Dibuat oleh :
Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Jl.Raya Jakarta Km. 4, Pakupatan, Serang, Banten Telepon : 0254-280330
2017
BAB I
Lingkungan Informasi
Sistem adalah kelompok dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang saling
berhubungan yang berfungsi dengan tujuan yang sama. Banyak Komponen, sebuah sistem
harus berisi lebih dari satu bagian. Berhubungan, tujuan umum dari suatu sistem adalah
menghubungkan berbagai bagian dari sistem tersebut yang mana meskipun setiap bagian
berfungsi secara independen dari yng lainya, semua bagian tersebut melakukan tujuan yang
sama. Sistem versus Subsistem, sistem disebut subsistem ketika dipandang hubungannya
dengan sistem yang lebih besar di mana sistem tersebut hanya menjadi bagian dari sistem
yang lebih besar, sama halnya subsistem disebut sebagai sistem ketik menjadi fokus
perhatian. Tujuan, sistem harus mengarah ke sat u tujuan dan jika sebuah sistem tidak lagi
mengarah ke sebuah tujun, maka sistem itu harus diganti. Dekomposisi Sistem, dengan
mendekomposisi subsistem, maka dapat disajikan sistem secara keseluruhan sebagai
sebuah hierarki, dn melihat berbagai hubungan antara subsistem serta subsistem yang lebih
tingkatannya. Interpedensi Subsistem, kemampuan sistem untuk mencapai tujuannya
bergantung pada efektivitas fungsinya dan interaksi yang harmonis antara subsistemnya.
Sistem pemroresan transaksi penting untuk keseluruhan fungsi dari sistem informasi
karena:
Sistem buku besar (general ledger system-GLS) dan sistem pelaporan keuangan
(finacial reporting system-FRS) adalah dua subsistem yang erat hubungannya satu sama lain.
Akan tetapi, karena interpendensi operasional keduanya, maka keduanya secara umu
dipandang sebagai satu sistem terintegrasi-GT/FRS. Banyaknya input ke bagiuan GL dari
sistem tersebut berasal dri berbagai siklus transaksi. Ringkasan mengenai aktivitas siklus
transaksi diproses oleh GLS untuk memperbarui sistem pengendalian buku besar. Kegiatan
lainnya yang tidak rutin seperti transaksi saham, merger, dn penyelesaian tuntutan hukum,
yang tidak termasuk dalam siklus pemrosesan formal manapun juga termasuk ke GLS
melalui berbagai sumber lain. Sistem pelopran keuangan mengukur dan melaporkan kondisi
sumber daya keuangan serta berbagai perubahan aras sumber daya tersebut. FRS
mengkomunikasikan informasi ini terutama untuk pengguna eksternal. Jenis laporn ini
disebut sebagai nondiskresioner (nondiscretionary) karena perusahaan memiliki sedikit atau
tidak memiliki sama sekali pilihan dalam informasi dalam informasi yang disediakannya.
Kebanyakan dari informasi ini terdiri atas berbgai laporan keuangan tradisional,
pengembalian pajak, serta berbagai dokumen hukum lainnya.
Sistem Pelaporan Manajemen
Pengguna Akhir
Penggina akhir (end user) dibagi ke dalam kelompok umum: eksternal, dan internal.
Pengguna eksternal meliputi para kreditor, pemegang saham, calon investor, lembaga
pemerintahan, kantor pajak, pemasok, dan pelanggan. Pengguna internal meliputi bank,
SEC, dan IRS, yang akan menerima informasi dalam bentuk laporan keuangan, pengembalian
pajak, serta berbagai laporan lainnya yang secara hukum wajib dibuat oleh perusahan. Mitra
dagang (pelanggan dan pemasok) menrima informasi yang berkaitan dengan transaksi, yang
meliputi pesanan pembelian, tagihan, dan dokumentasi pengiriman.
Data adalah berbagai fakta yang akan atau mungkin tidak diproses (diedit, diringkas,
atau diperbaiki) dan tidak memiliki pengruh langsung atas pengguna. Sebaliknya, informasi
menyebabkan pengguna pmengmbil tindakan yang akan dilakukan atau tidak dilakukan.
Informasi sering kali didefinisikan hanya sebagai data yang diproses.
Sumber Data
Sumber data (data source) adalah berbagai transaksi keuangan yang masuk ke dalam
sistem informasi baik dari sumber internal maupun eksternal. Transaksi keuangan eksternal
adalah sumber data yang paling umum untuk kebanyakn perusahaan, seperti penjualan
barang dan jasa, pembelian persediaan, dan penerimaan kas. Transaksi keuangan internal
melibatkan pertukaran atau perpindahan sumber daya dalam perusahaan, sperti
perpimdaham bahan baku menjadi barang dalam proses (work in process-WIP).
Pengumpulan Data
Pengumpulan data (data collection) adalah tahap operasional pertama dalam sistem
informasi. Tujuannya adalah memastikan bahwa data kegiatan yang masuk ke dalam sistem
valid, lengkap, dan bebas dari kesalahan.
Pemrosesan Data
Pemrosesan data berkisar dari yang sederhana hingga yang rumit. Contohnya
meliputi algoritma matematika (seperti model pemograman linear) yang digunakan untuk
aplikasi penjadwalan produksi, berbagai teknik statistik untuk penjulan, dan lain
sebagi\ainya.
Pembuatan Informasi
1. Pembuat informasi (information generation) adalah proses menyusun, mengatur,
memformat, dan menyajikan infromasi ke para pengguna.
2. Relevan, yaitu isi dari suatu laporan atau dokumen harus bekerja untuk suatu
tujuan.
3. Tepat waktu, maksudnya informasi harus tidak melibihi periode waktu dari
tindakan yang didukungnya.
4. Akurasi, maksudnya informasi harus terbebas dari kesalahan yang signifikan.
5. Kelengkapan, maksudnya semua informasi yang penting bagi sebuah keputusan
atau pekerjaan harus ada.
6. Ringkas, maksudnya informasi harus dikumpulkan sesuai dengan kebutuhan
pengguna.
Umpan Balik
Umpan balik (feedback) adalah suatu bentuk output yang dikirim kembali ke sistem
sebagai sumber data. Contohnya, laporan status persediaan memperingatkan staf
pengendali persediaan telah jatuh ke, atau di bawah, tingkat minimum yang diizinkan.
Tujuan Sistem Informasi
1. Mendukung fungsi penyediaan (stewardship) dari pihak manajemen.
2. Mendukung pengambilan keputusan pihak manajemen
3. Mendukung operasinal harian perusahaan.
1. Sistem siap pakai (turnkey system) , yaitu sistem jadi dan teruji serta siap untuk
diimplementasikan.
2. Sistem tulang punggung (backbone system) terdiri atas struktur sistem dasar dimana
sistem akan dikembangkan.
3. Sistem yang didukung (vendor-supported system), yaitu sistem yang disesuaikan dan
yang dibeli perusahaan secara komersial sebagai ganti dikembangkan sendiri secara
internal.
Struktur Organisasi
Segmen Bisnis
Segmentasi Fungsional
Segmentasi berdasarkan fungsi bisnis adalah metode pengaturan yang paling umum.
Aktivitas produksi tgerjadi dalam siklus konversi di mana bahan baku mentah, tenaga
kerja, dan aktiva pabrik digunakan untuk membuat produk jadi.
1. Perencanaan produksi, melibatkan penjadwalan arus bahan baku, tenaga kerja, dan
mesin untuk secara efisien memenuhi kebutuhan produksi.
2. Pengendalian kualitas, yaitu memantau proses produksi di berbagai tahap untuk
memastikan bahwa produk jadi memenuhi standar kualitas perusahaan.
3. Pemeliharaan, yaitu menjaga berbagai mesin dan fasilitas produksi linnya agar
berjlan dengan baik.
Pemasaran
Distribusi ,
Yaitu aktivitas untuk membuat produk sampai ke tangan pelanggan setelah adanya
penjualan.
Personalia
Tujuan dan fungsi dari personalia adalah untuk mengelola seacar efektif sumber
daya berupa karyawan yang kompeten dan andal.
Keuangan
Fungsi Akuntansi
Nilai Informasi
Independensi Akuntansi
Akuntansi harus terpisah dan independen dari berbagai area fungsional lainnya yang
menyimpan sumber daya fisik. Contohnya, bagian akuntansi memantau dan mencatat
perpindahan bahan baku ke bahan produksi serta penjualan barang jadi kepada pelanggan.
Bagian akuntansi mendukung berbagai fungsi melalui tetapi tidak secara aktif berpartisipasi
dalam aktivitas fisiknya. Keputusan pengguna yang efektif membutuhkan informasi penting
semacam itu dipasok oleh sumber yang idependen untuk memastikan integritasnya.
Perusahaan yang diatur secara terpusat memelihara sumber daya datanya dalam
satu lokasi terpusat yag digunakan bersama oleh semua pengguna akhir. Dalam penggunaan
data bersama ini, sebuah kelompok independen khusus-admisistrasi basis data-yang
dikepalai oleh administrator basis data, bertanggung jawab atas keamanan dan integritas
data.
Pemrosesan data
Kelompok pemrosesan data mengelola sumber daya komputer yang digunakan
untuk melakukan pemrosesan transaksi. Ini terdiri dari pengendali data, konversi data,
operasi komputer, dan perpustakan data. Pengendali data sebagai perantara antara
pengguna akhir dengan akhir pemrosesan data, konversi data berfungsi menyalin data
transaksi dari bentuk dokumen kertas ke dalam media magnetis yang kemudian akan
diproses oleh operasi komputer, perpustakan data adalah ruang yang bersebelahan dengan
pusat komputer dan yang menyediakan tempat penyimpanan yang aman bagi file data yang
tidak aktif.
DDP membawa berbagai nilai prestise sebagai pemimpin yng selama analisis atas pro
dan kontranya dapat melingkupi pertimbangan mengenai manfaat ekonomi serta
kemungkinan operasionalnya.
Model proses manual adalah bentuk sistem akuntansi yang paling tua dan paling
tradisional. Sistem manual terdiri atasd berbagai kegiatan, sumber daya, dan personel fisik
yang merupakan ciri dari banyak proses bisnis. Ini meliputi berbagai pekerjaan seperti
pencatatan pesanan, penggudangan bahan baku, produksi barang untuk dijual, pengiriman
barang ke pelanggan, serta penempatan pesanan ke pemasok.
Model file datar menjelaskan sebuah lingkungan dengan file data yang tidak saling
berhubungan dengan file lainnya. Para pengguna akhir dalam lingkungan ini memiliki sendiri
file datanya sebagai ganti berbagi dengan para pengguna lainnya. Jadi, pemrosesan data
dilakukan oleh aplikasi yang bediri sendiri dan bukan melalui sistem terintegrasi. Adapun
masalah-mkasalah yang berkaitan dengan file datar diantaranya adalah penyimpanan data,
pembaruan data, kekinian informasi, dependensi pekerjaan data, dan file flat membatasi
intergrasi data.
Model Rea
REA adalah kerangka kerja akuntansi untuk pemodelan Resources (sumber daya),
Event (kegiatan), dan Agents (pelaku) perusahaan yang sangat penting, dan hubungan
diantaranya. Elemen utama dari model REA adalah sumber daya, kegiatan, dan pelaku.
Sumber daya (resouces) ekonomi adalah berbagai aktiva perusahaan. Kegiatan (event)
ekonomi adalah fenomena yang mempengaruhi berbagai perubahan dalam sumber daya.
Pelaku (agent) adalah orang-orang dan departemen yang berpartisipasi dalam kegiatan
ekonomi.
SISTEM ERP
Peran Akuntan
Sebagai pengguna akhir, para akuntan harus menyediakan gambaran yang jelas
mengenai berbagai kebutuhan mereka pada para ahli yang mendesain sistem mereka.
Contohnya akuntan harus menspesifikasikan berbagai aturan dan teknik akuntansi yang
akan digunakan, persyaratan pengendalian internal, dan algoritme khusus seperti untuk
depresiasi.
Kini tanggung jawab desain sistem dibagi antara akuntan dan ahli komputer. Fungsi
akuntansi bertnggung jawab atas sistem konspetual dan fungsi komkputer bertanggung
jawab atas sistem fisiknya. Desain sistem konseptual melibatkan spesifikasi kriteria untuk
mengidentifikasi pelanggan yang lewat masa bayar dan informasi yang perlu dilaporkan.
Sistem fisik adalah media dan metode untuk menangkap dan menyajikan informasi
tersebut.
Audit adalah bentuk dari pembuktian independen yang dilakukan oleh ahli auditor
yang menyatakan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan perusahaan. Audit
terdiri atas Audit Eksternal dan Audit Internal. Audit eksternal atau audit independen
dilakukan di kantor akuntan publik yang idependen dari manajemen perusahaan kliennya.
Audit eksternal mewakili berbagai kepentingan pemegang kepentingan pihak ketiga
atas perusahaan, seperti pemgeang saham, kreditur, dan badan pemerintah. Audit internal
adalah fungsi penilaian perusahaan yang berada dalam perusahaan. Auditor internal
melakukan banyak aktivitas atas nama perusahaan, termasuk melakukan audit laporan
keuangan, mempelajari kesesuaian operasional perusahaan dengan kebijakan perusahaan,
mengkaji kesesuaian perusahaan dengan kewajiban hukum, mengeveluasi efisiensi
operasional, mendeteksi dan mengejar pelaku penipuan dalam perusahaan, serta
melakukan audit IT.
BAB II
Transaksi keuangan yang paling umum adalah pertukaran ekonom dengan pihak eksternal.
Hal ini termasuk penjualan barang atau jasa, pembelian persediaan, pembebasan kewajiban
keuangan, dan penerimaan kas dari pelanggan. Transaksi keuangan juga terdiri atas
peristiwa-peristiwa internal seperti depresiasi aktiva tetap; aplikasi tenaga kerja, bahan
baku, overhead proses produksi; dan transfer persediaan dari satu departemen ke
departemen lain.
Transaksi keuangan adalah kegiatan bisnis umum yang terjadi secara rutin. Misalnya,
ribuan transaksi dari satu jenis tertentu (penjualan ke pelanggan) bisa terjadi setiap hari.
Untuk menghadapi volume yang besar tersebut secra efisien, perusahaan mengelompokkan
jenis-jenis transaksi yang sama ke dalam siklus-siklus transaksi.
Siklus Transaksi
Terdapat tiga siklus transaksi yang memproses sebagian besar aktivitas ekonomi
perusahaan, yaitu siklus pengeluaran, siklus konversi, dan siklus pendapatan. Siklus-siklus ini
ada dalam semua jenis bisnis, baik yang mencari laba maupun yang nirlaba. Misalnya setiap
bisnis (1) memunculkan pengeluaran sebagai ganti dari sumber daya (siklus pengeluaran),
(2) menyediakan nilai tambah melalui produk atau jasanya (siklus konversi), dan (3)
menerima pendapatan dari sumber luar (siklus pendapatan).
Siklus Pengeluaran
Aktivitas bisnis dimulai dengan pemrolehan bahan baku, properti, dan tenaga kerja
melalui pertukaran dengan kas.
Sistem pembelian/utang. Sistem ini mengenali kebutuhan untuk membeli persediaan fisik
(sperti bahan baku) dan melakukan pemesanan ke pemasok. Ketika barang diterima, sistem
pembelian mencatat peristiwa tersebut dengan menambah persediaan dan membuat akun
utang untuk dibayar pada tanggal yang ditetapkan.
Sistem pengeluaran kas. Ketika kewajiban yang dibuat oleh sistem pembelian jatuh tempo,
sistem pengeluaran kas mengotorisasi pembayaran, mengeluarkan dana ke pemasok, dan
mencatat transaksi dengan mengurangi kas dan akun utang.
Sistem penggajian. Sistem penggajian mengumpulkan data pemakaian tenaga kerja dari
setiap karyawan , menghitung gaji, dan mengeluarkan cek pembayaran kepada karyawan.
Secara konseptual, penggajian ada sistem pembelian dan pembayaran kas kasus khusus.
Karena kerumitan akuntansi yang berkaitan dengan penggajian, kebanyakan perusahaan
memiliki sistem yang terpisah untuk pemrosesan penggajian.
Sistem aktiva tetap. Sistem aktiva tetap perusahaan memproses transaksi-transaksi yang
berkaitan dengan akuisisi, pemeliharaan, dan penghentian aktiva tetap. Hal ini relative
permanen dan sering kali secara kolektif mewakili investasi keuangan terbesar yang
dilakukan perusahaan. Contoh dari aktiva tetap adalah anah, gedung, perabotan, mesin,
dan kendaraan bermotor.
Siklus Konversi
Siklus konversi terdiri atas dua subsistem utama : sistem produksi dan sistem akuntansi
biaya. Sistem produksi melibatkan perencanaan, penjadwalan, dan pengendalian produk
fisik melalui proses produksi. Sistem akuntansi biaya memantau arus informasi biaya yang
berkaitan dengan produksi.
Siklus Pendapatan
Transaksi siklus pendapatanj juga memiliki komponen fisik dan keuangan, yang diproses
secara terpisah. Subsistem utama dari siklus pendapatan adalah :
Pemrosesan pesanan penjualan. Mayoritas penjualan bisinis dilakukan secara kredit dan
melibatkan tugas-tugas seperti penyiapan pesanan pesanan penjualan, pemberian kredit,
pengiriman produk (atau pemberian jasa) kepada pelanggan, penagihan pelanggan, dan
pencatatan transaksi dalam akun-akun (piutang, persediaan, pengeluaran, dan penjualan).
Penerimaan kas. Untuk penjualan kredit, ada periode waktu antara penjualan dan
penerimaan kas. Pemrosesan penerimaan kas meliputi penagihan kas, penyimpanan kas di
bank, dan pencatatan peristiwa-peristiwa ini dalam akun (piutang dan kas).
Pencatatan Akuntansi
Dokumen
Dokumen menyediakan bukti dari kegiatan ekonomi dan dapat digunakan untuk memulai
pemrosesan transaksi. Tiga jenis dokumen, yaitu dokumen sumber, dokumen produk, dan
dokumen perputaran.
Dokumen produk. Dokumen produk adalah hasil dari pemrosesan transaksi, bukan
dokumen yang memicu mekanisme proses. Misalnya, cek pembayaran gaji yang diberikan
kepada karyawan adalah dokumen produk dari sistem penggajian.
Dokumen perputaran. Dokumen perputaran adalah dokumen produk dari satu sistem
yang menjadi dokumen sumber dari sitem lainnya. Dokumen perputaran berisi informasi
penting tentang akun pelanggan untuk membantu sistem penerimaan kas memproses cek
tersebut. Dengan menyediakan informasi yang diperlukan sebagai produk dari sistem
penjualan, kita bisa memastikan keakuratannya ketika diterima oleh sistem penerimaan kas.
Jurnal
Jurnal adalah catatan ayat-ayat secara kronologis. Pada titik tertentu dalam proses
transaksi, ketika semua fakta yang relevan tentang transaksi diketahui, peristiwa dicatat
dalam jurnal secara kronologis. Terdapat dua jenis jurnal : jurnal khusus dan jurnal umum.
Jurnal Khusus. Jurnal khusu digunakan untuk mencatat kelas transaksi khusus yang
muncul dalam volume besar. Transaksi seperti ini dapat dikelompokkan dalam jurnal khusus
atau diproses secara lebih efisien daripada yang dilakukan di jurnal umum. Kebanyakan
perusahaan menggunakan beberapa jurnal khusus, diantaranya jurnal penerimaan kas,
jurnal pengeluaran kas, jurnal pembelian, dan jurnal penggajian.
Register. Istlah register mengacu pada jenis-jenis tertentu dari jurnal khusus.
Misalnya, jurnal penggajian sering disebut sebagai register penggajian.
Jurnal Umum. Perusahaan menggunakan jurnal umum untuk mencatat transaksi yang
jarang terjadi atau yang tidak sama. Misalnya, kita biasanya mencatat depresiasi periodic
dan ayat penutup di jurnal umum.
Buku Besar
Buku besar (ledger) adalah buku akun keuangan, yang mecerminkan pengaruh keuangan
dari transaksi setelah dibukukan dari berbagai jurnal. Jurnal menunjukkan efek kronologis
dari aktivitas bisnis, sedangkan buku besar menunjukan aktivitas per jenis akun yaitu
kenaikan, penurunan, dan saldo lancar dari setiap akun. Organisasi menggunakan informasi
keuangan ini untuk menyiapkan laporan keuangan, mendukung operasi sehari-hari, dan
menyiapkan laporan internal. Terdapat dua jenis buku besar yaitu buku besar umum dan
buku besar pembantu.
Buku Besar Umum. Buku besar umum merangkum aktivitas dari setiap akun
organisasi. Buku besar umum menyediakan nilai tunggal untuk setiap akun pengendali,
seperti utang, piutang, dan persediaan. Informasi dengan tingkat rangkuman tinggi ini
memadai untuk pelaporan keuangan, tetapi tidak berguna dalam mendukung kegiatan
operasi bisnis sehari-hari.
Buku Besar Pembantu. Buku besar pembantu disimpan dalam departemen akuntansi
perusahaan. Buku besar ini mencakup persediaan, utang, penggajian, dan piutang.
Pemisahan ini memungkinkan pengendalian dan dukungan ke operasi dengan lebih baik.
Jejak Audit
Jenis File
Catatan akuntansi dalam sistem berbasis computer disajikan dalam empat jenis file
magnetis yang berbeda: file master, file transaksi, file referensi, file arsip.
File master. File master umumnya berisi data akun. Buku besar umum dan buku
besar pembantu adalah contoh dari file master, nilai data dalam file master diperbarui dari
transaksi.
File Transaksi. File transaksi adalah file sementara yang menyimpan catatan
transaksi yang akan digunakan untuk mengubah atau memperbarui data dalam file master.
Pesanan penjualan, penerimaan persediaan, dan penerimaan kas adlah contoh-contoh dari
file transaksi.
File referensi. File referensi menyimpan data yang digunakan sebagai standar untuk
memproses transaksi. Misalnya, program penggajian dapat mengacu ke tabel pajak untuk
menghitung jumlah yang sebenarnya dari pajak yang ditahan umtuk transaksi penggajian.
File arsip. File arsip berisi catatan transaksi masa lalu yang dipertahankan untuk
referensi di masa depan. File arsip meliputii jurnal, informasi penggajian periode
sebelumnya, daftar nama karyawan sebelumnya, catatan tentang akun yang dihapus, dan
buku besar periode sebelumnya.
Sama pada sistem manual, langkah berikutnya dalam proses ini adalah mengonversi
dokumen sumber ke bentuk digital. Hal ini dilakukan dalam tahap input data, dimana
transaksi diedit dan file transaksi pesanan penjualan dibuat. Beberapa sistem computer
tidak menggunakan dokumen sumber fisik. Melainkan, transaksi ditangkap secara langsung
di media digital. Langkah berikutnya adalah memperbarui berbagai file master dan akun
pengendali yang dipengaruhi oleh transaksi ini.
Teknik Dokumentasi
Dua teknik desain dan dokumentasi sistem yang banyak digunakan adalah diagram
relasi entitas dan diagram arus data.
Diagram arus data (data flow diagram – DFD) menggunakan simbol-simbol untuk
menyajikan entitas, proses, arus data, dan penyimpanan data yang berkaitan dengan suatu
sistem.
Entitas dalam DFD adlah objek-objek eksternal dalam sistem yang dimodelkan. Entitas ini
mewakili sumber dan tujuan dari data. Entitas dapat berupa sistem lain atau fungsi yang
saling berinteraksi, atau berada diluar perusahaan, seperti pelanggan dan pemasok. DFD
digunakan untuk menyajikan sistem dalam beberapa tingkat perincian dari yang sangat
umum ke yang sangat terperinci.
Diagram relasi entitas (ER) adalah teknik dokumentasi yang digunakan untuk
menyajikan relasi antara entitas. Entitas adalah sumber daya fisik (mobil, kas, atau
persediaan), kegiatan (memesan persediaan, menerima kas, atau mengirim barang), pelaku
(staf penjualan, pelanggan, atau pemasok) yang akan digunakan oleh organisasi
untukmendapatkan data.
Diagram arus data dan diagram ER mencerminkan berbagai aspek dari sistem yang
sama, namun saling berhubungan dan bisa direkonsiliasi. DFD adalah model proses sistem
dan model diagram ER yang digunakan oleh data di dalam sistem atau dipengaruhi oleh
sistem. Kedua diagram ini saling terhubung melalui data; setiap data yang disimpan dalam
DFD mewakili entitas data dalam diagram ER.
Bagan Alir
Bagan alir adalah representasi grafis dari sisitem yang mendeskripsikan relasi fisik
di antara entitas-entitas intinya. Bagan alir dapat digunakan untuk menyajikan aktivitas
manual, aktivitas pemrosesan computer, atau keduanya.
Perlu diketahui bahwa pembuatan bagan alir memerlukan seni sekaligus teknik yang baik.
Akan tetapi, tujuan utamanya haruslah memberikan penjelasan yang tidak ambigu
mengenai sistem tersebut. Dengan mengingat hal ini, aturan dan konvensi tertentu perlu
diamati:
Bagan alir harus dibuat label untk secara jelas mengidentifikasi sistem yang
diwakilinya.
Symbol yang benar harus digunakan untuk mewakili entitas dalam sistem tersebut.
Semua symbol dalam bagan alir harus diberi label.
Garis-garis harus memiliki kepala panah untuk secara jelas menunjukkan arus proses
dan urutan peristiwa.
Jika suatu proses yang rumit memerlukan penjelasan tambahan, teks penjelasan harus
dimasukkan dalam bagan alir atau diletakkan dalam dokumen yang dirujuk oleh
bagan alir tersebut.
Diagram tata letak record digunakan untuk mengungkapkan struktur internal record
yang membentuk file atau tabel baris data. Diagram tata letak biasanya menunjukkan nama,
jenis data, dan panjang setiap atribut dalam record. Informasi struktur data yang terperinci
diperlukan untuk tugas-tugas seperti identifikasi jenis-jenis tertentu kegagalan sistem,
analisis laporan kesalahan, dan desain uji logika computer untuk tujuan audit dan
debugging.
Sistem akuntansi berbasis computer dibagi menjasdi dua kelompok besar: sistem
batch, dan sistem real-time.
Jeda waktu
Sistem real-time memproses transaksi secara individual pada saat peristiwa ekonomi
muncul. Karena record tidak dikumpulkan dalam batch, tidak terdapat jeda waktu antara
munculnya peristiwa ekonomi dan pencatatannya. Contoh: sistem pemesanan tiket pesawat
terbang.
Sumber Daya
Secara umum, sistem batch memerlukan lebih sedikit sumber daya (seperti biaya
pemrograman, waktu komputer, dan pelatihan bagi pengguna) daripada sistem real-time.
misalnya, sistem batch dapat menggunakan file berurutan yang disimpan dalam pita
magnetis. Sistem real-time menggunakan file akses langsung yang memerlukan peralatan
penyimpanannya yang lebih mahal, seperti cakram magnetis.
Efisiensi Operasional
Sistem pemrosesan real-time yang menangani sejumlah besar transaksi setiap hari
dapat menciptakan ketidakefisienan operasional. Satu transaksi dapat memengaruhi
berbagai akun. Namun demikian, bebrapa dari akun ini mungkin tidak perlu diperbarui
secara real-time. Namun demikian, pemrosesan batch dari akun yang nonkritis memperbaiki
efisiensi operasional dengan mengeliminasi aktivitas yang tidak diperlukan pada saat-saat
penting dalam pemrosesan.
Sistem warisan umumnya memiliki fitur berikut ini: memiliki aplikasi berbasis
mainframe, berorientasi pada batch, sistem warisan yang awal menggunakan file datar
untuk penyimpanan data, namun basis data hierarkis dan jaringan sering berkaitan dengan
era sistem warisan yang lebih maju. Sistem penyimpana yang sangat tidak terstruktur dan
tidak fleksibel ini mengutamakan lingkungan pengguna tunggal yang menghalangi
penyebaran informasi secara menyeluruh di dalam organisasi.
Setiap record dalam file basis data memiliki lokasi disket tertentu atau alamat yang
ditentukan oleh nilai kunci primernya. Karena hanya satu lokasi valid yang ada untuk setiap
record, pembaruanb record harus terjadi di tempatnya.
Dalam contoh ini, record piutang dagang dengan saldo saat ini sebesar $100
diperbarui dengan transaksi penjualan $50. Record file mater disimpan secara permanen
pada alamat disket lokasi A. program pembaruan membaca record transaksi dan record file
master dalam memori. Piutang dagang diperbarui untuk merefleksikan nilai saldo yang baru
sebesar $150 dan kemudian kembali ke lokasi A. nilai saldo awal sebesar $100 terhapus
ketika diganti dengan nilai baru sebesar $150. Teknik ini disebut pembaruan destruktif
(destructive update).
Ilustrasi pendekatan ini dengan sistem pesanan penjualan yang disederhanakan, yang
digunakan di pusat pertokoan memuat langkah-langkah berikut:
Sistem real-time memproses seluruh transaksi pada saat terjadi. Misalnya, pesanan
penjualan yang diproses oleh sistem bisa ditangkap, diisi, dan dikirim pada hari yang sama.
Sistem semacam ini memiliki banyak potensi keuntungan, termasuk perbaikan
produktivitas, pengurangan persediaan, peningkatan perputaran persediaan, pengurangan
jeda dalam penagihan pelanggan, dan perbaikan kepuasan pelanggan. Karena informasi
transaksi di transmisikan secara elektronik, dokumen sumber fisik bisa dieliminasi atau
dikurangi.
Etika (ethics) berkaitan dengan berbagai standar yang digunakan seseorang dalam
membuat pilihan dan dalam mengarahkan perilakunya di berbagai situasi yang
melibatkan konsep mengenai benar dan salah. Secara lebih spesifik, etika bisnis
(business ethics) melibatkan penemuan jawaban atas dua pertanyaan berikut ini.
Berbagai isu etika dalam bisnis dapat dibagi kedalam empat area : kesetaraan, hak,
kejujuran, dan penggunaan kekuasaan perusahaan. Sementara perhatian pada etika
bisnis meningkat secara signifikan selama dekade terakhir ini, subjek tersebut telah
menjadi perhatian para sarjana dan masyarakat sejak dimulainya perekonomian
dunia Barat. Berbagai perhatian mengenai kelemahan moralitas para pelaku
lembaga keuangan, perbankan, dan investor ditemukan dalam banyak tulisan
sejarah. Bahkan, banyak debat kontemporer mengenai kelemahan moralitas bisnis
yang umurnya sudah berabad-abad.
John F. Akers, mantan ketua dewan komisaris dan CEO IBM Corporation
menyatakan: “Standar etika kami berasal dari masa lalu-diluar warisan sebagai
manusia: religius, filosofis dan bersejarah. Makin banyak kami mengetahui masa
lalu, maka makin pasti kami tidak dapat menanamkan perilaku beretika di masa
mendatang”.
Isu Etika dalam Bisnis
Beberapa perusahaan yang sangat berhasil memiliki pelatihan dan kesadaran akan
etika sejak lama. Berbagai pendekatannya termasuk komitmen yang besar dari pihak
manajemen puncak untuk memperbaiki standar etika, berbagai kode etik tertulis
yang dengan jelas menyampaikan harapan pihak manajemen, program untuk
mengimplementasikan petunjuk etika, serta berbagai teknik untuk memonitor
ketaatan. Contohnya, Boeing menggunakan para manajer lininya untuk melakukan
sesi pelatihan etika dan membuat nomor telepon bebas pulsa untuk memungkinkan
para karyawannya melaporkan pelanggaran.
Proporsionalitas. Manfaat dari sebuah keputusan harus melebihi risikonya. Selain itu,
tidak boleh ada keputusan alternatif yang memberikan manfaat sama atau lebih
besar dengan risiko lebih sedikit.
Meminimalkan risiko. Bahkan jika dianggap dapat diterima oleh berbagai prinsip
diatas, keputusan harus diimplementasikan untuk meminimalkan semua risiko dan
menghindari risiko yang tidak perlu.
Etika Komputer (computer ethics) adalah “analisis mengenai sifat dan dampak sosial
teknologi komputer serta berbagai formulasi dan justifikasi kebijakkan yang terkait
untuk penggunaan teknologi semacam itu secara beretika... (meliputi) perhatian
mengenai peranti lunak serta peranti keras dan berkaitan dengan jaringan yang
menghubungkan berbagai komputer dan komputer itu sendiri.”
Bynum mendefinisikan tiga tingkat etika komputer: pop, para, dan teoretis.
Etika komputer pop hanyalah eksposur atas berbagai cerita dan laporan yang
terdapat dalam media populer mengenai dampak baik dan buruk dari teknologi
komputer. Etika komputer para melibatkan perhatian sesungguhnya atas berbagai
kasus etika komputer dan membutuhkan tingkat serta pengetahuan tertentu dalam
bidang tersebut. Etika komputer teoritis, merupakan perhatian berbagai peneliti
multidisiplin ilmu yang mengaplikasikan berbagai filosofi, sosiologi, dan psikologi
dalam ilmu komputer dengan tujuan untuk menghasilkan pemahaman baru dalam
bidang tersebut.
Pertanyaan yang mendasar adalah apakah komputer menyajikan masalah etika baru
atau hanya menciftakan bentuk baru dari masalah lama. Jika pertanyaan terkahir
adalah jawabannya, maka kita perlu memahami nilai-nilai umum dari hal yang dalam
bahaya dan berbagai prinsip yang kemudian harus digunakan. Akan tetapi, banyak
kelompok yang sangat tidak setuju dengan premis bahwa komputer tidak berbeda
dengan teknologi lainnya.
Privasi
Orang berkeinginan untuk memiliki kendali penuh mengenai apa dan seberapa
banyak informasi mengenai dirinya tersedia bagi orang lain, dan bagi siapa informasi
tersebut tersedia. Ini adalah masalah privasi. Pembuatan dan pemeliharaan basis
data yang besar dan dapat digunakan bersama membuat perlindungan atas orang
dari potensi penyalahgunaan data menjadi hal yang penting.
Keamanan (security) komputer adalah usaha untuk menghindari peristiwa yang tidak
diinginkan seperti tidak adanya kerahasiaan dan integritas data. Sistem keamanan
mencoba untuk mencegah penipuan dan penyalahgunaan lain sistem komputer;
sistem ini bertindak sebagai pelindung dan juga merupakan kepentingan sah dari
berbagai konstituensi sistem tersebut. Berbagai isu etika yang melibatkan keamanan
timbul dari berkembangnya basis data terkomputerisasi yang dapat digunakan
bersama, dan yang berpotensi menyebabkan masalah yang tidak dapat diperbaiki
atas berbagai individu melalui penyebaran informasi yang tidak akurat ke para
pengguna yang memiliki otorisasi, seperti melalui laporan kredit yang salah.
Kepemilikkan Properti
Hukum hak cipta telah dimunculkan dalam usaha untuk melindungi orang-orang
yang mengembangkan pranti lunak dari penyalinan. Tidak diragukan lagi, ratusan
atau ribuan jam pengembangan program harus dilindungi dari pembajakkan. Akan
tetapi banyak yang meyakini bahwa hukum hak cipta dapat menyebabkan lebih
banyak hal negatif daripada positif.
Kesetaraan Akses
Beberapa halangan untuk akses adalah bawaan sistem teknologi informasi, tetapi
beberapa dapat dihindari melalui desain sistem yang berhati-hati. Beberapa faktor,
yang beberapa tidak hanya untuk sistem informasi, dapat membatasi akses ke
teknologi komputer. Status ekonomi seseorang atau pengaruh perusahaan akan
menentukan kekampuan untuk mendapatkan teknologi informasi. Budaya juga
membatasi akses, sebagai contoh, ketika dokumen dibuat hanya dalam satu bahasa
atau diterjemahkan secara kurang baik.
Masalah Lingkungan
Kecerdasan Buatan
Sebuah rangkaian isu sosial dan etika baru telah muncul dari popularitas sistem ahli.
Karena cara sistem ini dipasarkan, yaitu sebagai pembuat keputusan atau pengganti
ahli, beberapa orang sangat tergantung padanya. Oleh karenanya, para teknisi yang
berpengetahuan (mereka yang menulis program tersebut) dan para ahli dibidang
ilmunya (mereka yang menyediakan pengetahuan mengenai pekerjaan yang di
otomatiskan) harus memperhatikan tanggung jawab mereka atas keputusan yang
salah, dasar pengetahuan yang tidak lengkap atau tidak akurat, dan peran yang
diberikan ke komputer dalam proses pengambilan keputusan. Selain itu, karena
sistem ahli mencoba untuk melakukan kloning atas gaya keputusan seorang manajer,
kecurigaan seseorang dapat secara implisit atau eksplisit masuk dalam dasar
pengetahuannya.
Banyak pekerjaan yang telah dan sedang berubah sebagai akibat dari ketersediaan
teknologi komputer. Orang-orang yang tidak dapat atau tidak siap berubah akan
diganti.
Penyalahgunaan Komputer
Komputer dapat disalahgunakan dalam banyak cara. Menyalin peranti lunak berhak
cipta, menggunakan komputer perusahaan untuk kepentingan pribadi, dan melihat-
lihat file milik orang lain, hanyalah sedikit contoh nyata. Walaupun menyalin peranti
lunak berhak cipta (kecuali untuk membuat salinan cadangan pribadi) jelas-jelas
melanggar hukum, hal ini umum dilakukan.
Penipuan (fraud) merujuk pada penyajian yang salah atas suatu fakta yang dilakukan
oleh suatu pihak lain dengan tujuan membohongi dan membuat pihak lain tersebut
meyakini fakta tersebut walaupun merugikannya. Berdasarkan hukum perdata,
tindakan penipuan harus memenuhi lima kondisi berikut ini:
1. Penyajian yang salah. Ada pernyataan yang salah atau tidak diungkakannya
suatu fakta.
2. Fakta yang material. Fakta merupakan faktor yang substansial dalam
mendorong seseorang untuk bertindak.
3. Niat. Ada niat untuk menipu atau mengetahui bahwa pernyataan yang
dimiliki seseorang yang salah.
4. Keyakinan yang dapat dijustifikasi. Kesalahan dalam penyajian tersebut
merupakan faktor substansial tempat pihak yang dirugikan bergantung.
5. Kerusakan dan kerugian. Kecurangan tersebut telah menyebabkan kerusakan
atau kerugian bagi korban penipuan.
Penipuan oleh karyawan (employee fraud) atau penipuan oleh karyawan
nonmanajemen biasanya didisain untuk secara langsung mengonversi kas atau aktiva
lainnya demi keuntungan karyawan. Tiga tahap: (1) mencuri sesuatu yang berharga
(sebuah aktiva), (2) mengonversi aktiva tersebut ke dalam bentuk yang dapat
digunakan (uang tunai), dan (3) menyembunyikan kejahatan tersebut agar tidak
terdeteksi.
Penipuan oleh pihak manajemen (management fraud) lebih sulit dilacak daripada
penipuan oleh karyawan sering kali tidak terdeteksi hingga kerusakan atau kerugian
yang sangat besar diderita oleh perusahaan. Biasanya, penipuan oleh pihak
manajemen tidak secara langsung melibatkan pencurian aktiva. Pihak manajemen
puncak dapat melakukan aktifitas penipuan untuk mendapatkan harga saham yang
lebih tinggi.
Berbagai tekanan ini diklasifikasikan dalam tiga kategori umum: (1) tekanan keadaan,
(2) peluang, dan (3) karakteristik pribadi (integritas).
Kerugian Keuangan Akibat Penipuan
Baiya sesungguhnya dari penipuan sulit diukur karena sejumlah alasan: (1) tidak
semua penipuan terdeteksi; (2) dari semua penipuan yang terdeteksi, tidak semua
dilaporkan; (3) dalam banyak kasus penipuan, hanya dapat dikumpulkan informasi
yang tidak lengkap; (4) informasi tidak disebarkan dengan benar ke piihak
manajemen atau ke badan penegak hukum; dan (5) sering kali, perusahaan
memutuskan untuk tidak melakukan tuntutan hukum atau pengadilan terhadap
pelaku penipuan.
Pelaku Penipuan
Skema Penipuan
Laporan Tipuan
Berbagai dasar masalah berikut masalah berikut ini adalah akar permasalahan.
Korupsi
Memodifikasi Asumsi
Standar audit dibagi menjadi tiga bagian : standar kualifikasi umum, standar kegiatan
lapangan, dan standar laporan.
Pernyataan Standar Audit dianggap sebagai aturan yang paling tinggi karena setiap
anggota dari profesi tersebut harus mengikuti rekomendasinya atau harus dapat
menunjukkan mengapa SAS tidak dapat diaplikasikan dalam situasi tertentu. Beban
untuk menjustifikasi penyimpangan dari SAS berada pada tiap auditor.
Terdiri atas lima komponen: lingkungan pengendalian, penilaian risiko, informasi dan
komunikasi, pengawasan, dan aktivitas pengendalian.
Lingkungan Pengendalian
Penilaian Risiko
Pengawasan
Aktivitas Pengendalian
Pengendalian Komputer
Pengendalian Fisik
Otorisasi Transaksi
Pemisahan Tugas
Supervisi
Catatan Akuntansi
Pengendalian Akses
Verifikasi Independen
Rekonsiliasi total batch pada titik-titik tertentu selama pemrosesan
transaksi.
Membandingkan aktiva fisik dengan catatan.
Rekonsiliasi berbagai akun buku pembantu dengan akun pengendalinya.
Mengkaji laporan manajemen
Siklus
Siklus pendapatan adalah pertukaran langsung dari produk akhir dan jasa menjadi kas dalam
satu kali transaksi antara penjual dan pembeli. Bisa terdapat perbedaan beberapa hari atau
minggu antara saat terjadinya penjualan dengan saat penerimaan uang tunai. Jeda waktu ini
membagi transaksi pendapatan ke dalam dua tahap
1. Tahap fisik, yang mencakup pemindahan aktiva atau jasa dari penjual ke pembeli,
dan
2. Tahap keuangan, yang mencakup penerimaan kas oleh penjual dalam pembayaran
piutang dagang.
Dalam menyajikan fungsi logis dari siklus pendapatan, kita akan mempelajari diagram arus
data ( Data Flow Diagram) DFD dan bagan alur dokumen yang mencerminkan lingkungan
manual.
DFD dalam bagan tersebut memberikan tinjauan umum tentang aktivitas logis yang
membentuk sistem pemrosesan pesanan penjualan. Proses ini dideskripsikan dalam
langkah-langkah sebagai berikut :
Prosedur Manual
e. Departemen kontroler
Secara berkala staf dari departemen kontroler mencocokkan penerimaan
kas dengan membandingkan dokumen berikut ini : (1) salinan dari daftar
permintaan pembayaran, (2) slip setoran bank yang diterima dari bank,
(3) voucher jurnal dari departemen penerimaan kas dan departemen
piutang dagang.
.
Pengendalian Siklus Pendapatan
Supervisi
Ruang penerimaan
dokumen
Catatan akuntansi Pesanan penjualan, jurnal
penjualan, buku besar Permintaan pembayaran
pembantu piutang cek, daftar permintaan
dagang, pengendali pembayaran, jurnal
piutang dagang, buku penerimaan kas, buku
besar pembantu besar pembantu piutang
persdiaan, pengendalian dagang, akun pengendali
persediaan, akun piutang dagang, akun kas.
penjualan
Akses
Akses fisik ke persediaan; Akses fisik ke kas; akses ke
akses ke catatan akuntansi catatan akuntansi di atas
di atas
Verifikasi independen Penerimaan kas, buku
Departemen pengiriman, besar umum, rekonsiliasi
departemen penagihan, bank
buku besar umum
A. Otoritasi Transaksi
B. Pemisahan Tugas
Pemisahan tugas memastikan bahwa tidak satu orang atau departemen yang
memproses transaksi sendiri secara keseluruhan. peraturannya (1) bagian yang
mengotorisasi terpisah dari bagian yang memproses. Dalam siklus pendapatan ,
departemen kredit terpisah dari seluruh proses. (2) pengendalian aktiva harus
terpisah
dari bagian pembukuan. Sehingga bagian gudang yang menyimpan persediaan
barang secara fsik terpisah dengan bagian akuntansi yang melakukan pencatatan.
Demikian juga kasir/bendahara selaku pemegang kas secara fsik terpisah dengan
fungsi akuntansi. (3) perusahan harus terstrukur sehingga tindak penipuan
memerlukan kolusi dua atau lebih individu. Secara khusus buku besar pembantu,
jurnal dan buku besar umum harus dipisah.
D. .Catatan akuntansi
o Dokumen sumber bernomor (prenumber source document). Setiap
dokumen dinomori secara beruruttan sehingga setiap transaksi dapat
diidentifkasi dan berbeda dengan lainnya.
o Jurnal khusus. Dengan mengelompokkan transaksi yang sama pada jurnal
khusus, sistem menyediakan laporan singkat atas seluruh kelompok kejadian.
Dalam siklus pendapatan menggunakan jurnal penjualan dan jurnal
penerimaan kas.
o Buku besar pembantu. Terdapat dua buku pembantu pada siklus
pendapatan yaitu buku besar pembantu persediaan dan buku besar
pembantu piutang.
o Buku besar umum. Akun pengendali buku besar umum merupakan dasar
untuk menyiapkan laporan keuangan. Voucher jurnal yang meringkas
aktiftas jurnal dan buku besar pembantu mengalir ke buku besar umum
untuk memperbarui akun-akun tersebut.
o File. Siklus pendapatan menggunakan beberapa file antara lain ifle pesanan
penjualan, file referensi data harga, file sejarah penjualan, file laporan
pengiriman, dan fle memo kredit.
E. Pengendalian akses. Pengendalian akses mencegah dan mendeteksi akses yang tidak
disetujui dan terlarang ke aktiva perusahaan. Akiva fsik pada siklus pendapatan
adalah persediaan dan kas. Pembatasan akses ke aktiva ini meliputi (1) keamanan
gudang seperti pagar, alarm, dan penjaga (2) penyetoran kas secara harian ke bank
(3)
penggunaan brankas atau kotak deposit yang aman untuk kas (4) penguncian laci kas
dan brankas pada bagian penerimaan kas.
F. Verifkasi independen.Tujuan verifkasi independen untuk meningkatkan dan
memverifkasi kebenaran dan kelengkapan dari prosedur yang dilakukan oleh orang
lain dalam sistem. Pengendali verifkasi independen dalam siklus pendapatan
meliputi (1) departemen pengiriman memverifkasi bahwa barang yang dikirim ke
pelanggan dari gudang sudah benar dalam hal jenis dan jumlahnya (2) departemen
penagihan mencocokkan pemberitahuan pengiriman dengan faktur penjualan untuk
memastikan bahwa pelanggan ditagih sesuai dengan barang yang dikirimkan (3)
depatemen buku besar umum melakukan verirfkasi, staf buku besar mencocokkan
voucher.
Pada bagian ini, akan dibahas teknik otomatisasi dan rekayasa ulang yang diterapkan
pada pemrosesan pesanan penjualan dan sistem penerimaan kas. Otomatisasi
(automation) mencakup penggunaan teknologi untuk meningkatkan efsiensi dan
efektivitas pekerjaan. Otomatisasi seringkali hanya merupakan proses manual
tradisional yang digantikan dengan sistem yang terkomputerisasi. Sedangkan
pengertian rekayasa ulang (reengineering) meliputi perubahan mendasar pola pikir
atas proses bisnis dan alur pekerjaan. Tujuan dari rekayasa ulang adalah untuk
memperbaiki kinerja operasional dan mengurangi biaya dengan cara mengidentifkasi
dan menghilangkan tugas yang tidak bernilai tambah. Hal ini juga meliputi
penggantian prosedur tradisional dengan prosedur yang inovatif dan seringkali
sangat berbeda dari prosedur sebelumnya.
POS System biasanya digunakan oleh toko bahan makanan, pusat pertokoan,
dan jenis penjualan eceran lainnya dimana hanya uang tunai, cek, dan kartu
pembayaran tunai yang dapat digunakan. Perusahaan tidak menyimpan
rekening (accounts) pelanggan. Persediaan disimpan di toko, tidak terpisah di
gudang.
Siklus Pengeluaran
2. Proses pembelian menentukan jumlah yang akan dipesan, memilih menarik, dan membuat
pesanan pembelian. Informasi tersebut dikirimkan ke pemasuk dan proses utang usaha
3. Stelah beberapa waktu perusahaan akan menerima barang persediaan dari pemasok, barang yang
diterima akan diperiksa kualitas dan jumlahnya serta dikirim ke toko atau gudang
SISTEM MANUAL
Secara umum berbagai prosedur yang dijelaskan dapat diaplikasikan untuk perusahaan
mnufaktur dan rite. Perbedaan utamanya terletak pada cara berbagai transaksi diotorisasi.
Perusahaan manufaktur membeli bahan baku untuk produksi. Perusahaan ritel memberi barang jadi
untuk dijual kembali. Fungsi pengendaliaan persediaan yang akan memberi trisasi pembelian untuk
jenis perusahaan seperti ini.
PENGENDALIAN PERSEDIAAN
DEPARTEMEN PEMBELIAN
BAGIAN PENERIMAAN
Karena laporan penerimaan biaya ini berisi jumlah, laporan ini tidak cukup sebagai dokumen
sumber untuk pencatatan ke elemen jenis ini. Laporan ini memeang berfungsi sebagai dasar
pencatatan kedatangan barang dan jumlah, tetapi nilai finansial dari persediaan tidak dapat dihitung
sampai kedatangan faktur.
Selama berjalannya transaksi ini, bagian utang usaha telah menerima dan sementara
menyimpan berbagai salinan permintaan pembelian, pasaran pembelian, dan laporan penerimaan.
Perusahaan telah menerima persediaan dari pemasok dan memiliki kewajiban untuk membayar
barang tersebut.
Akan tetapi pada bagian ini, perusahaan mungkin tidak memiliki nformasi finansial yang
dibutuhkan untuk mencatat transaksi tersebut. Dokumen formal yang menyediakan informasi ini
adalah faktur pemasok. Jika perusahaan belum menerima faktur, perusahaan akan menunda
pencatatan kewajiban hingga faktur tiba. Ini menciptakan adanya sedikit ada waktu tunggu
(beberapa hari) dalam proses pencatatan, yang juga berarti pada waktu itu kewajiban perusahaan
masih terlalu rendah dinyatakan. Untuk kemudahan, kesalahan penyajian ini akan menjadi masalah
pada periode penutupan huku, yaitu ketika perusahaan membuat laporan keuangan. Untuk
menutup buku, perkiraan nilai kewajiban perusahaan dibuat hingga faktur tiba.
Voucher memberikan pengendalian yang lebih baik atas pengeluaran kas, dan
memungkinkan peusahaan mengonsolidasikan bebrapa pembayaran ke pemasok yang sama melalui
sebuah voucher, sehingga mengurangi jumlah cek yang ditulis.
Staf administrasi bagian utang usaha menyimpan bukti kas keluar, bersama dengan
dokumen voucher pendukungnya, dalam file voucher utang. File ini sama dengan file utang usaha
terbuka yang dibahas sebelumya dan juga disusun berdasar tanggal jatuh temponya.
Bagian buku besar menerima voucher jurnal dari bagian utang usaha dan sebuah ringkasan
akun dari bagian pengendalian persediaan. Staf administrasi bagian buku besar mencatat dari
voucher jurnal ke akun pengendali persediaan dan utang usaha serta merekonsiliasi akun pengendali
persediaanserta ringkasan buku pembantu persediaan. Dengan tahap ini, tahap pembelian dlm siklu
pengeluaran selesai.
Sistem pengeluaran kas memproses berbagai kewajiban yang timbul dari sistem pembelian.
Tujuan utama dari sistem ini adalah untuk memastikan bahwa kreditor yang valid meminta jumlah
terutang yang benar ketika kewajiban jatuh tempo. Jika sistem tersebut melakukan pembayaran
lebih awet, perusahaan akan melepas penghasilan dari bunga yang seharusnyadidapatkannya atas
dana tersebut. Akan tetapi, jika kewajiban terlambat dibayar, perusahaan akan kehilangan diskon
pembelian atau dapat merusak peringkat kreditnya.
Proses pengeluaran kas dimuai dalam bagian utang usaha. Tiap hai staf administrasi bagian
utang usaha meninjau file voucher utang terbuka atau utang usaha untuk melihat berbagai dokumen
yang jatuh tempo dan mengirim voucher serta dokumen pendukungnya (permintaan pembelian,
pesanan pembelian, laporan penerimaan, dan faktur) ke bagian pengeluaran kas. Staf administrasi
bagian utang usaha akan mendebit rekening pemasok dalam buku pembantu utang usaha dan
mengirim rangkaian akun ke bagian buku besar.
Staf administrasi bagian pengeluaran kas menerima paket voucher dan meninjau berbagai
dokumen untuk melihat kelengkapan dan akurasi administratifnya. Untuk setiap pengeluaran, staf
administrasi tersebut membuat cek tiga salinan dan mencatat voucher cek, jumlah uangnya, nomer
voucher, serta data lain yang terkait dalam daftar cek yang juga disebut sebagai jurnal pengeluaran
kas.
OTORISASI TRANSAKSI
Subsistem Pengeluaran Kas. Bagian uatang usaha mengotorisasi pengeluaran kas melalui
bukti kas keluar. Untuk memberikan pengendalian yang efektif di seluruh arus kas dari perusahaan,
staf administrasi bagian pengeluaran kas seharusnya tidak menulis cek tanpa otorisasi yang jelas.
Jurnal pengeluaran kas (daftar cek) yang berisi nomer voucher mengotorisasi tiap cek dan
merupakan jejak audit untuk memverifikasi autentikasi setiap cek yang ditulis.
PEMISAHAN PEKERJAAN
Pemisahan Pengendalian Persediaan dari Gudang. Dalam subsistem pembelian, aktiva fisik
umumnya adalah persediaan. Bagian pengendalian persediaan mencatat secara terperinci berbagai
aktiva tersebut, sementara bagian gudang harus menyimpannya. Kapan saja, auditor harus dapat
merekonsiliasi catatan persediaan dengan persediaanya secara fisik.
Pemisahan Bagian Buku Besar dan Utang Usaha dengan Pengeluaran Kas. Aktiva yang
berpotensi menghadapi eksportir dalam subsistem pengeluaran kas adalah kas. Catatan yang
mengendalikan aktiva ini adalah buku pembantu utang usaha dan akun kas di buku besar.
SUPERVISI
Areea yang mendapat manfaat paling banyak dari supervisi di siklus pengeluaran adalah
bagian penerimaan. Banyak sekali jumlah aktiva yang bernilai mengalir melalui area ini ke gudang.
Supervisi yang ketat di bagian ini akan mengurangi peluang terjadinya dua jenis eksposur: (1)
kegagalan untuk memeriksa aktiva secara tepat dan (2) pencurian aktiva.
Inspeksi Ktiva. Ketika barang databg dari pemasok, staf administrasi bagian penerimaan
harus memeriksa jumlah dan kondisinya (dari kerusakan, cacat, dan sebagainya). Untuk alasan inilah
staf administrasi bagian penerimaan menerima saluran barang dari pesanan pembelian asli yang
berasal dari bagian pembelian. Pesanan pembelian yang kosong tersebut memiliki semua informasi
yang terkait mengenai barang yang akan diterima kecuali jumlah dan harganya.
Pencurian Aktiva. Penerimaan kadang kacau dan tidak teratur dalam masa-masa sibuk. Di
situasi ini, persediaan yang masuk menghadapi potensi pencurian kecuali jika diamankan di gudang.
Prosedur pemeriksaan yang tidak benar disertai dengan supervii yang tidak memadai dapat
menciptakan situasi yang komulatif untuk terjadinya pencurian persediaan dalam transit.
CATATAN AKUNTANSI
Tujuan pengendalian catatan akuntansi adalah untuk menyimpan jejak audit yang memadi
agar dapat menelusuri sebuah transaksi dari dokumen sumbernya hingga ke laporan keuangan. Sklus
pengeluaran memengaruhi berbagai catatan akuntansi berikut ini buku besar pembantu utang
usaha, daftar voucher, daftar cek dan buku besar.
PENGENDALIAN AKSES
Akses Tidak Langsung. Perusahaan harus membatasi akses ke berbagai dokumen yang
mengendalikan aktiva fisiknya. Contohnya, seseoang yang memiliki akses ke permintaan pembelian,
proses pembelian dan laporan laporan penerimaan memiliki bahan yang dibutuhkan untuk
membuat transaksi pembelian tipuan. Dengan berbagai dokumen pendukung yang tepat, transaksi
tipuan dapat dibuat tampak sah bagi sistem dan dapat dibayar.
VERIVIKASI INDEPENDEN
Verivikasi Independenoleh Bagian Utang Usaha. Bagian uatang usaha memainkan peran
penting dalam kegiatan verivikasi yang dilakuakn oleh lainnya dalam sitem ini. Berbagai salinan
dokumen suber mengalis ke bagian ini untuk ditijau dan diperbandingkan. Tiap dokumen berisi
berbagai fakta yang berbeda mengennai transaksi pembelian, yang harus direkonsiliasi oleh staf
bagian utang usaha sebelum perusahaan mengakui kewajiban. Kegiatan ini meliputi:
Perbedaan utamanya adalah bahwa berbagai kegiatan rutin akuntansi diotomatiskan. Bagian
berikut ini menjelaskan berbagai urutan peristiwa yang terjadi dalam sistem ini.
BAGIAN PEMROSESAN DATA: TAHAP 1
Proses pembelian dimulai dalam bagian pemrosesan data, dengan dijalankannya fungsi
pengendalian persediaan. Siklus pendapatan (dalam perusahaan ritel) atas siklus koversi (dalam
perusahaan manufaktur) sesungguhnya yang memuali aktivitas ini.
BAGIAN PEMBELIAN
Pesanan pembelian digunakan untuk membuat catatan pesanan pembelian terbuka dan
untuk mentransfer catatan yang terkait dalam file permintaan pembelian, ke file permintaan
pembelian tertutup.
BAGIAN PENERIMAAN
Ketika barang tiba dari pemasok, staf administrasi bagian penerimaan membuat laporan
penerimaan. Salinannya akan dikirim ke bagian pembelian, utang usaha, dan pemrosesan data.
Bagian penerimaan data menjelaskan pekerjaan secara batch (tahap 3) yang akan
memperbarui file buku besar pembantu persediaan berdasarkan laporan penerimaan dan
menyingkirkan tanda “Sedang Dipesan” dari catatan persediaan. Sistem akan menghitung total batch
penerimaan persediaan untuk prosedur memperbarui buku besar dan kemudian menutup catatan
yang terkait dalam file pesanan pembelian terbuka ke file pesanan pembelian tertutup.
Ketika staf administrasi bagian utang usaha menerima, faktor dari pemasok, dia akan
merekonsiliasinya dengan berbagai dokumen pendukung yang sebelumnya dimasukkan ke dalam file
tunda utang usaha. Staf administrasi kemudian akan membuat voucher, menyimpannya dalam file
voucher terbuka, dan mengirimkan salinan voucher ke bagian pemrosesan data.
Program batch akan memvalidasi berbagai catatan voucher dengan file pemasok valid,
menambahkannya ke dalam voucher (atau ke file buku besar pembantu utang usaha), serta
membuat total batch untuk dicatat ke akun pengendali utang usaha dalam buku besar.
BAB VI
Siklus Pengeluaran Bagian II: Prosedur Pemrosesan Penggajian Dan Aktiva Tetap
Personalia
Produksi
Karyawan produksi menyiapkan dua jenis kartu catatan waktu kerja (time record):
kartu pekerjaan (berisi total jumlah waktu yang dihabiskan oleh setiap pekerja di setiap
pekerjan produksi) dan kartu waktu (berisi total waktu kerja karyawan di tempat kerja).
Akuntansi Biaya
Penggajian
Departemen penggajian menerima tarif pembayaran dan data pemotongan gaji dari
departemen personalia dan data jam kerja dari departemen produksi.
Departemen Utang
Staf administrasi utang usaha memeriksa kebenaran daftar gaji dan menyiapkan dua
salinan tanda terima pengeluaran kas sejumlah gaji tersebut.
Pengeluaran kas
Departemen buku besar umu menerima rngkuman distribusi tenaga kerja dari
bagian akuntansi biaya dan tanda terima pengeluaran kas dari utang usah.
Pengendali Penggajian
Otorisasi transaksi
Pemisahan Tugas
Supervisi
Catatan Akuntansi:
Jejak audit untuk penggajian meliputi dokumen-dokumen seperti kartu waktu, kartu
pekerjan, dan bukti kas keluar, informasi jurnal (yang berasal dari rangkuman distribusi
tenaga kerja dan daftar gaji), akun buku besar pembantu (yang berisi catatan karyawan dan
berbagai akun pengeluaran), serta akun buku besar umum (pengendali penggajian, kas, dan
akun dana gaji).
Pengendalian akses
Verifikasi Independen
Karena sistem penggajian tidak sering dilakukan (mingguan atau bulanan), sistem
tersebut sering kli cocok dengan pemrosesan batch dan file berurutan. Departemen
pemrosesan data menerima formulir kegiatan personalia, kartu pekerjaan, kartu waktu,
yang dikonversi ke file digital. Program komputer batch melakukan pencatatan dengan
terperinci, penulisan cek, dan fungsi buku besar umum.
Personalia
Akuntansi Biaya
Penjagaan waktu
Ketika menrima kartu waktu yang sudah disetujui dari supervisor pada tiap akhir
minggu, departemen penjagaan waktu file kehadiran (attendace file) saat ini.
Pemerosesan data
Pada akhir periode kerja, tugas-tugas dilakukan dalam proses batch. Biaya tenaga
kerja didistribusikan ke berbagai WIP, overhead¸dan akun biaya. File rangkuman distribusi
tenaga kerja on-line diciptkan. Daftar gaji online diciptakan dari file kehadiran dan file
karyawan. File catatan karyawan diperbarui. Cek penggajian disiapkan dan ditandatangani.
File bukti pengeluaran diperbarui dan satu cek disiapkan untuk dana yang akan ditransfer ke
akun dana gaji. Pada akhir pemrosesan, sistem tersebut menerima file rangkuman distribusi
tenaga kerja dan file bukti pengeluaran dan memperbarui file buku besar umum.
SISTEM AKTIVA TETAP
Aktiva tetap adalah properti, pabrik, dan peralatan yang digunakan dalam operasi
bisnis. Contoh dari aktiva tetap adalah tanah, gedung, perabotan, mesin, dan kendaraan
bermotor.sistem aktiva tetap perusahaan memproses transaksi yang berkaitan dengan
akuisisi, pemeliharaan, dan penghapusan aktiva tetap. Sistrem yang efektif akan mendukung
keputusan manajemen, pelaporan keuangan, dan pelaporan ke pihak yang berwenang, dan
juga akan memiliki pengendalian internal yang memadai. Tujuan spesifik dari sistem aktiva
tetap adalah:
1. Memproses akusisi aktiva tetap ketika diperlukan dan sesuai dengan persetujuan
dan prosedur manajemen formal
2. Mempertahankan catatan akuntansi yang memadai dari akuisisi, biaya deskripsi, dan
lokasi fisik aktiva di dalam organisasi
3. Mempertahankan catatan depresiasi yang akurat untuk aktva-aktiva yang dapat
disusutkan sesuai dengan metode-metode yang wajar
4. Menyediakan informasi bagi pihak manjemen yang dapat membantu merencanakan
investasi aktivatetap di masa yang akan datang
5. Mencatat penghapusan aktiva tetap dengan benar
Akuisisi Aktiva
Akuisisi aktiva biasanya diawali dari manajer departemen (pengguna) yang melihat
kebutuhan untuk mendapatkan aktiva tetap yang baru. Prosedur otorisasi dan persetujuan
yang terlibat dalam transaksi ini akan bergantung pada biaya aktiva tersebut. Dalam
keputusan ini, manajer departemen seringkali memiliki otoritas umum untuk menyetujui
pembelian aktiva tetap yang tidak mahal. Namun demikian, untuk pengeluaran modal di
atas batas materialitas yang ditetapkan, manajer tersebut harus meminta persetujuan
ekplisit. Biasanya hal inimelibatkan analisis manajemen modal formal untuk mengevaluasi
biaya dan manfaat dari permintaan tersebut. Sebagai bagian dari analisis ini, manajemen
sering meminta penawaran dari beberapa pemasok.
Pemeliharaan Aktiva
Ketika aktiva mencapai titik akhir dari umur ekonomisnya atau ketika manajemen
memutuskan untuk menghapusnya, aktiva tersebut harus dihapus dari buku besar
pembantu aktiva tetap. Proses ini dimulai ketika manajer yang bertanggung jawab atas
aktiva tersebut mengeluarkan permintaan untuk menghapus aktiva tersebut. Seperti
transaksi lainnya, penghapusansuatu aktiva memerlukan persetujuan menurut prosedur
yang berlaku. Pilihan penghapusan suatu aktiva adalah menjual, membongkar,
menyumbangkan, atau menghentikan penggunaan aktiva tersebut. Laporan penghapusan
aktiva yang menjelaskan disposisi akhir dari aktiva, dikirm ke departemen akuntansi aktiva
tetap untuk mengotorisasi penghapusannya dari buku besar.
Prosedur Akusisi
Pemeliharaan Aktiva
Prosedur Penghapusan
Pengendalian Otorisasi
Akuisisi aktiva tetap harus formal dan secara ekspilisit diotorisasi. Setiap transaksi
harus dimulai dengan permintaan tertulis dari pengguna atau departemen. Dalam hal
barang-barang yang bernilai tinggi, harus ada proses persetujuan independen yang
mengevaluasi keuntungan permintaan tersebut berdasarkan biaya dan manfaatnya.
Pengendalian Supervisi
Karena aktiva modal secara luas didistribusikan ke seluruh perusahaan, aktiva ini
rentan terhadap pencurian dan penyalahgunaan, dibandingkan dengan persediaan yang
aman disimpan di dalam gudang. Oleh karena itu, para supervisor harus memastikan bahwa
aktiva tetap yang digunakan sesuai dengan kebijakan perusahaan dan praktk bisnis,.
Misalnya, komputer yang dibeli untuk karyawan tertentuharus diletakkan dalam lokasi
yangtepat dan tidak boleh dipindahkan tanpa persetujuan secara eksplisit. kendaraan
perusahaan harus diamankan dalam pusat penyimpanan kendaraan perusahaan pada akhir
waktu kerja dan tidak boleh dibawa pulang kecuali atas izin dari supervisor yang berwenang.
Secara berkala, auditor internal harus memeriksa akuisisi aktiva dan prosedur
persetujuan untuk menentuan kelayakan faktor yang digunakan dalam analisis. Hal ini
termasuk umur ekonomis aktiva, biaya keuangan, penghematan biaya yang ditawarkan
karena membeli aktiva tersebut, tarif diskon yang digunakan, dan merode penganggaran
modal yang digunakan dalam analisis. Auditor internal harus memverifikasi lokasi, kondisi,
dan nilai pasar dari aktiva teteap perusahaan dibandingkan dengan catatan aktiva tetap
dalam buku besar pembantu.
Bab VII
Siklus Konversi
Siklus konversi tradisional terdiri atas dua subsistem: sistem produksi dan
sistem akuntansi biaya. Sistem produksi melibatkan perencanaan, penjadwalan, dan
pengendalian produk fisik di sepanjang proses produksi. Sistem akuntansi biaya memonitor
arus informasi biaya yang berkaitan dengan produksi. Informasi yang dihasilkan sistem ini
digunakan untuk penilaian persediaan, penganggaran, pengendalian biaya, pelaporan
kinerja, dan berbagai keputusan manajemen seperti keputusan “membuat atau membeli.”
Sistem Produksi
Otorisasi Transaksi
Pemisahan Tugas
Salah satu tujuan dari prosedur pengendalian ini adalah untuk memisahkan berbagai
pekerjaan otorisasi transaksi dari pemrosesan transaksi. Akibatnya, bagian
perencanaan danpengendalian produksi secara organisasional terpisah dari tempat
kerja.
Tujuan pengendalian lainnya adalah untuk memisahkan penyimpanan catatan
dengan penyimpanan aktiva.
Supervisi
Pengendalian Akses
Akses Langsung ke Aktiva. Sifat dari produk fisik dan proses produksi
mempengaruhi berbagai jenis pengendalian akses yang dibutuhkan.
Akses Tidak Langsung ke Aktiva. Aktiva, seperti kas dan persediaan, dapat
dimanipulasi melalui akses ke berbagai dokumen sumber yang
mengendalikannya.
Pencatatan Akuntansi
Dalam siklus konversi, hal ini dicapai melalui penggunaan perintah kerja, lembar
biaya, lembar perpindahan, lembar pekerjaan, permintaan bahan baku, file WIP,
dan file persediaan barang jadi. Dengan memberikan nomor terlebih dahulu ke
dokumen sumber dan menggunakannya sebagai referensi dalam record WIP,
perusahaan dapat menelusuri setiap persediaan barang jadi melalui proses
produksi hingga sumbernya. Ini adalah hal yang penting untuk mendeteksi
kesalahan dalam produksi dan pencatan, untuk mendeteksi batch produksi yang
hilang, dan untuk melakukan audit secara berkala.
Verifikasi Independen
Fleksibilitas Produksi
Otomatisasi adalah inti dari lingkungan produksi yang berfungsi dengan baik.
Melalui penggantian tenaga kerja dengan otomatisasi, perusahaan dapat menjadi lebih
efisien dan karenanya menjadi lebih kompetitif. Otomatisasi juga dapat berkontribusi secara
langsung pada karakteristik operasi lainnya yaitu pengurangan persediaan dan peningkatan
kualitas.
Pengurangan Persediaan
Kualitas Produk
Terdapat dua alasan dasar mengapa kualitas penting bagi produsen kelas
dunia. Pertama, kualitas yang buruk sangat mahal untuk perusahaan. Bayangkan biaya
pembuangan, pengerjaan ulang, penundaan jadwal, persediaan tambahan untuk
kompensasi bagian yang cacat, klaim garansi, dan servis lapangan. Berbagai biaya ini dapat
mewakili antara 25 sampai 35 persen dari total biaya produk.
Kedua, kualitas adalah dasar persaingan produsen kelas dunia. Kualitas tidak
lagi menjadi penetral biaya. Para pelanggan menginginkan kualitas dan mencari produk
berkualitas dengan harga terendah.
Banyak perusahaan kelas dunia yang telah menemukan solusi atas berbagai
masalah ini melalui perhitungan biaya berdasarkan aktivitas (activity-based costing – ABC).
ABC adalah sistem informasi yang memberi para manajer informasi mengenai berbagai
aktivitas dan objek biaya.
Terdapat dua tujuan dasar yang mengarahkan para manajer dalam tantangan
ini:
SAP AG adalah perusahaan Jerman yang didirikan pada tahun 1972 di Waldorf,
Jerman, oleh beberapa karyawan IBM. Tujuan pembukaan usaha mereka adalah untuk
menciptakan paket bisnis terintegrasi yang dapat melayani perushaan besar dalam industri
manufaktur. Peranti lunaknya, yang disebut SAP, mendukung berbagai proses yang
berkaitan dengan penjualan, pemasaran, produksi, dan sumber daya manusia. Dalam
bahasa Inggris, SAP adalah singkatan dari System, Applications, and Product in Data
Processing.
Transaksi Otomatis
Untuk menjalankan bisnis, suatu perusahaan harus mengorganisasikan arus-arus ini secara
efektif. Tanpa adanya metode untuk mengidentifikasi dan menyalurkan transaksi dan
informasi akun, komunikasi vital diantara subsistem SIA akan kacau dan tidak dapat diatur.
Pengodean data menyediakan metode untuk mengatasi masalah ini, dan GLS adalah tempat
yang logis untuk memperkenalkan pengodean dan menunjukkan kemampuannya untuk
dapat diaplikasikan pada seluruh SIA.
Pendekatan tanpa kode ini memerlukan ruang pencatatan yang luas, memakan waktu untuk
mencatat, dan jelas rentan terhadap banyak jenis kesalahan. Pengaruh negatif dari
pendekatan ini dapat dilihat dalam banyak bagian perusahaan:
1. Staf penjualan
2. Personel Gudang
3. Personel akuntansi
1. Dengan tepat mewakili sejumlah informasi yang kompleks yang jika tidak, akan
berantakan.
2. Menyediakan sarana akuntabilitas untuk kelengkapan transaksi yang diproses.
3. Mengidentifikasi transaksi dan akun yang unik dalam satu file.
4. Mendukung fungsi audit dengan menyediakan jejak alur yang efektif.
Artinya mewakili item-item dalam tatanan yang berurutan (menurun atau menaik).
Kode Blok (Block code)
Aplikasi yang umum dari pengodean blok adalah pembuatan bagan akun.
Kodenya terdiri atas wilayah-wilayah atau field yang meiliki makna tertentu.
Adalah karakter alfabetik dalam bentuk akronim dan kombinasi lainnya yang bermakna.
Voucher Jurnal
Digunakan untuk mewakili rangkuman transaksi yang serupa atau satu transaksi yang unik,
mengidentifikasi jumlah keuangan dan akun buku besar umum yang dipengaruhi. Transaksi
ruti, jurnal penyesuaian, dan jurnal penutup, semuanya dimasukkan ke buku besar umum
dari voucher jurnal.
Terdiri atas :
Prosedur GLS
Voucher jurnal mengalir dari sistem pemrosesan transaksi dan sumber lainnya ke
departemen buku besar umum.
Sistem Pelaporan Keuangan
Penerima utama informasi laporan keuangan adalah para pengguna eksternal, seperti
pemegang saham, kreditor, dan pejabat pemerintah.
Diasumsikan bahwa pengguna laporan keuangan memahami berbagai konvensi dan prinsip
akuntansi yang diterapkan, dan bahwa laporan tersebut memiliki kandungan informasi yang
berguna.
Aktivitas FRS
Output yang paling umum dari FRS adalah laporan keuangan, termasuk neraca, laporan laba
rugi, dan laporan arus kas.
Proses akuntansi keuangan dimulai dari status bersih di awal tahun fiskal yang baru. Hanya
akun-akun (permanen) neraca yang merupakan kelanjutan dari tahun sebelumnya. Dari titik
ini, prosesnya dilanjurkan dengan langkah-langkah berikut:
1. Mencatat transaksi
2. Mencatat di jurnal khusus
3. Membukukan ke buku besar pembantu
4. Membukukan ke buku besar umum
5. Menyiapkan neraca percobaan yang belum disesuaikan
6. Membuat jurnal penyesuaian
7. Menjurnal dan membukukan ayat jurnal penyesuaian
8. Menyiapkan neraca percobaan yang telah disesuaikan
9. Menyiapkan laporan keuangan
10. Menjurnal dan membukukan ayat jurnal penutup
11. Menyiapkan neraca percobaan pasca penutup
Mengendalikan Gl/FRS
Otorisasi Transaksi
Voucher jurnal merupakan dokumen yang mengotorisasi suatu ayat jurnal ke buku besar
umum.
Pemisahan Tugas
1. Memiliki tanggung jawab untuk melakukan pembukuan untuk jurnal khusus atau
buku besar pembantu.
2. Menyiapkan voucher jurnal.
3. Bertanggung jawab dalam mengawasi aktiva fisik.
Pengendalian Akses
Pengendalian akses memiliki dua elemen yaitu akses langsung dan akses tidak langsung.
Catatan Akuntansi
Verifikasi Independen
Laporan perubahan buku besar umum menyajikan pengaruh transaksi voucher jurnal pada
akun buku besar umum.
GL/FRS Berbasis Komputer
Kekuatan dan Kelemahan: Pemisahan tugas, Catatan akuntansi dan Pengendalian Akses
Implikasi pengendalian untuk MRS sekarang ini telah diakui secara resmi dalam SAS 78, yang
mengaharuskan manajemen untuk menyediakan sarana formal untuk memantau fungsi
pengendalian internal.
1. Mengidentifikasi masalah
2. Mengevaluasi solusi alternatif
3. Mengimplementasikan solusi terbaik
4. Melakukan pemeriksaan pascaimplementasi
Prinsip-prinsip Manajemen
1. Formalisasi pekerjaan
2. Tanggung jawab dan wewenang
3. Jangkauan pengendalian
4. Manajemen dengan pengecualian
Struktur Masalah
1. Data- nilai yang digunakan untuk mewakili faktor-faktor yang relevan dengan
masalah tersebut.
2. Prosedur- urutan langkah-langkah atau peraturan keputusan yang digunakan untuk
memecahkan masalah.
3. Tujuan- hasil yang ingin dicapai oleh pengambil keputusan dengan memecahkan
masalah tersebut.
Adalah masalah yang tidak memiliki teknik solusi tertentu. Kebutuhan data tidak pasti,
prosedurnya tidak spesifik, atau tujuan solusi belum sepenuhnya dikembangkan.
1. Tujuan laporan
Mengurangi tingkat ketidakpastian yang berkaitan dengan suatu masalah yang
dihadapi pengambil keputusan
Mempengaruhi perilaku pengambil keputusan dengan cara positif
2. Pelaporan terprogram
Laporan terjadwal
Laporan menurut permintaan
3. Atribut laporan
Relevan
Ringkas
Berorientasi pengecualian
Akurat
Lengkap
Tepat waktu
Singkat
4. Pelaporan khusus
Penggalian data
Model verifikasi
Model penemuan
Akuntansi Pertanggungjawaban
Pertimbangan Perilaku
1. Keserasian Tujuan
2. Informasi yang berlebihan
3. Ukuran kinerja yang tidak tepat