Anda di halaman 1dari 7

LIPOMA HIPOFARING

(Laporan Kasus)

Lenny Buana Wuriningtyas, Widodo Ario Kentjono

Dep/SMF Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok


Bedah Kepala dan Leher
Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga-RSUD Dr. Soetomo Surabaya

PENDAHULUAN
Lipoma hipofaring merupakan mengganjal dan batuk. Pada kasus
salah satu tumor jinak pada traktus yang berat disertai gejala sumbatan
aerodigestif yang jarang ditemukan jalan napas, stridor serta sesak. Pada
dan tersusun oleh sel adiposit putih keadaan dengan sumbatan jalan
matur dengan nukleus menyerupai napas diperlukan tindakan
sel adiposit putih normal. trakeotomi. Ancaman terjadi asfiksia
Pertumbuhan tumor ini perlahan dan dan henti napas episodik yang
statis. Lipoma merupakan tumor kemungkinan disebabkan lipoma
jaringan lunak mesenkimal yang hipofaring bertangkai menutupi
paling sering dijumpai dan biasanya lumen laring. 2,3
terletak pada lapisan subkutaneus Tujuan penulisan makalah ini
dan sering sering terjadi pada trunkus hendak melaporkan satu kasus
serta ekstremitas atas dan bawah oleh lipoma hipofaring serta
karena pada daerah ini terdapat penatalaksanaannya.
jaringan lemak subkutan yang lebih
banyak.1,2 Tumor ini dapat berupa LAPORAN KASUS
suatu massa pseudo kista atau Nama S, 67 tahun, laki-laki,
bertangkai yang menimbulkan gejala alamat Surabaya. Pasien datang ke
tidak spesifik sehingga harus unit rawat jalan THT-KL RSUD Dr.
dipertimbangkan sebagai diagnosis Soetomo pada 11 November 2010
banding pada massa jinak daerah dengan keluhan utama rasa
kepala dan leher. 2 mengganjal di tenggorok sejak 6
Prevalensi lipoma sebagai bulan sebelumnya. Pada anamnesis
tumor jinak pada seluruh bagian didapatkan keluhan rasa mengganjal
tubuh yaitu 4-5% dan sangat jarang saat menelan yang semakin
pada traktus aerodigestif bagian atas memberat terutama saat menelan
(hipofaring dan laring) dengan angka makanan padat sehingga harus
kejadian kurang lebih 0,6 % dari dibantu minum. Pasien sering
semua tumor jinak. 2 tersedak bila minum air. Tidak ada
Gejala lipoma di traktus nyeri menelan. Berat badan
aerodigestif atas kontinyu atau menurun. Di leher kanan muncul
intermiten dengan rentang waktu benjolan bersamaan rasa mengganjal.
beberapa bulan sampai tahunan dan Napas tidak dirasakan sesak, tidak
dapat berupa disfagia, suara parau, pernah batuk darah atau muntah
rasa tidak nyaman di tenggorok, rasa darah. Suara berubah kurang jelas

26
sejak setahun yang lalu. Pasien tidak hipofaring, airway tampak sempit
pernah merokok atau minum (gambar 1). Oleh karena massa licin
minuman keras. Pasien pernah di hipofaring kanan dan menutup
menjalani operasi lipoma di leher sebagian airway maka diputuskan
kanan tahun 2005 dan 2009. Hasil untuk dilakukan biopsi melalui
pemeriksaan patologi anatomi (27 bedah laring mikroskopis (BLM).
Juli 2009) suatu Lipoma with myxoid Bedah laring mikroskopi
change. Pasien menderita sakit dilakukan tanggal 08 Desember 2010
diabetes mellitus sejak ± 5 th yang dengan sebelumnya dilakukan
lalu. Pemeriksaan fisik telinga trakeotomi dan dilanjutkan biopsi
tampak meatus akustikus eksterna tumor hipofaring. Hasil patologi
D/S dalam batas normal, membran anatomi (No T.6941/10) suatu
timpani D/S intak dengan reflek jaringan lemak, tidak tampak sel
cahaya +/+. Hidung dan tenggorok epitel skuamus, tidak tampak sel
dalam batas normal. Pada leher ganas. Selanjutnya dilakukan
kanan didapatkan sikatrik bekas pemeriksaan foto servikal AP/lateral,
operasi dan teraba pembesaran tampak soft tissue mass paratrakeal
kelenjar submandibula kanan. Hasil kanan yang mendesak trakea ke sisi
pemeriksaan laringoskopi serat optik lateral kiri setinggi vertebra servikal
ditemukan massa bulat licin pada 3-5 (gambar 2).

Gambar 1. Hasil pemeriksaan Laringoskopi Serat Optik

Gambar 2. Foto servikal AP/Lateral 27


Foto torak, jantung dan paru eksternal. Tanggal 13 Januari 2011
tidak tampak kelainan. CT scan pada palpasi didapatkan kelenjar
kepala leher dengan dan tanpa dilakukan operasi ekstirpasi lipoma
kontras tampak lesi kistik batas tegas hipofaring dengan pendekatan
di parafaring sisi kanan setinggi eksternal melalui insisi suprahioid
hipofaring dengan ukuran 3,3x 2,66 (gambar 4). Didapatkan tumor
x 6,09 cm yang tampak berhubungan konsistensi lunak, kekuningan, batas
dengan airway (gambar 3). tegas diliputi kapsul tipis di

Gambar 3. CT scan kepala leher irisan sagital dan koronal tampak lesi kistik
di parafaring sisi kanan setinggi hipofaring

Gambar 4. Insisi suprahioid dan ekstirpasi lipoma hipofaring

Ditegakkan diagnosis lipoma Hipofaring kanan dan diekstirpasi,


hipofaring. Diputuskan untuk submandibula kanan yang membesar
dilakukan ekstirpasi lipoma sehingga kelenjar tersebut ikut di
hipofaring melalui pendekatan angkat (gambar 5).

28
a b

Gambar 5. (a) massa (lipoma) yang dikeluarkan


(b) kelenjar submandibula yang membesar.

Hasil pemeriksaan patologi


anatomi pasca operasi (T. 259/11)
didapatkan jaringan terdiri atas sel-
sel lemak matur yang proliferatif,
diantaranya tampak jaringan ikat
fibrous dengan sedikit pembuluh
darah, tidak tampak tanda-tanda
keganasan dengan kesimpulan suatu
lipoma. Kelenjar sub mandibula
tanpa kelainan tertentu.
Evaluasi pasca operasi 25
Januari 2011 dengan laringoskopi
serat optik didapatkan hipofaring
datar (tidak tampak massa), gerak Gambar 6. Hasil pemeriksaan
korda vokalis baik dan airway lapang pasca operasi dengan
(gambar 6). Selanjutnya dilakukan laringoskopi serat optik
dekanulasi dan pasien tidak sesak
.
PEMBAHASAN
Lipoma merupakan suatu
displasia jaringan lemak dan
didapatkan peningkatan tipikal
jaringan lemak secara histologi yang
tidak terbatas.2 Prevalensi lipoma
hipofaring sangat jarang yaitu 0,5%-
0,6%.2,4,5 Tumor ini dapat mengenai
semua umur dengan usia tersering
pada dekade ke 5 dan ke 6, dapat
pula terjadi pada usia anak-anak.
2,4,6,7
Angka kejadian berdasar jenis
kelamin disebutkan dapat terjadi baik
laki-laki maupun perempuan dengan

29
prevalensi yang lebih tinggi pada ionisasi radiasi rendah serta densitas
laki-laki. 2,4,7 yang lebih rendah dari air. CT scan
Predileksi tumor ini di daerah dapat menggambarkan perluasan
bawah dari klavikula banyak terjadi tumor dengan akurasi 79%-90 %.
pada perempuan (80%) sedangkan Pemeriksaan dengan MRI memiliki
diatas klavikula banyak pada laki- kelebihan tidak terpaparnya pasien
laki(13%).6 Berdasarkan literatur dengan ionisasi radiasi dan kontras
yang telah disebutkan sesuai dengan iodin.2
kasus ini yaitu didapatkan pasien Pada kasus ini tumor tersebut
laki-laki dengan usia 67 tahun. di kategorikan sebagai lipoma pada
Gejala lipoma hipofaring regio oral dan maksilofasial.9
tidak spesifik dan tumbuh secara Berdasarkan histopatologi, lipoma
perlahan mulai dengan bulanan digambarkan sebagai sel adiposit
sampai tahunan.2,4 Gejala tersering matur yang dapat disertai dengan
yaitu disfagia, suara parau, fokus stroma miksoid, terbungkus
perubahan suara, rasa tidak nyaman jaringan ikat fibrosa tipis yang
di tenggorokan, rasa mengganjal, memisahkan sel adoposit matur
sensasi benda asing di tenggorok, menjadi lobulus-lobulus. Lipoma
batuk dan dapat disertai sumbatan merupakan tumor dengan
jalan napas, stridor dan sesak.2,6 Pada deferensiasi baik serta tanpa
kasus ini didapatkan keluhan rasa komponen yang bersifat invasif.2,10
mengganjal di tenggorok sejak 6 Dapat diketemukan pula perubahan
bulan disertai gangguan menelan sekunder jaringan seperti perdarahan,
berupa disfagia, terdapat perubahan nekrosis lemak, kalsifikasi serta
suara tetapi masih belum didapatkan pembentukan kista seperti pada
keluhan sesak maupun tanda komponen keganasan. 2
sumbatan jalan napas. Pembagian lipoma hipofaring
Lipoma hipofaring biasanya berdasar gambaran histologinya
tunggal tetapi dapat pula multipel dibagi menjadi miksolipoma dan
dengan ukuran antara 2-3 cm sampai fibrolipoma, spindle cell lipoma,
15-20 cm.4,8 Apabila tumor ini angiomiolipoma dan lipoma
multipel maka dikaitkan dengan pleomorfik.2,6 Lipoma harus
lipomatosis sistemik, dibedakan dengan liposarkoma
neurofibromatosis, sindrom Gardner, berdeferensiasi baik (well-
sindrom Launois-Bensaude, differentiated lipoma-like
adiposalgia (penyakit Madelung) dan liposarcoma). Histologi liposarkoma
penyakit Dercum. Pada adiposalgia didapatkan pleomorfisme, inti sel
dan penyakit Dercum disertai dengan atipia, hiperkromasi inti sel serta
gejala neurologi dan endokrin. 2 sifat infiltratif dari lipoblas.2,4,10,11
Beberapa pemeriksaan dapat Penyebab pasti lipoma masih
dilakukan untuk menegakkan belum diketahui. Beberapa teori
diagnosis lipoma hipofaring mengenai terjadinya lipoma yaitu
diantarnya adalah laringoskopi serat metaplasi sel otot, embriogenetik sel
optik, CT scan dan MRI. Pada lipoblas, peranan faktor familial dan
pemeriksaan CT scan tampak endokrin, trauma, infeksi atau
sebagai suatu lesi homogen, nilai kondisi iritasi kronik. Belum jelas

30
didapatkan adanya keterkaitan pemeriksaan didapatkan pula
penggunaan alkohol, merokok dan pembesaran kelenjar submandibula
paparan pekerjaan dengan bahan kanan sehingga pendekatan ini
kimia toksik.2 Pada kasus ini tidak memberikan akses yang lebih baik
didapatkan faktor resiko merokok, untuk mengevaluasi kelenjar
minum alkohol maupun paparan tersebut. Ekstirpasi lipoma
bahan kimia toksik. hipofaring harus menyeluruh untuk
Apabila terdapat satu atau menghindari rekurensi. Diperlukan
lebih rekurensi pasca eksisi harus di evaluasi pasca operasi dengan jangka
curigai adanya suatu keganasan. waktu yang cukup lama untuk
Kemungkinan perubahan ke arah deteksi rekurensi.13
keganasan merupakan kasus yang
jarang pada lipoma tunggal
meskipun telah banyak di gambarkan KESIMPULAN
terdapat hubungan antara lipomatosis Pada kasus dengan keluhan
multipel laringofaring dan gambaran rasa mengganjal di tenggorok,
histologi keganasan pada lipoma perubahan kualitas suara, sering
berulang. Tumor rekuren memiliki tersedak dan adanya ancaman
histologi sama dengan tumor asal sumbatan jalan napas atas, perlu
meskipun pernah dijumpai adanya pemeriksaan endoskopi untuk
perubahan histologi tumor rekuren mendeteksi penyebabnya. Diantara
yang mengalami dedeferensiasi berbagai penyebab, salah satu yang
menjadi liposarkoma.2,10 Rekurensi mungkin terjadi suatu tumor jinak
lipoma dapat mengindikasikan (lipoma) pada hipofaring sehingga
adanya sarkoma low grade.11 Oleh penegakan diagnosis dapat lebih
karena itu maka dilakukan evaluasi terarah dan tepat.lipoma hipofaring
pasca operasi pada kasus ini untuk yang besar sebaiknya dilakukan
mendeteksi adanya rekurensi lebih ekstirpasi melelui pendekatan
dini. eksternal. Pada kasus ini ekstirpasi
Penatalaksanaan dari lipoma dengan pendekatan insisi suprahioid
hipofaring harus dilakukan ekstirpasi untuk mencapai akses yang luas.
total.4,11 Teknik ekstirpasi
disesuaikan dengan klinis, letak dan
ukuran dari lipoma. Pendekatan
operasi yang digunakan dapat
melalui intra oral atau eksternal.
Operasi melalui intraoral dapat
dilakukan dengan endoskopi
menggunakan laser CO2.12
Pendekatan eksternal yang dapat
digunakan yaitu faringotomi lateral,
pendekatan submandibula dan sub
hioid faringotomi. Pada kasus ini
dilakukan ekstirpasi dengan
pendekatan eksternal melalui insisi
suprahioid. Oleh karena pada

31
DAFTAR PUSTAKA

1. Pernick N, Lucas D. Soft obstructive sleep apneu in a


Tissue Tumors Lipoma, 2009. pediatric patient: lipoma of the
Available from : hypopharynx. The Internet
http://www.pathologyoutlines.c journal of otorhinolaryngology
om/topic/softtissueadiposelipo 2003;2(1).
ma.html. Accessed Mei 08, 8. Tan KK, Abraham KA, Yeoh
20011. KH. Lipoma of hypopharynx.
2. De Vincentiis M, Greco A, Singapore Med J 1994;35:219-
Mascelli A, Soldo P, 21.
Zambertti. Lipoma of the 9. Veillette C, Pitcher JD. Soft
larynx : a case report. Acta tissue lipoma, 2010. Available
Otorhinolaryngologica Italica from: http://www.soft+tissue
2010;30:58-63. +lipoma.htm. Accessed Feb 10,
3. Fyfe B, Wittleman RC. 2011.
Hypopharyngeal lipoma as a 10. Weniq BM, Haffnes DK.
cause for suddent asphyxia Liposarcoma of the larynx and
death. Am J Forensic Med hypopharynx: a
Pathol 1991, Mar;12(1):82-4. clinicopathologic study of
4. Thompson LDR, Smith JCF, eight new cases and a review
Bernes L. Benign soft tissue of the literature. Laryngoscope
tumor. In : barnes L, Everson 1995;105:747-56.
JW, Reichart P, Sidransky D. 11. Ashtiani MTK, Yazdani N,
World organization Saeedi M, Amali A. Large
clasification of tumour. lipoma of the laryng: a case
Pathology and genetic head report. Acta Medica Iranica
and neck tumours. Lyon: IARC 2010;48(5):353-6.
press, 2004. 12. Mattiola LC, de Sousa CIG,
5. Gao Z, Zhang Y, Zhang L. The Machado RB, Bubler RB, de
clinical and pathological Brito AJP, Da Costa GP.
feature of the hypopharyngeal Laryngeal lipoma-a case
lipomas. Zhongguo Yi Xuexue report. Intl Arch
Bao 1997, Feb;19(1):78-80. Otorhinolaringol Saopaolo
6. Weniq BM. Lipoma of the 2008;12(1):133-6.
larynx and hypopharynx: a 13. Luna-Ortiz K, Campos-Ramos
review of the literature with the E, Carmona-Luna T,
addition of the three new cases. Betancourt AM, Carballo TF.
J Laringol Otol 1995, Laser resection of liposarcoma
Apr;109(4):353-7. of the hypopharynx. Med Oral
7. Shah AR, Baretto RL, Gerber Patol Oral Cir Bucal 2009,
ME. Unusual cause of May;14(5):252-6.

32

Anda mungkin juga menyukai