tp
s:
//po
nt
ia
nak
ko
ta
.b
ps
.g
o.
id
ht
tp
s:
//p
on
tia
na
kko
ta
.b
ps
.g
o.
id
ht
tp
s:
//p
on
tia
na
kko
ta
.b
ps
.g
o.
id
INDIKATOR EKONOMI KOTA PONTIANAK 2016
Naskah:
id
o.
BPS Kota Pontianak
.g
ps
.b
Penyunting:
ta
BPS Kota Pontianak
k ko
na
Cover:
t ia
on
Diterbitkan oleh:
tp
ht
Dicetak oleh:
CV. Grahafika Utama Press
Pengarah:
Suminar Kristiani, SE., ME.
Penanggung Jawab:
id
Suminar Kristiani, SE., ME
o.
.g
ps
Penulis:
.b
Jayadi, A.md ta
k ko
na
Pengolah Data:
ia
Jayadi, A.md
t
on
//p
Layout:
s:
tp
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah, atas rahmat dan hidayah
Nya maka publikasi Indikator Ekonomi Kota Pontianak 2017 dapat diselesaikan.
Tujuan disusunnya analisa ini adalah untuk menjadi salah satu sumber informasi
bagi pengguna dalam melakukan analisis maupun kajian lebih lanjut yang
berhubungan dengan unsur-unsur pengembangan Wilayah Kota Pontianak
selanjutnya.
id
Indikator Ekonomi Kota Pontianak 2017 merupakan salah satu publikasi
o.
.g
yang menyajikan data statistik ekonomi secara makro antara lain angka PDRB,
ps
angka pertumbuhan ekonomi, angka inflasi, ekspor-impor, bongkar muat,
.b
investasi, keuangan daerah, ta
perkembangan jasa akomodasi, kunjungan
ko
wisatawan dan perkembangan sektor perbankan.
k
na
KATA PENGANTAR.......................................................................................... v
DAFTAR ISI ................................................................................................... vii
BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................. 3
1.1 Latar Belakang ............................................................................ 3
1.2 Tujuan dan Manfaat ................................................................... 4
1.3 Sumber Data ............................................................................... 4
BAB 2 KONSEP DEFINISI ................................................................................ 7
2.1 Inflasi.......................................................................................... 7
id
o.
2.2 Perbankan .................................................................................. 8
.g
2.3 Bongkar Muat Barang dan Penumpang ..................................... 10
ps
2.4 Tingkat Hunian Kamar Hotel ..................................................... 11
.b
2.5 Wisatawan Mancanegara.......................................................... 13
ta
2.6 Produksi Padi dan Palawija ....................................................... 15
ko
BAB 1
PENDAHULUAN
id
Kota Kota Pontianak, Keadaan tersebut ditunjukkan oleh pertumbuhan
o.
.g
ekonomi yang lebih baik dan tingkat inflasi secara umum yang relatif lebih kecil
ps
dibandingkan keadaan tahun sebelumnya.
.b
ta
Faktor yang turut mempengaruhi perfomance (kinerja) pembangunan
ko
id
b. Sebagai bahan masukan bagi Pemerintah Daerah dalam penyusunan
o.
arah dan kebijakan pembangunan ekonomi Kota Pontianak
.g
ps
c. Sebagai bahan evaluasi terhadap hasil-hasil pembangunan yang telah
.b
ta
dicapai.
ko
k
na
ia
a. Data Primer:
tp
ht
b. Data Sekunder:
Adalah data (informasi) yang diperoleh dari instansi atau dinas yang
sudah diolah dan dipublikasikan baik dalam bentuk laporan, dokumen-
dokumen maupun dalam bentuk publikasi ilmiah lain
id
o.
.g
ps
.b
ta
ko
k
na
t ia
on
//p
s:
tp
ht
BAB 2
KONSEP DEFINISI
2.1 Inflasi
id
disebut sebagai inflasi kecuali kenaikan itu meluas atau mengakibatkan
o.
.g
kenaikan harga pada barang lainnya. Sementara deflasi adalah kebalikan dari
ps
inflasi yaitu turunnya harga barang dan jasa antara satu titik periode
.b
ta
dibandingkan dengan satu periode sebelumnya.
kko
yang dikenal dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) atau Consumer Price Index
t ia
on
Rumus tersebut mengacu pada CPI Manual yang diterbitkan oleh International
Labour Organisation (ILO).
Rumus :
−
=( )×
dengan:
: inflasi atau deflasi pada waktu (bulan atau tahun) (n)
: Indeks Harga Konsumen pada waktu (bulan atau tahun)
(n)
: Indeks Harga Konsumen pada waktu (bulan atau tahun)
(n-1)
id
tahun) (n) sama dengan waktu (bulan atau tahun) (n-1).
o.
.g
> : tingkat harga sejumlah barang dan jasa yang secara
ps
umum dikonsumsi rumah tangga pada waktu (bulan atau
.b
ta
tahun) (n) mengalami peningkatan dibandingkan waktu
ko
2.2 Perbankan
a. Bank
Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam
bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk
kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf
hidup rakyat banyak.
b. Simpanan Masyarakat
Adalah simpanan milik pihak ketiga bukan bank umum dan Bank
8 | Indikator Ekonomi Kota Pontianak 2017
[KONSEP DEFINISI]
c. Giro
Adalah simpanan dalam rupiah dan valuta asing milik pihak ketiga bukan
bank pada bank umum (saat ini BPR belum dapat menghimpun dana dalam
bentuk Giro) yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan
id
menggunakan cek, surat perintah pembayaran lainnya, atau dengan cara
o.
pemindahbukuan. Giro tersebut terdiri dari giro yang dapat ditarik sewaktu
.g
ps
waktu, giro dalam rangka kustodian, giro yang diblokir dan giro lainnya.
.b
d. Tabungan ta
ko
Adalah simpanan dalam rupiah dan valuta asing milik pihak ketiga bukan
k
bank (tidak termasuk milik pemerintah pusat dan bukan penduduk) yang
na
disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek atau alat yang dapat
on
e. Simpanan Berjangka
Adalah simpanan pada bank umum dan BPR dalam Rupiah dan valuta asing
milik pihak ketiga bukan bank, tidak termasuk milik pemerintah pusat dan
bukan penduduk yang penarikannya dapat dilakukan menurut suatu jangka
waktu tertentu sesuai dengan perjanjian.
g. Pinjaman investasi
id
Pinjaman modal kerja adalah pinjaman jangka pendek yang diberikan untuk
o.
.g
membiayai keperluan modal kerja debitur yang bersangkutan.
ps
i. Pinjaman konsumsi
.b
ta
Pinjaman konsumsi adalah pemberian pinjaman untuk keperluan konsumsi
ko
id
o.
menggunakan semua jenis kapal.
.g
g. Debarkasi adalah tempat pembongkaran/penurunan barang-barang,
ps
kendaraan dan penumpang dari dalam kapal.
.b
h.
ta
Embarkasi adalah tempat pemuatan/penaikan barang-barang, kendaraan
ko
id
o.
c. Kualifikasi tenaga kerja, seperti: pendidikan dan kesejahteraan
.g
karyawan.
ps
.b
d. Fasilitas olahraga dan rekreasi lainnya yang tersedia, seperti:
ta
lapangan tenis, kolam renang, dan diskotik.
k ko
sebagian bangunan yang disediakan secara khusus, di mana setiap orang dapat
s:
tp
id
f) Rata-rata lamanya tamu menginap (Average Length of Stay) adalah banyaknya
o.
.g
malam tempat tidur yang dipakai (Bed Night Used/Guest Nights) dibagi dengan
ps
banyaknya tamu yang menginap ke akomodasi. Rata-rata lamanya tamu
.b
ta
menginap ini dapat dibedakan antara tamu asing dan tamu dalam negeri.
ko
- Rata-rata lama tamu asing menginap adalah banyaknya malam tempat tidur
k
na
oleh tamu asing dibagi dengan banyaknya tamu asing yang menginap.
ia
tempat tidur oleh tamu dalam negeri dibagi dengan banyaknya tamu dalam
//p
s:
g) Perbandingan Tamu Asing dan Tamu Dalam Negeri adalah perbandingan antara
ht
persentase tamu asing dari seluruh tamu dan persentase tamu dalam negeri dari
seluruh tamu.
h) Rata-rata Tamu Per Kamar (Guest per Room = GPR)adalah perbandingan antara
banyaknya malam tamu atau malam tempat tidur (Guest Night or Bed Night)
dengan banyaknya malam kamar yang terjual.
id
o.
a. 50 % dari WNI yang menggunakan paspor Diplomatik.
.g
ps
b. 10 % dari WNI yang menggunakan paspor Dinas.
.b
ta
c. 100 % dari WNI yang berstatus penduduk luar negeri dan biasanya
ko
k
2.5.1 V I S A
//p
s:
b. Visa Dinas, diberikan kepada orang asing pemegang paspor dinas dan
paspor lain yang akan melakukan perjalan ke Wilayah Indonesia dalam
rangka melaksanakan tugas resmi yang tidak bersifat diplomatik dari
pemerintah asing yang bersangkutan atau organisasi internasional.
keluarganya, serta orang asing yang kawin secara sah dengan WNI, yang
akan melakukan perjalanan ke wilayah Indonesia untuk bertempat tinggal
dalam jangka waktu yang terbatas; atau dalam rangka bergabung untuk
bekerja di atas kapal, alat apung, atau instalasi yang beroperasi di wilayah
perairan nusantara, laut teritorial, landas kontinen, dan/atau zona
ekonomi eksklusif Indonesia.
id
2.6 Produksi Padi dan Palawija
o.
.g
Beberapa batasan konsep dan definisi diperlukan untuk menjelaskan
ps
beberapa keterangan atau data yang dicakup dengan maksud untuk
.b
menghindarkan perbedaan persepsi dalam hal penafsiran oleh para
ta
ko
konsumen data dalam menterjemahkan angka-angka tersebut.
k
na
id
o.
.g
b) Lahan Pertanian Bukan Sawah
ps
Lahan bukan sawah adalah semua lahan selain lahan sawah seperti lahan
.b
ta
pekarangan, lading/huma, tegal/kebun, lahan perkebunan, kolam, kandang,
ko
Yang termasuk dalam lahan bukan pertanian adalah rumah, bangunan dan
t
on
halaman sekitarnya, hutan negara, rawa-rawa yang tidak ditanami, jalan, lahan
//p
s:
d) Luas Tanam
ht
Luas tanam adalah luas tanaman yang betul-betul ditanam (sebagai tanaman
baru), baik penanaman yang bersifat normal maupun penanaman yang dilakukan
untuk mengganti tanaman yang dibabat/dimusnahkan karena terserang OPT atau
sebab-sebab lain.
e) Luas Panen
Luas panen adalah luas tanaman yang dipungut hasilnya setelah tanaman
tersebutcukup umur dan hasilnya paling sedikit 11% dari keadaan normal. Khusus
untuk jagung dan kedelai, luas tanaman yang dipanen adalah yang bertujuan
menghasilkan pipilan kering (jagung) dan biji kering (kedelai).
f) Padi Sawah
Padi sawah adalah padi yang ditanam di lahan sawah. Yang termasuk padi sawah
adalah padi rendengan, padi gadu, padi gogo rancah, padi pasang surut, padi
lebak, dan padi rembesan.
g) Padi Ladang
Padi Ladang adalah padi yang ditanam di lahan pertanian bukan sawah. Yang
termasuk padi ladang adalah padi gogo/ladang/huma.
h) Tanaman palawija
id
o.
Yang termasuk dalam kategori tanaman palawija yaitu jagung, kedelai, kacang
.g
ps
tanah, kacang hijau, ubi kayu, ubi jalar, dan lain-lain.
.b
ta
ko
golongan dan lapisan masyarakat atau produk yang ditimbulkan oleh faktor
on
produksi yang dimiliki oleh penduduk dalam suatu wilayah dari seluruh
//p
s:
penggalian, sektor industri pengolahan, sektor listrik dan air bersih, sektor
ht
1) Pendekatan produksi
Menghitung nilai tambah seluruh kegiatan ekonomi dengan cara
mengurangkan biaya antara dari masing-masing total nilai produksi
(output) tiap-tiap sektor atau subsektor, yang terbagi dalam 9 sektor.
Rumusnya yaitu:
id
o.
Output b,t = Produksit x Hargat
.g
ps
NTBb,t = Outputb,t – Biaya Antarab,t
.b
Atau ta
ko
Keterangan
t
on
tahun t
s:
2) Pendekatan pengeluaran
PDB diperoleh dengan menjumlahkan semua balas jasa yang
diterima oleh faktor- faktor produksi.
Rumusnya yaitu,
3) Pendekatan pendapatan
PDB diperoleh dari hasil penjumlahan semua komponen
permintaan akhir.
Rumusnya yaitu
id
2.7.1. Pendapatan Regional
o.
.g
Pendapatan regional. Maksudnya adalah penjumlahan
ps
seluruh nilai tambah semua sektor lapangan usaha yang melakukan usahanya
.b
ta
di wilayah kota Pontianak. Pemilikan faktor-faktor produksi yang melakukan
ko
balas jasa kepada faktor produksi yang berpartisipasi dalam proses produksi
s:
id
Pertumbuhan ekonomi sama dengan pertumbuhan PDRB. Untuk menghitung
o.
.g
pertumbuhan ekonomi menggunakan PDRB atas dasar harga konstan dengan
ps
tahun dasar tertentu untuk mengeliminasi faktor kenaikan harga.
.b
ta
ko
Laju pertumbuhan PDRB: = (PDRBt – PDRB t-1)/PDRB t-1 ×100%
k
na
Keterangan
ia
- PDRB per kapita atas dasar harga berlaku menunjukkan nilai PDB dan
PDRB per kepala atau per satu orang penduduk.
- PDRB per kapita atas dasar harga konstan berguna untuk mengetahui
pertumbuhan nyata ekonomi per kapita penduduk suatu negara.
id
(digunakan untuk kebutuhan di dalam proses produksi), dan penggunaan untuk
o.
.g
konsumsi akhir guna memenuhi kebutuhan konsumsi berbagai golongan dalam
ps
masyarakat.
.b
ta
2.8.1. Permintaan Akhir dan Permintaan Antara
k ko
menjadi:
//p
Adalah permintaan yang dilakukan oleh konsumen akhir terhadap barang dan
jasa yang dihasilkan berbagai sektor ekonomi, yang digunakan untuk memenuhi
kebutuhan konsumsi rumah tangga, lembaga swasta nirlaba dan konsumsi
id
o.
Dalam kenyataan sehari-hari, barang dan jasa yang digunakan untuk
.g
ps
memenuhi kebutuhan akhir tersebut, tidak saja berasal dari produk domestik,
.b
melainkan sebagian berasal dari produk regional lain atau impor. Dengan
ta
ko
demikian, secara ringkas Produk Domestik Regional Bruto menurut penggunaan
k
Y + M = C+I+S+E ..................(1)
t
on
//p
dimana :
s:
M = mpor
ht
dimana :
id
o.
.g
ps
.b
ta
k ko
na
t ia
on
//p
s:
tp
ht
id
o.
.g
ps
.b
ta
ko
k
na
t ia
on
//p
s:
tp
ht
BAB 3
PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN KOTA PONTIANAK
Secara umum, infasi adalah suatu keadaan disaat jumlah uang yang
beredar melebihi jumlah barang yang beredar, sehingga harga barang-barang
menjadi naik, dan nilai uang menjadi turun. Kenaikan ini akan mengakibatkan
penurunan daya beli. Perkembangan harga barang-barang konsumen ini
id
diukur secara priodik dengan menggunakan Indeks Harga Konsumen (IHK)
o.
.g
dengan maksud agar stabilitas harga sebagai cermin dari stabilitas ekonomi
ps
dapat dipantau terus menerus.
.b
ta
Inflasi yang tinggi memberi gambaran tingginya tingkat krisis yang
ko
dialami suatu negara/ wilayah. Sebagai dampak atas inflasi, terjadi penurunan
k
na
Deflasi juga tidak baik bagi aktivitas ekonomi suatu negara/ wilayah apabila
terjadi secara terus menerus. Deflasi dapat menyebabkan merosotnya pendapatan
sektor industri, perdagangan, real estate, maupun jasa. Meskipun sektor-sektor
tersebut dapat melakukan efisiensi dalam biaya produksi, sektor tersebut akan
mengalami kerugian apabila deflasi terjadi secara terus menerus.
Kota Pontianak mengalami 4 kali deflasi tahun 2017 (Gambar 3.1), yakni pada
id
Bulan Maret, Juli, Oktober, dan November. Deflasi tertinggi terjadi pada bulan
o.
Oktober, yakni sebesar -0,34. Deflasi bulan tersebut banyak mendapat kontribusi dari
.g
ps
Kategori bahan makanan sebanyak -1,13 persen, kategori kedua yang paling banyak
.b
memberikan kontribusi dalam deflasi bulan tersebut adalah kategori sandang yang
ta
ko
memberikan kontribusi sebesar -0,29 persen.
k
na
Sementara itu, Inflasi tertinggi terjadi pada bulan Januari dengan kategori
ia
taransportasi, komunikasi dan jasa memberikan kontribusi paling besar pada bulan
t
on
tersebut. Kontribusi terbesar kedua dalam inflasi tahunan Kota Pontianak terjadi pada
//p
s:
bulan Juni dengan kategori yang sama seperti bulan Januari sebangai penyumbang
tp
inflasi terbesar, bulan Januari dan Bulan Juni kategori tersebut memberikan
ht
id
0,14 Mei
o.
-0,24
.g
Juni
ps
1,28
Juli
.b
0,30 ta Agst
0,28
ko
Sept
-0,26
k
Okt
na
0,36
Nov
ia
1,82
t
Dec
on
//p
id
o.
.g
ps
.b
ta
ko
k
na
t ia
on
//p
s:
tp
ht
id
o.
.g
ps
.b
ta
ko
k
na
t ia
on
//p
s:
tp
ht
3.2 Perbankan
id
o.
mengembangkan usaha dapat di peroleh melalui perbankan dalam bentuk
.g
kredit atau pinjaman.
ps
Perbankan Kota Pontianak tahun 2017 terdiri atas 4 bank umum
.b
ta
pemerintah, 33 bank umum swasta, 2 bank pemerintah Daerah, dan 13 bank
ko
cabang, 61 Unit Kantor Cabang Pembantu, 59 unit kantor kas dan 14 unit
t
on
payment point.
//p
Penjamin Simpanan (LPS) yang ikut serta dalam menjaga stabilitas sistem
perbankan sesuai kewenangannya
id
o.
.g
ps
.b
ta
kko
na
ia
t
on
sebanyak 17,50 persen, tahun 2017 sebanyak 19.649.354 juta rupiah kredit
ht
yang diberikan oleh bank umum dan BPR di Kota Pontianak. Tujuan kredit
yang dilakukan oleh masyarakat pada perbankan bervariasi salah satunya
untuk usaha. Jumlah kredit yang diberikan lembaga perbankan setiap tahun
mengalami peningkatan. Hal tersebut menunjukkan bahwa melalui kredit,
dana yang beredar di masyarakat dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi
perekonomian daerah.
id
o.
UMKM pengangkutan dan komunikasi menempati urutan pertama dengan
.g
ps
pinjaman terbesar yang diberikan oleh bank umum. Peningkatan pinjaman
.b
yang diberikan untuk UMKM bervariasi, jika dilihat dari tahun 2016 beberapa
ta
lapangan usaha ada yang mengalami peningkatan dan ada juga yang
ko
k
yang diberikan oleh bank umum tahun 2017 dibandingkan dengan tahun
//p
2016. Hal ini dapat disebabkan karena berkurangnya jumlah UMKM di tahun
s:
2017 dan dapat juga disebabkan karena banyak UMKM yang telah mandiri
tp
ht
id
o.
.g
ps
.b
ta
k ko
na
t ia
on
//p
s:
tp
ht
id
o.
.g
ps
.b
ta
ko
k
na
t ia
on
//p
s:
tp
ht
id
o.
.g
ps
.b
ta
ko
k
na
t ia
on
//p
s:
tp
ht
id
o.
.g
ps
3.3 Keuangan Daerah
.b
ta
Penyelenggaraan urusan pemerintahan dilakukan oleh pemerintah
ko
daerah dan dewan perwakilan rakyat daerah menurut asas otonomi dan tugas
k
na
id
Belanja daerah tahun 2017 sebanyak 1,50 trilyun rupiah atau sedikit
o.
.g
berkurang dari belanja daerah tahun 2016. Belanja Operasi menurun dari
ps
1,09 trilyun rupiah tahun 2016 menjadi 1,06 trilyun rupiah. Lain halnya
.b
ta
dengan belanja modal yang meningkat dari 427,12 milyar tahun 2016 menjadi
ko
445,38 milyar tahun 2017. Penurunan belanja tersebut yang membuat total
k
na
.
tp
ht
id
o.
.g
ps
.b
ta
ko
k
na
t ia
on
//p
s:
tp
ht
id
o.
.g
ps
.b
ta
k ko
na
ia
t
on
//p
s:
tp
ht
id
o.
kuantitas komoditi. Sedangkan untuk perbandingan nilai dapat dilihat dalam
.g
kegiatan ekspor-impor.
ps
.b
Aktifitas bongkar muat barang perdagangan dalam negeri di
ta
pelabuhan Pontianak sepanjang tahun 2017 sebanyak 772.356 ton bongkar
ko
k
dan 376.431 ton muat. Bongkar muat tersebut merupakan bongkar muat
na
terjadi pada bulan Desember, salah satu faktor banyaknya aktifitas bongkar
s:
id
o.
.g
ps
.b
ta
ko
k
na
t ia
on
//p
s:
tp
ht
Tabel : 3.9
id
o.
.g
ps
.b
ta
kko
na
t ia
on
melakukan perjalanan lewat jalur laut. Sepanjang tahun 2017 terdapat 57.918
orang penumpang kapal laut yang turun (debarkasi) di pelabuhan Pontianak
dan 44.534 penumpang kapal yang berangkat (embarkasi) menggunakan
kapal laut. Debarkasi terbanyak terjadi pada bulan Agustus sedangkan
embarkasi terbanyak pada bulan Juni 2017. Banyaknya embarkasi pada bulan
Juni disebabkan karena arus mudik menjelang hari raya Idul Fitri. Jumlah
debarkasi dan embarkasi penumpang di pelabuhan Pontianak mengalami
penurunan jumlah dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini di sebabkan
karena masyarakat lebih memilih menggunakan angkutan udara yang lebih
cepat sampai ke tempat tujuan di bandingkan angkutan laut yang
membutuhkan waktu lebih lama untuk sampai ke tempat tujuan.
id
o.
.g
ps
.b
ta
kko
na
t ia
on
negeri dan kapal dari luar negeri. Jumlah kunjungan kapal dalam negeri ke
tp
ht
id
o.
.g
ps
.b
ta
ko
k
na
t ia
on
//p
3.5 Pariwisata
s:
bukan merupakan tempat tinggalnya dalam waktu paling tidak satu malam
dengan tujuan perjalanan bukan untuk mencari nafkah, pendapatan atau
penghidupan di tempat tujuan. Tahun 2017 wisatawan mancanegara yang
datang melalui UPT Imigrasi Kota Pontianak sebanyak 14.840 wisatawan yang
terbagi atas wisatawan yang datang dengan visa dan tanpa visa. Wisatawan
yang datang dengan visa sebanyak 597 orang dan wisatawan yang datang
tanpa visa sebanyak 14.243 wisatawan. Jumlah Wisatawan mancanegara yang
datang melalui UPT Imigrasi Kota Pontianak meningkat cukup besar
dibandingkan tahun 2016. Berdasarkan bulan dalam satu tahun wisatawan
mancanegara paling banyak datang tahun 2017 pada bulan Desember, yaitu
sebanyak 2.198 wisatawan, banyaknya kunjungan wisatawan mancanegara
pada bulan ini disebabkan karena hari libur natal dan tahun baru.
id
Kunjungan wisatawan yang berasal dari kawasan Eropa paling banyak
o.
.g
adalah tahun ini jika dilihat kunjungan dari tahun 2013, sebanyak 479
ps
wisatawan dari kawasan eropa yang berkunjung tahun 2017. Sama halnya
.b
ta
dengan kunjungan wisatawan yang berasal dari kawasan Amerika, tahun 2017
ko
urutan pertama teerbanyak dan wisatawan dari Negara kanada pada urutan
ia
terbanyak kedua. Wisatawan dari negara Inggris tahun ini sebanyak 101
t
on
wisatawan yang berkunjung, jumlah ini juga paling banyak jika dilihat dari
//p
s:
id
o.
.g
ps
.b
ta
ko
k
na
t ia
on
//p
s:
tp
ht
id
o.
.g
ps
.b
ta
ko
k
na
t ia
on
//p
s:
tp
ht
id
o.
kebutuhan wisatawan. Jika TPK memiliki nilai cukup besar berarti akomodasi
.g
hotel di suatu daerah diminati oleh pengunjung.
ps
Tingkat penghunian kamar (TPK) hotel berbintang dan akomodasi
.b
ta
lainnya yang berada di Kota Pontianak berfluktuasi setiap bulan, Tingkat
ko
hunian Hotel bintang yang ada di Kota Pontianak menurun 6,76 persen, dari
k
na
54,78 persen padan tahun 2016 menjadi 48,02 persen tahun 2017. Sementara
t ia
itu TPK hotel non bintang meningkat 12,93 persen dari tahun sebelumnya.
on
//p
TPK hotel bintang tertinggi pada bulan Oktober sedangkan TPK hotel non
s:
Tahun 2016 TPK hotel bintang paling tinggi adalah TPK hotel bintang
ht
4, berbeda dengan tahun ini dimana TPK tertinggi terdapat pada hotel
bintang 1. Fasilitas dan pelayanan pada hotel bintang 4 sangat memuaskan,
hal itulah yang membuat TPK hotel bintang 4 sebanyak 66,70 persen tahun
2016. Selain hotel bintang juga terdapat hotel melati dan penginapan lain
yang dapat digunakan untuk menginap bagi para wisatawan yang datang. TPk
untuk hotel non bintang dan penginapan lain adalah 50,22, dengan kelompok
kamar 25-40 sebanyak 63,27 persen. Beberapa hotel baru sedang dalam
tahap pembangunan, hal ini menunjukkan bahwa semakin banyak wisatawan
dari dalam maupun luar negeri yang datang berkunjung ke Kalimantan Barat.
id
o.
.g
ps
.b
ta
k ko
na
tia
on
//p
s:
tp
ht
id
o.
.g
ps
.b
ta
ko
k
na
t ia
on
//p
s:
tp
ht
yang paling sedikit tahun 2017 adalah menuju Bahrain, 10,7 ton. Menurut
volume jenis barang yang diekspor melalui pelabuhan Pontianak sebanyak 72
persen merupakan bijih, kerak dan abu logam yang bernilai 50,8 juta US$.
Selain ekspor, impor juga dilakukan di pelabuhan pontianak. Volume
Impor tahun 2017 meningkat 3,56 persen dari tahun 2016. Volume impor
terbesar melalui pelabuhan pontianak berasal dari negara Singapura,
sebanyak 222,3 ribu ton dengan nilai sebesar 113,6 juta US$. Negara Tiongkok
merupakan negara tujuan ekspor terbesar, sementara itu untuk impor negara
id
tersebut merupakan negara pengimpor terbesar kedua setelah Singapura
o.
.g
yang melalui pelabuhan pontianak. Impor terkecil volumenya melalui
ps
pelabuhan pontianak berasal dari irlandia, tahun 2017 hanya sebanyak 4 Kg
.b
dengan nilai sebesar 22 US$.
ta
ko
bahan bakar mineral, sebanyak 217,3 ribu ton dengan nilai sebesar 105,09
ia
juta US$. Pupuk impor yang masuk sebanyak 51,8 ribu ton dengan nilai
t
on
sebesar 10,71 juta US$. Impor gabus dan barang-barang dari gabus hanya
//p
s:
dalam negeri.
id
o.
.g
ps
.b
ta
ko
k
na
t ia
on
//p
s:
tp
ht
id
o.
.g
ps
.b
ta
ko
k
na
t ia
on
//p
s:
tp
ht
id
o.
sawah.
.g
Komoditas yang banyak ditanam di lahan pertanian Kota Pontianak
ps
adalah komoditas sayuran. Luas panen sayuran terbesar tahun 2017 adalah
.b
ta
sayuran kangkung dengan luas panen 202 hektar, besarnya luas panen
ko
Utara, hal ini disebabkan karena kecamatan Pontianak Utara masih memiliki
on
//p
banyak lahan yang belum digunakan untuk pemukiman dan lahan yang belum
s:
cocok untuk dijadikan kawasan pemukiman karena struktur tanah yang hanya
tp
id
o.
.g
ps
.b
ta
ko
k
na
t ia
on
//p
s:
tp
ht
id
o.
.g
ps
.b
3.9 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB)
ta
ko
Produk domestik regional bruto (PDRB) merupakan salah satu
k
suatu periode tertentu, baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar
t
on
harga konstan. PDRB atas dasar harga berlaku digunakan untuk mengetahui
//p
8,39 persen dari tahun sebelumnya dengan kontribusi terbesar pada lapangan
usaha perdaganan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor
sebanyak 18,64 persen. Besarnya kontribusi lapangan usaha tersebut
menunjukkan bahwa Kota Pontianak merupakan daerah perdagangan dan
distribusi barang. Urutan kedua yang memberikan kontribusi besar dalam
PDRB atas dasar harga berlaku menurut lapangan usaha adalah konstruksi
yang memberikan kontribusi sebanyak 17,21 persen dan disusul oleh sektor
industri pengolahan dengan kontribusi sebanyak 16,74 persen.
id
Atas dasar harga konstan, PDRB menurut lapangan usaha meningkat
o.
.g
5,05 persen dengan kontribusi terbesar juga pada lapangan usaha
ps
perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor disusul oleh
.b
ta
industri pengolahan dan konstruksi. Semua lapangan usaha melaju dalam
ko
kontribusinya untuk PDRB atas dasar harga konstan jika dilihat dari tahun
k
na
memberikan kontribusi dalam PDRB atas dasar harga berlaku maupun atas
t
on
dasar harga konstan Kota pontianak karena tidak ada yang bergerak dalam
//p
s:
Kontribusi terbesar dalam PDRB atas dasar harga berlaku dan atas
ht
dasar harga konstan menurut lapangan usaha berasal dari lapangan usaha
yang sama demikian juga untuk kontribusi terkecil berasal dari lapangan
usaha yang sama yaitu pengadaan listrik dan gas. Lapangan usaha ini tidak
dilakukan oleh banyak pengusaha tetapi hanya dilakukan oleh badan usaha
milik negara.
id
o.
.g
ps
.b
ta
ko
k
na
t ia
on
//p
s:
tp
ht
id
o.
.g
ps
.b
ta
ko
k
na
t ia
on
//p
s:
tp
ht
id
o.
pertumbuhan ekonomi tahun 2017 banyak lapangan usaha yang melambat
.g
pertumbuhannnya, lapangan usah pengadaan listrik dan gas melambat cukup
ps
signifikan yaitu sebesar 10,47 persen. Jasa keuangan dan asuransi melambat
.b
ta
2,90 persen. Sebagian besar lapangan usaha melambat pertumbuhannya di
ko
tahun 2017.
k
na
t ia
baik potensi sumber daya alam (SDA) maupun sumber daya manusia (SDM)
tp
ht
id
o.
.g
ps
.b
ta
k ko
na
t ia
on
//p
s:
tp
ht
id
18,84 persen dan melambat lagi sampai tahun 2017. Meskipun demikian
o.
.g
kontribusinya tetap tertinggi yang membentuk perekonomian Kota Pontianak.
ps
Pembangunan sarana dan prasarana penunjang ekonomi kota
.b
sebagai pusat perdagangan di Kalimantan Barat, mendorong semakin kuatnya
ta
ko
lapangan usaha konstruksi di Kota Pontianak, Renovasi dan penataan kembali
k
id
o.
.g
ps
.b
ta
kko
na
t ia
on
//p
s:
tp
ht
di suatu wilayah pada satu satuan waktu. Semakin besar PDRB per kapita,
secara kasar menunjukkan semakin tingginya tingkat kemakmuran penduduk
pada wilayah tersebut, sebaliknya semakin rendah PDRB per kapita berarti
kemakmuran penduduknya semakin rendah.
PDRB per kapita atas dasar harga berlaku di Kota Pontianak
meningkat sebesar 8,15 persen tahun 2017. Sementara itu pendapatan
regional perkapita merupakan PDRB perkapita setelah dikurangi akumulasi
penyusutan dan pajak tidak langsung. Tahun 2017, Pendapatan Regional
id
Perkapita Kota Pontianak mencapai 44,73 Juta Rupiah, nilai ini meningkat
o.
.g
dibandingkan tahun sebelumnya.
ps
Sementara itu, PDRB Per kapita atas dasar harga konstan Kota
.b
ta
Pontianak tahun 2017 meningkat sebesar 3,44 persen dibanding tahun
ko
sebelumnya. Sama halnya dengan PDRB Per Kapita, pendapatan regional per
k
na
id
o.
.g
ps
.b
ta
k ko
na
tia
on
//p
s:
tp
ht
id
negara, yaitu kantor wilayah (vertikal) nya di daerah. Sedangkan Pemerintah
o.
.g
Daerah meliputi Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kota, beserta perangkat
ps
dinasnya di masing-masing tingkat pemerintahan tersebut. Selama periode
.b
ta
tahun 2013 sampai dengan tahun 2015 pengeluaran pemerintah secara
ko
nominal selalu semakin meningkat dari tahun ke tahun dan menurun pada
k
na
id
o.
.g
ps
.b
ta
ko
k
na
t ia
on
//p
s:
tp
ht
id
o.
.g
ps
.b
ta
ko
k
na
t ia
on
//p
s:
tp
ht
id
o.
.g
ps
.b
ta
ko
k
na
t ia
on
//p
s:
tp
ht