Anda di halaman 1dari 5

Jurnal Konseling GUSJIGANG Vol. 3 No.

1 (Januari-Juni 2017)
Print ISSBN 2460-1187, Online ISSBN 2503-281X

MODEL EKSPLORASI KARIR SEBAGAI UPAYA PERSIAPAN KARIR SISWA DALAM


MENGHADAPI ASEAN GLOBAL

Moh Khoerul Anwar


Program Studi Bimbingan dan Konseling Islam
Universitas Islam Negeri Sunan kalijaga Yogyakarta
e-mail: moh.anwar@uin-suka.ac.id

Info Artikel Abstrak


Sejarah artikel Pada era digital, manusia dituntut untuk semakin mampu
Diterima April 2017 mengembangkan dirinya sesuai dengan potensi yang dimilikinya
Disetujui Mei 2017 sehingga penting bagi setiap individu memahami kemampuannya dan
juga mampu mengembangkan berbagai keterampilan lainnya. Akan
Dipublikasikan Juni
tetapi pada saat ini, adanya kecenderungan siswa yang kurang
2017
memahami potensi yang dimilikinya baik karena ketidaktahuannnya
Kata Kunci: atau karena tidak dieksplor atau dikembangkannya potensi-potensi
Eksplorasi Karir, yang dimilikinya sehingga memberikan dampak yang negatif bagi
AFTA perceraian dirinya dalam memilih karir. Oleh karena itu pemahaman,
Keywords: penyadaran dan penerimaan terhadap potensi-potensi yang dimiliki
Exploration career, oleh masing-masing individu sangat diperlukan dalam menunjang
AFTA karir dimasa yang akan datang terlebih dalam menghadapi AFTA atau
ASEAN global di tahun 2015. Upaya-upaya yang dilakukan dalam
mempersiapkan karir siswa sangat banyak. Adapun salah satu upaya
dalam mempersiapkannya yaitu melalui eksplorasi karir. Ekplorasi
karir menurut Blustein dalam Wall J. E (1994) adalah aktivitas yang
berupaya untuk meningkatkan pemahaman dunia dirinya dan dunia
luar. Langkah-langkah yang dilakukan dalam melaksanakan ekplorasi
karir ini meliputi tiga langkah yaitu memahami diri dan menilai diri,
mengumpulkan informasi tentang karir dan integrasi.
Abstract
In the digital era, people are required to increasingly able to develop
themselves according to their potential so it is important for every individual
to understand his ability and also able to develop a variety of other skills.
However, at this time, the tendency of students who lack a good
understanding of its potential because of his ignorance or because it is not
explored or developed its potential to adversely affect him in choosing a career.
Therefore, understanding, awareness and acceptance of potential possessed by
each individual is indispensable to support future career especially in the face
of the AFTA or ASEAN global in 2015. The efforts made in preparing the
student's career very much . As one of the efforts in preparing namely
through career exploration. Career exploration according to the Wall Blustein
J. E (1994) is an activity that seeks to improve the understanding of the world
it self and the outside world. The steps undertaken in implementing career
exploration includes three steps, knowledge of yourself, knowledge of careers
and integration.
DOI: http://dx.doi.org/10.24176/jkg.v3i1.1066
© 2017 Universitas Muria Kudus
Print ISSN 2460-1187
Online ISSN 2503-281X

Dipublikasikan oleh: Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP Universitas Muria Kudus 53
Jurnal Konseling GUSJIGANG Vol. 3 No. 1 (Januari-Juni 2017)
Print ISSBN 2460-1187, Online ISSBN 2503-281X

PENDAHULUAN Salah satu upaya yang perlu


AFTA (ASEAN Free Trade Area) dilakukan adalah mengeksplor berbagai
merupakan area perdagangan bebas ASEAN macam kemampuan dan potensi yang
atau sering disebut sebagai pasar bebas se dimiliki siswa karena setiap siswa itu unik
asia tenggara. AFTA dibentuk agar mampu dan tidak bisa disamakan antar satu dengan
meningkatkan daya saing dengan yang lainnya. Ekplorasi karir menurut
berpenghasilan yang merata. Triansyah Djani Blustein dalam Wall J. E (1994) adalah
(2007:32) menegaskan bahwa awalnya AFTA aktivitas yang berupaya untuk
akan diberlakukan pada tahun 2020. Akan meningkatkan pemahaman dunia dirinya
tetapi dipercepat bedasarkan kesepakatan dan dunia luar. Winkel dan Sri Hastutu
para pemimpin negara-negara asia tenggara. (2013:632) menambahkan bahwa fase
Hal ini menjadi landasan penting bahwa eksplorasi ini dari umur 15 sampai 24 tahun,
perlu adanya persiapan dan kematangan dimana orang muda memikirkan berbagai
sumber daya manusia agar mampu bersaing alternatif jabatan tetapi belum mengambil
ditingkat regional antar negara diwilayah keputusan yang mengikat. Hal ini
asia khususnya ASEAN. Oleh karena itu menunjukan bahwa siswa akan
perlu ada sebuah model eksplorasi karir agar bereksperimen terkait alternatif-alternatif
siswa mampu menyadari dan memahami terhadap pilihan yang akan diambilnya.
sepenuhnya tentang potensi yang dimilinya. Eksplorasi karir juga berfungsi sebagai
Hasil penelitian menunjukan bahwa gambaran diri tentang kemampuan yang
adanya kecenderungan sumber daya dimilikinya sehingga mampu menunjang
manusia bangsa indonesia tidak mampu dirinya dimasa yang akan datang.
bersaing atau bahkan kalah dalam bersaing Bimbingan dan konseling
ditingkat regional. Badan dunia untuk merupakan aktivitas layanan yang memiliki
program pembangunan (UNDP) dalam tujuan memahami, menerima, menyadari,
sadono (2010) menempatkan indonesia pada mengarahkan, mengambil keputusan dan
urutan ke 111 dari 182 negara dalam merealisasikan keputusan dengan
perkembangan indeks pembangunan tanggungjawab. Sedangkan bimbingan karir
manusia (human development index/HDI). merupakan aktivitas layanan yang bertujuan
Muhammad Ali (2013) menjelaskan dengan agar siswa mampu mengenal, memahami
rincian bahwa kesiapan sumber daya dan mengerti dunia kerja serta memahami
manusia 72,25% (baik), kesiapan proses minat dan bakat yang sesuai dengan dirinya.
belajar mengajar 67,00% (cukup), kesiapan Winkel dan Sri Hastuti (2013: 632)
sarana dan prasarana 73,50 (baik), kesiapan menjelaskan proses perkembangan karir
pengelolaan 76,25 (baik), kesiapan dibagi atas lima tahap, yaitu fase
pendanaan 66,25% (cukup), kesiapan kultur pengembangan(<15), fase eksploratif (15-24),
sekolah 71,50% (baik), kesiapan partnership fase kemantapan (25-44), fase pembinaan(45-
84,50% (sangat baik) dan kesiapan peserta 65), dan fase kemunduran. Hal ini perlu kita
didik dan lulusan 82,00% (sangat baik). Data cermati bahwa pada fase eksplorasi siswa
tersebut menunjukan bahwa masih diharapkan mampu mengeksplor segala
diperlukan berbagai upaya dalam potensi yang dimilikinya. Pada tahap ini
meningkatkan kemampuan sumber daya siswa mengembangkan pemahaman dan
manusia bangsa indonesia agar mampu kesadarannya terhadap dirinya dan dunia
bersaing dengan baik di tingkat regional. kerja serta memulai mencoba berbagai peran
Upaya-upaya ini diharapkan menjadi wadah baru agar dirinya semakin siap dengan
bagi siswa atau peserta didik dalam pilihannya dalam dunia kerja. Hal lain juga
mengahadi AFTA di tahun 2015. dijelaskan oleh Brown S D dan Lent R W

Dipublikasikan oleh: Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP Universitas Muria Kudus 54
Jurnal Konseling GUSJIGANG Vol. 3 No. 1 (Januari-Juni 2017)
Print ISSBN 2460-1187, Online ISSBN 2503-281X

(2005: 235) bahwa eksplorasi karir yang 2. Kematangan jasmani dan rohani adalah
paling mungkin terjadi pada remaja dan perlu untuk memperoleh manfaat dari
dewasa awal, selama waktu orang belajar pengalaman.
tentang diri sendiri dan dunia kerja dan 3. Pengalaman-pengalaman mempunyai
membuat beberapa keputusan awal tentang pengaruh yang positif terhadap
pendidikan dan karir arah (seperti kesiapan.
memasukkan tenaga kerja dibandingkan 4. Kesiapan dasar untuk kegiatan tertentu
mengejar pendidikan lebih lanjut). Hal ini terbentuk dalam periode tertentu selama
menunjukan bahwa pada masa remaja masa pembentukan dalam masa
merupakan awal mula siswa mengeksplorasi perkembangan.
karirnya masing-masing. Hal ini sesuai Semua aspek tersebut bermuara
dengan pendapat Offer dan Schonert dalam pada pengalaman dan pemahanan
Papalia, dkk (2008: 535) bahwa pada masa ini pengetahuan siswa. Artinya siswa dapat
merupakan masa transisi keluar dari masa dikatakan siap ketika ia telah memiliki
kanak-kanak, menawarkan peluang untuk banyak pengalaman dan memiliki
tumbuh bukan hanya dalam dimensi fisik pemahaman yang luas baik tentang dunia
tetapi juga dalam dimensi kognitif dan sosial. kerja, rekan kerja dan lain sebagainya. oleh
Artinya pada fase ini (eksplorasi karir) siswa karena itu, fase eksplorasi karir siswa
akan berusaha mencari berbagai macam menjadi sebuah upaya persiapan siswa
referensi untuk lebih mengenal, memahami dalam menghadapi AFTA atau ASEAN
dan mampu memilih karir yang akan global.
menjadi tumpuan hidupnya. Siswa akan Ada beberapa tahap dalam
dipengaruhi oleh berabagai hal baik dari eksplorasi karir, Pusat Eksplorasi Karir di
teman sebaya, orang tua dan lingkungannya, Cornell University menyatakan diantaranya
kemudian gambaran diri yang terbentuk dari adalah; Langkah pertama, memahami diri
pengaruh-pengaruh tersebut akan dan menilai diri. Mengetahui tentang diri
menunjukan karir yang akan dipilihnya di sendiri adalah dasar dari pengambilan
masa yang akan datang. keputusan karir. Apa minat, keterampilan,
Tujuan dari eksplorasi karir menurut nilai-nilai Anda? Apa yang penting untuk
Studer, JR (2005:185) adalah Anda tentang pekerjaan Anda? Apa ciri-ciri
mengembangkan pemahaman secara luas pribadi Anda dan karakteristik?. Langkah
terhadap karir yang tersedia, variasi kedua, mengumpulkan Informasi tentang
karakteristik kerja, relevansi mata pelajaran karir. Belajar tentang karir, jenis pekerjaan,
dengan dunia kerja serta evaluasi diri. Fase persyaratan pendidikan, dan fungsi
ini juga dapat diartikan sebagai persiapan pekerjaan yang penting dalam memahami
siswa dalam mengahadapi AFTA di tahun karier yang sesuai dengan minat dan tujuan.
2015. Adapun aspek-aspek dalam kesiapan Langkah ketiga: Integrasi. Langkah ini
menurut Slameto dalam Rizki Wanda F dan mengharuskan Anda untuk mengambil apa
Wiryo Nuryono (2014) meliputi ; 1) Kondisi yang Anda ketahui tentang diri Anda dan
fisik, mental, dan emosional, 2) Kebutuhan satukan itu bersama-sama dengan realitas
atau motif tujuan, 3) Keterampilan, dunia kerja. Anda mulai mengevaluasi
pengetahuan, dan pengertian yang lain yang pilihan karir yang praktis untuk Anda.
telah dipelajari. Selain itu Slameto dalam Beberapa langka ini yang menjadi pijakan
Rizki Wanda F dan Wiryo Nuryono (2014) dalam menyusun sebuah model eksplorasi
juga mengungkapkan tentang prinsip- karir. Dengan adanya langkah yang
prinsip readiness atau kesiapan yaitu: sistematis dan struktural, siswa diharapkan
1. Semua aspek perkembangan berinteraksi mampu mengenal dirinya dan dunia
(saling pengaruh mempengaruhi).

Dipublikasikan oleh: Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP Universitas Muria Kudus 55
Jurnal Konseling GUSJIGANG Vol. 3 No. 1 (Januari-Juni 2017)
Print ISSBN 2460-1187, Online ISSBN 2503-281X

kerjanya sehingga ia mampu bersaing dalam proyek enterpreneur, portofolia, assessmen


menghadapi AFTA. Selain itu, Siswa akan diri, penemuan diri, kurikulum yang
percaya diri dan siswa memiliki efficacy diri terintegrasi, dinamika kelompok,
yang baik dalam menghadapi lingkungan menghadirkan tokoh dikelas dan lain
kerjanya. sebagainya. Hal tersebut dapat membantu
siswa dalam memahami apa yang
METODE dibutuhkan untuk dirinya saat ini dan
Penelitian ini menggunakan tipe deskriptif dimasa yang akan datang.
analitik, yang menggambarkan serta Strategi tersebut memiliki berbagai
menganalisa bagaimana sumber daya macam manfaat dan mudah diterapkan
manusia indonesia saat ini dan upaya apa sehingga siswa dengan mudah menganal,
yang dilakukan dalam mengahadapi AFTA mengerti dan memahami pekerjaan, dunia
pada tahun 2015. Jenis data yang digunakan kerja dan lingkungan kerja. Siswa diberikan
dalam penelitian ini adlah data-data berbagai tema baik yang bersifat praktis
sekunder yang diperoleh dari literatur, buku, maupun teoritis. Hal ini agar ada
jurnal, laporan dan informasi dari guru BK di keseimbangan antar teori dan praktek yang
lapangan. Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh siswa.
digunakan adalah studi kepustakaan (library Sesuai dengan pendapat diatas
reserach) dengan mencari dan bahwa AFTA akan terjadi di tahun 2015,
mengumpulkan data-data sekunder yang perlu upaya agar siswa dapat
bersumber dari berbagai referensi baik buku, mempersiapkan dirinya dalam menghadapi
jurnal, internet, siswa, dan guru BK yang AFTA tersebut. Berdasarkan data dan hasil
mana validitasnya dapat penelitian bahwa sumber daya manusia
dipertanggungjawabkan. Teknik analisa bangsa indonesia rendah dan perlu adanya
yang digunakan dalam penelitian ini adalah gerakan bersama dalam memberikan
metode analisis konten yaitu dengan layanan eksplorasi karir terhadap siswa.
menjelaskan dan menganalisis dari sumber- Layanan ini dapat dilakukan secara tiga
sumber yang ada, setelah itu berbagai tahap yaitu memahami dan menilai diri,
referensi dikaitkan dengan penelitian yang mengumpulkan informasi tentang karir dan
dilakukan. integrasi. Artinya ketiga hal ini yang perlu
siswa miliki sebagai persiapan dalam
HASIL DAN PEMBAHASAN menghadapi AFTA di tahun 2015.
Stategi penerapan eksplorsi karir Persiapan siswa dalam menghadapi
dalam mempersiapkan siswa dapat AFTA dengan menggunakan model
dilakukan dengan berbagai cara seperti yang eksplorasi karir, langkah langkah yang
dikatakan Studer JR (2005:185) yaitu fantasi dilakukan dapat di lihat pada gambar
karir, magang, karya wisata, interview karir, berikut:

Mengenal dan Memahami Diri


- Mengidentifikasi kelebihan dan
kekurangan
- Membangun self image

EKPLORASI KARIR
Integrasi AFTA
Menggunakan keterampilan tindakan
perencaan dan pengambilan keputusan
Mengumpulkan Informasi tentang
Karir
- Magang, Karyawisata
- Fantasi Karir, Interview Karir, dan
proyek enterpreneur.

Dipublikasikan oleh: Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP Universitas Muria Kudus 56
Jurnal Konseling GUSJIGANG Vol. 3 No. 1 (Januari-Juni 2017)
Print ISSBN 2460-1187, Online ISSBN 2503-281X

Gambar tersebut menjelaskan langkah yaitu pengenalan dan pemahaman


sebuah model eksplorasi karir sebagai upaya diri, pengumpulan informasi tentang karir
persiapn siswa dalam menghadapi AFTA di dan integrasi. Ketiga hal ini akan membuat
tahun 2015. Penjelasan dari gambar tersebut siswa semakin yakin dan percaya terhadap
adalah eksplorasi karir merupakan proses kemampuan dan minat yang dimilikinya
penggalian atau pengenalan dan sehingga siswa tersebut mampu bersaing di
pemahaman terhadap diri dan dunia kerja pasar global khususnya AFTA.
siswa sehingga ia mampu merencarakan
tindakan dan mengambil keputusan. Titik DAFTAR PUSTAKA
awal dalam proses eksplorasi karir termasuk Brown S.D. dan Lent R. W. (2005). Career
mengidentifikasi keterampilan, nilai-nilai, Development and Counseling. Canada:
kepentingan, dan kekuatan untuk John Wiley & Sons.
menganalisis kelayakan jalur karir dan Muhammad ali. (2013). Analisis kesiapan
kesempatan kerja. Pengumpulan informasi SMK RSBI dalam Peningkatan Daya
tentang karir meliputi jenis karir, budaya, Saing Lulusan. Jurnal Kependidikan.
misi, bidang spesialisasi dalam bidang karir, Universitas Negeri Yogyakarta.
dan masalah saat ini. Hal ini akan membantu Rizki Wanda F dan Wiryo Nuryono. (2014).
siswa dalam memahami berbagai macam Survei Tentang Persepsi dan
informasi karir. Proses pengenalan dan Kesiapan Konselor terhadap
pengumpulan informasi tentang karir Bimbingan dan Konseling
merupakan langkah utama dalam Berdasarkan Kurikulum 2013 di
mengeksplor karir siswa. Setelah siswa SMA Surabaya Selatan. Jurnal.
mampu mengenal dan memiliki berbagai Bimbingan dan Konseling
informasi tentang karir kemudia siswa akan Universitas Negeri Surabaya.
merencakan tindakan dan mengambil Papalia D E, dkk. (2008). Human Development
keputusan dalam karirnya. (Psikologi Perkembangan). Jakarta:
Integrasi antara pengenalan dan Kencana.
pemahaman diri serta pengumpulan Sadono, Bambang. (2010). “Problem
informasi tentang karir akan membuat karir Kependudukan”. Warta KB dan KS
siswa semakin matang terencana, sistematis BKKBN Sumatera Barat Nomor 06
dan sesuai dengan minat dan bakat yang Tahun 2010.
dimilikinya.Dengan adanya model tersebut, Studer JR. (2005). The Professional School
sumber daya manusia indonesia akan Counselor: An Advocate for Student.
meningkat dan mampu bersaing di AFTA Belmont, CA: Thomson Brooks/
dan bahkan di dunia global ini. Cole.
Kesimpulan Triansyah Djani D. (2007). ASEAN Selayang
Beragam upaya yang telah dilakukan Pandang. Jakarta: Dir. Jen. Kerjasama
pemerintah masih kurang dalam ASEAN Departemen Luar Negeri
meningkatkan kemampuan sumber daya Republik Indonesia.
manusia bangsa indonesia dalam bersaing di Wall J. E. (1994). AN example of
pasar global khususnya AFTA. Oleh karena Assessment’s role in Career
itu, penelitian menggagas sebuah model Exploration Jurnal of Counseling and
sebagai persiapan siswa dalam bersaing di development JCD July 1994. Proquest
pasar global. Salah satu upaya yang Education Journal.
dilakukan adalah model eksplorasi karir Winkel WS dan Sri Hastuti. (2013). Bimbingan
sebagai upaya persiapan karir siswa dalam dan Konseling di Institusi Pendidikan.
mengahadapi AFTA atau ASEAN global. Yogyakarta : Media Abadi.
Ekplorasi karir ini dilakukan dengan tiga

Dipublikasikan oleh: Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP Universitas Muria Kudus 57

Anda mungkin juga menyukai