanan seperti tingkat sejuk udara dalam
bangunan, oleh aliran udara, adalah salah satu contoh aplikasi konsep bangunan
tropis. Meskipun konsep bangunan tropis selalu dihubungkan dengan sebab
akibat dan adaptasi bentuk (tipologi) bangunan terhadap iklim, banyak juga
interpretasi konsep ini dalam tren yang berkembang dalam masyarakat; sebagai
penggunaan material tertentu sebagai representasi dari kekayaan alam tropis,
seperti kayu, batuan ekspos, dan material asli yang diekspos lainnya.
Iklim tropis basah disebut juga dengan daerah hangat lembab yang ditandai
dengan ciri-ciri yaitu :
• Kelembaban udara yang relatif tinggi pada umumnya di atas 90%
• Curah hujan yang tinggi.
• Temperatur tahunan di atas 18°C dan dapat mencapai 38°C pada
musim kemarau.
• Perbedaan antar musim tidak terlalu terlihat, kecuali periode sedikit
hujan dan banyak hujan yang disertai angin kencang.
ARSITEKTUR TROPIS 4
b. Tropis Kering
ARSITEKTUR TROPIS 5
membawa panas keluar bangunan serta mencegah radiasi panas, baik radiasi
langsung matahari maupun dari permukaan dalam yang panas.
Perolehan panas dapat dikurangi dengan menggunakan bahan atau
material yang mempunyai tahan panas yang besar, sehingga laju aliran
panas yang menembus bahan tersebut akan terhambat.Permukaan yang
paling besar menerima panas adalah atap. Sedangkan bahan atap umumnya
mempunyai tahanan panas dan kapasitas panas yang lebih kecil dari
dinding. Untuk mempercepat kapasitas panas dari bagian atas agak sulit
karena akan memperberat atap. Tahan panas dari bagian atas bangunan
dapat diperbesar dengan beberapa cara, misalnya rongga langit-langit,
penggunaan pemantul panas reflektif juga akan memperbesar tahan panas.
Cara lain untuk memperkecil panas yang masuk antara lain yaitu :
1) Memperkecil luas permukaan yang menghadap ke timur dan barat.
2) Melindungi dinding dengan alat peneduh. Perolehan panas dapat juga
dikurangi dengan memperkecil penyerapan panas dari permukaan,
terutama untuk permukaan atap.
Gambar 2.3. Kondisi bangunan pada waktu hujan dan panas matahari
Sumber : slideshare.net
ARSITEKTUR TROPIS 6
b. Aliran Udara Melalui Bangunan
Aliran udara terjadi karena adanya gaya thermal yaitu terdapat perbedaan
temperature antara udara di dalam dan diluar ruangan dan perbedaan tinggi
antara lubang ventilasi. Kedua gaya ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya
untuk mendapatkan jumlah aliran udara yang dikehendaki. Jumlah aliran
udara dapat memenuhi kebutuhan kesehatan pada umumnya lebih kecil
daripada yang diperlukan untuk memenuhi kenyamanan thermal. Untuk
yang pertama sebaiknya digunakan lubang ventilasi tetap yang selalu
terbuka. Untuk memenuhi yang kedua, sebaiknya digunakan lubang
ventilasi yang bukaannya dapat diatur.
c. Radiasi Panas
Radiasi panas dapat terjadi oleh sinar matahari yang langsung masuk
ke dalam bangunan dan dari permukaan yang lebih panas dari sekitarnya,
ARSITEKTUR TROPIS 7
untuk mencegah hal itu dapat digunakan alat-alat peneduh (Sun Shading
Device).
ARSITEKTUR TROPIS 8
1) Komponen langit.
2) Komponen refleksi luar
3) Komponen refleksi dalam
Dari ketiga komponen tersebut komponen langit memberikan bagian
terbesar pada tingkat penerangan yang dihasilkan oleh suatu lubang cahaya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya tingkat penerangan pada
bidang kerja tersebut adalah :
• Luas dan posisi lubang cahaya.
• Lebar teritis
• Penghalang yang ada dimuka lubang cahaya
• Faktor refleksi cahaya dari permukaan dalam dari ruangan
• Permukaan di luar bangunan di sekitar lubang cahaya.
ARSITEKTUR TROPIS 9
2.4.Ciri-Ciri Bangunan Arsitektur Tropis
Bentuk arsitektur tropis, tidak mengacu pada bentuk yang berdasarkan estetika,
namun pada bentuk yang berdasarkan adaptasi atau penanganan iklim tropis.
Meskipun demikian bentukan bangunan oleh arsitek/desainer yang baik akan
memberikan kualitas arsitektur yang estetis, hal ini karena selain
memperhatikan bagaimana menangani iklim tropis, juga memperhatikan
bagaimana kesan estetika eksterior dan interior dari bangunan tersebut. Seperti:
1) Mempunyai atap yang tinggi dengan kemiringan diatas 30 derajat. Ruang di
bawah atap berguna untuk meredam panas dan mempunyai
teritisan/overstek atap yang cukup lebar untuk mengurangi efek tampias dari
hujan yang disertai angina minimal 80-100 cm. Selain itu, juga untuk
menahan sinar matahari langsung yang masuk ke dalam bangunan.
2) Memiliki taman sebagai ruang luar yang sebaiknya didesain sesuai dengan
kondisi alam yang ada. Karakteristik taman tropis dihiasi banyak jenis
tanaman, rimbun, dan berbunga. Elemen taman lainnya yang dapat
memaksimalkan tampilan taman tropis adalah elemen keras, misalnya jalan
setapak, gazebo, bangku taman, lampu, taman, dan hiasan patung, dan
menggunakan batuan-batuan alam seperti batu kali, betu temple, maupun
kerikil.
ARSITEKTUR TROPIS 10
Gambar 2.8. Lanskap Arsitektur Tropis
Sumber : Arsitektur Tropis Modern
6) Sediakan ruang luar berupa teras, dapat di depan rumah atau di belakang
rumah dan tinggikan lantai bangunan hingga 80 cm sehingga ruang dalam
terasa lebih dingin dan terhindar dari kelembapan, dan juga perletakan
bukaan jendela di bagian yang terkena matahari pagi dan hindarkan dari
matahari sore.
ARSITEKTUR TROPIS 11
Gambar 2.10. Tampak Depan Rumah
Sumber : Arsitektur Tropis Modern
ARSITEKTUR TROPIS 12
2.5.Paradigma Desain Tropis
Paradigma desain arsitektur tropis adalah pandangan dalam upaya mencapai
karakter-karakter arsitektur yang dapat diidentifikasi sebagai karakter yang
dimiliki daerah tropis sehingga dapat membedakannya dengan arsitektur di
daerah yang beriklim lain.
Paradigma dalam desain tropis terbagi menjadi 3 bagian utama yaitu :
a. Line, Edge, and Shade
Tay Kheng Soon berpendapat bahwa desain seharusnya berorientasi
ke depan, non nostalgia dan tidak mengkopi gaya terdahulu tetapi berusaha
menggunakan prinsip-prinsip control lingkungan dari desain tradisional.
Paradigma ini memiliki karakteristik sebagai berikut :
• Aplikasi pada high rise dan high density.
• Forward looking expression, non nostalgia dan tidak mengkopi gaya-
gaya terdahulu.
• Prinsip control lingkungan seperti desain terbuka dan pembayangan.
• Ekspresi keregionalannya merupakan Bahasa dalam iklim tropis yang
memberi kenyamanan.
• Material modern/non tradisional dengan fabrikasi
ARSITEKTUR TROPIS 13
mata. Sehingga designer bangunan tidak serius menciptakan kondisi iklim
yang dibutuhkan karena mereka berpikir iklim bukan factor krusial dan
hanya mementingkan image dari public terhadap gaya arsitekturnya.
Sehingga peniruan arsitektur tropis ini menghasilkan eksploitasi
penggunaan screen dan louver.
Paradigma ini lahir karena adanya beberapa factor :
• Adanya peniruan dari image tropis modern, misalnya louver pada fasad
yang tidak membayangi ruang secara efektif karena kemungkinan masih
dikorelasikan secara tidak tepat seperti peralatan shading yang asli dan
hanya memberi kesan bahwa elemen tersebut adalah control iklim
tropis.
• Adanya motivasi untuk mengikuti aliran yang menitik beratkan pada
produk arsitektur yang mempertimbangkan lingkungan seperti yang
dilakukan oleh arsitek-arsitek terkenal.
c. Tradition Based
Menurut Tan Hock Beng bahwa perlu membangkitkan ketradisonalan
dalam arsitektur tropis Asia dan mengusulkan desin berbasis tradisi untuk
menciptakan arsitektur tropis dimana bentuk tradisional merupakan
ekspresi dari inspirasi dan identitas.
Tipe bangunan tradisional tropis anata lain :
• Bentuk atap besar dan luas, cross ventilation, teras, courtyard, material
local, ada unsur air dan landscape.
ARSITEKTUR TROPIS 14
• Material berupa tradisional, modern atau kombinasi keduannya
tergantung strategi yang digunakan.
• Aplikasi pada resort, bangunan Pendidikan dan budaya, perumahan
dengan lahan dan bujet yang cukup untuk penggunaan kayu, batu, dan
air.
• Tripikal bang. Tradi.tropis yang sering digunakan dapat dilihat dari
pembuatan denah yang disusun memungkinkan untuk ventilasi silang,
memiliki teras dan courtyard, material local, unsur air dan lansekap.
• Bangunan yang dibangun dengan paradigma ini bertujuan untuk
menyesuaikan bangunan dengan iklim setempat sert mempertahankan
tradisi dan identitas daerah.
• Kearifan local suatu daerah merupakan hal yang tepat untuk menjadi
pertimbangan dalam membangun bangunan yang telah melalui proses
“trial and error”.
• Oleh karena itu, bangunan tradisional yang ada saat ini merupakan
penyempurnaan desain yang gagal sebelumnya dan masyarakat
setempat menganggap sebagai bangunan yang paling nyaman. Ekpresi
bangunan yang menggunakan paradigma ini berdasarkan strategi
menonjol tradisi.
• Performance bangunan disesuaikan dengan iklim setempat dan
berdasarkan bentuk bangunan tradisional daerah asal dengan
menyesuaikan diri dengan daerah baru. Material yang digunakan bisa
tradisional modern atau gabungan.
ARSITEKTUR TROPIS 15
2) Menemukan kembali tradisi : memadukan (hybrid) antara tradisi
colonial dengan tradisi melayu.
3) Memperluas tradisi : menggunakan struktur vernakuler dengan tradisi
seniman setempat akan menambah nilai dan status tradisi.
4) Menginterpretasikan kembali tradisi : modern, abstrak, dan minimalis
ARSITEKTUR TROPIS 16
2) Extending Tradition
Extending Tradition, dengan atap berprinsip pada asritektur vernakuler,
namun bangunan ditransformasikan ke gaya yang modern.
ARSITEKTUR TROPIS 17
3) Reinterpreting Tradition
Reinterpreting Tradition adalah membawa esensi dari arsitektur vernakuler
pada bangunan modern. Penggunaan idiom kontemporer pada bangunan
modern dengan abstrak atau minimalis.
Pendekatan ini dilakukan dengan menyingkirkan pemulihan sentimental
masa lalu dan meninggalkan gerakan historical, sebaiknya akan
menggunakan sebuah idiom modern yang menyegarkan. Namun demikian
bangunan diciptakan melalui pendekatan ini berdedikasi pada tempat dan
sejarah tanpa terjebak oleh kedua.
Perangkat formal tradisional tidak dibuang tetapi berubah dengan cara
yang menyegarkan sehingga ada pengakuan simultan dari masa lalu dan
masa kini melalui pernyataan abstrak dan biasanya minimalis.
Seperti gambar dibawah ini yang menginterpretasikan kembali terhadap
nilai-nilai dalam arsitektur vernakuler Bali. Hasilnya berupa defamiliarisasi
yakni pengasingan bentuk dimana bentuk tradisional itu ada tapi tidak
nampak.
ARSITEKTUR TROPIS 18
2.6.Contoh Bangunan Arsitektur Tropis
2.6.1. Intiland Tower
ARSITEKTUR TROPIS 19
Gambar 2.19. Sisi pada bangunan Intiland Tower
Sumber : armataoffice.com
ARSITEKTUR TROPIS 20
c. Material Bangunan
• Pengaplikasian kanopi dari bahan Aluminium Spandrill berbentuk
pipa ditiap muka unit ruang yang berguna untuk memilah level
ultraviolet sinar matahari yang bertujuan mengurangi radiasi panas
berlebih dan air hujan yang merembes ke dalam ruangan yang
terdapat di dalam gedung Intiland Tower.
ARSITEKTUR TROPIS 21
akhirnya akan mencegah terjadinya korosi pada bangunan. Tanaman
merambat sendiri sangat efektif menjaga udara dalam bangunan
lebih dingin dan terasa sejuk.
ARSITEKTUR TROPIS 22
2.6.2. Fish House
ARSITEKTUR TROPIS 23
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Berdasarkan data dan pembahasan yang dilakukan pada bab
sebelumnya, maka dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut :
• Arsitektur Tropis merupakan jenis arsitektur yang memberikan jawaban/
adaptasi bentuk bangunan terhadap pengaruh iklim tropis, dimana
iklim tropis memiliki karakter tertentu yang disebabkan oleh panas
matahari, kelembapan yang cukup tinggi, curah hujan, pergerakan angin,
dan sebagainya.
• Iklim di daerah tropis terbagi menjadi 2 macam iklim yaitu Iklim Tropis
Basah atau daerah hangat lembab dan Iklim Tropis Kering.
• Faktor yang diperhatikan dalam perencanaan bangunan di iklim tropis
basah ada 4 yaitu Kenyamanan Thermal, Aliran Udara pada Bangunan,
Radiasi Panas, dan Penerangan Alami pada Siang Hari.
• Salah satu ciri-ciri Arsitektur Tropis yaitu mempunyai atap yang tinggi
dengan kemiringan diatas 30 derajat. Ruang di bawah atap berguna untuk
meredam panas dan mempunyai teritisan/overstek atap yang cukup lebar
untuk mengurangi efek tampias dari hujan yang disertai angina minimal
80-100 cm. Selain itu, juga untuk menahan sinar matahari langsung yang
masuk ke dalam bangunan.
• Paradigma desain arsitektur tropis adalah pandangan dalam upaya
mencapai karakter-karakter arsitektur yang dapat diidentifikasi sebagai
karakter yang dimiliki daerah tropis sehingga dapat membedakannya
dengan arsitektur di daerah yang beriklim lain.
• Pradigma desain tropis dibagi menjadi 3 bagian utama yaitu :
1) Line, Edge, and Shade
2) Tradition Based
3) New Screen and Louver Kitsch
ARSITEKTUR TROPIS 24
3.2.Saran
Penulis mengharapkan agar tulisan ini dapat dimanfaatkan dalam acuan
aaupun tinjauan penambahan ilmu dari segi arsitektural dalam hal arsitektur
tropis.
Terhadap ilmu pengetahuan, dengan segala kekurangan dan kekeliruan
dalam penulisan ini di harapkan dapat memberi masukan dan bahan
pertimbangan dalam penulisan-penulisan selanjutnya.
ARSITEKTUR TROPIS 25
DAFTAR PUSTAKA
e-journal.uajy.ac.id/6806/4/TA313643.pdf
https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/iklim/pengertian-ciri-ciri-dan-daerah-
sebaran-iklim-tropis
https://fachrimuhammadabror.wordpress.com/2016/11/22/arsitektur-tropis/
https://firmaaansyh.wordpress.com/2016/11/22/arsitektur-tropis/
https://www.scribd.com/doc/311174641/Paradigma-Desain-Arsitektur-Tropis
ARSITEKTUR TROPIS 26