Belum 4 spasi
yang melebihi biomassa tanah. Tanah juga memegang peranan penting pada
merupakan salah satu elemen penting dalam sumber daya alam. Tanah
menyediakan nutrien dan terlibat dalam siklus ekosistem (biologis, siklus air,
siklus biologis karbon dan zat lain seperti nitrogen, oksigen, fosfor, sulfur dll).
Tanah erat kaitannya dengan kondisi alam seperti iklim, relief, vegetasi, batuan,
air tanah, usia serta aktivitas manusia seperti kegiatan industri. Kualitas tanah
Menurut Sinaga, et al. (2014), sifat fisik tanah terdiri dari struktur dan
tiga fraksi tanah yaitu pasir, debu dan liat. Tanah yang memiliki fraksi debu lebih
tinggi memiliki kemampuan menahan air yang lebih besar pula. Hal tersebut
dikarenakan tanah berdebu memiliki pori-pori yang besar dan daya resap yang
cepat. Menurut McSherry dan Ritchie (2013), jenis tanah dapat ditentukan
permukaan ke dalam tanah. Proses ini meliputi resapan air tanah, ketersediaan
air dalam tanah dan transportasi zat terlarut. Infiltrasi dikendalikan oleh beberapa
faktor yaitu tekstur dan struktur tanah. Tekstur dan struktur tanah berkaitan
dengan ruang pori tanah yang dapat meningkatkan kemampuan tanah dalam
menahan air. Menurut Fatimah dan Sari (2015), jenis tanah yang baik digunakan
dalam melakukan budidaya ikan yaitu tanah liat atau lempung berpasir,
berlumpur, serta termasuk dalam jenis tanah yang subur. Menurut Khairuman
dan Amri (2012), budidaya ikan yang menggunakan kolam tanah dapat
membantu proses dekomposisi sisa pakan dan metabolisme ikan secara alami. Commented [T2]: Spasi dengan paragraph di bawahnya
kebanyakan
dengan sifat fisik, kimia, dan biologi. Tanah merupakan kumpulan dari benda
alam di permukaan bumi yang telash tersusun dalam horizon-horizon, terdiri atas
campuran bahan mineral dan bahan organik. Sifat fisika tanah mempelajari
menahan air. Tanah yang cocok digunakan untuk kolam budidaya ikan yaitu
Maksud dan Tujuan praktikum Ilmu Tanah MSP adalah sebagai berikut :
a. Maksud
- Untuk mengetahui cara memperoleh data karakteristik tanah yang tidak dapat
- Untuk mengetahui cara menghitung bobot jenis, bobot isi dan ruang pori
tanah.
basah.
b. Tujuan
- Untuk mengetahui nilai bobot jenis, bobot isi dan ruang pori tanah.
- Untuk mengetahui nilai perbandingan pasir, debu dan liat serta menetapkan
tekstur tanahnya.
Brawijaya. Praktikum Lapang Ilmu Tanah MSP dilaksanakan pada hari Sabtu-
Minggu, 6-7 Oktober 2018 di Unit Pelaksana Teknis Perikanan Air Tawar,
Sumberpasir, Malang.
2. TINJAUAN PUSTAKA Commented [T3]: 4 spasi
2.1 Tanah
Materi pembahasan pada bab ini yaitu definisi dari tanah, tanah merupakan
lapisan yang mengandung mineral atau bahan organik yang terpengaruhi oleh
sifat fisika, kimia atau biologis. Materi ini juga membahas masalah proses
yang berasal dari bebatuan yang telah mengalami serangkaian pelapukan alam.
bahan induk, topografi dan umur tanah. Menurut Widyawati (2013), tanah
merupakan habitat bagi berbagai jenis vegetasi serta organisme di dalam tanah.
tanah dipengaruhi oleh vegetasi yang berada di atasnya karena vegetasi dan
Menurut Lal (2016), tanah merupakan komponen atau entitas yang penuh
dengan kehidupan. Tanah yang berguna untuk tempat mendaur ulang bahan
menghindari iklim yang ekstrim, menyimpan plasma nutfah dan sebagai tempat
atau bahan organik yang dipengaruhi oleh sifat fisika, kimia atau biologis. Tanah
juga dikatakan sebagai permukaan yang dapat menahan cairan, gas dan biota
fleksibilitas.
Tanah adalah kumpulan dari campuran bahan mineral dan bahan organik
yang menyelimuti permukaan bumi terdiri atas mineral dan bahan organik. Tanah
berasal dari batuan ysng lapuk akibat proses alam. Tanah mineral terbentuk dari
Menurut Suharjo, et al. (2017), terbentuknya tanah melalui lima tahap, yaitu
tahap awal (initial stage), tahap muda (juvenile stage), tingkat remaja (virile
stage), tingkat tengah tua (senile stage) dan tingkat tua (final stage). Proses
(1983), proses pembentukan tanah merupakan perubahan dari bahan induk yang
lebih kecil tanpa disertai perubahan susunan kimia dan menjadi awal dari proses
pembentukan lapisan tanah. Pelapukan pada tanah terdiri dari tiga jenis yaitu
cepat dibandingkan daerah beriklim dingin karena dipengaruhi oleh kondisi suhu
dan kelembaban yang tinggi. Pembentukan tanah dimulai dari adanya batuan
dan mineral yang mengalami pelapukan yang akan membentuk bahan induk.
Bahan induk yang sudah terbentuk, akan mengalami proses pedogenik untuk
membentuk profil tanah. Menurut Noor (2014), proses fisika, kimia, biologi dan
transformasi dan translokasi material penyusun tanah yang dapat diamati pada
melalui lima tahap yaitu mulai tahap awal hingga tahap tingkat tua.
berdasarkan zona iklim. Tanah mollisols berada pada daerah yang memiliki zona
beriklim dingin. Tanah ini tersebar di wilayah timur Laut China. Tanah inseptisols
berada pada zona beriklim sedang yang terdistribusikan di daerah Korea Selatan.
Tanah ultisols merupakan jenis yang paling banyak dijumpai terutama di wilayah
Asia Tenggara. Tanah ini berada pada zona iklim subtropis tengah. Menurut
Mathieu, et al. (2015), jenis-jenis pada tanah sangat dipengaruhi oleh faktor usia
kalsium yang dapat ditukar. Podzols karbon yang relatif muda pada kedalaman
tertentu dapat dikaitkan pada kedua tingkat partikel tanah liat dan proses
pencucian karbon. Alasan kedua untuk ketergantungan usia karbon pada jenis
beberapa jenis, antara lain tanah andosols, tanah latosol, dan tanah regosol.
Tanah andosol merupakan tanah yang berada di dataran tinggi. Tanah ini
dan berstruktur remah. Tanah latosol biasanya memiliki warna merah kecoklatan.
Tanah latosol memiliki tekstur liat dan berstruktur remah. Tanah regosol
berwarna cokelat keabuan dan memiliki tekstur pasir sampai lempung berdebu.
Tanah regosol tidak bersifat asam maupun basa (netral). Menurut Rukmana
(2003), jenis tanah yang banyak ditemukan di Indonesia yaitu tanah aluvial,
latosol, andosol, regosol dan grumosol. Tanah aluvial memiliki ciri-ciri berwarna
abu-abu sampai kecokelatan, bertekstur liat atau berpasir dan memiliki struktur
pejal. Tanah aluvial dapat ditemukan di dataran rendah. Tanah latosol berwarna
Tanah andosol memiliki warna hitam kelabu dan bertekstur debu serta memiliki
struktur tanah remah. Tanah andosol dapat ditemukan di daerah dataran tinggi.
Tanah regosol berwarna abu-abu kecokelatan, teksturnya berpasir dan ada yang
bertekstur lempung serta berstruktur lepas. Tanah grumosol memiliki warna abu-
abu kehitaman dan bertekstur lempung berliat sampai liat. Commented [T4]: Kurangi spasinya. Spasi antar paragraph
2.
digolongkan menjadi tanah andosols, tanah latosol, dan tanah regosol. Jenis-
jenis tanah juga bisa digolongkan berdasakan zona iklim. Jenis tanah mollisols
merupakan jenis tanah yang berada pada zona dingin. Jenis tanah inseptisols
merupakan jenis tanah yang berada pada zona sedang. Jenis tanah ultisols
merupakan jenis tanah yang berada pada iklim subtropis dan sering dijumpai di
Asia Tenggara.
2.2 Pengambilan Contoh Tanah
Pengambilan contoh tanah pada bab ini akan membahas tentang definisi
didefinisikan sebagai volume dari massa tanah yang diambil pada suatu lokasi.
lapangan sebelum melakukan penelitian. Ada dua teknik dasar yang dapat
contoh tanah secara tidak utuh. Menurut Mantzos, et al. (2015), pengambilan
contoh tanah adalah suatu cara yang digunakan untuk mengambil bagian dari
tanah yang mewakili suatu lokasi. Pengambilan contoh tanah dapat dibagi
menjadi tiga bagian yang sama secara longitudinal. Pengambilan sampel tanah
merupakan cara untuk mendapatkan tanah yang mewakili jenis tanah pada suatu
sampling, atau probability sampling. Sampling serampangan, judgement Commented [T5]: Kata asing di italc
pemilihan titik sampel dapat dihitung untuk setiap desain. Menurut Sagita, et al.
(2014), pengambilan contoh tanah juga dapat dilakukan untuk menentukan
teknik dasar yaitu pengambilan tanah secara utuh dan pengambilan tanah secara
tidak utuh. Pengambilan contoh tanah digunakan untuk mengambil tanah dan
menentukan jenis suatu tanah yang mewakili pada daerah tersebut. Pengambilan
contoh tanah bisa dilakukan dengan cara pembagian menjadi 3 bagian secara
longitudinal. Pengambilan contoh tanah bisa dilakukan pada kedalaman 0-20 cm.
Pengambilan contoh tanah juga bisa dilakukan untuk menentukan tekstur suatu
contoh tanah dapat ditentukan dengan melihat sifat fisika dan kimia dari suatu
pengambilan antara lain contoh tanah tidak terusik, contoh tanah dalam keadaan
agregat tidak terusik dan contoh tanah terusik. Contoh tanah tidak terusik
menetapkan berat isi atau bulk density. Contoh tanah dalam keadaan agregat tak
tetapan Atterberg, kenaikan kapiler, sudut singgung, kadar lengas kritik, indeks
patahan, konduktivitas hidroulik tak jenuh, luas permukaan dan erodibilitas tanah.
dikelompokkan menjadi dua jenis pengambilan antara lain contoh tanah yang
tidak terganggu dan contoh tanah yang terganggu. Contoh tanah yang tidak
terganggu memiliki kondisi tanah yang sesuai dengan kondisi tanah pada kondisi
asalnya. Contoh tanah yang terganggu merupakan contoh tanah yang diambil
sekali tipe tanah yang dapat ditemukan di daerah tropis. Tanah di daerah tropis
dapat dibedakan menjadi dua macam tanah yaitu tanah yang didominasi oleh
kaolinit dan oksida (tanah liat). Ada beberapa tanah pada daerah tropis yang
metode secara acak. Maksud dari metode secara acak ini yaitu pada suatu lokasi
penelitian diambil sampel tanah tidak hanya dari satu titik melainkan beberapa
titik. Tujuannya agar pengambilan sampel tanah ini dapat mewakili keseluruhan
yaitu contoh tanah tidak terusik, contoh tanah dalam keadaan agregat tidak
terusik dan contoh tanah terusik. Contoh tanah tidak terusik yaitu tanah yang bisa
digunakan untuk menetapkan berat isi atau bulk density suatu tanah. Contoh
tanah dalam keadaan agregat tak terusik yaitu tanah yang digunakan untuk
menentukan ukuran dan derajat kemantapan agregat suatu tanah. Contoh tanah
Pengambilan contoh tanah ini bertujuan untuk melihat kandungan yang terdapat
pengamatan merupakan langkah ke dua yang dapat mewakili berbagai titik yang
baik zona run–on dan zona run-off yang dipilih secara sistematik hingga
pengambilan contoh tanah. Menurut Ilek dan Kucza (2014), metode yang tepat
lapang pada umumnya akan memakan waktu yang lama dan akan mengeluarkan
biaya yang besar. Hal tersebut dapat disebabkan oleh beratnya medan di lapang
sampel antara lain perubahan iklim dan pertumbuhan tanaman di sekitar area
pengambilan sampel. Menurut Valle dan Carrasco (2017), hal–hal yang perlu
sifat–sifat yang dimiliki tanah. Sifat–sifat tanah ini dapat dipengaruhi oleh
perubahan musim yang bersifat biologis. Efek dari perubahan musim yaitu
munculnya perubahan pada sifat fisika dan kimia tanah, sehingga perubahan
musim dapat dijadikan sebagai salah satu indikator kualitas tanah. Sifat fisik dan
kimia yang paling umum digunakan dalam menilai kualitas tanah adalah bulk
density, kerapatan partikel, total porositas, makropososit, total air yang tersedia,
jenuh atau tidaknya konduktivitas hidrolik, tekstur tanah, pH, total N, dan total C. Commented [T6]: Antar paragraph 2 spasi.
mengambil irisan tipis suatu tanah. Proses pengambilan contoh tanah biasanya
membutuhkan waktu yang cukup lama. Pengambilan contoh tanah biasanya juga
dilakukan dengan cara berulang kali di tempat yang berbeda. Commented [T7]: Kurangi spasinya. Spasi ke sub bab baru,
3 spasi
Tekstur tanah adalah perbandingan antara fraksi pasir, debu dan liat yang
partikel penyusun tanah yang dinyatakan dalam persen. Tekstur tanah terbagi
atas fraksi pasir, debu dan liat. Tekstur tanah dibagi menjadi beberapa golongan,
yaitu tanah bertekstur kasar atau tanah berpasir, tanah bertekstur halus atau
tanah liat dan tanah bertekstur sedang atau tanah berlempung. Menurut Paul
(2015), pembagian tiga jenis tanah, tanah liat, debu dan pasir bisa disebut
sebagai tekstur tanah. Ketiga jenis tanah ini bisa dibedakan dengan melihat dan
menganalisa teksturnya. Mineral besar umumnya seperti batu, pasir dan kerikil
ditemui pada bagian-bagian tanah. Ukuran tekstur ini bervariasi mulai dari yang
berdiameter 2 mm sampai yang terkecil berdiameter 0,002 mm. Permukaan
mineral tanah mengalami akumulasi pada biomassa yang mati dan hidup pada
Menurut Sinaga, et al. (2014), tekstur tanah merupakan salah satu sifat
laboratorium. Tekstur tanah yang memiliki luas permukaan yang besar mampu
menahan air serta dapat menyediakan unsur hara yang lebih besar pula.
Menurut Wu, et al. (2013), tekstur tanah merupakan partikel tanah yang terbagi
menjadi tiga jenis yaitu tanah liat, pasir dan debu. Ketiga jenis tanah ini bisa
tanah.
terdapat campuran fraksi liat, debu, dan pasir dengan kadar yang berbeda.
Tekstur tanah bisa digolongkan menjadi tiga yaitu tanah bertekstur kasar, tanah
bertekstur sedang dan tanah bertekstur halus. Tekstur tanah bersifat sensitif
organiknya.
umum macam-macam tanah dapat diklasifikasikan menjadi tiga jenis tanah, yang
meliputi pasir, debu dan tanah liat. Debu merupakan jenis tanah yang memiliki
tekstur tanah yang paling halus. Tanah liat memiliki tekstur yang lebih kasar dari
pada debu, sedangkan pasir merupakan jenis tanah yang memiliki tekstur paling
kasar. Menurut Hillel (1980), berbagai macam bentuk tanah dapat dikelompokkan
dengan melihat kelas tekstur tanah. Tekstur tanah dapat dilihat melalui sifat fisik
Menurut Neshat, et al. (2014), tekstur pada tanah dibagi menjadi tiga jenis
berdasarkan zonanya. Jenis-jenis dari tekstur tanah yaitu, pasir, debu dan liat.
kerikil, batu kecil dan lumpur. Menurut Rowell (1994), secara umum penentuan
Tekstur tanah yang halus dipengaruhi oleh adanya bahan organik yang tinggi
pada tanah. Tekstur tanah dapat ditentukan secara subjektif dengan metode
Pada dasarnya tekstur tanah terdiri atas liat, pasir, dan debu. Tekstur ini
akan membentuk jenis fraksi baru seperti liat berpasir, lempung berlumpur, pasir
berlempung dan lain-lain tergantung pada jumlah proporsi pada fraksi dasar.
macam bentuk tanah bisa dikelompokkan dengan melihat suaatu kelas tekstural
tanah. Tekstural tanah bisa dilihat dari sifat fisik suatu tanah. Commented [T8]: Jadikan 1 kalimat. Trus tambah 1-2
kalimat baru lagi
Menurut Kirk, et al. (2013), tekstur tanah pada dasarnya dipengaruhi oleh
kelembapan lingkungan dan didasari dari proses biofisika. Tekstur tanah juga
dipengaruhi oleh evaporasi, presipitasi dan penyaluran air seperti irigasi. Menurut
Fischer, et al. (2014), tekstur tanah juga dapat dipengaruhi oleh faktor organisme.
Aktivitas cacing tanah dapat mempengaruhi kesuburan tanah dan tekstur pada
yang tinggi pada tanah dapat mempengaruhi tekstur tanah itu sendiri.
oleh OMC (Organic Matter Content) atau kandungan bahan organik dalam tanah
dan konsentrasi nutrien yang berada di dalam tanah. Tanah mengandung bahan
organik yang kaya akan nutrien seperti halnya tanah merah dan tanah hitam.
kondisi tanah tidak baik dan tidak stabil. Menurut Schaetzl dan Michael (2005),
salah satu faktor yang mempengaruhi tekstur tanah ialah faktor biotik, salah
satunya adalah vegetasi yang berada di permukaan tanah. Faktor lain yang
berbeda-beda akan menyebabkan aliran air pada tanah berbeda juga sehingga
tanah antara lain dipengaruhi oleh komposisi, mineral, bahan organik dalam
kandungan tanah. Faktor lainnya yaitu terdapat pula iklim, topografi, bahan induk
Menurut Franz, et al. (2013), fungsi dari penentuan tekstur tanah yaitu agar
dapat membedakan tekstur dan kelembaban pada tanah. Tekstur pada tanah
memiliki banyak variasi yang membedakan antara tanah yang satu dengan tanah
yang lainnya. Penentuan tekstur tanah juga berfungsi untuk membedakan jenis
tanah secara akurat. Menurut Harahap, et al. (2014), penentuan tekstur tanah
tanah. Tekstur tanah berguna untuk menentukan cara pengolahan tanah pada
suatu lahan.
Menurut Beretta, et al. (2014), fungsi dari penentuan tekstur tanah untuk
membedakan debu, liat dan pasir. Penentuan tekstur tanah ini ditentukan secara
tanah berfungsi untuk membedakan tekstur tanah pada sampel tanah yang
tingkat kesuburan tanah yang berkaitan dengan kemampuan menyerap air dan
menahan erosi. Fungsi penentuan tekstur tanah yaitu agar bisa membedakan
tekstur dan kelembapan pada tanah. Dengan mengetahui tekstur tanah maka
akan mengetahui juga bagaimana cara pengolahan tanah dan hasil panen yang
ini digunakan untuk menentukan apakah jenis tanah ini liat, pasir, atau debu.
Tekstur tanah bisa berfungsi untuk mengetahui kandungan bahan induk dalam
tanah. Tanah juga dapat menjadi indikator penentuan lokasi tambak. Pemilihan
lokasi yang tepat, ikan yang dibudidayakan akan tumbuh dan berkembang
dengan baik.
ruang partikel-partikel tanah yang bergabung antara satu dengan yang lain.
Materi struktur tanah juga menjelaskan macam-macam struktur tanah, faktor
atas partikel-partikel tanah seperti pasir, debu, dan liat. Struktur pada tanah
saling berkaitan antara agregat tanah dan kemantapan agregat tanah. Bahan
organik pada kemantapan agregat tanah berfungsi sebagai bahan perekat antar
partikel tanah secara alami. Sifat-sifat alami tanah ini meliputi daya tahan
bentuk, ukuran, tingkat perkembangan agregasi dari tanah primer menjadi unit
secara alami atau buatan. Pengaturan tata ruang unit-unit ini termasuk deskripsi
void (pori-pori dan celah) antara dan di dalam agregat. Menurut Sunarko (2014),
struktur tanah merupakan susunan partikel tanah yang terdiri dari butir-butir
tanah yang membentuk agregat. Komponen agregrat ini biasanya terdiri dari
fraksi liat, debu, dan pasir. Struktur tanah ini dapat menggambarkan tentang
struktur tanah juga dapat dilakukan dengan melihat warna pada tanah. Warna
tanah yang semakin gelap maka semakin tinggi bahan organik yang terkandung
di dalamnya.
Struktur tanah merupakan bentuk dari suatu tanah yang mencakup ukuran,
terdiri dari fraksi liat, debu, dan pasir. Tanah pasir memiliki ukuran yang kecil
berbentuk butiran-butiran gula. Partikel-partikel di tanah pasir memiliki ikatan
yang kuat. Struktur tanah ini bisa menggambarkan kualitas baik buruknya suatu
tanah.
macam. Secara umum struktur pada tanah dapat dibagi menjadi empat macam
yaitu struktur butir, struktur gumpal, gumpal bersudut, dan pejal. Menurut Matziris,
et al. (2016), struktur tanah dapat menjadi salah satu indikator untuk kualitas
tanah. Tanah tebagi atas berbagai macam bentuk atau ukuran yang sering kita
sebut sebagai struktur tanah. Macam–macam struktur pada tanah antara lain,
glanular (butiran) kasar, glanular (butiran) sangat halus, granular (butiran) halus,
glanular (butiran) sedang, platy (lempeng) kasar, platy (lempeng) halus, platy
melihat ujung bongkahan tanah antara lain, angular (menyudut) kasar, angular
macam partikel tanah. Pola dari pengulangan agregat dengan bentuk, ukuran,
orientasi, dan bentuk yang sama dalam setiap morfologi horizon akan
membentuk suatu struktur pada tanah. Agregat yang dapat dilihat dengan jelas
maka bentuk ini disebut gumpalan (peds) dan secara sederhana struktur tanah
dan prisma (prismatic). Menurut Fiantis (2017), tanah dapat mempunyai struktur
jika terbentuk secara alami namun ada beberapa tanah yang tidak mempunyai
struktur tanah. Tanah yang tidak mempunyai struktur biasanya terdiri atas butiran
tunggal ataupun berbentuk pejal. Struktur tanah dapat dilihat berdasarkan faktor
sruktur tanah terdiri dari lempeng (platy), prismatik, tiang (columnar), gumpal
remah (crumb).
Struktur tanah tersusun atas berbagai macam partikel suatu tanah. Struktur
tanah terdiri atas struktur padat/gumpal, remah/gembur, dan struktur butir. Tanah
ada yang mempunyai struktur dan ada juga yang tidak mempunyai struktur.
Beberapa tanah yang tidak mempunyai struktur hanya terdiri atas butiran tunggal
ataupun berbentuk pejal. Struktur tanah bisa digunakan sebagai indikator kualitas
tanah.
kualitas tanah. Bahan organik dianggap sebagai unsur atau elemen penting
merupakan cerminan karakteristik atau sifat fisik dari suatu tanah. Struktur tanah
yang baik adalah tanah yang memiliki kandungan bahan organik yang tinggi.
Bahan organik yang tinggi dapat menghasilkan humus yang tebal. Humus
tersebut nantinya akan menghasilkan sifat fisik tanah yang baik. Sifat fisik tanah
yang baik yaitu mempunyai kemampuan menghisap air sampai beberapa kali
berat keringnya dan juga mempunyai porositas yang tinggi. Bahan organik
tekstur tanah.
perubahan karakteristik fisik tanah dan pembentukan struktur tanah dalam waktu
yang relatif singkat. Pola perubahan dan kondisi tanah di setiap fase bergantung
pengamatan yang telah dilakukan dapat menciptakan struktur tanah yang stabil.
Faktor tersebut berkaitan dengan kualitas bahan organik tanah yang ditentukan
perubahan dalam sistem makropori pada tanah dapat menjadi faktor yang
berlaku untuk sifat fisik tanah, infiltrasi dan penurunan konduktivitas hidrolik, dan
limpasan sedimen selama irigasi (run-off) dan selama curah hujan. Kerusakan
Kerusakan tersebut disebabkan oleh paparan limbah dan erosi pada tanah.
signifikan setelah aplikasi hujan, limpasan atau air limbah dapat mempengaruhi
bahan organik dapat mempengaruhi struktur tanah. Struktur tanah yang baik
adalah tanah yang mempunyai kandungan bahan organik yang tinggi. Bahan
bahan kimia. Bahan kimia ini dapat mempercepat terbentuknya agregat sehingga
Bobot isi adalah bobot massa tanah pada kondisi lapangan yang
dikeringkan per satuan volume. Penentuan bobot isi tidak hanya membahas
definisi saja melainkan fungsi yang mempengaruhi bobot isi dan fungsi
Menurut Arifudin (2016), bobot isi tanah merupakan berat suatu massa
tanah kering per satuan volume tertentu. Volume tanah adalah volume
kepadatan tanah termasuk pori–pori tanah. Tanah yang memiliki bobot isi lebih
tanah rendah. Rendahnya nilai bobot isi tanah menyatakan bahwa tanah tersebut
tanah yang padat. Menurut Tolaka, et al. (2013), bobot isi (kerapatan massa)
tanah adalah massa atau berat tanah kering per satuan volume. Bobot isi dapat
menembus tanah. Tanah-tanah dengan bobot isi yang tinggi akar tanaman air
Menurut Chaudari, et al. (2013), bobot isi (bulk density) merupakan berat
sampel tanah dibagi dengan volume tanah. Tanah yang ideal atau baik untuk
tanaman air yaitu tanah yang biasa menahan udara dan air yang cukup dan
memiliki pori yang bisa untuk ditembus akar tanaman air untuk mencari air dan
nutrien dalam tanah. Menurut Schulze (2007), bulk density adalah perbandingan
dari massa tanah dengan volume. Padatan tanah yang diketahui volumenya
akan dapat dihitung besarnya nilai bulk density dengan menimbang massanya
terlebih dahulu. Nilai bulk density selalu lebih kecil dari nilai padatan tanah.
Bobot isi tanah merupakan ukuran kepadatan suatu tanah. Semakin padat
suatu tanah maka semakin tinggi pula bobot isinya. Bobot isi tanah
mempengaruhi tingkat daya tembus akar dan resapan air. Tanah dengan bobot
isi yang tinggi akar tanaman air tidak dapat menembus lapisan tanah tersebut.
Tanah dengan bobot isi yang rendah akar tanaman bisa tembus pada lapisan
tanah tersebut.
2.5.2 Faktor yang Mempengaruhi Bobot Isi Commented [T10]: Halaman selanjutnya
Menurut Prasetya, et al. (2014), bobot isi tanah dapat dipengaruhi oleh
struktur (dalam hal ini ruang pori), tekstur (dalam hal ini ukuran dan kepadatan
menjadi faktor penentu perubahan bobot isi tanah. Bahan organik tanah seperti
pupuk kandang dan pupuk hijau dapat merubah sifat fisik tanah seperti
mengurangi kepadatan tanah, meningkatkan pori drainase, kadar air tersedia dan
Zulkarnain, et al. (2013), bahan organik merupakan salah satu faktor umum yang
menyebabkan perbedaan bobot isi pada suatu tanah. Bahan organik bersifat
porus yang jika diberikan ke dalam tanah akan menciptakan ruang pori di dalam
tanah. Penambahan bahan organik pada tanah dapat menyebabkan bobot isi
rendahnya bobot isi tanah. Kandungan BOT (Bahan Organik Tanah) mempunyai
isi tanah adalah adanya aktivitas menajemen pertanian dan perubahan iklim.
Nilai bobot isi tanah dapat meningkat dibawah pengaruh hujan, irigasi, dan
adanya aktivitas perdagangan. Bobot isi tanah dapat berubah sebesar 40%
karena adanya siklus tahunan disertai dengan aktivitas pertanian. Menurut Porzig,
et al. (2018), infiltrasi air merupakan salah satu Indikator yang mempengaruhi
bulk density pada suatu tanah. Perubahan dalam infiltrasi air dapat menjadi
indikasi perubahan dalam materi organik tanah dan bulk density pada tanah.
Bobot isi suatu tanah akan mempengaruhi daya tembus air, udara, dan
akar. Peningkatan kadar liat/fraksi padat pada tanah dapat meningkatkan nilai
Penambahan bahan organik menjadi faktor penentu perubahan bobot isi suatu
tanah. Penambahan bahan organik pada tanah bisa menyebabkan bobot isi
tanah menurun.
untuk mengetahui kepadatan suatu tanah. Salah satu bentuk kerusakan tanah
akibat pengolahan lahan dapat diketahui dengan melihat peningkatan bobot isi
tanah atau bulk density. Bobot isi tanah liat jika di bandingkan dengan tanah
mineral maka jumlahnya akan sangat rendah. Tinggi rendahnya nilai bobot isi
al. (2014), bobot isi dapat digunakan sebagai petunjuk kepadatan tanah suatu
tanah. Semakin padat suatu tanah semakin tinggi pula nilai bobot isinya, yang
berarti semakin sulit air untuk menembus ke tanah. Tanah dengan bahan organik
Menurut Porzig, et al. (2018), pengukuran bobot isi dan bahan organik pada
tanah diakui sebagai indikator yang baik bagi tanah. Hal ini dikarenakan bobot isi
dan bahan organik berguna untuk menentukan sifat dinamis pada tanah.
parameter penting pada tanah. Bobot isi digunakan sebagai penentu sifat dan
proses tanah termasuk porositas, kelembaban tanah, laju infiltrasi air dan
hidrolik tanah seperti retensi air, konduktivitas hidrolik atau limpasan permukaan
Bobot isi tanah menjadi indikator kepadatan suatu tanah. Bobot isi sebagai
faktor pembatas kemampuan daya tembus tanah. Tanah yang gembur memiliki
nilai bobot isi yang rendah. Semakin besar nilainya maka tanah semakin padat
sehingga kurang menguntungkan untuk perkembangan akar tanaman.
Penentuan bobot isi dan bahan organik dalam tanah dapat dijadikan indikator
Bobot jenis atau berat jenis yaitu kerapatan partikel padatan tanah. Mater
iini juga membahas tentang faktor yang mempengaruhi bobot jenis dan fungsi
Menurut Dass, (2014), berat jenis merupakan indeks penting dari tanah
Berat jenis dapat diartikan dengan perbandingan antara berat volume padatan
tanah dengan berat volume air dalam tanah. Peralatan yang digunakan untuk
pengukuran berat jenis adalah piknometer atau botol ukur. Berat jenis tersebut
berkaitan dengan gaya kohesi. Menurut Hasibuan (2015), bobot jenis tanah
adalah perhitungan antara massa padatan tanah dibagi dengan volume padatan
tanah. Bobot jenis tanah dapat digunakan untuk menunjukkan kerapatan dari
partikel padat secara keseluruhan. Hal ini dikarenakan karena bobot jenis tanah
menunjukkan nilai dari kerapatan suatu partikel padat tanah secara keseluruhan.
Menurut Tripathy (2013), bobot jenis tanah dapat diartikan sebagai perbandingan
antara rasio berat di udara suatu padatan tanah dengan volume air. Penentuan
bobot jenis tanah dapat digunakan untuk melakukan menghitung padatan dan
berat satuan dari tanah. Bobot jenis yang dihitung kemudian dapat menentukan
berat bobot jenis tanah berpasir adalah 2,65 Gs dimana tanah berpasir ini terbuat
dari kuarsa dan campuran lain. Contoh lainnya yaitu menghitung bobot jenis dari
tanah lempung dan tanah berlumpur yaitu antara 2,6 – 2,9 Gs dimana bobot jenis
dalam tanah berpengaruh terhadap bobot jenisnya. Bobot jenis penting dalam
berat jenis butiran tanah untuk setiap jenis tanah yang berbeda. Bobot jenis
tanah juga dipengaruhi oleh adanya penambahan humus, dimana bahan organik
terhadap bobot jenis tanah. Menurut Malau dan Utomo (2017), bobot jenis tanah
dapat dipengaruhi oleh ruang pori tanah. Adanya ruang pori dapat
semakin banyak yang menyebabkan air dan unsur hara dapat ditampung dalam
tanah. Secara tidak langsung hal itu dapat berpengaruh terhadap bobot jenis
Menurut Amri, et al. (2014), bobot jenis sangat dipengaruhi oleh faktor-
faktor internal maupun faktor eksternal. Faktor yang mempengaruhi bobot jenis
tanah antara lain : pertama, kadar air akan mempengaruhi volume kepadatan
tanah. Kedua bahan organik, yang akan mempengaruhi kerapatan butir tanah.
Ketiga tekstur tanah dan struktur tanah, yang dipengaruhi oleh volume kepadatan
tanah. Keempat tingkat kepadatan tanah, yang tersusun atas fraksi pasir, liat dan
debu. Menurut Imam, et al. (2017), macam-macam tanah merupakan salah satu
faktor yang mempengaruhi berat jenis tanah. Hal tersebut menyebabkan setiap
tanah memiliki berat jenis yang berbeda beda. Contohnya pada kerikil
mempunyai berat jenis 2,65 - 2,68 Gs, lanau organik mempunyai berat jenis 2,62
- 2,68 Gs. Lempung organik mempunyai berat jenis 2,58 – 2,65 Gs. Lempung
anorganik mempunyai berat jenis 2,68 – 2,75 Gs. Humus mempunyai berat jenis
Bobot jenis suatu tanah bertolak belakang dengan bahan organik yang
dikandungnya. Semakin tinggi bahan organik dalam tanah maka semakin rendah
dalam tanah maka semakin tinggi bobot jenis di dalamnya. Hal ini karena bahan
Bobot jenis tanah juga bisa dipengaruhi oleh ruang pori tanah.
penting dalam evaluasi tanah sebagai penyusun komponen dasar pada tanah.
Bobot jenis tanah juga dapat dijadikan sebagai dasar untuk mengidentifikasi
tanah laterit (tanah merah). Menurut Nita, et al. (2015), berat jenis partikel pada
Komposisi padatan tanah yang stabil menyebabkan nilai berat jenis tanah
menjadi relatif tetap atau tidak mudah berubah dalam jangka waktu yang singkat.
Berat jenis tanah akan berbeda antar setiap jenis tanah (macam tanah) apabila
Menurut Dass (2014), penentuan bobot jenis tanah dapat digunakan untuk
mengetahui karakteristik tanah yang sesuai dengan fungsinya. Nilai bobot jenis
tanah yang tinggi akan memberikan kekuatan pada tanah, karena nilai kerapatan
tanah akan meningkat. Sifat-sifat kimia tanah dapat dilihat berdasarkan bobot
jenis tanah. Menurut Saini dan Vaishnava (2015), derajat kejenuhan air, berat
satuan tanah dan keseimbangan tanah dengan air dapat ditentukan dengan
melakukan perhitungan bobot jenis tanah. Bobot jenis tanah juga dapat
Bobot jenis tanah sebagai penyusun komponen dasar pada suatu tanah.
Bobot jenis tanah bisa digunakan untuk mengetahui karakteristik dari suatu tanah.
Berat jenis tanah dipengaruhi oleh komposisi bahan mineral tanah. Bobot jenis
tanah yang tinggi maka kerapatan tanah juga tinggi dan akan memberikan
kekuatan pada tanah. Nilai kerapatan tanah dapat diketahui setelah mengetahui
Materi pada ruang pori tanah meliputi pengertian ruang pori tanah yaitu
bobot kering suatu isi tanah dalam keadaan utuh yang dinyatakan dalam g/cm3.
Materi ini juga menjelaskan faktor yang mempengaruhi ruang pori tanah dan
Menurut Tolaka, et al. (2013), porositas atau ruang pori tanah adalah
presentase volume seluruh pori–pori dalam suatu volume tanah yang tidak
ditempati butiran padat. Porositas terdiri dari ruang diantara partikel pasir, debu
dan liat serta ruang diantara agregat–agregat tanah. Menurut Brata dan Nelistya
(2008), ruang pori tanah adalah suatu isi tanah yang terletak antara padatan
Biopori merupakan ruangan atau pori dalam tanah yang dibentuk oleh makhluk
hidup seperti fauna tanah dan akar tanaman. Bentuk biopori menyerupai liang
dan bercabang yang sangat efektif untuk menyalurkan air dan udara ke dalam
tanah. Liang pada biopori terbentuk oleh adanya pertumbuhan dan
tanah. Jumlah dan ukuran biopori akan terus bertambah mengikuti pertumbuhan
tinggi kandungan bahan organik maka porositas akan tinggi. Tanah yang
memiliki struktur granula atau remah merupakan tanah yang porositasnya tinggi.
Porositas tanah yang rendah memiliki butiran tanah yang saling melekat atau
yang disebut struktur massive. Menurut Dja’far, et al. (2018), tanah yang gembur
merupakan jenis tanah yang produktif karena mengandung ruang pori yang
berisi udara dan lengas. Tanah produktif dapat menghasilkan produk tanaman
yang baik dan menguntungkan. Ruang pori tanah dapat diartikan sebagai isi dari
seluruh pori-pori tanah yang utuh. Ruang pori tanah dapat dinyatakan dalam
bentuk persen. Lingkungan aerobik pada tanah diciptakan dari difusi gas udara
ke dalam tanah, sedangkan lengas akan mengisi ruang kecil yang melingkari
partikel tanah.
Bagian tanah yang terisi udara dan lengas bukan berisi padatan merupakan
ruang pori tanah. Ruang pori tanah merupakan isi dari keseluruhan pori-pori
tanah yang utuh. Pori tanah ini menentukan permeabilitas dari tanah.
Permeabilitas ialah kemampuan yang dimiliki oleh suatu zat atau membran untuk
menambah jumlah ketersediaan pori air dalam suatu profil tanah. Bobot tanah
dan ruang pori tanah memberikan pengaruh terhadap tekstur dan struktur tanah.
Tinggi rendahnya jumlah pori tanah dapat disebabkan oleh jumlah persentase
partikel debu dan liat yang tinggi, agregat tanah, jumlah bahan organik yang
tinggi dan didukung oleh vegetasi serta pengelolaannya. Menurut Zulkanair, et al.
tanah. Penambahan pupuk organik pada tanah dapat meningkatkan total ruang
pori. Peningkatan ruang pori disebabkan karena kompos dan pupuk kandang
dapat merubah jumlah, bentuk, kelestarian dan distribusi ukuran dari jaringan
Penggunaan sistem konservatif (CT) dan tanpa pengelolaan (NT) tanah juga
Jirku, et al. (2013), pengolahan dan pemadatan pada tanah dapat menghasilkan
penurunan dari pori makro dan kenaikan dari pori mikro. Aerasi tanah
disebabkan oleh pertumbuhan akar akan meningkatkan fraksi dari pori kapiler
yang lebih besar. Pengelolaan pada tanah sangat merubah seluruh sistem pori
tanah.
rendahnya jumlah ruang pori tanah. Pada fraksi tanah pasir mempunyai ruang
pori tanah yang halus. Fraksi lempung mempunyai ruang ruang pori besar.
dalam suatu tanah. Sistem pori tanah dapat berubah berdasarkan pengelolaan
suatu tanah.
2.7.3 Fungsi Penentuan Ruang Pori Tanah Commented [T11]: Halaman selanjutnya
Menurut Lu, et al. (2014), karakteristik dari pori–pori tanah sangat penting
untuk mengetahui indikator kualitas dari tanah itu sendiri. Volume total, sebaran
ukuran dan bentuk dari ruang pori tanah menandakan banyak proses dan fungsi
yang dilakukan oleh tanah, seperti penyimpanan air, difusi gas, aktivitas
tanah dan kualitas tanah. Menurut Budianto, et al. (2014), ruang pori tanah dapat
digunakan untuk mengetahui laju infiltrasi dan juga berat isi tanah. Laju infiltrasi
tanah dipengaruhi oleh tekstur tanah itu sendiri dan pada dasarnya tekstur tanah
berhubungan dengan keadaan pori tanah. Semakin banyak pori–pori besar pada
tanah maka kapasitas infiltrasi semakin besar pula. Selanjutnya, volume tanah
pada kondisi alami terdiri dari volume padatan dan volume pori tanah. Nilai berat
isi tanah dipengaruhi oleh pori tanah dimana jika terdapat pori tanah dengan
jumlah tanah yang banyak maka tanah tersebut mempunyai nilai berat isi yang
rendah, sebaliknya bila pori sedikit maka tanah memiliki nilai berat isi yang tinggi.
Menurut Khair (2017), sifat fisik tanah yang termasuk agregat tanah dan
Tanah yang tergolong humus memiliki porositas yang tinggi. Tanah yang memiliki
porositas yang tinggi memiliki kemampuan menyerap air yang tinggi pula. Nilai
ruang pori total juga sejalan dengan nilai bobot isi tanah. Tanah yang ruang pori
totalnya tinggi, maka bobot isi tanahnya juga rendah. Menurut Nita, et al. (2015),
ruang pori dalam tanah menentukan kandungan air dan udara serta menentukan
perbandingan tata udara dan tata air yang baik. Ruang pori yang baik akan
meningkatkan kemampuan menahan air. Jika pada ruang pori terjadi penurunan
bahan organik tanah maka akan menyebabkan terjadinya peningkatan berat isi
tanah, penurunan porositas tanah, stabilitas agregat dan kadar air kapasitas
lapang. Kerusakan tanah akibat pengolahan tanah yang dilakukan secara intensif
dapat diperbaiki dengan cara melakukan kombinasi pengolahan tanah dan
memanfaatkan bahan organik dari limbah tebu yang telah digiling yaitu blotong
dan abu ketel. Pengolahan tanah akan memperbaiki kualitas sifat fisik tanah
pemanfaatan bahan organik blotong dan abu ketel mampu memperbaiki sifat fisik
Ruang pori tanah digunakan sebagai celah sirkulasi air dan udara.
Pertumbuhan tanaman akan lebih baik apabila terdapat banyak pori dalam tanah.
Tekstur dan struktur tanah menjadi penentu ruang pori tanah. Ruang pori tanah
dapat mempengaruhi laju infiltrasi tanah. Semakin besar pori-pori tanah maka
semakin besar pula laju infiltrasi tanah. Commented [T12]: 3 spasi ke sub bab baru
yaitu derajat kohesi dan adhesi diantara partikel-partikel tanah dan ketahanan
massa tanah terhadap perabahan bentuk. Materi ini juga menjelaskan macam-
Menurut Tewu, et al. (2016), konsistensi tanah merupakan salah satu sifat
kelembapan tanah. Gaya kohesi merupakan gaya tarik menarik antar partikel
sedangkan gaya adhesi merupakan gaya tarik menarik antar partikel antar
partikel yang tidak sejenis. Menurut Afriani dan Juansyah (2016), konsistensi
tanah digunakan untuk menunjukkan gaya kohesi atau adhesi butir-butir tanah
dengan benda lain. Gaya kohesi dan adhesi dapat ditunjukkan oleh daya tahan
tanah tehadap gaya yang dapat merubah profil tanah. Gaya yang dapat merubah
Menurut Murthy (2002), konsistensi tanah adalah sifat fisik tanah yang
Konsistensi tanah dapat dinyatakan secara kualitatif yang diukur dalam keadaan
basah, lembab dan kering. Tanah yang lunak memiliki persentase kandungan air
yang tinggi. Kandungan air yang berbeda-beda pada tanah akan mempengaruhi
sifat fisik tanah. Menurut Glinski dan Lipiec (1990), konsistensi tanah merupakan
memiliki konsistensi baik tanah tersebut memiliki massa yang besar atau kecil,
berstruktur butiran atau gumpalan. Fungsi dari konsistensi tanah juga dapat
digunakan sebagai penentu keadaan tanah seperti lembab, basah dan kering.
tekanan,gaya gravitasi dan tarikan. Konsistensi tanah merupakan sifat fisik dari
suatu tanah. Sifat fisik tanah dapat dipengaruhi oleh kandungan air. Setiap
tujuh batas. Batas konsistensi tersebut diantaranya terbagi atas batas cair dan
batas plastis. Batas tersebut digunakan untuk menandai batas antara keadaan
cair dan plastis serta keadaan plastis dan semi padat pada tanah. Menurut
Rahayu, et al. (2014), konsistensi tanah kering dan tanah persawahan memiliki
memiliki konsistensi basah agak lekat dan agak plastis. Tanah di daerah
persawahan memiliki kandungan liat yang tinggi yang menyebabkan tanah
memiliki ciri-ciri yakni dapat melekat pada benda yang mengenainya. Konsistensi
keras dapat pecah-pecah bila dibelah. Menurut Rayes (2017), konsistensi tanah
dalam keadaan basah dibedakan menjadi dua, yaitu kelekatan (stickness) dan
kelenturan (plasticity). Kelekatan meliputi tanah yang tidak lekat, agak lekat, lekat
dan sangat lekat sedangkan kelenturan meliputi tanah yang tidak plastis, agak
Konsistensi tanah terdiri atas tanah basah, lembap dan kering. Konsistensi
basah akan terasa lengket dan terkadang plastis. Konsistensi basah dapat
dibedakan menjadi dua jenis yaitu kelekatan dan kelenturan. Konsistensi tanah
lembab terasa kenyal dan mudah rontok. Konsistensi tanah kering terasa keras
dan mudah lepas. Konsistensi tanah terbagi atas batas cair dan batas plastis.
utama yaitu kondisi kelengasan tanah dan tekstur tanah. Kondisi kelengasan
tanah berupa kering, lembab dan basah. Tekstur tanah yang memiliki kandungan
tanah dan kemampuan infiltrasi tanah. Struktur tanah berpengaruh dari seberapa
banyak kandungan pasir dan debu pada tanah tersebut. Konsistensi tanah
satu adalah interaksi yang terjadi diantara partikel tanah. Interaksi antar partikel
Partikel tanah bisa dengan bebas bergerak melewati partikel lainnya dengan
adanya gaya kohesi yang terjadi. Plastisitas tanah juga dapat mempengaruhi
bentuk lebih cepat. Perubahan bentuk tersebut tidak dapat diperbaiki pada
volume yang sama. Menurut Asakal, et al. (2013), konsistensi tanah memiliki
hubungan positif dengan tanah yang dibajak, Plastic Limits (PL), Liquid Limits
(LL). Plastic Limits dan Liquid Limits digunakan sebagai titik pengukuran
tanah. Faktor yang mempengaruhi konsistensi tanah ialah struktur tanah dan
kandungan pasir dan debu yang ada pada tanah tersebut. Konsistensi tanah
bergantung pada gaya tarik menarik antar partikel-partikel dalam tanah tersebut
kadar airnya terbagi atas empat macam antara lain cair, plastis, semi padat, dan
padat. Tewu, et al. (2016), menyatakan bahwa konsistensi tanah merupakan sifat
fisika tanah yang menunjukkan ketahanan tanah saat memperoleh tekanan dari
luar. Integrasi antara kekuatan daya kohesi butir-butir tanah dan adhesi butir-butir
tanah dengan benda lain ditunjukkan oleh konsistensi tanahnya. Konsistensi
maupun tradisional.
tanah. Sifat mekanis yang dimiliki tanah ini dapat terlihat dari kekuatan tanah
dari perubahan bentuk yang terjadi pada tanah tersebut. Penentuan konsistensi
Bakker (1999), konsistensi tanah akan selalu berkaitan dengan massa tanah.
yang diterima tanah dari luar adalah salah satu aspek yang dilihat dalam
Karakteristik yang sering diteliti ada dua, yaitu konsistensi tanah saat basah, dan
konsistensi tanah saat kering. Penentuan konsistensi tanah saat basah dapat
pada tanah.
Tanah yang mudah diolah memiliki konsistensi tanah yang tinggi berdasarkan
pengolahan tanah tersebut. Konsistensi tanah basah mempunyai kadar air yang
dalam tanah.
Materi ini juga menjelaskan faktor yang mempengaruhi kapasitas tanah menahan
menentukan berapa banyak air yang dapat ditahan oleh tanah pada suatu waktu.
Jumlah air yang dapat ditahan oleh tanah berbeda-beda pada setiap jenis tanah.
Tanah berpasir memiliki kapasitas tanah menahan air sehingga kandungan air di
dalam tanah sediki. Tanah lempung memiliki kapasitas tanah menahan air tinggi
sehingga kandungan air di dalam tanah banyak. Penyediaan air yang melebihi
air dari proses evapotranpirasi. Kapasitas tanah menahan air juga dapat diartikan
sebagai jumlah maksimum air yang disimpan oleh tanah dari penyerapan air
curah hujan oleh vegetasi. Kapasitas tanah menahan air ini juga termasuk salah
salah satu indikator kualitas dan produktivitas tanah berdasarkan sifat fisika dan
kemampuan lapang atau tanah dalam menyerap air. Tekstur tanah merupakan
halus teksturnya akan semakin besar kapasitas menyimpan airnya, karena air
dalam tanah. Air dipermukaan tanah akan terserap ke dalam dan tertampung di
gaya gravitasi. Kapasitas tanah menahan air dapat dipengaruhi oleh tekstur
tanah. Semakin kasar tekstur tanah maka akan semakin kecil kapasitas tanah
Menurut Ayu, et al. (2013), daya tanah dalam menampung air saat
memasuki tanah sangat berhubungan erat dengan jenis tanah khususnya yang
kemampuan tanah untuk menahan air dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah
satunya itu akar tanaman yang terdapat didalam tanah. Menurut Tufaila dan
Alam (2014), kemampuan tanah dalam menahan dan meresap air dapat
dipengaruhi oleh keadaan tekstur tanah. Keadaan tekstur tanah yang semakin
halus dengan porositas rendah maka kemampuan tanah untuk menyimpan air
akan semakin besar. Kemampuan tanah untuk menampung air yang besar
mendorong pertumbuhan tanaman padi menjadi baik karena padi tumbuh baik di
menahan air dapat dilihat dari ketersediaan air dalam tanah yang dapat
laju aliran air masuk ke dalam tanah. Jenis tanah yang berbeda memiliki
menahan air tersebut. Keadaan pori-pori tanah dan butiran tanah juga
mempengaruhi kapasitas tanah menahan air karena ketika dalam kondisi lembab
pori-pori tanah akan menutup dan butiran tanah akan mengembang sehingga
kapasitas tanah menahan air akan diketahui. Menurut Kadam dan Kale (2016),
sifat fisik tanah seperti menahan air dipengaruhi oleh tekstur tanah, jumlah bahan
organik dan struktur tanah. Tekstur, struktur dan karakteristik bahan organik
dapat menentukan bagaimana tanah menahan air. Air yang masuk ke dalam
tanah sebagian air akan tertahan di tanah dan sebagian bergerak melalui tanah.
Air yang masuk akan bergerak ke bawah dengan mudah dan akhirnya mencapai
tanah setelah adanya irigasi atau hujan sesuai dengan keadaan tekstur, struktur
Faktor yang mempengaruhi kapasitas menahan air yaitu tekstur tanah dan
kapasitas menahan air. Vegetasi ini akan menyerap limpasan air ke dalam tanah.
Semakin banyak vegetasi pada tanah, kandungan air dalam tanah semakin tinggi.
Semakin halus tekstur tanah maka semakin besar kapasitas tanah menahan air.
tanah menahan air adalah untuk mengetahui ukuran atau takaran air yang harus
diberikan agar lahan tersebut tetap subur. Fungsi kapasitas tanah menahan air
juga agar tidak terjadi proses perkolasi yang berlebihan yang nantinya dapat
kapasitas tanah menahan air penting untuk parameter hidrologi dan berpengaruh
Menurut Horne dan Scotter (2016), kemampuan tanah dalam menahan air
merupakan salah satu aspek penting yang digunakan dalam pengelolaan lahan.
Kemampuan tanah dalam menahan air dapat dijadikan sebagai tolak ukur untuk
menentukan keseimbangan air pada pori – pori tanah. Keseimbangan air pada
pori – pori tanah ini berfungsi untuk mengklasifikasikan lapisan - lapisan tanah.
Perubahan iklim yang terjadi di sekitar perairan dapat mempengaruhi profil tanah.
Keseimbangan air dapat diketahui melalui nilai kapasitas tanah menahan air.
Menurut Juan, et al. (2014), kapasitas tanah dalam menahan air memiliki
menunjukkan kadar bahan organik yang ada di dalam tanah. Kapasitas tanah
menahan air juga dapat digunakan untuk menentukan seberapa banyak air yang
ketersediaan air tanah. Selain itu kapasitas menahan air dapat digunakan untuk
menentukan besarnya pengisian ulang air tanah. Air tanah ini nantinya berguna
juga digunakan dalam pengelolaan lahan. Infiltrasi tanah merupakan salah satu
keasaman atau kebasaan suatu benda yang diukur dengan skala pH antara 0
kebasaan tanah. Nilai pH tanah sangat dipengaruhi oleh ion H+ maupun ion OH-.
Semakin rendah ketinggian tempat maka nilai kejenuhan basa semakin tinggi.
Hal tersebut disebabkan karena pada lokasi yang lebih tinggi kandungan bahan
organiknya lebih tinggi. Menurut Firmansyah dan Sumarni (2013), dosis pupuk
keseimbangan antara kation asam dan non-asam pada permukaan koloid dan
keseimbangan antara ion hidrogen (H+) dan ion hidroksida (OH-) dalam larutan
tanah. Menurut Rohmah, et al. (2016), pH tanah juga merupakan salah satu
rentang 0-14 yang terbagi menjadi asam, netral, dan basa. pH dikatakan asam
jika kurang dari 7, netral jika nilai pH 7, dan basa jika nilai pH lebih dari 7.
Faktor dari derajat keasaman ini ialah sebagai penentu kesuburan tanah.
USDA tanah memiliki tiga susunan berdasarkan pH yaitu tanah asam, tanah
netral dan tanah basa. Kriteria tanah asam yaitu memiliki pH <6.5. Tanah netral
mempunyai kisaran pH antara 6.6 hingga 7.3 sedangkan tanah basa mempunyai
pH >7.4. Menurut Sari, et al. (2013), pH tanah sangat ditentukan oleh nilai dari
ion H+ dan ion OH-. Semakin tinggi tempat dari permukaan laut maka pH tanah
cenderung lebih tinggi atau bersifat basa dimana Mg, K, dan Ca semakin
cenderung lebih rendah atau bersifat asam dikarenakan Mg, K, dan Ca semakin
naik. Mg, K, dan Ca merupakan kation yang menyumbang tanah menjadi basa.
(tiga) jenis yakni tanah asam, tanah netral dan tanah alkalin. Tanah alkalin atau
tanah basa yaitu tanah yang memiliki pH dengan kisaran 7,5-8,5. Tanah netral
adalah tanah yang memiliki pH dengan kisaran 6,6-7,4. Tanah asam adalah
dibedakan menjadi 6 macam pH H2O, antara lain sangat masam, masam, agak
masam, netral, agak alkalis, alkalis. pH tanah tersebut dapat diukur dan
Pada dasarnya keadaan pH tanah terdiri atas 3 macam yaitu tanah asam,
tanah basa, dan tanah netral. Tanah asam dan basa digolongkan menjadi sangat
masam, masam, agak masam, netral, agak alkalis, dan alkalis. Tanah dikatakan
asam jika memiliki pH kurang dari 6,5. Tanah dikatakan netral jika mempunyai
pH 6,6-7,3 sedangkan tanah dikatakan basa jika mempunyai pH lebih dari 7,4.
mengandung nitrogen dalam bentuk amonia atau dalam bentuk lainnya dapat
Tanah asam yaitu tanah yang memiliki pH kisaran 4,5–6,5. berubah menjadi
Menurut Marista, et al. (2013), ketersediaan bakteri pelarut fosfat juga sangat
mensekresi asam organik sehingga akan menurunkan pH. Bakteri pelarut fosfat
juga berperan dalam pemecahan ikatan pada beberapa bentuk senyawa fosfat
sebagai biofertilizer dengan cara melarutkan unsur fosfat yang terikat pada
unsur lain (Fe, Al, Ca, dan Mg), sehingga unsur P tersebut menjadi tersedia bagi
tanaman.
besarnya nilai pH. Ketersediaan konsentrasi ion dalam larutan tanah bergantung
juga pada nilai pH tanah. Perlakuan terhadap tanah harus secara hati-hati agar
perubahan nilai pH dan berpengaruh pada bentuk kimia dan persebaran logam-
logam berat. Semakin banyak logam berat maka pH semakin menurun dan tanah
menjadi asam. pH yang berkisar 6,0 sampai 6,5 atau lebih besar. Hal ini
membantu meminimalkan kadar pelarutan logam berat yang lebih besar dari
pemberian dosis pupuk nitrogen yang dapat meningkatkan pH. Kondisi pH tanah
dapat menentukan kelarutan unsur hara dan mempengaruhi aktivitas jasad renik.
perbedaan penyerapan unsur hara. Hal tersebut dikarenakan hifa dari mikoriza
mengkatalis sehingga menghasilkan unsur fosfat dari senyawa yang ada. Kondisi
pH yang sesuai dengan penambahan mikoriza dapat meningkatkan kesuburan
tanah.
ataupun basa. pH dapat dipengaruhi oleh unsur mineral dan organik. Apabila
dalam suatu tanah ion H+ tinggi maka tanah tersebut akan bersifat asam. Ion OH-
dalam tanah lebih besar maka tanah tersebut bersifat basa. Pemberian dosis
tanah.
larutan tanah organik dan anorganik, yang juga akan mempengaruhi aktivitas
enzim dalam tanah. Nilai pH juga memberikan data penting untuk memprediksi
reaksi mikroba potensial dan aktivitas enzim di dalam tanah. Menurut Desiana, et
organisme. Tanah yang bersifat asam, unsur P tidak dapat diserap organisme
karena difiksasi oleh Al sedangkan pada tanah alkalis (bersifat basa) unsur P
juga tidak dapat diserap organisme karena difiksasi oleh Ca. Hal ini berakibat
langsung terhadap peningkatan kadar ion dan hidrogen bebas. pH yang rendah
(asam) akan mempengaruhi ketersediaan Al, Fe, Mn, Bo yang akan meningkat
yang terdapat dalam tanah. Tanah yang mempunyai pH netral sering ditemukan
ataupun basa ditemukan keragaman mikroba yang secara signifikan lebih rendah.
efek negatif yaitu mampu menghasilkan racun dan menyebabkan keracunan bagi
tanaman.