MODUL KOMUNIKASI DAN KONSELING DALAM PRAKTIK KEBIDANAN - Doc 2016
MODUL KOMUNIKASI DAN KONSELING DALAM PRAKTIK KEBIDANAN - Doc 2016
BAB I
KOMUNIKASI
A. PENDAHULUAN
Manusia pada hakekatnya adalah mahkluk sosial, yang dalam kehidupan sehari- hari tidak
bisa lepas dari kegiatan interaksi dan komunikasi. Komunikasi merupakan bagian kehidupan
manusia, apapun statusnya di masyarakat. Sebagai mahkluk sosial, kegiatan sehari- hari
selalu berhubungan dengan orang lain dalam upaya pemenuhan kebutuhan hidup.
B. PENYAJIAN
1. Pengertian Komunikasi
Pengertian komunikasi menurut beberapa ahli :
a. Taylor ( 1993 ) mengemukakan komunikasi adalah proses pertukaran informasi
atau proses yang menimbulkan dan meneruskan makna atau arti, berarti dalam
informasi, makna, dan pemahaman dari pengirim pesan kepada penerima pesan.
Hal ini berarti penerusan informasi dari pengirim pesan kepada penerima pesan
dalam komunikasi.
c. Yuwono ( 1985 ) mengemukakan komunikasi adalah kegiatan mengajukan
penyampaian informasi ( pesan, ide, sikap, atau gagasan ) dari komunikator atau
saluran).
f. Hoveland ( 1948:371 ) komunikasi adalah proses dimana individu
dua atau lebih yang semula monopoli oleh satu atau beberapa orang.
2
komunikasi adalah suatu proses di mana dua orang atau lebih membentuk atau
melakukan pertukaran informasi antara satu sama lain, yang pada gilirannya
saling mempengaruhi satu sama lain, sengaja atau tidak disengaja dan tidak
terbatas pada bentuk komunikasi verbal, tetapi juga dalam hal ekspresi muka,
Dari banyak pengertian komunikasi tersebut diatas maka kesimpulan dari pengertian
komunikasi adalah suatu proses interaksi manusia dengan berbagai bentuk/cara untuk
2. Unsur- Unsur
Unsur – unsur komunikasi :
a. Pihak yang mengawali komunikasi/ sumber /komunikator
Pihak yang mengawali komunikasi untuk mengirim pesan disebutsender dan ia
menjadi sumber pesan ( source ). Pengirim yang dimaksud disini adalah orang yang
dengan orang lain dalam kelompok kecil atau dalam kelompok besar.
b. Pesan yang dikomunikasikan / massage/ content/ informatio
3
Pesan yang dimaksud adalah sesuatu yang disampaikan pengirim kepada penerima.
Agar dapat diterima dengan baik pesan hendaknya dirumuskan dalam bentuk yang
penerima pesan. Setelah dikemas pesan dapat disampaikan melalui saluran ( chanel )
atau media. Media dapat berupa lisan ( oral ), tertulis atau elektronik.
1) Media lisan
Dapat dilakukan dengan menyampaikan sendiri pesan secara lisan (oral ), baik
melalui telepon atau saluran yang lainnya kepada perorangan, kelompok kecil,
kelompok besar, atau masa. Keuntungan dari penyampaian pesan secara lisan ini
memungkinkan disertai nada atau warna suara, gerak- gerik tubuh atau raut wajah,
dll.keuntungannya adalah ada catatannya sehingga data dan informasi tetap utuh
tidak dapat berkurang atau tambah seperti informasi lisan, memberi waktu untuk
3) Media elektronik
Disampaikan melalui faksimili, email, radio, televisi. Keuntungannya adalah
menghambat komunikasi. Gangguan itu dapat berupa hal- hal yang dapat
menggangu panca indera seperti suara terlalu keras atau lemah, udara panas,
ialah faktor- faktor yang dapat mempengaruhi proses komunikasi. Karena itu pada
waktu berkomunikasi dengan orang lain kita perlu memperhatikan situasi. Faktor ini
menyebabkan kesulitan dalam komunikasi, hal ini bisa disebabkan karena jarak yang
4
jauh, dimana tidak terdapat fasilitas komunikasi seperti telepon, faksimili, kantor pos
dll. Faktor sosial menunjukkan faktor sosial budaya, ekonomi dan politik bisa menjadi
hambatan untuk komunikasi, misalnya kesamaan bahasa, orang yang punya bahasa
berbeda dan tidak saling memahami bahasa yang digunakan maka dapat menimbulkan
dikirim oleh sumber. Penerima biasa disebut juga dengan khalayak, sasaran,
komunikan, atau audi- ence/receiver. Penerima pesan adalah elemen penting karena
menjadi sasaran dalam komunikasi. Apabila pesan tidak diterima dengan baik oleh
menuntut perubahan, entah pada sumber pesan atau saluran. Penerima pesan ini bisa
pengirim. Tetapi ada juga yang beranggapan bahwa umpan balik terjadi sebagai akibat
pengaruh yang berasal dari penerima. Umpan balik ini dapat berupa umpan balik
positif atau negatif. Umpan balik positif bila tanggapan penerima menunjukkan
kesediaan menerima atau mengerti pesan dengan baik, serta memberi tanggapan sesuai
yang diinginkan pengirim. Umpan balik positif ini bisa membuat komunikasi tetap
berlanjut, urusan balik positif ini bisa membuat komunikasi tetap berlanjut, urusan
dapat menerima dengan baik pesan yang diterimanya. Umpan balik negatif dapat
benar atau salah. Benar jika cara penyampaiannya dilakukan dengan benar, serta
penafsiran pesan juga benar. Salah jika isi dan cara penyampaian pesan dilakukan
3. Komponen Komunikasi
Komponen dari proses komunikasi meliputi pengirim pesan ( sender ), penerima pesan
( receiver ), pesan ( massage ), serta variable pesan (massage variables ) yang meliputi
( communication skill ), penempatan (setting ), media, umpan balik ( feed back ), dan
lingkungan (environment ).
a. Pesan
5
Adalah informasi yang dikirim oleh pengirim pesan dan diterima oleh penerima
pesan. Pesan yang efektif adalah pesan yang jelas dan teroganisasi serta
pesan kepada orang lain di mana pesan tersebut disampaikan secara verbal maupun
nonverbal. Pengirim pesan akan menyampaikan stimulus berupa ide ke dalam bentuk
yang dapat diterima oleh orang lain atau penerima pesan secara tepat.
c. Variabel Pesan
Meliputi komunikasi verbal dan nonverbal, bunyi, keterampilan komunikasi,
merupakan alat atau simbol yang dipakai untuk mengekspresikan ide atau
kata- kata. Perilaku nonverbal yang umum adalah menangis, tertawa, berteriak
atau menjerit, dan mengerang. Bentuk lain dari komunikasi ini meliputi ekspresi
wajah, suara atau bunyi, isyarat, sikap tubuh, dan cara berjalan.
3) Suara atau bunyi. Bunyi mengacu pada sistem komunikasi untuk menghindari
berlangsung.
6) Media. Merupakan channels sensory yang membawa pesan. Channels sensory
pesan akan memberikan tanggapan atau pesan kembali kepada pengirim pesan.
Umpan balik ini membantu memberikan kejelasan kepada pengirim pesan bahwa
pesan yang dikirim dapat diterima dengan tepat oleh penerima pesan atau
d. Penerima pesan
Adalah decorder, yaitu seseorang yang menerima pesan. Pengiriman dan
4. Proses Komunikasi
a. Perspektif psikologis
Ketika komunikator berniat akan menyampaikan pesan, dalam dirinya akan terjadi
proses encoding ( proses mengemas dan membungkus pikiran dengan bahasa yang
intrapesonal. Proses dalam diri komunikan ini disebut decoding ( seolah- olah
tertangkap komunikan. Ini dapat dilakukan dengan indera telinga atau indera lainnya.
perkembangan usia, baik dari sisi bahasa maupun proses berpikir orang tersebut. Cara
berkomunikasi anak usia remaja berbeda dengan anak usia balita. Kepada remaja,
Anda mungkin perlu belajar bahasa “ gaul “ mereka sehingga remaja yang kita ajak
bicara akan merasa kita mengerti mereka dan komunikasi diharapkan akan lancar.
b. Persepsi
Persepsi adalah pandangan pribadi seseorang terhadap suatu kejadian atau peristiwa.
Persepsi ini dibentuk oleh pengharapan atau pengalaman. Perbedaan persepsi dapat
mengklarifikasi nilai sehingga dapat membuat keputusan dan interaksi yang tepat
7
dengan klien. Dalam hubungan profesional, bidan diharapkan tidak terpengaruh oleh
nilai pribadi.
Perbedaan nilai tersebut dapat dicontohkan sebagai berikut, misalnya klien
abortus sebagai tindakan dosa. Hal ini dapat menyebabkan konflik antara bidan
dengan klien.
d. Latar Belakang Sosial Budaya
Bahasa dan gaya komunikasi akan sangat dipengaruhi oleh faktor- faktor budaya.
Budaya juga akan membatasi cara bertindak dan berkomunikasi. Seorang remaja putri
yang berasal dari daerah lain ingin membeli makanan khas di suatu daerah. Pada saat
membeli makanan tersebut, remaja ini tiba- tiba menjadi pucat ketakutan karena
penjual menanyakan padanya berapa banyak cabai merah yang dibutuhkan untuk
campuran makanan yang akan dibeli. Apa yang terjadi ? remaja tersebut merasa
dimarahi oleh penjual karena cara menanyakan cabai itu seperti membentak, padahal
penjual merasa tidak memarahi remaja tersebut. Hal ini dikarenakan budaya dan logat
bicara penjual yang memang keras dan tegas sehingga terkesan seperti marah bagi
sedih, senang akan dapat mempengaruhi bidan dalam berkomunikasi dengan orang
lain. Bidan perlu mengkaji emosi klien dengan tepat. Selain itu, bidan juga perlu
mengevaluasi emosi yang ada dirinya agar dalam melakukan asuhan kebidanan tidak
menyebutkan bahwa wanita dan laki- laki mempunyai perbedaan gaya komunikasi.
Dari usia tiga tahun, wanita bermain dengan teman baiknya atau dalam group kecil,
membangun dan mendukung keintiman. Laki- laki di lain pihak, menggunakan bahasa
untuk mendapatkan kemandirian aktivitas dalam grup yang lebih besar, dan jika ingin
verbal dengan tingkat pengetahuan yang lebih tinggi. Bidan perlu mengetahui tingkat
8
pengetahuan klien sehingga dapat berinteraksi dengan baik dan akhirnya dapat
komunikasi seorang bidan pada klien akan berbeda, tergantung peran. Demikian juga
bising, tidak ada privasi yang tepat, akan menimbulkan keracunan, ketagangan, dan
Untuk itu bidan perlu menyiapkan lingkungan yang tepat dan nyaman sebelum
kontrol. Misalnya, individu yang merasa terancam ketika seseorang tidak dikenal tiba-
tiba berada pada jarak yang sangat dekat dengan dirinya. Hal ini juga yang dialami
oleh klien pada saat pertama kali berinterkasi dengan bidan. Untuk itu, bidan perlu
memperhitungkan jarak yang tepat pada saat melakukan hubungan dengan klien.
k. Citra Diri
Manusia mempunyai gambaran tertentu mengenai dirinya, status sosial, kelebihan dan
6. Bentuk Komunikasi
a. Komunikasi Massa
Komunikasi massa ialah komunikasi melalui media masa modern yang meliputi surat
kabar, siaran radio dan televisi. Komunikasi massa menyiarkan informasi, gagasan,
dan sikap kepada komunikan yang beragam dalam jumlah yang banyak menggunakan
media melakukan komunikasi massa ini kebih sukar dibanding komunikasi antar
pribadi.
b. Komunikasi Interpersonal
Komunikasi interpersonal didefinisikan sebagai komunikasi yang terjadi antara dua
orang atau lebih secara tatap muka ( R. Wayne Pace, 1979 ). Sedangkan menurut
9
pesan- pesan antara dua orang atau diantara sekelompok kecil orang – orang dengan
dalam situasi yang lebih intim, akrab, lebih personil, sedang wawancara lebih
serius.
b) Komunikasi triadik yaitu adalah komunikasi antar pribadi yang pelakunya
lebih dari tiga orang yakni seorang komunikator dan dua orang komunikan.
berdasar desakan emosi dan dilakukan tanpa sensor serta revisi secara kognisi.
b) Perilaku menurut kebiasaan ( script behaviour ) adalah perilaku berdasarkan
kebiasaan kita. Perilaku itu khas dilakukan pada suatu keadaan misal
tingkat dimana perilaku kita dalam komunikasi interpersonal sesuai dan cocok
dengan situasi dan membantu kita mencapai tujuan komunikasi interpersonal yang
sendiri dan dijawan sendiri. Terjadinya proses komunikasi ini karena seseorang yang
memberi arti terhadap suatu objek yang diamati atau tersirat dalam pikirannya. Dalam
d. Komunikasi kelompok
Komunikasi kelompok atau group communication adalah komunikasi yang
dari dua orang. Sekelompok orang yang menjadi komunikan bisa sedikit atau banyak.
Jika komunikan dalam kelompok kecil maka disebut komunikasi kelompok kecil
(small group communication ), dan jika jumlahnya banyak maka disebut komunikasi
kelompok besar ( large group communication ). Secara teoritis dalam ilmu komunikasi
yang membedakan kelompok kecil atau besar bukan dari jumlahnya secara matematis
komunikan misalnya kuliah, ceramah, diskusi, rapat dll. Dalam situasi ini logika
berperan penting dan komunikan dapat menilai logis tidaknya uraian komunikator.
2) Komunukasi kelompok besar
Komunikasi kelompok besar adalah komunikasi yang ditujukan kepada efeksi
komunikan bersifat heteregon dari jenis kelamin, usia, jenis, pekerjaan, tingkat
BAB II
KOMUNIKASI EFEKTIF
A. PENDAHULUAN
11
Komunikasi efektif menurut Mc. Crosky Larson dan Knapp dalam bukunya An
dapat dicapai dengan mengusahakan ketepatan (acurancy ) yang paling tinggi derajatnya
antara komunikator dan komunikan dalam setiap situasi. Komunikasi yang lebih efektif
terjadi apabila komunikator dan komunikan terdapat persamaan dalam pengertian, sikap
dan bahasa. Melakukan komunikasi efektif tidak mudah, beberapa ahli komunikasi
menyatakan bahwa tidak mungkin seseorang melakukan komunikasi yang benar- benar
B. PENYAJIAN
1. Pengertian Komunikasi Efektif
Komunikasi yang mampu menghasilkan perubahan sikap ( attitude change ) pada orang
kemudahan dalam memahami pesan yang disampaikan antara pemberi dan penerima
sehingga bahasa lebih jelas, lengkap, pengiriman dan umpan balik seimbang, dan
oleh pengirim.
c. Tidak ada hambatan untuk melakukan apa yang seharunya dilakukan untuk
tentu saja dipengaruhi oleh banyak faktor baik itu faktor dari komunikator maupun dari
perhatian komunikan. Untuk merancang suatu pesan yang dapat menarik perhatian
ini sebaiknya komunikator harus mencari tahu dulu karakteristik orang yang akan
kita beri pesan. Selain itu penyampai pesan yang menarik dan mudah dipahami.
12
sama antara komunikator dan komunikan dengan beberapa metode dan tidak hanya
secara lisan. Pesan yang disampaikan dengan melibatkan beberapa panca indera
misal dapat dilihat, didengar dan diraba akan lebih mudah dimengerti daripada
beberapa cara untuk memperoleh kebutuhan tersebut. Jadi pesan sesuai harapan
atau sesuai kebutuhan penerima pesan. Pesan yang disampaikan akan terasa
membosankan dan tidak ada arti bagi penerima pesan apabila pesan itu tidak
dibutuhkan.
d. Pesan harus menyarankan suatu jalan untuk memperoleh kebutuhan, dimana
Solusi pemecahan masalah harus dikemukakan untuk dapat membantu klien keluar
dari masalahnya.
dan teknik untuk menghadirkan diri secara fisik yang dapat memfasilitasi komunikasi
berkomunikasi.
e. Tetap relaks
Sikap relaks dapat mengontrol keseimbangan antara ketegangan dan relaksasi
Yaitu objek yang digunakan secara sengaja atau tidak sengaja oleh seseorang
j. Sentuhan
Yaitu kontak fisik antara dua orang dan merupakan komunikasi nonverbal yang
paling personal. Respons seseorang terhadap tindakan ini sangat dipengaruhi oleh
tatanan dan latar belakang budaya, jenis hubungan, jenis kelamin, usia dan harapan.
Untuk membantu meningkatkan efektifitas komunikasi dapat dilakukan
dengan cara :
a. Sebagai pengirim
1) Menggunakan bahasa yang tepat dan menarik serta dimengerti oleh penerima.
2) Menggunakan empati dengan berusaha menempatkan diri ditempat penerima.
3) Mempertajam persepsi dengan membayangkan bagaimana pesan akan diterima,
dengan empatik.
2) Waspada terhadap prasangka, bias, dan apriori dan sikap tidak terbuka dari kita.
3) Mengembangkan kecakapan menyampaikan umpan balik secara konstruktif.
4) Berusaha berfikir kreatif terhadap pesan yang diterima.
5) Bersikap terbuka tetapi kritis.
6) Benar- benar mengerti pesan komunikasi, jangan malu bertanya apabila pesan
berikut :
1) Keterbukaan yaitu kesediaan membuka diri, merasakan pikiran dan perasaan
bersifat mendukung.
14
4) Positif yaitu menyatakan sikap positif terhadap diri sendiri dan orang lain dan
situasi.
5) Keseimbangan yaitu mengakui bahwa kedua belah pihak mempunyai
orang lain.
BAB III
A. PENDAHULUAN
Hubungan antar manusia mendasari interaksi dan komunikasi antara bidan dengan pasien dalam
pelayanan kebidanan. Ciri hakiki “ Human Relations “ yaitu : proses rohaniah yang tertuju
kepada “ kebahagiaan “ berdasarkan watak, sifat, perangai, kepribadian, sikap, tingkah laku, dll;
aspek kejiwaan yang terdapat pada diri manusia. Proses rohaniah dengan perasaan bahagia ini
15
berlangsung pada “ Komunikasi Antar Personal “. Karena sifatnya “ dialogis “, maka masing-
unsur kejiwaan yang mendalam untuk merubah sikap, pendapat dan perilaku seseorang.
Hubungan antar manusia mempunyai 3 pengertian yakni pengertian menurut ahli, dalam arti
karena meneliti situasi kehidupan, khususnya masalah interaksi dengan pengaruh dan
secara timbal balik yang mencakup kecakapan dalam penyesuaian dengan situasi
baru.
2) H. Bonner ( 1975 ) : interaksi adalah hubungan antara dua lebih individu manusia
dalam situasi kerja dan dalam organisasi kekaryaan. Ditinjau dari kepemimpinannya,
yang bertanggung jawab dalam suatu kelompok merupakan interkasi orang- orang
menuju situasi kerja yang memotivasi untuk bekerja sama secara produktif, sehingga
dua jenis pergaulan: 1) Gemeinscaft, hal yang dialami oleh orang lain dirasakan
sebagaimana terjadi pada dirinya oleh karena pergaulannya yang sangat akrab.
mempertimbangkan untung dan ruginya sehingga anggota bebas keluar masuk dari
kelompok tersebut.
di semua bidang kehidupan. Secara kodrat manusia sebagai mahkluk yang berpikir
( homo sapiens ) sehingga membedakan dengan hewan, juga sebagai mahkluk sosial
( homo sosius ) sehingga dalam hidupnya selalu berhubungan dengan masyarakat dan
Gemeinscaft adalah seseorang yang bergaul sangat akrab, sehingga yang dialami orang
ini dirasakan pula sebagaimana terjadi pada dirinya. Adapun sifat pergaulan ini adalah
statis ( tidak banyak mengalami perubahan dan dinamika ), bersifat pribadi, tidak
rasional ( tidak ada tata cara peraturan yang mengartur pergaulan tersebut ).
Gesellscaft adalah pergaulan yang memperhitungkan untung dan ruginya sehingga
anggota bebas keluar masuk dari kelompok tersebut. Adapun sifatnya adalah dinamis
dalam Gesellscaft bersifat tak pribadi maka komunikasi acapkali tidak berlangsung
suatu kelompok merupakan interaksi orang- orang menuju situasi kerja yang memotivasi
untuk bekerja sama secara produktif, sehingga dicapai kepuasan ekonomis, psikologis
gaya berpikir.
f. Perilaku bisa diamati, dengan interaksi kita akan bertemu, bergaul memberikan
bantuan pada orang lain, dan kegiatan- kegiatan itu dapat diamati
17
masing. Berikut ini beberapa syarat agar hubungan antar manusia bisa berjalan lancar
sesuai harapan.
a. Ada unsur simpati dan empati ( diawali saling perhatian, sehingga menjalin interaksi
sebagainya. Hubungan antar manusia tidak etis bila kita mengajak seseorang
untuk berbicara berjam- jam tanpa dikasih minum dan makan. Karena bila hal
hubungan antar manusia maka rasa aman dan nyaman sangat penting kita
perhatikan. Rasa aman tidak hanya dari segi fisik tetapi juga dari segi psikologis
tunjukkan kepada orang lain dalam bentuk simpati dan empati kepada klien.
diri kita, mengetahui apa yang menjadi kelemahan kita, yang tidak bisa kita ketahui
tanpa masukan orang lain. Sehingga dengan masukan itu kita dapat mengetahui siapa
orang lain, sehingga bisa membuka wawasan kita pada hal- hal dilingkungan luar
kita.
c. Membentuk dan memelihara hubungan yang bermakna dengan orang lain.
Dengan menjalin hubungan antar manusia kita sebagai mahkluk sosial akan semakin
masukan- masukan, kritik- kritik atau meniru dari apa yang kita lihat. Dengan
18
pergaulan atau komunikasi dengan orang lain bisa memberikan masukan negtaif atau
hidupnya atau kesepian. Dengan bergaul maka kita akan mendapatkan hiburan dan
permainan.
f. Memberikan bantuan
Kita tidak bisa hidup sendiri, semua kegiatan perlu bantuan dari orang lain, sehingga
kita perlu membina hubungan baik agar semua kegiatan bisa lancar.
memecahkan masalah yang terjadi pada seseorang. Keberhasilan suatu konsultasi akan
dicapai apabila konselor benar- benar memahami Frame of Reference konseli yang
meliputi pengalaman, pengetahuan, agama, serta pandangan hidup karena diisi aspek
perasaan.
Hubungan manusiawi dapat dilakukan untuk menghilangkan hambatan- hambatan
sifat tabiat manusia ( RF Mailer ). Dalam hubungan manusia dilihat dari cara pendekatan
Hubungan yang akrab bisa kita mulai saat awal pertemuan, kita beri salam klien,
kita kenalkan diri kita, bersikap terbuka, dan menghilangkan sikap super.
2) Mencari informasi masalah yang dihadapi konseli dengan pertanyaan. Pertanyaan
tidak begitu berpengetahuan tentang psikologi. Dalam konseling ini aktivitas utama
19
pada konseli, sehingga konselor hanya membantu agar konseli dapat memimpin
dirinya dan merasa bebas untuk menyatakan isi hatinya tanpa ada unsur paksaan.
Hal-hal yang harus diperhatikan konselor dalam melakukanNon Directive
Conseling :
1) Menyingkirkan sikap super atau merasa lebih.
2) Konselor tidak boleh merasa dirinya lebih pandai dari pada konseli.
3) Masalah ditinjau dari dasar pihak konseli.
4) Masalah yang dihadapi harus dilihat dari kacamata konseli, konselor tidak boleh
6. Konsep Diri
Konsep diri adalah pandangan kita mengenai siapa diri kita yang kita dapat dari informasi
orang lain kepada kita. Konsep diri kita yang paling awal biasa dipengaruhi oleh keluarga
dan orang- orang dekat disekitar kita yang disebut significants others.
Aspek- aspek konsep diri seperti agama, jenis kelamin, pendidikan, pengalaman, rupa
fisik dll diinternalisasi lewat pernyataan orang lain yang menegaskan aspek-aspek
tersebut kepada kita. Identitas etnik merupakan aspek- aspek tersebut kepada kita.
Identitas etnik merupakan unsur penting dalam konsep diri. George Herbert Mead
orang lain dalam masyarakat. Dan dilakukan dengan komunikasi. Proses konsep diri
berlangsung sepanjang hidup, dan dapat berubah- ubah dan bergantung pada respon
orang terhadap kita. Kesan orang lain tentang diri kita dan cara mereka bereaksi
kelebihan yang ada pada diri kita. Untuk memahami diri sendiri Joseph Luft dan
Joseph dari kata Joseph Luft dan Harrington Ingham sedang Windows berarti
jendela. Dalam individu diumpamakan seperti jendela yang terbagi dalam 4 kuadran
yakni wilayah terbuka ( open area ), wilayah buta ( blind area ), wilayah
1) Wilayah terbuka
Wilayah ini menunjukkan kegiatan yang dilakukan komunikator disadari sepenuhnya
oleh yang bersangkutan juga oleh orang lain, ini berarti adanya keterbukaan atau tidak
ada disembunyikan pada orang lain. Menurut konsep ini kepribadian, kelemahan dan
kekurangan kita selain diketahui diri kita sendiri juga diketahui orang lain. Dengan
demikian jika kita ingin sukses dalam komunikasi maka kita harus bisa mempertemukan
keinginan kita dengan orang lain. Oleh karena itu semakin lebar atau luas area terbuka
maka komunikasi akan semakin bagus. Sebaliknya semakin sempit area terbuka maka
orang lain tetapi diri sendiri tidak menyadari apa yang dia lakukan. Oleh karena itu
semakin lebar wilayah buta maka akan terjadi kesulitan dalam komunikasi. Menurut
Joseph Luft dan Harrington Ingham wilayah buta ini ada pada setiap manusia dan sulit
dihapuskan sama sekali kecuali menguranginya. Cara yang bisa digunakan untuk
menguranginya adalah dengan bercermin pada nilai, norma, hukum yang diikuti orang
lain.
3) Wilayah tersembunyi
Wilayah tersebunyi adalah kebalikan dari Blind Area yakni apa yang dilakukan
komunikator disadari sepenuhnya oleh dirinya sendiri, tetapi orang lain tidak dapat
mengetahuinya. Ini berarti komunikator bersikap tertutup, dia merasa bahwa apa yang
dilakukannya tidak perlu diketahui orang lain. Ada dua konsep yang megenai wilayah ini
yaitu over disclose dan under disclose.Over disclose ialah sikap terlalu banyak
diutarakan. Misalnya kebiasaan- kebiasaan buruk yang dimiliki diceritakan kepada orang
lain dll. Under disclose adalah sikap terlalu menyembunyikan sesuatu yang seharusnya
pengobatan dirinya tetapi disembunyikan akan ditutupi. Memiliki wilayah ini ada
21
tidak mengenal diri sendiri orang lain juga mengetehui sikap kita. Dalam kehidupan
sehari- hari kesalahpahaman atau kesalahan perlakuan biasa terjadi karena kita tidak
saling mengenal kelabihan, kekurangan tentang diri kita maupun orang lain.
Keempat area diatas merupakan satu kesatuan yang terdapat pada diri seseorang. Dan
kadarnya akan berbeda antara satu orang dengan orang lainnya. Dngan memperlebar
lain.
2) Semakin kecil / sempit daerah 1 ( daerah terbuka ) semakin buruk komunikasi yang
terjadi.
3) Meningkatkan komunikasi interpersonal berarti melakukan perubahan diri sehingga
1 2
3 4
Keempat kuadran diatas menunjukkan bahwa individu yang mempunyai sikap kurang
memahami, tingkah lakunya terbatas, perasaan kurang terbuka, kurang jelas cara pandang dan
variasi hidupnya.
1 2
3 4
Keempat kuadran diatas menunjukkan bahwa individu yang terbuka terhadap dunia
sekelilingnya, potensi diri disadari perasaan dan pikirannya terbuka untuk pengalaman-
pengalaman hidup yang menyedihkan, menyenagkan pekerjaan dsb. Ia lebih spontan dan apa
adanya.
Untuk mengetahui konsep diri anda dan anda termasuk tipe orang seperti apa maka
identifikasi kelemahan dan kelebihan anda dan juga identifikasi kelebihan dan kelemahan teman
anda. Minta teman anda melakukan hal yang sama kemudian tukar identifikasi anda dengan
A: adalah individu yang kurang memahami diri sendiri, tingkah lakunya terbatas, perasaannya
B : adalah individu yang terbuka terhadap dunia sekelilingnya, potensi diri disadari, perasaan dan