Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN REFLEKSI KASUS

STASE KELUARGA

Oleh :

LISIA FRANSISKA L.DJUNGAN


NPM : 1714901210022

PROGRAM PROFESI NERS ALIH JENIS


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
TA 2018/2019
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN PROFESI NERS

LAPORAN REFLEKSI KASUS

a. Deskripsi Kejadian
Saat pertama kali melakukan kunjungan rumah kepada keluarga binaan saya Ny. J disambut
ramah bahkan mereka sangat senang dengan kehadiran saya karena mereka bisa bertanya kepada
saya terkait masalah kesehatan yang dialami oleh Ny. J, bahkan mereka tidak keberatan jika saya
berkunjung setiap hari kerumahnya karena terkadang Ny. J sendiri saja dirumah jika Tn. S pergi
kesawah dan A. M.A pergi kuliah.
b. Perasaan saat menghadapi kasus tersebut
Perasaan saya sangat terharu karena saya berasal dari kalteng (Palangka Raya) yang ejlas dari
segi bahasa sampai hal lainnya kami berbeda tetapi keluarga binaan saya tidak memandang saya
berasal darimana, bahkan saya dianggap sebagai anak oleh mereka karena ± 6 tahun yang lalu
mereka kehilangan putri pertama mereka karena penyakit asma yang sama diderita oleh Ny. J
disinilah kondisi yang membuat saya seolah-olah merasakan kesedihan yang dialami oleh
keluarga Ny. J karena Ny. J sampai menangis saat menceritakan kejadian tersebut. Disinilah saya
merasa sikap caring sebagai perawat keluarga sangat dibutuhkan untuk selalu memotivasi
keluarga belajar dari pengalaman masa lalu untuk lebih meningkatkan kesehatan keluarga dan
anggota keluarga yang lainnya.

c. Evaluasi : sisi negatif dan positif dari kasus/kejadian


Sisi negatifnya :
Tidak ada hal negatif dari kasus yang saya alami, karena dari hal ini saya belajar tentang
bagaimana memposisikan diri saya sebagai perawat keluarga yang mempunyai sikap caring
terhadap keluarga binaan saya.

Sisi positifnya :
Saya lebih banyak belajar untuk selalu memberikan motivasi kepada keluarga binaan saya dengan
tidak ingin kejadian ± 6 tahun lalu kembali terjadi dengan selalu mengingatkan keluarga untuk
terus menjaga kesehatan keluarga dan anggota keluarga yang lainnya.
d. Analisis :
Khususnya kasus ini pengetahuan keluarga terhadap kondisi anggota keluarga lainnya, penyebab,
dan perawatan anggota keluarga yang sakit saat dirumah. Keluarga yang kooperatif mampu
mengenal masalah kesehatan, mengambil keputusan, merawat anggota keluarga yang sakit,
Disinilah peran fungsi keluarga dalam bidang kesehatan sangat tepat digunakan. Dimana peran
perawat sebagai pendidik dapat memberikan penjelasan tentang penyakit anggota keluarga yang
sakit, penyebab, cara pencegahan, cara merawat anggota keluarga yang sakit.
e. Kesimpulan dari kasus tersebut
Kesimpulannya fungsi keluarga dalam bidang kesehatan sangat diperlukan untuk meningkatkan
manajemen kesehatan keluarga agar lebih baik kedepannya.
f. Action plan: seandainya kedepan kasus tersebut terjadi lagi, rencana apa yang akan
dilakukan
 Perawat harus lebih berusaha lebih baik dalam menjalankan peran sebagai pendidik
 Perawat harus lebih berusaha lebih baik dalam menjalankan peran sebagai konselor
 Perawat harus lebih berusaha lebih baik dalam menjalankan peran sebagai pemberi asuhan
keperawatan yang komprehensif dalam hal kesehatan keluarga
 Perawat harus lebih berusaha menjalankan peran sebagai pemberi suport yang baik untuk
keluarga

Anjir Seberang Pasar II, Desember 2018


Ners Muda,

( )
Preseptor Akademik,

( )

Anda mungkin juga menyukai