Laporan Kasus Asuhan Keperawatan Jiwa Pada TN
Laporan Kasus Asuhan Keperawatan Jiwa Pada TN
J
DENGAN HIPERTERMI DI RUANGAN ANAK RSUD ABEPURA
DISUSUN OLEH :
WILLERICK MENDROFA
NIM 144011.01.16.950
A. DEFINISI HIPERTERMI
- Peningkatan suhu tubuh di atas titik pengaturan hipotalamus
- Keadaan suhu tubuh seseorang yang meningkat di atas rentang normalnya
- Keadaan dimana seorang individu mengalami peningkatan suhu tubuh di atas 37,80C peroral
atau 38,80C perrektal karena factor eksternal (Carpenito, 1995)
Inflamasi
Interleukin-1, Interleukin-6
Merangsang hipotalamus
meningkat titikan suhu (set poin)
HIPERTERMI
D. FISIOLOGIS
Banyak fungsi fisiologis lainnya fungsi tubuh mengenai batasan normal. Terdapat
beberapa pendapat. Umumnya berkisar antara 36,100 C atau lebih rendah sampai 37,400 C
pada sore hari atau 36,50 C ( benneth,et al, 1996). Lebih lanjut dijelaskan, suhu tubuh rata-
rata orang sehat 36,80 C.dengan titik terendah pada jam 6 pagi sampai dan titik tertinggi jam
16.00.
Suhu normal maksimum (oral) pada jam 06.00 adalh 37,200C dan suhu maksimum
pada jam 16.00 adalah 37,700 C. Dengan demikian suhu tubuh > 37,200 C pada pagi hari dan
> 37,700C pada sore hari disebut demam ( Gelfand,et al, 1998 ). Sebaliknya bennet dan plum
(1996) mengatakan demam atau hipertermi bila suhu >37,200 C. Walaupun tidak ada batasan
yang tegas, namun dikatakan apabila terdapat variasi suhu tubuh harian yang lebih 1-1,50 C
adalah abnormal. Suhu tubuh dapat diukur melalui rektal,oral atau aksila,dengan perbedaan
kurang lebih 0,5-0,600C, serta suhu rektal biasanya lebih tinggi ( Andreoli, et al,1993 ).
Peningkatan suhu tubuh secara abnormal dapat terjadi bentuk hipertermi dan demam.
Pada hipertermi, mekanisme pengaturan suhu gagal,sehingga produksi panas melebihi
pengeluaran panas.
E. FOKUS PENGKAJIAN
1. Riwayat keperawatan
Keluhan utama : Pasien mengatakan panas
2. Riwayat kesehatan sekarang
Apa yang di rasakan sekarang?
3. Riwayat kesehatan dahulu
Apakah kemungkinan pernah panas atau pengalaman panas di masa lalu
4. Riwayat penyakit keluarga
Meliputi penyakit yang turum temurun atau tidak
F. POLA PEMENUHAN KDM MENURUT GORDON
H. Pemeriksaan fisik
1. Mata : bentuk simetris atau tidak,bagaimana konjungtivanya
2. Muka : Terlihat pucat,merah atau tidak
3. Hidung : Bentuk simetris/tidak
4. Mulut : mukosa bibir kering atau tidak,gigi agak kotor / bersih
5. Leher : Tidak/ada pembesaran kelenjar tyroid
6. Dada : Simetris atau tidak,
7. Ekstremitas Atas : akral hangat/ dingin, bisa bergerak dengan bebas atau tidak
Bawah : kedua kaki dapat bergerak dengan bebas atau tidak
I. . DIAGNOSA KEPERAWATAN :
- Hipertermi b.d Dehidrasi
J. FOKUS INTRVENSI
K. FOKUS INTERVENSI
1. Prioritas intervensi
a. pengobatan demam ; pengelolaan pasien dengan hipertermi yang di sebabkan oleh faktor-
faktor yag bukn dari lingkungan
b. kewaspadaan hipertermi kewaspadaan hipertermi maligna : pencegahan
atau penururnan respons hipermetabolik terhadap obat-obat farmakologis yang di gunakan
selama pembedahan
c.Regulasi suhu : mencapai/mempertahankan ushu tubuh dalam rentang normal
d.regulasi suhu ; intra operasi mencapai atau mempertahakan suhu tubuh yang di inginkan
selam interaoperasi
e.pemantauan tanda vital ; pengumpulan dan analisis data kardiovasular repirasi suhu tubu
utuk menentukan serta mencegah kompika
A. Pengkajian
1) Identitas Klien
IDENTITAS
PENANGGUNG KASUS 1 KASUS 2
JAWAB
Nama Tn. E Tn.H
Jenis Kelamin Laki-laki Laki-laki
Umur/Tgl. Lahir 38 Tahun 34 Tahun
Status Perkawinan Kawin Kawin
Agama Kristen Protestan Kristen Katolik
Suku/Bangsa Toraja Papua
Pendidikan SMA S1 Ekonomi
Pekerjaan Wiraswasta Wiraswasta
Hubungan Dengan Klien Orang tua klien Orang tua klien
Alamat Skyline BTN Kamkey
Dari tabel diatas didapatkan data pasien berbeda usia dan keduanya masih
Anak – anak
Hasil Anamnesa dan Riwayat Kesehatan
Tabel 1.2
HASIL ANAMNESA KASUS 1 KASUS 2
Saat masuk rumah sakit Klien masuk igd dengan keluhan Ibu klien mengatakan kejang
panas
Saat dikaji Panas suhu tubuh 39 °C Ibu klien mengatakan suhu masih
naik turun 38,9 °C
Riwayat keluhan utama Kira-kira 6 hari yang lalu dan Ibu klien mengatakan anaknya
berhenti 2 hari selain itu timbul lagi suhu tinggi,
,sering timbul pada waktu siang dan
malam hari.
Keluhan yang Muntah,klien tampak lemas dan Ibu klien mengatakan setelah
menyertai mual-mual kejang anaknya mencret berampas
Genogram Ibu klien mengatakan tidak ada Ibu klien mengatakan tidak ada
anggota keluarga yang menderita anggota keluarga yang menderita
penyakit turunan dalam keluarga penyakit turinan
Dari table diatas didapatkan data keduanya anak sama – sama mengalami panas suhu
tubuh diatas normal dan kedua pasien tidak ada yang mengalami penyakit turunan
Nutrisi
Cairan
Jenis minuman Susu ,air putih Air putih + susu
Frekuensi minuman Tidak menentu ±8 gelas/hari
Kebutuhan cairan – –
Cara pemenuhan - -
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum Klien tampak gelisah Sakit ringan
Kesadaraan CM (GCS 15,E4,V5,M6) CM(GCS 15,E4,V5,M6)
TTV
N 120 x/menit 94 x/menit
S 39°C 38,9°C
RR 27 x/menit 26 x/menit
Antropometri
Tinggi Badan 93 cm 120 cm
Berat badan 9 kg 16 kg
Lingkar lengan 19 cm 23 cm
Lingkar Kepala 30 cm 36 Cm
Lingkar dada 32 cm 38 cm
Lingkar Perut 36 cm 40 cm
Berdasarkan table diatas didapatkan data kedua pertumbuhan fisik anak berbeda mulai
dari usia,berat badan,antropometri,pemberian asi dan pola nutrisi klien
3 Pemeriksaan diagnostic
Tabel 3.1
4 Terapi
Tabel 4.1
KASUS 1 KASUS 2
1. IVFD DS ½ tetes : 36 Tpm 1. IVFD DS ½ NS 40 Tpm
2. Injeksi Ranitidine 2 x 6,9 mg 2. Injeksi Paeracetamol 160 /8j/drip
3. Injeksi Ondanceteron 3 x 0,9 mg 3. Injeksi Cefotaxime 500 ml/12 jam /iv
4. Artesuna 27 mg 4. Injeksi Diazepam 3 x 2 mg / iv
5. Paracetamol drip 100 mg – saat panas 5. Shesolid Supp 10 mg ( jika kejang )
diatas 38 °C 6. O2 3 Liter Kanul nassal
Dari tabel diatas didapatkan data terapi pasien keduanya berbeda sesuai dengan diagnosa
medisnya
5.Klasifikasi data
Tabel 5.1
6.Analisa Data
Tabel 6.1
Nama : an H Nama : an J
Data Etiologi Masalah Data Etiologi Masalah
Ds : Tubuh Hipertermi Ds : Infeksi,bakteri,virus hipertermi
ibu -Klien terinfeksi Ibu klien dan parasite
mengatakan mengatakan
anaknya Reaksi anaknya suhu Reaksi inflamasi
panas inflamasi tinggi
DO : Do : Proses demam
Klien tampak Produksi Wajah klien
Suhu tubuh leukosit tampak
39°C,Nadi 120 merah Hipertermi
dpm Memfagosit TTV
Respirasi 27 mo N : 94 x / m
x/m l R : 26 x/m
Anak tampak Leukosit mati S : 38,9 °C
gelisah
Panas saat Melepaskan
dipalpasi pirogen
,interleukon
Hipotalamus
Meningkatnya
thermostat
sitpaint
hipertermi
Berdasarkan table diatas diketahui bahwa kedua pasien mengalami demam, pada pasien an . H suhu
badan 39°C dan an J suhu badan 38,9° C
PENUTUP
KESIMPULAN