BIDANG KEGIATAN :
PKM GAGASAN TERTULIS
Diusulkan oleh:
Septiani Susandi 1654201065 Angkatan 2016
Silva Oksarinda 1554201054 Angkatan 2015
Devinda Desi Indra Murti 1654201032 Angkatan 2016
i
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL i
HALAMAN PENGESAHAN ii
DAFTAR ISI iii
RINGKASAN iv
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Tujuan 2
1.3 Manfaat 2
BAB 2. GAGASAN
a. Kondisi Kekinian 3
b. Solusi yang pernah ditawarkan 3
c. Kehandalan gagasan 4
d. Pihak-pihak yang terlibat 5
e. Langkah-langkah strategis 6
BAB 3. KESIMPULAN 7
DAFTAR PUSTAKA 9
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota Dan Dosen Pendamping 10
Lampiran 2. Susunan Organisasi Tim Kegiatan 17
Lampiran 3. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana 18
iii
1
I. PENDAHULUAN
dengan negara lain.Oleh karena itu, kita seharusnya dapat meningkatkan sumber
daya manusia Indonesia yang tidak kalah bersaing dengan sumber daya manusia
di negara-negara lain dengan merubah mindset setiap individunya untuk berfikir
kritis dalam menghadapi suatu hal dan memiliki jiwa yang berkarakter.
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
1. Bagi siswa, dapat menjadi individu yang berfikir kritis untuk melawan era
globalisasi ini.
2. Bagi pemerintah, dapat menciptakan SDM yang unggul.
3. Bagi guru, profesinya lebih dihargai oleh masyarakat terutama muridnya.
3
II. GAGASAN
a. Kondisi Kekinian
Penyebab yang lain juga terdapat pada pencapaian nilai setiap individu, di
Indonesia setiap individu yang mendapat nilai terbaik maka dialah yang dianggap
pintar, dan yang mendapat nilai buruk dialah yang bodoh, sehingga setiap
individu hanya memikirkan bagaimana caranya untuk mendapat nilai yang baik.
Ketika setiap individu ada yang mendapatkan nilai buruk maka disinilah akan
muncul bibit-bibit karakter yang kearah ketidak jujuran, rasa tidak percaya diri,
dan merasa tersaingi. Selain itu cara pembelajaran yang dilakukan di Indonesia
lebih kepada guru mengajarkan muridnya untuk menghafal, contohnya saja pada
saat ujian, soal-soal yang diberikan pada saat ujian itu lebih mengarahkan siswa
untuk harus menghafal agar dapat menjawab semua pertanyaan yang diberikan,
sehingga ketika siswa menghafalkan teori yang yang diajarkan hanya untuk ujian
saja, maka otomatis setelah ujain, semua yang telah dihafalnya akan hilang jika
tidak diulang-ulang lagi. Hal inilah yang membuat anak-anak di Indonesia miskin
akan ilmu. Kemudian dilihat dari segi sekolah, setiap sekolah di Indonesia sibuk
untuk menaikkan akreditas dari sekolahannya tersebut, sehingga setiap sekolah
mau meluluskan semua siswanya yang mungkin tidak layak untuk diluluskan agar
akreditas dari sekolahan tersebut meningkat.
sampai tahap modifikasi. Selain itu, beban kurikulum yang berat menyebabkan
anak-anak kehilangan kreativitasnya karena hanya dibebani dengan mata
pelajaran yang terkonsep dan berpola baku secara permanen. Artinya, apa yang di
dapat di sekolah, itulah yang ada pada dirinya, tanpa kecuali Pendidikan Karakter
merupakan proses pemberian tuntunan peserta/anak didik agar menjadi manusia
seutuhnya yang berkarakter dalam dimensi hati, pikir, raga, serta rasa dan karsa.
Peserta didik diharapkan memiliki karakter yang baik meliputi kejujuran,
tanggung jawab, cerdas, bersih dan sehat, peduli, dan kreatif.
c. Kehandalan Gagasan
Pendidikan Indonesia harus mementingkan 2 aspek penting dalam
pendidikan, yaitu akses dan kualitas. Keduanya adalah hal yang penting dan tidak
dapat dipisahkan ketika ingin mencapai kualitas pendidikan yang baik. Dengan
menghargai anak-anak bermain bebas dan melakukan hal-hal lain dari pada hanya
5
duduk di kelas. Ini pada awal-awal tingkat sekolah, secara umum kalau sudah
sekolah, waktunya tidak terlalu lama. Sekolah harus memperhatikan kualitas
pengajaran, bukan panjangnya jam belajar. Ada keseimbangan yang bagus adanya
PR dan kegiatan anak muda dan pendidikan menengah atas, untuk menghasilkan
tekanan dan stres yang lebih sedikit dan lebih kuat motivasi dan pengembangan
belajarnya. Pendidikan karakter sangat penting bagi usia anak-anak
pengembangan kepribadian siswa, bukan skill, bukan belajar konten kurikulum
yang spesifik, belajar mengetahui dunia, belajar mengenal perbedaan mata
pelajaran, juga kehidupan sosial, kesempatan untuk memenuhi kebutuhan dirinya
sendiri.Salah satu yang penting di pendidikan 9 tahun, nilai utamanya adalah
kesetaraan dan membawa semua siswa ke dalam level yang sama. Tentu ada
beberapa siswa pintar yang bisa melangkah lebih jauh. Semua mengerti bahwa
guru adalah profesi paling penting karena harus mendidik generasi muda, sangat
penting di masyarakat, profesi yang sangat populer di kalangan anak muda,
karena guru sangat bekerja keras mempersiapkan materi ajar untuk proses belajar
mengajar yang mereka lakukan di kelas, dan berpikir sangat hati-hati bila ada
murid yang membutuhkan intervensi dan motivasi belajar. Jadi profesi ini adalah
profesi yang mengutamakan kepakaran. Kredibilitas dan mutu tenaga pengajar
yang tinggi memungkinkan pemerintah menyerahkan tanggung jawab membentuk
kurikulum dan evaluasi pembelajaran langsung kepada murid. Hanya terdapat
garis pedoman nasional longgar yang harus diikuti. Pemerintah meyakini bahwa
guru adalah orang yang paling mengerti kurikulum dan cara penilaian terbaik
yang paling sesuai dengan siswa-siswa mereka. Sehingga Ujian nasional pun tidak
diperlukan. Diversitas siswa seperti keberagaman tingkatan sosial atau latar
belakang kultur biasanya jadi tantangan sendiri dalam menyeleraskan mutu
pendidikan. Jadi dengan caranya sendiri-sendiri, siswa-siswa yang berbeda ini
bisa mengembangkan potensinya secara maksimal.
bangku pendidikan karena selain guru, orang tua harus ikut handil dalam
kegiatan pendidikan.
e. Langkah-langkah stragis
1. Tahap persiapan
2. Tahap pemeriksaan
Pada tahap ini Kurikulum yang disusun harus diperiksa terlebih dahulu
oleh pihak yang berwenang, apa sudah layak untuk diimplementasikan
atau belum
3. Tahap sosialisasi
Pada tahap ini sosialisasi diberikan kepada pihak sekolah dan tenaga
pengajar, agar diberitahukan lagi kepada pihak siswa dan orang tua.
4. Tahap pelaksanaan
Siswa sebagai pelaku utama harus menjalankan ini sesuai bakat dan minat
mereka. Peran guru adalah sebagai pengarah mereka.
5. Tahap evaluasi
Tahap ini berupa penilaian dan pelaksanaan program ini dan kemajuan
yang diperoleh baik siswa secara akademis dan non akademis. Kesesuaian
antara hasil dengan tujuan menjadi fokus utama dalam tahap ini.
7
III. KESIMPULAN
Selain perubahan kurikulum, perlu ditambah lagi cara ujian dan pemberian
soal yang tepat bagi setiap murid. Dalam pemberian soal harus mengarah kepada
konsep dari teori bukan pada arah menghafal, sehingga dengan tahunya murid
mengenai konsep dari teorinya, murid akan lebih nyaman dalam proses belajar.
Kemudian dalam cara ujian jika saat ini biasanya ujian itu harus close book dan
diberikan waktu hanya 1-1,5 jam saja, maka pemerintah perlu merubah nya
dengan cara open book dan diberikan waktu 3-4 jam. Dengan cara ini dapat
membuat murid berfikir kritis dalam menghadapi suatu masalah atau soal.
Selanjutnya ujian akhir merupakan momok bagi setiap murid, karena selama 3
tahun atau 6 tahun murid belajar di sekolah, ujian akhir inilah yang menentukan
8
lulus atau tidaknya murid dari sekolah tersebut. Hal ini juga salah satu
permasalahan yang ada di Indonesia, yang membuat setiap murid memiliki
mindset bahwa belajar itu hanya pada saat ada ujian saja. Ini juga yang harus
dipikirkan oleh pemerintah yaitu penentuan lulus tidak lulusnya setiap murid
tidaklah lagi melihat dari nilai yang diperoleh murid pada saat ujian akhir. Tetapi
dilihat dari aspek-aspek seperti penilaian tugas sekolah, kelakuan baik, dan
berbagai aspek lain menurut kebijaksanaan guru. Disini gurulah yang punya andil
terhadap muridnya, guru yang mengerti tentang muridnya, dengan begini profesi
guru lebih dihargai oleh setiap muridnya.
9
Tesha Putri. 2018 Ada apa dengan pendidikan di Indonesia. Diunduh pada 01
November 2018, https://student.cnnindonesia.com/edukasi/20180103112420-445-
266335/ada-apa-dengan-pendidikan-di-indonesia/
Marlen Sirait. 2013. Upaya untuk Meningkatkan Mutu Pendidikan. Diunduh pada
01 November 2018,
https://www.kompasiana.com/marlensirait/55293556f17e61cc4a8b45aa/upaya-
untuk-meningkatkan-mutu-pendidikan-peningkatan-mutu-belajar
10
11
12
13
B. Riwayat Pendidikan
Gelar Akademik S1 S 2
C.2. Penelitian
No. Judul Penelitian Penyandang Dana Tahun
IbCSR ; Pemberdayaan
1 Masyarakat sekitar perusahaan DP2M DIKTI 2017
PT.IIS.
IbCSR ; Pemberdayaan
2 Masyarakat sekitar perusahaan DP2M DIKTI 2016
PT.IIS.
Alokasi
Program Bidang
No Nama/NIM Waktu Uraian Tugas
Studi Ilmu
(Jam/Minggu)
Persiapan bahan,
Septiani/16
1 Agribisnis Pertanian 12/1 pembuatan, dan
54201065
publikasi
Persiapan bahan,
Silva/15542
2 Agribisnis Pertanian 10/1 pembuatan, dan
01054
publikasi
Persiapan bahan,
Devinda/16
3 Agribisnis pertanian 10/1 pembuatan, dan
54201032
publikasi
17