Anda di halaman 1dari 23

KEBENARAN AL-QURAN PADA MASA SEKARANG

DISUSUN OLEH :

GALIH PANDU PURWINDO 1602030057

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2018/2019
1. Sidik jari

Dalam surat Al-Qiyamah ayat 3-4 menjelaskan bagaimana mudahnya Allah


subhanahu wa ta’ala menghidupkan kembali manusia setelah kematiannya. Ayat ini juga
menekankan tentang sidik jari dan membuatnya menjadi sebuah kajian penting bagi Islam.

Fakta tentang sidik jari ini baru ditemukan di akhir abad ke-19. Sebelumnya, orang
menghargai sidik jari sebagai lengkungan-lengkungan biasa tanpa makna khusus. Namun
dalam Al Qur’an, Allah merujuk kepada sidik jari, yang sedikitpun tak menarik perhatian
orang waktu itu, dan mengarahkan perhatian kita pada arti penting sidik jari, yang baru
mampu dipahami di zaman sekarang.

Fakta - fakta tentang sidik jari ;

a. Pembentukan sidik jari bukan dimulai ketika bayi sudah lahirm Namun dimulai ketika
janin dalam kandungan berusia empat bulan.
b. Sidik jari itu tetap dan tak mungkin berubah sepanjang hidup, kecuali terjadi luka gores
atau sayatan yang parah.
c. Sidik jari antar tiap manusia tidak mungkin sama, meskipun itu saudara kembar.
d. Ada beberapa kemiripan bentuk namun tidak persis sama.
e. Sidik jari dianggap sebagai bukti otentik dari kepribadian setiap orang, dan banyak
digunakan oleh para penegak hukum untuk mengungkap kasus criminal.
f. Sidik jari tidak terpengaruh oleh faktor genetika.
g. Posisi janin saat di dalam rahim serta kepadatan cairan ketuban yang mengelilinginya
ialah faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi pembentukan sidik jari.
h. Sidik jari berperan penting dalam proses mengidentifikasi data diri seseorang.

Firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala,

‫سب‬ َ ‫ظا َمه ن َْج َم َع أَلَّ ْن اإل ْن‬


َ ‫سان أَيَ ْح‬ َ ‫أ َ ْن‬
َ ‫) ِع‬٣( ‫علَى قَاد ِِرينَ بَلَى‬
‫ي‬
َ ‫س ِّ ِو‬
َ ‫بَنَانَه ن‬
“Apakah manusia mengira bahwa Kami tidak akan mengumpulkan (kembali)
tulang-belulangnya? Ya, bahkan Kami mampu menyusun (kembali) ujung jari-
jarinya dengan sempurna.” (QS. Al Qiyamah : 3 – 4)

2. Jasad Fir’aun yang masih utuh

Fir’aun merupakan gelar yang digunakan untuk para penguasa, pemimpin


keagamaan dan pemimpin politik pada Mesir kuno. Pada tahun 1975 presiden Perancis
menawarkan kepada kerajaan Mesir bantuan untuk meneliti, mempelajari dan menganalisis
mumi Firaun, Ramsess II, yang sangat terkenal. Ramsess II diceritakan mati tenggelam
dalam Laut Merah ketika mengejar Nabi Musa dan pengikutnya. Dipimpin oleh dokter
Prof. Dr. Maurice Bucaille, penelitian ini berhasil menemukan fakta bahwa terdapat sisa-
sisa garam yang masih melekat pada jasad mumi tersebut sebagai bukti besar bahwa Firaun
mati akibat tenggelam di dalam laut. Selain itu diketahui juga perihal jasad yang
dikeluarkan dari laut, dirawat, dan dijadikan mumi hingga dapat awet hingga sekarang. Al-
Qur’an yang datang beberapa dekade sebelum penelitian ini telah menjelaskan dalam surat
Yunus ayat 92 :

‫يك فَ ْاليَ ْو َم‬


َ ‫ِ ِّمنَ َكثِيرا َو ِإ َّن ۚ آيَة خ َْلفَ َك ِل َم ْن ِلتَكونَ ِببَدَنِ َك ننَ ِ ِّج‬
ِ َّ‫ع ْن الن‬
‫اس‬ َ ‫لَغَا ِفلونَ آيَا ِتنَا‬
“Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran
bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia
lengah dari tanda-tanda kekuasaan Kami.” [QS. Yunus : 92]
3. Segala sesuatu diciptakan berpasangan
Dalam Alquran secara jelas disebutkan, seluruh makhluk yang diciptakan Allah
SWT mempunyai pasangan. Ini adalah bukti keseimbangan alam semesta yang diciptakan
dan ada dalam pemeliharaan-Nya.

ْ ‫تَذَ َّكرونَ لَعَلَّك ْم زَ ْو َجي ِْن َخلَ ْقنَا ش‬


‫َيء ك ِِّل َو ِم ْن‬
"Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu
mengingat akan kebesaran Allah." (QS adz-Zaariyat [51]: 49).

Menurut ayat ini, makhluk yang diciptakan Allah secara berpasangan ternyata tidak
hanya manusia, tetapi juga seluruh jenis makhluk. Hewan ada yang jantan dan betina,
tumbuhan juga ada jantan dan betina, sampai kepada benda hidup dan benda mati. Dalam
kaidah bahasa Arab, setiap kata benda (isim) digolongkan menjadi dua, yakni mudzakkar
(maskulin) dan muannas (feminim). Biasanya, isim yang tergolong muannas ditandai
dengan huruf ta marbuthah atau huruf ta ta’nis di huruf akhirnya. Ini menandakan isim
tersebut tergolong muannas.

Padahal, ketika diturunkannya Alquran 14 abad yang lalu, Alquran secara jelas
sudah menyebutkan tentang teori ini. Allah SWT berfirman, "Maha Suci Tuhan yang telah
menciptakan pasangan-pasangan semuanya baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan
dari diri mereka maupun dari apa-apa yang mereka tidak ketahui." (QS Yasin [36]: 36).
4. Ledakan big bang
Jauh sebelum teori Big Bang ini ada, Alquran sudah menyebutkan tentang awal
penciptaan alam semesta. Padahal ketika itu, tidak ada teleskop untuk mengamati luar
angkasa. Ilmu astronomi pun belum berkembang seperti saat ini. Dalam Alquran Surat Al
Anbiya’ ayat 30, Allah SWT berfirman:

‫ت أ َ َّن كَ ف َر وا ال َّ ِذ ي َن ي َ َر أ َ َو ل َ ْم‬ ِ ‫او ا‬


َ ‫ض السَّ َم‬ َ ‫َر ت ْق ا كَ ا ن َ ت َا َو ْاْل َ ْر‬
‫ي ء ك َّل الْ َم ا ِء ِم َن َو َج ع َلْ ن َا ۖ ف َف َت َقْ ن َاه َم ا‬
ْ َ‫ي ش‬ ِّ ‫أ َف َ َل ۖ َح‬
‫ي ؤْ ِم ن و َن‬
“Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu
keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan
dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga
beriman?”( Q.S. Al-Anbiya Ayat 30)

Dalam ayat tersebut, langit dan bumi adalah subyek dari kata sifat fatq. Keduanya
lalu terpisah (fataqa) satu sama lain. Segala sesuatu, termasuk langit dan bumi yang saat
itu belumlah diciptakan, juga terkandung dalam titik tunggal yang masih berada pada
keadaan ratq ini.

Titik tunggal ini meledak sangat dahsyat, sehingga menyebabkan materi-materi


yang dikandungnya untuk fataqa(terpisah), dan dalam rangkaian peristiwa tersebut,
bangunan dan tatanan keseluruhan alam semesta terbentuk. Lalu ada kalimat “Dan dari
air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup”. Kita mengetahui bahwa segala yang
bernyawa, termasuk tumbuhan bersel satu pasti mengandung air dan juga membutuhkan
air. Keberadaan air adalah satu indikasi adanya kehidupan di suatu planet. Tanpa air,
mustahil ada kehidupan. Inilah satu kebenaran ayat Alquran.
5. Bahtera kapal Nuh

Cerita tentang kehebatan kapal Nabi Nuh yang terdampat setelah banjir bandang
sudah diwariskan dalam al-Qur’an Hud ayat 44 :

‫َو ق ِ ي َل ي َا أ َ ْر ض ا بْ ل َ ِع ي َم ا َء ِك َو ي َا سَ َم اء أ َقْ لِ ِع ي‬
ِّ ‫ت عَ ل َى الْ ج و ِد‬
ِ‫ي‬ ْ ‫ي ْاْل َ ْم ر َو ا‬
ْ ‫س ت َ َو‬ َ ‫ض‬ ِ ‫يض الْ َم اء َو ق‬ َ ‫َو ِغ‬
ۖۖ ‫َو ق ِ ي َل ب عْ د ا لِ لْ ق َ ْو ِم الظَّ ا لِ ِم ي َن‬
"Hai bumi telanlah airmu, dan hai langit (hujan) berhentilah," dan airpun
disurutkan, perintahpun diselesaikan dan bahtera itupun berlabuh di atas
bukit Judi, dan dikatakan: "Binasalah orang-orang yang zalim".

Setelah selang dekade berlalu, sejumlah peneliti menemukan bukti-bukti valid


tentang keberadaan kapal Nuh tersebut. Melalui penelitian selama beratus-ratus tahun dan
mengamati hasil foto satelit, salah satu situs yang dipercaya sebagai jejak peninggalan
kapal tersebut terletak di pegunungan Ararat, Turki, yang berdekatan dengan perbatasan
Iran. Pemerintah Turki mengklaim 3500 tahun kemudian bangkai kapal tersebut ditemukan
pada 11 Agustus 1979 di wilayahnya.
6. Segala yang hidup berasal dari air

Keterangan tentang penciptaan makhluk hidup dari air disejajarkan dengan


keterangan tentang penciptaan langit dan bumi. Hal ini kemungkinan dimaksudkan untuk
menjelaskan kepada manusia bahwa setelah memikirkan tentang penciptaan langit dan
bumi, maka manusia harus memikirkan unsur-unsur penyusunan makhluk hidup yang
diciptakan setelah bumi diciptakan. Tentu saja, tujuan penelaah adalah agar manusia
menyadari kekuasaan Allah dan bertambah keimanannya. Firman Allah SWT dalam Q.S.
Al-Anbiya ayat 30 :

َ ‫ت َو ْاْل َ ْر‬
‫ض ك َ ا ن َ ت َا‬ َ ‫ي َ َر ال َّ ِذ ي َن كَ ف َر وا أ َ َّن السَّ َم‬
ِ ‫او ا‬ ‫أ َ َو ل َ ْم‬
ۖ‫ي‬ ْ َ‫ف َف َت َقْ ن َاه َم ا ۖ َو َج ع َلْ ن َا ِم َن الْ َم ا ِء ك َّل ش‬
ِّ ‫ي ء َح‬ ‫َر ت ْق ا‬
‫أ َف َ َل ي ؤْ ِم ن و َن‬
“Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu
keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan
dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga
beriman?”

Makhluk hidup mulai dari yang paling kecil sampai yang paling besar disusun oleh
sel yang sebagian besar terdiri dari air. Kandungan air dalam bakteri sebesar 70% dan
pohon pada umumnya mengandung 50% air. Bagian tubuh manusia juga mengandung air
secara bervariasi, seperti otak mengandung 70% air, paru-paru mengandung 90% air, dan
bahkan tulang mengandung mengandung 20% air.

Air membantu menjaga suhu tubuh manusia, menjaga kelembaban, berfungsi


sebagai peredam, dan berfungsi sebagai pelumas antar sambungan tulang. Sifat fisika air
sangat istimewa, sulit untuk dipanaskan dan sulit juga untuk didinginkan karena kapasitas
kalornya cukup besar. Pada kondisi cuaca panas, suhu tubuh kita tidak meningkat dengan
cepat. Jarang sekali manusia mau berfikir dan mensyukuri nikmat dan karunia yang
diberikan Allah dengan menciptakannya dari air dengan segala kelebihan.
7. Dada semakin sesak ketika naik ke udara

Keterangan tentang penciptaan makhluk hidup dari air disejajarkan dengan


keterangan tentang penciptaan langit dan bumi. Hal ini kemungkinan dimaksudkan untuk
menjelaskan kepada manusia bahwa setelah memikirkan tentang penciptaan langit dan
bumi, maka manusia harus memikirkan unsur-unsur penyusunan makhluk hidup yang
diciptakan setelah bumi diciptakan. Tentu saja, tujuan penelaah adalah agar manusia
menyadari kekuasaan Allah dan bertambah keimanannya.

Formasi atmosfer sebelumnya tidak diketahu sampai Pascal membuktikan


keberadaannya pada 1648. Ia membuktikan bahwa tekanan udara berkurang ketika kita
pergi ke tempat yang lebih tinggi di atas permukaan laut.

Belakangan diketahui bahwa udara di lapisan bawah atmosfer lebih padat. Sekitar
50% dari massa udara terletak antara permukaan bumi hingga 20.000 meter di atas
permukaan laut, dan 90% terletak antara permukaan bumi hingga 50.000 meter di atas
permukaan laut.

Oleh karena itu, kerapatan udara berkurang secara vertikal hingga mencapai paling
tekanan terendah di lapisan yang paling tinggi dari atmosfer, sebelum benar-benar
menghilang di luar angkasa. Ketika manusia berjalan lebih dari 10.000 meter di atas
permukaan laut, hal itu tidak menyebabkannya berada dalam masalah serius, karena sistem
pernafasan dapat mengatasi ketinggian 10.000 hingga 25.000 kaki di atas permukaan laut.
Akan tetapi jika seseorang masuk ke luar angkasa, jumlah penurunan tekanan dan oksigen
menyebabkan penutupan dada dan dyspnea (sesak napas). Kemudian, proses pernapasan
menjadi sulit karena kekurangan oksigen dan sistem pernapasan sepenuhnya gagal,
sehingga menyebabkan kematian.

Sudah lazim diketahui bahwa berbagai informasi tentang lapisan atmosfer tidak
dikenal pada saat Alquran diturunkan. Akibatnya, tekanan rendah dan penurunan
oksigen—sesuatu yang diperlukan untuk kehidupan manusia—di lapisan yang lebih tinggi
juga tidak diketahui. Orang-orang pada waktu itu tidak mengetahui fakta-fakta ini.
Sebaliknya, mereka percaya bahwa setiap kali seseorang menaiki tempat yang lebih tinggi,
maka dia akan merasa lebih tenang dan bahagia serta bisa menikmati angin.
Ayat mulia ini jelas menunjukkan dua fakta yang telah hanya ditemukan akhir-akhir
ini oleh ilmu pengetahuan modern. Yang pertama adalah dyspnea yang terjadi jika
seseorang berjalan lebih tinggi di lapisan atmosfer karena kekurangan oksigen dan
penurunan tekanan udara. Yang kedua adalah kesusahan napas yang mengarah pada
kematian terjadi ketika seseorang berjalan lebih dari 30.000 meter di atas permukaan laut.
Hal ini disebabkan oleh penurunan drastis tekanan udara dan kekurangan oksigen secara
ekstrem.

Yang penting untuk dicatat adalah keajaiban pemilihan kata yashsha’adu (menaiki)
yang menunjukkan suatu kondisi yang sulit dan menggambarkan rasa sakit dan penderitaan
yang menyertainya. Ini merupakan indikasi pasti bahwa Al-Qur’an ini benar-benar
bersumber dari Yang Maha Mengetahui dan Maha Mengenal.

ْ ِ‫ص دْ َر ه لِ ْْل‬
ۖ ‫س َل ِم‬ ْ َ ‫َّللا أ َ ْن ي َ ْه ِد ي َه ي‬
َ ‫ش َر ْح‬ َّ ‫ف َ َم ْن ي ِر ِد‬
َ ‫ض ل َّه ي َ ْج ع َ ْل‬
َ ‫ص دْ َر ه‬
‫ض ي ِِّ ق ا َح َر ج ا‬ ِ ‫َو َم ْن ي ِر دْ أ َ ْن ي‬
‫س‬
َ ‫الر ْج‬ َّ ‫ص ع َّد ف ِ ي السَّ َم ا ِء ۚ كَ َٰذ َ لِ َك ي َ ْج ع َل‬
ِِّ ‫َّللا‬ َّ َ ‫كَ أ َن َّ َم ا ي‬
‫عَ ل َى ال َّ ِذ ي َن ََل ي ؤْ ِم ن و َن‬
Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia
melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. Dan barangsiapa yang dikehendaki
Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia
sedang mendaki langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak
beriman.
8. Benda langit berjalan menurut garis edar

Semua benda langit termasuk planet, satelit yang mengiringi planet, bintang, dan
bahkan galaksi, memiliki orbit atau garis edar mereka masing-masing. Semua orbit ini telah
ditetapkan berdasarkan perhitungan yang sangat teliti dengan cermat. Yang membangun
dan memelihara tatanan sempurna ini adalah Allah, Pencipta seluruh sekalian alam.

Garis edar di alam semesta tidak hanya dimiliki oleh benda-benda angkasa.
Galaksi-galaksi pun berjalan pada kecepatan luar biasa dalam suatu garis peredaran yang
terhitung dan terencana. Selama pergerakan ini, tak satupun dari benda-benda angkasa ini
memotong lintasan yang lain, atau bertabrakan dengan lainnya. Bahkan, telah teramati
bahwa sejumlah galaksi berpapasan satu sama lain tanpa satu pun dari bagian-bagiannya
saling bersentuhan.

Fenomena itu telah disebutkan dalam Alquran sejak abad ke-7 M. Padahal, pada
zaman itu manusia tidak memiliki teleskop ataupun teknologi canggih untuk mengamati
ruang angkasa berjarak jutaan kilometer, tidak pula pengetahuan fisika ataupun astronomi
modern. Dalam Alquran disebutkan matahari dan bulan masing-masing bergerak dalam
orbit atau garis edar tertentu.

1. Q.S. Al-Anbiya ayat 33 :

‫ار الل َّيْ َل َخ ل َ َق ال َّ ِذ ي َو ه َو‬ َ ‫ف ِ ي ك ل ۖ َو الْ ق َ َم َر َو الشَّ ْم‬


َ ‫س َو ال ن َّ َه‬
‫س ب َح و َن ف َل َك‬
ْ َ‫ي‬
“Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan.
Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya.”

2. Q.S. Az-Zariyat ayat 7 :

ِ ‫الْ ح ب‬
ِ ‫ك ذ َا‬
‫ت َو ال سَّ َم ا ِء‬
“Demi langit yang mempunyai jalan-jalan”
9. Dataran terendah di bumi
Sebelum ilmu pengetahuan mengungkap fakta bahwa daerah dataran terendah ialah
Palestina, Al-Qur’an lebih dahulu menyiratkan informasi tersebut. Buku ‘Sains dalam Al-
Quran’ yang ditulis Nadiah Thayyarah mengungkap fakta dataran terendah di Bumi.

‫ت الم‬ ُ ‫الرو ُِم‬


ِِ َ‫غ ِلب‬ ِ ِ ‫ن َو ُه ِْم ْاْلَ ْر‬
ُّ ‫ض أَ ْدنَى فِي‬ َ
ِْ ‫غلَ ِب ِه ِْم بَ ْع ِِد ِم‬
َ ُ‫سيَ ْغ ِلب‬
ِ‫ون‬ ْ ‫ين ِب‬
َ ‫ض ِِع فِي‬ َِ ِ‫سن‬ ِّ ِ ‫ن ْاْلَ ْم ُِر‬
ِ ِِۗ‫لِل‬ ِْ ‫ن قَ ْب ُِل ِم‬
ِْ ‫َو ِم‬
ِ‫ح َويَ ْو َم ِئذِِۚبَ ْع ُد‬ َِ ُ‫ص ِِر ا ْل ُم ْؤ ِمن‬
ُِ ‫ون يَ ْف َر‬ ْ َ‫للاِ ِبن‬
ِ ِۚ ‫ص ُِر‬
ُ ‫ِۖيَشَآ ُِء َمن يَن‬
ُِ ‫الر ِحي ُِم ا ْلعَ ِز‬
ِ‫يز َو ُه َو‬ ّ
“Alif Laam Miim. Telah dikalahkan bangsa Rumawi, di negeri yang terdekat dan mereka
sesudah dikalahkan itu akan menang dalam beberapa tahun lagi. Bagi Allah-lah urusan
sebelum dan sesudah (mereka menang). Dan di hari (kemenangan bangsa Rumawi) itu
bergembiralah orang-orang yang beriman karena pertolongan Allah. Dia menolong siapa
yang dikehendaki-Nya. Dan Dialah Maha Perkasa lagi Penyayang,”

Faktanya, itu memang terjadi di daerah paling rendah di muka Bumi. Inilah salah satu
kemukjizatan ilmiah Al-Qur’an. Kalangan sejarawan sepakat bahwa peperangan yang dimenangi
pasukan Romawi tersebut berlangsung di lembah Palestina, tepatnya di cekungan Laut Mati.

Ayat ini turun pada saat ilmu pengetahuan belum mampu meneliti letak titik
terendah di muka Bumi berada. Cekungan Laut Mati adalah daerah yang pernah didiami
kaum Nabi Luth. Tak ada daerah yang lebih rendah di muka Bumi ini melebihi cekungan
Laut Mati.
10. Dua lautan yang tak menyatu

Selat Gibraltar adalah sebuah selat yang memisahkan Laut Tengah dan Samudra
Atlantik. Pada Selat Gibraltar terdapat sebuah pertemuan dua jenis arus laut yang bersal
dari laut yang berbeda, yakni air laut dari Samudra Atlantik dan air laut dari Laut
Mediterranean. Kedua pertemuan ini ternyata tidak menghasilkan pencampuran air
sebagaimana ketika kita mencampurkan dua dari dua gelas menjadi satu. Perbedaan ini
adalah adanya sekat yang sangat jelas dari kedua air seperti ada pembatas diantara kedua
air tersebut. Seperti yang dijelaskan dalam firman Allah SWT Q.S. Al-Furqan ayat 53 :

‫ج ال َّ ِذ ي َو ه َو‬َ ‫َو َٰهَ ذ َا ف َر ات عَ ذْ ب َٰهَ ذ َا الْ ب َ ْح َر يْ ِن َم َر‬


‫َم ْح ج ور ا َو ِح ْج ر ا ب َ ْر زَ خ ا ب َيْ ن َه َم ا َو َج ع َ َل أ َج اج ِم لْ ح‬
“Dan Dialah yang membiarkan dua laut yang mengalir (berdampingan); yang ini
tawar lagi segar dan yang lain asin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya
dinding dan batas yang menghalangi.”

Arus selat Gibraltar sangat besar pada bagian bawahnya karena perbedaan suhu,
kadar garam, dan kerapatan airnya. Air laut di laut tengah memiliki kerapatan dan kadar
garam yang lebih tinggi daripada kadar garam yang berada di Samudra atlantikMenurut
sifatnya, air akan bergerak dari kerapatan tinggi ke daerah dengan kerapatan air yang
lebih rendah. Sehingga arus di selat Gibraltar bergerak ke barat, menuju Samudera
Atlantik.

11. Pembungkusan Tulang Oleh Otot


ْ ُّ ‫ض غ َة الْ ع َل َق َة َ ف َ َخ ل َقْ ن َا عَ ل َق َة ال ن‬
‫ط ف َة َ َخ ل َقْ ن َا ث َّم‬ ْ ‫ف َ َخ ل َقْ ن َا م‬
ْ ‫ام ف َكَ سَ ْو ن َا ِع ظَ ام ا الْ م‬ ْ
َ ‫ض غ َة‬ َ َ‫أ َنْ شَأ ن َاه ث َّم ل َ ْح م ا الْ ِع ظ‬
‫ار َك ۚ آ َخ َر َخ لْ ق ا‬ َّ ‫الْ َخ الِ قِ ي َن أ َ ْح سَ ن‬
َ َ ‫َّللا ف َت َب‬
“Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan
segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang
itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain.
Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik.” (Al Qur’an, Al
Mu’minuun:14)

Sisi penting lain tentang informasi yang disebutkan dalam ayat-ayat Al Qur’an
adalah tahap-tahap pembentukan manusia dalam rahim ibu. Disebutkan dalam ayat
tersebut bahwa dalam rahim ibu, mulanya tulang-tulang terbentuk, dan selanjutnya
terbentuklah otot yang membungkus tulang-tulang ini.

Embriologi adalah cabang ilmu yang mempelajari perkembangan embrio dalam


rahim ibu. Hingga akhir-akhir ini, para ahli embriologi beranggapan bahwa tulang dan otot
dalam embrio terbentuk secara bersamaan.Karenanya, sejak lama banyak orang yang
menyatakan bahwa ayat ini bertentangan dengan ilmu pengetahuan. Namun, penelitian
canggih dengan mikroskop yang dilakukan dengan menggunakan perkembangan teknologi
baru telah mengungkap bahwa pernyataan Al Qur’an adalah benar kata demi katanya.
Penelitii tingkat mikroskopis ini menunjukkan bahwa perkembangan dalam rahim ibu
terjadi dengan cara persis seperti yang digambarkan dalam ayat tersebut.

Pertama, jaringan tulang rawan embrio mulai mengeras. Kemudian sel-sel otot
yang terpilih dari jaringan di sekitar tulang-tulang bergabung dan membungkus tulang-
tulang ini. Peristiwa ini digambarkan dalam sebuah terbitan ilmiah dengan kalimat
berikut:Dalam minggu ketujuh, rangka mulai tersebar ke seluruh tubuh dan tulang-tulang
mencapai bentuknya yang kita kenal. Pada akhir minggu ketujuh dan selama minggu
kedelapan, otot-otot menempati posisinya di sekeliling bentukan tulang. (Moore,
Developing Human, 6. edition,1998.). Tahap-tahap pembentukan manusia sebagaimana
digambarkan dalam Al Qur’an, benar-benar sesuai dengan penemuan embriologi modern.

12.Rahasia unsur besi


Penemuan dunia astronomi tentang rahasia besi itu diungkapkan dalam surah Al-Hadiid
[57] ayat 25,

ْ‫ت ر س ل َن َا أ َ ْر سَ لْ ن َا ل َق َد‬
ِ ‫اب َم ع َه م َو أ َنْ زَ لْ ن َا بِ الْ ب َ ي ِِّ ن َا‬َ َ ‫الْ ِك ت‬
‫وم َو الْ ِم يزَ ا َن‬ َ ‫س ِط ال ن َّاس ِل ي َق‬ ْ ‫ف ِ ي ِه الْ َح ِد يد َ َو أ َنْ زَ لْ ن َا ۖ بِ الْ ِق‬
‫اس َو َم ن َا فِ ع شَ ِد يد ب َأ ْس‬
ِ َّ ‫َّللا َو لِ ي َعْ ل َ َم لِ ل ن‬
َّ ‫ي َنْ ص ر ه َم ْن‬
‫َّللا َ إِ َّن ۚ بِ الْ غ َ يْ بِ َو ر س ل َه‬َّ ‫عَ ِز يز ق َ ِو ي‬
“Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-
bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka Al Kitab dan neraca
(keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan. Dan Kami ciptakan besi
yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia,
(supaya mereka mempergunakan besi itu) dan supaya Allah mengetahui siapa yang
menolong (agama)Nya dan rasul-rasul-Nya padahal Allah tidak dilihatnya.
Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa.” (QS. Al-Hadid: 25)

Astronomi modern telah mengungkap bahwa logam besi yang ditemukan di bumi
kita berasal dari bintang-bintang raksasa di angkasa luar.Akan tetapi sistem tata surya kita
tidak memiliki struktur yang cocok untuk menghasilkan besi secara mandiri. Besi hanya
dapat dibuat dan dihasilkan dalam bintang-bintang yang jauh lebih besar dari matahari,
yang suhunya mencapai beberapa ratus juta derajat. Ketika jumlah besi telah melampaui
batas tertentu dalam sebuah bintang, bintang tersebut tidak mampu lagi menanggungnya,
dan akhirnya meledak melalui peristiwa yang disebut "nova" atau "supernova".
Akibat dari ledakan ini, meteor-meteor yang mengandung besi bertaburan di
seluruh penjuru alam semesta dan mereka bergerak melalui ruang hampa hingga
mengalami tarikan oleh gaya gravitasi benda angkasa. Semua ini menunjukkan bahwa
logam besi tidak terbentuk di bumi melainkan kiriman dari bintang-bintang yang meledak
di ruang angkasa melalui meteor-meteor dan "diturunkan ke bumi".

13.Matahari sebagai sumber energi dan cahaya

Matahari merupakan bintang di pusat Tata Surya. Matahari disebutkan memiliki


diameter lebih dari 1,3 juta kilometer atau kira-kira 109 kali lipat diameter Bumi. Matahari
menerangi alam semesta, termasuk cahayanya yang sampai ke Bumi. Perputaran Bumi atau
rotasi menyebabkan ada bagian Bumi yang terkena sinar Matahari dan yang tidak, sehingga
menciptakan pergantian siang dan malam. Sedangkan bergeraknya Bumi mengelilingi
Matahari menyebabkan terjadinya perubahan musim.

‫ََل ۚ َو الْ ق َ َم ر َو الشَّ ْم س َو ال ن َّ َه ار الل َّيْل آ ي َا تِ ِه َو ِم ْن‬


‫س ج د وا‬ ْ َ ‫س ج د وا لِ لْ ق َ َم ِر َو ََل لِ لشَّ ْم ِس ت‬ ْ ‫ال َّ ِذ ي ِ َّلِل ِ َو ا‬
‫ت َعْ ب د و َن إ ِ ي َّاه ك نْ ت ْم إِ ْن َخ ل َق َ ه َّن‬
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah malam, siang, matahari dan bulan.
Janganlah sembah matahari maupun bulan, tapi sembahlah Allah Yang menciptakannya, Jika
Ialah yang kamu hendak sembah.”(Q.S.Al-fussilat:37 )

‫َو هَّ اج ا ِس َر اج ا َو َج ع َلْ ن َا‬


dan Kami jadikan pelita yang amat terang (matahari), (Q.S. An-Naba:13)

Dalam berbagai sumber, matahari memiliki fungsi dalam kehidupan. Salah satunya
ialah terkait fotosintesis, yakni proses tumbuhan mengolah makanan, di mana tumbuhan
memerlukan cahaya matahari untuk proses tersebut.
Secara sains, disebutkan bahwa energi cahaya akan diserap oleh zat hijau daun atau
klorofil. Klorofil bersama kandungan air dan mineral dari dalam tanah, semua unsur diolah
untuk menghasilkan energi serta oksigen. Tumbuhan hijau yang hidup pada akhirnya
mendukung rantai makanan untuk kelangsungan makhluk hidup di Bumi. Fungsi matahari
sebagai sumber energi dan rantai makanan membentuk keteraturan alam yang menunjang
kehidupan manusia.
Tidak hanya tumbuhan dan manusia, hewan juga memerlukan cahaya matahari
untuk mencari atau mengonsumsi di siang hari. Beberapa hewan juga aktif di malam hari
untuk berburu mangsanya. Keteraturan siang dan malam merupakan anugerah kepada
seluruh penghuni Bumi dan hal ini telah termaktub dalam Alquran.

14.Kulit sebagai indera perasa


Indera Perasa Kulit mampu merasakan. ia merupakan batas luar bagi tubuh. Allah
SWT menjadikan kulit tersebut sebagai "radar" yang merupakan indera perasa. Organ
"radar" ini bisa mengetahui bahaya yang mengancamnya. Bila panas, ia akan memberi
tanda bahaya. Terjepit dengan keras, ia akan memberi tanda bahaya, dan bila tertusuk maka
ia akan memberi tanda bahaya.

‫ف بِ آ ي َا تِ ن َا كَ ف َر وا ال َّ ِذ ي َن إِ َّن‬ ْ ‫ك ل َّ َم ا ن َار ا ن‬
َ ‫ص ِل ي ِه ْم سَ ْو‬
‫ت‬ْ ‫َض َج‬ِ ‫لِ ي َذ وق وا غَ ي َْر هَ ا ج ل ود ا ب َد َّلْ ن َاه ْم ج ل ود ه ْم ن‬
َ َ ‫َّللا َ إ ِ َّن ۗ الْ ع َذ‬
‫اب‬ َّ ‫َح ِك يم ا عَ ِز يز ا كَ ا َن‬
“Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan
mereka ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit
yang lain, supaya mereka merasakan azab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha
Bijaksana.”(Q.S. An-Nisa:56)
Kalau bukan karena Allah apa yang ada pada tubuh bagian luar, tentu ketika kita
sedang berjalan-jalan di diluar kemudian datang seseorang dan memotong tangan kita dan
kita tidak tahu. Maka Allah SWT menjadikan kulit kita memiliki fungsi-fungsi ini untuk
menolong dan melindungi sebagai bukti rahman dan rahimnya Allah SWT. Dan indera
perasa ketika panas, dingin tidak akan dirasakan oleh tubuh manusia kecuali hanya di
bagian kulit saja. Dan pada organ kulit ini terdapat syaraf-syaraf perasa yang bisa
merasakan panas atau pun dingin. Ketika para penghuni neraka memasuki neraka pada hari
qiamat, maka api neraka memakan kulitnya. Maka, apakah setelah hangusnya kulit,
manusia akan merasakan pedihnya api? Jawabannya adalah: tidak, sebab apabila kulit
sudah mati maka mati pula syara-syaraf perasanya.
Oleh karena itu, para dokter mengatakan, "Apabila manusia terkena bakar, maka ia
akan terluka, yaitu api tersebut menghanguskan kulitnya sehingga tidak sakit lagi, sebab
syaraf yang berada dikulitnya sudah mati seperti rambut dan kuku, bila kita mencukur atau
memotongnya maka kita tidak merasa sakit, karena rambut dan kuku tidak mengandung
syaraf-syaraf yang bisa menghantarkan rasa sakit. Maka, apa yang akan menimpa penghuni
neraka, bila telah memasuki neraka? Maka, yang terjadi adalah api yang memakan
(menghanguskan) kulitnya.
Akan tetapi Allah SWT yang telah menciptakan kulit, telah berfirman dalam Al-
Qur'an: Sesungguhnya orang-orang yang kafir (mengingkari) ayat-ayat kami (Al-Qur'an),
Kami pasti akan memasukkan mereka ke dalam Neraka, maka setiap kali hangus kulit
mereka, kami ganti kulit merek atersebut dengan kulit yang baru sehingga mereka
merasakan adzab yang pedih (Q.S. An-Nisaa: 56) Sebab adzab yang menimpa kulit, bila
kulit sudah hangus, maka tidak berguna lagi karena tidak adakan dirasakan lagi, akan tetapi
Allah mengembalikan kulit tersebut dengan kulit baru sehingga mereka merasakan adzab
tersebut.
15.Alam semesta yang terus berkembang

Layaknya manusia, alam semesta turut berkembang dan melakukan aktivitasnya.


Ini merupakan fakta ilmiah yang terjadi hingga saat ini.

‫ل َ م و ِس ع و َن َو إ ِ ن َّ ا ب ِ أ َيْد ب َ ن َ يْ ن َا هَا َو ال سَّ َم ا َء‬


“Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami
benar-benar berkuasa”(Q.S. Az-Zariyat:47)

Temuan itu menjadi jawaban atas teori sebelumnya yang menyebutkan bahwa
ukuran tata surya statis. Berdasarkan penelitian Edwin Hubble, spektrum berkas cahaya
cenderung ke arah merah, artinya benda-benda ruang angkasa menjauh dari Bumi. Dalam
buku 'Alquran vs Sains Modern Menurut Dr Zakir Naik' karya Ramadhani dan kawan-
kawan, Hubble juga mengungkapkan bahwa benda-benda ruang angkasa tak hanya
menjauh dari Bumi, melainkan saling menjauh antara satu benda dengan lainnya. Dari
penelitian itu disimpulkan bahwa sesuatu yang saling menjauh berarti alam semesta
berkembang.

Terbentuknya alam semesta juga dijelaskan dalam Surah Al-Anbiya Ayat 30. Ayat
ini sekaligus menjelaskan bahwa terciptanya alam semesta melalui suatu proses.

‫ت أ َ َّن كَ ف َ ر وا ال َّ ِذ ي َن ي َ َر أ َ َو ل َ ْم‬
ِ ‫او ا‬ َ ‫اْل َ ْر‬
َ ‫ض ال سَّ َم‬ ْ ‫َر ت ْ ق ا كَ ا ن َ ت َا َو‬
‫ي ء ك َّل الْ َم ا ِء ِم َن َو َج ع َ لْ ن َا ۖ ف َ ف َ ت َقْ ن َاه َم ا‬ ْ َ‫ي ش‬ِّ ‫ي ْؤ ِم ن و َن أ َف َ َل ۖ َح‬
“Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi
itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara
keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah
mereka tiada juga beriman?” (Q.S.Al-anbiya:30).
16.Fungsi gunung

َ ‫( ِم َٰ َهدا ْٱْل َ ْر‬٦) ‫( أ َ ْوتَادا َو ْٱل ِجبَا َل‬٧)


‫ض ن َْجعَ ِل أَلَ ْم‬
“Bukankah Kami telah menjadikan bumi (terbentang luas) sebagai
hamparan?Dan gunung-ganang sebagai pancang pasaknya?”(Q.S.An-
Naba:6-7)

Sebagaimana disebutkan diatas bahwa sains sendiri telah menyatakan bahwa


gunung gunung adalah seperti pasak mengingat gunung gunung memiliki akar yang sangat
dalam masuk ke lapisan bawah bumi.panjangnya akar dari gunung gunung tersebut dapat
mencapai beberapa kali tinggi gunung gunung itu dari permukaan ke puncaknya.hal ini
sesuai dengan penggambaran Quran mengenai gunung sebagai pasak.pemahaman bentuk
gunung ini dalam sejarah sains hanya ada pada pertengahan abad 19.

Gunung gunung juga memiliki fungsi sebagai stabilizer kerak bumi.gunung gunung
meredam getaran pada lapisan kerak bumi.hal ini diyatakan dalam Al Quran,

‫ض ف ِ ي َو أ َلْ ق َ َٰى‬
ِ ‫اْل َ ْر‬
ْ ‫ي‬َ ‫َو س ب ل َو أ َنْ َه ار ا ب ِ ك ْم ت َ ِم ي د َ أ َ ْن َر َو ا ِس‬
‫ت َ ْه ت َد و َن ل َ ع َ ل َّ ك ْم‬
“Dan Dia menancapkan gunung-gunung di bumi supaya bumi itu tidak
goncang bersama kamu, (dan Dia menciptakan) sungai-sungai dan jalan-
jalan agar kamu mendapat petunjuk,”(Q.S.An-Nahl:15)

Sesungguhnya lapisan kerak bumi yang diami ini mengambang diatas lapisan
dibawahnya yang berbentuk seperti cairan padat.lapisan paling luar bumi tebalnya adalah
5 km dari permukaan ke bawah.tapi panjang bagian gunung yang mencengkeram lapisan
bumi dapat mencapai hingga lebih dari 35 km dalamnya. fungsi gunung gunung di
permukaan bumi ini.yaitu menjaga agar permukaan kerak bumi tidak berguncang karena
gerak lapisan lapisan bumi di bawahnya.
17.Tahapan penciptaan manusia

‫اح د َة ن َفْ س ِم ْن َخ ل َق َ ك ْم‬ ِ ‫َو أ َنْ زَ َل زَ ْو َج َه ا ِم نْ َه ا َج ع َ َل ث َّم َو‬


‫ب ط و ِن ف ِ ي ي َ ْخ ل ق ك ْم ۚ أ َ ْز َو اج ث َ َم ا ن ِ ي َة َ ْاْل َنْ ع َ ِام ِم َن ل َك ْم‬
‫َٰذ َ لِ ك م ۚ ث َ َل ث ظ ل َم ات ف ِ ي َخ لْ ق ب َ عْ ِد ِم ْن َخ لْ ق ا أ َّم َه ا تِ ك ْم‬
َّ ‫ص َر ف و َن ف َ أ َن َّ َٰى ۖ ه َو إ ِ ََّل إ ِ َٰل َ ه َ ََل ۖ الْ م لْ ك ل َه َر ب ُّك ْم‬
‫َّللا‬ ْ ‫ت‬
“Dia menciptakan kamu dari seorang diri kemudian Dia jadikan
daripadanya isterinya dan Dia menurunkan untuk kamu delapan ekor yang
berpasangan dari binatang ternak. Dia menjadikan kamu dalam perut
ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan. Yang (berbuat)
demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu, Tuhan Yang mempunyai kerajaan.
Tidak ada Tuhan selain Dia; maka bagaimana kamu dapat
dipalingkan?”(Q.S.Az-Zumar:6)

Salah satu fakta ilmiah Alquran yaitu tentang penciptaan manusia dalam 3 tahap.
Dalam Alquran surat Az Zumar ayat 6 dijelaskan, manusia diciptakan dalam tubuh ibunya
dalam tiga tahapan. Tahap-tahap itu adalah sebagai berikut:

pertama, tahap Pre-embrionik, zigot tumbuh membesar melalui pembelahan sel


kemudian menjadi segumpalan sel yang membenamkan diri pada dinding rahim. Seiring
pertumbuhan zigot, sel-sel penyusunnya mengatur diri mereka sendiri untuk membentuk
tiga lapisan.

Kedua, tahap Embrionik yang berlangsung lima setengah minggu. Bayi pada tahap
ini disebut “embrio”. Organ dan sistem tubuh bayi juga mulai terbentuk.

Ketiga, tahap fetus yang dimulai sejak kehamilan bulan 8 hingga lahir. Pada tahap
ini bayi telah menyerupai manusia dengan wajah, kedua tangan dan kakinya.
18. Api dibawah laut

Terjadi sebuah fenomena retakan di dasar lautan yang mengeluarkan lava. Lava ini
menyebabkan air mendidih hingga suhunya lebih dari seribu derajat Celcius. Meskipun
suhu lava tersebut luar biasa tingginya, ia tidak bisa membuat air laut menguap, dan
walaupun air laut ini berlimpah-ruah, ia tidak bisa memadamkan api. Allah SWT.
berfirman:

‫ور َو الْ ب َ ْح ِر‬ ْ ‫الْ َم‬


ِ ‫سج‬
“dan laut yang di dalam tanahnya ada api,”(Q.S. At-Tur:6)

Kavachi merupakan gunung berapi yang ada di perairan dangkal dekat Pulau
Vanungu. Gunung yang juga dikenal sebagai Rejo te Kvachi atau Oven Kavachi itu
merupakan salah satu gunung api paling aktif di pasifik.

19.Gravitasi bumi

Setiap benda yang dilempar keatas benda otomatis akan turun kebawah , setiap
buah yang jatuh pasti menuju tanah. "Sesuatu" yang menyebabkan hal tersebut terjadi
adalah gravitasi bumi.
Gravitasi sendiri dapat diartikan sebagai antara partikel yang memiliki massa yang
terdapat di Alam semesta. bumi yang memiliki massa yang sangat besar memiiki gaya
gravitasi yang besar yang menarik benda dan makhuk yang berada dipermukaanya maupun
benda disekitarnya misalnya bulan , meteor, dan sateit buatan. Fenomena tersebut juga
terkandung Dalam QS.Ghafir,40 : 64

َّ ‫ض لَكم َجعَ َل الَّذِي‬


‫َّللا‬ َ ‫قَ َرارا ْاْل َ ْر‬
“Allah lah yang telah menjadikan bagi kamu sekalian bumi sebagai tempat
menetap.”
Disebutkan bahwa bumi dijadikan oleh Allah sebagai tempat menetap mahkluk-
Nya semua dan langit dijadikan untuk menjadi bangunan supaya bentuknya lebih bagus
dan dibentuk lebih baik, serta untuk memberikan kita rezeki baik. Tentu selalu ada
penjelasan yang bisa ditemukan, tidak terkecuali ayat yang disebutkan di atas di mana
aneka anugerah Allah dibicarakan-Nya dan semua itu terbentang. Bumi ada dan dijadikan
untuk menjadi tempat menetap. edangkan langit dijadikan sebagai bangunan supaya postur
dan rupa manusia ciptaan-Nya bisa dibentuk dengan baik dalam berbagai rupa yang tentu
beda antara satu sama yang lainnya. Serta rezeki yang akan menjadi penuh manfaat bagi
kelangsungan hidup manusia.

Al-Quran bicara tentang gravitasi serta bumi dalam kitab tafsir oleh Ibnu Katsir dan
dikatakan di sana kata (qararan) yaitu bumi sebagai hamparan tempat tinggal dan tempat
berpijak manusia dengan kondisi stabilnya sehingga layak menjadi kehidupan kita semua
meski selalu beredar. Tentu bumi yang kita tinggali saat ini tidak lepas dari karunia dan
berkat rahmat Allah SWT yang menjadikan bumi ini sangat luas namun selalu dalam
keadaan stabil.

20.Lapisan lapisan atmosfer

Salah satu fakta tentang alam semesta sebagaimana dinyatakan dalam


Al-Qur’an adalah bahwa langit terdiri atas tujuh lapisan.

‫ض َج ِم يع ا ث َّم‬ ِ ‫ه َو ال َّ ِذ ي َخ ل َ َق ل َك ْم َم ا فِ ي ْاْل َ ْر‬


‫او ات ۚ َو ه َو‬ َ ‫س ت َ َو َٰى إ ِل َى ال سَّ َم ا ِء ف َسَ َّو اه َّن سَ بْ َع سَ َم‬
ْ ‫ا‬
‫ي ء عَ ِل يم‬ ْ َ‫ب ِ ك ِِّل ش‬
“Dialah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan
Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit.
Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.”(Q.S. Al-Baqarah:29)

‫او ات ف ِ ي ي َ ْو َم يْ ِن َو أ َ ْو َح َٰى ف ِ ي‬ َ ‫ض اه َّن سَ بْ َع سَ َم‬ َ َ‫فَق‬


َ ‫ك ِِّل سَ َم اء أ َ ْم َر هَ ا ۚ َو زَ ي َّن َّا ال سَّ َم ا َء ال د ُّنْ ي َا ب ِ َم‬
‫ص ا بِ ي َح‬
ِ ‫َو ِح فْ ظ ا ۚ َٰذ َ لِ َك ت َقْ ِد ير الْ ع َ ِز‬
ِ ِ‫يز الْ ع َل‬
‫يم‬
“Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa. Dia mewahyukan pada tiap-
tiap langit urusannya. Dan Kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang
cemerlang dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan
Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.”(Q.S.Fussilat:12)

Kata “langit”, yang kerap kali muncul di banyak ayat dalam Al Qur’an, digunakan
untuk mengacu pada “langit” bumi dan juga keseluruhan alam semesta. Dengan makna
kata seperti ini, terlihat bahwa langit bumi atau atmosfer terdiri dari tujuh lapisan.

Saat ini benar-benar diketahui bahwa atmosfer bumi terdiri atas lapisan-lapisan
yang berbeda yang saling bertumpukan. Lebih dari itu, persis sebagaimana dinyatakan
dalam Al Qur’an, atmosfer terdiri atas tujuh lapisan. Para ilmuwan menemukan bahwa
atmosfer terdiri diri beberapa lapisan. Lapisan-lapisan tersebut berbeda dalam ciri-ciri
fisik, seperti tekanan dan jenis gasnya.

Anda mungkin juga menyukai