Anda di halaman 1dari 4

Analisis Cross Section PT Indofood dengan PT Indofood CBP

Pendirian Perusahaan a. Establishment of the Company


PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (Perusahaan) didirikan di Republik Indonesia
pada tanggal 2 September 2009 berdasarkan Akta Notaris Herdimansyah Chaidirsyah, S.H.,
No. 25. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia pada
tanggal 30 September 2009 dalam Surat Keputusan No. AHU-46861.AH.01.01 dan
diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 69 Tambahan No. 15189 tanggal
27 Agustus 2010. Perubahan terakhir Anggaran Dasar Perusahaan sehubungan dengan
persetujuan pemegang saham atas perubahan Anggaran Dasar Perusahaan untuk disesuaikan
dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) sebagaimana dimuat dalam Akta Notaris
No. 18 dibuat di hadapan notaris Kumala Tjahjani Widodo, S.H. M.H. Mkn, tanggal 8 Mei
2015 dan telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-3513926.AH.01.11 tanggal 5 Juni 2015 yang telah
diumumkan dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 89 tanggal 6 November
2015.

Perusahaan merupakan hasil pengalihan kegiatan usaha Divisi Mi Instan dan Divisi
Bumbu Penyedap PT Indofood Sukses Makmur Tbk (ISM), pemegang saham pengendali
Perusahaan, dan mulai melakukan kegiatan usahanya sejak tanggal 1 Oktober 2009.

Berdasarkan Perjanjian Penggabungan Usaha antara Perusahaan, PT Ciptakemas


Abadi (CKA), PT Gizindo Primanusantara (GPN), PT Indosentra Pelangi (ISP) dan PT
Indobiskuit Mandiri Makmur (IMM) yang diaktakan oleh Herdimansyah Chaidirsyah, S.H.,
dalam Akta Notaris No. 172 tanggal 23 Desember 2009, perusahaan-perusahaan tersebut
setuju untuk melakukan penggabungan usaha. Untuk menjalankan transaksi penggabungan
usaha tersebut, dan sesuai dengan metode konversi saham yang disepakati, Perusahaan
menerbitkan saham baru sehingga jumlah saham yang ditempatkan menjadi 466.476.178
saham.

a. Pendirian Perusahaan (lanjutan) a. Establishment of the Company (continued)


Berdasarkan Akta No. 28 tanggal 10 Juni 2010yang di buat oleh Notaris Benny
Kristianto, S.H., para pemegang saham Perusahaan menyetujui keputusan-keputusan antara
lain, (i) pengeluaran saham tambahan kepada ISM
sebanyak 122 saham dengan nilai Rp1.000 (angka penuh) per saham, sehingga jumlah saham
ditempatkan Perusahaan pada saat itu menjadi 466.476.300 saham; dan (ii) perubahan nilai
nominal per saham dari Rp1.000 (angka penuh) menjadi Rp100 (angka penuh). Dengan
demikian, modal dasar Perusahaan berubah dari semula terdiri dari dari 750.000.000 saham
menjadi 7.500.000.000 saham, sedangkan jumlah saham ditempatkan juga meningkat dari
466.476.300 saham menjadi 4.664.763.000 saham.

Seperti yang tercantum pada Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup
kegiatan Perusahaan terdiri dari, antara lain, produksi mi dan bumbu penyedap, produk
makanan kuliner, biskuit, makanan ringan, nutrisi dan makanan khusus, minuman
nonalkohol, kemasan, perdagangan, transportasi, pergudangan dan pendinginan, jasa
manajemen serta penelitian dan pengembangan.

Kantor pusat Perusahaan berlokasi di Sudirman Plaza, Indofood Tower, Lantai 23,
Jalan Jenderal Sudirman, Kav. 76 - 78, Jakarta, Indonesia, sedangkan pabrik Perusahaan dan
Entitas Anak berlokasi di berbagai tempat di Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi
dan Malaysia.

ISM, Indonesia, dan First Pacific Company Limited, Hong Kong, masing-masing
adalah entitas induk dan entitas induk terakhir Perusahaan.

b. Penawaran Umum Efek Perusahaan b. Public Offering of the Company’s Shares


Pada tanggal 28 - 30 September 2010, Perusahaan melakukan penawaran umum
perdana saham (IPO) kepada masyarakat sebanyak 1.166.191.000 saham baru atau sebesar
20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO, dengan harga penawaran sebesar
Rp5.395 (angka penuh) per saham (atau nilai keseluruhan sebesar Rp6.291.600). Pada
tanggal 7 Oktober 2010, Perusahaan mencatatkan seluruh saham yang telah dikeluarkan
Perusahaan pada Bursa Efek Indonesia.

b. Penawaran Umum Efek Perusahaan


(lanjutan)
b. Public Offering of the Company’s Shares
(continued)
Pada bulan Desember 2010, Februari 2011 dan September 2011, ISM membeli
sebagian saham Perusahaan sebanyak 33.576.000 saham dari publik, sehingga kepemilikan
ISM terhadap Perusahaan meningkat dari 80,00% menjadi 80,58%.

Pada bulan Januari 2012, ISM menjual kepemilikan saham di Perusahaan sebanyak
2.500.000 saham. Dengan demikian kepemilikan ISM terhadap Perusahaan menurun dari
80,58% menjadi 80,53%.

c. Penyelesaian Laporan Keuangan


Konsolidasian
c. Completion of the Consolidated Financial
Statements
Direksi Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan
keuangan konsolidasian yang telah diselesaikan dan disetujui untuk diterbitkan pada tanggal
23 Maret 2016.

d. Entitas Anak d. Subsidiaries


Perusahaan mempunyai kepemilikan saham secara langsung maupun tidak langsung
pada Entitas Anak berikut (bersama dengan Perusahaan selanjutnya disebut “Kelompok
Usaha”):
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) didirikan 02 September 2009 dan mulai
beroperasi secara komersial pada tahun 1 Oktober 2009. ICBP merupakan hasil pengalihan
kegiatan usaha Divisi Mi Instan dan Divisi Penyedap Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF),
pemegang saham pengendali. Kantor pusat Indofood CBP berlokasi di Sudirman Plaza,
Indofood Tower, Lantai 23, Jl. Jend. Sudirman, Kav. 76-78, Jakarta 12910, Indonesia,
sedangkan pabrik perusahaan dan anak usaha berlokasi di pulau Jawa, Sumatera, Kalimatan,
Sulawesi dan Malaysia.

Telp: (62-21) 5793-7500 (Hunting), Fax: (62-21) 5793-7557.

Induk usaha dari Indofood CBP Sukses Makmur Tbk adalah INDF, dimana INDF memiliki
80,53% saham yang ditempatkan dan disetor penuh ICBP, sedangkan induk usaha terakhir
dari ICBP adalah First Pacific Company Limited (FP), Hong Kong.

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan ICBP terdiri dari, antara
lain, produksi mi dan bumbu penyedap, produk makanan kuliner, biskuit, makanan ringan,
nutrisi dan makanan khusus, kemasan, perdagangan, transportasi, pergudangan dan
pendinginan, jasa manajemen serta penelitian dan pengembangan.

Merek-merek yang dimiliki Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, antara lain: untuk produk
Mi Instan (Indomei, Supermi, Sarimi, Sakura, Pop Mie, Pop Bihun dan Mi Telur Cap 3
Ayam), Dairy (Indomilk, Enaak, Tiga Sapi, Kremer, Orchid Butter, Indoeskrim dan Milkuat),
penyedap makan (bumbu Racik, Freiss, Sambal Indofood, Kecap Indofood, Maggi, Kecap
Enak Piring Lombok, Bumbu Spesial Indofood dan Indofood Magic Lezat), Makanan Ringan
(Chitato, Chiki, JetZ, Qtela, Cheetos dan Lays), nutrisi dan makanan khusus (Promina, Sun,
Govit dan Provita)

Pada tanggal 24 September 2010, ICBP memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK
untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham ICBP (IPO) kepada masyarakat
sebanyak 1.166.191.000 dengan nilai nominal Rp100,- per saham saham dengan harga
penawaran Rp5.395,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek
Indonesia (BEI) pada tanggal 07 Oktober 2010.

Sejarah Pencatatan Saham

Jenis Pencatatan Saham Tgl Pencatatan


Saham Perdana @ Rp5.395,- 1.166.191.000 07-Okt-2010
Pencatatan Saham Pendiri (Company Listing) 4.664.763.000 07-Okt-2010
Pemecahan Saham (Stock Split) 5.830.954.000 27-Jul-2016

Dewan Komisaris dan Direksi

Nama Jabatan
Franciscus Welirang Komisaris Utama
Moleonoto (Paulus Moleonoto) Komisaris
Alamsyah Komisaris
Florentinus Gregorius Winarno Komisaris Independen
Hans Kartikahadi Komisaris Independen
Antonius Prijohandojo Kristanto Komisaris Independen

Anthoni Salim Direktur Utama


Tjhie Tje Fie Direktur
Taufik Wiraatmadja Direktur
Axton Salim Direktur
Darmawan Sarsito Direktur
Werianty Setiawan Direktur
Hendra Widjaja Direktur
Suaimi Suriady Direktur
Sulianto Pratama Direktur Independen

melambat akibat melemahnya tingkat pertumbuhan


ekonomi di negara-negara maju maupun berkembang,
dan mengakibatkan turunnya permintaan serta harga atas
barang-barang komoditas. Kondisi yang kurang baik ini
memberikan dampak yang kurang menguntungkan bagi
perekonomian Indonesia. Produk domestik bruto (“PDB”)
hanya bertumbuh 4,8%, merupakan yang terendah dalam
enam tahun terakhir ini. Indeks kepercayaan konsumen
turun hingga ke tingkat yang terendah dalam kurun
waktu lima tahun terakhir dan daya beli masyarakat
melemah, antara lain disebabkan oleh nilai tukar
rupiah yang terus melemah sejak tahun 2013. Sebagai
akibatnya, tingkat permintaan atas produk fast moving
consumer goods (“FMCG”) termasuk sektor makanan dan
minuman, melemah.

Anda mungkin juga menyukai