Anda di halaman 1dari 3

Egoisme

Racles (2004) memperkenalkan dua konsep yang berhubungan dengan egoisme , yaitu
egoisme psikologis dan egoisme etis. Kedua konsep ini tampak mirip keduanya menggunakan
istilah egoisme, namun sebenarnya keduanya mempunyai pengertian yang berbeda.
Egoisme psikologis adalah suatu teori yang menjelaskan bahwa semua tindakan manusia
dimotivasi oleh kepentingan berkutat diri (selfish). Menurut teori ini, orang boleh saja yakin
bahwa ada tindakan mereka yang bersifat luhur dan suka berkorban, namun semua tindakan
yang terkesan luhur dan atau tindakan yang suka berkorban tersebut hanya ilusi. Pada
kenyataannya, setiap orang hanya peduli pada dirinya sendiri. Jadi, menurut teori ini, tidak
ada tindakan yang sesungguhnya bersifat altruisme. Altruisme adalah suatu tindakan yang
peduli pada orang lain atau mengutamakan kepentingan orang lain dengan mengorbakankan
kepentingan dirinya. Para penganut paham ini, misalnya, meragukan tindakan Ibu Teresa
apakah benar - benar bersifat altruisme. Bukankah tindakan Ibu Teresa sebenarnya dilandasi
oleh keinginan masuk surga ? Jadi, keinginan masuk surga ini juga sebenarnya merupakan
tindakan berkutat diri.
Rachels sendiri juga menjelaskan paham egoisme etis yang oengertiannya sering
dikacaukan dengan paham egoise psikologis. Egoisme etis adalah tindakan yang dilandasi
oleh kepentingan diri sendiri (selft-interest). Bila saya belajar sampai larut malam agar bisa
ulus ujian, atau saya bekerja keras agar memperoleh penghasilan yang besar, atau saya mandi
agar bandan saya bersih, maka semua tindakan saya ini dapat dikatakan dilandasi oleh
kepentingan diri, namun tidak dapat dianggap sebagai tindakan berkutat diri. Jadi, yang
membedakan tindakan berkutat diri (egoisme psikologis) dengan tindakan untuk kepentingan
diri ( egoisme etis ) adalah pada akibatnya terhadap orang lain.
Tindakan berkutat diri ditandai dengan ciri mengabulkan atau merugikan kepentingan
orang lain, sedangkan tindakan mementingkan diri tidak selalu merugikan kepentingan
orang lain. Membeli minyak tanah sebanyak satu tangki mobil dengan tujuan bisa dijual
kembali. Banyak Ibu - Ibu rumah tangga yang di rugikan karena sulit memperoleh minyak
tanah, atau kalau oun bisa memperolehnya harus membayae dengan harga tinggi.
Dengan peerbedaan pemahaman seperti diatas, jelas bahwa paham egoisme psikologis
dilandasi oleh ketamakan sehingga tidak dapat dikatakan tindakan tersebut bersifat etis.
Pokok - pokok pandangan egoisme etis (Rachels,2004).
a. Egoisme etis tidak mengatakan bahwa orang harus membeka kepentingannya sendiri
maupun kepentingan orang lain.
b. Egoisme etis hanya berkeyakinan bahwa satu - satunya tugas adalah membela kepentingan
diri.
c. Meski egoisme etis berkeyakinan bahwa u - satunya tugas adalah membela kepentingan
diri, tetapi egoisme etis juga tidak mengatakan bahwa Anda harus menghindari tindakan
menolong orang lain.
d. Menurut paham egoisme etis, tindakan menolong orang lain dianggap sebagai tindakan
untuk menolong diri sendiri karena mungkin saja kepentingan orang lain tersebut
bertautan dengan kepentingan diri sehingga dalam menolong orang lain sebenarnya juga
dalam rangka memenuhi keoentingan diri.
e. Inti dari paham egoisme etis adalah bahwa kalau ada tindakan yang menguntungkan orang
lain, maka keuntungan bagi orang lain ini bukankalh alasan yang membuat tindakan itu
benar. Yang membuat tindakan itu benar kenyataan bahwa tindakan itu menguntungjan
diri sendiri.

Paham/ teori egoisme etis ini menimbulkan banyak dukungan sekaligus kritikan. Alasan yang
mendukung teori egoisme etis antara lain :
a. Argymen bahwa altruisme adalah tindakan menghancurkan diri sendiri. Tindakan peduli
terhadap orang lain merupakangangguan ofensif bagi kepentingan sendiri. Selain itu, cinta
kasih kepada orang kain juga akan merendahkan martabat dan kehormatan orang tersebut.
b. Pandangan tentang kepentingan diri adalah pandangan yang paling sesuai dengan
moralitas akal sehat. Pada akhirnya semua tindakan dapat dijelaskan dari prinsip
fundamental kepentingan diri. Misalnya, kewajiban untuk tindakan berbohong sebenarnya
berangkat dari kepentingan diri. Kalau kita sendiri sering berbohong kepada orang lain,
maka orang lain juga akan berbohing kepada kita yang pada gilirannya tentu berakibat
merugikan diri sendiri.

Alasan yang menentang teori egoisme etis antara lain :


a) Egoisme etis tidak mampu memecahkan konflik - konflik kepentingan. Kita memerluka
aturan moral karena dalam kenyataannya sering kali dijumpai kepentingan - kepentingan
yang bertabrakan.
b) Egoisme etis bersifat sewenang - wenang. Misalnya dalam suatu keadaan dimana
kepentinganku, agamaku, sukuku, atau negaraku berbeda dengan kepentinganya,
agamanya, sukunya, atau negaranya, maka menurut paham ini tertentu yang diutamakan
adalah kepentinganku, agamaku, sukuku, atau negaraku. Bila hal ini terjadi, apakah
tindakan ini dapat diterima? Egoisme etis dapat dijadikan sebagai pembenaran atas
timbulnya rasisme, seperti yang pernah dilakukan oleh Nazi Hitler dan politik apartheid
yang pernah terjadi di Afrika Selatan

Munculnya paham egoisme etis memberikan landasan yang sangat kuat bagi munculnya
paham ekonomi kapitalis dalan ilmu ekonomi. Paham ekonomi kapitalis ini dipelopori oleh
Adam Smith. Adam Smith berpandangan bahwa kekayaan suatu negara akan tumbuh
maksimal bila setiap individu (warga/ rakyatnya) diberi kebebasan untuk mengajar
kepentingan (kekayaan) nya masing - masing. Pada awalnya paham ini hanya dianut oleh
negara - negara Barat, namun kini hampir semua negara di dunia telah dipengaruhi oleh
sistem ekonomi kapitalis ini..

Anda mungkin juga menyukai