EKSPLORASI AIR
TANAH
Latar Belakang
1. Investigasi Permukaan
2. Investigasi Bawah
Permukaan
Investigasi Permukaan
1. Metode Geologi
2. Penginderaan Jauh
3. Metode Geofisika
1. Metode Geologi
Peta lokasi
Resistivity :
1.Wenner
2.Schlumberger
3.Dipole-dipole
17
Metode Geolistrik Tahanan Jenis
18
Metode Geolistrik Tahanan Jenis : Werner
R = 2 π a ΔV / I
Konfigurasi Werner:
•CP = PP = PC = a
•C = elektrode arus
•P = elektrode potensial
•I = arus (ampere)
•V = voltage (volt)
19
Metode Geolistrik Tahanan Jenis
Konfigurasi Schlumberger:
•PP (tetap) = b
•CC (berubah) = L
•C = elektrode arus
•P = elektrode potensialR = π [{ AB/2)2 – (MN/2)2} /MN] ΔV / I
•I = arus (ampere)
•V = voltage (volt)
20
Pola arus di dalam tanah/ batuan
(Susunan Schlumberger)
21
Kurva Sounding (Susunan Werner)
22
Pengukuran geolistrik resistivity bisa dipakai
untuk menetahui (menduga) sebaran batuan
(berdasarkan tahanan jenisnya) dalam arah :
• horisontal (electric profiling) peta, dan
• pada arah vertikal (electrik sounding)
penampang
23
Peta hasil survey geolistrik resistivity : profile
24
Penampang hasil survey geolistrik resistivity :
soundingg
25
PENAMPANG HASIL KAJIAN GEOLISTRIK
Lapisan batupasir
merupakan akuifer
yang baik
2. Investigasi Bawah Permukaan
• Test Drilling
• Geophisical Logging
• Resistivity Logging
• Spontaneous Potential Logging
• Radiation Logging
• Temperature Logging
• Miscellaneous Logging
PEMBORAN AIR TANAH:
29
PEMBORAN
32
Mesin Bor (drilling machine)
33
Pemboran Airtanah (direct circulation)
Waterswivel
Mud pit
Casing
Lubang bor
Anulus
Katrol
Rig/ mast
Mesin bor
Mesin penggerak
Lubang bor
• energi dan bit diantar dengan pipa yang diputar dari atas/
permukaan
• bisa dapat core atau cuttings, tergantung jenis bit yang
dipakai
• core/ core barrel diambil dengan menggunakan wire line
• cuttings diangkut oleh fluida bor
• ada 2 metode:
rotary table + kelly
rotary spindle => langsung drill rod biasa (pipa)
37
Bit dan Bailer untuk alat Bor Bit (mata bor) untuk alat Bor “putar”
“tumbuk” (cable tools) (rotary table/ spindle)
38
Data yang diambil pada pemboran eksplorasi:
Jenis batuan (litologi) : sampling – deskripsi – penamaan
batuan !
Ketebalan masing-masing lapisan log litologi
Harga K masing-masing lapisan akuifer/non akuifer ?
Muka airtanah statik dan piezometric level
Sistem hidrogeologi (akuifer bebas / tertekan ?)
Karakteristik sumur (p.test: K, T, S ?)
Kualitas airtanah (sampling dan analisa kimia)
Data log geofisika :
short dan long normal resistivity,
natural gamma ray,
kaliper,
SN - Hidrogeologi => UNP
39
Log litologi (dari core
dan cuttings)
Rekaman kecepatan
Contoh “cuttings” pemboran
Penampangan litologi :
• dari cuttings/ potongan batuan
• dari inti bor/ core
Penampangan dimensi :
• caliper: bisa membantu menentukan akuifer dan non
akuifer
Penampangan geofisika:
• SP dan normal resistivity,
• natural gamma ray,
• netron
41
Geophysical Logging
• Natural-Gamma Logging:
• Gamma-gamma Logging:
• Neutron Logging:
GAMMA RAY DAN NEUTRON LOGGING
47
LOG CALIPER, GAMMA RAY DAN NEUTRON
48
PEMBORAN AIR TANAH
PENGUJIAN DALAM LUBANG BOR
DAN KONSTRUKSI SUMUR
1. Lokasi Saringan
2. Jenis pipa yang akan digunakan
3. Posisi kedalaman pompa
4. Debit optimum yang diperbolehkan
5. Kapasitas Pompa
25/2
Sumur Produksi
53
Penentuan letak saringan pada sumur produksi
54
Konstruksi sumur airtanah
55
Bukaan dan panjang screen harus sesuai dengan
ukuran butir akuifer
Butir kasar
Bukaan besar
Pasir halus
masuk ke screen
kasar
56
Gravel pack (filter pack) mencegah masuknya pasir ke
dalam pipa sumur
Gravel pack ~ 3
– 6 mm
57
Saringan dan susunan gravel pada sumur produksi
58
Tabel Kualitas Saringan
59
Tabel Kecepatan Aliran Air Melalui Saringan
60
UJI PEMOMPAAN