Anda di halaman 1dari 80

ht

tp
s:
//po
nt
ia
nak
ko
ta
.b
ps
.g
o.
id
ht
tp
s:
//p
on
tia
na
kko
ta
.b
ps
.g
o.
id
ht
tp
s:
//p
on
tia
na
kko
ta
.b
ps
.g
o.
id
INDIKATOR EKONOMI KOTA PONTIANAK 2016

Nomor Publikasi : 61710.1817


Katalog : 9201001.6171

Ukuran Buku : 17,6 x 25 cm


Jumlah Halaman : viii + 70 halaman

Naskah:

id
o.
BPS Kota Pontianak

.g
ps
.b
Penyunting:
ta
BPS Kota Pontianak
k ko
na

Cover:
t ia
on

BPS Kota Pontianak


//p
s:

Diterbitkan oleh:
tp
ht

@BPS Kota Pontianak

Dicetak oleh:
CV. Grahafika Utama Press

Dilarang mengumumkan, mendistribusikan, mengomunikasikan, dan/atau


menggandakan sebagian atau seluruh isi buku ini untuk tujuan komersil tanpa izin
tertulis dari Badan Pusat Statistik Kota Pontianak
TIM PENYUSUN
INDIKATOR EKONOMI KOTA PONTIANAK 2017

Pengarah:
Suminar Kristiani, SE., ME.

Penanggung Jawab:

id
Suminar Kristiani, SE., ME

o.
.g
ps
Penulis:

.b
Jayadi, A.md ta
k ko
na

Pengolah Data:
ia

Jayadi, A.md
t
on
//p

Layout:
s:
tp

Abdul Rohman, S.ST., MT.


ht

Argo Wahyu Utomo, S.ST.


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah, atas rahmat dan hidayah
Nya maka publikasi Indikator Ekonomi Kota Pontianak 2017 dapat diselesaikan.
Tujuan disusunnya analisa ini adalah untuk menjadi salah satu sumber informasi
bagi pengguna dalam melakukan analisis maupun kajian lebih lanjut yang
berhubungan dengan unsur-unsur pengembangan Wilayah Kota Pontianak
selanjutnya.

id
Indikator Ekonomi Kota Pontianak 2017 merupakan salah satu publikasi

o.
.g
yang menyajikan data statistik ekonomi secara makro antara lain angka PDRB,

ps
angka pertumbuhan ekonomi, angka inflasi, ekspor-impor, bongkar muat,

.b
investasi, keuangan daerah, ta
perkembangan jasa akomodasi, kunjungan
ko
wisatawan dan perkembangan sektor perbankan.
k
na

Akhir kata semoga buku ini dapat memberikan manfaat sebagai


ia

pengetahuan dan referensi bagi semua pihak yang membutuhksn demi


t
on

kemajuan Kota Pontianak.


//p
s:
tp

Pontianak, November 2017


ht

Kepala BPS Kota Pontianak,

Suminar Kristiani, SE., ME.

Indikator Ekonomi Kota Pontianak 2017 | v


ht
tp
s:
//p
on
tia
na
kko
ta
.b
ps
.g
o.
id
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................... v
DAFTAR ISI ................................................................................................... vii
BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................. 3
1.1 Latar Belakang ............................................................................ 3
1.2 Tujuan dan Manfaat ................................................................... 4
1.3 Sumber Data ............................................................................... 4
BAB 2 KONSEP DEFINISI ................................................................................ 7
2.1 Inflasi.......................................................................................... 7

id
o.
2.2 Perbankan .................................................................................. 8

.g
2.3 Bongkar Muat Barang dan Penumpang ..................................... 10

ps
2.4 Tingkat Hunian Kamar Hotel ..................................................... 11

.b
2.5 Wisatawan Mancanegara.......................................................... 13
ta
2.6 Produksi Padi dan Palawija ....................................................... 15
ko

2.7 PDRB Sektoral ........................................................................... 17


k
na

2.8 PDRB Penggunaan.................................................................... 21


ia

BAB 3 PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN KOTA PONTIANAK ..................... 27


t
on

3.1 Inflasi Kota Pontianak ............................................................... 27


3.2 Perbankan ................................................................................ 32
//p

3.2.1 Penghimpunan Dana pihak ketiga ................................... 32


s:
tp

3.2.2 Penyaluran Kredit ........................................................... 33


ht

3.3 Keuangan Daerah ..................................................................... 38


3.4 Transportasi Laut ...................................................................... 41
3.4.1 Bongkar Muat Barang ..................................................... 42
3.4.2 Arus Penumpang Angkutan Laut .................................... 44
3.4.3 Arus Kunjungan Kapal .................................................... 45
3.5 Pariwisata ................................................................................. 46
3.6 Tingkat Hunian Kamar Hotel ..................................................... 50
3.7 Ekspor Impor ............................................................................ 52
3.8 Produksi Sayuran dan buah ....................................................... 56
3.9 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) ......................... 58
3.9.1 PERTUMBUHAN EKONOMI.............................................. 62
3.9.2 PERANAN SEKTORAL ....................................................... 62
3.9.3 PENDAPATAN PER KAPITA............................................... 65
3.9.4 PDRB Menurut Pengeluaran............................................ 66

Indikator Ekonomi Kota Pontianak 2017 | vii


ht
tp
s:
//p
on
tia
na
kko
ta
.b
ps
.g
o.
id
ht
tp
s:
//p
on
tia
na
kko
ta
.b
ps
.g
o.
id
ht
tp
s:
//p
on
tia
na
kko
ta
.b
ps
.g
o.
id
[PENDAHULUAN]

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kota Pontianak dikenal sebagai kota Khatulistiwa, dominasi


perdagangan dan Jasa membuktikan bahwa kota ini sebagai pusat perdagangan
di Propinsi Kalimantan Barat, Pembangunan terus berlangsung, Pembenahan
dan penambahan sarana prasana menunjukkan perkembangan pembangunan

id
Kota Kota Pontianak, Keadaan tersebut ditunjukkan oleh pertumbuhan

o.
.g
ekonomi yang lebih baik dan tingkat inflasi secara umum yang relatif lebih kecil

ps
dibandingkan keadaan tahun sebelumnya.

.b
ta
Faktor yang turut mempengaruhi perfomance (kinerja) pembangunan
ko

ekonomi daerah selain tingkat inflasi , pertumbuhan ekonomi juga


k
na

perkembangan bongkar muat perdagangan di pelabuhan serta perkembangan


t ia

volume ekspor-impor menggambarkan keadaan perekonomian tersebut, untuk


on

itu diperlukan data-data yang diwujudkan dalam suatu indikator.yang dapat


//p
s:

digunakan oleh perencana , penentu kebijakan dan pembuat keputusan yang


tp

berhubungan dengan perekonomian, diharapkan dapat menggunakan dan


ht

memanfaatkan indikator ekonomi ini.

Indikator pada dasarnya merupakan suatu petunjuk, aba-aba atau


isyarat dan dapat digunakan untuk melihat sesuatu yang mungkin akan terjadi
atau mungkin juga yang telah terjadi dengan memberikan petunjuk bahwa
sesuatu itu telah terjadi. Secara lebih rinci kita bisa mendefinisikan indikator
sebagai ringkasan yang telah dianalisis dan ditafsirkan secara benar atau
disatukan sesuai dengan tujuan dan kebutuhan,

Dengan melihat betapa pentingnya faktor-faktor yang mempunyai andil


terhadap pembangunan ekonomi tersebut, maka diperlukan suatu penunjuk
atau indikator. Sedangkan indikator yang dirasakan tepat untuk
menggambarkan dan melihat hal ini adalah indikator ekonomi.
Indikator Ekonomi Kota Pontianak 2017 | 3
[PENDAHULUAN]

1.2 Tujuan dan Manfaat

Tujuan dan manfaat dari Penyusunan Indikator Ekonomi Kota Pontianak


adalah :
a. Untuk memenuhi kebutuhan daerah diera-otononomi, indikator ini
memuat berbagai informasi mulai dari indeks harga, keuangan daerah,
perbankan, perdagangan luar negeri, pertanian, perhubungan dan
industri.;

id
b. Sebagai bahan masukan bagi Pemerintah Daerah dalam penyusunan

o.
arah dan kebijakan pembangunan ekonomi Kota Pontianak

.g
ps
c. Sebagai bahan evaluasi terhadap hasil-hasil pembangunan yang telah
.b
ta
dicapai.
ko
k
na
ia

1.3 Sumber Data


t
on

Sumber data berasal dari :


//p
s:

a. Data Primer:
tp
ht

Adalah data yang dikumpulkan (diperoleh) langsung dari dinas atau


instansi terkait melalui pengisian daftar pertanyaan (daftar isian) maupun
data yang telah dikumpul dan disusun oleh instansi yang bersangkutan
tetapi belum diolah (dipublikasi).

b. Data Sekunder:

Adalah data (informasi) yang diperoleh dari instansi atau dinas yang
sudah diolah dan dipublikasikan baik dalam bentuk laporan, dokumen-
dokumen maupun dalam bentuk publikasi ilmiah lain

4 | Indikator Ekonomi Kota Pontianak 2017


[PENDAHULUAN]

id
o.
.g
ps
.b
ta
ko
k
na
t ia
on
//p
s:
tp
ht

Indikator Ekonomi Kota Pontianak 2017 | 5


ht
tp
s:
//p
on
tia
na
kko
ta
.b
ps
.g
o.
id
[KONSEP DEFINISI]

BAB 2
KONSEP DEFINISI

2.1 Inflasi

Inflasi secara umum menggambarkan kecenderungan umum tentang


kenaikan perkembangan harga dan perubahan nilai barang dan jasa. Secara
sederhana inflasi diartikan sebagai meningkatnya harga-harga secara umum
dan terus menerus. Kenaikan harga dari satu dua barang saja tidak dapat

id
disebut sebagai inflasi kecuali kenaikan itu meluas atau mengakibatkan

o.
.g
kenaikan harga pada barang lainnya. Sementara deflasi adalah kebalikan dari

ps
inflasi yaitu turunnya harga barang dan jasa antara satu titik periode

.b
ta
dibandingkan dengan satu periode sebelumnya.
kko

Hitungan perubahan harga tersebut tercakup dalam suatu indeks harga


na

yang dikenal dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) atau Consumer Price Index
t ia
on

(CPI). Persentase kenaikan IHK dikenal dengan inflasi, sedangkan penurunannya


//p

disebut deflasi. . Rumus yang digunakan untuk menghitung Indeks Harga


s:

Konsumen (IHK) adalah Laspeyres yang dimodifikasi (Modified Laspeyres).


tp
ht

Rumus tersebut mengacu pada CPI Manual yang diterbitkan oleh International
Labour Organisation (ILO).

Rumus :

=( )×

dengan:
: inflasi atau deflasi pada waktu (bulan atau tahun) (n)
: Indeks Harga Konsumen pada waktu (bulan atau tahun)
(n)
: Indeks Harga Konsumen pada waktu (bulan atau tahun)
(n-1)

Indikator Ekonomi Kota Pontianak 2017 | 7


[KONSEP DEFINISI]

< : tingkat harga sejumlah barang dan jasa yang secara


umum dikonsumsi rumah tangga pada waktu (bulan atau
tahun) (n) mengalami penurunan dibandingkan waktu
(bulan atau tahun) (n-1). Keadaan ini disebut juga deflasi.

= : tingkat harga sejumlah barang dan jasa yang secara


umum dikonsumsi rumah tangga pada waktu (bulan atau

id
tahun) (n) sama dengan waktu (bulan atau tahun) (n-1).

o.
.g
> : tingkat harga sejumlah barang dan jasa yang secara

ps
umum dikonsumsi rumah tangga pada waktu (bulan atau

.b
ta
tahun) (n) mengalami peningkatan dibandingkan waktu
ko

(bulan atau tahun) (n-1). Keadaan ini disebut juga inflasi.


k
na
t ia
on

Pengelompokan IHK didasarkan pada klasifikasi internasional baku yang


//p

tertuang dalam Classification of Individual Consumption According to Purpose


s:
tp

(COICOP) yang diadaptasi untuk kasus Indonesia menjadi Klasifikasi Baku


ht

Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga

2.2 Perbankan

Istilah,konsep dan defenisi dalam perbankan dijelaskan sebagai berikut:

a. Bank

Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam
bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk
kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf
hidup rakyat banyak.

b. Simpanan Masyarakat

Adalah simpanan milik pihak ketiga bukan bank umum dan Bank
8 | Indikator Ekonomi Kota Pontianak 2017
[KONSEP DEFINISI]

Perkreditan Rakyat/BPR (termasuk penghimpunan dana dengan prinsip


syariah) baik dalam Rupiah maupun Valuta Asing (BPR saat ini tidak
diperbolehkan menerima simpanan dalam Valuta Asing) yang berbentuk
giro, tabungan dan simpanan berjangka. Dalam publikasi ini, tidak termasuk
simpanan milik pemerintah pusat dan bukan penduduk.

c. Giro

Adalah simpanan dalam rupiah dan valuta asing milik pihak ketiga bukan
bank pada bank umum (saat ini BPR belum dapat menghimpun dana dalam
bentuk Giro) yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan

id
menggunakan cek, surat perintah pembayaran lainnya, atau dengan cara

o.
pemindahbukuan. Giro tersebut terdiri dari giro yang dapat ditarik sewaktu

.g
ps
waktu, giro dalam rangka kustodian, giro yang diblokir dan giro lainnya.

.b
d. Tabungan ta
ko

Adalah simpanan dalam rupiah dan valuta asing milik pihak ketiga bukan
k

bank (tidak termasuk milik pemerintah pusat dan bukan penduduk) yang
na

penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang


t ia

disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek atau alat yang dapat
on

dipersamakan dengan itu. Tabungan tersebut terdiri dari tabungan yang


//p

dapat ditarik sewaktu-waktu, tabungan berjangka, tabungan yang diblokir


s:

dan tabungan lainnya.


tp
ht

e. Simpanan Berjangka

Adalah simpanan pada bank umum dan BPR dalam Rupiah dan valuta asing
milik pihak ketiga bukan bank, tidak termasuk milik pemerintah pusat dan
bukan penduduk yang penarikannya dapat dilakukan menurut suatu jangka
waktu tertentu sesuai dengan perjanjian.

Simpanan berjangka tersebut terdiri dari Deposito Berjangka, Deposits on


Call, Sertifikat Deposito, Deposito Berjangka yang diblokir dan simpanan
berjangka lainnya.

f. Pinjaman yang diberikan

Pinjaman yang diberikan adalah tagihan kepada sektor swasta domestik


(termasuk penyediaan pembiayaan berdasarkan prinsip syariah) yang
hanya mencakup kredit yang diberikan oleh bank umum yang beroperasi di
wilayah Indonesia. Pengertian pinjaman yang diberikan dalam publikasi ini

Indikator Ekonomi Kota Pontianak 2017 | 9


[KONSEP DEFINISI]

tidak termasuk pinjaman pada pemerintah pusat dan bukan penduduk


(konsep nett). Pinjaman yang diberikan dalam publikasi ini adalah
berdasarkan lokasi proyek.

g. Pinjaman investasi

Pinjaman investasi adalah pinjaman jangka menengah/panjang untuk


pembelian barang-barang modal dan jasa yang diperlukan guna rehabilitasi,
modernisasi, ekspansi dan relokasi proyek dan atau pendirian usaha baru.

h. Pinjaman modal kerja

id
Pinjaman modal kerja adalah pinjaman jangka pendek yang diberikan untuk

o.
.g
membiayai keperluan modal kerja debitur yang bersangkutan.

ps
i. Pinjaman konsumsi

.b
ta
Pinjaman konsumsi adalah pemberian pinjaman untuk keperluan konsumsi
ko

dengan cara membeli, menyewa ataupun dengan cara lainnya.


k
na
tia
on

2.3 Bongkar Muat Barang dan Penumpang


//p

Data bongkar muat barang, kunjungan kapal dan penumpang di


s:

pelabuhan merupakan salah satu kegiatan usaha jasa pelabuhan, Pelabuhan


tp

umum yang diusahakan dikelola oleh PT (Persero) Pelabuhan Indonesia.


ht

Istilah,Konsep/definisi yang digunakan dalam kegiatan

Bongkar muat dan penumpang antara lain dijelaskan sebagai berikut :

a. Bongkar/Impor adalah pembongkaran barang dari kapal yang diangkut


dari pelabuhan asal di Indonesia/Luar Negeri.
b. Muat/Ekspor adalah pemuatan barang ke kapal untuk diangkut ke
pelabuhan tujuan di Indonesia/Luar Negeri.
c. Pelabuhan adalah kawasan yang terdiri dari daratan dan perairan di
sekitarnya dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan
pemerintahan dan kegiatan ekonomi yang dilengkapi dengan fasilitas
kapal untuk bersandar, berlabuh, naik turun penumpang dan atau
bongkar muat barang yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan
pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuhan.

10 | Indikator Ekonomi Kota Pontianak 2017


[KONSEP DEFINISI]

d. Pelabuhan yang diusahakan adalah pelabuhan laut yang dikelola oleh PT


(Persero) Pelabuhan Indonesia, yang diselenggarakan untuk memberikan
fasilitas-fasilitas yang diperlukan bagi kapal yang memasuki pelabuhan
untuk melakukan kegiatan bongkar muat barang dan lain-lain.
e. Pelayaran antar pulau adalah perusahaan/usaha yang melakukan
kegiatan pelayaran antar pelabuhan di Indonesia.
f. Pelayaran Luar Negeri adalah perusahaan/usaha yang melakukan
kegiatan angkutan laut ke atau dari luar negeri yang dilakukan secara
tetap dan teratur dan atau pelayaran tidak tetap dan tidak teratur dengan

id
o.
menggunakan semua jenis kapal.

.g
g. Debarkasi adalah tempat pembongkaran/penurunan barang-barang,

ps
kendaraan dan penumpang dari dalam kapal.

.b
h.
ta
Embarkasi adalah tempat pemuatan/penaikan barang-barang, kendaraan
ko

dan penumpang ke dalam kapal.


k
na
ia

2.4 Tingkat Hunian Kamar Hotel


t
on

Perkembangan pariwisata suatu wilayah mempunyai peran


//p
s:

meningkatkan perekonomian, penigkatan jumlah wistawan baik dari manca


tp

negara maupun nusantara akan dibarengi oleh peningkatan jasa akomodasi


ht

dan perhotelan, Salah satu indikator untuk melihat perkembangan pariwisata


darah adalah dengan melihat perkembangan tingkat hunian kamar atau
kamar yang terjual, Istilah,konsep dan definisi dalam penghitungan tingkat
hunian kamar hotel dijelaskan sebagai berikut :

a) Hotel adalah suatu usaha yang menggunakan suatu bangunan atau


sebagian bangunan yang disediakan secara khusus untuk setiap orang
dapat menginap, makan, memperoleh pelayanan dan menggunakan
fasilitas lainnya dengan pembayaran. Ciri khusus dari hotel adalah
mempunyai restoran yang dikelola langsung di bawah manajemen hotel
tersebut. Kelas hotel ditentukan oleh Departemen Pariwisata dan
Kebudayaan.

Indikator Ekonomi Kota Pontianak 2017 | 11


[KONSEP DEFINISI]

b) Hotel Berbintang adalah suatu usaha yang menggunakan suatu bangunan


atau sebagian bangunan yang disediakan secara khusus, dimana setiap
orang dapat menginap. makan memperoleh pelayanan dan menggunakan
fasilitas lainnya dengan pembayaran. dan telah memenuhi persyaratan
sebagai hotel berbintang seperti yang ditentukan oleh Departemen
Pariwisata dan Kebudayaan. Persyaratan tersebut antara lain mencakup :

a. Persyaratan fisik, seperti: lokasi hotel dan kondisi bangunan.

b. Bentuk pelayanan yang diberikan (service).

id
o.
c. Kualifikasi tenaga kerja, seperti: pendidikan dan kesejahteraan

.g
karyawan.

ps
.b
d. Fasilitas olahraga dan rekreasi lainnya yang tersedia, seperti:
ta
lapangan tenis, kolam renang, dan diskotik.
k ko

e. Jumlah kamar yang tersedia.


na
t ia
on

c) Akomodasi Lainnya adalah suatu usaha menggunakan suatu bangunan atau


//p

sebagian bangunan yang disediakan secara khusus, di mana setiap orang dapat
s:
tp

menginap dengan atau tanpa makan dan memperoleh pelayanan serta


ht

menggunakan fasilitas lainnya dengan pembayaran. Akomodasi lainnya meliputi


:hotel melati yaitu yang belum memenuhi persyaratan sebagai hotel berbintang
seperti yang ditentukan Departeman Pariwisata dan Kebudayaan, penginapan
remaja, pondok wisata, dan jasa akomodasi lainnya
- Hotel Melati/Losmen/Penginapan adalah usaha penyediaan jasa
pelayanan penginapan bagi remaja sebagai akomodasi dalam rangka
kegiatan pariwisata dengan tujuan untuk rekreasi, memperluas
pengetahuan/pengalaman dan perjalanan.
- Pondok Wisata/Home Stay adalah usaha penyediaan jasa pelayanan
penginapan bagi umum dengan pembayaran harian, yang dilakukan
perseorangan dari tempat tinggalnya.
- Jasa Akomodasi Lainnya adalah usaha penyediaan jasa pelayanan

12 | Indikator Ekonomi Kota Pontianak 2017


[KONSEP DEFINISI]

penginapan yang tidak termasuk pada Hotel Melati, Penginapan Remaja


dan Pondok Wisata misalnya Wisma.
d) Tingkat Penghunian Kamar Hotel (Room Occupancy Rate) adalah banyaknya
malam kamar yang dihuni (Room Night Occupied) dibagi dengan banyaknya
malam kamar yang tersedia (Room Night Available) dikalikan 100 persen.
e) Tingkat Penghunian Tempat Tidur (Bed Occupancy Rate)adalah banyaknya
malam tempat tidur yang dipakai (Bed Night Used) dibagi dengan banyaknya
malam tempat tidur yang tesedia (Bed Night Available) dikalikan 100 persen.

id
f) Rata-rata lamanya tamu menginap (Average Length of Stay) adalah banyaknya

o.
.g
malam tempat tidur yang dipakai (Bed Night Used/Guest Nights) dibagi dengan

ps
banyaknya tamu yang menginap ke akomodasi. Rata-rata lamanya tamu

.b
ta
menginap ini dapat dibedakan antara tamu asing dan tamu dalam negeri.
ko

- Rata-rata lama tamu asing menginap adalah banyaknya malam tempat tidur
k
na

oleh tamu asing dibagi dengan banyaknya tamu asing yang menginap.
ia

- Rata-rata lama tamu dalam negeri menginap adalah banyaknya malam


t
on

tempat tidur oleh tamu dalam negeri dibagi dengan banyaknya tamu dalam
//p
s:

negeri yang menginap.


tp

g) Perbandingan Tamu Asing dan Tamu Dalam Negeri adalah perbandingan antara
ht

persentase tamu asing dari seluruh tamu dan persentase tamu dalam negeri dari
seluruh tamu.
h) Rata-rata Tamu Per Kamar (Guest per Room = GPR)adalah perbandingan antara
banyaknya malam tamu atau malam tempat tidur (Guest Night or Bed Night)
dengan banyaknya malam kamar yang terjual.

2.5 Wisatawan Mancanegara

Indikator perkembangan Sektor pariwisata selain dapat diukur melalui


tingkat hunian kamar hotel disuatu wilayah, juga dapat dilihat
perkembangannya melaui jumlah wisatawan yang datang di suatu wilayah,
kedatangan wisatawan menjadi salah satu sumber penerimaan devisa,

Indikator Ekonomi Kota Pontianak 2017 | 13


[KONSEP DEFINISI]

memperluas kesempatan kerja maupun kesempatan berusaha. Pencatatan


tentang arus wisatawan manca negara diperoleh melalui UPT Imigrasi
Pontianak. Istilah, konsep dan definisi dalam data wisatawan mancanegara
sebagai berikut :

Berdasarkan jenis dokumen perjalanan yang digunakan untuk memasuki


wilayah Republik Indonesia, maka yang dapat digolongkan sebagai wisatawan
mancanegara (wisman) sesuai dengan konsep WTO dalam laporan Statistik
Kedatangan untuk Warga Negara Indonesia (WNI) adalah :

id
o.
a. 50 % dari WNI yang menggunakan paspor Diplomatik.

.g
ps
b. 10 % dari WNI yang menggunakan paspor Dinas.

.b
ta
c. 100 % dari WNI yang berstatus penduduk luar negeri dan biasanya
ko
k

digunakan paspor biasa.


na
t ia
on

2.5.1 V I S A
//p
s:

a. Visa Diplomatik, diberikan kepada orang asing pemegang paspor


tp

diplomatik dan paspor lain untuk masuk Wilayah Indonesia guna


ht

melaksanakan tugas yang bersifat diplomatik

b. Visa Dinas, diberikan kepada orang asing pemegang paspor dinas dan
paspor lain yang akan melakukan perjalan ke Wilayah Indonesia dalam
rangka melaksanakan tugas resmi yang tidak bersifat diplomatik dari
pemerintah asing yang bersangkutan atau organisasi internasional.

c. Visa Kunjungan diberikan kepada orang asing yang akan melakukan


perjalanan ke wilayah Indonesia dalam rangka kunjungan tugas
pemerintahan, pendidikan, sosial budaya, pariwisata, bisnis, keluarga,
jurnalistik, atau singgah untuk meneruskan perjalanan ke negara lain.

d. Visa tinggal terbatas diberikan kepada orang asing :Sebagai rohaniawan,


tenaga ahli, pekerja, peneliti, pelajar, investor, lanjut usia dan
14 | Indikator Ekonomi Kota Pontianak 2017
[KONSEP DEFINISI]

keluarganya, serta orang asing yang kawin secara sah dengan WNI, yang
akan melakukan perjalanan ke wilayah Indonesia untuk bertempat tinggal
dalam jangka waktu yang terbatas; atau dalam rangka bergabung untuk
bekerja di atas kapal, alat apung, atau instalasi yang beroperasi di wilayah
perairan nusantara, laut teritorial, landas kontinen, dan/atau zona
ekonomi eksklusif Indonesia.

id
2.6 Produksi Padi dan Palawija

o.
.g
Beberapa batasan konsep dan definisi diperlukan untuk menjelaskan

ps
beberapa keterangan atau data yang dicakup dengan maksud untuk

.b
menghindarkan perbedaan persepsi dalam hal penafsiran oleh para
ta
ko
konsumen data dalam menterjemahkan angka-angka tersebut.
k
na

a) Lahan Pertanian Sawah


t ia

Yang dimaksud dengan lahan pertanian sawah adalah lahan pertanian


on
//p

yang berpetak-petak dan dibatasi oleh pematang (galengan), saluran


s:

untuk menahan/ menyalurkan air yang biasanya ditanami padi sawah


tp

tanpa memandang darimana diperolehnya status tanah tersebut.


ht

Berdasarkan pengairannya lahan sawah dibedakan menjadi :

• Lahan Sawah Irigasi


Lahan sawah irigasi merupakan lahan sawah yang memperoleh
pengairan dari system irigasi, baik yang bangunan penyadap dan dan
jaringan-jaringannya diatur dan dikuasai dinas pengairan PU maupun
dikelola sendiri oleh masyarakat.

• Lahan Sawah Tadah Hujan


Lahan sawah tadah hujan adalah lahan sawah yang sumber air
utamanya berasal dari curah hujan

Indikator Ekonomi Kota Pontianak 2017 | 15


[KONSEP DEFINISI]

• Lahan Sawah Pasang Surut


Lahan sawah pasang surut adalah lahan sawah yang pengairannya
tergantung pada air sungai yang dipengaruhi oleh pasang surutnya
air laut.

• Lahan Sawah Rawa Lebak


Lahan sawah rawa lebak adalah lahan sawah yang mempunyai
genangan hamper sepanjang tahun, minimal selama tiga bulan
dengan ketinggian genangan minimal 50 cm.

id
o.
.g
b) Lahan Pertanian Bukan Sawah

ps
Lahan bukan sawah adalah semua lahan selain lahan sawah seperti lahan

.b
ta
pekarangan, lading/huma, tegal/kebun, lahan perkebunan, kolam, kandang,
ko

tambak,, dan lainnya.


k
na

c) Lahan Bukan Pertanian


ia

Yang termasuk dalam lahan bukan pertanian adalah rumah, bangunan dan
t
on

halaman sekitarnya, hutan negara, rawa-rawa yang tidak ditanami, jalan, lahan
//p
s:

tandus, lahan tidur dan lainnya.


tp

d) Luas Tanam
ht

Luas tanam adalah luas tanaman yang betul-betul ditanam (sebagai tanaman
baru), baik penanaman yang bersifat normal maupun penanaman yang dilakukan
untuk mengganti tanaman yang dibabat/dimusnahkan karena terserang OPT atau
sebab-sebab lain.
e) Luas Panen
Luas panen adalah luas tanaman yang dipungut hasilnya setelah tanaman
tersebutcukup umur dan hasilnya paling sedikit 11% dari keadaan normal. Khusus
untuk jagung dan kedelai, luas tanaman yang dipanen adalah yang bertujuan
menghasilkan pipilan kering (jagung) dan biji kering (kedelai).

16 | Indikator Ekonomi Kota Pontianak 2017


[KONSEP DEFINISI]

f) Padi Sawah
Padi sawah adalah padi yang ditanam di lahan sawah. Yang termasuk padi sawah
adalah padi rendengan, padi gadu, padi gogo rancah, padi pasang surut, padi
lebak, dan padi rembesan.
g) Padi Ladang
Padi Ladang adalah padi yang ditanam di lahan pertanian bukan sawah. Yang
termasuk padi ladang adalah padi gogo/ladang/huma.

h) Tanaman palawija

id
o.
Yang termasuk dalam kategori tanaman palawija yaitu jagung, kedelai, kacang

.g
ps
tanah, kacang hijau, ubi kayu, ubi jalar, dan lain-lain.

.b
ta
ko

2.7 PDRB Sektoral


k
na

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adalah pendapatan semua


t ia

golongan dan lapisan masyarakat atau produk yang ditimbulkan oleh faktor
on

produksi yang dimiliki oleh penduduk dalam suatu wilayah dari seluruh
//p
s:

kegiatan ekonomi yang meliputi sektor pertanian, sektor pertambangan dan


tp

penggalian, sektor industri pengolahan, sektor listrik dan air bersih, sektor
ht

bangunan, sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor pengangkutan dan


komunikasi, sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan, serta sektor
jasa-jasa.
PDRB adalah Nilai keseluruhan semua barang dan jasa yang diproduksi
dalam suatu wilayah dalam suatu jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun).
PDRB terbagi menjadi dua jenis yaitu PDRB atas dasar harga berlaku (nominal)
dan atas dasar harga konstan (riil). PDRB atas dasar harga konstan digunakan
untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun, sedangkan PDRB
atas dasar harga berlaku digunakan untuk menunjukkan kemampuan sumber
daya ekonomi yang dihasilkan suatu wilayah.

Indikator Ekonomi Kota Pontianak 2017 | 17


[KONSEP DEFINISI]

Terdapat tiga pendekatan untuk menghitung PDB/PDRB, yaitu


pendekatan produksi,pendekatan pengeluaran dan pendekatan pendapatan.

1) Pendekatan produksi
Menghitung nilai tambah seluruh kegiatan ekonomi dengan cara
mengurangkan biaya antara dari masing-masing total nilai produksi
(output) tiap-tiap sektor atau subsektor, yang terbagi dalam 9 sektor.

Rumusnya yaitu:

id
o.
Output b,t = Produksit x Hargat

.g
ps
NTBb,t = Outputb,t – Biaya Antarab,t

.b
Atau ta
ko

NTBb,t = Outputb,t x Rasio NTBo


k
na
ia

Keterangan
t
on

Output b,t : Ouput/nilai produksi bruto atas dasar harga berlaku


//p

tahun t
s:

NTBb,t : Nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku tahun ke t


tp

Produksit : Kuantum produksi tahun ke t


ht

Hargat : Harga produksi tahun ke t


Rasio NTB : Perbandingan NTB terhadap Output (NTB/Ouput)
Rasio NTBo : Rasio NTB pada tahun dasar (o)

2) Pendekatan pengeluaran
PDB diperoleh dengan menjumlahkan semua balas jasa yang
diterima oleh faktor- faktor produksi.

Rumusnya yaitu,

PDB = C + investasi + pengeluaran pemerintah+ (ekspor-impor)

18 | Indikator Ekonomi Kota Pontianak 2017


[KONSEP DEFINISI]

3) Pendekatan pendapatan
PDB diperoleh dari hasil penjumlahan semua komponen
permintaan akhir.

Rumusnya yaitu

PDB = sewa + upah + bunga + laba

id
2.7.1. Pendapatan Regional

o.
.g
Pendapatan regional. Maksudnya adalah penjumlahan

ps
seluruh nilai tambah semua sektor lapangan usaha yang melakukan usahanya

.b
ta
di wilayah kota Pontianak. Pemilikan faktor-faktor produksi yang melakukan
ko

kegiatan tersebut tidak diperhatikan.


k
na

Dengan demikian PDRB kota Pontianak secara agregat


tia
on

menggambarkan kemampuan daerah untuk menghasikan pendapatan atau


//p

balas jasa kepada faktor produksi yang berpartisipasi dalam proses produksi
s:

di wilayah Kota Pontianak.


tp
ht

2.7.2. Kontribusi Sektor Ekonomi


Menunjukkan Struktur Perekonomian yang terbentuk disuatu
daerah. Struktur ekonomi yang dinyatakan dalam persentase menunjukkan
besarnya peran masing-masing sektor ekonomi dalam kemampuan
menciptakan nilai tambah. Hal tersebut menggambarkan ketergantungan
daerah terhadap kemampuan produksi dari masing-masing sektor
ekonominya.

Indikator Ekonomi Kota Pontianak 2017 | 19


[KONSEP DEFINISI]

2.7.3. Laju Pertumbuhan Ekonomi


Merupakan suatu indikator ekonomi makro yang menggambarkan
tingkat pertumbuhan ekonomi. Indikator ini digunakan untuk menilai
keberhasilan pembangunan suatu daerah dalam periode waktu tertentu.
Pertumbuhan yang positif menunjukkan adanya peningkatan perekonomian
dan sebaliknya.
Laju Pertumbuhan Ekonomi Menunjukkan pertumbuhan produksi
barang dan jasa di suatu wilayah perekonomian dalam selang waktu tertentu.

id
Pertumbuhan ekonomi sama dengan pertumbuhan PDRB. Untuk menghitung

o.
.g
pertumbuhan ekonomi menggunakan PDRB atas dasar harga konstan dengan

ps
tahun dasar tertentu untuk mengeliminasi faktor kenaikan harga.

.b
ta
ko
Laju pertumbuhan PDRB: = (PDRBt – PDRB t-1)/PDRB t-1 ×100%
k
na

Keterangan
ia

PDRBt : PDRB tahun tertentu


t

PDRBt-1 : PDRB tahun sebelumnya


on
//p
s:

2.7.4. PDRB Perkapita


tp
ht

Merupakan gambaran nilai tambah yang bisa diciptakan oleh masing-masing


penduduk akibat dari adanya aktivitas produksi. PDRN perkapita merupakan
gambaran pendapatan yang diterima oleh masing-masing penduduk sebagai
keikutsertaannya dalam proses produksi. Kedua indikator tersebut
digunakan untuk mengukut tingkat kemakmuran penduduk suatu daerah.

- PDRB perkapita adalah PDRB dibagi jumlah penduduk dalam suatu


wilayah per periode tertentu.

- PDRB per kapita atas dasar harga berlaku menunjukkan nilai PDB dan
PDRB per kepala atau per satu orang penduduk.

- PDRB per kapita atas dasar harga konstan berguna untuk mengetahui
pertumbuhan nyata ekonomi per kapita penduduk suatu negara.

20 | Indikator Ekonomi Kota Pontianak 2017


[KONSEP DEFINISI]

PDRB per kapita = ∑ × 100 %

2.8 PDRB Penggunaan

Penyusunan PDRB menurut penggunaan dapat menggambarkan


pemakaian barang dan jasa yang diproduksi dan atau di impor, yang digunakan
oleh berbagai golongan dalam masyarakat. Seperti yang telah diuraikan pada
bab sebelumnya bahwa pemakaian barang dan jasa tersebut, secara garis besar
dikelompokkan menjadi dua macam yaitu: penggunaan untuk konsumsi antara

id
(digunakan untuk kebutuhan di dalam proses produksi), dan penggunaan untuk

o.
.g
konsumsi akhir guna memenuhi kebutuhan konsumsi berbagai golongan dalam

ps
masyarakat.

.b
ta
2.8.1. Permintaan Akhir dan Permintaan Antara
k ko

Menurut konsep System of National Account (SNA), penggunaan barang


na
ia

dan jasa yang dihasilkan oleh berbagai sektor ekonomi, dikelompokkan


t
on

menjadi:
//p

a) Permintaan antara/Konsumsi antara


s:
tp

Adalah permintaan sektor produksi terhadap barang dan jasa yang


ht

dihasilkan oleh berbagai sektor ekonomi, yang digunakannya sebagai


input antara dalam proses produksi. Contoh, kayu gelondongan
dihasilkan oleh sub sektor kehutanan, digunakan oleh sektor industri
sebagai bahan baku industri kayu olahan. Contoh lain, Kelapa Sawit
Tandan Buah Segar yang dihasilkan oleh sub sektor Perkebunan
digunakan oleh sektor industri sebagai bahan industri Minyak Sawit,
serta masih banyak lagi contoh lain yang sejenis.

b) Permintaan Akhir/Konsumsi akhir

Adalah permintaan yang dilakukan oleh konsumen akhir terhadap barang dan
jasa yang dihasilkan berbagai sektor ekonomi, yang digunakan untuk memenuhi
kebutuhan konsumsi rumah tangga, lembaga swasta nirlaba dan konsumsi

Indikator Ekonomi Kota Pontianak 2017 | 21


[KONSEP DEFINISI]

pemerintah serta komponen permintaan akhir lainnya. Komponen permintaan


akhir yang dimaksudkan disini antara lain, mencakup:

- Pengeluaran konsumsi rumah tangga


- Pengeluaran konsumsi lembaga swasta nirlaba
- Pengeluaran konsumsi pemerintah.
- Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto (PMTB)
- Perubahan stok dan,
- Ekspor neto.

id
o.
Dalam kenyataan sehari-hari, barang dan jasa yang digunakan untuk

.g
ps
memenuhi kebutuhan akhir tersebut, tidak saja berasal dari produk domestik,

.b
melainkan sebagian berasal dari produk regional lain atau impor. Dengan
ta
ko
demikian, secara ringkas Produk Domestik Regional Bruto menurut penggunaan
k

dapat diformulasikan sebagai berikut.


na
ia

Y + M = C+I+S+E ..................(1)
t
on
//p

dimana :
s:

Y = Produk Domestik Regional Bruto


tp

M = mpor
ht

C = Konsumsi Rumah Tangga, Lembaga Swasta Nirlaba dan Konsumsi


Pemerintah.
I = Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB)
E = Ekspor.
S = Perubahan Stok.

22 | Indikator Ekonomi Kota Pontianak 2017


[KONSEP DEFINISI]

Karena yang dihitung hanya produk domestik atau pendapatan yang


ditimbulkan di daerah sendiri, maka formulasi di atas dapat dimodifikasi menjadi :

Y = C+I+S+(E-M) .................. (2)

dimana :

(E-M) = Ekspor neto, yaitu ekspor dikurangi impor.

id
o.
.g
ps
.b
ta
k ko
na
t ia
on
//p
s:
tp
ht

Indikator Ekonomi Kota Pontianak 2017 | 23


ht
tp
s:
//p
on
tia
na
kko
ta
.b
ps
.g
o.
id
[KONSEP DEFINISI]

id
o.
.g
ps
.b
ta
ko
k
na
t ia
on
//p
s:
tp
ht

Indikator Ekonomi Kota Pontianak 2016 | 25


ht
tp
s:
//p
on
tia
na
kko
ta
.b
ps
.g
o.
id
[PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN KOTA PONTIANAK]

BAB 3
PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN KOTA PONTIANAK

3.1 Inflasi Kota Pontianak

Secara umum, infasi adalah suatu keadaan disaat jumlah uang yang
beredar melebihi jumlah barang yang beredar, sehingga harga barang-barang
menjadi naik, dan nilai uang menjadi turun. Kenaikan ini akan mengakibatkan
penurunan daya beli. Perkembangan harga barang-barang konsumen ini

id
diukur secara priodik dengan menggunakan Indeks Harga Konsumen (IHK)

o.
.g
dengan maksud agar stabilitas harga sebagai cermin dari stabilitas ekonomi

ps
dapat dipantau terus menerus.

.b
ta
Inflasi yang tinggi memberi gambaran tingginya tingkat krisis yang
ko

dialami suatu negara/ wilayah. Sebagai dampak atas inflasi, terjadi penurunan
k
na

tabungan, berkurangnya investasi, semakin banyak modal yang dilarikan ke


t ia

luar negeri, serta terhambatnya pertumbuhan ekonomi. Kondisi seperti ini


on
//p

tidak boleh dibiarkan terus berlanjut, sehingga pemerintah harus menentukan


s:

kebijakan untuk mengatasinya, yang disebut dengan kebijakan moneter.


tp
ht

Sejak tahun 2014, penghitungan inflasi menggunakan tahun dasar


baru yaitu 2012 = 100. Tahun 2017, inflasi Kota Pontianak menurun 0,2
persen dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu dari 3,88 persen pada tahun
2016 menjadi 3,86 persen pada tahun 2017. Hal ini menunjukkan
perekonomian Kota Pontianak relatif lebih membaik. Namun, jika
dibandingkan dengan inflasi nasional, inflasi Kota Pontianak masih lebih
tinggi, yakni inflasi nasional sebesar 3,61 persen. Dari tujuh kelompok
pengeluaran yang membentuk inflasi, kelompok pendidikan, rekreasi, dan
olahraga mengalami inflasi tertinggi tahun 2017, yaitu sebesar 8,14 persen.
Kelompok bahan makanan memberikan kontribusi kecil dalam pembentukan
inflasi Kota Pontianak yaitu sebesar 0,77 persen.

Indikator Ekonomi Kota Pontianak 2017 | 27


[PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN KOTA PONTIANAK]

Inflasi Bulanan Tahun 2017

Deflasi juga tidak baik bagi aktivitas ekonomi suatu negara/ wilayah apabila
terjadi secara terus menerus. Deflasi dapat menyebabkan merosotnya pendapatan
sektor industri, perdagangan, real estate, maupun jasa. Meskipun sektor-sektor
tersebut dapat melakukan efisiensi dalam biaya produksi, sektor tersebut akan
mengalami kerugian apabila deflasi terjadi secara terus menerus.

Kota Pontianak mengalami 4 kali deflasi tahun 2017 (Gambar 3.1), yakni pada

id
Bulan Maret, Juli, Oktober, dan November. Deflasi tertinggi terjadi pada bulan

o.
Oktober, yakni sebesar -0,34. Deflasi bulan tersebut banyak mendapat kontribusi dari

.g
ps
Kategori bahan makanan sebanyak -1,13 persen, kategori kedua yang paling banyak

.b
memberikan kontribusi dalam deflasi bulan tersebut adalah kategori sandang yang
ta
ko
memberikan kontribusi sebesar -0,29 persen.
k
na

Sementara itu, Inflasi tertinggi terjadi pada bulan Januari dengan kategori
ia

taransportasi, komunikasi dan jasa memberikan kontribusi paling besar pada bulan
t
on

tersebut. Kontribusi terbesar kedua dalam inflasi tahunan Kota Pontianak terjadi pada
//p
s:

bulan Juni dengan kategori yang sama seperti bulan Januari sebangai penyumbang
tp

inflasi terbesar, bulan Januari dan Bulan Juni kategori tersebut memberikan
ht

kontribusi sebesar 3,64 persen. Kategori Transportasi, Komunikasi, dan jasa


mengalami deflasi secara berturut-turut pada bulan februari sampai april dan bulan
Juli sampai Agustus. Sementara itu kategori bahan makanan juga mengalami deflasi
berturut-turut pada bulan Februari sampai bulan April dilanjutkan lagi pada Bulan Juni
sampai Juli dan mengalami deflasi lagi pada bulan Oktober dan November. Kelompok
perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar mengalami inflasi tahunan terbesar
kedua, sebesar 6,64 persen tahun 2017. Kelompok kategori ini hanya mengalami
deflasi satu kali pada bulan Desember sebesar -0,01 persen. Jika ditinjau perbulan
semua kelompok pembentuk inflasi pernah mengalami deflasi kecuali pada kelompok
kategori kesehatan yang tidak pernah mengalami deflasi. Kelompok kategori ini
memberikan kontribusi terbesar ketiga dalam inflasi tahunan Kota Pontianak

28 | Indikator Ekonomi Kota Pontianak 2017


[PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN KOTA PONTIANAK]

Inflasi Bulanan Kota Pontianak, 2017

-0,25 0,50 Jan


Peb
Mar
-0,34
0,24 April

id
0,14 Mei

o.
-0,24

.g
Juni

ps
1,28
Juli

.b
0,30 ta Agst
0,28
ko
Sept
-0,26
k

Okt
na

0,36
Nov
ia

1,82
t

Dec
on
//p

-0,50 0,00 0,50 1,00 1,50 2,00


s:
tp

Sumber: BPS Kota Pontianak


ht

Indikator Ekonomi Kota Pontianak 2017 | 29


[PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN KOTA PONTIANAK]

id
o.
.g
ps
.b
ta
ko
k
na
t ia
on
//p
s:
tp
ht

30 | Indikator Ekonomi Kota Pontianak 2017


[PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN KOTA PONTIANAK]

id
o.
.g
ps
.b
ta
ko
k
na
t ia
on
//p
s:
tp
ht

Indikator Ekonomi Kota Pontianak 2017 | 31


[PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN KOTA PONTIANAK]

3.2 Perbankan

Undang-undang republik Indonesia nomor 10 tahun 1998, bank


adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan
atau dalam bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat
banyak. Dalam Kegiatan ekonomi perbankan merupakan salah satu penggerak
perekonomian suatu usaha. Ketersediaan modal dalam memulai dan

id
o.
mengembangkan usaha dapat di peroleh melalui perbankan dalam bentuk

.g
kredit atau pinjaman.

ps
Perbankan Kota Pontianak tahun 2017 terdiri atas 4 bank umum

.b
ta
pemerintah, 33 bank umum swasta, 2 bank pemerintah Daerah, dan 13 bank
ko

perkreditan rakyat. Semua lembaga perbankan tersebut tersebar di Kota


k
na

Pontianak dengan komposisi sebanyak 13 unit kantor pusat, 41 unit kantor


ia

cabang, 61 Unit Kantor Cabang Pembantu, 59 unit kantor kas dan 14 unit
t
on

payment point.
//p

Dana yang dihimpun perbankan dari masyarakat terus meningkat


s:

setiap tahun, keamanan dana simpanan masyarakat dijamin oleh Lembaga


tp
ht

Penjamin Simpanan (LPS) yang ikut serta dalam menjaga stabilitas sistem
perbankan sesuai kewenangannya

3.2.1 Penghimpunan Dana pihak ketiga

Penghimpunan dana dari pihak ketiga menjadi salah satu indikator


pertumbuhan sektor perbankan, dana yang terhimpun di bank umum berupa
giro, deposito, dan tabungan. Rata-rata total Himpunan dana tahun 2017
sebanyak RP. 25.494.379 juta dengan himpunan berupa tabungan sebanyak
48,84 persen, deposito sebanyak 39 persen dan giro sebanyak 12,16 persen.
Posisi dana penghimpunan pada bank umum berkurang sebanyak 10,67
persen dibanding tahun 2016.

32 | Indikator Ekonomi Kota Pontianak 2017


[PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN KOTA PONTIANAK]

id
o.
.g
ps
.b
ta
kko
na
ia
t
on

3.2.2 Penyaluran Kredit


//p

Posisi kredit perbankan yang digulirkan mengalami peningkatan


s:
tp

sebanyak 17,50 persen, tahun 2017 sebanyak 19.649.354 juta rupiah kredit
ht

yang diberikan oleh bank umum dan BPR di Kota Pontianak. Tujuan kredit
yang dilakukan oleh masyarakat pada perbankan bervariasi salah satunya
untuk usaha. Jumlah kredit yang diberikan lembaga perbankan setiap tahun
mengalami peningkatan. Hal tersebut menunjukkan bahwa melalui kredit,
dana yang beredar di masyarakat dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi
perekonomian daerah.

Kredit yang disalurkan apabila dirinci menurut penggunaanya dalam


sektor ekonomi dapat dilihat bahwa kredit yang paling banyak diberikan
adalah kredit yang digunakan berdasarkan lapangan usaha. Tahun 2017
pinjaman berdasarkan lapangan usaha meningkat jika dibandingkan dengan
pinjaman tahun 2016. Pinjaman terbesar berdasarkan lapangan usaha

Indikator Ekonomi Kota Pontianak 2017 | 33


[PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN KOTA PONTIANAK]

terdapat pada sektor pengangkutan dan komunikasi. Pinjaman yang diberikan


kepada bukan lapangan usaha juga mengalami peningkatan tahun 2017.
Pinjaman untuk sektor lainnya merupakan pinjaman dengan jumlah terbesar
yang diberikan kepada bukan lapangan usaha, urutan kedua terbesar
pinjaman ini kepada sektor rumah tinggal.

Bank Umum di Kota Pontianak juga menyalurkan kredit untuk usaha


mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Jumlah kredit untuk UMKM juga
mengalami peningkatan dari tahun 2016. Berdasarkan lapangan usaha,

id
o.
UMKM pengangkutan dan komunikasi menempati urutan pertama dengan

.g
ps
pinjaman terbesar yang diberikan oleh bank umum. Peningkatan pinjaman

.b
yang diberikan untuk UMKM bervariasi, jika dilihat dari tahun 2016 beberapa
ta
lapangan usaha ada yang mengalami peningkatan dan ada juga yang
ko
k

mengalami penurunan jumlah pinjaman yang diberikan. UMKM yang


na

bergerak dibidang transportasi dan pergudangan menurun jumlah pinjaman


t ia
on

yang diberikan oleh bank umum tahun 2017 dibandingkan dengan tahun
//p

2016. Hal ini dapat disebabkan karena berkurangnya jumlah UMKM di tahun
s:

2017 dan dapat juga disebabkan karena banyak UMKM yang telah mandiri
tp
ht

dan tidak membutuhkan pinjaman dari bank umum.

Pinjaman yang diberikan oleh bank umum Kota Pontianak digunakan


untuk bermacam tujuan dan penggunaan. redit pada sektor tersebut paling
banyak pada bulan Desember. Kredit terdiri dari dua kategori yaitu; pinjaman
berdasarkan lapangan usaha dan pinjaman bukan untuk lapangan usaha.
Pangsa kredit yang digunakan berdasarkan penggunaan pinjaman tersebut
paling banyak digunakan untuk modal kerja, modal kerja tersebut dapat
berupa membuka usaha baru, mengembangkan usaha yang ada, dan lain
sebagainya untuk mendapatkan keuntungan dari usaha atau pekerjaan.
Tahun 2017 pinjaman dari bank umum yang digunakan sebagai modal kerja
sebesar 8.839.230 juta rupiah. Sebagian kecil pinjaman yang diberikan
menurut penggunaannya adalah pinjaman yang digunakan untuk investasi,
34 | Indikator Ekonomi Kota Pontianak 2017
[PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN KOTA PONTIANAK]

sebanyak 4.024.019 juta rupiah.

Pinjaman berupa valuta asing menurut jenis penggunaan tahun 2017


sebanyak 233.780 juta rupiah. Menurut penggunaannya sebanyak 206.901
juta rupiah digunakan sebagai modal kerja dan sebanyak 26.879 juta rupiah
digunakan sebagai investasi. Pinjaman berupa valuta asing tidak ada yang
digunakan untuk konsumsi, berbeda dengan pinjaman bukan valuta asing
yang diberikan oleh bank umum sebanyak 6.584.452 juta rupiah yang
digunakan untuk konsumsi.

id
o.
.g
ps
.b
ta
k ko
na
t ia
on
//p
s:
tp
ht

Indikator Ekonomi Kota Pontianak 2017 | 35


[PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN KOTA PONTIANAK]

id
o.
.g
ps
.b
ta
ko
k
na
t ia
on
//p
s:
tp
ht

36 | Indikator Ekonomi Kota Pontianak 2017


[PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN KOTA PONTIANAK]

id
o.
.g
ps
.b
ta
ko
k
na
t ia
on
//p
s:
tp
ht

Indikator Ekonomi Kota Pontianak 2017 | 37


[PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN KOTA PONTIANAK]

id
o.
.g
ps
3.3 Keuangan Daerah

.b
ta
Penyelenggaraan urusan pemerintahan dilakukan oleh pemerintah
ko

daerah dan dewan perwakilan rakyat daerah menurut asas otonomi dan tugas
k
na

pembantuan dengan prinsip ekonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip


t ia

Negara Kesatuan Republik Indonesia. Urusan tersebut termasuk pula dalam


on
//p

penyelenggaraan keuangan daerah. Pengelolaan keuangan daerah adalah


s:

seluruh kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan,


tp
ht

pelaporan, pertanggung jawaban, dan pengawasan keuangan daerah.


Realisasi penerimaan Pemerintah Kota Pontianak tahun anggaran
2017 mencapai Rp 1,54 trilyun meningkat jika dibandingkan dengan tahun
2016. Jika diukur dari tahun 2016 sampai tahun 2017, pendapatan dari pajak
daerah meningkat 17,42 persen, lain-lain pendapatan asli daerah meningkat
sangat besar sampai lebih 100 persen dari pendapatan tahun 2016.
Pendapatan dari pajak daerah dan retribusi daerah menurun jumlahnya dari
tahun 2016 tetapi tidak berpengaruh dalam meningkatnya pendapatan asli
daerah. Peningkatan pendapatan dari pajak daerah dan lain-lain pendapatan
asli daerah yang sah membuat pendapatan asli daerah Kota pontianak tahun
2017 meningkat 22,94 persen

38 | Indikator Ekonomi Kota Pontianak 2017


[PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN KOTA PONTIANAK]

Dana perimbangan meningkat 1,70 persen, meningkatnya jumlah


dana perimbangan sangat didukung oleh dana alokasi khusus yang meningkat
24,50 persen dari tahun 2016. Sementara itu dana bagi hasil pajak/bagi hasil
bukan pajak dan dana alokasi umum yang tercakup dalam dana perimbangan
menurun jumlahnya. Lain lain pendapatan yang sah menurun 29,03 persen,
penurunan jumlah tersebut karena menurunnya pendapatan hibah sampai 93
persen dan tidak ada bantuan keuangan dari propinsi/pemerintah daerah
lainnya tahun 2017.

id
Belanja daerah tahun 2017 sebanyak 1,50 trilyun rupiah atau sedikit

o.
.g
berkurang dari belanja daerah tahun 2016. Belanja Operasi menurun dari

ps
1,09 trilyun rupiah tahun 2016 menjadi 1,06 trilyun rupiah. Lain halnya

.b
ta
dengan belanja modal yang meningkat dari 427,12 milyar tahun 2016 menjadi
ko

445,38 milyar tahun 2017. Penurunan belanja tersebut yang membuat total
k
na

belanja daerah mengalami penurunan jumlah dan tidak adanya pengeluaran


ia

untuk belanja tak terduga.


t
on
//p
s:

.
tp
ht

Indikator Ekonomi Kota Pontianak 2017 | 39


[PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN KOTA PONTIANAK]

id
o.
.g
ps
.b
ta
ko
k
na
t ia
on
//p
s:
tp
ht

40 | Indikator Ekonomi Kota Pontianak 2017


[PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN KOTA PONTIANAK]

id
o.
.g
ps
.b
ta
k ko
na
ia
t
on
//p
s:
tp
ht

3.4 Transportasi Laut

Dalam penyajian ini, penggunaan sarana transportasi laut dibatasi


pada indikator bongkar-muat barang serta arus penumpang dari pelabuhan di
Kota Pontianak menuju pelabuhan lain di luar wilayah Kota Pontianak.
Bongkar muat barang dan penumpang dari luar negeri tidak terdapat di
pelabuhan pontianak sejak tahun 2016.

Indikator Ekonomi Kota Pontianak 2017 | 41


[PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN KOTA PONTIANAK]

3.4.1 Bongkar Muat Barang

Perbandingan kuantitas (volume) bongkar/muat antar tahun diakui


relatif masih sangat kurang mewakili. Hal tersebut berkaitan dengan berat
jenis dari masing-masing komoditi bervariasi bahkan bisa jadi fluktuasinya
tinggi. Karena sebaiknya dalam melihat pergerakan patut disertai dengan
variabel harga per komoditi. Mengingat dari data dasar yang diperoleh hanya
sebatas kuantumnya, maka perbandingan dapat dilakukan berdasarkan

id
o.
kuantitas komoditi. Sedangkan untuk perbandingan nilai dapat dilihat dalam

.g
kegiatan ekspor-impor.

ps
.b
Aktifitas bongkar muat barang perdagangan dalam negeri di
ta
pelabuhan Pontianak sepanjang tahun 2017 sebanyak 772.356 ton bongkar
ko
k

dan 376.431 ton muat. Bongkar muat tersebut merupakan bongkar muat
na

perdagangan antar pulau dalam negeri. Aktifitas tersebut terjadi penurunan


t ia
on

jumlah dari tahun sebelumnya. Tahun 2017 aktifitas bongkar terbanyak


//p

terjadi pada bulan Desember, salah satu faktor banyaknya aktifitas bongkar
s:

pada bulan Desember disebabkan karena aktifitas pelaku perdagangan yang


tp
ht

menyiapkan persediaan barang untuk usaha tahun berikutnya. Sedangkan


Aktifitas Muat terbanyak terjadi pada bulan Juni. Bongkar muat barang
perdagangan luar negeri tidak terdapat di pelabuhan Pontianak sejak tahun
2016.

42 | Indikator Ekonomi Kota Pontianak 2017


[PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN KOTA PONTIANAK]

id
o.
.g
ps
.b
ta
ko
k
na
t ia
on
//p
s:
tp
ht

Indikator Ekonomi Kota Pontianak 2017 | 43


[PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN KOTA PONTIANAK]

Tabel : 3.9

id
o.
.g
ps
.b
ta
kko
na
t ia
on

3.4.2 Arus Penumpang Angkutan Laut


//p
s:

Pelabuhan laut Pontianak merupakan tempat persinggahan kapal yang


tp

melakukan aktifitas bongkar muat dan turun naik penumpang yang


ht

melakukan perjalanan lewat jalur laut. Sepanjang tahun 2017 terdapat 57.918
orang penumpang kapal laut yang turun (debarkasi) di pelabuhan Pontianak
dan 44.534 penumpang kapal yang berangkat (embarkasi) menggunakan
kapal laut. Debarkasi terbanyak terjadi pada bulan Agustus sedangkan
embarkasi terbanyak pada bulan Juni 2017. Banyaknya embarkasi pada bulan
Juni disebabkan karena arus mudik menjelang hari raya Idul Fitri. Jumlah
debarkasi dan embarkasi penumpang di pelabuhan Pontianak mengalami
penurunan jumlah dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini di sebabkan
karena masyarakat lebih memilih menggunakan angkutan udara yang lebih
cepat sampai ke tempat tujuan di bandingkan angkutan laut yang
membutuhkan waktu lebih lama untuk sampai ke tempat tujuan.

44 | Indikator Ekonomi Kota Pontianak 2017


[PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN KOTA PONTIANAK]

id
o.
.g
ps
.b
ta
kko
na
t ia
on

3.4.3 Arus Kunjungan Kapal


//p

Pelabuhan Pontianak merupakan tempat persinggahan kapal dalam


s:

negeri dan kapal dari luar negeri. Jumlah kunjungan kapal dalam negeri ke
tp
ht

pelabuhan Pontianak sepanjang tahun 2016 sebanyak 2.408 unit kapal.


Bulan Desember sebanyak 277 unit kapal dalam negeri yang singgah di
pelabuhan Pontianak. Selama 2 tahun terakhir kunjungan kapal dalam negeri
terbanyak pada bulan desember. Kunjungan kapal luar negeri menurun
cukup signifikan dibandingkan tahun sebelumnya, hanya sebanyak 51
kunjungan kapal luar negeri yang merapat di pelabuhan Pontianak.
Menurunnya jumlah arus kunjungan kapal di pelabuhan Pontianak
menunjukkan bahwa kapal laut bukan menjadi sarana transportasi antar
pulau dan antar Negara yang dominan digunakan masyarakat.

Indikator Ekonomi Kota Pontianak 2017 | 45


[PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN KOTA PONTIANAK]

id
o.
.g
ps
.b
ta
ko
k
na
t ia
on
//p

3.5 Pariwisata
s:

Pariwisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan ke daerah yang


tp
ht

bukan merupakan tempat tinggalnya dalam waktu paling tidak satu malam
dengan tujuan perjalanan bukan untuk mencari nafkah, pendapatan atau
penghidupan di tempat tujuan. Tahun 2017 wisatawan mancanegara yang
datang melalui UPT Imigrasi Kota Pontianak sebanyak 14.840 wisatawan yang
terbagi atas wisatawan yang datang dengan visa dan tanpa visa. Wisatawan
yang datang dengan visa sebanyak 597 orang dan wisatawan yang datang
tanpa visa sebanyak 14.243 wisatawan. Jumlah Wisatawan mancanegara yang
datang melalui UPT Imigrasi Kota Pontianak meningkat cukup besar
dibandingkan tahun 2016. Berdasarkan bulan dalam satu tahun wisatawan
mancanegara paling banyak datang tahun 2017 pada bulan Desember, yaitu
sebanyak 2.198 wisatawan, banyaknya kunjungan wisatawan mancanegara
pada bulan ini disebabkan karena hari libur natal dan tahun baru.

46 | Indikator Ekonomi Kota Pontianak 2017


[PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN KOTA PONTIANAK]

Warga Negara asing yang paling banyak berkunjung ke Kota Pontianak


adalah warga Negara asing dari Negara ASEAN disusul oleh warga Negara asing
dari Negara Asia non ASEAN dan warga Negara asing dari negara Eropa. Warga
Negara asing dari Negara ASEAN yang paling banyak berkunjung ke kota
Pontianak adalah warga Negara Malaysia dengan jumlah sebanyak 12.031
wisatawan. Warga Negara asing lainnya yang juga banyak berkunjung ke Kota
Pontianak adalah warga Negara asing dari Negara Taiwan dengan jumlah
sebanyak 339 wisatawan.

id
Kunjungan wisatawan yang berasal dari kawasan Eropa paling banyak

o.
.g
adalah tahun ini jika dilihat kunjungan dari tahun 2013, sebanyak 479

ps
wisatawan dari kawasan eropa yang berkunjung tahun 2017. Sama halnya

.b
ta
dengan kunjungan wisatawan yang berasal dari kawasan Amerika, tahun 2017
ko

sebanyak 193 wisatawan dengan wisatawan dari Amerika serikat menempati


k
na

urutan pertama teerbanyak dan wisatawan dari Negara kanada pada urutan
ia

terbanyak kedua. Wisatawan dari negara Inggris tahun ini sebanyak 101
t
on

wisatawan yang berkunjung, jumlah ini juga paling banyak jika dilihat dari
//p
s:

tahun 2013. Kota Pontianak selain menjadi tujuan wisatawan mancanegara


tp

tetapi juga sebagai tempat transit wisatawan mancanegara yang berkunjung


ht

ke daerah lain dalam Kalimantan Barat.

Indikator Ekonomi Kota Pontianak 2017 | 47


[PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN KOTA PONTIANAK]

id
o.
.g
ps
.b
ta
ko
k
na
t ia
on
//p
s:
tp
ht

48 | Indikator Ekonomi Kota Pontianak 2017


[PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN KOTA PONTIANAK]

id
o.
.g
ps
.b
ta
ko
k
na
t ia
on
//p
s:
tp
ht

Indikator Ekonomi Kota Pontianak 2017 | 49


[PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN KOTA PONTIANAK]

3.6 Tingkat Hunian Kamar Hotel

Tingkat Penghunian Kamar (TPK) adalah perbandingan antara


banyaknya malam kamar yang terpakai dengan banyaknya malam kamar
yang tersedia (dalam persen). TPK memberikan gambaran berapa persen
kamar yang tersedia pada akomodasi terisi oleh tamu yang menginap dalam
suatu waktu tertentu, angka ini menunjukkan apakah suatu akomodasi
diminati pleh pengunjung atau tidak, sehingga dapat dilihat apakah di suatu
daerah masih kurang keberadaaan akomodasi atau tidak untuk memenuhi

id
o.
kebutuhan wisatawan. Jika TPK memiliki nilai cukup besar berarti akomodasi

.g
hotel di suatu daerah diminati oleh pengunjung.

ps
Tingkat penghunian kamar (TPK) hotel berbintang dan akomodasi
.b
ta
lainnya yang berada di Kota Pontianak berfluktuasi setiap bulan, Tingkat
ko

hunian Hotel bintang yang ada di Kota Pontianak menurun 6,76 persen, dari
k
na

54,78 persen padan tahun 2016 menjadi 48,02 persen tahun 2017. Sementara
t ia

itu TPK hotel non bintang meningkat 12,93 persen dari tahun sebelumnya.
on
//p

TPK hotel bintang tertinggi pada bulan Oktober sedangkan TPK hotel non
s:

bintang/akomodasi lainnya tertinggi pada bulan Juli.


tp

Tahun 2016 TPK hotel bintang paling tinggi adalah TPK hotel bintang
ht

4, berbeda dengan tahun ini dimana TPK tertinggi terdapat pada hotel
bintang 1. Fasilitas dan pelayanan pada hotel bintang 4 sangat memuaskan,
hal itulah yang membuat TPK hotel bintang 4 sebanyak 66,70 persen tahun
2016. Selain hotel bintang juga terdapat hotel melati dan penginapan lain
yang dapat digunakan untuk menginap bagi para wisatawan yang datang. TPk
untuk hotel non bintang dan penginapan lain adalah 50,22, dengan kelompok
kamar 25-40 sebanyak 63,27 persen. Beberapa hotel baru sedang dalam
tahap pembangunan, hal ini menunjukkan bahwa semakin banyak wisatawan
dari dalam maupun luar negeri yang datang berkunjung ke Kalimantan Barat.

50 | Indikator Ekonomi Kota Pontianak 2017


[PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN KOTA PONTIANAK]

id
o.
.g
ps
.b
ta
k ko
na
tia
on
//p
s:
tp
ht

Rata-rata lama menginap wisatawan pada hotel berbintang yang


berkunjung ke Kota Pontianak meningkat, sementara itu lama menginap pada
hotel non bintang juga meningkat. Untuk hotel berbintang Wisatawan lebih
lama menginap pada hotel bintang 3, rata-rata lama menginap pada
akomodasi ini 1,92 atau dapat juga dikatakan 2 hari. Pada hotel non
bintang/akomodasi lainnya rata-rata lama menginap selama 1,63 hari. Rata –
rata lama menginap untuk semua hotel non bintang/akomodasi lainnya
sedikit bertambahtahun 2017 jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Indikator Ekonomi Kota Pontianak 2017 | 51


[PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN KOTA PONTIANAK]

id
o.
.g
ps
.b
ta
ko
k
na
t ia
on
//p
s:
tp
ht

3.7 Ekspor Impor

Pelabuhan Pontianak merupakan salah satu tempat ditribusi dalam


kegiatan ekspor dan impor. Volume ekspor melalui Pelabuhan Pontianak
meningkat signifikan, tahun 2017 sebanyak 1,7 juta ton. Negara tujuan ekspor
dengan volume terbesar melalui pelabuhan pontianak adalah Tiongkok,
sebanyak 79,38 persen dengan nilai sebesar 163.813.481 US$. Negara tujuan
ekspor terbesar kedua setelah Tiongkok adalah Jepang dengan volume
sebanyak 114,3 ribu ton dan nilai sebesar 117,19 juta US$. Volume ekspor

52 | Indikator Ekonomi Kota Pontianak 2017


[PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN KOTA PONTIANAK]

yang paling sedikit tahun 2017 adalah menuju Bahrain, 10,7 ton. Menurut
volume jenis barang yang diekspor melalui pelabuhan Pontianak sebanyak 72
persen merupakan bijih, kerak dan abu logam yang bernilai 50,8 juta US$.
Selain ekspor, impor juga dilakukan di pelabuhan pontianak. Volume
Impor tahun 2017 meningkat 3,56 persen dari tahun 2016. Volume impor
terbesar melalui pelabuhan pontianak berasal dari negara Singapura,
sebanyak 222,3 ribu ton dengan nilai sebesar 113,6 juta US$. Negara Tiongkok
merupakan negara tujuan ekspor terbesar, sementara itu untuk impor negara

id
tersebut merupakan negara pengimpor terbesar kedua setelah Singapura

o.
.g
yang melalui pelabuhan pontianak. Impor terkecil volumenya melalui

ps
pelabuhan pontianak berasal dari irlandia, tahun 2017 hanya sebanyak 4 Kg

.b
dengan nilai sebesar 22 US$.
ta
ko

Volume impor terbesar yang melalui pelabuhan Pontianak adalah


k
na

bahan bakar mineral, sebanyak 217,3 ribu ton dengan nilai sebesar 105,09
ia

juta US$. Pupuk impor yang masuk sebanyak 51,8 ribu ton dengan nilai
t
on

sebesar 10,71 juta US$. Impor gabus dan barang-barang dari gabus hanya
//p
s:

sebanyak 4 kg dan senilai 22 US$ tahun 2017. Sedikitnya impor barang


tp

tersebut disebabkan karena jenis barang tersebut sudah banyak di produksi di


ht

dalam negeri.

Indikator Ekonomi Kota Pontianak 2017 | 53


[PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN KOTA PONTIANAK]

id
o.
.g
ps
.b
ta
ko
k
na
t ia
on
//p
s:
tp
ht

54 | Indikator Ekonomi Kota Pontianak 2017


[PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN KOTA PONTIANAK]

id
o.
.g
ps
.b
ta
ko
k
na
t ia
on
//p
s:
tp
ht

Indikator Ekonomi Kota Pontianak 2017 | 55


[PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN KOTA PONTIANAK]

3.8 Produksi Sayuran dan buah

Sebagian kecil penduduk Kota Pontianak melakukan pertanian


tanaman sayuran dan buah. Luas lahan pertanian Kota Pontianak tahun 2017
sebesar 3.663 hektar. Kecamatan Pontianak utara memiliki lahan pertanian
yang paling luas dibandingkan kecamatan lain, luas lahan tersebut sudah
berkurang dari tahun sebelumnya disebabkan oleh pembangunan pemukiman
dan perubahan fungsi lahan di kecamatan tersebut. Sebagian besar lahan
pertanian yang ada di Kota Pontianak merupakan lahan pertanian bukan

id
o.
sawah.

.g
Komoditas yang banyak ditanam di lahan pertanian Kota Pontianak

ps
adalah komoditas sayuran. Luas panen sayuran terbesar tahun 2017 adalah
.b
ta
sayuran kangkung dengan luas panen 202 hektar, besarnya luas panen
ko

tanaman tersebut karena jenis tanaman tersebut mudah dalam penanaman


k
na

dan perawatan. Hasil pertanian terbesar berasal dari Kecamatan Pontianak


t ia

Utara, hal ini disebabkan karena kecamatan Pontianak Utara masih memiliki
on
//p

banyak lahan yang belum digunakan untuk pemukiman dan lahan yang belum
s:

cocok untuk dijadikan kawasan pemukiman karena struktur tanah yang hanya
tp

memungkinkan untuk dilakukan pertanian.


ht

Kecamatan Pontianak Utara dan Pontianak Selatan merupakan


tempat produksi nenas karena struktur tanah yang merupakan tanah gambut
dan sangat cocok untuk pertumbuhan tanaman tersebut. Tahun 2017
sebanyak 1.050 kuintal produksi nenas yang berasal dari Kecamatan
Pontianak Selatan, 226 kuintal berasal dari Pontianak tenggara dan 23.677
kuintal yang berasal dari Pontianak Utara. Selain nenas, Kecamatan Pontianak
Utara juga menghasilkan pepaya sebanyak 53.175 kuintal dengan jumlah
pohon yang dipanen sebanyak 41.575 pohon. Saat ini wilayah tersebut
banyak petani tanaman lain yang mulai merubah tanamannya menjadi
tanaman pepaya karena mudah dalam perawatan dan dalam pemasaran.

56 | Indikator Ekonomi Kota Pontianak 2017


[PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN KOTA PONTIANAK]

id
o.
.g
ps
.b
ta
ko
k
na
t ia
on
//p
s:
tp
ht

Indikator Ekonomi Kota Pontianak 2017 | 57


[PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN KOTA PONTIANAK]

id
o.
.g
ps
.b
3.9 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB)
ta
ko
Produk domestik regional bruto (PDRB) merupakan salah satu
k

indikator penting untuk mengetahui kondisi ekonomi di suatu daerah dalam


na
ia

suatu periode tertentu, baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar
t
on

harga konstan. PDRB atas dasar harga berlaku digunakan untuk mengetahui
//p

kemampuan sumber daya ekonomi, pergeseran, dan struktur ekonomi suatu


s:

daerah. PDRB atas dasar harga konstan digunakan untuk mengetahui


tp
ht

pertumbuhan ekonomi secara riil dari tahun ke tahun atau pertumbuhan


ekonomi yang tidak dipengaruhi oleh faktor harga.
Mulai tahun 2014 penghitungan PDRB menggunakan tahun dasar
2010 sebagai pengganti tahun dasar 2000 agar penghitungan PDRB lebih up
to date. Salah satu revisi yang dilakukan adalah perubahan Klasifikasi
Lapangan Usaha. PDRB menurut lapangan usaha dengan tahun 2000
menggunakan Klasifikasi Lapangan Usaha Indonesia (KLUI) tahun 1990 yang
dikelompokkan dalam 9 kategori ekonomi, sementara PDRB menurut
lapangan usaha dengan tahun dasar 2010 menggunakan Klasifikasi Baku
Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) tahun 2009 yang dikelompokkan dalam 17
kategori.
PDRB atas dasar harga berlaku Kota Pontianak tahun 2017 meningkat

58 | Indikator Ekonomi Kota Pontianak 2017


[PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN KOTA PONTIANAK]

8,39 persen dari tahun sebelumnya dengan kontribusi terbesar pada lapangan
usaha perdaganan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor
sebanyak 18,64 persen. Besarnya kontribusi lapangan usaha tersebut
menunjukkan bahwa Kota Pontianak merupakan daerah perdagangan dan
distribusi barang. Urutan kedua yang memberikan kontribusi besar dalam
PDRB atas dasar harga berlaku menurut lapangan usaha adalah konstruksi
yang memberikan kontribusi sebanyak 17,21 persen dan disusul oleh sektor
industri pengolahan dengan kontribusi sebanyak 16,74 persen.

id
Atas dasar harga konstan, PDRB menurut lapangan usaha meningkat

o.
.g
5,05 persen dengan kontribusi terbesar juga pada lapangan usaha

ps
perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor disusul oleh

.b
ta
industri pengolahan dan konstruksi. Semua lapangan usaha melaju dalam
ko

kontribusinya untuk PDRB atas dasar harga konstan jika dilihat dari tahun
k
na

sebelumnya. Lapangan usaha pertambangan dan penggalian tidak


ia

memberikan kontribusi dalam PDRB atas dasar harga berlaku maupun atas
t
on

dasar harga konstan Kota pontianak karena tidak ada yang bergerak dalam
//p
s:

lapangan usaha tersebut.


tp

Kontribusi terbesar dalam PDRB atas dasar harga berlaku dan atas
ht

dasar harga konstan menurut lapangan usaha berasal dari lapangan usaha
yang sama demikian juga untuk kontribusi terkecil berasal dari lapangan
usaha yang sama yaitu pengadaan listrik dan gas. Lapangan usaha ini tidak
dilakukan oleh banyak pengusaha tetapi hanya dilakukan oleh badan usaha
milik negara.

Indikator Ekonomi Kota Pontianak 2017 | 59


[PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN KOTA PONTIANAK]

id
o.
.g
ps
.b
ta
ko
k
na
t ia
on
//p
s:
tp
ht

60 | Indikator Ekonomi Kota Pontianak 2017


[PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN KOTA PONTIANAK]

id
o.
.g
ps
.b
ta
ko
k
na
t ia
on
//p
s:
tp
ht

Indikator Ekonomi Kota Pontianak 2017 | 61


[PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN KOTA PONTIANAK]

3.9.1 PERTUMBUHAN EKONOMI

Pertumbuhan ekonomi Kota Pontianak tahun 2017 sebesar 5,05


persen, pertumbuhan tersebut melambat dari tahun sebelumnya dengan
pertumbuhan sebesar 5,08 persen. Sektor yang memberikan kontribusi
terbesar dalam pertumbuhan ekonomi tahun 2017 adalah informasi dan
komunikasi sebesar 11,41 persen, sektor ini tumbuh 1,05 persen dari tahun
2016. Kemudian, sektor Konstruksi memberikan kontribusi terbesar kedua
sebesar 6,68 pesen atau tumbuh 4,33 persen dari tahun 2016. Dalam

id
o.
pertumbuhan ekonomi tahun 2017 banyak lapangan usaha yang melambat

.g
pertumbuhannnya, lapangan usah pengadaan listrik dan gas melambat cukup

ps
signifikan yaitu sebesar 10,47 persen. Jasa keuangan dan asuransi melambat
.b
ta
2,90 persen. Sebagian besar lapangan usaha melambat pertumbuhannya di
ko

tahun 2017.
k
na
t ia

3.9.2 PERANAN SEKTORAL


on
//p

Struktur ekonomi suatu wilayah sangat dipengaruhi oleh potensinya


s:

baik potensi sumber daya alam (SDA) maupun sumber daya manusia (SDM)
tp
ht

yang tersedia. Salah satu indikator yang sering digunakan untuk


menggambarkan struktur ekonomi suatu wilayah adalah kontribusi sektoral
dalam pembentukan PDRB secara keseluruhan.
Kontribusi sektoral memberikan informasi tentang komposisi per
sektor yang memberi andil pada perekonomian daerah. Kontribusi suatu
sektor dapat meningkat secara nominal, namun menurun secara persentase.
Oleh sebab itu, untuk keperluan analisis, angka persentase distribusi sektoral
menjadi lebih penting. Semakin besar persentase distribusi suatu sektor
dalam pembentukan PDRB, maka akan semakin besar pula pengaruh sektor
tersebut dalam perkembangan ekonomi suatu daerah. Disamping itu,
distribusi persentase dapat memperlihatkan kontribusi nilai tambah setiap
sektor dalam pembentukan PDRB sehingga akan tampak sektor-sektor yang

62 | Indikator Ekonomi Kota Pontianak 2017


[PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN KOTA PONTIANAK]

menjadi pemicu pertumbuhan (sektor andalan) di wilayah yang bersangkutan.


Lebih jauh lagi, distribusi persentase juga bisa memperlihatkan ada tidaknya
pergeseran struktur perekonomian daerah.

id
o.
.g
ps
.b
ta
k ko
na
t ia
on
//p
s:
tp
ht

Indikator Ekonomi Kota Pontianak 2017 | 63


[PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN KOTA PONTIANAK]

Keterbatasan Sumber Daya Alam yang dimiliki tidak menjadi


hambatan bagi Kota Pontianak untuk terus tumbuh menjadi pusat
perekonomian di Kalimantan Barat, Distribusi persentase PDRB Kota
Pontianak atas dasar harga berlaku menunjukkan bahwa Selama periode 2013
hingga 2017 Lapangan usaha perdagangan besar dan eceran dan reparasi dan
perawatan kendaraan menjadi salah satu penopang ekonomi kota dengan
andil paling besar dalam perekonomian, meskipun selama lima tahun secara
perlahan peranannya semakin menurun, Tahun 2015 kontribusinya melaju

id
18,84 persen dan melambat lagi sampai tahun 2017. Meskipun demikian

o.
.g
kontribusinya tetap tertinggi yang membentuk perekonomian Kota Pontianak.

ps
Pembangunan sarana dan prasarana penunjang ekonomi kota

.b
sebagai pusat perdagangan di Kalimantan Barat, mendorong semakin kuatnya
ta
ko
lapangan usaha konstruksi di Kota Pontianak, Renovasi dan penataan kembali
k

pasar-pasar tradisional, dibangunnya hotel-hotel baru untuk memudahkan


na
ia

pelaku usaha melakukan transaksi bisnis, pelebaran dan betonisasi jalan-jalan


t
on

kota, serta pembangunan taman-taman kota menjadi fenomena kasat mata


//p

yang menunjukkan pertumbuhan konstruksi signifikan berperan dalam


s:

ekonomi Kota pontianak dengan kontribusi sebesar 16,98 persen.


tp
ht

Kenaikan permintaan masyarakat akan produk barang jadi atau


setengah jadi, baik makanan maupun non makanan telah mendorong
perkembangan Industri Pengolahan menjadi lapangan usaha dengan
kontribusi dalam pembentukan PDRB, Tahun 2017 Industri Pengolahan
berkontribusi sebesar 16,52 persen.
Secara umum dapat disimpulkan bahwa struktur ekonomi Kota
Pontianak didominasi oleh sektor ekonomi, kategori lapangan usaha
perdagangan besar dan eceran didukung oleh maju pesatnya lapangan usaha
konstruksi yang dibutuhkan sebagai kota perdagangan dan jasa, dan lapangan
usaha Industri pengolahan untuk memenuhi permintaan masyarakat akan
barang jadi maupun setengah jadi serta industri makanan maupun non
makanan .

64 | Indikator Ekonomi Kota Pontianak 2017


[PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN KOTA PONTIANAK]

id
o.
.g
ps
.b
ta
kko
na
t ia
on
//p
s:
tp
ht

3.9.3 PENDAPATAN PER KAPITA

PDRB Perkapita merupakan salah satu indikator yang dapat


mencerminkan tingkat kemakmuran suatu daerah. PDRB per kapita
merupakan rata-rata nilai tambah bruto yang dihasilkan oleh setiap penduduk
Indikator Ekonomi Kota Pontianak 2017 | 65
[PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN KOTA PONTIANAK]

di suatu wilayah pada satu satuan waktu. Semakin besar PDRB per kapita,
secara kasar menunjukkan semakin tingginya tingkat kemakmuran penduduk
pada wilayah tersebut, sebaliknya semakin rendah PDRB per kapita berarti
kemakmuran penduduknya semakin rendah.
PDRB per kapita atas dasar harga berlaku di Kota Pontianak
meningkat sebesar 8,15 persen tahun 2017. Sementara itu pendapatan
regional perkapita merupakan PDRB perkapita setelah dikurangi akumulasi
penyusutan dan pajak tidak langsung. Tahun 2017, Pendapatan Regional

id
Perkapita Kota Pontianak mencapai 44,73 Juta Rupiah, nilai ini meningkat

o.
.g
dibandingkan tahun sebelumnya.

ps
Sementara itu, PDRB Per kapita atas dasar harga konstan Kota

.b
ta
Pontianak tahun 2017 meningkat sebesar 3,44 persen dibanding tahun
ko

sebelumnya. Sama halnya dengan PDRB Per Kapita, pendapatan regional per
k
na

kapita atas dasar harga konstan juga meningkat.


t ia
on
//p

3.9.4 PDRB Menurut Pengeluaran


s:
tp
ht

PDRB menurut penggunaan menggambarkan struktur perekonomian


regional berdasarkan permintaan akhir tiap komponen dalam sistem
perekonomian terbuka, berbeda dengan PDRB menurut lapangan usaha yang
menggambarkan struktur ekonomi berdasarkan kontribusi sektoral. PDRB
menurut penggunaan atas dasar harga berlaku menunjukkan bagaimana
barang dan jasa digunakan untuk tujuan konsumsi, investasi atau untuk
perdagangan.
Berdasarkan Tabel 3.26, PDRB menurut pengeluaran terus mengalami
peningkatan dari tahun 2013 – 2017, namun jika dilihat menurut komponen
penyusunnya, semua komponen PDRB menurut pengeluaran mengalami
peningkatan dari tahun 2016.

66 | Indikator Ekonomi Kota Pontianak 2017


[PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN KOTA PONTIANAK]

id
o.
.g
ps
.b
ta
k ko
na
tia
on
//p
s:
tp
ht

PDRB menurut penggunaan didominasi oleh pengeluaran konsumsi


rumah tangga, yakni sebesar 48,74 persen pada tahun 2017. Setelah
Pengeluaran konsumsi rumah tangga, pembentukan modal tetap bruto
memberikan kontribusi sebesar 32,62 persen.Selain itu, pengeluaran
konsumsi pemerintah juga memiliki kontribusi yang besar terhadap
pembentukan PDRB menurut pengeluaran Kota Pontianak, yakni sebesar
12,11 persen pada tahun 2017.

Indikator Ekonomi Kota Pontianak 2017 | 67


[PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN KOTA PONTIANAK]

Konsumsi rumah tangga terdiri dari komponen konsumsi makanan


dan konsumsi non makanan, selama periode tahun 2012-2017 telah terjadi
pergeseran share antara kedua jenis pengeluaran tersebut. proporsi konsumsi
makanan relatif meningkat meskipun tidak signifikan, Indikator ini
menunjukkan adanya peningkatan pengeluaran rumah tangga untuk membeli
makanan dan lebih banyak porsinya dibanding konsumsi bukan makanan.
Pengeluaran konsumsi Pemerintah meliputi konsumsi Pemerintah
Pusat dan Pemerintah Daerah. Pemerintah Pusat meliputi seluruh instansi

id
negara, yaitu kantor wilayah (vertikal) nya di daerah. Sedangkan Pemerintah

o.
.g
Daerah meliputi Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kota, beserta perangkat

ps
dinasnya di masing-masing tingkat pemerintahan tersebut. Selama periode

.b
ta
tahun 2013 sampai dengan tahun 2015 pengeluaran pemerintah secara
ko

nominal selalu semakin meningkat dari tahun ke tahun dan menurun pada
k
na

tahun 2016 kemudian meningkat lagi tahun 2017.


t ia
on
//p
s:
tp
ht

68 | Indikator Ekonomi Kota Pontianak 2017


[PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN KOTA PONTIANAK]

id
o.
.g
ps
.b
ta
ko
k
na
t ia
on
//p
s:
tp
ht

Indikator Ekonomi Kota Pontianak 2017 | 69


[PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN KOTA PONTIANAK]

id
o.
.g
ps
.b
ta
ko
k
na
t ia
on
//p
s:
tp
ht

70 | Indikator Ekonomi Kota Pontianak 2017


[PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN KOTA PONTIANAK]

id
o.
.g
ps
.b
ta
ko
k
na
t ia
on
//p
s:
tp
ht

Indikator Ekonomi Kota Pontianak 2017 | 71

Anda mungkin juga menyukai