Anda di halaman 1dari 2

Artikel 30/10/18: 7 Kesalahan

Divisi SDM yang harus


dihindari
Manusia berbuat kesalahan di dalam pekerjaan dan kehidupan adalah hal yang
lumrah. Sayangnya, kesalahan yang dilakukan oleh departemen SDM dapat
menimbulkan beban permasalahan yang mengganggu pikiran bagi
pengelolanya. Pekerjaan merekrut dan mengelola karyawan bukanlah
pekerjaan yang mudah.

Banyak kesalahan umum yang dilakukan divisi SDM saat ini dianggap
lumrah, tapi suatu saat nanti hal itu dapat menyulitkan serta merugikan Anda
dan perusahaan. Jika Anda seorang praktisi HRD , pelajari kesalahan –
kesalahan berikut sebelum terlambat.

1. Tidak Mematuhi Hukum Ketenagakerjaan

Hukum ketenagakerjaan sangat ketat dan harus diikuti setiap saat. Undang-
undang ini berlaku untuk setiap bisnis dan setiap situasi sehingga
memperlakukan Perangkat Hukum dengan hormat dan tidak melanggarnya

2. Tidak Ada Kontrak Kerja

Anda perlu menerbitkan kontrak kerja dengan karyawan ketika mereka


bergabung dengan perusahaan Anda. Memiliki kontrak adalah penting karena
berisi kesepakatan akan ketentuan-ketentuan bekerja seperti , tugas dan
kewajiban, lokasi , gaji serta kesepakatan lainnya. Tidak memiliki rincian
penting yang sifatnya tertulis sering menyebabkan kesalahpahaman,
perselisihan dan konflik di kemudian hari.

3. Kebijakan SDM yang Tidak Lengkap

Kebijakan SDM ( HR Policies) adalah pondasi dasar untuk menciptakan


lingkungan tempat bekerja yang nyaman. HR Policies berfungsi untuk
melindungi Anda dan karyawan Anda mencakup banyak hal mulai dari
ketentuan absensi, penyampaian keluhan, disiplin, aturan cuti dll.
4. Manajemen Data yang Buruk

Mantra dalam HR adalah "dokumen, dokumen, dokumen." Data-data tersebut


dibutuhkan untuk menghadapi permasalahan litigasi, keluhan, atau
kebutuhan peningkatan jenjang karir. Untuk mencegah ini memiliki catatan
dan proses penyimpanan yang baik dengan melakukan audit berkala.

5. Merekrut Karyawan dengan Terburu-buru

Banyak manajer perekrutan di perusahaan yang langsung merasa mendapat


tekanan besar sehingga tidak teliti dalam mempekerjakan seseorang. Besar
kemungkinan orang tersebut tidak sesuai dengan kebutuhan atau berkualitas
namun diterima hanya agar posisi yang kosong bisa terisi.

6. Memecat Karyawan dengan Tergesa-gesa

Sama seperti perekrutan yang terburu-buru, pemecatan karyawan yang


tergesa-gesa dapat menimbulkan potensi bahaya bagi
perusahaan. Pemecatan karyawan harus sejalan dengan kebijakan
SDM perusahaan Anda dengan mengikuti prosedur serta tahapan prosesnya
sesuai aturan hukum.

7. Tidak Berperan Sebagai Mitra Bisnis ( HR Business Partner)


Praktisi SDM diharapkan mengedukasi rekan kerja, pelanggan, dan pemangku
kepentingan lainnya tentang keberadaan organisasi sehingga
semuanya memahami ekosistem bisnis yang lebih besar dimana keputusan
manajemen dibuat. Divisi SDM perlu bersikap proaktif dengan mengambil
peran yang lebih besar dalam upaya memajukan bisnis organisasi

Anda mungkin juga menyukai