Diajukan untuk
Memenuhi Tugas Kepaniteraan Klinik dan Melengkapi Salah Satu Syarat
Menempuh Program Pendidikan Profesi Dokter Bagian Ilmu Kesehatan Jiwa
Di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Soerojo Magelang
Disusun oleh :
Lintang Laila Rizqy 30101306976
Pembimbing:
2 TUTORIAL
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
III.ANAMNESIS
Wawancara dilakukan pada tanggal 21 November 2018.
Informasi mengenai riwayat penyakit diperoleh dari ayah pasien
1. Keluhan Utama
mengamuk
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke RSJS Magelang diantar oleh keluarga pasien (Ayah Pasien),
dengan keluhan sering mengamuk sejak 2 hari terakhir. Ayahnya mengatakan bahwa
pasien terakhir di rawat di RSJ Prof. Soerojo Magelang 2 bulan yang lalu. Awalnya
pasien sudah membaik dan sempat bekerja di bengkel membantu teman ayahnya. Pasien
juga sempat kontrol 1 bulan yang lalu dan masih minum obat secara teratur, namun 1
minggu setelah kontrol pasien diberhentikan dari pekerjaan nya karena tidak ada
kemajuan dalam pekerjaannya (tidak bisa mencapai target). Setelah kejadian itu, pasien
menyendiri, tidak mau bekerja, dan tidak mau keluar rumah. Pasien terakhir minum obat
±15 hari yang lalu.
3 TUTORIAL
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
Grafik Perjalanan Penyakit
4 TUTORIAL
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
4. Riwayat Pribadi
a. Riwayat kehamilan dan persalinan
Keadaan ibu saat hamil dan melahirkan sehat. Kehamilan merupakan kehamilan yang
direncanakan. Pasien lahir dibantu oleh bidan secara normal, usia kehamilan cukup
bulan, dan saat lahir bayi segera menangis. Merupakan anak pertama dari 4
bersaudara. Saat masih bayi, pasien sehat dan tidak pernah mengalami kejang.
b. Riwayat masa anak-anak awal (0-3 tahun)
Psikomotor
Pertumbuhan dan perkembangan sesuai dengan umur, seperti: pertama kali
mengangkat kepala, berguling, duduk, merangkak, berdiri, berjalan-berlari,
memegang benda-benda di tangannya, meletakkan segala sesuatu di mulutnya
dan memegang benda-benda di tangannya.
Psikososial
Psikososial Pasien berkembang sesuai usia mengenai pasien mulai tersenyum
saat melihat wajah orang lain, dikejutkan oleh suara, ketika tertawa pertama
pasien atau menggeliat ketika diminta untuk bermain atau bertepuk tangan
dengan orang lain.
Komunikasi
Pasien mulai dapat berkomunikasi selayaknya anak-anak seusianya, seperti :
mulai mengucapkan kata-kata seperti “ibu”.
Emosi
Keadaan emosional pasien sesuai dengan anak seusianya seperti ketika
bermain, takut dengan orang asing, ketika mulai menunjukkan kecemburuan
atau daya saing terhadap lainnya dan pelatihan menggunakan toilet.
Kognitif
Pasien dapat mengikuti objek, mengakui ibunya, mengenali anggota
keluarganya.
5 TUTORIAL
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
c. Riwayat masa anak-anak tengah (3-11 tahun)
Pasien bisa mengikuti pelajaran dengan baik dan bisa bergaul dengan
temannya dengan baik.
6 TUTORIAL
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
viii. Riwayat keluarga
Pasien merupakan anak pertama dari empat bersaudara. Pasien tidak memiliki
masalah dalam hubungannya dengan sanak keluarga. Keluarga pasien juga
tidak ada yang memiliki keluhan serupa.
Genogram
Keterangan :
: laki-laki
: perempuan
: pasien
: meninggal
------ : tinggalserumah
7 TUTORIAL
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
III. PEMERIKSAAN FISIK
A. Pemeriksaan Status Interna
Pemeriksaan dilakukan pada tanggal 21 November 2018
1. Keadaanumum : Kesan gizi cukup
2. Kesadaran : Composmentis, GCS: 15 E4 V5 M6
3. Tanda vital :
Tekanandarah : 153/86 mmHg
Nadi : 87 x/menit, regular, kuat angkat
Pernafasan : 20x/menit, regular,simetris,tipe thorakoabdominal
Suhu :36,5°C
1. Kepala ( mata dan THT )
Kepala : Normocephali
Mata : Konjungtiva anemis -/-, skleraikterik -/-
Telinga : Normotia/normotia, sekret -/-
Mulut : Sianosis (-)
Tenggorokan : Faring hiperemis (-)
Leher : Pembesaran KGB (-)
Hidung : Kavum nasi lapang/lapang, sekret -/-
2. Thorax
a. Jantung
Inspeksi : Deformitas (-); Scar (-); Ictus Cordis (-)
Palpasi :Ictus cordis teraba di SIC V linea midclavicula sinistra
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi: S1-S2 regular (+), murmur (-), S3 gallop (-)
b. Paru
Inspeksi :Pergerakan simetris (+); Deviasi trakea (-)
Palpasi : Fremitus taktil (+); Nyeri tekan (-)
Perkusi : Sonor
8 TUTORIAL
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
Auskultasi : Vesikular (+/+); ronkhi (-/-); wheezing (-/-)
3. Abdomen
B. PemeriksaanNeurologis
1. GCS : E4V5M6=15
2. Kakukuduk : Tidakditemukan
3. Sarafkranialis I - XII : Dalambatas normal
4. Ekstrimitas :
Ekstremitasatas Dekstra Sinistra
Kekuatanmotoric 5 5
Tonus Normal Normal
Refleksfisiologis
Biceps + +
Triceps + +
9 TUTORIAL
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
Reflekspatologis
Hoffman - -
Tromner - -
Pergerakan Baik Baik
Ekstremitasbawah Dekstra Sinistra
Kekuatanmotoric 5 5
Tonus Normal Normal
Klonus - -
Refleksfisiogis
Patella + +
Achilles + +
Reflekspatologis
Babinsky - -
Chaddock - -
Gordon - -
Openheim - -
Pergerakan Baik Baik
10 TUTORIAL
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
seorang laki-laki, penampilan sesuai usia, rawat diri buruk, tidak memakai baju,
hanya memakai celana kain dibawah lutut dan kebersihan buruk.
b. Kesadaran
Neurologis : Compos mentis (GCS 15)
Psikiatri : Jernih
c. Hubungan : Perhatian sulit ditarik, sulit dicantum
2. Sikap dan Perilaku
a. Sikap terhadap pemeriksa : Tidak Kooperatif
b. Tingkah laku : Hipoaktif
3. Emosi
a. Mood : Tidak dapat dinilai
b. Afek : Datar
c. Kesesuaian : Tidak dapat dinilai
4. Bicara
a. Kualitas : Pasien tidak mau berbicara (Tidak dapat dinilai)
b. Kuantitas : Pasien tidak mau berbicara (Tidak dapat dinilai) / Mutisme
5. Gangguan persepsi
a. Ilusi : Tidak dapat dinilai
b. Halusinasi : auditorik
6. Proses pikir
a. Bentuk pikir : Autistik
b. Arus pikir : Tidak dapat dinilai
c. Isi pikir : Tidak dapat dinilai
7. Orientasi: Waktu : Tidak dapat dinilai
Orang : Tidak dapat dinilai
Tempat : Tidak dapat dinilai
Situasional : Tidak dapat dinilai
8. Daya ingat : Tidak dapat dinilai
11 TUTORIAL
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
9. Konsentrasi : Tidak dapat dinilai
10. Perhatian : sulit ditarik, sulit dicantum
11. Kemampuan baca tulis : Tidak dapat dinilai
12. Kemampuan visuospasial : Tidak dapat dinilai
13. Pikiran abstrak : Tidak dapat dinilai
14. Pengendalian impuls : Tidak dapat dinilai
15. Tilikan :1
16. Reliabilitas: Alloanamnesis : dapat dipercaya
V. RESUME
Onset : 2 hari SMRS
Keluhan utama : mengamuk
Gejala lain : merusak barang hingga memukul ayahnya, menyendiri, mendengar
bisikan – bisikan, tidak mau minum obat
Hendaya : Penderita tidak bisa bersosialisasi dengan keluarga dan tetangga sekitar,
menjadi malas melakukan aktivitas sehari-hari, rawat diri sangat
bergantung dengan orang tua.
.
Riwayat Keluarga
Dalam keluarga pasien, tidak ada yang memiliki riwayat keluhan yang sama dengan
pasien.
Pemeriksaan Status Mental
Penampilan
seorang laki-laki, penampilan sesuai usia, rawat diri buruk, tidak memakai baju, hanya
memakai celana kain dibawah lutut dan kebersihan buruk.
12 TUTORIAL
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
Tingkah laku : hipoaktif
Bicara
Kualitas : tidak mau berbicara
Kuantitas : mutisme
Mood : tidak bisa dinilai
Afek : datar
Halusinasi : auditorik
Proses Pikir : Bentuk pikir autistik, arus pikir dan isi pikir tidak dapat dinilai
Sensorium dan Kognisi : Tidak dapat dinilai
Tilikan :1
VIII. TERAPI
A. Non Farmakologis
Terapi Suportif
Terapi suportif diberikan dengan tujuan agar pasien mempunyai kepercayaan diri dan
mau meningkatkan kemampuan untuk menjalani kehidupannya, utamanya dalam
melakukan kegiatan sehari-hari secara bertahap. Membantu pasien dalam menerima
realita dan menghadapinya. Memberikan dukungan penuh kepada pasien, memotivasi
untuk minum obat secara teratur dan rajin kontrol setelah pulang perawatan. Kepada
pasien juga disarankan untuk melakukan kegiatan dengan keterampilan yang dimiliki.
Edukasi Keluarga
- Memberikan penjelasan kepada keluarga pasien mengenai keadaan pasien dan rencana
terapi yang akan diberikan kepada pasien.
- Meminta keluarga untuk tetap memberikan dukungan dan perhatian kepada pasien dalam
menghadapi masalah.
- Memberikan penjelasan mengenai obat yang akan diminum, waktu pemberian dan efek
samping dari obat yang digunakan, agar pemberian obat dapat secara teratur oleh
keluarga serta memotivasi pasien agar meminum obat secara teratur dan mau kembali
control dengan teratur sesuai dengan anjuran dokter.
14 TUTORIAL
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
- Meminta keluarga untuk tidak mengucilkan pasien, melainkan harus terus mendukungnya
dan memberikan pekerjaan-pekerjaan ringan agar dapat dikerjakannya.
Farmakoterapi
Anti psikotik tipikal : Haloperidol 5 mg 2x1
IX. PROGNOSIS
FaktorResiko
Riwayat gangguan jiwa dalam keluarga (-) Baik
Dukungan keluarga dan lingkungan (-) Baik
Status social ekonomi: cukup Baik
Stressor: (+) Buruk
Kepribadian premorbid: introvert Buruk
Onset usia : 29 tahun Buruk
Perjalanan penyakit: kronis Buruk
Jenis penyakit: skizofrenia tak terinci Buruk
Penyakit organik: (-) Baik
Regresi: (-) Baik
Responterapi (obat-obatan) Baik
Kepatuhan minum obat saat dirawat (+) Baik
Prognosis
Ad Vitam : Dubia
Ad Fungsionum : Dubia
Ad Sanationam : Ad malam
15 TUTORIAL
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
X. DAFTAR PUSTAKA
1. Kaplan dan Sadock. Sinopsis Psikiatri, Ilmu Pengetahuan Perilaku dan Psikiatri Klinis.
Edisi Ketujuh.Jakarta: Binarupa Aksara.1997. h: 685-729.
2. Maslim R. Panduan Praktis, Penggunaan Klinis Obat Psikotropik. Cetakan III. PT Nuh.
Jakarta.2007. h:14-22.
16 TUTORIAL
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG