SPO Tentang B3 Dan APD
SPO Tentang B3 Dan APD
BAB I
PENDAHULUAN
1. Umum.
Dalam mendukung tugas pokok dan fungsi Rumkit Tk II Putri Hijau diperlukan
pegawai yang berintegritas dan menjunjung tinggi prinsip-prinsip pelaksanaan tugas yang
baik (good governance). Untuk itu perlu kode etik yang harus diterapkan bagi pegawai di
lingkungan Rumkit Tk II Putri Hijau .
Karumkit Tk II Putri Hijau menetapkan Kode Etik yang harus diindahkan bagi seluruh
personil dilingkungan Rumkit Tk II Putri Hijau.
2. Dasar.
a. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 008 tahun 2012
Tentang Kode etik pegawai negeri sipil di lingkungan Kementerian Kesehatan.
b. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974.
c. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5063).
d. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2004 tentang Pembinaan Jiwa Korps
dan Kode Etik Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 142, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4450).
e. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri
Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 74, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5135).
f. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1144/Menkes/Per/VII/2010 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2010 Nomor 585).
g. Program Kerja Rumkit Tk II Putri Hijau TA 2012 bidang pembinaan personel.
BAB I
KETENTUAN UMUM
3. Pengertian-pengertian :
a. Pegawai adalah seluruh karyawan yang bekerja di Rumkit Tk II Putri Hijau yang
terdiri dari organik militer, pegawai Negeri Sipil, Calon Pegawai Negeri Sipil dan
Karyawan Harian Lepas.
b. Kode Etik Pegawai yang selanjutnya disebut Kode Etik Pegawai adalah
pedoman tertulis yang berisi norma atau etika yang mengatur perilaku maupun
ucapan mengenai hal-hal yang diwajibkan, dilarang, atau tidak patut dilakukan oleh
Pegawai dalam rangka pelaksanaan tugas, fungsi, wewenang, kewajiban, dan
tanggung jawab maupun dalam pergaulan sehari-hari.
c. Panitia Etik yang selanjutnya disebut Panitia Etik adalah lembaga non-
struktural pada Rumkit Tk II Putri Hijau yang bertugas melakukan penegakkan
pelaksanaan dan menyelesaikan pelanggaran kode etik yang dilakukan oleh
Pegawai di lingkungan Rumkit Tk II Putri Hijau .
d. Pelanggaran adalah segala bentuk ucapan, tulisan atau perbuatan yang
bertentangan dengan butir-butir jiwa Korps dan Kode Etik Pegawai Rumkit Tk II Putri
Hijau .
e. Pemangku kepentingan (stakeholders) adalah para pihak terkait yang bersifat
perorangan maupun kelompok, dan dapat berbentuk instansi atau lembaga
pemerintah, pemerintah daerah, swasta, organisasi profesi, asosiasi, dan organisasi
atau lembaga lainnya yang mempunyai hubungan kerja dengan Rumkit Tk II Putri
Hijau atau mempunyai kepentingan dengan produk/layanan yang dihasilkan oleh
pegawai Rumkit Tk II Putri Hijau .
f. Pejabat Pembina Kepegawaian adalah Kepala Urusan Personalia.
BAB III
PRINSIP DASAR
a. Prinsip dasar Kode Etik Pegawai tercermin dalam Sapta Marga dan Panca
Prasetya KORPRI yang meliputi sbb
1) Sapta Marga :
b. Prinsip dasar Kode Etik merupakan sumber nilai dan inspirasi dalam
melaksanakan tugas dan berperilaku sehari-hari dalam kehidupan bermasyarakat
berbangsa dan bernegara.
BAB IV
NILAI-NILAI DASAR KODE ETIK
6. Nilai-nilai dasar Kode Etik yang harus dijunjung tinggi oleh Pegawai Rumkit Tk II
Putri Hijau meliputi :
a. Jujur dan terbuka serta tidak memberikan informasi yang tidak benar.
b. Bertindak dengan penuh kesungguhan dan ketulusan.
c. Menghindari konflik kepentingan pribadi, kelompok, maupun golongan.
d. Berinisiatif untuk meningkatkan kualitas pengetahuan, kemampuan,
keterampilan, dan sikap.
e. Memiliki daya juang yang tinggi.
f. Memelihara kesehatan jasmani dan rohani.
g. Menjaga keutuhan dan keharmonisan keluarga.
h. Berpenampilan sederhana, rapih, dan sopan.
12. Yang dimaksud dalam Etika terhadap sesama Pegawai Rumkit Tk II Putri Hijau
meliputi :
BAB V
SANKSI
13. Guna menegakan aturan/kode etik pegawai Rumkit Tk II Putri Hijau maka Pegawai
yang melanggar Kode Etik Pegawai dikenakan sanksi moral yang dibuat secara tertulis
dan dinyatakan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian/Urusan Personalia Rumkit Tk II Putri
Hijau berdasarkan rekomendasi dari unit kerja terkait yang berupa :
a. Dalam pemberian sanksi moral disebutkan jenis pelanggaran kode etik yang
dilakukan oleh Pegawai Rumkit Tk II Putri Hijau tersebut.
b. Pegawai Rumkit Tk II Putri Hijau yang melakukan pelanggaran kode etik selain
dikenakan sanksi moral dapat dikenakan tindakan administratif dan/atau disiplin
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
c. Dalam hal sanksi moral disampaikan secara tertutup, keputusan penetapan
sanksi berlaku sejak tanggal disampaikan oleh Pejabat yang berwenang kepada
Pegawai Rumkit Tk II Putri Hijau yang bersangkutan.
d. Dalam hal sanksi moral disampaikan secara terbuka dilaksanakan melalui
forum pertemuan resmi Pegawai Rumkit Tk II Putri Hijau pada saat upacara
bendera, apel atau forum lain, disampaikan sebanyak 1 (satu) kali dan keputusan
penetapan sanksi berlaku sejak tanggal disampaikan oleh Pejabat yang berwenang
kepada Pegawai Rumkit Tk II Putri Hijau yang bersangkutan.
e. Dalam hal sanksi moral disampaikan secara terbuka dilaksanakan melalui
papan pengumuman Rumkit Tk II Putri Hijau , paling lama 3 (tiga) hari kerja sejak
tanggal ditetapkannya surat keputusan pengenaan sanksi moral.
f. Dalam hal Pegawai Rumkit Tk II Putri Hijau yang dikenakan sanksi moral tidak
hadir tanpa alasan yang sah pada waktu penyampaian keputusan sanksi moral,
maka dianggap telah menerima keputusan sanksi moral tersebut.
g. Sanksi moral harus dilaksanakan selambat-lambatnya 3 (tiga) hari kerja sejak
keputusan sanksi moral disampaikan.
h. Dalam hal Pegawai Negeri Sipil yang dikenakan sanksi moral tidak bersedia,
maka pegawai ybs mengajukan permohonan maaf secara lisan dan/atau tertulis
atau membuat pernyataan penyesalan agar dapat dijatuhi hukuman disiplin ringan.
BAB VI
PROSEDUR PENYAMPAIAN DUGAAN PELANGGARAN KODE ETIK
BAB VII
PANITIA ETIK RUMAH SAKIT
17. Dalam rangka pengawasan dan pelaksanaan Kode Etik Pegawai dibentuk Panitia
Etik Rumah Sakit.
18. Panitia Etik Rumah Sakit dibentuk dan ditetapkan oleh Kepala Rumkit Tk II Putri
Hijau .
19. Panitia Etik Rumah Sakit melaksanakan penyelidikan dan pemeriksaan yang
disangka melakukan pelanggaran terhadap kode etik.
20. Panitia Etik Rumah Sakit melaksanakan penyelidikan dan pemeriksaan paling
lambat 10 (sepuluh) hari kerja sejak laporan/pengaduan terjadinya pelanggaran kode etik
yang dilakukan oleh Pegawai Rumkit Tk II Putri Hijau dan segera membuat dan
menyampaikan rekomendasi hasil pemeriksaan kepada Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau .
21. Panitia Etik Rumah Sakit mengambil keputusan setelah memeriksa Pegawai
Rumkit Tk II Putri Hijau yang diduga melanggar kode etik dan sebelum mengambil
keputusan Pegawai Rumkit Tk II Putri Hijau yang bersangkutan diberi kesempatan
membela diri.
22. Keputusan Panitia Etik Rumah sakit diambil secara musyawarah mufakat, dalam
hal musyawarah mufakat sebagaimana dimaksud tidak tercapai keputusan diambil
berdasarkan suara terbanyak dan Keputusan Panitia Etik Rumah Sakit bersifat final.
23. Panitia Etik Rumah Sakit wajib menyampaikan keputusan hasil penyelidikan dan
pemeriksaan kepada Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau melalui Kasituud sebagai bahan
dalam memberikan sanksi moral dan/atau sanksi lainnya kepada Pegawai Rumkit Tk II
Putri Hijau yang bersangkutan.
BAB VIII
PENUTUP
24. Demikian Kode Etik Pegawai Rumkit Tk II Putri Hijau disusun, hal-hal yang belum
tercantum dalam Peraturan ini akan diatur kemudian.
Dikeluarkan di Medan
Pada tanggal April 2015
tentang
MEMUTUSKAN
Dikeluarkan di Medan
Pada tanggal April 2015