1. Arti penting dan peran analisis tantangan dan isu strategis serta mendukung
sasaran dan target pembangunan yang
kebijakan belanja publik.
diwujudkan dalam pengelolaan keuangan
Anggaran Pendapatan dan Belanja negara yang kredible, transparan dan
Negara sebagai wujud dari pengelolaan akuntabel (good governance). Dalam
keuangan negara ditetapkan setiap tahun prakteknya, pengelolaan APBN mempunyai
dengan undang-undang dan dilaksanakan permasalahan, yaitu : (i) Ruang fiskal (Fiscal
secara terbuka dan bertanggung jawab untuk space) APBN masih terbatas, terbatasnya
sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. kemampuan negara didalam menghasilkan
Dalam Pasal 3 ayat (1) Undang–Undang No. pendapatan untuk membiayai
17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara: penyelenggaraan pemerintahan dan
“Keuangan Negara dikelola secara tertib, taat pembangunan, (tidak sebanding dengan
pada peraturan perundang-undangan, belanja pemerintah) (ii) APBN semakin
efisien, ekonomis, efektif, transparan dan terbebani Mandatory Spending yang semakin
bertanggung jawab dengan memperhatikan membesar, sebagai konsekuensi ketentuan
rasa keadilan dan kepatutan” peraturan perundang-undangan, seperti
Pada pemerintahan Presiden Jokowi- keharusan anggaran belanja pendidikan 20 %
JK, Kebijakan Belanja APBN diarahkan pada dari APBN, UU Kesehatan sebesar 5 % dan
peningkatan efisiensi dan penajaman belanja baru baru ini Undang Undang Desa yang
barang untuk meningkatkan ruang fiskal mewajibkan untuk dana desa 10 % dari
(fiscal space). Hal ini terkait dengan visi, misi, transfer ke daerah (iii) Efisiensi dan
presiden dan upaya pemenuhan janji efektifitas belanja terkait dengan kinerja
presiden dalam pemerintahannya. pemerintahan. Dari berbagai penelitian dan
Pemerintah juga telah menentukan program pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran
dan kegiatan yang menjadi prioritas untuk masih ditemukan belanja negara yang tidak
dikerjakan. Anggaran yang disusun mempunyai dampak peningkatan
dialokasikan lebih banyak ke program dan kesejahteraan maupun peningkatan kualitas
kegiatan yang menjadi prioritas pemerintah. layanan publik.
Pada tahun anggaran 2018, pemerintah fokus Tujuan mendasar dalam analisis
pada program dan kegiatan infrastruktur yang kebijakan belanja publik/negara adalah
bertujuan untuk peningkatan kesejahteraan peningkatan kualitas belanja melalui
masyarakat melalui pembangunan perbaikan kebijakan fiskal pemerintah dan
infrastuktur yang dapat memacu proses penganggaran. Belanja negara harus
pertumbuhan ekonomi. mencapai hasil yang diinginkan dan mencapai
Kebijakan belanja negara pada sasaran kebijakan yang telah ditetapkan
dasarnya merupakan formulasi kebijakan secara efisien dan efektif.
untuk merespon perekonomian, menjawab
Efisiensi teknis mempunyai arti belanja dari ouput yang dihasilkan. Untuk suatu input
negara dilaksanakan dengan tertentu, semakin besar output yang
mekanisme/bisnis proses yang sederhana dihasilkan maka efisiensi teknis semakin
melalui birokrasi yang efisien serta penguatan besar. Ibarat sebuah mesin, belanja negara
sumber daya manusia dalam percepatan harus dapat menghasilkan output yang
penyerapan, perbaikan pola, kualitas output. maksimal dari input yang ada. Biaya per unit
Efisiensi teknis merujuk kepada kapasitas out dalam belanja negara seringkali diukur
untuk menerapkan program-program dan berdasarkan beberapa tolok ukur, seperti
melaksanakannya dengan biaya yang paling satuan kegiatan periode yang lalu atau biaya
hemat. Penghematan biaya/input per unit satuan pelaksanaan kegiatan serupa di badan
atau organisasi lain. Satuan anlisisnya memberikan hasil yang lebih baik meskipun
umumnya tidak pada tingkat agregat tetapi di pada beberapa program pemerintah tidak
dalam suatu program atau bidang terentu. selalu demikian.
Menghasilkan output yang lebih besar akan
Efisiensi ekonomi menekankan pada apakah sasaran programnya (dengan asumsi implisit
pelaksanaan efektifitas kegiatan yang bahwa sasaran program/kebijakan memberi
menghasilkan output optimal. Kombinasi kontribusi positif terhadap kesejahteraan
yang paling efisien dalam pemanfaatan sosial). Secara makro efisiensi ekonomi akan
sumber daya, namun barang dan jasa yang menjaga stabilitas makroekonomi,
dihasilkan optimal. Terkadang penggunaan infrastruktur yang memadai untuk
sumberdaya yang hemat namun bila kualitas mendukung daya daya saing dan kepastian
output rendah dan tidak memenuhi hukum. Fokus dari prasyarat ini adalah
kebutuhan pengguna layanan masyarakat kegiatan mendorong iklim yang kondusif bagi
maka sumber daya itu umumnya menjadi sia- pencapaian target pembangunan dan
sia. Perbandingan antara tujuan dan hasil pencapaian output/outcome yang optimal.
program-program akan efektif bila mencapai
Dalam prakteknya alat analisis kebijakan dalam rangka memperoleh informasi dan
belanja yang sering digunakan adalah : mengidentifikasi pengalokasian/realisasi
Central Tendency, Basic Benchmarking anggaran sesuai fungsi dan peningkatan
Analysis, Efisiency Frontier Analysis dan efisiensi alokasi. Beberapa alat analisis
Benefit Incident Analysis, Public Expenditure tersebut dapat digunakan untuk melihat
Tracking Survey (PETS). Umumnya alat dampak suatu kebijakan sehingga dengan
analisis tersebut untuk membantu teknik tertentu dapat disimpulkan efektif atau
perumusan kebijakan yang ditetapkan agar tidak
lebih optimal. Alat alat analisis digunakan
.
4. Kesimpulan
Analisis kebijakan Belanja publik adalah mengidentifikasi kendala dan tantangan.
alat untuk mengidentifikasi tingkat efisiensi Proses analisis kebijakan juga merupakan
dan efektifitas belanja negara, sehingga dapat bagian dari proses monitoring dan evaluasi
dijadikan dasar untuk melakukan perbaikan yang dapat memberikan rekomendasi
dalam pengalokasian sumberdaya lebih kebijakan dalam proses perencanaan dan
efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan penganggaran sekaligus melihat apakah
pembangunan. Analisis kebijakan belanja tujuan sektor publik dalam ekonomi telah
negara juga membantu untuk tercapai atau belum.
Sumber :