Dasar Teori Kompresor
Dasar Teori Kompresor
B. Penggerak Kompresor
Penggerak kompresor berfungsi untuk memutar kompresor,
sehingga kompresor dapat bekerja secara optiomal. Penggerak
kompresor yang sering digunakan biasanya berupa motor listrik dan
motor bakar seperti gambar 12. Kompresor berdaya rendah
menggunakan motor listrik dua phase atau motor bensin. sedangkan
kompresor berdaya besar memerlukan motor listrik 3 phase atau mesin
diesel. Penggunaan mesin bensin atau diesel biasanya digunakan
bilamana lokasi disekitarnya tidak terdapat aliran listrik atau
cenderung non stasioner. Kompresor yang digunakan di pabrik-
pabrik kebanyakan digerakkan oleh motor listrik karena biasanya
terdapat instalasi listrik dan cenderung stasionar (tidak berpindah-
pindah).
C. Komponen Kompresor
1.Kerangka (frame)
Fungsi utama adalah untuk mendukung seluruh beban dan
berfungsi juga sebagai tempat kedudukan bantalan, poros engkol,
silinder dan tempat penampungan minyak pelumas.
2.Poros engkol (crank shaft)
Berfungsi mengubah gerak berputar (rotasi) menjadi gerak lurus
bolak balik (translasi).
5. Silinder (cylinder)
Berfungsi sebagai tempat kedudukan liner silinder dan water jacket
9. Torak (piston)
Sebagai elemen yang menghandel gas/udara pada proses
pemasukan (suction), kompresi (compression) dan pengeluaran
(discharge).
D. Kompresor Torak
Merupakan salah satu positive displacement compressor dengan
prinsip kerja memampatkan dan mengeluarkan udara / gas secara
intermitten (berselang) dari dalam silinder. Pemampatan udara / gas
dilakukan didalam silinder. Elemen mekanik yang digunakan untuk
memampatkan udara / gas dinamakan piston / torak. Tekanan udara /
gas yang keluar merupakan tekanan discharge yang dihasilkan oleh
kompresor reciprocating.
b. Kompresi Adiabatik
Jika silinder diisolasi secara sempurna terhadap panas, maka
kompresi akan berlangsung tanpa ada panas yang keluar dari gas atau
masuk kedalam gas. Proses semacam ini disebut adiabatik. Dalam
praktiknya proses ini tidak pernah terjadi secara sempurna karena
isolasi terhadap silinder tidak pernah dapat sempurna pula. Namun
proses adiabatik reversible sering dipakai dalam pengkajian teoritis
proses kompresi. Hubungan antara tekanan dan volume dalam proses
adiabatic dapat dinyatakan dalam persamaan:
c. Kompresi Politropik
Kompresi pada kompresor yang sesungguhnya bukan merupakan
proses isotermal, karena ada kenaikan temperatur, namun juga bukan
proses adiabatik karena ada panas yang dipancarkan keluar. Jadi proses
kompresi yang sesungguhnya, ada di antara keduanya dan disebut
kompresi politropik. Hubungan antara P dan v pada proses politropik
dapat dinyatakan dengan persamaan:
Pada kondisi dimana tidak dilakukan pendinginan pada ruang
kompresi (kompresor sentrifugal pada umumnya), maka harga n > k.
Bila ada pendinginan pada ruang kompresi (pada kompresor torak),
maka harga n terletak antara 1< n < k.
Perhitungan dapat dilakukan baik dengan pendekatan kondisi adiabatik
reversible maupun kondisi politropik.
a. Efisiensi Volumetrik
Efisiensi volumetrik adalah perbandingan antara kapasitas yang masuk
ke dalam silinder dengan kapasitas perpindahan torak. Efisiensi
volumetrik dipengaruhi oleh:
- Clearance silinder.
- Perbandingan tekanan.
- Faktor kompresibilitas.
Untuk kondisi sesungguhnya dimana terjadi losses pada katup masuk
dan keluar sebesar 3 %, maka efisiensi volumetrik dapat dihitung
dengan rumus sebagai berikut:
2. Daya Gas Kompresor (GHP)
Daya kompresor adalah daya poros yang digunakan untuk
memampatkan gas dalam silinder, yang dirumuskan : Daya = Kerja tiap
satuan waktu.
Disini daya gas kompresor dihitung dengan proses politropik, yaitu
pemampatan gas yang berlangsung pada keadaan dimana seluruh
parameter berubah. (mendekati kondisi actual). Daya kompresor
reciprocating satu tingkat (Single Stage) dihitung dengan rumus sebagai
berikut :
a. Gas Horse Power (GHP) :