Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam perkembangan global saat ini, semua orang dapat memenuhi segala
kebutuhannya dengan mudah dan dapat diperoleh dalam waktu yang singkat.
Semua itu tidak lepas dari kemajuan IPTEK yang telah berkembang sangat maju
di berbagai belahan dunia. Kemajuan IPTEK tentu merupakan sebuah
perkembangan ilmu pengetahuan yang telah dimiliki manusia dan telah
diaplikasikan dalam berbagai ilmu, khususnya dalam praktek kebidanan. Dalam
praktek kebidanan tidak lepas dalam penggunaan IPTEK, seperti penggunaan alat-
alat kesehatan yang canggih dan modern yang banyak kita temui di berbagai
instansi kesehatan. Selain penggunaan IPTEK, aplikasi praktek kebidanan juga
membutuhkan suatu seni. Seni itu harus dimiliki oleh tenaga medis seperti bidan.
Seorang bidan harus mempunyai seni dalam merawat dan melakukan asuhan
kebidanan, misalnya saat membantu persalinan seorang bidan harus mempunyai
seni yang terampil dalam memberi pertolongan itu, dan apabila tidak ada seni,
maka akan sulit dalam mengaplikasikan ilmu yang dia miliki. Tentu tidak hanya
dalam praktek kebidanan IPTEK dan seni banyak di aplikasikan dalam berbagai
ilmu dan dalam kehidupan manusia. IPTEK dan seni akan semakin maju dan terus
berkembang sesuai dengan perkembangan zaman dan pengetahuan manusia.
Kebidanan mempunyai dua pilihan utama yang berhubungan dengan
perubahan, mereka melakukan inovasi dan perubahan atau mereka dapat dirubah
oleh suatu keadaan atau situasi. Bidan mempunyai keterampilan dalam proses
perubahan. Pertama proses bidan yaitu merupakan pendekatan dalam penyelesaian
masalah yang sistematis dan konsisten dengan perencanaan perubahan. Kedua,
bidan diajarkan mendapatkan ilmu dikelas dan mempunyai pengalaman praktek
untuk bekerja secara efektif dengan orang lain.
Perubahan pelayanan kesehatan / kebidanan merupakan kesatuan yang
menyatu dalam perkembangan dan perubahan kebidanan di indonesia. Perubahan
ini adalah cara kebidanan mempertahankan diri sebagai profesi dan berperan aktif
dalam menghadapi era globalisasi. Maka kebidanan Indonesia, khususnya

1
masyarakat ilmuwan dan masyarakat profesional kebidanan Indonesia, melihat
dan mempertahankan proses profesionalisasi pada era globalisai ini bukan sebagai
suatu ancaman untuk ditakuti atau dihindari, tetapi merupakan tantangan untuk
berupaya lebih keras memacu proses profesionalisasi kebidanan di Indonesia dan
mensejajarkan diri dengan negara-negara lain.
Mewujudkan kebidanan sebagai profesi diIndonesia bukan hanya sekedar
perjuangan untuk membela nasib para bidan yang sudah sejak lama kurang
menjadi perhatian, namun lebih dari itu, yaitu berupaya untuk memenuhi hak
masyarakat dalam mendapatkan asuhan kebidanan yang profesional.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan proses berubah ?
2. Sebutkan tujuan proses berubah ?
3. Sebutkan ciri-ciri perubahan?
4. Sebutkan bentuk-bentuk proses berubah ?
5. Sebutkan tingkatan proses berubah ?
6. Sebutkan dampak-dampak proses berubah?
7. Sebutkan manfaat proses berubah?

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Proses Berubah


Proses dinamis dimana yang terjadi pada tingkah laku dan fungsi
seseorang, keluarga, kelompok atau komunitas
Menurut Atkinson, 1987 berubah merupakan kegiatan atau proses yang
membuat sesuatu atau seseorang berbeda dg keadaan sebelumnya.
Menurut Brooten, 1987 berubah merupakan proses yang menyebabkan perubahan
pola perilaku individu atau instuisi.
B. Tujuan Proses Berubah
1. Agar bisa mengubah perilaku seseorang menjadi lebih baik
2. Menjadi ukuran dengan keadaan sebelumnya
3. Mengurangi pertentangan antarindividu, individu-kelompok atau
antarkelompok sebagai akibat adanya perbedaan pendapat
4. Mencegah meledaknya pertentangan untuk sementara waktu.
5. Memungkinkan terjadinya kerja sama antara kelompok-kelompok sosial
yg hidupnya terpisah sbg akibat faktor-faktor psikologis dan kebudayaan.
C. Macam-Macam
Macam-macam perubahan dapat ditinjau dari segi sifatnya, yaitu:
a. Perubahan ditinjau dari sifat proses:
1. Perubahan bersifat berkembang
Mengikuti drai proses perkembangan yang ada baik pada individu,
kelompok atau masyarakat secara umaum.
2. Perubahan bersifat spontan
Dapat terjadi karena keadaan memberikan respon tersendiri terhadap
kejadian yang bersifat alami yang diluar kehendak manusia yang tidak
dapat diramalkan/ diprediksikan sehingga sulit untuk diantisifasi.
3. Perubahan bersifat direncanakan
Sifat perubahan satu ini dilakukan bagi individu, kelompok atau
masyarakat imgin mengadakan perubahan kearah yang lebih maju atau

3
mencapai tingkat perkembangan yang lebih baik dari keadaan yang
lebih baik.
b. Perubahan ditinjau dari sifat keterlibatan
1. Perubahan partisipatif
a) Melalui penyediaan informasi yang cukup
b) Adanya sikap positif terhadap inovasi
c) Timbulnya komitmen
2. Perubahan paksaan (coerced change)
a) Melalui perubahan total dari organisasi
b) Memerlukan kekuatan personal (personal power)
c. Perubahan ditinjau dari sifat pengelolaan
1. Perubahan berencana
a) Menyesuaikan kegiatan dengan tujuan
b) Dengan titik mula yang jelas dan dipersipkan, sesuai dengan tujuan
yang akan dicapai.
2. Perubahan acak/ kacau
a) Tanpa usaha mempersiapkan titik awal perubahan.
b) Tidak ada usaha mempersipakan kegiatan sesuai dengan tujuan.
D. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perubahan
1) Faktor pendukung
a) Perubahan dipandang sebagai suatu hal positif oleh seseorang yang
akan berubah
b) Perubahan sesuai nilai-nilai & norma yang diyakini
c) Perubahan yang dijalani adalah sesuatu yang sederhana &
konkrit/nyata
d) Perubahan dilakukan pada hal-hal yg kecil terlebih dahulu
e) Melibatkan tokoh/orang lain yang berpengaruh
f) Komunikasi terbuka antara target berubah dengan innovator (change
agent)
2) Faktor penghambat
a) Tidak adanya kemauan untuk berubah
b) Perubahan yg dilakukan adalah perubahan yg sulit dilakukan

4
c) Tidak adanya orang/lingkungan yg mendukung targer berubah untuk
melakukan perubahan
3) Faktor penentu keberhasilan
Faktor yang dapat menentukan keberhasilan perubahan terencana adalah
sebagai berikut:
a) Adanya keuntungan relatif
b) Adanya kesesuaian
c) Adanya kerumitan
d) Adanya uji coba
e) Dapat dikomunikasikan
E. Cara Mempengaruhi Kekuatan Proses Berubah
1. Meningkatkan faktor pendukung, yaitu dengan cara sebagai berikut :
a. Menggunakan model/demonstrasi
b. Memberikan dukungan & dorongan terus menerus selama
berlangsungnya proses berubah
c. Menggunakan keberhasilan perubahan orang lain sebagai contoh
d. Mengurangi faktor penghambat, yaitu dengan cara sebagai berikut :
 Mempertahankan forum diskusi baik langsung maupun tidak
langsung kepada target berubah
 Menyediakan informasi yg diperlukan pada saat yg tepat sesuai
dengan kemampuan target berubah
 Menggunakan metode pemecahan masalah secara khusus
F. Tahapan Proses Berubah
1. Menyadari akan perubahan
2. Ada minat untuk berubah
3. Melakukan penilaian terhadap sesuatu yg baru
4. Melakukan uji coba sesuatu yg baru
5. Menerima perubahan setelah melakukan uji coba
G. Ciri-Ciri Perubahan
1. Terjadi perbedaan antara kondisi sekarang dan sebelumnya
2. Terjadi perpindahan status
3. Mengubah perilaku dan pola pikir baik individu maupun kelompok

5
H. Teori-Teori Dalam Proses Berubah
1. Teori kurt lewin
Lewin mengungkapkan bahwa perubahan dapat dibedakan menjadi 3
tahapan :
a. Pencairan (unfreezing)
Motifasi yang kuat untuk beranjak dari keadaan semula dan
berubahnya keseimbangan yang ada. Merasa perlu untuk berubah dan
berupaya untuk berubah, menyiapkan diri dan siap untuk berubah dan
melakukan perubahan.
Masalah biasanya muncul akibat adanya
ketidakseimbangan dalam sistem. Tugas perawat pada tahap ini adalah
mengidentifikasi masalah dan memilih jalan keluar yang terbaik.
b. Bergerak (moving)
Bergerak menuju keadaan yang baru atau tidak / tahap
perkembangan baru, karena memiliki cukup informasi, serta sikap dan
kemampuan untuk berubah, memahami masalah yang dipahami dan
mengetahui langkah-langkah penyalasaian yang harus dilakukan,
melakukan langkah nyata untuk berubah dalam mencapai tingkat atau
tahap baru.
Pada tahap ini perawat berusaha mengumpulkan informasi
dan mencari dukungan dari orang-orang yang dapat membantu
memecahkan masalah.
c. Pembekuan (refresing)
Telah mencapai tingkat atau tahap baru, mencapai keseimbangan
baru. Tingkat baru yang dicapai harus dijaga untuk tidak mengalami
kemunduran atau atau bergerak kembali pada tingkat atau tahap
perkembangan semula. Oleh karena itu perlu selalu ada upaya untuk
mendapatkan umpan balik, kritik yang konstroktif dalam upaya
pembinaan yang terus menerus dan berkelanjutan.
Setelah memiliki dukungan dan alternatif pemecahan
masalah perubahan diintegrasikan dan distabilkan sebagai bagian dari

6
sistem nilai yang dianut. Tugas perawat sebagai agen berubah berusaha
mengatasi orang-orang yang masih menghambat perubahan.
2. Teori Roger (1962)
a. Timbul kesadaran untuk berubah (Awareness)
b. Muncul minat untuk mengadakan pembaharuan (Interest)
c. Mengadakan penilaian terhadap hal yang baru (Evaluation)
d. Uji coba terhadap sesuatu yang baru (Trial)
e. Menerima perubahan setelah melakukan percobaan & berhasil
(Adoption)
Roger percaya proses penerimaan terhadap perubahan lebih komplek dari
pada 3 tahap yang dijabarka Lewin. Terutana dalam setiap individu yang terlibat
dalam proses perubahan dapat menerima atau menolaknya. Meskipun perubahan
dapat diterima, mungkin saja suatu saat akan ditolak setelah perubahan tersebut
dirasakan sebagai hal yang menghambat keberadaanya.
Roger mengatakan bahwa berubah yang efektif tergantung dari individu yang
terlibat tertarik dan berupaya untuk selalu berkembang / maju serta mempunyai
suatu komitmen untuk bekerja dan melaksanakannya.
3. Teori Lippit
Teori ini merupakan pengembangan dari teori Lewin. Lippit
mengungkapkan enam hal yang harus diperhatikan seorang manajer dalam sebuah
perubahan yaitu :
a. Mendiagnosis masalah
Mengidentifikasi semua faktor yang mungkin mendukung atau
menghambat perubahan.
b. Mengkaji motivasi dan kemampuan untuk berubah
Mencoba mencari pemecahan masalah, mengkaji motivasi dan sumber-
sumber agen,mencari dukungan baik internal maupun eksternal atau
secara interpersonal, organisasional maupun berdasarkan pengalaman.
c. Menetapkan tujuan perubahan
Menyusun semua hasil yang di dapat untuk membuat perencanaan.

7
d. Memilih peran yang sesuai untuk agen berubah
Pada tahap ini sering terjadi konflik teruatama yang berhubungan dengan
masalah personal.
e. Mempertahankan perubahan
Perubahan diperluas, mungkin membutuhkan struktur kekuatan untuk
mempertahankannya.
f. Mengakhiri hubungan saling membantu
Perawat sebagai agen berubah, mulai mengundurkan diri dengan harapan
orang-orang atau situasi yang diubah sudah dapat mandiri.
4. Teori Spradley
Spradley menegaskan bahwa perubahan terencana harus secara konstan
dipantau untuk mengembangkan hubungan yang bermanfaat antara agen berubah
dan sistem berubah. Berikut adalah langkah dasar dari model Spradley:
a) Mengenali gejala
b) Mendiagnosis masalah
c) Menganalisa jalan keluar
d) Memilih perubahan
e) Merencanakan perubahan
f) Melaksanakan perbahan
g) Mengevaluasi perubahan
h) Menstabilkan perubahan.
I. Bentuk-Bentuk Perubahan
1. Penambahan
2. Penggantian
3. Membangun kembali
4. Menghilangkan pola perilaku lama
5. Memperkuat pola perilaku lama
J. Strategi Proses Berubah
1. Rasional Empirik
dasar : Manusia adalah makhluk rasional
cara : Penyebaran pengetahuan & penelitian

8
2. Re edukatif normatif
pendukung : norma, sosial budaya, komitmen diri. perubahan norma
meliputi sikap & nilai
3. Paksaan/kekuatan
meliputi kekuatan dari institusi, kekuasaan, manipulasi kekuatan elit.
K. Tingkat Perubahan
1. Pengetahuan (Knowledge)
2. Sikap (Attitude)
3. Perilaku individu (Individual behavior)
4. Perilaku kelompok (Group Behavior)
L. Dampak Perubahan
1. Individu
Bagaimana individu mempersiapkan diri untuk menghadapi perubahan dan
mengelola perubahan tersebut.
2. Organisasi/ Kelompok
Bagaimana kelompok tersebut beradaptasi terhadap perubahan tersebut
dalam hal pandangan dan pengelolaan program-program yang
selanjutnnya.
3. Geon masdpolitik
Bagaimana bidan baik dalam lingkup nasional maupun Internasional
menghadapi tuntutan perubahan dan masalah-masalah yang bersifat
global.
M. Manfaat Perubahan
1. Bisa menjalin kerjasama
2. Meningkatkan kualitas hidup jika terjadi perubahan ke perubahan yang
positif
3. Meninggalkan pola hidup lama dengan cara membuka pola hidup baru
4. Menciptakan kerukunan yang mencakup gotong-royong dan tolong
menolong

9
N. Aplikasi Seni dalam Praktek Kebidanan
Seni yang dimaksud dalam hal ini adalah kemampuan seorang bidan
dalam melakukan asuhan atau praktek kebidanan kepada pasien dengan
ketrampilan dan kemampuan yang dia miliki. Keberhasilan seorang bidan dalam
melakukan tugasnya sangat bergantung pada seni yang ia miliki, karena seni itu
merupakan kemampuan yang ia miliki sebagai seorang bidan. Banyak seni yang
dapat diaplikasikan oleh para tenaga kesehatan khususnya bidan untuk menolong
pasiennya, macam-macam seni itu mempunyai manfaat masing-masing yang
dapat membantu proses pemberian pelayanan kesehatan yang nyaman dan
memuaskan.
Diantaranya seni yang sering diaplikasikan oleh seorang bidan adalah
sebagai berikut:
1) Dukungan psikis dari suami
Dukungan psikis dari suami sangat membantu proses pemberian pelayanan
kesehatan dalam praktek kebidanan. Hal itu telah banyak dibuktikan dan
hasilnya memang benar-benar terbukti. Dukungan psikis dari suami dapat
menambah dukungan dan semangat seorang ibu dalam proses persalinan.
Perasaan seorang ibu yang tengah berjuang melahirkan bayinya harus
mendapat dukungan psikis dari keluarga khususnya suami karena dukungan
itu sendiri merupakan obat yang mujarab yang dapat membantu untuk
mencapai keberhasilan.
2) Posisi ibu saat melahirkan
Seni dalam praktek kebidanan dapat diterapkan dalam seni bidan dalam
mengatur posisi seorang ibu yang akan melahirkan. Seorang bidan hendaknya
membiarkan ibu bersalin dan melahirkan memilih sendiri posisi persalinan
yang diinginkannya dan bukan berdasarkan keinginan bidannya sendiri.
Dengan kebebasan untuk memutuskan posisi yang dipilihnya, ibu akan lebih
merasa aman.
Manfaat pemilihan posisi berdasarkan pilhan ibu:
– Memberikan banyak manfaat
– Sedikit rasa sakit dan ketidaknyamanan
– Kala 2 persalinan menjadi lebih pendek

10
– Laserasi perineum lebih sedikit
– Lebih membantu meneran
– Nilai apgar lebih baik
Macam-macam posisi yang dapat dipilih oleh seorang ibu:
a) Posisi terlentang (supine)
b) Posisi duduk/setengah duduk
c) Posisi jongkok/ berdiri
d) Berbaring miring kekiri
e) Posisi merangkak
3) Teknik persalinan IMD ( Inisiasi Menyusui Dini)
IMD atau Inisiasi. Menyusui Dini adalah adalah proses bayi menyusu segera
setelah dilahirkan, di mana bayi diletakkan di dada ibu dan dibiarkan bergerak
untuk mencari puting susu ibunya sendiri. Menurut penelitian diperkirakan
sebanyak 22% kematian bayi baru lahir dapat di cegah bila bayi di susui oleh
ibunya dalam satu jam pertama kelahiran. Pada satu jam pertama ini bayi
harus disusukan pada ibunya, bukan untuk pemberian nutrisi tetapi untuk
belajar menyusu atau membiasakan menghisap puting susu dan
mempersiapkan ibu untuk mulai memproduksi ASI kolostrum (depkes),
kolostrum ini sanga berguna bagi bayi.
Jadi, adanya IPTEK dan seni sangat membantu para tenaga kesehatan
khususnya bidan dalam melakukan praktek kebidanan, dan apabila tidak ada
IPTEK dan seni maka akan banyak terjadi hambatan-hambatan dalam
melakukan pelayanan.

11
BAB III
PENUTUP
B. KESIMPULAN
Proses dinamis dimana yang terjadi pada tingkah laku dan fungsi
seseorang, keluarga, kelompok atau komunitas. Perubahan dapat ditinjau dari segi
sifatnya yaitu: sifat proses, sifat keterlibatan, serta sifat pengelolaannya. Faktor –
faktor yang mempengaruhi perubahan bisa dari faktor pendorong, faktor
penghambat, dan faktor penentu keberhasilan. Untuk mempengaruhi kekuatan
perubahan dapat dilakukan dengan cara memperkuat faktor pendorong/pendukung
serta mengurangi faktor penghambat. Perubahan dapat berdampak terhadap
individu, organisasi/kelompok, dan geon masdpolitik.
C. SARAN
Dengan adanya makalah ini diharapkan pembaca dapat memahami tentang
definisi dari proses berubah dan mengetahui apa saja yang menjadi tujuan serta
faktor terjadinya perubahan dan diharapkan juga bagi pembaca agar dapat
mengetahui dampak dalam perubahan. Dan bagi pembaca yang berprofesi sebagai
seorang bidan atau tenaga medis lainnya agar dapat mengetahui peranannya dalam
proses perubahan yaitu sebagai seorang pembaharu.

12
DAFTAR PUSTAKA

Swanburg. C. Russell. Alih Bahasa Waluyo. Agung & Asih. Yasmin. (2001).
Pengembangan Staf Keperawatan, Suatu Komponen Pengembangan SDM.
EGC. Jakarta.
Swanburg. C. Russell. Alih Bahasa Samba.Suharyati. (2000). Pengantar
kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan, Untuk Perawat Klinis. EGC.
Jakarta
La Monica L. Elaine. Alih Bahasa Nurachmah. Elly. (1998). Kepemimpinan dan
Manajemen Keperawatan, Pendekatan Berdasarkan Pengalaman. EGC.
Jakarta.
Kozier, Fundamental of Nursing. (1991) Concept, Process, and Practice,Addison
Wesley,Publishing company,Inc.
Bauer,J.1994.Not what the doctor ordered.Chicago:Probus.
Nasional League for nursing.1994.Nursing Data review.New York :NLN.\
Bunner,P.2000.Shaping the future of nursing managemant. Chicago:Probus.
About these ads

13
MAKALAH
KONSEP BERUBAH, SENI DALAM PRAKTEK
KEBIDANAN

Disusun Oleh :
Kelompok : 11

1. Efriadi Dalimunthe
2. Habibah
3. Hera Yanti Rambe
4. Monica Rahma Sihombing
5. Namira Azizah

PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AUFA ROYHAN
PADANG SIDIMPUAN
2018

14
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


memberikan rahmat, hidayah serta karunia-Nya kepada penulis sehingga saya
berhasil menyelesaikan makalah “Konsep berubah, seni dalam praktek
kebidanan”. Penulis menyadari bahwa makalah yang penulis selesaikan ini masih
jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran
dari bersifat membangun guna kesempurnaan makalah penulis selanjutnya.
Akhir kata, penulis menyucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Serta
penulis berharap agar makalah ini dapat bermamfaat untuk kita semua.

Padangsidimpuan, Oktober 2018


Penulis

i
15
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................ 1
B. Tujuan ......................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Proses Berubah ............................................................................ 3
B. Ciri-Ciri Perubahan ...................................................................... 3
C. Bentuk-Bentuk Proses Berubah .................................................. 3
D. Tingkatan Proses Berubah .......................................................... 4
E. Dampak-Dampak Proses Berubah ............................................... 6
F. Manfaat Proses Berubah .............................................................. 7

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan .................................................................................. 9
B. Saran ............................................................................................ 9

DAFTAR PUSTAKA

16
ii

Anda mungkin juga menyukai